Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam ilmu proses manufaktur dituntut untuk memahami tahap demi tahap
proses manufaktur dari mulai bahan baku, bahan setengah jadi, hingga bahan jadi.
Dalam tugas kali ini penulis akan menjelaskan tahapan proses pada material
teknik salah satu contohnya adalah polymer atau yang biasa kita kenal yaitu
plastik.
Dalam kehidupan sehari-hari pemakaian plastik telah meluas hampir ke
seluruh bidang kehidupan, berbagai peralatan dan produk yang dihasilkan dari
bahan ini dinilai lebih ekonomis, fleksibel, tidak mudah pecah dan ringan. Salah
satu produk yang biasa dipakai masyarakat adalah kantong plastik. Oleh karena
itu penulis ingin menjelaskan tahapan proses dari kantong plastik. Tetapi
banyaknya penggunaan plastik menyebabkan dampak yang buruk bagi
lingkungan, menyebabkan pencemaran tanah yang dapat merusak lingkungan.
Maka dari itu banyak dilakukan pendaur ulangan limbah plastik, untuk membuat
biji plastik. Biji plastik dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuat produk-
produk plastik, tentunya dengan tipe dan jenis yang berbeda bagi tiap-tiap produk
plastik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu plastic ?
2. Bagaimana karakteristik plastik ?
3. Bagaimana sifat – sifat plastik ?
4. Bagaimana kinerja dan penggunaan plastik ?
5. Apa saja macam – macam dan jenis plastik ?
6. Apa keuntungan dan kelemahan menggunakan plastik ?
7. Bagaimana proses pembuatan tali plastik/rafia ?

1
1.3 TUJUAN
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan
tenang proses manufaktur material teknik industri khusunya proses pembuatan tali
plastik/rafia
Bagaimana proses pembuatan Tali plastic/Rafia, memerlukan bahan dan
mesin apa saja yang digunakan dalam proses pembuatannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Plastik


Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.
Mereka terbentukdari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga
terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa
polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau
fiber sintetik . Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable",
memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak
dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain.
Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan
beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang
industri. Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup
manusia.
Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai
ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang
umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine
atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar
silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang
menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti
plastik grup molekuler berlainan “bergantung” dari tulang-belakang (biasanya
“digantung” sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer
bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup “pendant”
telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21
dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

3
2.2 Karakteristik Plastik
Plastik memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Densitas. Plastik yang berbeda memiliki tingkat kepadatan yang berbeda,
namun semuanya lebih ringan daripada sebagian besar jenis bahan
lainnya.
2. Ketahanan. Sebagian besar plastik bersifat tahan lama (awet) dalam
berbagai situasi. Sebagian diantaranya dapat mengalami penurunan
(hancur) setelah terkena terik sinar matahari dalam waktu lama, sebagian
besar jenis plastik tahan terhadap tahan kimia.
3. Penghantar listrik. Plastik merupakan penghantar listrik yang sangat
rendah sehingga dapat digunakan sebagai penyekat listrik.
4. Penghantar panas. Plastik digunakan sebagai penghambat panas karena
memiliki daya penghantar panas sangat rendah.
5. Daya benturan. Plastik mengandung daya benturan seperti kekerasan yang
terkandung dalan bahan logam.

2.3 Sifat fisika plastic


Secara umum, plastic memiliki sifat – sifat sebagai berikut :
1. Termoplastik: adalah plastik yang bisa berubah bentuk dengan mudah
pada pemanasan dan bisa ditekuk dengan mudah. Termoplastik adalah
jenis plastik yang dapat didaur ulang, yaitu jika dipanaskan lagi memiliki
sifat plastis sehingga dapat dicetak lagi.
Contoh termoplastik adalah PVC dan Polietilena digunakan untuk sisir
manufaktur, mainan, pemanggang mobil dan berbagai jenis kontainer.
2. Termoset adalah plastik yang ketika dibentuk sekali, tidak dapat
dihaluskan lagi (mengeras) dengan pemanasan. Termoset jika dipanaskan
akan langsung mengeras dan menjadi arang, sehingga tidak dapat didaur
ulang.
Contoh termoset adalah Bakelit dan Melamin. Bakelit adalah konduktor
panas yang buruk dan cahaya. Bakelit digunakan untuk membuat saklar
listrik, menangani berbagai peralatan dan lain-lain. Melamin tahan

4
terhadap api dan dapat menerima panas yang lebih baik daripada plastik
lainnya. Melamin digunakan untuk membuat ubin lantai, barang-barang
dapur dan kain.

2.4 Kinerja dan Penggunaan Plastik


1. Plastik komoditas
Sifat mekanik tidak terlalu bagus, tidak tahan panas. Contohnya: PE, PS,
ABS, PMMA, SAN. Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus
makanan, botol minuman.
2. Plastik teknik
Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C. Sifat mekanik bagus.
Contohnya: PA, POM, PC, PBT. Aplikasi: komponen otomotif dan
elektronik.
3. Plastik teknik khusus
Temperatur operasi di atas 150 °C. Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan
tarik di atas 500 Kgf/cm²). Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR. Aplikasi:
komponen pesawat.

2.5 Plastik Berdasarkan Sumbernya


1. Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut.
2. Polimer sintetis: Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester,
polipropilen, polistiren. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan:
karet sintetis. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane
(bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara
radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).

2.6 Macam-macam Jenis plastik


1. PETE (Polyethylene Terephthalate) atau Kode 1
PETE atau PET merupakan salah satu plastik yang sering digunakan
sebagai wadah makanan. Plastik PETE dapat kita temukan pada hampir
semua botol air mineral dan beberapa pembungkus. Plastik ini dirancang

5
untuk satu kali penggunaan saja. Jadi, jika digunakan berulang dapat
meningkatkan resiko ikut terkonsumsinya bahan plastik dan bakteri yang
berkembang pada bahan itu. Hal ini disebabkan jenis plastik PETE ini sulit
untuk dibersihkan dari bakteri dan bahan plastik PETE dapat bersifat racun.
Plastik ini sebaiknya didaur ulang dan tidak digunakan kembali.
2. HDPE (High-Density Polyethylene) atau Kode 2
Plastik HDPE merupakan jenis plastik yang biasanya digunakan untuk
membuat botol susu, botol deterjen, botol shampo, botol pelembab, botol
minyak, mainan, dan beberapa tas plastik. HDPE merupakan plastik yang
paling umum didaur ulang dan dianggap plastik paling aman. Proses daur
ulang plastik ini cukup sederhana dan tidak membutuhkan biaya banyak.
Plastik HDPE ini sangat keras dan tidak mudah rusak karena pengaruh sinar
matahari, panas yang tinggi, atau suhu yang dingin. Karena itu, HDPE
digunakan untuk membuat meja piknik, tempat sampah, dan produk lain yang
membutuhkan ketahanan terhadap cuaca.
3. PVC (Polyvinyl Chloride) atau Kode 3
Plastik PVC memiliki sifat lembut dan fleksibel. Plastik jenis ini biasa
digunakan untuk membuat plastik pembungkus makanan, botol minyak sayur,
dan mainan anak-anak seperti pelampung renang. Selain itu juga digunakan
untuk membuat pipa plastik, dan komponen kabel komputer. PVC
dikhawatirkan sebagai “plastik beracun” karena mengandung berbagai racun
yang dapat mencemari makanan. Plastik ini juga sukar didaur ulang. Produk
PVC sebaiknya tidak digunakan kembali sebagai pembungkus makanan.
4. LDPE (Low-Density Polyethylene) atau Kode 4
LDPE biasa ditemukan pada pembungkus baju, kantung pada layanan cuci
kering, pembungkus buah-buahan agar tetap segar, dan pada botol pelumas.
LDPE dianggap memiliki tingkat racun yang rendah dibandingkan dengan
plastik yang lain. LDPE tidak umum untuk didaur ulang, jika didaur ulang
plastik LDPE biasanya digunakan sebagai bahan pembuat ubin lantai.

6
5. PP (Polypropylene) atau Kode 5
Plastik PP bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP
mampu menjaga bahan yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan
senyawa kimia lain. PP biasanya digunakan sebagai pembungkus pada
produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga digunakan sebagai
ember, kotak margarin dan yogurt, sedotan, tali, isolasi, dan kaleng plastik
cat. Plastik dari PP dianggap aman jiga digunakan kembali dan dapat didaur
ulang.
6. PS (Polystyrene) atau Kode 6
Polystyrene atau styrofoam merupakan plastik yang murah, ringan, dan
mudah dibentuk. Plastik ini banyak digunakan dalam berbagai kebutuhan.
Biasanya plastik PS digunakan sebagai botol minuman ringan, karton telor,
kotak makanan, dan pembungkus bahan yang akan dikirim dalam jarak jauh.
Plastik PS ini mudah rusak dan rapuh, sehingga mudah terpotong-potong
menjadi kecil dan mudah mencemari lingkungan. Senyawa styrene pada
plastik polystyrene mungkin bisa lepas dari plastik tersebut dan jika
terkonsumsi dapat memicu kanker dan gangguan sistem reproduksi. Oleh
karena itu, jika memungkinkan kita dapat menghindari plastik ini untuk
digunakan sebagai pembungkus makanan.
7. Bahan Plastik Lain (BPA, Polycarbonate, dan LEXAN) atau Kode 7
Kategori plastik dengan kode 7 ini digunakan sebagai kode plastik dengan
bahan selain bahan yang telah dipaparkan sebelumnya. Plastik ini biasanya
digunakan untuk membuat aksesoris kendaraan, namun ada juga pabrik yang
menggunakan plastik ini sebagai bahan baku botol minuman bayi dan
pembungkus makanan. Penggunaan plastik ini sebagai botol minuman dan
pembungkus makanan sangat tidak dianjurkan, karena salah satu zat
penyusun plastik ini misalnya BPA (Bisphenol A) merupakan senyawa yang
dapat mengganggu kerja hormon-hormon tubuh. Oleh karena itu sebaiknya
kamu menghindari penggunaan plastik yang memiliki kode 7 (tujuh) ini.

7
2.7 Keuntungan dan Kelemahan Plastik
Keuntungan Plastik
a. Jenis plastik sangat beragam jadi mudah didapat serta memiliki harga
relatif lebih murah.
b. Plastik bersifat tahan lama (awet) dalam berbagai situasi sehingga dapat
disimpan dan bertahan dalam waktu yang lama.
c. Untuk menghindari demakin banyaknya sampah plastik yang tidak dapat
terurai maka diwujudkan dengan memanfaatkan gelas plastik yang sudah
tidak terpakai agar gelas plastik sampah menjadi bahan yang lebih
berguna.
Kelemahan Plastik
Kelemahan bahan plastik yaitu tahan terhadap panas, sehingga
untuk pembuatan busana bahan plastik tidak memerlukan penyetrikaan atau
pengepresan, sesuai sifat plastik yaitu memiliki daya penghantar panas yang
sangat rendah. Jadi sebisa mungkin jauhkan dari segala sesuatu yang
memerlukan panas karena dapat meleleh.

8
BAB III
PEMBUATAN Tali Plastik/Rafia

3.1 Proses Pembuatan Tali Plastik/Rafia


3.1.1. Pemilahan dan Pencucian Sampah Plastik
Proses daur ulang sampah plastic menjadi tali raffia dan biji atau pellet
plastik, dimulai dari pemilahan sampah-sampah plastic yang dilakukan secara
manual olah pekerja.Untuk tahap pemilahan ini, pada umumnya dilakukan
terhadap sampah plastic yang bersumber dari TPS (tempat pembuangan sementar)
maupun TPA (tempat pembuangan akhir) karena sampah plastic ini masih
bercampur dengan sampah-sampah non plastic dan juga tidak semua jenis sampah
plastik dapat diolah oleh industry ini.Setelah dipilah-pilah, sampah plastik
tersebut kemudian dicuci dalam kolam pencucian agar kotoran-kotoran yang
melekat pada sampah plastik ini dapat terlepas.Sedangkan untuk sampah plastik
yang berasal dari toko dan pabrik, tidak perlu dilakukan proses pemilahan dan
pencucian.Karena sampah plastik dari sumber ini telah bersih dan telah dipilah-
pilah berdasarkan jenisnya.

3.1.2. Pemotongan (pencincangan) Sampah Plastik


Sampah plastik yang telah bersih dan dipilah, kemudian dimasukan
kedalam mesin pencincang.Pencincangan dilakukan dengan tujuan agar terbentuk
potongan plastik yang kecil-kecil.Karena nanti pada saat tahap pembuatan biji
atau pellet plastik, potongan tersebut tidak rusak.

3.1.3. Pencucian Tahap II


Pencucian tahap II ini, dilakukan agar tidak terdapat lagi kotoran yang
menempel pada potongan-potongan plastik ini.Kebersihan pada potongan-
potongan plastik ini sangat penting karena apabila potongan sampah plastik tidak
benar-benar bersih maka dapat mengakibatkan perubahan warna dan kualitas pada
tahap pembuatan biji (pellet) plastik.

9
3.1.4. Pengeringan
Tahap selanjutnya adalah pengeringan.Untuk proses pengeringan
dilakukan dengan menggunakan alat Sentry yang bertujuan untuk mengeringkan
potongan-potongan plastik tersebut setelah proses pencucian tahap II.Proses
pengeringan sangat penting karena apabila potongan-potongan plastik tersebut
masih basah, akan menyebabkan penurunan kualitas biji (pellet) plastik.

3.1.5. Pembuatan Biji atau Pelet Plastik


Setelah dikeringkan, maka potongan-potongan plastik tersebut akan
ditarik oleh blower melewati pipa yang menghubungkan dengan mesin pembuat
biji (pellet) plastik.Mesin ini akan menghancurkan dan melelehkan potongan-
potongan plastik tesebut dengan menggunakan suhu mencapai 3000C.Sehingga
akan terbentuk biji atau pellet plastik, yang nanti akan dijadikan bahan baku
pembuatan produk-produk lainnya.Dari biji (pellet) plastik yang dihasilkan,
selanjutnya dipisahkan berdasarkan jenis biji (pellet) plastik dan kepadatan grid
(kualitasnya).
Untuk jenis biji (pellet) plastik HDPE, belum mampu didaur ulang
oleh CV.Intra Palangga Polyplast Gowa menjadi produk baru karena keterbatasan
peralatan.Oleh karena itu, jenis HDPE ini dapat langsung dijual ke pabrik atau
industry lain.Sedangkan untuk jenis biji (pellet) plastik PP dan PE dapat
diproduksi oleh menjadi produk baru, yaitu tali raffia.
Untuk kepadatan grid nya, biji atau pellet plastik ini dipisahkan
berdasarkan warna yang terbentuk.Kepadatan grid nomor 1 dicirikan hampir
menyerupai aslinya (putih).Kepadatan grid nomor 2 dicirikan dengan warna yang
agak kekuningan.Sedangkan kepadatan grid nomor 3 dicirikan dengan warna yang
agak kecoklatan

3.1.6. Pewarnaan
Proses pewarnaan ini dilakukan tergantung oleh permintaan
supplier.Namun ada terdapat beberapa jenis pewarna yang digunakan oleh
CV.Intra Palangga Polyplast Gowa, yaitu pewarna kuning dalam bentuk bubuk

10
sedangkan warna biru dan merah menggunakan pewarna dalam bentuk biji.Proses
pewarnaan dilakukan secara sederhana, yaitu pencampuran dilakuan dalam sebuah
wadah.
Untuk menghilangkan atau mengurangi kadar air pada campuran biji
(pellet) plastik dengan pewarna tesebut, selanjutnya campuran ini harus di oven.

3.1.7. Pembuatan Tali raffia


Campuran biji (pellet) plastik dengan pewarna tersebut, kemudian
dimasukan ke dalam corong mesin pembuat tali raffia.Mesin ini memiliki 3 (tiga)
tabung yang diposisikan secara horizontal dan saling menyambung, dengan setiap
tabung memiliki suhu yang berbeda-beda yaitu 1500C, 2000C dan 1500C.Pada
proses pemanasan ini, suhu dijaga agar tidak terlalu panas agar terbentuk lelehan
yang baik.Melewati tabung ini, akan terbentuk lelehan plastik yang selanjutnya
lelehan ini ditarik melewati kolam yang berisi air dingin, agar penarikan lelehan
tersebut tidak putus dan terbentuk tali yang bagus.Oleh karena itu, suhu air dalam
kolam harus selalu dijaga agar tetap dingin.Untuk itu, selalu dilakukan pergantian
air melalui pipa.
Penarikan lelehan plastik melewati kolam air dilakukan dengan
menggunakan mesin penggulung tali.Mesin ini akan menggulung tali raffia
tersebut dalam bentuk roll.Selanjutnya ukuran tali raffia dalam bentuk roll
tersebut dikemas dengan berat yang berbeda-beda, yaitu 1 kg dan 0,5 kg
(tergantung permintaan supplier).

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sesuai dengan pembahasan makalah ada banyak jenis-jenis plastk seperti :
PET, HDPE, PVC, PP dll, plastic juga terbuat dari bahan alami dan sintetis yang
dibuat dipabrik.
Berdasarkan hasil pengamatan daur ulang sampah palstik di lapangan, yakni
CV.Intra Palangga Polyplast Gowa, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1. Sampah plastik yang digunakan dalam proses daur ulang ini adalah bersumber
dari TPS atau TPA, maupun toko dan pabrik.
2. Jenis sampah plastik yang dapat didaur ulang oleh industry ini adalah plastik
jenis PP, PE, dan HDPE.
3. Pada umumnya proses daur ulang sampah dilakukan secara sederhana, yaitu
pemisahan, pencincangan, pencucian, pengeringan, pembuatan biji (pellet), dan
pembuatan tali.
4. Hasil dari produksi daur ulang sampah plastik yaitu tali raffia dan biji (pellet)
plastik jenis HDPE.

4.2 Saran
Limbah plastik sangat berbahaya bagi keselamatan lingkungan. Karena
bahan dari plastik sendiri yang sulit terurai menyebabkan pencemaran tanah dan
merusak ekosistem hewan didalam tanah. Untuk itu perlu lebih banyak lagi
diproduksi plastik ramah lingkungan yang mudah terurai dan bisa di daur ulang
agar bumi kita tetap terjaga kelestariannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://alkhalayani.wordpress.com/2013/03/18/makalah-plastik/
https://www.academia.edu/29255103/Makalah_Pembuatan_Plastik
http://nas-annas.blogspot.com/2011/01/ulang-sampah-plastik-menjadi-tali.html

13

Anda mungkin juga menyukai