Anda di halaman 1dari 14

I.

PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. BIODATA
Nama Kepala Keluarga : …………………….
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : ……….. Tahun
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : ………….
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : …………………

2. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama Umur Sex Hubungan dengan Pendidikan Pekerjaan
KK
1 ………….
2 …………
3 …………
4 …………
5 …………

3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah,
sumber sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan sebagai kepala keluarga
yang berusia 68 tahun dan 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak
perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.

4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah
Bahasa Jawa.

5. AGAMA
Seluruh anggota keluarga Tn. I menganut agama Islam.
6. STATUS EKONOMI KELUARGA
Penghasilan keluarga didapat dari hasil Tn.I dengan pendapatan kurang lebih Rp 1.000.000,-
/ bulan. Uang ini digunakan setiap
bulannya untuk kebutuhan harian, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar
pajak, bayar rekening listrik, dan biaya transportasi. Penghasilan keluarga sudah
cukup memenuhi kebutuhan.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI yaitu keluarga mulai melepas anak usia
dewasa. Tugas perkembangan keluarga yaitu :
 Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
 Penataan kembali peran ortu dan kegiatan rumah

2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI


Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan.

3. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA


 Kejadian Kesakitan Saat Ini
Tn. I menderita penyakit TB Paru 2 ½ tahun yang lalu, kemudian sudah minum obat OAT
selama 6 bulan, namun Tn. I tidak pernah cek kesehatan lagi apakah kuman TB sudah benar-
benar hilang atau tidak.
 Kejadian Kecacatan
Tidak ada anggota keluarga yang menderita cacat fisik.
 Kejadian Kematian Satu Tahun Terakhir
Terdapat anggota keluarga yang meninggal dunia pada satu tahun terakhir yaitu adik dari
bapak mertua Tn. I yang berusia 60 tahun meninggal dunia karena sakit stroke.
 Kejadian Penyakit Kronis
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis.
 Kejadian Sakit Satu Tahun Terakhir
Tn.I menderita penyakit TB Paru sejak 2 ½ tahun yang lalu.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
 Perumahan
Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik pribadi
dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai dengan
pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada
siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di rumah menggunakan listrik. Lantai
di rumah menggunakan ubin. Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan kotor. Bagian-
bagian rumah terdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan
WC.
 Pengelolaan Sampah
Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya sampah-sampah
rumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi dibuang
di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.
 Sumber Air
Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk keperluan air
minum keluarga Tn.I membeli air minum yang sudah matang di warung (air mineral). Keadaan
air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.
 Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja
dengan sumber air yaitu 10 meter.
 Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dengan kondisi mengalir melalui
selokan dan berakhir ke sungai/kali.
 Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu, balai
pengobatan mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas kesehatan tersebut dapat
terjangkau keluarga dengan berjalan kaki atau naik kendaraan bermotor.

2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS


Hubungan antar tetangga Tn. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga, bila ada yang
memiliki kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong.

3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA


Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak pernah pindah
rumah.
4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari, biasanya
interaksi terjadi saat menonton TV.
Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam Jum’at.

5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA


Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak kandung yang
terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-
laki dan 1 perempuan.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Pola komunikasi kurang efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga
yaitu secara langsung Dalam komunikasi, yang paling dominan adalah Tn. I dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Interaksi yang berlangsung biasanya hanya sekedar. Tidak ada
konflik dalam keluarga tentang pola interaksi.
2. STRUKTUR KESEHATAN KELUARGA
Menurut Tn I, hanya Tn. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.

3. STRUKTUR PERAN
Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak
untuk anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai pencari nafkah. Sedangkan
anak sebagai anggota keluarga dan sebagai istri/suami bagi pasangannya, serta menjadi orangtua
dari anak-anaknya. Ny.S berperan sebagai ibu dan nenek.
Tidak ada perubahan peran ataupun konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
4. NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA
Tn.I bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai agama yang
bertentangan dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.

E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga apabila salah
satu anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun
selama ini keluarga saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.
2. FUNGSI SOSIALISASI
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak
ada yang mempunyai kedudukan berpengaruh di masyarakat dalam keluarga Tn.I.
3. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya
untuk berobat.
4. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
  Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah. Di dalam
keluarga ini yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. I. Di dalam masalah
kesehatan dalam keluarga, diperlukan tenaga kesehatan seperti
dokter/perawat untuk memecahkan masalah kesehatan keluarga. Anggota keluarga yang
paling dipercaya kepada keluarga adalah ibu.
 Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan gejala penyakit TB yang pernah dideritanya.
  Merawat anggota keluarga yang sakit
Anggota keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada Tn. I yang sedang sakit, dimana
Tn. I masih mempunyai kebiasaan merokok dan tidak ada yang melarangnya walaupun sudah
mengerti Tn I memiliki penyakit TB.
 Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana rumah terlihat
kotor dan kurang terawat kebersihannya.
 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di
masyarakat
Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membawa ke fasilitas
kesehatan seperti puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek.
Pola Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari
a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Menurut Tn.I pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan memasak. Komposisi
jenis makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani, dan protein nabati, sayuran, dan air
minum. Cara penyajian makanan yaitu tertutup. Dalam keluarga Tn.I tidak terdapat pantangan
terhadap makanan. Pengelolaan air minum dalam
keluarga dengan cara membeli air aqua, kebiasaan keluarga dalam mengelola
makanan yaitu dipotong dahulu kemudian dicuci. Kebiasaan makan dalam keluarga yaitu
sendiri-sendiri.
b. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Dalam keluarga Tn.I, anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari. Selama
ini tidak ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan tidur.

c. Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi dan Exercise


Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak memiliki
dana. Dalam keluarga Tn.I memanfaatkan waktu luangnya dengan menonton tv saja di
rumah. Keluarga Tn.I tidak memiliki waktu khusus untuk berolahraga biasanya olahraga yang
dilakukan dengan jalan-jalan kecil dekat rumah.
d. Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri
Pemeliharaan kebersihan diri dalam anggota keluarga yaitu mandi 2x/hari, sikat
gigi 3x/hari, cuci rambut1x/hari. Keluarga mandi dengan menggunakan sabun,
sikat gigi menggunakan pasta gigi, dan cuci rambut menggunakan shampo.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


  STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
(1) Stressor jangka pendek
Klien mengeluh batuknya kambuh lagi.
(2) Stressor jangka panjang
Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi jika pengobatannya
kurang teratur.

  KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON TERHADAP STRESSOR


Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas
kesehatan

  STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN


Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.

  STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL


Jika sakit, Tn. I beristirarhat dan tidur.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
BB/TB ` : 45 kg/ 175cm
: TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt, suhu:36°C

Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat.


Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Pernafasan cuping hidung
Mulut : mukosa bibir kering, gigi norrmal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis
Dada : ada tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada, suara nafas
irregular
Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun ekstrimitas
bagian bawah.

H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas kesehatan dan
pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.

ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Kemungkinan
Keperawatan Etiologi
1 Data Subjektif : Resiko terjadinya Ketidakmampuan
- Tn. I mengatakan sakit TB penularan TB keluarga merawat
Paru sejak 2 ½ tahun yang lalu. Paru pada anggota keluarga
- Tn. I mengatakan obatnya anggota keluarga yang sakit
diminum secara teratur yang lain
selama 6 bulan pada 2 ½
tahun yang lalu, namun masih
menjadi perokok aktif.
- Klien mengatakan dalam 1 hari
menghabiskan rokok 12 batang/hari.
- Tn. I mengatakan tidak
pernah periksa ke
Puskesmas lagi sejak obatnya habis 6
bulan.
- Tn. I mengatakan saat ini
sedang masuk angin, flu, dan batuk-
batuk.

Data Objektif :
- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda vital: TD
110/70 mmHg, Nadi 80
x/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi
2. nafas sedikit ronchi, Suhu 360C Ketidakmampuan
- Berat Badan 45 kg, TB 175 cm Tidak efektifnya keluarga merawat
- Tn. I tampak kurus, kondisi bersihan jalan anggota keluarga
rumah sempit, pencahayaan nafas pada Tn.I yang sakit
redup, udara lembab, gelap,
dan kotor.
Data Subjektif:
- Tn. I mengatakan sudah
lama batuk-batuk sekitar 2
minggu karena masuk angin.
- Tn. I mengatakan batuknya sudah
sembuh dan sekarang kambuh lagi
akibat masuk angin.
- Tn. I mengatakan baru membeli
obat di warung kalau batuknya dirasa
agak parah.
- Tn. I mengatakan
mengetahui tentang
penyakit TB Paru .
- Tn. I mengatakan tidak
pernah membuka jendela
karena sudah ada kipas angin.

Data Objektif:
- Tekanan Darah 110/70
mmHg, Nadi 86 x/menit,
Pernafasan 25x/menit, bunyi paru
terdengar sedikit bunyi ronki, Suhu
360C
- Berat Badan: 45 kg
- Tinggi Badan: 175 cm

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 2/3×1 2/3 Ditangani segera karena resiko
: Resiko penularan TB Paru pada anggota keluarga yang
lain, Tn. I riwayat TB Paru 2 ½ tahun yang lalu
minum obat OAT selama 6 bulan, dan tidak
pernah berobat lagi.

2 Kemungkinan 2/2×2 1 Dapat dirubah dengan penyuluhan


masalah untu penularan TB Paru dengan
k dirubah: menganjurkan Tn. I tidak
Mudah membuang dahak sembarangan
dan rajin membuka jendela pada pagi hari dan
Potensi siang hari.
3 pencegahan 2/3 x 1 2/3
masalah:
Sedang Resiko penularan sulit dicegah karena kondisi
rumah yang sempit dan interaksi antara anggota
Menonjolnya keluarga yang lain kurang dari 1
4 masalah: 2/2 x 1 1 meter dan Tn. I lupa untuk menutup mulut jika
Masalah batuk
dirasakan
dengan ada Masalah perlu ditangani segera
upaya/segera karena resiko penularan pada anggota keluarga
ditangani yang lain dengan melakukan pemeriksaan pada
anggota keluarga yang lain (screening
kesehatan) dan anjurkan keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas (puskesmas) yang terdekat
dan sesuai kemampuan.
Total Skor 3 1/3
2. Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat Masalah : 3/3 x1 1 Masalah ini bersifat aktual karena Tn. I
Aktual mengeluh batuk-batuk selama 2 minggu, sesak
nafas dan mudah
lelah. Jika tidak ditangani segera dapat
mengakibatkan penyakit menjadi semakin
2 Kemungkinan 2/2×2 1 parah.
masalah untuk Pelayanan kesehatan dekat dari rumah dan
dirubah: Mudah terjangkau, dana untuk
berobat tersedia karena murah.
Dengan informasi yang diberikan keluarga
3 Potensi 2/3 x 1 2 dapat mngerti tentang TB Paru dan mencegah
pencegahan penularan.
masalah: Sedang Tn. I adalah penderita TB Paru dengan
minum obat OAT selam 6 bulan pada 2 ½
tahun yang lalu dan sudah minum obat OAT
selama 6 bulan. Saat ini Tn.I belum pernah
kontrol kesehatan lagi di Puskesmas.
Keluarga belum ada upaya untuk mengatasi
4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 masalah/kondisi Tn. I karena belum
masalah: ada waktu sehingga kemungkinan penularan
Masalah cukup tinggi.
Dirasakan Keluarga merasa ada masalah dan
berat,harus perlu segera ditangani karena
segera ditangani sudah merasakan gejala-gejala penyakit.
Total Skor 4 2/3
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Evaluasi
Keperawatan
1 Resiko terjadinya -Tujuan Umum : 1. Menjelaskan Respon
penularan TB Setelah dilakukan pengertian dan gejala serta verbal dari
Paru pada Tindakan penyebab dari keluarga
anggota keluarga keperawatan penyakit TB Paru. dengan
yang lain b.d selama 2 minggu 2. Tanyakan menyebutkan
Ketidakmampuan Diharapkan kembali tentang pengertian, tentang
keluarga merawat pengetahuan tanda dan gejala serta pengertian
anggota keluarga keluarga Tn.I penyebab dan akibat dari penyakit TB
yang bertambah. penyakit TB Paru Paru, tanda
sakit. 3. Berikan pujian dan gejala
yang positif/jawaban serta
yang tepat penyebabnya

2 Tidak efektifnya Setelah dilakukan 1.Jelaskan pengertian, Respon


bersihan jalan tindakan tanda dan gejala, serta verbal
nafas pada Tn.I keperawatan penyebab dari penyakit TB dari keluarga
b.d selama 2 Paru terkait
ketidakmampuan minggu 2.Tanyakan pengertian,
keluarga merawat diharapkan kembali tentang penyebab,
anggota keluarga jalan nafas Tn. I pengertian, tanda dan gejala, tanda dan
dengan efektif. serta gejala TB
masalah penyakit penyebab dari Paru.
TB Paru. penyakit TB Paru
3.Berikan reinforcement
positif atas
kemampuan keluarga
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang TB paru


Respon: Tn.I mengatakan TB paru adalah penyakit batuk
2. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
3. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan penyebabnya karena merokok.
4. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang penyebab TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
5. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan batuk-batuk.
6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
7. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum pada gelas yang sama.
8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
9. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mengetahui seseorang terkena TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu dengan cara berobat
ke Puskesmas.
10. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui seseorang terkena
TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
11. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak menular kepada
orang lain
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang lain yaitu jangan
minum pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit TB paru.
12. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan agar tidak menular
kepada orang lain
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan pada gelas yang sama
dan cara mengobatinya dengan berobat ke Puskesmas.
14. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah dan mengobati TB
Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan efek sampingnya
Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning saat minum
obat OAT.
16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus yaitu nanti bisa
kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.
18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila minum obat tidak teratur
atau terputus
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
EVALUASI KEPERAWATAN
S O A P
Tn.I 
mengatakan Tn. I dapat menyimak penjelasan Masalah Lanjutkan
sudah mengetahui yang diberikan dengan penuh teratasi intervensi
masalah TB paru, dan perhatian. sebagian

akan periksa dahak ke Tn. I dapat menjelaskan kembali
Puskesmas tentang TB paru baik mengenai
tanda dan gejala, penyebab, maupun
akibat penyakit TB paru, serta Tn. I
akan memeriksakan dahak kembali
untuk mengetahi apakah Tn. I
terkena TB paru lagi atau tidak.
 Tn. I mengatakan akan membuka
jendela kamar setiap pagi dan akan
meningkatan penerangan di
kamarnya agar matahari dapat masuk
ke dalam kamar.

Anda mungkin juga menyukai