SEKOLAH VOKASI
PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL
Alamat : Jl. Yacaranda 1, Sekip Unit IV, Yogyakarta 55281, Telp. (0274) 7112126, 545193, Faks. (0274) 545193
E-mail : tekniksipil-sv@ugm.ac.id Website: http://tekniksipil.sv.ugm.ac.id
Buku 2: RKPM
(Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)
Modul Pembelajaran Pertemuan ke 8
TEKNIK PERBAIKAN
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
VI/2/V4IS3205
oleh
1. Dr. Eng. Iman Haryanto, ST., MT.
2. Nursyamsu Hidayat, ST., MT., Ph.D
180
November 2013
181
I. Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)
Media Ajar
Pertemuan ke
Topik
PraktikumPeralatan
PraktikumBuku Petunjuk
Aktivitas
Tujuan Ajar/ (pokok, Metode Aktivitas
Audio/Video
Metode Ajar Dosen/ Sumber
Presentasi
Soal-tugas
Keluaran/ subpokok Evaluasi dan Mahasis-
Gambar
(STAR) Nama Ajar
Indikator bahasan, alokasi Penilaian wa
Pengajar
waktu)
8 Dapat melaksanakan (1) Metode perbaikan - Pre-test dan Mahasiswa (1) Baca Menjelaskan Pustaka [6],
perbaikan standar standar kerusakan aktivitas berkelompok bahan ajar materi, [11], dan [12]
kerusakan jalan trotor, bahu, dan melaksanakan sebelum memandu
beraspal drainase
kelompok, praktek, serta kuliah praktek dan
(2) Praktek perbaikan Skoring 0- menyusun (2) analisis
standar kerusakan 100 analisis dan Menyelesai-
trotor, bahu, dan laporan singkat kan pre-test Pengajar:
drainase (3) Iman
Melaksana- Haryanto
kan praktek
Waktu : 400 menit (4)
Menganalisi
s hasil
(5)
Menyusun
laporan
singkat
182
Daftar Pustaka:
[6] Direktorat Jenderal Bina Marga, Agustus 1992, Pemeliharaan Rutin Jalan Dan Jembatan: Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin Jalan - UPR. 02 (UPR.02.2
[12] Direktorat Bina Teknik, 1995, Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan Nasional dan Jalan Propinsi: Jilid II: Metode Perbaikan Standar (No.
183
BAB VI
DRAINASE JALAN
drainase jalan.
Lokasi :
Ciri-ciri :
Tingkat kerusakan :
Diukur dengan luas (m2) permukaan yang terpengaruh atau pekerjaan tanah per
stasion.
184
Akibat :
Usaha pemeliharaan :
1. Retak: Bila tanah dan ekspansif, isi sesuai dengan bahan asal bahu. Bila tanah
ekspansif, ganti dengan tanah pengganti yang memenuhi syarat (lihat buku
Peralatan :
2. Alat mekanis (grader, loader, dump truck, alat pemadat, tangki air).
Tenaga :
1. Operator.
2. Sopir.
3. Mekanik.
4. Juru Jalan.
5. Tukang/pekerja terlatih.
6. Pekerja biasa.
Bahan :
1. Material pilihan.
2. Bahan lainnya.
185
6.2 Bahu Jalan Dengan Penutup Agregat
Lokasi :
Ciri-ciri :
Tingkat kerusakan :
longsor.
Akibat :
Usaha pemeliharaan :
Peralatan :
Sama halnya dengan peralatan pada pekerjaan bahu jalan tanpa penutup (tanah).
Bahan :
6.3.1 Retak
Lokasi :
Ciri-ciri :
Tingkat kerusakan :
1. Pemadatan kurang.
3. Lereng longsor.
Akibat :
terhadap bahu.
Jenis penanganan/perbaikan:
Peralatan :
187
Tenaga :
Bahan :
1. Tanah pengisi.
Lokasi :
Ciri-ciri :
setempat.
Tingkat kerusakan :
1. Aliran air.
2. Lalu-lintas.
3. Kurang pemadatan.
Akibat :
Jenis penanganan/perbaikan:
188
6.4 Bahu Jalan Dengan Penutup Aspal
6.4.1 Retak
Lokasi :
Ciri-ciri :
Tingkat kerusakan :
1. Pemadatan kurang.
2. Lereng longsor.
Akibat :
Jenis penanganan/perbaikan:
1. Beri buras atau tambahan aggregat yang sesuai untuk bahan bahu beraspal.
2. Apabila tanah expansif selain usaha perbaikan seperti tersebut di atas dapat
juga dilakukan dengan cara mengganti dengan tanah yang memenuhi syarat.
Peralatan :
2. Aggregat aspal.
190
191
6.5 Trotoar
6.5.1 Kereb
1. Pengecatan.
2. Pembersihan.
3. Pemeliharaan struktur.
Lokasi :
blok.
Jenis penanganan/perbaikan:
Usaha pemeliharaan sama dengan usaha perbaikan pada bahu jalan dengan
penutup aspal.
1. Pembersihan.
2. Pemeliharaan struktur.
192
Pembersihan terdiri dari pembersihan terhadap tumbuhnya rumput pada celah dll.
1. Gelombang
2. Pelepasan Blok
Gelombang
Lokasi :
Ciri-ciri :
Tingkat kerusakan :
1. Pemadatan kurang
Akibat :
Usaha pemeliharaan :
1. Perbaiki lapisan-lapisan base, sub base dan lapisan pasir. Lobang-lobang air
2. Pemadatan.
Peralatan manual antara lain belincong, linggis, sekop, pemadat dan alat bantu
lainnya.
Bahan :
1. Blok beton.
3. Bahan subbase.
4. Tanah terpilih.
Pelepasan Blok
berikut.
194
195
196
6.6. Inlet Dan Tali Air
Usaha pemeliharaan :
1. Untuk inlet yang rusak/pecah yang merupakan segmen dari kereb, kereb inlet
2. Inlet yang tersumban, adanya kotoran yang sengaja atau tidak sengaja
197
198
199
6.7 Drainase dengan Selokan Samping Tidak Diperkeras
6.7.1 Pendangkalan
Lokasi :
Dapat terjadi pada sebagian atau sepanjang selokan dikiri kanan jalan.
Ciri-ciri :
tanaman rumput.
Tingkat kerusakan :
benda-benda hanyutannya.
Usaha perbaikan :
3. Kemiringan saluran yang kurang, dibentuk kembali agar air dapat mengalir
200
dengan lancar tanpa menimbulkan gerusan.
Peralatan :
seperti : skop, cangkul, pengki atau dengan alat berat backhoe atau shovel.
dorong.
alat-alat sederhana.
Bahan :
Tenaga kerja
1. Mandor.
Lokasi :
Ciri-ciri :
Tingkat kerusakan :
2. Penampang selokan relatif kecil dibanding debit air, sehingga air mengalir
keperkerasan jalan.
alinyemen selokan menjadi tidak teratur, dapat menggerus badan jalan (erosi
badan jalan).
Usaha perbaikan :
grader.
3. Tempat belokan aliran air dibentuk dengan balk agar aliran dapat membelok
secara alami.
4. Tempat jalan masuk ternak supaya dipagar dan dipasang tanda larangan
Peralatan :
2. Alat-alat sederhana, seperti : sekop, cangkul dan alat bantu lainnya sesuai
kebutuhan.
202
Bahan :
Tenaga Kerja :
1. Mandor
2. Operator
3. Motor grader.
203
204
205
206
207
6.8 Drainase dengan Selokan Samping Diperkeras
6.8.1 Pendangkalan
Lokasi :
Ciri-ciri :
hujan, aliran air kadang-kadang sudah tidak mengikuti saluran yag ada, timbul
genangan-genangan setempat.
Tingkat kerusakan :
1. Saluran tidak berfungsi, air dapat meluap ke badan jalan dan merusak
perkerasan jalan.
Usaha perbaikan :
Peralatan :
1. Sekop, cangkul, sapu, sikat dan sapu untuk pengerukan dan pembersihan.
Tenaga Kerja :
1. Mandor.
3. Buruh.
sebagai berikut.
209
210
6.8.2 Konstruksi Selokan Rusak
Lokasi :
Kerusakan dapat terjadi pada dasar dan dinding konstruksi selokan, baik pada
Ciri-ciri :
Tingkat kerusakan :
diperkeras.
penggerusan air (scouring) baik pada dasar saluran maupun pada dinding
konstruksi.
2. Uplift (gaya angkat) dari air tanah menyebabkan kerusakan pada dasar
3. Beban lalu lintas pada jalan yang bahunya kurang lebar, atau akibat mobil-
4. Pemasangaan selokan yang keliru dimana dinding selokan lebih tinggi dari
5. Air hujan dari permukaan jalan di daerah tanjakan tidak langsung mengalir
ke selokan samping, tetapi membentuk alur pada batas antara berm dan tepi
2. Akibat selanjutnya, air akan meresap masuk kebadan jalan dan merusak
Usaha perbaikan :
2. Konstruksi selokan pasangan atau beton yang retak dapat diisi dengan
adukan semen campur pasir, (1pc : 2 ps) atau dengan aspal + pasir.
3. Daerah konstruksi pasangan atau beton yang pecah atau berlobang dibongkar
4. Saluran yang putuss disambung kembali dengan konstruksi dan bahan yang
5. Apabila kerusakan disebabkan oleh resapan air dari saluran, bagian yang
6. Apabila kerusakan selokan disebabkan oleh air tanah (uplift), bagian selokan
di atas mata air tersebut dibongkar dan air tanah diatasi dengan konstruksi
7. Apabila kerusakan disebabkan oleh respan air dari bahu/berm yang tidak
perbaikan dilakukan pada berm dan bahu Plan agar air perukaan jalan dapat
Peralatan :
2. Sendok semen.
4. Sekop, cangkul.
5. Sikat kawat.
Bahan :
2. kerikil beton.
3. pasir.
4. semen.
Tenaga Kerja :
1. Mandor.
2. Tukang batu.
3. Buruh.
213
214
6.9 Gorong-Gorong
6.9.1 Penyumbatan
Lokasi :
Ciri-ciri :
Banyak sampah dan batang-batang kayu yang hanyut kedalam gorong-gorong dan
batu-batu yang tertahan pada dasar saluran dan pada tempat pengeluaran sehingga
Tingkat kerusakan :
gorong-gorong.
Inlet gorong-gorong tidak dilengkapi dengan bak penampung (catch basin) sehingga
Penyumbatan dan endapan memperkecil ruang untuk pengaliran air, sehingga air
215
akan banyak tertahan pada mulut gorong-gorong yang kemudian menggerus dasar
konstruksi.
Jika dibiarkan maka air akan membuat alur baru mencari jalan untuk mengalir dan
Usaha perbaikan :
gorong.
gorong-gorong.
Peralatan :
akan dibuang.
gorong-gorong.
(inlet).
216
6. Alat bantu lainnya.
Bahan :
Tenaga Kerja :
(d) (e)
217
6.9.2 Kerusakan Pada Konstruksi Gorong-Gorong
Lokasi :
Ciri-ciri :
atau beton.
Tingkat kerusakan :
3. Beban lalu lintas, terutama bila tebal timbunan material di atas gorong-
218
4. Konstruksi gorong-gorongnya sendiri sudah lecet pada awal pemasangannya,
difungsikan.
2. Air akan merembes ke badan jalan melalui bagian konstruksi yang rusak,
Usaha perbaikan :
2. Retak pada konsstruksi beton diisi dengan mortar (1 pc : 2 ps) atau dengan
aspal + pasir.
3. Retak pada pipa baja diisi (di seal) dengan aspal ditambah pasir atau dengan
konstruksi pasangan dan beton): daerah yang akan ditambal, dibentuk supaya
mudah ditambah dan dibersihkan serta dikeringkan, kemudian lobang tadi di isi
(joint). Kemudian sambungan diisi dengan mortar ( 1 pc : 2 psr) atau aspal + pasir
219
Peralatan :
1. Concrete mixer.
2. Pompa air.
3. Sendok semen.
4. Sekop.
5. Sikat kawat.
Bahan :
1. Kerikil beton.
2. Semen
3. Pasir
4. Aspal
Tenaga Kerja :
1. Mandor.
2. Tukang batu.
3. Tukang las.
4. Buruh.
berikut.
220
221
222
6.9.2 Kepala Gorong-Gorong (Headwall)
Gambar:
Lokasi :
2. Pada headwall tanpa bak penampung: (inlet) kerusakan terjadi pada dasar
Ciri-ciri :
2. Pada headwall tanpa bak penampung sering terlihat tembok sayap dan ujung
Tingkat kerusakan :
1. Pada head wall tanpa bak penampung, air yang mengalir masuk gorong-
223
gorong akan menggerus dasar headwall dan lantai mulut gorong-gorong.
2. Uplift (gaya angkat) dari air tanah akan merusak dasar bak penampung.
pendangkalan.
Usaha perbaikan :
dibersihkan.
4. Lantai dasar bak penampung yang rusak di-cor kembali sehingga dapat
Peralatan :
Gerobak dorong, sekop, alat pembuat mortar, sendok semen dan alat bantu lainnya.
Bahan :
Batu belah, semen, pasir, kerikil beton dan bahan lain yang perlu.
Tenaga Kerja :
224
Gambar 6.4 Subdrain
Lokasi :
Dapat terjadi pada pipa sub drain atau pada lobang-lobang peresapan.
Ciri-ciri :
outlet (mulut pembuangan). Bila outlet berlumut atau tanah sekitar outlet
2. Bila pipa subdrain patah atau pecah di dalam tanah maka permukaan tanah di
daerah pipa yang rusak tersebut akan terlihat lebih basah dari permukaan
tanah disekitarnya.
Tingkat kerusakan :
225
1. Pipa subdrain tesumbat endapan.
Air tanah akan meresap masuk kebadan jalan, terus kelapisan perkerasan, sehingga
Usaha perbaikan :
1. Perkirakan lokasi pipa yang rrusak (pecah atau patah) dengan melihat tingkat
2. Gali lokasi yang diperkirakan tersebut di atas, untuk mengganti unit pipa sub
pabrikasi).
5. Pasang unit pipa pengganti yang rusak pada posisi yang benar.
Peralatan :
1. Linggis.
2. Cangkul.
3. Sekop.
4. Stamper.
5. Gerobak dorong.
226
Bahan :
Tenaga Kerja :
1. Mandor.
2. Buruh.
3. dan lain-lain.
227