OLEH
Kelompok / Semester : I / / VII
Anggota :
1. Agustina S. Beon 7. Desideratus Bupu
2. Elisabeth Fallo 8. Erna Dona
3. Fotina N. Riarti 9. JenevaDoko
4. Maria S. Manek 10. MithaBere
5. Vinsensia M. Weka 11. YongkiAmalo
6. ZahrotunNaily 12. Maria Hokeng
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga Tugas Farmakologi dan Toksikologi I tentang
“Serotonin” terselesaikan dengan lancar. Tugas ini disusun sebagai tugas pembelajaran
dengan tujuan yang lebih khusus untuk menambah pengetahuan.
Harapan penulis semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan
pembaca. penulis telah berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan tugas ini namun masih
jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini dan tugas berikutnya.
Kelompok 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Mekanisme pembelajaran dan mengingat informasi merupakan proses rumit
yang terjadi pada system saraf. Proses pembelajaran dan memori pada level seluler
melibatkan perubahan anatomi dan fisiologi pada neuron dan sinaps, di antaranya
melibatkan mekanisme peningkatan pelepasan neurotransmiter, fasilitasi sinaps, dan
pembentukan koneksi sinaps tambahan untuk meningkatkan efek pada neuron
pascasinaps sehingga komunikasi antarneuron pada system saraf menjadi lebih optimal.
Salah satu komponen penting dalam komunikasi antar neuron adalah
neurotransmiter. Serotonin (5-HT) merupakan salah satu neurotransmiter yang diketahui
terlibat dalam berbagai fungsi otak, misalnya keadaan tidur, suasana hati, emosi, atensi,
serta pembelajaran dan memori. Serotonin memiliki peran penting dalam berbagai fungs
iotak tersebut karena jalur neuron serotonergik menginervasi berbagai daerah pada
system saraf pusat, seperti serebelum, neokorteks, talamus, system limbik, medula
oblongata, dan medulla spinalis (Kandel, 2000; Carlson, 2004).
Selain itu, beragam reseptor serotonin dapat ditemukan di hamper seluruh
bagian otak sehingga memungkinkan serotonin dapat memengaruhi proses pembelajaran
dan memori melalui beberapa mekanisme bergantung pada jenis reseptor yang diaktivasi
oleh neurotransmitter ini, di antaranya depolarisasi neuron secara langsun gmelalui
aktivasi reseptor 5-HT3, meningkatkan penglepasan neurotransmitter tertentu melalui
jalur kaskadecyclic adenosine monophosphate (cAMP), serta terlibat dalam neurogenesis
dan proses pembentukan LTP (Wesolowska, 2002; Harrell dan Andrea, 2003; Harvey,
2003; Djavadian, 2004; Barthetdkk, 2007).
1.2 RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud dengan serotonin ?
2. Apa yang dimaksud dengan reseptor serotonin dan klasifikasinya ?
3. Apa saja efek farmakologi serotonin ?
4. Apa saja agonis dari serotonim ?
5. Apa saja antagonis dari serotonim ?
3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang serotonin.
2. Untuk mengetahui tentang reseptor serotonin dan klasifikasinya.
3. Untuk mengetahui efek farmakologi serotonin.
4. Untuk mengetahui agonis dari serotonim
5. Untuk mengetahui antagonis dari serotonim
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
gelisah, tidak percaya diri, mudah marah, gangguan tidur, PMS, sakit
kepaladansakitpunggung.
6
dengan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus. Selain itu, penyerapan tryptophan di
usus dipengaruhi oleh keberadaan kalsium pada saat yang bersamaan. Kalsium
akanmeningkatkan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus. (Amarullah,Good Mood
Food, 2007).
Sedangkan asupan tirosin di uban menjadi norepinefrin dan dopamine.Kadar
serotonin cukup dengan mengkonsumsi makanan yang kaya karbohidrat antara lain nasi,
ubi-ubian, pasta, kentang, serta sayur-sayuran yang berserat tinggi terutama sayuran hijau
dan polong-polongan. (Amarullah, Good Mood Food, 2007).Asupan karbohidrat
meningkatkan penyerapan asam aminotritofan yang akan diubah menjadi hormone
serotonin di dalam otak. Kira-kira 30 menit setelah penyerapan karbohidrat perasaan kita
akan menjadi lebih tenang dan rileks. Dan ini berlangsung beberapa jam setelahnya,
selama konsentrasi masih optimal. Untuk meningkatkan kesediaan tirosin di dalam otak
santaplah makan sumber protein seperti ikan dan hasil laut lainnya, daging sapi tanpa
lemak, daging, dan telur ayam kampung, yogurt, kacang-kacangan.Asupan tirosin akan di
ubah menjadi hormone norepineprin dan dopamine. Hanya dengan mengkonsumsi 50
gram sumber protein anda akan bertenaga.
Uniknya meskipun serotonin otak di bentuk oleh asam amino tritofan, menkonsumsi
makanan protein justru menurunkan konsentrasi tritofan dalam darah. Jadi walaupun
dapat menaikan kadar norepinefrin dan dopamin, mengkomsumsi karbohidrat juga
mengakibatkan efek turunnya produksi serotonin dalam otak. Kabar baik untuk kita
bahwa ternyata produksi serotonin di dalam tubuh sebanding dengan jumlah tryptophan
yang diserap oleh usus.Selain itu, penyerapan tryptophan di usus dipengaruhi oleh
keberadaan kalsium pada saat yang bersamaan. Kalsium akan meningkatkan jumlah
tryptophan yang diserapolehusus.Dalam hal fungsi tubuh, serotonin juga mempengaruhi
fungsi sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), otot, dan berbagai elemen
dalam sistem endokrin. Serotonin juga berperan dalam keadaan melahirkan dan produksi
susupadawanitahamil.
2.2 Pengertian Reseptor Serotonin
Reseptor serotonin merupakan reseptor membran plasma yang dapat berupa kanal ion
(ionotropik) atau berupa reseptor terkait protein G (metabotropik). Berdasarkan jalur
transduksi sinyali nterseluler yang diaktivasi, reseptor serotonin diklasifikasikan kedalam
tujuh kelompok (seperti tertera pada Tabel 1) dan hamper semua jenis reseptor ini
diekspresikan pada sistem saraf pusat, terutamabagiandentate gyru s(DG) hipokampus
(Smith, 2002; Djavadian, 2004).
7
.
8
1. Cerebral vasculature constriction
2. Menghambat rilisnya peptide proinflamasi seperti (kinin) dan neuropeptida
Penggunaan : perawatan akut untuk serangan migraine, bukan untuk profilaksis.
2.5 Antagonis Serotonin
Ex : Phenoxybenzamine ; Cyproheptadine ; Ketanserin ; Ritanserin ;
Ondansentron dan Ergot Alkaloids
Phenoxybenzamine: Memiliki kemampuan mengeblock reseptor 5-HT2
dalam jangka panjang
Cyproheptadine: Menyerupai antihistamin fenotiazin dalam struktur
kimia dan memiliki potensi menghambat reseptor H1 serta menghambat
kerja reseptor 5-HT2.
Ketanserin:Mengeblock reseptor 5-HT2 di otot polos dan jaringan
memiliki sedikit atau tidak ada aktivitas antagonis yang dilaporkan pada
reseptor 5-HT atau H1. Obat ini menyebab kanvasodilatasi sehingga
menurunkan tekanan darah dan dipertimbangkan untuk pengobatan
hipertensi. Memiliki aktivitas mengeblock reseptor α & H1
Ritanserin: Merupakan antagonis 5-HT2, untuk mengurangi lamanya
pendarahan dan untuk mengurangi pembentukan tromboksan, mungkin
dengan mengubah fungsi trombosit.
Ondansentron: Merupakan prototype antagonis 5-HT3. Obat ini beserta
analognya sangat penting dalam mencegah timbulnya nausea and
vomiting yang berkaitan dengan tindakan operasi dan kemoterapi kanker.
Ergot Alkaloid :Ergotamine & dihydroergotamine (5HT1 & 5HT2 )
untukterapi migraine
Methysergide (5HT2) profilaksis migraine
Ergometrine (Ergonovine) untuk mengatasi pendarahan postpartum
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Serotonin (5-hydroxytryptamine, atau 5-HT) merupakan neurotransmiter
monoamin yang disintesis dari asam amino esensialt riptofan.
Reseptor serotonin merupakan reseptor membran plasma yang dapat berupa kanal
ion (ionotropik) atau berupa reseptor terkait protein G (metabotropik).
Serotonin memiliki efek farmakologi antara lain :
1. Berperan dalam pengaturan mood (suasana hati), jumlah bahan makanan yang
dimakan & tidur
2. Berpartisipasi dalam refleks muntah.
3. Vasodilatasi di otot rangka, coroner, kontraksi (penyempitan serebral)
4. Vasokonstriksi di pembuluh darah splanknik, ginjal, dan paru
5. Meningkatkan HR (Heart Rate/ detak jantung) dan kontraktilitas jantung
6. Reflex perlambatan jantung& hipotensi
Memiliki agonis dan antagonis serotonin
3.2 Saran
Sebaiknya segera dilakukan pengadaan buku-buku terkait obat di perpustakaan
kampus agar membantu proses pembelajaran.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Kandel ER, Schwartz JH, Jessell TM. Principles of neural science. New york:
McGraw-Hill; 2000.
2. Carlson NR. Physiology of behavior. 8th Edition. USA: Allyn& Bacon, Inc; 2004.
3. Wesolowska A. In the search for selective ligands of 5-HT5, 5-HT6, 5-HT7 serotonin
receptors. Pol.J.Pharmacol. 2002; 54: 327-41.
4. Harrell VA, Andrea MA. Improvements in hippocampal-dependent learning and
decremental attention in 5-HT3 receptor overexpressing mice. Learning & Memory.
2003; 10: 410-9.
5. Harvey JA. Role of the serotonin 5-HT2A receptor in learning. Learning & Memory.
2003; 10: 355-62.
6. Djavadian RL. Serotonin and neurogenesis in the hippocampal dentate gyrus of adult
mammals. Acta Neurobiology Experimental. 2004; 64: 189-200.
7. Barthet G, Framery B, Gaven F, Pellisier L, Reiter E, Claeysen S, Bockaert J, Dumuis
A. 5-HT4 receptor activation of the extracellular signal-regulated kinase pathway
depends on Src but not on G protein or β-arrestin signaling. Molecular biology of the
cell. 2007; 18: 1979-91.
8. Smith CUM. Element of molecular neurobiology. 3rd Edition. England: John Wiley
and Sons; 2002.
9. Marks Dawn, D. Marks Allan, M. Smith Collen, 2000 “BiokimiakedokteranDasar”
Jakarta: BukuKedokteran
11