ABSTRAK
A. Pendahuluan
Biologi sebagai salah satu cabang sains merupakan proses dan produk. Proses
yang dimaksud di sini adalah proses melalui kerja ilmiah, yaitu: kritis terhadap masalah,
sehingga peserta didik mampu merasakan adanya masalah, mengembangkan hipotesis
atau pertanyaan-pertanyaan, merancang percobaan atau melakukan pengamatan untuk
menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan. Produk dalam biologi adalah konsep-
konsep, azas, prinsip, teori dan hukum. Proses melalui kerja ilmiah ini dapat
dikembangkan oleh pengajar antara lain melalui pendekatan keterampilan proses sains.
Keterampilan proses sains melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau
intelektual, manual, dan sosial (Rustaman, 1995:3). Dengan mengembangkan
keterampilan proses, mahasiswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri
fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang
dituntut (Semiawan et al., 188:18). Dengan melakukan sendiri mahasiswa akan lebih
menghayati, berbeda halnya jika hanya mendengar atau sekedar membaca. Berdasarkan
pernyataan tersebut, maka perlu identifikasi kemampuan keterampilan proses sains
2
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, diperoleh kriteria tingkat
kemampuan mahasiswa Semester III Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI
LubukLinggau dalam mengidentifikasi tumbuhan paku yang disesuaikan dengan item
dari setiap indikator kemampuan mengidentifikasi tumbuhan paku dalam tabel 1. 3.
Tabel 1. 3. Analisis Hasil Observasi Kemampuan Mahasiswa Mengidentifikasi
Tumbuhan Paku (Pterydophyta)
Presentasi
N Aspek yang
Indikator kemampuan Kriteria
o diamati
mengidentifikasi
Menemukan
persamaan 1 Menemukan persamaan atau
57 Sedang
atau . perbedaan dari tumbuhan paku
yang didapatkan dilapangan
perbedaan
2 dari Kemampuan mahasiswa
tumbuhan membandingkan persamaan atau
2
paku yang perbedaan tumbuhan paku yang 57 Sedang
.
didapatkan di ditemukan dengan data yang
lapangan tersedia
1 Kemampuan menggunakan kunci
59 Sedang
Merumuskan . determinasi
3 klasifikasi Kemampuan mahasiswa
2
yang tepat merumuskan klasifikasi dari Kunci 55 Sedang
.
Determinasi
Kemampuan mahasiswa
1
merumuskan nama berdasarkan 62 Sedang
Menuliskan .
klasifikasi
4 nama yang
Kemampuan mahasiswa
tepat 2
merumuskan nama ke dalam 74 Sedang
.
penulisan yang tepat
Presentasi Kemampuan
No Aspek yang Diamati Kriteria
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi
1 71,4 % Sedang
tumbuhan paku
Menemukan persamaan
atau perbedaan dari
2 57,1 % Sedang
tumbuhan paku yang
didapatkan di lapangan
Merumuskan klasifikasi
3 48,9 % Rendah
yang tepat
Menuliskan nama yang
4 68,2 % Sedang
tepat
2. Asplenium pellucidum
3. Asplenium macrophyllum
2.Davallia Trichomanoides
2.Gleichenia linearis
1. Gleicheniaceae longisima
2.Hymenophyllum exsertum
11 Lindsacaceae Lindsaearepens
12 Lycopodiaceae Lycopodium cernuum
13 Polipodiaceae 1.Andiantum Cuneatum
2.Athhyrium sp
3.Dryopteris rufescens
4.Loxogramme avenia
5.Pityrogramma Colomelanos
6.Phymatodes commutata
2. Selaginella wildenowii
11
yang mengelompokkan suatu tumbuhan pada kelompoknya dengan tepat. Hal inilah
yang yang mnjadi dasar berpikir untuk menggunakan kunci determinasi tumbuhan.
Adapun penggunaan dari kunci determinasi ini merupakan faktor penting untuk
menyusun identifikasi dari tumbuhan paku, hal ini sesuai dengan pendapat
Rustaman (1995: 9), bahwa untuk menyusun identifikasi tumbuhan diperlukan
identifikasi bertingkat (hierarkies) setelah terbiasa melakukan pengidentifikasian
biner yang memilah kelompok tertentu (misalnya x) dan bukan kelompok (bukan x)
sehingga pada tingkat pendidikan tinggi sebaiknya mahasiswa diajak untuk
melakukan pengidentifikasian berdasarkan kriteria tertentu dan bervariasi sehingga
memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemampuan dalam
mengidentifikasi tumbuhan paku. Selain itu dapat juga dilakukan untuk
mengajarkan mahasiswa agar dapat mengidentifikasi tumbuhan paku berdasarkan
kunci determinasi yang dibuat. Dengan membawa mahasiswa langsung pada habitat
alami tumbuhan paku, dan membiasakan mahasiswa mengelompokkan tumbuhan
berdasarkan kelompok yang sesuai sehingga mahasiswa mampu
mengidentifikasikannya secara tepat sesuai pengidentifikasian tumbuhan paku yang
lengkap.
Berdasarkan pembuatan herbarium yang dilakukan mahasiswa dan proses
identifikasi tumbuhan paku dapat dilihat pada data deskripsi jenis-jenis paku
yang telah diidentifikasi dan diherbariumkan dari Bukit Sulap Kota Lubuk
Linggau adalah Famili Adiantaceae yang dijumpai satu jenis yaitu Andiantum
capillus. Famili aspidiaceae satu jenis yaitu Arachnioides haniffii yang merupakan
yang tergolong paku Teresterial.
Famili Aspleniaceae yang telah diidentifikasi dan diherbariumkan terdiri
atas tiga jenis yaitu Diyopteris Rufescens, Asplenium pellucidum dan Asplenium
macrophyllum. Famili Athyriaceae sebanyak satu jenis dari marga termasuk
golongan paku terestrial, Famili Blechnaceae yang dijumpai dari famili ini hanya
dua jenis yaitu Blechnum capense dan Blechnum orientale, pada Famili
Davalliaceae sebanyak dua jenis yaitu Davallia denticulata dan Davallia
Trichomanoides. Famili Gleichenidaceae telah diidentifikasi sebanyak 3 yaitu
Botrychum daucifolium, Gleichenia linearis dan Gleicheniaceae longisima.
Famili Hymenophyllaceae yang dijumpai dua jenis yaitu Trichomanes Javanicum
13
DAFTAR PUSTAKA
Amoroso, V.B. 1990. Ten Edible Economic Ferns of Mindanao. The Philippin Journal
of Science
BKSDA. 2004. Rencana Pengelolaan konservasi sumber daya alam. Sumatera Selatan:
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Musi Rawas
Sastrapradja, S. dan J.J. Afriastini. 1985. Kerabat Paku Herbarium. Bogor: Bogoriense.
Semiawan. et. al. 1994. Mengembangkan Proses Berpikir Ilmiah. Jakarta: PT Gramedia.