DISUSUN OLEH:
Rawat Inap
Skrinning
Asessment Penentuan
Intervensi
diagnosis
Permintaan, pembatalan,
perubahan diet
Pelayanan Makanan
Pasien Perencanaan menu Pengadaan bahan Penerimaan dan
makanan penyimpanan BM
Biaya sisa
Siklus menu Jumlah makanan
makanan & cita
tersaji sisa
rasa makanan
1 Sisa makanan Makanan yang disajikan Visual Melihat dan Skala comstock dan Ordinal
dan tidak dikonsumsi Comstock sisa mencatat form pada berat timbangan.
habis. makanan. visual Comstock
sisa makanan untuk
pasien.
2 Biaya sisa Besaran biaya yang Besaran biaya Melihat secara Besaran biaya yang Rasio
makan diperoleh berdasarkan sisa makanan visual dengan terbuang.
konversi rata-rata dihitung harga visual comstock
persentase sisa semua jenis sisa makanan (Djamaluddin,
makanan dengan harga dibandingkan 2005).
kontrak bahan makanan dengan harga
pada saat itu dan makanan
dinyatakan dalam rupiah. perhari.(Djamal
(Nida, 2011) uddin, 2005).
5. 2 SARAN
1. Pelayanan diet hendaknya dilakukan sesuai daya terima pasien berorientasi
pada kebutuhan zat gizi pasien yang ditentukan oleh umur, jenis kelamin dan
jenis penyakit. Walaupun hal tersebut belum bisa diberikan terhadap seluruh
pasien setidaknya untuk hal-hal khusus seperti kebutuhan zat gizi kelompok
umur lansia perlu menjadi perhatian.
2. Perbaikan rasa makanan terutama untuk bumbu masakan dengan pembuatan
standar resep untuk seluruh jenis menu yang ada. Serta pebaikan tampilan
makanan untuk meningkatkan nafsu makan pasien.
3. Mengembangkan media edukasi gizi untuk pasien rawat inap dan keluarganya
sehingga mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam rangka
menunjang kesembuhan pasien.
4. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengukur sisa makanan di semua kelas
perawatan dan semua jenis diet sehingga dapat menggambarkan sisa makanan
dan biaya terbuang secara keseluruhan. Faktor yang dianggap berpengaruh
seperti obat-obatan dan makanan luar rumah sakit agar dimasukkan dalam
penelitian.
Akmal, N. 2005. Analisis Biaya Makan di Rumah Sakit. Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah Nasional
Dietetic II Asosiasi Dietisien Indonesia. Bandung 18 - 19 Februari.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2007. Pedoman Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit. Jakarta: Dep Kes
RI.
Djamaluddin, M. 2005. Analisis Zat Gizi dan Biaya Sisa Makanan Pada Pasien dengan Makanan Biasa
di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 1(3): 108-112.
Irawati, 2010. Analisis Zat Gizi dan Biaya Sisa Makanan Pasien Skizofrenia Rawat Inap di Rumah
Sakit Jiwa Madani Palu. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 6(3): 123-131.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
Moehyi, S.1995. Pengaturan Makanan dan Diit Untuk Penyembuhan Penyakit. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Munawar, A. 2011. "Hubungan Makanan, Rasa Makanan dan Faktor Lainnya Dengan Sisa Makanan
(Lunak) Pasien Kelas 3 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung" (tesis). Jakarta: Universitas
Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Nida, K.2011. "Faktor-Faktor Yang Berubungan Dengan Sisa Makanan Pasien Rawat Inap Di RS Jiwa
Sambang Lihum" (skripsi). Banjarbaru Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Borneo.
Simanjuntak. 2010. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20297/4/Chapter%20II.pdf
Susyani., Prawirohatono, E., Sudargo,T. 2005. Akurasi Petugas dalam Penentuan Sisa Makanan Pasien
Rawat Inap Menggunakan Metode Taksiran Visual Skala Comstock 6 poin. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia. 2(1):37-43.
Wirasamadi, Ni Luh Partiwi. 2015. “Analisis Jumlah, Biaya Dan Faktor Penentu Terjadinya Sisa Makanan
Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.” (Tesis). Program
Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.