Anda di halaman 1dari 4

5 Cara Mencegah Penyakit Pada Ikan

5:44 AM

Budidaya Lele
Setelah kita mengetahui tentang undang undang perlindungan konsumen dimana
penggunaan anti biotik yang berlebihan akan menjadikan kualitas produk perikanan kita
pada budidaya perikanan akan turun. Dan penggunaan anti biotik yang berlebihan bisa
di siasati dengan mencegah datangnya penyakit pada ikan.

Sebelum mengobati lebih baik mencegah. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
munculnya penyakit pada ikan adalah dengan memperhatikan 5 (lima) komponen
budidaya. Komponen tersebut, antara lain:

1) Wadah (kolam)

Wadah Budidaya
Persiapan kolam sebagai wadah budidaya ikan harus diperhatikan dengan benar.
Persiapan kolam yang baik adalah minimal dalam tahapan kegiatannya melakukan
kegiatan pengeringan, pengolahan tanah, pengapuran, pemupukan dan perbaikan
pematang.

Pengeringan bertujuan untuk memutus siklus hidup penyakit. Dilakukan kira-kira


selama tiga minggu atau disesuaikan dengan intensitas sinar matahari pada lokasi
kolam sampai dasar kolam terlihat retak-retak. Pengolahan tanah bertujuan untuk
menggemburkan kontruksi tanah agar bahan/zat racun dapat ternetralisir dan
kandungan oksigen dalam tanah meningkat. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan
cara mencangkul atau membajak tanah dengan prinsip untuk membalikan lapisan
tanah. Pengapuran digunakan untuk menstabilkan pH tanah dan air serta dapat
membunuh bakteri dan parasit. Kapur yang digunakan yaitu kapur pertanian (dolomit)
dengan cara kapur ditebar merata pada permukaan tanah. Pemupukan digunakan
untuk menyuburkan kolam dan menumbuhkan fitoplankton sebagai pakan alami.
Sebaiknya pupuk yang digunakan adalah jenis pupuk organik. Perbaikan Pematang
dilakukan bertujuan untuk memperbaiki kontruksi kolam agar hama/predator dan
pembawa penyakit pada ikan tidak mudah masuk ke dalam kolam.

2) Media (air)

Media Air
Dalam lingkup budidaya, kualitas air secara umum mengacu pada kandungan polutan
atau cemaran yang terkandung dalam air dalam kaitannya untuk menunjang kehidupan
ikan dan kondisi ekosistem yang memadai. Ikan hidup dalam lingkungan air dan
melakukan interaksi aktif antara keduanya. Air yang jernih bukan berarti air yang baik
bagi ikan, karena jernih bukan satu-satunya sarat air berkualitas bagi ikan. Lima syarat
utama kualitas air bagi kehidupan ikan adalah:
• Rendah kadar amonia dan nitrit
• Bersih secara kimiawi
• Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang sesuai
• Rendah kadar cemaran organik, dan
• Stabil

Apabila persyaratan tersebut dapat dijaga dan dipelihara dengan baik, maka ikan yang
dipelihara akan berkembang biak dengan baik dan terbebas dari berbagai penyakit.

3) Ikan

Ikan sebagai obyek utama dalam kegiatan budidaya tentunya sangat diharapkan
pertumbuhan dan perkembangannya dengan baik. Yang perlu diperhatikan dalam hal
ini adalah jenis dan perlakuan terhadap ikan.

Jenis ikan yang dibudidayakan tentunya harus jenis ikan yang memiliki ekonomis
menguntungkan untuk dibudidayakan, baik untuk konsumsi ataupun hias. Selain itu
menentukan jenis ikan yang dibudidayakan harus memperhatikan kecocokan dengan
kondisi lingkungan tempat budidaya.

Perlakuan terhadap ikan yang dibudidayakan meliputi : aklimatisasi ikan, karantina ikan,
padat tebar dan model budidaya (monokultur/polykultur).

Aklimatisasi ikan adalah penyesuaian kehidupan ikan terhadap lingkungan barunya


atau terhadap perubahan lingkungan yg berlainan dari tempat asal sebagai akibat
pemindahan. Tujuan dari perlakuan ini adalah supaya ikan tidak mengalami shock/stres
dan ikan akan bertahan hidup. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses
aklimatisasi:
Apungkan kantong plastik berisi ikan pada kolam ± 10-15 menit tanpa membuka
kantong plastiknya. Tujuannya untuk menyamakan suhu air di dalam kantong plastik
dengan suhu air akuarium.

Buka kantong plastik lalu tambahkan air kolam kedalam kantong plastik sedikit demi
sedikit selama ± 20-30 menit sampai kantong plastik penuh.
Biarkan ikan keluar dengan sendirinya atau dapat dibantu dengan menggunakan jaring
kecil.
Karantina ikan pada lahan budidaya adalah proses pemisahan/isolasi ikan yang baru
masuk sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan
atau organisme pengganggu lainnya dari area lain.

Padat Tebar dalam satuan luas kolam harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran ikan.
Padat tebar pada ikan yang bersifat karnivora, herbivora dan omnivora tentunya jumlah
padat tebarnya akan berbeda. Tujuan dari penentuan padat tebar ini adalah untuk
menciptakan kondisi budidaya yang optimal, tidak terjadi persaingan/kompetisi ikan
dalam wadah budidaya sebagai proses pertumbuhannya.

4) Pakan

Sebagai Pembudidaya ikan maka kebutuhan akan pakan dan nilai gizi yang akan di
berikan harus di ketahui. Berbagai kandungan nilai gizi pada pakan ikan baik itu paka
pabrikan atau pakan buatan sendiri memiliki fungsi tersendiri untuk menjaga ikan agar
tetap hidup dan tumbuh: protein, lipid, dan karbohidrat diperlukan untuk menyediakan
energi, disamping itu protein pada khususnya diperlukan untuk pertumbuhan.

Komposisi pakan ikan oleh karenanya memegang peranan yang penting. Protein yang
diberikan pada ikan harus dapat menyediakan semua asam amino esensial yang
diperlukan, lipid harus mengandung jenis asam lemak yang tepat. Berbagai jenis hara
lainnya juga diperlukan tetapi jumlah keperlukannya sangat sedikit. Proporsi keperluan
gizi ikan dan jumlahnya ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu: spesies, tahap
pertumbuhan, status reproduksi, dan faktor-faktor luar seperti suhu, habitat, dan musim.

Pengelompokan ikan berdasarkan jenis makanannya: pemakan algae atau tumbuhan


(herbivora), pemakan daging (karnivora) dan pemakan segala (omnivora). Dengan
kebiasaan makan yang berbeda tersebut akan menjadi jelas bagi kita mengenai
permasalahan-permalahan yang mungkin timbul apabila kita memberikan pakan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan atau kebiasaan makannya.

Ikan pemakan daging pada umumnya sangat bersifat selektif, sehingga apabila
dipaksakan untuk memakan pakan berbahan dasar tumbuhan, maka perutnya tidak
akan efesien dalam mengolah jenis pakan tersebut. Akibatnya ikan bisa kelaparan dan
mengalami ketidakseimbangan gizi yang pada akhirnya akan membawanya ke
kematian.

Berbeda halnya dengan ikan herbivora kebanyakan lebih bersifat pemakan fakultatif
mereka berevolusi memakan bagian tumbuhan karena makanan tersebut paling banyak
tersedia bagi mereka, akan tetapi pada dasarnya mereka gemar makanan lain yang
lebih bergizi apabila tersedia. Oleh karena itu ikan herbivora akan memakan dengan
lahap daging ikan segar yang diberikan padanya. Dan karena kandungan gizinya lebih
tinggi dibandingkan dengat diet normlanya, berupa tumbuhan, ikan tersebut malah bisa
mendapatkan gizi lebih banyak dari yang diperlukan.

5) Manusia (human)

Unsur manusia ( Human )sebagai pengelola kegiatan usaha perikanan budidaya ikan
sangat menentukan pada tingkat keberhasilan kegiatan budidaya itu sendiri. Untuk itu
pengelola harus mampu menguasai teknik dan manajemen usaha budidaya ikan. Dan
sielalu berinovasi menciptakan hal baru untuk keberhasilan budidaya ikan menjadi
mutlak. Semisal saja seperti penggunaan Daun Pepaya untuk mencegah dan
mengobati Penyakit pada ikan.

Anda mungkin juga menyukai