Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadapan Tuhan Yang


Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, serta energi positif, sehingga
penyusun telah dapat menyelesaikan buku Panduan Akses Pasien Untuk
Mendapatkan Informasi Kesehatan ini dengan baik. Salam tak lupa
penyusun sampaikan kepada setiap inspirasi dan motivasi yang selalu
ada menemani peneliti selama menyusun panduan ini.

Buku ini berjudul Panduan Akses Pasien Untuk Mendapatkan


Informasi Kesehatan di Rumah Sakit Umum Cilincing, diharapkan dapat
menjadi acuan dalam proses pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan
pasien hak pasien yang harus diberikan oleh rumah sakit. Selama
penyusunan buku panduan ini penyusun mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik berupa bantuan moril, bimbingan, pengarahan,
pemikiran dan saran-saran yang sangat berarti dan bermanfaat bagi
penyusun didalam penyusunan buku ini. Untuk itulah, penyusun ingin
mengucapkan banyak terima kasih.

Akhir kata penyusun beerharap agar buku panduan ini dapat


berguna dan bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi karyawan
rumah sakit umum adhyaksa, sehingga dapat tercipta pelayanan jyang
sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : Mei 2017

DIREKTUR RSU CILINCING

dr. Netty Siahaan,M.K.M, MARS


NIP.196104241987112001

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 3

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………...
B. TUJUAN………………………………………………………………………..
C. VISI DAN MISI RSUD CILINCING…………………………………………..
D. PENGERTIAN………………………………………………………………
BAB II ISI……………………………………………………………………………...

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berkembangnya ilmu dan teknologi dewasa ini , membuat informasi yang


didapat oleh masyarakat juga semakin cepat sehingga pemahaman untuk menghadapi
suatu permasalahan menjadi semakin luas. Banyaknya kasus yang terjadi
dimasyarakat pengguna jasa layanan kesehatan dewasa ini baik yang tempat
pelayanan kesehatan indivual atau di sebuah institusi kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Sebagai sebuah institusi khusus, diharapkan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien sangat berkualitas. Demi untuk mencapai tujuan tersebut
Rumah sakit harus berkerjasama dengan berbagai disiplin ilmu kesehatan lain /
institusi kesehatan lain.
Pelayanan kesehatan yang terbaik adalah pelayanan kesehatan yang berfokus
kepada pasien, dimana pasien diposisikan sebagai mitra , tidak sebagai obyek
penderita yang hanya menerima tindakan apapun yang diberikan kepadanya. Salah
satu Hak pasien yang dikedepankan untuk dihormati adalah hak Pasien untuk
mengaksesinformasi pelayanan kesehatan.

2. Tujuan

Panduan ini bertujuan agar dijadikan acuan bagi seluruh dokter dan seluruh
tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Cilincing dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan dengan tetap menghormati hak pasien berhubungan dengan kemudahan
pasien dalam mengakses informasi mengenai pelayanan kesehatan.

3. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor.23 tahun 1992 tentang kesehatan

b. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

3
c. Undang –Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
d. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
e. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
f. Surat Edaran Direktorat Jendral Pelayanan Medis Depkes RI No
YM.02.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter, Rumah
Sakit.
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
h. Surat Edaran Dirjen Yanmed No. YM. 02.04.3.5.2504 tahun 1997 tentang
Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien
i. Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam medik

4. Definisi

a. Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan


pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.

b. Hak Pasien untuk mengakses informasi pelayanan kesehatan adalah : Hak pasien
untuk mengaksesinformasi terkait pelayanan kesehatan yang akan atau telah
dilakukannya, hak ini juga sebagai komunikasi yang baik antara pasien dengan
dokter penanggung jawabnya sehingga kesalahpahaman terkait pelayanan
kesehatan dapat di minimalisir.
Komunikasi yang baik antara dokter pasien terkait dengan hak untuk mengakses
informasi meliputi :
a) Mendengarkan keluhan,
b) Menggali informasi, dan
c) menghormati pandangan serta kepercayaan pasien yang berkaitan dengan
keluhannya.
d) Memberikan informasi yang diminta atau yang diperlukan tentang kondisi,
diagnosis, terapi dan prognosis pasien, serta rencana perawatannya dengan
cara yang bijak dan bahasa yang dimengerti pasien. Termasuk informasi
tentang tujuan pengobatan, pilihan obat yang diberikan, cara pemberian serta
pengaturan dosis obat, dan kemungkinan efek samping obat yang mungkin
terjadi;
e) Memberikan informasi tentang pasien serta tindakan kedokteran yang
dilakukan kepada keluarganya, setelah mendapat persetujuan pasien. Jika
seorang pasien mengalami kejadian yang tidak diharapkan selama dalam
perawatan dokter, dokter yang bersangkutan atau penanggunjawab pelayanan
kedokteran (jika terjadi di sarana pelayanan kesehatan) harus menjelaskan
keadaan yang terjadi akibat jangka pendek atau panjang dan rencana tindakan
kedokteran yang akan dilakukan secara jujur dan lengkap serta memberikan
empati.

Banyak faktor yang menyebabkan kurang efektifnya komunikasi antara pasien dan
dokter diantaranya :
a) motivasi dokter dalam pelayanan kesehatan yang kurang simpatis,

4
b) kurangnya pengetahuan pasien – dokter tentang hak dan kewajibannya
masing-masing,
c) kurang terbukanya pasien dalam mengungkapkan penyakitnya
d) kurangnya inform consent, dan sebagainya.

Hendaknya dokter dalam menyampaikan informasi kepada pasien harus


senantiasa memenuhi :
a) Standard professional adalah apa yang ingin disampaikan dokter kepada
pasien
b) Standard objektif adalah apa yang pasien ingin ketahui tentang panyakitnya
c) Standard subjektif adalah apa yang orang banyak ingin ketahui tentang
penyakit tersebut

BAB II
TATA LAKSANA

5
1. Hak pasien untuk mengakses informasi pelayanan kesehatan
Setiap pasien yang mendapatkan perawatan dan dalam proses pengobatan
berhak mendapatkan informasi yang detil dan lengkap tentang penyakit yang
dideritanya. Sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999, pasal 4 tentang
perlindungan konsumen, pasien juga berhak mendapatkan informasi tentang tindakan
medis, potensi risiko yang timbul karena tindakan medis, serta informasi estimasi
biaya yang harus ditanggung pasien serta informasi waktu lama proses pengobatan.
Rumah sakit menghormati hak pasien dalam memperoleh informasi layanan kesehatan
Dalamsetiap tindakan kedokteran yang dilakukan, dokter harus mendapat
persetujuan pasien karena pada prinsipnya yang berhak memberika persetujuan dan
penolakan tindakan medis adalah pasien yang bersangkutan.Untuk itu dokter harus
melakukan pemeriksaan secara teliti, serta menyampaikan rencana pemeriksaan lebih
lanjut termasuk resiko yang mungkin terjadi secara jujur, transparan dan komunikatif.
Dokter harus yakin bahwa pasien mengerti apa yang disampaikan sehingga pasien
dalam memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau tekanan.
Kewajiban dokter terkait dengan informasi adalah :
a. Memberikan informasi yang adekuat dan besikap jujur kepada pasien tentang
perlunya tindakan medis yang bersangkutan serta risiko yang dapat
ditimbulkannya
b. Memberikan penjelasan mengenai apa yang diderita pasien, dan tindakan apa
yang harus dilakukan
Pasien dalam menerima pelayanan praktik kedokteran mempunyai hak mendapatkan
penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis yang akan diterimanya. Penjelasan
tersebut sekurang-kurangnya mencakup :
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis Tujuan tindakan medis yang dilakukan
Alternatif tindakan lain dan resikonya Resiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
b. Dokter atau dokter gigi dalam memberikan pelayanan tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi terlebih dahulu harus memberika penjelasan kepada pasien
tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan dan mendapat persetujuan
pasien
c. Pasien berhak menolak tindakan yang dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh
informasi yang jelas tentang penyakitnya.
d. Pemberian obat-obatan juga harus dengan persetujuan pasien dan bila pasien
meminta untuk dihentikan pengobatan, maka terapi harus dihentikan kecuali

6
dengan penghentian terapi akan mengakibatkan keadaan gawat darurat atau
kehilangan nyawa pasien.

1. Informasi apa saja yang diperlukan oleh pasien :


a) Hasil laboratorium yang merupakan indikasi dia dirawat inap di rumah
sakit.
b) Kejelasan mengenai penyakit yang dideritanya.
c) Informasi tentang obat-obat dan tindakan medis yang diberikan.
d) Tujuan pemberian obat-obatan dan tindakan medis yang diterimanya.
e) Tindakan medis apa yang hendak dilakukan
f) Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan
untuk mengatasinya.
g) Alternatif terapi lainnya.
h) Prognosisnya.
i) Perkiraan biaya pengobatan.

Terkait dengan pemberian informasi kepada pasien ada beberapa yang harus
diperhatikan :
a) Informasi harus diberikan, baik diminta ataupun tidak.
b) Informasi tidak boleh memakai istilah kedokteran karena tidak dimengerti
oleh orang awam.
c) Informasi harus diberikan sesuai dengan tingkat pendidikan, kondisi, dan
situasi pasien.
d) Informasi harus diberikan secara lengkap dan jujur, kecuali dokter menilai
bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan atau kesehatan pasien
atau pasien menolak untuk diberikan infomasi (KODEKI, pasal 5)
e) Untuk tindakan bedah (operasi) atau tindakan invasive yang lain, informasi
harus diberikan oleh dokter yang akan melakukan operasi. Apabila dokter
yang bersangkutan tidak ada, maka informasi harus diberikan oleh dokter
yang lain dengan sepengetahuan atau petunjuk dokter yang bertanggng
jawab.

2. Manfaat pemberian informasi kepada pasien


a) Bagi pasien
Pasien mendapat penjelasan mengenai penyakit dan semua terapi yang
didapatkannya termasuk Mendapat informasi mengenai diagnosis dan
tatacara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko

7
dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
b) Bagi Rumah Sakit
Adalah sebagai bentuk komunikasi yang efektif antara dokter penanggung
jawab pasien dengan pasien itu sendiri, sehingga kesalah pahaman dalam
memberikan layanan kesehatan dapat diminimalkan

BAB III
PENUTUP

Rumah Sakit Umum Adhyaksa terus berusaha untuk memberikan pelayanan


kesehatan terbaik khsususnya dibidang penyakit paru. Hal ini tentu saja menjadi salah
satu faktor pendorong untuk berusaha menjadikan RSU Cilincing menjadi pilihan utama
bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.
Bergesernya paradigma pelayanan kesehatan yang dulunya pasien hanya sebagi
objek tetapi sekarang pelayanan kesehatan yang berfokus kepada pasien hal ini
menjadikan pasien berhak untuk menentukan atau berperan aktif dalam pengobatan yang
akan diterimanya. Hal ini menjadikan petugas rumah sakit harus memahami hak-hak
pasien dan keluarganya.
Maka unuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan diatas maka disusunlahpanduan Hak
Pasien untuk mengakses informasi pelayanan kesehatan sebagai salah satun upaya untuk
meberikan pelayanan kesehatan yang optimal dengan mengedepankan Hak Pasien dan
Keluarga
Dukungan dari seluruh pihak termasuk Pimpinan Rumah Sakit sangat diharapkan
agar panduan ini bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

8
9

Anda mungkin juga menyukai