Tuberculous Spondylitis
Tuberculous Spondylitis
Tuberculous Spondylitis
Gambaran Klinis
Gambaran paling khas merupakan gibbus, yaitu adanya angulasi posterior
(kyphosis) yang disebabkan kolaps dari bagian anterior dari korpus vertebralis.
Pasien umumnya mengeluhkan nyeri punggung dan enggan duduk tegak, berdiri,
atau membungkuk ke depan. Nyeri dalam yang lokal mudah ditimbulkan, dan
spasme otot jelas teraba. Pasien mengalami sakit kronis dan umumnya memiliki
bukti adanya infeksi Tuberkulosis pada paru atau saluran kemih.
Diagnosis
Pada pemeriksaan lab ditemukan adanya peningkatan Laju Endap Darah,
dan uji tuberkulin ditemukan positif. Pemeriksaan radiologi vertebra
menggambarkan adanya lesi osteolitik pada bagian anterior dari korpus
vertebra, osteoporosis regional, dan penyempitan dari diskus intervertebralis
sekeliling. Pada tahap yang lebih lanjut, terdapat gambaran adanya kehancuran
yang meluas dari bagian anterior korpus vertebra, keterlibatan vertebra lainnya,
dan abses paravertebral.
Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan aspirasi dari pus paravertebral yang
kemudian dilihat secara mikroskopis untuk basilus tuberkel. Jaringan yang
diambil dengan closed punch biopsy atau open surgical biopsy menunjukkan
adanya gambaran tipikal dari infeksi tuberculosis, yaitu histiosit dan sel-sel
datia.
Komplikasi
Treatment
Spondylitis TB merupakan penyakit medis dan harus diobati dengan obat
antituberkulosis, istirahat dan mobilisasi dengan orthosis yang cocok (Jain AK.
Tuberculosis of the spine: A FRESH LOOK AT AN OLD DISEASE. Journal
of Bone and Joint Surgery - British Volume [Internet]. 2010 [cited 9 March
2017];92-B(7):905-913. Available from:
http://www.bjj.boneandjoint.org.uk/content/92-B/7/905.long). Enam bulan
dalam pengobatan antituberkulosis sama efektifnya pada kasus ekstra-paru
seperti pada penyakit paru. Jadi dapat mengikuti regimen 2(HRZE) / 4(HR),
yaitu 2 bulan pengobatan intensif dan 4 bulan fase pengobatan lanjut. Namun
dalam beberapa kasus penyakit berat atau rumit (meningitis, TBC tulang atau
sendi, TB miliaria) pengobatan mungkin perlu diperpanjang sampai sembilan
bulan, yaitu fase intensif tetap dua bulan dan fase lanjutan diperpanjang sampai
tujuh bulan—2(RHZE) / 7(HR). (Department of Health, Republic of South
Africa. National Tuberculosis Management Guidelines 2014 [Internet]. 2014
[cited 9 March 2017]. Available from:
http://www.nicd.ac.za/assets/files/National%20TB%20management%20guideli
nes%202014.pdf)
Obat Dosis Dosis yg dianjurkan Dosis Dosis (mg) / berat badan (kg)
(Mg/Kg Harian (mg/ Intermitten Maks < 40 40-60 >60
BB/Hari) kgBB / hari) (mg/Kg/BB/kali) (mg)
R (Rifampicin) 8-12 10 10 600 300 450 600
H (Isoniazid) 4-6 5 10 300 150 300 450
Z
20-30 25 35 750 1000 1500
(Pyrazinamide)
E (Ethambutol) 15-20 15 30 750 1000 1500
S
15-18 15 15 1000 Sesuai BB 750 1000
(Streptomycin)
(PDPI)