5:44 AM
Budidaya Lele
Setelah kita mengetahui tentang undang undang perlindungan konsumen dimana
penggunaan anti biotik yang berlebihan akan menjadikan kualitas produk perikanan kita
pada budidaya perikanan akan turun. Dan penggunaan anti biotik yang berlebihan bisa
di siasati dengan mencegah datangnya penyakit pada ikan.
Sebelum mengobati lebih baik mencegah. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
munculnya penyakit pada ikan adalah dengan memperhatikan 5 (lima) komponen
budidaya. Komponen tersebut, antara lain:
1) Wadah (kolam)
Wadah Budidaya
Persiapan kolam sebagai wadah budidaya ikan harus diperhatikan dengan benar.
Persiapan kolam yang baik adalah minimal dalam tahapan kegiatannya melakukan
kegiatan pengeringan, pengolahan tanah, pengapuran, pemupukan dan perbaikan
pematang.
2) Media (air)
Media Air
Dalam lingkup budidaya, kualitas air secara umum mengacu pada kandungan polutan
atau cemaran yang terkandung dalam air dalam kaitannya untuk menunjang kehidupan
ikan dan kondisi ekosistem yang memadai. Ikan hidup dalam lingkungan air dan
melakukan interaksi aktif antara keduanya. Air yang jernih bukan berarti air yang baik
bagi ikan, karena jernih bukan satu-satunya sarat air berkualitas bagi ikan. Lima syarat
utama kualitas air bagi kehidupan ikan adalah:
• Rendah kadar amonia dan nitrit
• Bersih secara kimiawi
• Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang sesuai
• Rendah kadar cemaran organik, dan
• Stabil
Apabila persyaratan tersebut dapat dijaga dan dipelihara dengan baik, maka ikan yang
dipelihara akan berkembang biak dengan baik dan terbebas dari berbagai penyakit.
3) Ikan
Ikan sebagai obyek utama dalam kegiatan budidaya tentunya sangat diharapkan
pertumbuhan dan perkembangannya dengan baik. Yang perlu diperhatikan dalam hal
ini adalah jenis dan perlakuan terhadap ikan.
Jenis ikan yang dibudidayakan tentunya harus jenis ikan yang memiliki ekonomis
menguntungkan untuk dibudidayakan, baik untuk konsumsi ataupun hias. Selain itu
menentukan jenis ikan yang dibudidayakan harus memperhatikan kecocokan dengan
kondisi lingkungan tempat budidaya.
Perlakuan terhadap ikan yang dibudidayakan meliputi : aklimatisasi ikan, karantina ikan,
padat tebar dan model budidaya (monokultur/polykultur).
Buka kantong plastik lalu tambahkan air kolam kedalam kantong plastik sedikit demi
sedikit selama ± 20-30 menit sampai kantong plastik penuh.
Biarkan ikan keluar dengan sendirinya atau dapat dibantu dengan menggunakan jaring
kecil.
Karantina ikan pada lahan budidaya adalah proses pemisahan/isolasi ikan yang baru
masuk sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan
atau organisme pengganggu lainnya dari area lain.
Padat Tebar dalam satuan luas kolam harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran ikan.
Padat tebar pada ikan yang bersifat karnivora, herbivora dan omnivora tentunya jumlah
padat tebarnya akan berbeda. Tujuan dari penentuan padat tebar ini adalah untuk
menciptakan kondisi budidaya yang optimal, tidak terjadi persaingan/kompetisi ikan
dalam wadah budidaya sebagai proses pertumbuhannya.
4) Pakan
Sebagai Pembudidaya ikan maka kebutuhan akan pakan dan nilai gizi yang akan di
berikan harus di ketahui. Berbagai kandungan nilai gizi pada pakan ikan baik itu paka
pabrikan atau pakan buatan sendiri memiliki fungsi tersendiri untuk menjaga ikan agar
tetap hidup dan tumbuh: protein, lipid, dan karbohidrat diperlukan untuk menyediakan
energi, disamping itu protein pada khususnya diperlukan untuk pertumbuhan.
Komposisi pakan ikan oleh karenanya memegang peranan yang penting. Protein yang
diberikan pada ikan harus dapat menyediakan semua asam amino esensial yang
diperlukan, lipid harus mengandung jenis asam lemak yang tepat. Berbagai jenis hara
lainnya juga diperlukan tetapi jumlah keperlukannya sangat sedikit. Proporsi keperluan
gizi ikan dan jumlahnya ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu: spesies, tahap
pertumbuhan, status reproduksi, dan faktor-faktor luar seperti suhu, habitat, dan musim.
Ikan pemakan daging pada umumnya sangat bersifat selektif, sehingga apabila
dipaksakan untuk memakan pakan berbahan dasar tumbuhan, maka perutnya tidak
akan efesien dalam mengolah jenis pakan tersebut. Akibatnya ikan bisa kelaparan dan
mengalami ketidakseimbangan gizi yang pada akhirnya akan membawanya ke
kematian.
Berbeda halnya dengan ikan herbivora kebanyakan lebih bersifat pemakan fakultatif
mereka berevolusi memakan bagian tumbuhan karena makanan tersebut paling banyak
tersedia bagi mereka, akan tetapi pada dasarnya mereka gemar makanan lain yang
lebih bergizi apabila tersedia. Oleh karena itu ikan herbivora akan memakan dengan
lahap daging ikan segar yang diberikan padanya. Dan karena kandungan gizinya lebih
tinggi dibandingkan dengat diet normlanya, berupa tumbuhan, ikan tersebut malah bisa
mendapatkan gizi lebih banyak dari yang diperlukan.
5) Manusia (human)
Unsur manusia ( Human )sebagai pengelola kegiatan usaha perikanan budidaya ikan
sangat menentukan pada tingkat keberhasilan kegiatan budidaya itu sendiri. Untuk itu
pengelola harus mampu menguasai teknik dan manajemen usaha budidaya ikan. Dan
sielalu berinovasi menciptakan hal baru untuk keberhasilan budidaya ikan menjadi
mutlak. Semisal saja seperti penggunaan Daun Pepaya untuk mencegah dan
mengobati Penyakit pada ikan.