Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ANALISIS PERANCANGAN PERUSAHAAN

PT. SUTINDO RAYA MULIA

Disusun oleh

Dilla Yolan O.K E12.2015.00844


Muhammad Iqbal E12.2015.00869
Muhammad Imam Safii E12.2016.01024
Eko Prasetyo E12.2015.00890
Rizqi Ramadhan E12.2015.00886
Akhmad Dani Junianto E12.2015.00885

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2018
1. Perancangan Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Sutindo Raya Mulia
2. Produk dari Perusahaan
Produk dari perusahaan PT. Sutindo Raya Mulia adalah
a. Plastik
b. Produksi cat
c. Produksi bahan kimia
d. Bahan bangunan
e. Sanitary
3. Analisis Aspek Teknis
a. Lokasi
- Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik Sutindo terletak di Surabaya, Jakarta, Semarang,
Balikpapan, Samarinda. Di kota Semarang tepatnya di Ruko Agus Salim C-
26, Semarang 50137. PT. Sutindo menerapkan manajemen kualitas total
yang dikenal sebagai Sistem Manajemen Sutindo yang melibatkan setiap
individu di semua tingkat oerganisasi. System ini menerapkan jenis metode
yang digunakan adalah Metode Perbandingan Biaya (Cost Comparison
Method). Metode perbandingan biaya didasarkan kepada kebutuhan biaya–
biaya utama seperti ; biaya bahan baku, biaya operasi (pengolahan), biaya
distribusi, biaya umum dan biaya lainnya. Misal yang akan dijadikan acuan
perbandingan adalah produksi bahan kimia.

2
Tabel Penilaian Lokasi dengan Metode Perbandingan Biaya

Lokasi
No Kebutuhan
Jakarta Semarang Surabaya
1 Bahan Baku 450.000.000 400.000.000 470.000.000
2 Bahan Bakar & Listrik 75.000.000 70.000.000 80.000.000
3 Biaya Operasi 300.000.000 300.000.000 300.000.000
4 Biaya Umum 100.000.000 80.000.000 90.000.000
5 Biaya Lainnya 50.000.000 50.000.000 60.000.000
Jumlah 975.000.000 828.000.000 1.000.000.000

Berdasarkan metode perbandingan biaya maka lokasi yang dipilih


adalah kota Semarang dengan biaya termurah atau terendah, yaitu hanya Rp
828.000.000,- per produksi.

- Lokasi Kantor
Lokasi kantor berada pada bagian depan pabrik tidak jauh dari pos satpam.
Alasan peletakkan kantor ini yaitu agar tidak terlalu jauh dengan ruang
produksinya supaya para atasan bisa mengawasi pekerjanya.
- Lokasi Gudang
Perusahaan PT.Sutindo ini memiliki gudang yang letaknya berbeda dengan
letak produksinya, gudang ini terletak di Jl. Bukit beringin Elok VIII,
Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang. Gudang ini hanya receiving dan
gudang hardware saja. Alasan tidak membangun gudang produk atau barang
adalah sistem yang digunakan pada perusahaan ini adalah make to order.
Jadi jika produk yang sudah selesai diproduksi akan langsung dikirim
kepada konsumen atau merk dagang yang memesan. Jadi barang yang sudah
selesai diproduksi akan langsung masuk ke kontainer untuk diangkut dan
disupplai ke konsumen atau pemesan.

3
- Lokasi Cabang
Perusahaan yang dibangun hanya berada di Jl. Agus Salim saja dan satu
Gudang di Jl Ngaliyan Kota Semarang. Alasan tidak membuka cabang
adalah karena sudah memiliki cabang yang banyak pula di kota lain
antaranya adalah Jakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Samarinda. Selain itu
pemesanan area Semarang selalu terpenuhi dengan adanya satu pabrik saja
di Semarang.
b. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi pada perusahaan ini memang cukup banyak. Dikarenakan
produk yang dijual memiliki system make to order, maka produk yang keluar
adalah produk yang dipesan oleh konsumen tergantung pada merk dagang
masing – masing.
c. Tata Letak
Tipe tata letak yang akan diterapkan pada perusahaan yang bersifat mass
production ini adalah Product Layout

4
Gambar Product Layour PT. Sutindo Raya Mulia

5
Penjelasan Masing – masing Line Produksi

- Material Dropping
Merupakan area pada saat material bahan baku didatangkan menggunakan
kontainer dan selanjutnya dipindahkan ke gudang bahan baku menggunakan
forklift dan pendukung lainnya.
- Gudang Bahan Baku
Merupakan area yang digunakan untuk menyimpan bahan baku yang berupa
bijih plastik, material bangunan siap olah dan bahan bahan kimia. Bahan
baku didatangkan setiap adanya pesanan atau permintaan konsumen.
- Produksi Cat dan Bahan Kimia
Pada stasiun ini bahan baku pembuatan cat dan bahan kimia didistribusikan
menggunakan forklift dan selanjutnya diolah pada mesin masing-masing.
Setelah itu, produk kemudian di cek oleh QC dan QA sebelum dikemas pada
area packing.
- Produksi Bahan Bangunan dan Sanitary
Pada stasiun ini material mentah (raw material) diolah menjadi bahan
bangunan yang berupa semen siap cetak, pipa PVC, beton dll. Sementara
pada pengolahan bahan kimia produk yang dihasilkan berupa lem, campuran
cat, pelapis bangunan dll. Sebelum dibawa ke packing produk dicek oleh QC
dan QC selama 30 menit sekali.
- Produksi Plastik
Produksi plastik menggunakan raw material berupa biji plastik pada gudang
bahan baku. Pengolahan plastik sendiri memerlukan waktu yang cukup
panjang dan produk yang dihasilkan berupa platik siap edar dalam berbagai
ukuran, bentuk dan warna. Pengecekan QC dan QA setiap 100 produk
datang pada roda berjalan.
- Packing

6
Pada area ini produk yang dihasilkan pada masing-masing bagian dikemas
dalam berbagai jumlah dan ukuran sesuai permintaan. Setelah dikemas
produk dicek sekali lagi oleh QC dan diberi label sebelum didistribusikan ke
konsumen.
- Perawatan Mesin dan Kelistrikan
Karena penggunaan mesin yang dilakukan terus menerus selama 24 jam
mesin terkadang mengalami kendala dan untuk mengatasi masalah tersebut
mesin dilakukan perawatan saat berjalan maupun tidak. Tujunannya agar
mesin selalu optimal dan kendala dapat diminimalkan. Dan untuk kelistrikan
hanya sebagai power supply pada perusahaan tersebut.

d. Teknologi yang digunakan


Teknologi yang digunakan PT Sutindo Raya Mulia yaitu sudah adanya roda
berjalan yang modern, pengemasan menggunakan bantuan robotik dan sangat
rapi, penggunaan mesin diberbagai produksi sangat efisien dan efektif karena
mampu meproduksi dalam jumlah besar meskipun sedikit perawatan. Terdapat
juga crane dengan bobot angkut 5 ton untuk mengangkat produk yang sudah
diproduksi sebelumnya menuju packing dan truk kontainer.

7
4. Analisa Aspek Hukum
Berikut adalah aspek hukum dari PT Sutindo Raya Mulia:
1. Pada waktu pendirian PT, yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris
adalah adanya persiapan mengenai:
a. Calon nama yang akan digunakan oleh PT tersebut
b. Tempat kedudukan dari PT
c. Siapa yang akan bertindak selaku Persero aktif, dan siapa yang akan
bertindak selaku persero diam.
d. Maksud dan tujuan yang spesifik dari PT tersebut (walaupun tentu saja
dapat mencantumkan maksud dan tujuan yang seluas-luasnya).
2. Namun, apabila menginginkan ijin yang lebih lengkap dan akan digunakan
untuk keperluan tender, biasanya dilengkapi dengan surat-surat lainnya yaitu:
a. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
b. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
c. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)
d. Nomor Register Perusahaan (NRP) atau Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
e. Tanda Daftar Perseroan (khusus PT)
f. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
g. Keanggotaan pada KADIN Kota Setempat.
3. Berikut yang harus ditempuh setelah pembuatan akta pendirian adalah
permohonan untuk memperoleh pengesahan sebagai badan hukum.

 Berdasarkan UUPT, PT didirikan oleh 2 orang atau lebih (baik orang


perorangan maupun badan hukum) dengan akta notaris yang dibuat dalam
bahasa Indonesia, dan setiap pendiri PT wajib mengambil bagian saham
pada saat PT didirikan (pasal 7 ayat (1) jo. ayat (2)). Kewajiban bahwa PT
harus didirikan oleh 2 orang atau lebih tidak berlaku bagi PT yang seluruh
sahamnya dimiliki negara atau PT yang mengelola bursa efek, lembaga
kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan

8
lembaga lain sebagaimana diatur dalam UU tentang Pasar Modal (pasal 7
ayat (7).
 Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa PT didirikan dengan akta pendirian
yang dibuat dihadapan notaris, dan akta pendirian tersebut dengan demikian
menjadi dokumen hukum pertama bagi suatu PT. Sesuai ketentuan pasal 8
ayat (1), akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain
berkaitan dengan pendirian PT. Dalam pembuatan akta pendirian, pendiri
dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa (pasal 8 ayat (3)).

5. Analisa sosial budaya

Analisa mengenai sosial dan budaya merupakan faktor yang penting untuk hasil produk PT.
Satria Tama Furniture. Karna masyarakat memiliki ciri khas sosial dan budayanya masing-
masing. Dalam lingkungan sosial budaya terdiri dari dua aspek, yaitu lingkungan sosial
dan lingkungan budaya. Lingkungan sosial adalah kekuatan masyarakat dan berbagai
sistem norma di sekitar individu atau kelompok manusia yang memengaruhi tingkah laku
dan interaksi mereka. Lingkungan budaya adalah keadaan sistem nilai budaya , ada istiadat
, dan cara hidup masyarakat yang mengelilingi kehidupan seseorang . Berdasarkan kedua
pengertian tersebut , dapat dipahami bahwa dalam lingkungan sosial budaya berlaku sistem
yang memengaruhi cara hidup manusia dalam bermasyarakat. faktor – faktor sosial budaya
dalam penunjang pendirian PT Sutindo Raya Mulia:

 Faktor geografis
Faktor geografis PT Sutindo Raya Mulia berada di kota Semarang atau tepatnya
di kawasan Semarang Utara dekat pelabuhan Tanjung Mas. Lokasi merupakan ini
tak lain karena perusahaan ini tak hanya menyuplai bahan baku dari wilayah ini
saja, tapi bahkan dari luar Indonesia. Faktor teknologi
Penggunaan alat-alat transportasi dan komunikasi yang canggih banyak
memberi kemudahan bagi masyarakat untuk berkomun ikasi dan menerima

9
informasi baru dari luar dalam waktu yang relatif singkat sehingga dapat
berdampak positif maupun negatif.
 Faktor ideologi
Ideologi dasar yang terdiri dari keyakinan dan nilai -nilai yang bersifat
kompleks dapat dijadikan alat untuk memelihara, tetapi ia akan
membantu mempercepat timbulnya perubahan jika keyakinan -keyakinan
dan nilai-nilai tersebut tidak lagi dapat memenuhi tuntutan kebutuhan
masyarakat.

6. Analisa pasar dan pemasaran


 Segmentasi
Yang akan menjadi segmen pemasaran produk ini adalah masyarakat yang
ada di wilayah Ungaran, Semarang dan pasar internasional, dimana seluruh
produknya akan diimpor keluar Indonesia seperti ke Eropa, Amerika, Timur
Tengah, dan Asia Timur untuk semua kelas, yakni mulai dari kelas menengah
keatas maupun menegah kebawah.
 Target
Setelah menentukan segmentasi pasar, maka yang akan dijadikan target
pemasaran produk ini adalah pria dan wanita yang tinggal di daerah Ungaran,
Semarang dan internasional dengan kisaran usia antara 10-60 tahun. Produk ini
banyak diminati oleh masyarakat baik yang tinggal di kota maupun di daerah-
daerah, karena produk ini memberikan kegunaan dan juga kepuasan karena kualitas
serta kuantitas produk tersebut dan dapat mengikuti selera pemakainya.
 Posisi
Berdasarkan keunggulan yang dimiliki produk ini, seperti bahan baku yang
berkualitas baik, desainnya yang unik, diferensiasi produk pada satu jenis,
keberagaman produk yang dihasilkan dan proses produksi yang baik, serta dapat

10
mengikuti selera konsumen, maka posisi produk ini adalah produk yang berkualitas
tinggi dan akan disukai oleh target pemasaran produk ini.

7. Analisa aspek manajemen


Dalam analisa aspek manajemen tidak kalah penting dengan aspek-aspek
lainnya. Dari segi manajemen usaha ini dikelola dan dikerjakan oleh orang-orang
yang berkompeten di bidangnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi
kesalahan dari penempatan orang-orang dalam menjalankan operasi yang dapat
menyebabkan kegagalan dalam usaha dan dalam saat produksi, dan logistik.
Keahlian yang dimiliki dalam usaha ini adalah desain furnitur, dan pemasaran serta
manajemen pengolahan. Mengingat keahlian yang dibutuhkan cukup ringan, maka
pekerja yang dibutuhkan tidak harus yang berendidikan tinggi. Melainkan memiliki
kemampuan dan keahlian tersebut untuk meningkatkan produktivitas dalam
perusahaan. Manajemen yang diterapkan pada PT Sutindo Raya Mulia campuran.

8. Analisa keuangan
Total produksi perbulan 600 produk
Tota penjualan perbulan Rp 255.000.000
Gaji pekerja langsung Rp 100.000.000
Bahan baku Rp 135.000.000
Bahan pendukung Rp 5.000.000
Operasional pabrik Rp 10.000.000
Keuntungan Rp 35.000.000
Pajak Rp 3.500.000

perhitungan EOQ dan TC

11
perhitungan tersebut bertujuan untuk menghitung biaya operasional
produksi dalam suatu produksi pada PT Sutindo Raya Mulia.
Kapasitas bahan baku (D) = 600 produk/bulan
Biaya penyimpanan (CC) = 5% dari bahan baku per produk = Rp 11.250
Biaya pemesanan (OC) = 25% dari bahan baku per produk = Rp 56.250

2.𝐷.𝑂𝐶
a) EOQ = √ 𝐶𝐶

2 𝑥 600 𝑥 56.250
EOQ =√ 11.250

67.500.000
EOQ =√ 11.250

EOQ = √6000
EOQ = 77,46 ≈ 77

Jadi pesanan yang paling ekonomis adalah 77 produk.

b) Biaya penyimpanan per tahun (TC)


𝑄 𝐷
TC = 2 CC + 𝑄 OC
77 600
TC = 11.250+ 56.250
2 77

TC = 433.125 + 438.312
TC = 871.437,000

Jadi jumlah yang dikeluarkan untuk pemesanan 77 pcs pakaian adalah Rp


871.437,000

12

Anda mungkin juga menyukai