Au 2
Au 2
STEP 1
1. Skor ballard dan Dubowitz
Penilaian untuk usia gestasi bayi baru lahir dinilai neuromuscular dan fisik
2. VK rumah sakit
Veloskamer =ruang bersalin
3. Hyaline membrane disease
Merupakan istilah lama untuk ARDS(acute respiratory distress syndrome) dari segi
histologis
4. Kurva lubschenko dan nelhause
Menentukan ukuran meliputi berat,panjang,dan ukuran kepala
STEP 2
1. Bagaimana proses fisiologi adaptasi trhadap ekstrauterine?
2. Apa yang menyebakan adapatasi dari intrauterine ke ekstrauterine buruk?
3. Perbedaan intrauterine dan ekstrauterine?
4. Ciri2 bayi baru lahir normal?
5. Mengapa pada saat bayi lahir tidak langsung menangis?
6. Apa hubungan berat badan lahir 4500 gr dgn keluhan diatas?
7. Apa interpretasi dari pemeriksaan foto thorax hyaline membrane disease grade 2?
8. Jelaskan ttg skor ballard and Dubowitz
9. Jelaskan APGAR score?
10. Apa factor resiko dan etiologi dari kasus diatas?
11. Apa diagnosis dan diagnosis banding?
12. Apa penatalaksanaan dari kasus?
13. Apa komplikasi dari kasus ?
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG
STEP 3
1. Bagaimana proses fisiologi adaptasi trhadap ekstrauterine?
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG
- pada bayi perempuan vagina dan uretra berlubang serta adanya labia minora dan
mayora, mekonium sudah keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam
kecoklatan
- nilai APGAR >7
Selama masa kehamilan terdapat sejumlah perubahan hormonal yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan glukosa pada janin. Pada trimester I kehamilan, mulai terjadi
peningkatan human placental lactogen dan prolaktin yang mencapai puncaknya pada
akhir trimester III (minggu ke-35).
Human placental lactogen (hPL) memiliki struktur kimia yang mirip dengan
prolaktin dan growth hormone. Efek utama hPL adalah terhadap insulin dan
metabolisme glukosa. Kombinasi hPL dan prolaktin memicu semacam resistensi
insulin yang dapat dideteksi dengan adanya hiperinsulinemia 2 jam pos prandial.
Sebagai akibat mekanisme resistensi insulin tersebut, pada sebagian ibu hamil akan
terjadi hiperglikemia relatif (diabetes mellitus gestasional).
Keadaan hiperglikemia pada ibu tentu sangat berpengaruh pada janin, karena
transfer glukosa dari darah ibu ke sirkulasi janin terjadi secara difusi melalui placenta,
sehingga janin 16 juga mengalami hiperglikemia.
Kondisi hiperglikemia janin tersebut selanjutnya akan memicu hiperinsulinemia
pada janin dengan akibat semakin banyak glikogen janin yang disintesis, sehingga
terbentuklah macrosomia.
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG
7. Apa interpretasi dari pemeriksaan foto thorax hyaline membrane disease grade 2?
Hyaline mebrane disease
Gangguan masih normal opak
Grade 2 lusen di bronkovaskular
3 ada atelectasis
Grade1=opak homogen masih ada guratan lusen
2=sama seperti grade 1 ditambah air brocogram ,lusen yang mengikuti
bronkovaskulaer
3=batas jantung dan diafragma tidak terlihat
4=atelectasis,dan tarikan organ sekitar
Menangis tidak ada surfaktan tidak bisa kembali spt semula tidak terisi
Kurva Lebchenco
AUDIAN LI LBM 1- SGD 03 TUMBANG
Untuk mengetahui Kecukupan Gizi Anak Balita digunakan AKG tahun 2004. Dianjurkan
untuj dipenuhi dari konsumsi makanan setiap harinya
Golongan BB TB Energi Protein Vitamin A Besi/ Fe
umur (kg) (cm) (kKal) (gr) (RE) (mg)
0-6 bulan 5.5 60 560 12 350 3
7-12 bulan 8.5 71 800 15 350 5
1-3 tahun 12 90 1250 23 350 8
4-6 tahun 18 110 1750 32 460 9
Obesitas
Makrosomia dapat diperkirakan disebabkan oleh orang tua bayi yang juga
besar (keturunan). Faktor yang memperbesar kemungkinan bayi makrosomia
adalah orang tua yang berperawakan besar, khususnya obesitas pada ibu
Pertambahan berat badan berlebih selama kehamilan.
Makrosomia dapat diperkirakan disebabkan oleh kenaikan berat badan
selama kehamilan yang berlebihan pada ibu. Perempuan hamil dengan
obesitas atau dengan kenaikan berat badan waktu hamil berlebihan,
merupakan faktor resiko utama terjadinya preeklamsi, seksio sesarea,
kelahiran prematur, makrosomia janin, dan kematian janin
Faktor genetik
Bayi besar (berat badan melebihi 4000 gram) dapat diperkirakan
disebabkan oleh orang tua bayi yang juga besar (keturunan) . Faktor yang
memperbesar kemungkinan bayi makrosomia adalah orang tua yang
berperawakan besar, khususnya obesitas pada ibu.
Multiparitas
Ada kecenderungan berat badan lahir anak ke dua dan seterusnya lebih
besar daripada anak pertama.
Riwayat melahirkan bayi makrosomia.
Ibu yang pada kehamilan pertama melahirkan bayi makrosomia
berpeluang besar melahirkan anak kedua dengan kondisi yang sama pada
kehamilan berikutnya bahkan berpeluang lebih besar dari anak terdahulu.
1. Faktor janin
Kelainan genetik
Terjadinya kelainan pertumbuhan dari janin itu sendiri yang disebabkan oleh
gen yang dibawa oleh kromosom.
Jenis kelamin
Bayi berjenis kelamin laki-laki memiliki hubungan yang signifikan dengan
kejadian makrosomia. Bayi lakilaki lebih mungkin dilahirkan dalam keadaan
makrosomia daripada bayi perempuan.
Usia kehamilan.
Rata-rata berat janin lebih dari 3600 gram sebesar 44,5 % pada kehamilan
posterm, sedangkan pada kehamilan genap bulan term sebesar 30,6%. Resiko
persalinan bayi dengan berat lebih dari 4000 gram pada kehamilan posterm
meningkat 2 – 4 kali lebih besar dari kehamilan term
a. Jika bayi terlalu besar untuk lahir pervaginam akibat disproporsi sefalopelvik,
kelahiran sesar dapat dipertimbangkan untuk melindungi janin dari trauma lahir
dan kemungkinan cedera serius
b. Pada kelahiran bahu yang mengalami kesulitan dilakukan episiotomi yang cukup
lebar untuk mengusahakan janin lahir atau bahu dilakukan kleidotomi unilateral
atau bilateral. Cedera akibat kleidotomi dikonsulkan pada bagian bedah
c. Apabila janin meninggal dilakukan embriotomi
Menjaga kehangatan
Membersihkan jalan nafas.
Memotong tali pusat dan perawatan tali pusat.
Melakukan inisiasi menyusu dini .
Membersihkan badan bayi dengan kapas baby oil/minyak
Memberikan salep mata/tetes mata.
Memberikan injeksi vitamin K.
Membungkus bayi dengan kain hangat.
Mengkaji keadaan kesehatan pada bayi dengan makrosomia dengan
mengobservasi keadaan umum dan vital sign serta memeriksa kadar glukosa
darah pada usia 1 jam, 2 jam, dan 4 jam, kemudian setiap 4 jam selama 24 jam
hingga stabil
Memantau tanda gejala komplikasi yang mungkin terjadi.
Memberikan terapi sesuai komplikasi yang dialami oleh bayi