Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan atau suatu keadaan yang
menunjukkan kerusakan jaringan. Nyeri menggambarkan suatu fungsi biologis. Ini
menandakan adanya kerusakan atau penyakit di dalam tubuh.1
Berdasarkan batasan tersebut di atas, terdapat dua asumsi perihal nyeri, yaitu :
 Pertama, bahwa persepsi nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan,
berkaitan dengan pengalaman emosional menyusul adanya kerusakan
jaringan yang nyata (pain with nociception). Keadaan nyeri seperti ini disebut
sebagai nyeri akut.
 Kedua, bahwa perasaan yang sama dapat juga terjadi tanpa disertai dengan
kerusakan jaringan yang nyata (pain without nociception). Keadaan nyeri
seperti ini disebut sebagai nyeri kronis.
Nyeri, selain menimbulkan penderitaan, juga berfungsi sebagai mekanisme
proteksi, defensif dan penunjang diagnostik. Sebagai mekanisme proteksi, sensibel
nyeri memungkinkan seseorang untuk bereaksi terhadap suatu trauma atau
penyebab nyeri sehingga dapat menghindari terjadinya kerusakan jaringan tubuh.
Sebagai mekanisme defensif, memungkinkan untuk immobilsasi organ tubuh yang
mengalami inflamasi atau patah sehingga sensibel yang dirasakan akan mereda dan
bisa mempercepat penyembuhan.2
Nyeri juga dapat berperan sebagai penuntun diagnostik, karena dengan
adanya nyeri pada daerah tertentu, proses yang terjadi pada seorang pasien dapat
diketahui, misalnya, nyeri yang dirasakan oleh seorang pada daerah perut kanan
bawah, kemungkinan pasien tersebut menderita radang usus buntu. Contoh lain,
misalnya seorang ibu hamil cukup bulan, mengalami rasa nyeri di daerah perut,
kemungkinan merupakan tanda bahwa proses persalinan sudah dimulai.
Nyeri abdomen merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada
pasien, termasuk pada wanita yang sedang dalam masa kehamilan. Pada umumnya,
keadaan yang dikarakterisasi oleh kondisi ini disebut dengan istilah akut abdomen,
yakni penyakit yang disebabkan oleh nyeri yang timbul akibat masalah bedah dan

1
2

non bedah serta terjadi secara tiba-tiba. Apapun penyebabnya, keadaan ini
membawa tantangan tersendiri dalam dunia klinis mengingat diagnosis banding
untuk nyeri abdomen selama kehamilan sangatlah ekstensif. Dalam hal ini, nyeri
abdomen mungkin saja disebabkan oleh kelainan obstetri atau ginekologi yang
berhubungan dengan kehamilan, sebagaimana penyakit intraabdominal juga
seringkali berhubungan.2
Penatalaksanaan terhadap nyeri yang hebat dan berkepanjangan yang
mengakibatkan penderitaan yang sangat berat bagi pasien pada hakikatnya tidak
saja tertuju pada usaha untuk mengurangi atau memberantas rasa nyeri itu,
melainkan bermaksud menjangkau mutu kehidupan pasien, sehingga ia dapat
menikmati kehidupan yang normal dalam keluarga maupun lingkungannya.3

Anda mungkin juga menyukai