Benper Gue
Benper Gue
Hak privilege:
A. Dalam Pasal 1134 KUHPer merupakan hak istimewa yang diberikan oleh undang-undang
kepada seseorang berpiutang sehingga tingkatannya lebih tinggi daripada orang yang
berpiutang lainnya, semata-mata berdasarkan sifat piutangnya.
B. Bukan hak untuk mendapatkan pelunasan utang terlebih dahulu atas penjualan
barang-barang tertentu yang dijaminkan pada pemegang hak privilege. Akan tetapi pemegang
hak privilege berhak untuk mendapatkan pelunasan terlebih dahulu dari hasil penjualan
benda debitur (apapun itu).
Droit de preference:
A. Merupakan hak mendahului yang dimiliki kreditur atas benda-benda tertentu yang
dijaminkan pada kreditur tersebut. Atas hasil penjualan benda-benda tersebut, kreditur
berhak mendapatkan pelunasan utang debitur terlebih dahulu.
B. Droit preference hanya atas barang yang dijaminkan padanya.
10. Hutang – hutang yang pelunasanya dapat dijamin dengan jaminan fidusia
● hutang yang telah ada
● hutang yang akan timbul di kemudian hari yang telah diperjanjikan dalam jumlah
tertentu
● hutang yang pada saat eksekusi dapat ditentukan jumlahnya berdasarkan perjanjian
pokok yang menimbulkan kewajiban memenuhi suatu prestasi.
13. Apa yang dimaksud dengan kekuatan eksekutorial sertifikat jaminan fidusia?
Kekuatan eksekutorial adalah kreditur memiliki hak untuk melaksanakan eksekusi langsung
tanpa melalui pengadilan serta bersifat final dan mengikat bagi para pihak yang terlibat
dalam sertifikat tersebut.
15. Berikan alsannya kenapa pemberi fidusia dilarang melaksanakan fidusia ulang
terhadap benda yang sudah menjadi objek fidusia?
Larangannya diadakan fidusia ulang ditegaskan dalam pasal 17 yaitu bahwa pemberi
fidusia dilarang melakukan fidusia ulang terhadap benda yang sudah menjadi objek
jaminan fidusia yang telah terdaftar.
Tidak dimungkinkannya fidusia ulang atas benda yang menjadi objek Fidusia oleh
pemberi fidusia, baik debitur maupun penjamin pihak ketiga adalah oleh karena hak milik
atas benda tersebut telah beralih kepada penerima fidusia. Dengan demikian karena
bukan lagi merupakan pemiliknya, maka pemberi fidusia tidak berhak membebankan
Jaminan fidusia yang kedua atas benda yang bersangkutan.
Jika dikaitkan dengan Pasal 28, maka apa yang ditegaskan dalam Pasal 17 berikut
penjelasannya menimbulkan suatu tanda tanya sebab Pasal 28 tersebut menyatakan :
“Apa bila atas benda yang sama menjadi objek jaminan lebih dari satu perjanjian
jamina fidusia, maka hak yang didahulukan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, diberikan
kepada pihak yang lebih dahulu mendaftarkannya pada kantor pendaftaran fidusia”
Sehubungan dengan itu, bukankah benda yang menjadi objek jaminan fidusia yang
sudah difaftar berdasakan ketentuan pasal 17 tidak dapat di fidusiakan kembali. Sedangkan
hak mendahulu bagi kreditur preferen baru timbul jika ada lebih dari satu kreditur
pemegang Fidusia yang memperoleh bagiannya dari hasil penjualan benda yang dijadikan
jaminan dalam hal terjadi eksekusi. Padahal waktu terjadi eksekusi berdasarkan pasal 17
tidak mungkin ada kreditur pemegang fidusia yang kedua karena pasti tidak diizinkan atau
ditolak oleh kantor perndaftaran fidusia.
16. Berikan penjelasan bagaimana jika benda yang menjadi objek fidusia dialihkan
kepada pihak ketiga, apakah pemberi fidusia dalam keadaan wanprestasi atau tidak?
Pasal 21 ayat 2 menyatakan bahwa pemberi fidusia dapat mengalihkan benda
persediaan yang menjadi objek jaminan fidusia dengan cara dan prosedur yang lazim
dilakukan dalam usaha perdagangan. Namun, hal itu tidak berlaku jika telah terjadi cidera
janji/wanprestasi oleh debitur dan atau pemberi fidusia pihak ketiga (ayat 2). Benda yeng
menjadi objek jaminan fidusia yang telah di alihkan sebagaimana yang dimaksud dalam (ayat
1) wajib digantikan oleh pemberi fidusia dengan objek yang setara (ayat 3).
Dalam penjelasannya, dinyatakan bahwa ketentuan pada pasal 21 menegaskan
kembali bahwa pemberi fidusia dapat mengalihkan benda persediaan yang menjadi objek
jaminan fidusia. Namun demikian untuk menjaga kepentingan penerima fidusia, maka benda
yang dialihkan tersebut wajib diganti dengan objek yang setara.
Yang dimaksud dengan “mengalihkan” antara lain termasuk menjual atau
menyewakan dalam rangka kegiatan usahanya. Yang dimaksud dengan “setara” tidak
hanya nilainya tetapi juga jenisnya. Yang dimaksud dengan “cidera janji” adalah tidak
memenuhi prestasi, baik yang berdasarkan perjanjian pokok, perjanjian jamninan fidusia,
maupun perjanjian jaminan lainnya.
18. Sebutkan ciri ciri hak tanggungan dan cara hilangnya hak tanggungan!
Jawab :
Ciri hak tanggungan ada dalam pasal 3 UUHT yang mengatakan bahwa ;
a) memberikan kedudukan yang diutamakan pada pemegangnya (droit de
preference).
b) Selalu mengikuti objek yang dijamin dimanapun ia berada (droit de suite).
c) Memenuhi asas spesialitas dan publisitas.
d) Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya.
Cara hilangnya hak tanggungan yaitu ada dalam pasal 18 UUHT dengan
penjabaran :
a) Hapusnya hutang yang dijamin hak tanggungan.
b) Dilepaskannya hak tanggungan oleh pemegang hak tanggungan melalui
pernyataan tertulis oleh pemegang hak tanggungan tersebut.
c) Pembersihan hak tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh ketua
pengadilan negeri. Terjadi karena permohonan pembeli agar hak atas tanah
yang dibelinya dibersihkan atas beban hak tanggungan.
d) Hapusnya hak atas tanah yang dibebani hak tanggungan.
19. Sebutkan dan jelaskan asas-asas yang ada dalam hak tanggungan!
a) Asas Spesialitas
Pasal 11 ayat (1) UUHT mengenai syarat yang harus dipenuhi untuk asas ini
yaitu pencantuman nama/identitas, domisili pihak, penunjukkan secara
jelas atas hutang, nilai tanggungan, objek tanggungan.
Jika tidak mencantumkan ini, perjanjian batal demi hukum. Ada juga hal lain
yang sifatnya tidak wajib pada pasal 11 ayat (2) yaitu janji pembatas
kewenangan, janji bahwa pemegang hak tanggungan pertama punya hak jual,
janji dari pemegang hak tanggungan pertama bahwa objek tidak dibersihkan
dari hak tanggungan, dan janji pemegang hak tanggungan akan memperoleh
seluruh atau sebagian uang asuransi
b) Asas Publisitas
Pasal 13 ayat (1) UUHT, pemberian hak tanggungan wajib didaftarkan pada
kantor pertanahan. Selambatnya 7 hari kerja setelah penandatanganan, PPAT
wajib kirim APHT kepada Kantor Pertanahan.
Sebagai pula pembuktian atas irah “Demi keadilan berdasarkan ketuhanan
yang maha esa”. Artinya sertifikat hak tanggungan punya kekuatan
eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang in kracht dan berlaku
sebagai pengganti grosse acte Hypotheek sepanjang mengatur atas tanah
20. Apa yang membedakan gadai, hipotik, fidusia, dan hak tanggungan?
a) Gadai
Suatu hak yang diperoleh berpiutang atas suatu barang bergerak, yang
diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau orang lain atas namanya,
dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil
pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari orang berpiutang
lainnya, kecuali harus didahulukan biaya untuk melelang barang serta biaya
yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang yang digadaikan tersebut
(1150 BW).
b) Hipotik
Hak kebendaan atas benda-benda tak bergerak, untuk mengambil penggantian
darinya bagi pelunasan suatu perikatan (1162 BW)
c) Fidusia
Perjanjian accessoir antara debitur dan kreditur yang isinya pernyataan
penyerahan hak milik secara kepercayaan atas benda-benda bergerak milik
debitur kepada kreditur akan tetapi benda tersebut masih tetap dikuasai oleh
debitur sebagai peminjam pakai dan bertujuan hanya untuk jaminan atas
pembayaran kembali uang pinjaman.
d) Hak Tanggungan
Menyangkut tiga aspek sekaligus ; yaitu berkaitan dengan jaminan atas tanah,
berkaitan dengan kegiatan perkreditan, berkaitan dengan perlindungan hukum
bagi para pihak yang terkait.
1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang “Jaminan Umum”?
Berdasarkan Pasal 1131 KUHPer dan Pasal 1132 KUHPer, maka dapat disimpulkan
bahwa jaminan umum adalah jaminan yang diberikan bagi kepentingan semua
debitur dan menyangkut semua harta kekayaan debitur. Maka dari itu, jaminan umum
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Para kreditur mempunyai kedudukan yang sama atau seimbang, artinya tidak ada
yang lebih didahulukan dalam pemenuhan piutangnya dan disebut sebagai kreditur
yang konkuren.
- Ditinjau dari sudut haknya, para kreditur konkuren mempunyai hak yang bersifat
perorangan, yaitu hak yang sama hanya dapat dipertahankan terhadap orang tetrtentu.
- Jaminan umum timbul karena undang-undang, artinya antara para pihak tidak
diperjanjikan terlebih dahulu. Dengan demikian para kreditur konkuren secara
bersama-sama memperoleh jaminan umum bedasarkan undang-undang.
Unsur-unsur Hipotik:
Sifat hipotik hampir sama dengan gadai, tetapi perbedaannya adalah hipotik bersifat
Ondelbaar yaitu tidak dapat dibagi-bagi karena hipotik terletak atas seluruh benda.
Objek Hipotik :
a. Jelaskan objek Hak Tanggungan, Objek yang dapat dibebani Hak Tanggungan
adalah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai atas Tanah Negara,
Rumah Susun di atas Tanah Hak Milik, dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun. Objek
agar dapat dibebani oleh Hak Tanggungan memiliki beberapa syarat diantaranya dapat
dinilai dengan uang, termasuk hak yang wajib didaftar dalam Daftar Umum karena harus
memnuhi syarat spesialitas dan publisitas, mempunyai sifat yang dapat
dipindahtangankan dan memerlukan penunjukkan oleh UU.
a. Privilege, hak privilege juga disebut sebagai hak istimewa. Hak Privilege diatur di
dalam pasal 1133 KUHPerdata. Hak Privilege bersama dengan gadai dan hipotek adalah
hak yang didahulukan dalam arti luas. Kreditur dalam hal ini disebut sebagai kreditur
preferen.
• Harus dituntut
Hak Privilege khusus diatur di dalam pasal 1139-1148 KUHPerdata dan Hak
Privilege Umum diatur dalam Pasal 1149 angka 1-7 KUHPerdata.
b. Hak Reklame adalah hak meminta kembali yang diatur di dalampasal 1145
KUHPerdata. jika penjualan telah dilakukan secara tunai, maka selama barang-barang
tersebut masih ada di tangan pembeli, si penjual berhak menuntut kembali barang-
barangnya asal saja permintaan kembali dilakukan dalam waktu 30 hari setelah
penyerahan barang kepada si pembeli dan barang itu masih dalam keadaan semula.
c. Hak Retentie, adalah hak yang diberikan kepada kreditur tertentu untuk menahan
benda debitursampai tagihan yang berhubungan dengan benda tersebut dilunasi. Hak
Retentie memberikan tekanan kepada debitur untuk segera melunasi utangnya dan
memberikan kreditur-kreditur tertentu tersebut kedudukan yang lebih baik dari kreditur
lain. Kreditur yang dimaksudkan adalah kreditur pada pasal 575(2), 1576, 1364(2), 1616,
1729, 1812 KUHPerdata. Lembaga Retensi juga merupakan lembaga hukum yang secara
tidak langsung memilliki pengaruh terhadap jaminan pelunasan tagihan kreditur.