MAKALAH
SHALIMAR
1706052435
DEPOK
2018
BAB I
PENDAHULUAN
KERANGKA TEORI
1
Santosa, Pandji. (2008). Administrasi Publik, Teori dan Aplikasi Good Governance. Bandung : PT
Refika Aditama.
standar utama dalam memberikan pelayanan kepada warga negara2, yaitu; (1)
Nama Jenis Pelayanan, (2) Visi dan Misi Pelayanan, (3) Prosedur Pelayanan, (4)
Persyaratan Pelayanan, (5) Waktu Pelayanan, (6) Biaya atau Tarif Pelayanan, dan
(7) Mekanisme Pengelolaan Pengaduan Pelayanan.
1) Tangibles (Berwujud)
Pelayanan publik harus memenuhi aspek tangibles atau bukti fisik yang
berwujud, yaitu kemampuan dari sebuah organisasi atau perusahaan dalam
menunjukkan keberadaannya atau eksistensi kepada pihak eksternal yaitu
pengguna jasa. Bukti fisik berwujud dapat diimplementasikan berupa sumber
daya manusia yang ada di dalam organisasi atau perusahaan, serta sarana dan
prasarana yang disediakan oleh organisasi atau perusahaan penyedia layanan.
2) Reliability (Keandalan)
Pelayanan publik harus memenuhi aspek reliability atau keandalan, yaitu
kemampuan dari organisasi atau perusahaan penyedia layanan untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar secara akurat dan
terpercaya. Reliability atau keandalan mengutamakan kinerja yang dilakukan
oleh pegawai penyedia layanan dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan. Pelayanan yang diberikan harus memiliki kualitas yang baik,
berupa ketepatan waktu, sikap yang bertanggung jawab, meminimalisir
2
Pusat Kajian Manajemen Pelayanan Lembaga Administrasi Negara. (2009). Standar Pelayanan
Publik, Langkah-langkah Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
3
A. Parasuraman, Valerie A. Zeithaml. Leonardo Berry. (1988). SERVQUAL: A Multiple-Item Scale
for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal Of Retailing, Volume 64
terjadinya kesalahan, dapat dipercaya oleh pelanggan sebagai pengguna
layanan.
4) Assurance (Jaminan)
Pelayanan publik harus memenuhi aspek assurance atau jaminan, yaitu
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pegawai organisasi atau
perusahaan penyedia layanan dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan. Assurance atau jaminan merupakan gabungan dari empat aspek
lainnya, yaitu:
1. Competence, yaitu kompetensi yang berisikan keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dalam memberikan pelayanan.
2. Courtesy, yaitu hal yang berkaitan dengan sikap pegawai berupa
keramahan, perhatian, dan sopan santun.
3. Credibility, yaitu hal yang berkaitan dengan kepercayaan dari pelanggan
kepada organisasi atau perusahaan penyedia layanan. Hal ini akan
mempengaruhi reputasi dan prestasi organisasi atau perusahaan penyedia
layanan.
4. Security, yaitu perlindungan akan bahaya atau risiko yang dijanjikan oleh
organisasi atau perusahaan penyedia layanan kepada pelanggan berupa
keamanan dalam fisik, financial, data, dan kerahasiaan.
5) Empathy (Empati)
Pelayanan publik harus memenuhi aspek empathy, yaitu perhatian yang
diberikan oleh organisasi atau perusahaan penyedia layanan kepada
pelanggan. Aspek empathy merupakan gabungan dari tiga faktor utama, yaitu:
1. Access, yaitu kemudahan yang diberikan dalam mengakses atau
memanfatkan pelayanan
2. Communication, yaitu kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh
pegawai dalam memberikan pelayanan
3. Understanding customer, yaitu usaha dari pihak penyedia layanan dalam
mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
BAB III
ANALISIS
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penyelenggara pelayanan publik terdiri dari pimpinan dan organisasi
penyelenggara. Organisasi penyelenggara pelayanan publik yang terdiri dari
pejabat, pegawai, dan petugas memiliki tugas untuk melaksanakan tindakan
pelayanan publik. Masyarakat dan/atau penduduk memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan publik dengan kualitas yang baik dan memenuhi standar
dari pelayanan publik itu sendiri. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah juga harus menerapkan prinsip keadilan dan kesetaraan. Standar
pelayanan publik dijadikan sebagai acuan dalam proses penilaian terhadap
kualitas pelayanan publik. Pihak yang mempunyai kewenangan dalam mengawasi
dan memberikan penilaian terhadap penyelenggaraan pelayanan publik adalah
Ombudsman RI, hal ini telah diatur dalam UU No. 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik. Ombudsman memiliki kewenangan dalam memberikan
penilaian pada suatu pelayanan publik, dan melihat apakah pelayanan
pelayananan publik telah sesuai dengan standar pelayanan. Pada standar
pelayanan publik terdapat maklumat pelayanan, yang berisikan pernyatan bahwa
pemerintah akan memberikan pelayanan publik yang berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau, dan terukur kepada masyarakat.
Kemudian, negara membalas jasa yang diberikan oleh warga negara dengan
memberikan pelayanan publik. Pelayanan publik yang diberikan dapat berupa
public goods ataupun pelayanan administratif. Warga negara berhak mendapatkan
pelayanan publik dengan kualitas terbaik dan memenuhi standar yang telah
ditetapkan. Pelayanan publik di Indonesia ternyata belum memiliki kualitas yang
sama antar wilayah. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik terdapat suatu
standar yang dijadikan sebagai pedoman dan tolak ukur. Penyelenggara pelayanan
publik (penyedia) dalam hal ini telah berkomitmen dan berjanji kepada warga
negara dan penduduk bahwa mereka akan memberikan pelayanan publik dengan
kualitas yang baik, pelayanan yang cepat, menyenangkan, tidak mengandung
kesalahan, serta sesuai dengan proses dan proses yang telah ditetapkan (LAN,
2009). Lembaga Administrasi Negara telah menetapkan standar pelayanan publik
yang diterbitkan dalam buku Standar Pelayanan Publik, Langkah-langkah
Pelayanan pada tahun 2009. Bahwa suatu pelayanan publik harus mencakup tujuh
standar utama dalam memberikan pelayanan kepada warga Negara.
Pelayanan publik harus memenuhi aspek reliability atau keandalan, yaitu
kemampuan dari organisasi atau perusahaan penyedia layanan untuk memberikan
pelayanan yang sesuai dengan standar secara akurat dan terpercaya. Pelayanan
publik harus memenuhi aspek assurance atau jaminan, yaitu kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh pegawai organisasi atau perusahaan penyedia
layanan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Competence, yaitu
kompetensi yang berisikan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
pegawai dalam memberikan pelayanan. Access, yaitu kemudahan yang diberikan
dalam mengakses atau memanfatkan pelayanan Communication, yaitu
kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh pegawai dalam memberikan
pelayanan masih ditemui kesulitas oleh masyarakat. Penyedia atau petugas
pelayanan publik juga harus memahami terkait dengan apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Petugas harus meningkatkan kepekaannya terhadap apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat, agar dapat memberikan pelayanan publik yang
sesuai dengan kebutuhan.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
(http://mediaindonesia.com/read/detail/158351-pelayanan-publik-pemprov-sulut-
berada-di-zona-merah (diakses pada tanggal 21 Oktober 2018, pukul 00:26) )
(https://manadopostonline.com/read/2017/12/07/Sulut-Raport-Merah-Pelayan-
Publik/28259 (diakses pada tanggal 21 Oktober 2018, pukul 00:36) )
Santosa, Pandji. (2008). Administrasi Publik, Teori dan Aplikasi Good Governance.
Bandung : PT Refika Aditama.
Pusat Kajian Manajemen Pelayanan Lembaga Administrasi Negara. (2009). Standar
Pelayanan Publik, Langkah-langkah Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.