Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) merupakan


pengaplikasian dari perkuliahan yang dilakukan dalam bentuk pembelajaran
teoritik selama 6 semester ke dalam praktik di lapangan (sekolah). Adapun dalam
pelaksanaannya mahasiswa ditempatkan di sekolah-sekolah yang ada di daerah
Provinsi Sumatera Utara ini, dalam hal ini adalah wilayah Deli Serdang yakni
SMK Swasta BM Taman Siswa Lubuk Pakam sebagai tempat pelaksanaannya.
Pelaksanaan PPLT di SMK Swasta Taman Siswa dilaksanakan selama 3 bulan
yang dimulai dari tanggal 03 September 2018.
Pada proses pelaksanaan PPLT di SMK Swasta Taman Siswa, penulis
telah mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moral
maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs.Tauada Silalahi M.Pd Sebagai Dosen Pembimbing Lapangan
2. Ki Sudartono PS, S.Pd. Kepala SMK Swasta BM Taman Siswa L. Pakam 2
3. Ki Teguh, S.Pd. Wakasek SMK Swasta BM Taman Siswa L. Pakam 2
4. Ki Jusman Sianturi, S.Pd. sebagai Pamong SMK Swasta BM Taman Siswa
L.Pakam 2
5. Nyi Marhama BP/BK SMK BM Swasta Taman Siswa L.Pakam 2
6. Nyi yusmawati Staf TU di SMK BM Swasta Taman Siswa L. Pakam 2
Guna memenuhi kelengkapan administrasi dan penilaian dalam Program
PPLT ini, maka disusunlah suatu Laporan Akhir Pelaksanaan PPLT di SMK BM
Swasta Taman Siswa 2. Di mana Laporan Akhir ini merupakan syarat untuk
memperoleh nilai akhir dari pelaksanaan PPLT ini.
Oleh karena itu, penulis akan terbuka terhadap saran dan kritik sehingga
dapat menambah wawasan dan jangkauan pemikiran dalam memperbaiki dan
meningkatkan mutu laporan ini.

Hormat saya
Penulis,

Samali
NIM: 7152144032

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan PPL Terpadu .................................................. 1
B. Tujuan PPL Terpadu .................................................................................... 2
BAB II KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
A. Tahap Orientasi/Observasi ........................................................................... 4
B. Tahap Latihan Terbimbing ........................................................................... 5
C. Tahap Latihan Mandiri. ................................................................................ 6
D. Kegiatan Luar Sekolah ................................................................................. 6
BAB III REFLEKSI TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Refleksi Tahap Orientasi/Observasi ............................................................. 9
B. Refleksi Tahap Latihan Terbimbing. ........................................................... 9
C. Refleksi Tahap Latihan Mandiri ................................................................ 10
D. Refleksi Kegiatan Luar Sekolah ................................................................ 11
E. Proses Pembimbingan DPL ....................................................................... 12
F. Proses Pembimbingan Guru Pamong ......................................................... 12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan PPL Terpadu


Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan manusia dalam menjalani
kehidupan dengan proses belajar, yang seyogyanya membutuhkan proses dan
latihan. Proses belajar di dalam sebuah lembaga pendidikan formal merupakan
sebuah upaya dalam memanusiakan manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan dari
pendidikan. Begitu juga dengan Universitas Negeri Medan sebagai lembaga
pendidikan formal yang menyelenggarakan program keguruan untuk membentuk
dan memproduksi mahasiswa menjadi calon pendidik (guru). Ini dilakukan dalam
rangka mewujudkan bangsa Indonesia yang cerdas dan bermoral.
Mahasiswa Unimed yang dipersiapkan untuk menjadi pendidik telah
menerima sebuah pengalaman belajar selama dibangku kuliah. Ini adalah
pembekalan awal sebelum mereka memasuki dunia pendidikan setelah
menyelesaikan studinya di universitas. Dalam mempersiapkan mahasiswa di
kampus mereka juga harus dipersiapkan juga di luar kampus dalam bentuk
latihan-latihan yang akan melatih mahasiswa lebih mandiri melalui bimbingan
dari beberapa pihak yang terkait.
Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) adalah kegiatan
penyelenggaraaan perkuliahan di luar kampus berupa latihan memperagakan
untuk kerja keguruan kependidikan, baik mengajar maupun non-mengajar melalui
program intra sekolah dan luar sekolah sehingga mahasiswa calon guru dapat
menguasai perangkat kemampuan yang diperlukan sebagai guru professional.
Bertitik tolak dari pengertian Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL)
seperti di kemukakan di atas, maka bagi mahasiswa calon guru, PPLT memiliki
makna sebagai suatu kriteria unjuk kerja yang akan menjadikan mahasiswa calon
guru lebih mampu melaksanakan proses pengajaran dalam keadaan (kondisi) yang
sebenarnya. Selain dari pada itu PPLT merupakan suatu kurikulum wajib yang
harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa sebagai salah satu pra-syarat kelulusannya.
Guru merupakan salah satu subjek utama dalam dunia pendidikan.
Pendidikan dapat memberikan hasil yang optimal apabila didukung oleh guru

1
yang memiliki kecakapan yang maksimal. Dengan kata lain guru merupakan
tampuk pemimpin keberhasilan suatu pendidikan.
Sebagai calon pengemban jabatan professional, guru sudah sepatutnya
melalui PPL Terpadu terbentuk kemampuan memantau diri sendiri mutu unjuk
kerja sebagai ciri keandalan layanan ahli keguruan, yang memilki kesadaran
penuh tentang pelaksanaan tugas-tugasnya, memahami alasan serta mampu
memperkirakan dampak jangka panjang dari setiap keputusan dan tindakan yang
diambilnya. Oleh sebab itu, dalam PPL terpadu mahasiswa calon guru haruslah
dibekali dengan pengetahuan, keterampilan serta sikap yang membuatnya menjadi
penyelenggara layanan yang aman, sehingga dengan demikian, fokus latihan serta
kreteria keberhasilan dalam PPL Terpadu ialah peragaan unjuk kerja yang
meyakinkan terbentuknya kemampuan keguruan secara utuh dan terpadu serta
penghayatan sikap dan nilai di dalam situasi nyata.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang dipadukan dengn kegiatan-
kegiatan non mengajar atau disingkat PPLT merupakan salah satu mata kuliah
yang wajib di programkan oleh mahasiswa program studi sarjana kependidikan.
Kegiatan ini merupakan pintu gerbang menuju penguasaan kompetensi pedagogik,
professional, kepribadian dan sosial.
Berdasarkan berbagai penjelasan diatas bahwa inilah yang menjadi latar
belakang mengapa Program Pengalaman Lapangan (PPL) terpadu dilaksanakan.
Ini dapat menjadi pegangan bahwa Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Terpadu sangat perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuannya yang sudah
digariskan.

B. Tujuan PPL Terpadu


Program Pengalaman Lapangan (PPL) terpadu merupakan suatu kegiatan
intra kurikuler yang diwajibkan bagi mahasiswa dalam bentuk latihan atau praktek
dalam rangka pendidikan guru berdasarkan kompetensi tidaklah diartikan sebagai
mengajar saja, akan tetapi meliputi latihan mengajar dan tugas kependidikan
lainnya di luar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah yaitu untuk
keterpaduan seluruh pengalaman lapangan, pembentukan keterampilan-
keterampilan mengajar secara terbatas dan mengajar yang sesungguhnya dalam
pembentukan profesi kependidikan.

2
Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terpadu mempunyai tujuan yang
sifatnya umum maupun khusus. Secara umum tujuan dilakukannya PPL Terpadu
antara lain :
1. Memperoleh pengetahuan akademik tentang pekerjaan yang relevan dengan
bidang studinya.
2. Membentuk sikap positif terhadap pekerjaan yang akan dilakukan sebagai
bidang keahliannya.
3. Memperkaya pengalaman belajar dan melakukan kegiatan yang relevan
dengan bidang yang ditekuninya.
4. Merupakan pekerjaan dalam konteks social yaitu tempat mahasiswa berada.
Tujuan khusus dari Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terpadu adalah
sebagai berikut :
1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik dan sosial
physikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung dan lingkungannya.
2. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan
terpadu dalam situasi nyata di bawah bimbingan.
3. Menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terpadu dalam
situasi nyata dengan bimbingan ataupun mandiri.
4. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
5. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalaman selama
pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu dalam bentuk
laporan.
Tujuan inilah yang akan dicapai dengan sebuah targetan dalam
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terpadu Tahun 2018 di SMK
Swasta Taman Siswa .

3
BAB II
KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

A. Tahap Orientasi/Observasi

Untuk mengetahui keadaan sekolah tempat latihan mengajar maka selama


1 (satu) minggu mahasiswa praktikum melakukan observasi untuk mendapatkan
informasi/ keterangan yang diperoleh dari wawancara dan pengamatan dengan
Kepala Sekolah, Pembantu Kepala Sekolah (PKS), Pegawai Tata Usaha/Sekolah,
Guru dan Siswa/i. Pelaksanaannya adalah mulai tanggal 04 - 11 September 2018.
Hal-hal yang berhubungan, serta berkaitan dengan tahap
orientasi/observasi di SMK Swasta Taman Siswa adalah dengan melakukan rapat
bersama pihak sekolah dengan mahasiswa yang melakukan PPL Terpadu di
sekolah tersebut, termasuk saya sebagai mahasiswa praktek. Ini dilakukan untuk
memperoleh informasi/keterangan yang dibutuhkan dalam mendukung aktivitas
PPL Terpadu tersebut.
Pada tahap orientasi observasi dilakukan kegiatan yaitu sebagai berikut :
1. Mengadakan rapat dengan staf sekolah (Kepala Sekolah dan Wakil Kepala
Sekolah, guru Pamong, guru BK) untuk orientasi dan observasi
2. Mengadakan observasi tentang :
a. Lingkungan fisik dan suasana sekolah latihan
b. Penyelenggaraan administrasi sekolah
c. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling
d. Penyelenggaraan KO dan ekstrakuriokuler
e. Penyelenggaraan KBM oleh guru pamong
f. Peraturan dan tata tertib sekolah
g. Perangkat pembelajaran (kurikulum, kalender pendidikan, jadwal
belajar, program tahunan/semester, persiapan mengajar yang
digunakan)
3. Menyusun rencana kegiatan mingguan/bulanan (RK3M)
4. Mempersiapkan perangkat pembelajaran kegiatan di sekolah
5. Melakukan analisis kebutuhan belajar masyarakat di sekitar sekolah
latihan

4
6. Menyusun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di luar sekolah
minimal 4 kegiatan (2 kegiatan untuk masa terbimbing dan 2 kegiatan
untuk masa mandiri)
7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan orientasi di sekolah
8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan orientasi di luar sekolah

B. Tahap Latihan Terbimbing

Satu minggu melakukan observasi/observasi di SMK BM Swasta Taman


Siswa Lubuk Pakam yang merupakan kegiatan yang sifatnya persiapan di sekolah
sebelum terjun untuk mengenal dan memahami kondisi lingkungan baru baik fisik
maupun yang sifatnya non fisik. Sebagai mahasiswa praktikum selanjutnya
melakukan kegiatan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing
oleh guru pamong.
Kegiatan latihan terbimbing ini dilaksanakan mulai minggu setelah
observasi di sekolah atau mulai tanggal 14-23 September 2018. Pembahasan ini
hanya terfokus kepada kegiatan di sekolah. Pelatihan keterampilan mengajar
secara terbimbing oleh guru pamong untuk pertama sekali yaitu mengajar, dan
saya (calon guru) mengobservasi/mengamati dari tempat duduk belakang kelas.
Setelah minggu kedua barulah saya sebagai calon guru mengajar di depan kelas
dan pamong duduk di belakang kelas untuk mengamati saya sebagai calon guru.
Guru pamong juga membimbing saya (calon guru) di dalam menyusun Bahan
Ajar.
Dan tugas-tugas lainnya yaitu:
1. Memberikan pelayanan/bimbingan belajar siswa.
2. Menyusun tugas administrasi.
3. Menyusun tugas Ko dan Ekstrakurikuler.
4. Melaksanakan tugas-tugas kependidikan lainnya seperti : upacara bendera,
piket,melatih paduan suara, menyiapkan perangkat-perangkat
pembelajaran dan kegiatan yang berhubungan dengan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM).

5
5. Meminta bahan kepada guru pamong untuk persiapan ujian tebimbing dan
kegiatan ujian terbimbing yang dilaksanakan pada jadwal yang sudah
ditentukan pada jam pembelajarannya.
Inilah kegiatan yang saya lakukan selama masa tahap bimbingan dalam
menjalani PPL Terpadu di SMK Swasta BM Taman Siswa 2. Kegiatan ini
terfokus pada jadwal jam sekolah mulai dari 07.30 – 13.10 WIB.

C. Tahap Latihan Mandiri.

Tahap latihan mandiri adalah kegiatan yang sifatnya individu dalam


melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas. Setelah
mengadakan pelatihan keterampilan mengajar dan tugas keguruan lainnya secara
terbimbing oleh guru pamong. Selanjutnya saya melakukan latihan secara mandiri
selama 5 (lima) minggu dari tanggal 05 Oktober – 24 November 2018 yang
dilakukan dengan latihan mandiri ini seperti :
1. Membuat persiapan mengajar sesuai dengan petunjuk pamong dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas.
2. Melaksanakan evaluasi hasil belajar.
3. Melaksanakan tugas administrasi sekolah/kelas.
4. Melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling.
5. Melaksanakan tugas yang sifatnya kependidikan.
6. Persiapan dan berkonsultasi dalam menghadapi ujian mandiri dan
pelaksanaan ujian mandiri.

D. Kegiatan Luar Sekolah

Kegiatan di luar sekolah merupakan kegaiatan yang sifatnya di luar jam


pelajaran baik dilaksanakan di sekolah maupun di masyarakat. Kegiatan ini adalah
kegiatan non mengajar untuk di masyarakat maupun di lingkungan sekolahan
yaitu di SMK Swasta Taman Siswa. Kegiatan tersebut dilaksanakan setelah
kegiatan di sekolah selesai dilaksanakan. Dimana kegiatannya dilakukan selama
kurang lebih 12 (dua belas) minggu yang dimulai dari tanggal 04 September – 24
November 2018, dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa secara

6
kelompok dengan membawa nama PPL Terpadu Unimed 2018. tetapi dalam
laporan dalam bentuk individu.
Kegiatan di luar sekolah di bagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu di
masyarakat sekitar tempat tinggal (posko) mahasiswa PPL Terpadu Unimed 2018
dan di sekolah.

1. Kegiatan di Luar Jam Sekolah


Kegiatan ini saya dan mahasiswa lainnya melakukan di luar jam
sekolah atau tidak berkaitan dengan pengajaran tetapi pelaksanaan
dilaksanakan di sekolah antara lain :

a. Pelatihan Futsal
Pelatihan menari ini diadakan guna membangun semangat dan
bakat siswa dalam menyukai dunia olahraga futsal. Menari ini diadakan
setiap hari senin-kamis sehabis pulang sekolah. Dimulai pada tanggal 27
Oktober 2018.

b. Menjadi Petugas Upacara di Hari Guru


Hari Guru yang di peringati di Indonesia yaitu pada tanggal 25
November 2018 yang melibatkan para mahasiswa PPLT sebagai petugas
upacara. Kurang lebih 3 minggu untuk masa pelatihan, mulai dari
paskibra, pembacaan UUD 1945, Pemimpin Upacara, Paduan Suara dan
lain sebagainya.

c. Pawai Obor (satu Muharram)


Kegiatan ini untuk memperingati tahun baru islam 1 muharram
dilakukan pada malam selesai shalat isya sampai dengan selesai dengan
berkeliling dijalan sekitar sekolah

2. Kegiatan di Masyarakat

Kegiatan luar sekolah untuk di masyarakat setelah mengamati dari


kebutuhan masyarakat yang ada di sekitar sekolah/ posko mahasiswa PPL

7
Terpadu Unimed 2018, maka kegiatan yang menjadi program kerja yang akan
kami lakukan sebagai mahasiswa PPL terpadu, antara lain:

a. Gotong Royong

Kebersihan lingkungan yang kami lakukan ini bersama dengan masyarakat

sekitar dan Lurah. Kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan ini

setiap bulan dilakukan, dan kami mengikuti sebanyak dua kali gotong

royong.

1) Gotong royong yang pertama

Sasaran : Jalan Imam Bonjol


Hari/Tanggal : Minggu/ 14 Oktober 2018
Tujuan : Membantu membersihkan lingkungan Masjid
Agung Jami’ L. Pakam
Tempat : Jalan Imam Bonjol, Lubuk Pakam
2) Gotong royong yang kedua
Sasaran : Jalan Sempurna
Hari/ Tanggal : Minggu/ 21 Oktober 2018
Tujuan : Membantu membersihkan lingkungan sekitar dan
menyadarkan masyarakat akan pentingnya
kebersihan dan kesehatan.
Tempat : Jalan Sempurna Lubuk Pakam
3) Gotong royong ketiga
Sasaran : Jl. Imam Bonjol
Hari/Tanggal : Selasa/ 16 Oktober 2018
Tujuan : Membantu Membersihkan Lingkungan Gereja
Tempat : Jl. Imam Bonjol

b. Menghadiri Undangan Sosialisasi Pemerintah Desa


Sosialisasi tentang pentingnya mendaur ulang sampah rumah
tangga yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kab. Deli Serdang

8
BAB III
REFLEKSI TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Refleksi Tahap Orientasi/Observasi


Orientasi dan observasi merupakan tugas awal calon guru di tempat latihan
selama satu minggu. Adapun yang diobservasikan adalah lingkungan fisik, sistem
penyelenggaran administrasi, struktur organisasi, pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, peraturan dan tata tertib sekolah.
Observasi ini dilakukan dalam jangka waktu satu minggu. Di dalam
observasi ini, kita melihat keadaan yang ada di SMK Swasta Taman Siswa , mulai
dari luar sekolah, keadaan ruangan belajar, dan lain-lain. Observasi ini dilakukan
dengan baik dan lancar atas bantuan dari pihak Kepala Sekolah, Pembantu Kepala
Sekolah (PKS), guru pamong, staf pengajar dan pegawai/staf sekolah.
Setelah saya melihat dan mengobservasi keadaan sekolah, maka saya
memberi kesan bahwa SMK Swasta Taman Siswa situasi dan kondisinya baik
untuk mendukung pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Begitu
juga masyarakat yang mendukung terciptanya suasana yang kondusif dan guru
yang memandu dalam keberlangsungan proses KBM.

B. Refleksi Tahap Latihan Terbimbing.


Melaksanakan kegiatan mengajar dan tugas-tugas, mahasiswa calon guru
bahwa tugas melaksanakan belajar mengajar sangatlah berat, dimana mahasiswa
calon guru tidak hanya dituntut untuk dapat dimulai mengajar saja tetapi juga
harus mampu mengelola kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik.
Namun meskipun demikian, dalam masa terbimbing ini mahasiswa
praktikan masih terus dibantu oleh guru pamong sehingga akhirnya mampu untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara mandiri. Sebagai bahan refleksi
bersama bahwa dalam latihan terbimbing inilah kita masih dibimbing dalam
melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
Permasalahan yang terlihat pada masa bimbingan adalah kurangnya
kesiapan kita dalam menyiapkan proses kegiatan belajar mengajar karena

9
kekurangan pengalaman kita dalam mengajar. Oleh karena itu kita sebagai calon
guru harus menyiapkan terlebih dahulu sebelum kita mengajar agar di dalam kelas
tidak terjadi permasalahan. Sebagai bahan refleksi bersama adalah bahwa dalam
masa bimbingan inilah kita sebagai calon guru lebih banyak bahkan harus sering
melakukan konsultasi dengan guru pamong agar kita lebih terbimbing dan dapat
diarahkan sehingga tidak ada hambatan karena guru pamong lebih tahu kondisi di
dalam kelas.
Proses belajar yang baik adalah dengan menyiapkan perangkat belajar
apalagi sekarang dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
berkarakter. Sebagai seorang Guru diharuskan dapat mengaktifkan siswa untuk
beraktivitas. Sebagai bahan refleksi dan pada masa bimbingan ini kita harus
melakukan persiapan dalam menyiapkan perangkat belajar bersama-sama dengan
guru pamong agar proses belajar di dalam kelas dapat berhasil karena kita masih
masa bimbingan.

C. Refleksi Tahap Latihan Mandiri


Pelaksanaan pelatihan ketrampilan mengajar dan tugas-tugas keguruannya
lainnya secara mandiri dilaksanakan selama 5 (lima) minggu, dimana praktikan
melaksanakan kegiatan mengajar di depan kelas secara mandiri tanpa bantuan dari
guru pamong. Karena dianggap telah mampu untuk melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dan mengelolah kelas dengan baik.
Dari pelaksanaan kegaitan mengajar dan tugas-tugas lainnya secara
mandiri, saya mendapatkan suatu nilai tambah mengenai bagaimana cara
mengelolah orang-orang yang berlainan karakter agar mau mengikuti instruksi
saya sebagai calon guru dalam proses belajar mengajar. Tetapi dalam latihan
mandiri ini masih terdapat hal-hal yang menjadi hambatan pada proses belajar
mengajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Seperti halnya masa latihan
terbimbing hampir sama permasalahaannya dengan masa latihan mandiri seperti
permasalahan klasik yaitu masalah ketidak siapan siswa dalam hal mengahadapi
proses kegiatan belajarnya. Siswa haruslah disiapkan dalam hal mental dan
fasilitas yang mendukung kegiatan belajarnya dan calon guru harus lebih

10
mematangkan persiapan dengan kemandirian menyiapkan perangkat belajar
seperti kurikulum dan media yang digunakan.
Dalam 5 (lima) minggu agar masa tahapan latihan mandiri lebih baik yaitu
dengan melakukan persiapan perangkat belajar baik disiapkan oleh siswa sebagai
objeknya dan guru sebagai subjeknya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik. Begitu juga yang berkaitan dan berhubung dengan proses masa tahap
latihan mandiri ini harus disiapkan jauh-jauh hari sehingga apa yang diinginkan
siswa dan guru dapat dicapai.

D. Refleksi Kegiatan Luar Sekolah


Kegiatan luar sekolah merupakan kegiatan yang berkaitan dengan tahapan
orientasi/observasi ke sekolah dan masyarakat. Kegiatan yang saya laksanakan
bersama-sama mahasiswa lain adalah suatu kegiatan latihan kemandirian dan
sifatnya yang berkelompok dan atas nama PPL Terpadu Unimed 2018. Kegiatan
di luar sekolah yang sudah dilaksanakan baik yang ada di sekolah ataupun
masyarakat masih terdapat hambatan walaupun dapat teratasi, tetapi mudah-
mudahan hambatan ke depan tidak terjadi lagi.
Hambatan yang terjadi pada tahapan kegiatan luar sekolah adalah masalah
dana/biaya yang dikeluarkan setiap kegiatan. Masalah kekompakan team PPL
Terpadu, kondisi teknis di lapangan. Inilah hambatan yang dihadapi walaupun
tidak secara maksimal teratasi mudah-mudahan ke depan dapat disikapi dengan
berbagai solusinya seperti mengalokasikan dana/biaya kegiatan dan penghematan
dana/biaya dalam setiap kegiatan. Kekompakkan team melalui rasa gotong royong
dan kebersamaan serta saling membutuhkan dalam setiap penyelesaian masalah.
Permasalahan teknis di lapangan harus dipikirkan bersama agar tidak terjadi
kerancuan di dalam pelaksanaan kegiatan di luar sekolah.
Hambatan dan solusi dalam penyelesaian masalah hal yang haus
dipikirkan bersama karena ini akan menjadi bahan pertimbangan kegiatan
selanjutnya agar tidak terdapat hambatan yang akan mengganjal setiap kegiatan
atau meminimalisir setiap permasalahan yang ada agar setiap kegiatan yang dibuat
dapat berjalan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan dan targetnya yang
akan dicapai.

11
E. Proses Pembimbingan DPL
1. Pada proses ini Dosen Pembimbing Lapangan berperan penting untuk
mengantar dan menyerahkan mahasiswa PPLT kepada pihak sekolah.
2. Memantau/ memeriksa absensi kehadiran mahasiswa, mengobservasi
mahasiswa yang sedang melakukan pembelajaran di dalam kelas dan
melaksanakan kepembimbingan terhadap mahasiswa.
3. Memeriksa dan menilai RPP mahasiswa serta memperhatikan dan menilai
mahasiswa yang sedang melaksanakan ujian praktek mengajar bersama-sama
dengan guru pamong.

Dan dalam pembimbingan, antara DPL dan Mahasiswa calon guru


terjalin baik, sehingga Mahasiswa calon dapat bebas mengungkapkan masalah
atau kesulitan yang dialaminya serta DPL juga banyak membantu dan
memberikan keringanan mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya selama
PPL.

F. Proses Pembimbingan Guru Pamong

Pada proses ini Guru pamong sangat berperan penting untuk :


1. Memperkenalkan Calon Guru kepada para siswa tempat Calon Guru
berpraktek.
2. Membantu Calon Guru untuk memperoleh berbagai informasi dalam
semua tahap program Pengalaman Lapangan Terpadu.
3. Membantu mahasiswa memperoleh pengalaman di sekolah latihan dengan
memberi tugas baik mengajar dan membimbing siswa.

Dan dalam pembimbingan, antara Guru pamong dan Mahasiswa calon


guru terjalin keakraban, sehingga Mahasiswa calon dapat bebas mengungkapkan
masalah atau kesulitan yang dialaminya serta guru pamong banyak memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengelola pembelajaran dikelas dan banyak
membantu kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa.

12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapatlah diambil beberapa point
kesimpulan dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terpadu
Unimed 2018 yang dilaksanakan selama 12 (dua belas) minggu di SMK Swasta
Taman Siswa antara lain :
1. Keadaan fisik dan lingkungan SMK Swasta Taman Siswa cukup kondusif
untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar.
2. Hubungan antara siswa, guru, dan tenaga administrasi baik dan lancar dalam
hubungannya sehingga kegiatan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
3. Mahasiswa yang melaksanakan latihan mengajar terbimbing oleh guru
pamong yang telah ditetapkan sehingga proses kegiatan yang berhubungan
dengan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik sesuai rencana hingga
proses ujian akhir.
4. Kegiatan yang menjadi program kerja PPL Terpadu Unimed 2018 di SMK
Swasta Taman Siswa 2 berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan baik
kegiatan yang dilaksanakan sekolah maupun di luar sekolah. Walaupun ada
hambatan dalam pelaksanaan kegaitan namun dapat teratasi dengan beberapa
solusi yang dianggap relevan mengenai masalah tersebut. Sehingga dengan
demikian pelaksanaan PPL Terpadu Unimed 2018 di SMK Swasta Taman
Siswa dapat berjalan dengan baik atas kerja sama antara mahasiswa, pihak
sekolah maupun masyarakat dan DPL.

B. Saran

a) Mahasiswa calon guru menjalani PPL Terpadu dengan sebaik-baiknya, sebab


manfaat program ini akan sangat dirasakan pada waktu-waktu berikutnya.
b) Mahasiswa calon guru Melatih diri menyelesaikan masalah-masalah yang
terjadi selama masa PPL Terpadu, baik secara pribadi maupun bersama-sama
sebagai sarana pendewasaan diri.

13
c) Diharapkan pada masa yang akan datang, jumlah mahasiswa PPL disesuaikan
dengan jumlah kelas dan bidang studi yang diajarkan di sekolah latihan.
d) Diharapkan mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL Terpadu dapat
menjaga posisinya sebagai guru dan selalu menjaga nama baik institusi
akademis.
e) Diharapkan kepada pihak kampus terutama UPPL, dalam menempatkan
mahasiswa PPL terjalin komunikasi yang lancar.

14

Anda mungkin juga menyukai