Anda di halaman 1dari 17

AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

STEP 1
1. Skor ballard dan Dubowitz
Penilaian untuk usia gestasi bayi baru lahir dinilai neuromuscular dan fisik
2. VK rumah sakit
Veloskamer =ruang bersalin
3. Hyaline membrane disease
Merupakan istilah lama untuk ARDS(acute respiratory distress syndrome) dari segi
histologis
4. Kurva lubschenko dan nelhause
Menentukan ukuran meliputi berat,panjang,dan ukuran kepala

STEP 2
1. Bagaimana proses fisiologi adaptasi trhadap ekstrauterine?
2. Apa yang menyebakan adapatasi dari intrauterine ke ekstrauterine buruk?
3. Perbedaan intrauterine dan ekstrauterine?
4. Ciri2 bayi baru lahir normal?
5. Mengapa pada saat bayi lahir tidak langsung menangis?
6. Apa hubungan berat badan lahir 4500 gr dgn keluhan diatas?
7. Apa interpretasi dari pemeriksaan foto thorax hyaline membrane disease grade 2?
8. Jelaskan ttg skor ballard and Dubowitz
9. Jelaskan APGAR score?
10. Apa factor resiko dan etiologi dari kasus diatas?
11. Apa diagnosis dan diagnosis banding?
12. Apa penatalaksanaan dari kasus?
13. Apa komplikasi dari kasus ?
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

STEP 3
1. Bagaimana proses fisiologi adaptasi trhadap ekstrauterine?
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

2. Apa yang menyebakan adapatasi dari intrauterine ke ekstrauterine buruk?


3. Perbedaan intrauterine dan ekstrauterine?
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

4. Ciri2 bayi baru lahir normal?


Periode prtumbuhan dan perkembangan pada neonatus
 Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel seluruh tubuh
secara kuantitatif/ dapat diukur
 Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh melalui
proses peningkatan bertahap secara kompleks dan meluasnya kemampuan
individu untuk berfungsi dengan baik
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

A. Tahapan atau periode Pertumbuhan dan perkembangan:


1. Masa prenatal
Terdiri dari embrio dan fetus. Pada fase embrio pembuahan dimulai 8 minggu
pertama. Pada minggu kedua hanya didapatkan gerakan denyut jantung janin. Masa
fetus mgg 12-40 terjadi peningkatan fungsi organ yaitu bertambah panjang dan berta
badannya karena sudah terbentuk subkutan dan jaringan otot
2. Masa neonates
Pada 0-28 hari adalah awal dari pertumbuhan dan perkembangan ekstrauterin setelah
lahir, masa ini merupakan masa proses adaptasi semua system organ tubuh. Dimulai
dari aktivitas pernapasanyang disertai pertukaran gas dengan frekuensi napas 35-
50x/ menit, penyesuaian denyut jantung antara 12-160x/ menit dengan ukuran
jantung lebih besar disbanding rongga dada, aktivitas byi mulai meningkat. Diikuti
perkembangan fungsi organ organ tubuh lainnya
3. Masa bayi (28 hari-1 tahun)
4. Masa anak (1-3 tahun)
5. Masa prasekolah (3-5 tahun)
6. Masa sekolah (5-12 tahun)
7. Masa remaja (12-18/20 tahun)
B. Prinsip pertumbuhan dan perkembangan
a. Prosesnya sangat tergantung pada aspek kematangan susunan saraf pada manusia,
dimana semakin sempurna/ kompleks kematangan saraf maka semakin sempurna pula
prosesnya dari konsepsi hingga dewasa.
b. Proses setiap individu adalah sama, yaitu utk mencapai proses kematangan, meskioun
dalam proses pencapaian tersebut tidak memiliki kecepatan yang sama anatara
individu satu dan lainnya
c. Proses memiliki pola khas yg dapat terjadi mulai dari kepala hingga seluruh tubuh
atau dari kemampuan sederhama hingga kompleks sampai mencapai kesempurnaan.
C. Ciri- ciri pertumbuhan dan perkembangan
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai dewasa
dengan dipengaruhi factor bawaan atau lingkungan
2. Terdapat masa percepatan dan oerlambatan serta laju uang berlainan tiap organ
3. Pola perkembangan anak adalah sama namun kecepatan berbeda
4. Perkembangan berhubungan erat dengan maturase susunan saraf pusat
5. Aktifitas seluruh tubuh digantu respon individu yang khas
6. Arah perkembangan anak adalah sefalocaudal (atas-bawah)
7. Reflex primitive seperti memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan
sekunder tercapai
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

CIRI RATA-RATA BAYI BARU LAHIR NORMAL:


- Berat badan lahir 2500-4000 gram
- umur kehamilan 37-40 minggu
- bayi segera menangis
- bergerak aktif
- kulit kemerahan
- menghisap ASI dengan baik
- tidak ada cacat bawaan (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
- Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm,lingkar dada 30-38 cm,
lingkar lengan 11-12 cm
- frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit, pernapasan 40-60 x/menit, lanugo
tidak terlihat dan rambut kepala tumbuh sempurna,
- kuku agak panjang dan lemas
- refleks-refleks sudah terbentuk dengan baik (rooting, sucking, morro, grasping),
- organ genitalia pada bayi laki-laki testis sudah berada pada skrotum dan penis
berlubang
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

- pada bayi perempuan vagina dan uretra berlubang serta adanya labia minora dan
mayora, mekonium sudah keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam
kecoklatan
- nilai APGAR >7

5. Mengapa pada saat bayi lahir tidak langsung menangis?

6. Apa hubungan berat badan lahir 4500 gr dgn keluhan diatas?


AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

penyebab hipoglikemia digolongkan atas hipoglikemia yang ketosis


dan hipoglikemia yang non ketosis.
A. Hipoglikemia yang ketosis dengan adanya pembesaran hepar ditemukan
pada penyakit Glycogen storage disease, F-1,6-bisphosphatase
deficiency. Hipoglikemia yang ketosis tanpa pembesaran hepar
ditemukan pada penyakit Accelerated starvation, gangguan hormonal
seperti defisensi growth hormonatau defisiensi kortisol serta Glycogen
syntase deficiency. Pada hipoglikemia yang ketosis dengan adanya asam
organik urin yang positif ditemukan pada Maple syrup urine
disease, Methyllmalonic acidemia. Penyebab hipoglikemia yang non
ketosis atau hipoketosis dengan serum insulin yang tinggi ditemukan
pada hiperinsulinisme kongenital, insulinoma dan insulin
autoimmunity.Bila serum insulin rendah dapat ditemukan pada penyakit
oksidasi asam lemak, asam urin organik, plasma asilkarnitin,urine
acylglycines.

Selama masa kehamilan terdapat sejumlah perubahan hormonal yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan glukosa pada janin. Pada trimester I kehamilan, mulai terjadi
peningkatan human placental lactogen dan prolaktin yang mencapai puncaknya pada
akhir trimester III (minggu ke-35).
Human placental lactogen (hPL) memiliki struktur kimia yang mirip dengan
prolaktin dan growth hormone. Efek utama hPL adalah terhadap insulin dan
metabolisme glukosa. Kombinasi hPL dan prolaktin memicu semacam resistensi
insulin yang dapat dideteksi dengan adanya hiperinsulinemia 2 jam pos prandial.
Sebagai akibat mekanisme resistensi insulin tersebut, pada sebagian ibu hamil akan
terjadi hiperglikemia relatif (diabetes mellitus gestasional).
Keadaan hiperglikemia pada ibu tentu sangat berpengaruh pada janin, karena
transfer glukosa dari darah ibu ke sirkulasi janin terjadi secara difusi melalui placenta,
sehingga janin 16 juga mengalami hiperglikemia.
Kondisi hiperglikemia janin tersebut selanjutnya akan memicu hiperinsulinemia
pada janin dengan akibat semakin banyak glikogen janin yang disintesis, sehingga
terbentuklah macrosomia.
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

7. Apa interpretasi dari pemeriksaan foto thorax hyaline membrane disease grade 2?
Hyaline mebrane disease
Gangguan masih normal opak
Grade 2 lusen di bronkovaskular
3 ada atelectasis
Grade1=opak homogen masih ada guratan lusen
2=sama seperti grade 1 ditambah air brocogram ,lusen yang mengikuti
bronkovaskulaer
3=batas jantung dan diafragma tidak terlihat
4=atelectasis,dan tarikan organ sekitar
Menangis tidak ada surfaktan tidak bisa kembali spt semula tidak terisi

8. Jelaskan ttg skor ballard and Dubowitz


AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

Kurva Lebchenco
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

9. Jelaskan APGAR score?

10. Bagaimana kecukupan gizi untuk neonatus setelah lahir


Kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi bayi:
a. 0-6 bulan
Bayi hanya diberikan ASI saja, lebih sering lebih baik karena ASI banyak
mengandung zat- zat antibody yang sangat dibutuhka oleh tubuh serta sangat baik
untuk pertumbuhan otak dan imunitas bayi
b. 6-9 bulan
Bayi yang diberi ASI dan MP pada usia .6 bulan karena alat cerna sudah berfungsi
dengan baik, makanan yang bisa diberikan seperti bubur, tepung beras, bubur encer,
pisang dan papaya lumat
c. 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan MP seperti bubur, nasi dan saat 10 bulat bayi mulai
diperkenalkan makanan keluarga
d. 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makan lengkap sekurangnya 3x sehari dengan porsi
setengah makan, tetap diberikan selingan 2-3x sehari
Tujuan pemberian nutrisi pada bayi:
1. Mencapai BB normal dan mempertahankannya
2. Mempertahankan statsu gzii dalam keadaan baik
3. Menyediakan zat gizi untuk menjadmin tumbuh kembang dan meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi
4. Membina kebasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan tentang makan dan
makanan yang baik untuk anak.
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

Untuk mengetahui Kecukupan Gizi Anak Balita digunakan AKG tahun 2004. Dianjurkan
untuj dipenuhi dari konsumsi makanan setiap harinya
Golongan BB TB Energi Protein Vitamin A Besi/ Fe
umur (kg) (cm) (kKal) (gr) (RE) (mg)
0-6 bulan 5.5 60 560 12 350 3
7-12 bulan 8.5 71 800 15 350 5
1-3 tahun 12 90 1250 23 350 8
4-6 tahun 18 110 1750 32 460 9

11. Apa factor resiko dan etiologi dari kasus diatas?


a. Etiologi
Penyebab terjadinya makrosomia dikaitkan dengan beberapa faktor, yaitu:
1. Bayi dari ibu yang mempunyai diabetes atau IDM (infant of a diabetic mother)
berisiko tinggi mengalami sejumlah komplikasi, khususnya hipoglikemia.
Kadar glukosa maternal yang tinggi mengakibatkan peningkatan respon insulin
janin. Peningkatan kadar insulin ini mendorong pertumbuhan intrauteri yang
mengakibatkan makrosomia. Makrosomia terjadi pada 20% hingga 30% IDM.
2. Bayi yang lahir setelah masa gestasi 42 minggu (postmatur, lewat waktu, lewat
tanggal)
sebagian besar lahir dengan berat badan lebih dari 4000 gram. Kehamilan
postterm mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal,
ataupun makrosomia
3. disebabkan oleh orang tua bayi yang juga besar (keturunan)
Faktor yang memperbesar kemungkinan bayi makrosomia adalah orang tua yang
berperawakan besar, khususnya obesitas pada ibu
4. disebabkan oleh kenaikan berat badan selama kehamilan yang berlebihan pada ibu
dan bukan disebabkan oleh sebab lain misalnya edema
5. Ibu yang pada kehamilan pertama melahirkan bayi makrosomia berpeluang besar
melahirkan anak kedua dengan kondisi yang sama pada kehamilan berikutnya
bahkan berpeluang lebih besar dari anak terdahulu
6. Multiparitas disebut sebagai salah satu faktor penyebab makrosomia. Ada
kecenderungan berat badan lahir anak ke dua dan seterusnya lebih besar daripada
anak pertama
7. Bayi berat lahir besar (makrosomia) berisiko lahir dari ibu yang memiliki indeks
massa tubuh (IMT) ≥30 kg/m2
8. Kondisi lain seperti kondisi lingkungan, nutrisi, dan hormonal kehamilan yang
secara potensial diatur oleh gen, usia ibu, serta ras dan etnik juga merupakan
beberapa faktor penyebab terjadinya makrosomia pada bayi baru lahir.
b. Faktor Resiko
Menurut Current (2007):
1. Faktor ibu
 Diabetes Melitus
Ibu dengan diabetes melitus gestasional pada janin akan meningkatkan
resiko makrosomia . Ibu yang mempunyai diabetes sebelum hamil, baik
diabetes tipe 1 atau tipe 2 juga merupakan salah satu faktor predisposisi
makrosomia
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

 Obesitas
Makrosomia dapat diperkirakan disebabkan oleh orang tua bayi yang juga
besar (keturunan). Faktor yang memperbesar kemungkinan bayi makrosomia
adalah orang tua yang berperawakan besar, khususnya obesitas pada ibu
 Pertambahan berat badan berlebih selama kehamilan.
Makrosomia dapat diperkirakan disebabkan oleh kenaikan berat badan
selama kehamilan yang berlebihan pada ibu. Perempuan hamil dengan
obesitas atau dengan kenaikan berat badan waktu hamil berlebihan,
merupakan faktor resiko utama terjadinya preeklamsi, seksio sesarea,
kelahiran prematur, makrosomia janin, dan kematian janin
 Faktor genetik
Bayi besar (berat badan melebihi 4000 gram) dapat diperkirakan
disebabkan oleh orang tua bayi yang juga besar (keturunan) . Faktor yang
memperbesar kemungkinan bayi makrosomia adalah orang tua yang
berperawakan besar, khususnya obesitas pada ibu.
 Multiparitas
Ada kecenderungan berat badan lahir anak ke dua dan seterusnya lebih
besar daripada anak pertama.
 Riwayat melahirkan bayi makrosomia.
Ibu yang pada kehamilan pertama melahirkan bayi makrosomia
berpeluang besar melahirkan anak kedua dengan kondisi yang sama pada
kehamilan berikutnya bahkan berpeluang lebih besar dari anak terdahulu.

1. Faktor janin
 Kelainan genetik
Terjadinya kelainan pertumbuhan dari janin itu sendiri yang disebabkan oleh
gen yang dibawa oleh kromosom.
 Jenis kelamin
Bayi berjenis kelamin laki-laki memiliki hubungan yang signifikan dengan
kejadian makrosomia. Bayi lakilaki lebih mungkin dilahirkan dalam keadaan
makrosomia daripada bayi perempuan.
 Usia kehamilan.
Rata-rata berat janin lebih dari 3600 gram sebesar 44,5 % pada kehamilan
posterm, sedangkan pada kehamilan genap bulan term sebesar 30,6%. Resiko
persalinan bayi dengan berat lebih dari 4000 gram pada kehamilan posterm
meningkat 2 – 4 kali lebih besar dari kehamilan term

12. Apa diagnosis dan diagnosis banding?


AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

13. Apa penatalaksanaan dari kasus?

Penatalaksanaan pada bayi makrosomia antara lain:


AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

a. Jika bayi terlalu besar untuk lahir pervaginam akibat disproporsi sefalopelvik,
kelahiran sesar dapat dipertimbangkan untuk melindungi janin dari trauma lahir
dan kemungkinan cedera serius
b. Pada kelahiran bahu yang mengalami kesulitan dilakukan episiotomi yang cukup
lebar untuk mengusahakan janin lahir atau bahu dilakukan kleidotomi unilateral
atau bilateral. Cedera akibat kleidotomi dikonsulkan pada bagian bedah
c. Apabila janin meninggal dilakukan embriotomi

 Menjaga kehangatan
 Membersihkan jalan nafas.
 Memotong tali pusat dan perawatan tali pusat.
 Melakukan inisiasi menyusu dini .
 Membersihkan badan bayi dengan kapas baby oil/minyak
 Memberikan salep mata/tetes mata.
 Memberikan injeksi vitamin K.
 Membungkus bayi dengan kain hangat.
 Mengkaji keadaan kesehatan pada bayi dengan makrosomia dengan
mengobservasi keadaan umum dan vital sign serta memeriksa kadar glukosa
darah pada usia 1 jam, 2 jam, dan 4 jam, kemudian setiap 4 jam selama 24 jam
hingga stabil
 Memantau tanda gejala komplikasi yang mungkin terjadi.
 Memberikan terapi sesuai komplikasi yang dialami oleh bayi

14. Apa komplikasi dari kasus ?


1. Komplikasi
A. Komplikasi bayi
a. Hipoglikemia
Hipoglikemia didefinisikan sebagai kadar gula darah (blood sugar level/BSL)
<2.6 mmol/L ketika diukur dengan glucometer bedside atau mesin gas darah (1
mmol/L = 18 mg/dL). Untuk bedside makrosomik penilaian dilakukan pada 1
jam, 2 jam dan 4 jam, kemudian setiap 4 jam dalam 1 hari hingga stabil.
b. Hipokalsemia
Disebabkan oleh ketidaknormalan pada kadar kalsium ibu yg disalurkan pada
janin.kadar kalsium dalam darah ibu yang tinggi selama kehamilan (diabetes)
direspon oleh janin berupa hipoparatiroid yang kemudian menyebabkan
hipokalasemia.
c. Hiperbiliruninemia
Adalah naiknya kadar bilirubin dalam darah. Pada denonatus terdiri dari
guperbilirubin tidak terkonjugasi (indirek) dan terkonjugasi (direk). Gejala yang
paling mudah diidentifikasi adalah kulit selaput lendir menjadi kuning. Dikatakan
icterus apabila bilirubin serum . 5mg/dL
d. Polisitemia
Polisitemia adalah keadaan ketika jumlah sel darah merah (eritrosit) yang
terkandung dalam darah melampaui batas normal sehingga darah menjadi lebih
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG

kental. Biasanya didefinisikan sebagai hematokrit (Ht) vena di atas 0,65.


Polisitemia dapat terjadi pada bayi yang terlahir dari ibu dengan diabetes mellitus.
Bayi yang berisiko (pertumbuhan janin terhambat, makrosomia, kembar) harus
diperiksa hematokritnya.
e. Trombositopenia
Trombositopenia adalah penurunan kadar trombosit dalam darah akibat
hemodilusi, sehingga kadar trombosit dalam darah adalah <100.000 sel/uL.
f. Asfiksia
gangguan dalam pengangkutan oksigen (O2) ke jaringan tubuh yang disebabkan
terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.
Macrosomia menyebabkan distosia bahu yang berakibat pada komplikasi salah
satunya gangguan pada medulla oblongata dengan pusat vitalnya sehingga
menimbulkan asfisia ringan, berat hingga kematian
g. Distosia bahu
Kelambatan atau kesulitan persalinan normal. Apabila pada persalinan
pervaginam yang dapat berakibat pada fraktur klavikula
A. Komplikasi pada ibu
 Ibu mengalami robekan perineum.
 Persalinan dengan oprasi Caesar.
 Perdarahan karena atonia uteri dan robekkan.
 Ruptur uteri dan serviks.
 Robekan vesika urinaria.
2. Pencegahan
a. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang bayi besar atau makrosomiadengan
faktor resiko dan komplikasi.
b. Antenatal care (ANC) yang teratur.
Umur kehamilan 1-4 bulan: setiap 4 minggu
Umur kehamilan 5-7 bulan: setiap 3 minggu
Umur kehamilan 7-9 bulan: setiap 2 minggu
Umur kehamilan 9-10 bulan: setiap minggu
c. Ibu harus selalu menjaga berat badannya agar tetap normal,
ibu hamilsebaiknya melakukan pengaturan pola makan sesuai kebutuhan
kalori.
d. Olahraga ringan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam latihan fisik adalah latihan fisik
disesuaikan dengan keadaan individu, pilih latihan fisik yang dapat dinikmati
sehingga dapat dilakukan secara teratur, latihan fisik tidak harus berupa latihan
yang terlalu giat supaya dapat dilakukan dengan efektif, hindari melakukan
latihan fisik di lingkungan yang hangat dan waktu yang paling tepat untuk
melakukan latihan fisik ialah setelah makan, saat glukosa darah mulai meningkat
e. Pemeriksaan kadar gula darah pada ibu hamil, meskipun sebelumnyatidak ada
diabetes melitus.
 Komplikasi persalinan pervaginam pada bayi makrosomia bisa dihindari bilaukuran
janin diketahui lebih dulu dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri dan ultrasonografi

Anda mungkin juga menyukai