S2 2013 323695 Abstract PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

xi

INTISARI

Latar belakang: Dalam sistem pelayanan di Rumah Sakit, peran pelayanan


keperawatan merupakan salah satu bagian terpenting yang harus diperhatikan. Tidak
hanya dilihat dari proporsi jumlah perawat tetapi juga harus mempertimbangkan
kompetensi perawat untuk mendapatkan kinerja yang baik. Handover pasien
merupakan salah satu penerapan pelayanan keperawatan yang harus dilakukan sesuai
standar yang sudah ditentukan. Dalam handover komunikasi yang efektif merupakan
bagian yang tak terpisahkan, karena dengan komunikasi yang efektif diharapkan
kesalahan dalam kelangsungan pelayanan terhadap pasien tidak akan terjadi.
Tujuan Penelitian: Mendeskripsikan pelaksanaan handover dan mengidentifikasi
potensi risiko dalam pelaksanaan handover ruang VIP dan di ruang rawat Penyakit
Dalam Badan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Banggai.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sampel penelitian adalah
kegiatan handover selama 2 minggu di ruang VIP dan 2 minggu di ruang rawat
penyakit dalam. Jumlah pengamatan masing-masing ruangan 6 pengamatan yang
dilakukan dengan observasi. Informan adalah perawat yang terlibat handover saat
dilakukan pengamatan yang diperoleh dengan cara indepth interview. Jumlah
informan 4 perawat di ruang VIP dan 6 perawat di ruang Penyakit Dalam.Cara
pengambilan sampel dengan teknik maximum variation sampling.
Hasil: Hasil penelitian di ruang VIP pelaksanaan handover sudah dilakukan dengan
benar, baik itu keterlibatan perawat dan tempat pelaksanaan kecuali informasi pasien
yang disampaikan masih belum lengkap. Semua perawat mengetahui tentang
pelaksanaan handover yang benar. Sikap perawat sudah menunjukan kerja sama dan
tanggung jawab terhadap pelaksanaan handover. Dukungan pimpinan yaitu kepala
ruang sangat mendukung dengan menunjukkan perhatian dan support serta terlibat
langsung maupun tidak langsung dalam pelaksaan handover.
Di ruang rawat Penyakit Dalam pelaksanaan handover belum maksimal, baik dilihat
dari komunikasi maupun dari keterlibatan perawat dan tempat pelaksanaan. Semua
perawat mengetahui tentang pelaksanaan handover yang benar tetapi sikap perawat
belum menunjukkan kerja sama dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan handover.
Dukungan pimpinan yaitu kepala ruang belum maksimal. Dari bidang keperawatan
tidak ada supervisi secara berkala. Standar prosedur operasional handover belum
ada, baik di ruang VIP maupun di ruang rawat Penyakit Dalam.
Kesimpulan: Handover yang tidak dilaksanakan dengan benar, sikap tidak peduli,
dan dukungan pimpinan tidak ada serta standar prosedur operasional yang tidak ada,
bisa menimbulkan potensi risiko terhadap pasien.
Kata kunci: handover, perawat, standar, potensi risiko.
xii

ABSTRACT
Background: Handover of patients in the hospital is one application of nursing
services that must be done properly and based on the standard. In the handover,
ineffective communication can lead to errors in the continuity of patient care,
inappropriate treatment and potential harm to patients. In service systems in hospitals,
nursing serves important role, not only from the proportion of nurses but also
consideration on the competences and their implementation.
Objective: To describe the implementation of handover and identify potential risks in
the implementation of handover in internal medicine wards and VIP lounge at the
Regional Hospital in Banggai Regency.
Method: This study was a qualitative research. Samples were handover activities for
2 weeks at inpatient internal medicine and 2 weeks in VIP room. The observation in
each room was 6 observations with an observation guide. Informants were nurses
involved in the observed handover. The information from them were obtained
through in-depth interview. The informants were 6 nurses in space medicine and 4
nurses in the VIP room. Technique of sampling was maximum variation sampling
technique.
Result and discussion: The results of the study shows that disease wards in the
implementation of handover, including delivered patient information, were
incomplete while the nurses’ involvement, place of execution, time spent, were not
done accordingly. The nurses had the proper knowledge on implementation of the
handover. Nurses' attitudes have not shown any commitment, cooperation and
responsibility on the implementation of the handover. There was no standard
operating procedures of handover. Leader’s support, the head space, seeing from the
direct and indirect involvement has not been fully carried out, care and support were
not maximized as well, there was no regular supervision in nursing field. Handover
execution in the VIP room was done really well including the involvement of the
nurses, the implementation and the use of time, except on the incomplete patient
information.
All the nurses know about handover. Nurses’ attitudes showed better commitment,
cooperation and responsibility on the implementation of handover. There was no
standard operation procedures. Leader’s support, the head space showed care and
support as well as direct and indirect involvement in the implementation of handover.
There was no nursing supervision.
Conclusion and recommendation: Handover was not implemented correctly. There
was ignorance, without SPO and leadership support, which all can pose potential
risks to the patients.
Key words: handover, nurses, standards, potential risk.

Anda mungkin juga menyukai