Anda di halaman 1dari 4

- Pada hari ini, Selasa, tanggal 31-07-2018 (tigapuluh satu Juli tahun duaribu

delapanbelas);

- Pukul 09.00 WIB (sembilan Waktu Indonesia bagian Barat);

- Menghadap kepada saya, ITOK MURSITO, Sarjana Hukum, Notaris di Kota

Semarang, dengan dihadiri saksi-saksi yang namanya akan disebutkan pada bagian

akhir akta ini :

- Nyonya ENDANG SUMIASTUTI, lahir di Yogyakarta pada tanggal 20-04-

1950 (duapuluh April seribu sembilanratus limapuluh), Warga Negara

Indonesia, Guru, bertempat tinggal di kota Semarang, Kelurahan Petompon,

Kecamatan Gajahmungkur, Rukun Tetangga 009, Rukun Warga 005, setempat

dikenal sebagai Jalan Kelud Timur I/11, pemegang Kartu Tanda Penduduk

nomor : 3374096004500002;

- Menurut keterangannya bertindak untuk dan atas nama diri sendiri,

sebagai janda dari almarhum Tuan DIDIK SUHARDJI yang telah

meninggal dunia di Semarang pada tanggal duapuluh lima Juli tahun

diaribu enambelas (25-07-2016) berdasarkan Kutipan Akta Kematian

Nomor 3374.KM.231120160026;

- Untuk selanjutnya disebut Penghadap.

- Penghadap telah saya, Notaris Pengganti Kenal melalui tanda pengenal (Kartu

Tanda Penduduk) yang telah diperlihatkan kepada saya, Notaris.

- Penghadap tersebut di atas, memberitahukan kepada saya, Notaris, sewaktu

para saksi yang akan disebutkan pada bagian akhir akta ini tidak hadir, bahwa

penghadap hendak membuat dan memberitahukan kehendaknya yang terakhir

untuk dimuat dalam suatu wasiat mengenai harta kekayaannya dengan singkat

dan jelas;
- Berdasarkan pemberitahuan/keterangan tersebut di atas maka saya, Notaris,

menuliskannya dengan kata-kata yang jelas apa yang disuruhtuliskan dan

dikemukakan oleh penghadap tersebut sebagai berikut :

- “Saya cabut dan nyatakan tidak berlaku lagi semua surat Wasiat dan surat-

surat lainnya yang mempunyai kekuatan sebagai Surat Wasiat yang telah saya

buatsebelum Surat Wasiat ini, dengan tidak ada yang dikecualikan.”

- Bahwa saya (penghadap Nyonya ENDANG SUMIASTUTI tersebut di atas)

dengan ini menyatakan bahwa apabila saya meninggal dunia maka saya

mewariskan harta peninggalan saya yang berupa : Sebidang tanah Sertifikat

Hak Milik Nomor: 105/Sampangan, seluas 288 m2 (duaratus delapanpuluh

delapan meter persegi), lebih lanjut diuraikan dalam Gambar Situasi tertanggal

05-06-1995 Nomor 4343/1995, yang terletak di :

- Propinsi : Jawa Tengah;

- Kota : Semarang;

- Kecamatan : Jangli;

- Kelurahan : Karanganyar Gunung;

- Jalan : Menoreh Selatan I Nomor 32

- Tercatat atas nama Nyonya ENDANG SUMIASTUTI;

- Berdasarkan Akta Jual Beli tertanggal 22-02-2001 Nomor 37/2001 yang

dibuat dihadapan INDRIJATI, S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah di

Semarang;

- Sehingga oleh karenanya adalah harta yang didapat selama perkawinan

dengan almarhum Tuan DIDIK SUHARDJI dan sebagai harta bersama

dikarenakan tidak ada Perjanjian Kawin sebelumnya;

- Selanjutnya disebut sebagai Objek Wasiat.


- Berikut segala sesuatu yang sekarang ada, berdiri atas akan berdiri diatas tanah

tersebut tanpa kekecuali kepada anak kandung saya yang kedua yaitu Tuan

GUNTUR CAHYO BAWONO, lahir di Semarang pada tanggal satu Juni

seribu sembilanratus tujuhpuluh tujuh (01-06-1977), Warga Negara Indonesia,

Karyawan Swasta, bertempat tinggal sama dengan Ibunya tersebut di atas,

pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor : 3374090106770002;

- Selanjutnya disebut sebagai Penerima Wasiat.

- Disahkan oleh Surat Keterangan yang diterbitkan oleh Kantor Kelurahan

Petompon tertanggal 18-07-2018, disaksikan olehnya pula Ketua Rukun

Tetangga, Ketua Rukun Warga dan ditandatangani oleh saya serta Penerima

Wasiat tersebut diatas;

- Bahwa Obyek Wasiat tersebut diatas diberikan mutlak pada Penerima Wasiat

oleh saya, Penghadap, tanpa adanya keberatan serta gugatan dari pihak

manapun didasarkan dengan Surat Keterangan tersebut di atas, ditandatangani

oleh pihak terkait serta pejabat yang berwenang.

- Saya angkat menjadi pelaksana wasiat saya, yaitu:

- Demikian dengan memberikan kepadanya segala hak, wewenang, diberikan

seorang dan kekuasaan yang menurut undang-undang dapat pelaksana wasiat

terutama hak untuk memegang dan mengurus harta peninggalan saya, sampai

kepadanya mengenai hal itu diberikan pembebasan (volleding acquit et

decharge).”

- Setelah susunan perkataan tersebut di atas selesai, maka susunan perkataan tadi

saya, Notaris, bacakan Kepada Penghadap, dan sesudahnya saya, Notaris Tanya

kepadanya apakah yang dibacakan benar memuat kemauannya yang terakhir dan atas

pertanyaan itu Penghadap menjawab bahwa apa yang dibacakan itu benar memuat
kemauannya yang terakhir. Pembacaan pertanyaan dan penjawaban itu semuanya

dilakukan di hadapan para saksi :

1. Fera Suka Kumala

2. Laras Wahyu Putri Pratiwi

Anda mungkin juga menyukai