Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

JOB I
DOL (DIRECT ON LINE) STARTER PADA MOTOR

I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapata mengetahui dan memahami prinsip kerja
pengoperasian sistem DOL (Direct Online) Starter pada motor.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prinsip kerja dari kontaktor.
3. Mahasiswa dapat memahami dan merakit rangkaian dol dengan baik dan
benar pada motor induksi 3-fasa.

II. Landasan Teori

DOL atau Direct On Line Starter merupakan salah satu cara untu menghidupkan
motor dengan menggunakan kontaktor, yaitu dengan cara langsung
menghubungkan sumber tenaga listrik pada terminal motor. Maksudnya adalah
langsung menghubungkan motor yang langsung menghubungkan motor yang ke
sumber tegangan jala-jala melalui kontaktor pada terminal motor. Bentuk contoh
fisik kontaktor diperlihatkan pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Contoh bentuk fisikkontaktor

Untuk menjalankan system DOL ini kita membutuhkan kontaktor untuk


menghidupkan motor. Kontaktor ini adalah saklar otomatis yang bekerja
berdasarkan prinsip kerja elektromagnetic. Apabila koil pada kontaktor diberi
sumber tegangan maka akan timbul medan magnet yang akan menarik lempengan
besi pada kontaktorsehingga anak-anak kontakt pada kontaktor akan berkerja.Pada
kontak kontaktor terdapat dua jenis anak kontak yakni NC ( Normally Close ) dan NO

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

( Normally Open ). Apabila kontaktor sudah mulai di aktifkan maka anak-anak


kontaktor inilah yang akan aktif duluan, yang mana dari NC menjadi NO dan NO
menjadi NC.
A1 dan A2 pada kontaktor hanyalah sebagai terminal dari koil kontaktor yang
harus di hubungkan dengan sistem tenaga, sedangkan L1 L2 L3 adalah input fasa
yang di hubungkan ke beban, seperti motor. Bentuk gambar kontruksi anak-anak
kontak pada kontaktor ini diperlihatkan pad gambar 1.2

Gambar 1.2 Contoh bentuk gambar kondisi anak kontaktor

Kontaktor Magnet merupakan jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu
kontak ( NO & NC ) bekerja apabila kumparan di aliri arus / tegangan. Penggunaan
kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa. Agar penggunaan kontaktor
dapat di sesuaikan dengan beban yang akan dikontrol, makan pada setiap Kontaktor
selalu dilengkapi dengan plat nama yang akan dikontrol, maka pada setiap
kontaktor dapat disesuaikan dengan beban yang akan dikontrol, maka pada setiap
kontaktor selalu dilengkapi dengan plat nama yang berisikan data-data mengenai;
perusahaan pembuat kontaktor, nomor seeri pembuatan, tegangan nominal beban,
tegangan kerja kontaktor dan kemampuan araus yang dapat melewati kontaktor.
Kontak input / kontak yang dihubungkan ke supplay pada kontaktor magnet
biasanya kontak dengan nomor 1, 3, 5. Untuk kontak output / kontak yang di
hubungkan pada beban / rangkaian, biasanya diberi nomor 2, 4, 6. Untukkontak
penguncinya biasanya digunakan kontak nomor 13 dan 14.
Agar motor listrik dapat beroperasi dengan baik dan aman, maka perlu
direncanakan instalasi sitem tenaga motor dengan baik agar motor dapat
beroperasi dengan lancar sesuai dengan keinginan. Dalam merencanaka instalasi
sistem tenaga ini perlu di pasang alat-alat pendukung dalam sistem pengoperasian
beserta siitem pengamannya. Bentuk gambaran sederhana peralatan pendukung
dan sistem pengaman instalasi tenaga motor listrik diperlihatkan pada gambar 1.3.

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

Gambar 1.3 Peralatan pendukung dalam sistem pengoperasian motor listrik


Dengan memperhatikan gambar 1.2 dapat dijelaskan keterangan gambarnya
sebagai berikut.
1. A1, merupakan Pengaman Hubung Singkat Sirkuit Cabang yang berfungsi
sebagai pengaman arus lebih pada suatu sirkit cabang yang mensuplai dua
motor atau lebih.
2. A2, merupakan Sirkit Cabang yang berfungsi sebagai penghantar rangkaian
akhir yang mensuplay dua motor atau lebih.
3. B, merupakan Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor yang Berfungsi
sebagai pengaman arus lebih sirkit akhir yang mensuplai motor tunggal dari
gangguan hubung singkat.
4. C, merupakan Sarana Pemutus yang berfungsi sebagai sara pemutus
(pengisolir) motor dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada
motor.
5. D, merupakan Kendali Motor yang berfungsi sebagai alat pengatur putaran
motor, menjalan motor, membalik arah putaran motor, alat pengasutan
motor, memberhentikan motor, dan lain-lain.
6. E, merupakan Pengaman Beban Lebih yang berfungsi sebagai pengan atau
melindungi motor, peralatan kontrol motor dan hantaran akhir terhadap
pemanasan berlebihan akibat beban dan atau motor dapat diasut/distart.
7. F, merupakan Motor Listrik yang berfungsi sebagai alat yang merubah
energi listrik menjadi energi mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin
pemakaian listrik.

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

8. G, merupakan Grounding System/pembumian yang berfungsi mengaankan


peralatan instalasi dan motor listrik dari adanya kejut listrik akibat
kebocoran arus listrik.

Bentuk hubungan motor dengan sistem kendali dari gambar 1.3 untuk
sistem DOL juga dapat dilihat seperti pada gambar 1.4.

Gambar 1.4 Rangkkaian sistem kendali motor sistem DOL

Dengan rancangan sistem pengoperasian yang baik dan benar akan membuat motor
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan rencana.

III. Alat dan Bahan


1. Motor Induksi 3 phasa 1,5 kw 1 buah
2. Kontaktor Ac 220 V 1 buah
3. Lampu Induktor dan kotak panel secukupnya
4. Multimeter dan alat ukur lainnya lengkap
5. Saklar push button (on/off) 1 buah
6. MCB 1-fasa 2A 1 buah
7. MCB 3 phasa 1 buah
8. Overload Relay (OL) 1 buah
9. Saluran kabel secukupnya
10. Terminal dan kabel hubung secukupnya

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

11. Tang, obeng secukupnya

IV. Rangkaian Percobaan


a. Single line diagram

b. Wirring diagram

c. Lay out

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

V. Langkah Kerja
1. Sediakan alat dan bahan yang di butuhkan
2. Buat rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian kendali
3. Periksa dan cek terlebih dahulu rangkaian, isolator, kabel, hubangan ke
sumber dan ke terminal
4. Tes dengan multi tester apakah semua rangkaian terhubung dengan
baik dan tidak ada yang terhubung singkat
5. Bila rangkaian sudah terhubung dengan baik, rangkaian rdi hubungkan
ke sumber listrik (MCB masih dalam keadaan OFF)
6. Hidupkan MCB 1-fasa (posisi ON)
7. Tes terlebih dahulu lampu indikator (L2), bila lampunya hidup artinya
rangkaian ready
8. Tekan tombol start, bila kontaktor aktif (ditandai dengan hidupnya
lampu indicator), maka system DOL sukses
9. Untuk mematikan system, tekan tombol stop
10. Setelah rangaian kendali siap untuk beroperasi, baru motor
dihubungkan ke terminal
11. Hidupkan MCB 3-fasa untuk memberikan sumber tenaga ke motor
12. Setelah semua rangkaian siap, kerjakan lagi kegiatan no 8 dan no 9
untuk mengoperasikan motor
13. Selesai.

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

VI. Hasil Percobaan

Kondisi
o Alat Ketterangan
um Dioperasikan h Dioperasikan

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

Fadli agus supomo​ ​2017310089


TEKNIK ELEKTRO S1 PRAKTIKUM MESIN LISTRIK ITP

Fadli agus supomo​ ​2017310089

Anda mungkin juga menyukai