Anda di halaman 1dari 28

BAB I

INFORMASI UMUM

A. NAMA BLOK : MAKSILOFASIAL II

B. TUJUAN BLOK
1. Merencanakan penatalaksanaan berbagai multidisiplin pembedahan di rongga mulut.
2. Merencanakan penatalaksanaan kelainan-kelainan maksilofasial.
3. Merencanakan penatalaksanaan trauma maksilofasial.

C. URAIAN BLOK
Dalam blok ini mahasiswa mempelajari falsafah bedah oromaksilofasial, prinsip
bedah oromaksilofasial, prosedur bedah pengambilan lesi dalam jaringan lunak dan
jaringan tulang, fase perawatan pasca bedah oromaksilofasial yaitu immediate post
operatif, intermediate post operatif dan late post operatif dan juga mempelajari komplikasi
kasus-kasus bedah oromaksilofasial dan penanggulangannya. Selain itu akan dipelajari
juga mengenai multidisiplin bedah yang meliputi bedah endo yaitu apeks reseksi,
hemiseksi, amputasi akar; bedah periodonsium meliputi gingivoplasti, frenektomilabialis,
flap periodontal, bone graft dan bedah mukogingival; bedah prosto (pre-prosthetic
surgery) yaitu alveolektomi, alveoloplasti, vestibuloplasti, augmentasi, ekstirpasi torus
palatinus, ekstirpasi torus lingualis, eksisi flabby ridge pada prosessus alveolaris, eksisi
jaringan fibrous pada tuber maksila dan frenektomi lingualis, bedah orthognatik yang
meliputi kasus-kasus ortodontik yang memerlukan tindakan bedah.
Selain itu pada blok ini juga akan mempelajari mengenai kista pada rongga mulut
dan penutupan rongga kista di tulang dengan obturator bedah. Selain itu juga mempelajari
kelainan sendi rahang seperti artrosis, artritis, dislokasi, ankilosis, tumor dan perawatan
kelainan sendi rahang seperti konservatif, korektif dan suportifdan injeksi serta secara
operatif. Lebih lanjut dipelajari mengenai neoplasma pada oromaksilofasial dan
perawatannya, syaraf kranial seperti anatomi, fungsi, kelainan yang dapat terjadi dan
perawatan kelainan tersebut, anatomi kelenjar ludah minor dan kelenjar ludah mayor,
kelainan pada kelenjar ludah yaitu sialoangiektasi, obstruksi papilari, obstruksi duktus,
pembesaran glandula dan kista dan tumor, kelainan bawaan yaitu celah bibir dan celah
langit-langit dan perawatannya, mempelajari perkembangan / teknologi bedah
oromaksilofasial seperti implan, osteodistraksi dan lainnya. Selain itu juga mempelajari
komplikasi yang terjadi pada mata akibat perluasan neoplasma pada daerah maksilofasial
dan komplikasi yang terjadi pada orofaring akibat perluasan neoplasma pada mata.
Mahasiswa juga akan mempelajari terminologi fraktur, klasifikasi, lokasi, gambaran
klinis dan radiografis; pemeriksaan radiologi sebagai pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis (MRI, CT Scan/ 3D dan Nuclear Scan), perawatan darurat,
perawatan luka pada jaringan lunak dan perawatan pendahuluan, perawatan definitif dan
teknik reduksi secara terbuka dan reduksi secara tertutup, alat-alat fiksasi dan komplikasi
fraktur, transplantasi gigi, replantasi gigi dan perawatan fraktur dentoalveolar serta
perawatan trauma maksilofasial ditinjau dari ilmu THT. Disamping itu juga akan
mempelajari komplikasi trauma maksilofasial pada mata seperti mechanical direct effect:
contusion, concusion, perforating, non perforatingdan foreign body dental material.

1
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Kuliah Pakar
2. Diskusi Kelompok (Collaborative Learning)
3. Sidang Pleno
4. Tugas Kelompok (Laporan Diskusi Kelompok)
5. Skill’s Lab

2
BAB II
MODUL

A.PEMBAGIAN MODUL
Blok 17 terdiri atas 3 modul sebagai berikut:
Modul 1: Multidisiplin pembedahan di rongga mulut
Modul 2: Kelainan maksilofasial
Modul 3: Traumatologi

MODUL 1 Multidisiplin pembedahan di rongga mulut


A. Tujuan terminal modul
Pada akhir modul ini mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan berbagai
multidisiplin pembedahan di rongga mulut.

B. Tujuan Khusus Modul


1.1 Menjelaskan prinsip bedah oromaksilofasial
1.2 Mampu menegakkan diagnosis yang tepat
1.3 Menjelaskan perawatan bedah
1.4 Menjelaskan tindakan pembedahan dan perawatan pasca bedah
1.5 Menjelaskan rencana perawatan yang terdiri atas observasi, perawatan
konservatif serta konsultasi.
Topik : Diagnosis dan rencana perawatan

1.6 Menjelaskan prosedur insisi dalam tindakan bedah.


1.7 Menjelaskan langkah-langkah dari setiap prosedur bedah pengambilan lesi
dalam jaringan lunak
1.8 Menjelaskan langkah-langkah dari setiap prosedur bedah pengambilan lesi
dalam jaringan tulang.
1.9 Menjelaskan prosedur penutupan luka
Topik : Insisi dan penutupan luka

1.10 Menjelaskan indikasi pengambilan fraktur gigi


1.11 Menjelaskan pengambilan fraktur gigi secara metode tertutup
1.12 Menjelaskan pengambilan fraktur gigi secara metode terbuka
Topik: Pengambilan fraktur gigi

1.13 Menjelaskan mengenai klasifikasi gigi impaksi


1.14 Menjelaskan berbagai posisi gigi impaksi
1.15 Mengidentifikasi berbagai lokalisasi gigi impaksi
1.16 Menjelaskan penatalaksanaan tehnik odontektomi
1.17 Menjelaskan perawatan pasca bedah odontektomi
1.18 Menjelaskan penanganan komplikasi odontektomi
Topik: Odontektomi

1.19 Menjelaskan definisi, indikasi, kontraindikasi dan tahapan kerja dari kuretase
gingiva dan subgingiva
1.20 Menjelaskan modifikasi prosedur perlekatan baru dengan eksisi
1.21 Menjelaskan definisi, indikasi, kontraindikasi dan tahapan kerja dari bedah
gingivektomi

3
1.22 Menjelaskan definisi, indikasi, kontraindikasi dan tahapan kerja dari bedah
gingivoplasti
Topik : Bedah kuretase, gingivektomi, gingivoplasti

1.23 Menjelaskan definisi, tipe-tipe dan tahap kerja dari bedah flap periodontal
1.24 Menjelaskan teknik penjahitan untuk bedah flap periodontal
1.25 Menjelaskan mengenai penanggulangan cacat tulang
1.26 Menjelaskan bedah tulang resektif
1.27 Menjelaskan bedah tulang rekonstruktif dan perawatan lesi furkasi.
Topik : Bedah flap periodontal, bone graft pada cacat tulang periodontal

1.28 Menjelaskan tujuan dan teknik bedah mukogingiva untuk memperlebar gingiva
cekat
1.29 Menjelaskan tujuan dan teknik bedah mukogingiva untuk menutup akar gigi
yang tersingkap karena resesi gingiva.
1.30 Menjelaskan tujuan dan teknik bedah mukogingiva untuk penyingkiran
frenulum
1.31 Menjelaskan kriteria untuk pemilihan bedah mukogingiva.
Topik : Bedah mukogingiva

1.32 Menjelaskan jenis-jenis material untuk bahan implan


1.33 Menjelaskan indikasi penggunaan material implan
1.34 Menjelaskan sifat material implan
Topik: Material implan

1.35 Menjelaskan tujuan tindakan bedah ditinjau dari bidang prostodonsia


1.36 Pengenalan jenis-jenis gigi tiruan
1.37 Menjelaskan kasus-kasus bedah prostodonsia yang menunjang untuk pembuatan
gigi tiruan
Topik: Kasus-kasus prosto yang membutuhkan tindakan bedah

1.38 Menjelaskan mengenai indikasi, kontraindikasi dan teknik perawatan bedah


alveolektomi
1.39 Menjelaskan mengenai indikasi, kontraindikasi dan teknik perawatan bedah
alveoloplasti
1.40 Menjelaskan mengenai indikasi, kontraindikasi dan teknik perawatan bedah
vestibuloplasti
1.41 Menjelaskan mengenai indikasi, kontraindikasi dan teknik perawatan bedah
augmentasi tulang
1.42 Menjelaskan mengenai indikasi, kontraindikasi dan teknik perawatan bedah
ekstirpasi torus palatinus
1.43 Menjelaskan mengenai indikasi, kontraindikasi dan teknik perawatan bedah
ekstirpasi torus lingualis
1.44 Menjelaskan mengenai indikasi, kontraindikasi dan teknik perawatan flabby
ridge
pada prosessus alveolaris
1.45 Menjelaskan mengenai indikasi, kontraindikasi dan teknik perawatan eksisi
jaringan fibrous pada tuber maksila

4
1.46 Menjelaskan mengenai indikasi, kontraindikasi dan teknik perawatan bedah
frenektomi
Topik : Bedah pre-prosthetic

1.47 Menjelaskan pencabutan gigi tertentu dalam perawatan ortodonti


1.48 Menjelaskan waktu perawatan ortodonti pada kasus cleft palate
1.49 Menjelaskan perawatan gigi kaninus impaksi pada perawatan ortodonti
1.50 Menjelaskan indikasi perawatan ortodonti yang berhubungan dengan bedah
ortogenatik.
Topik: Kasus-kasus ortodonti yang berhubungan dengan perawatan bedah
mulut

Topik Kuliah

N TOPIK MATA AJAR KODE NARA SUMBER WAKT


O. U
( JAM)
1. Diagnosis dan Bedah Mulut BM 1.1 Olivia 1 jam
rencana perawatan A.H,drg.,Sp.BM
2. Insisi dan penutupan Bedah Mulut BM 1.2 Isnandar, drg.,SpBM 1 jam
luka
3. Pengambilan Bedah Mulut BM 1.3 Ahyar Riza, drg., 1 jam
fragmen fraktur gigi Sp.BM
4. Odontektomi Bedah Mulut BM 1.4 Abdullah Oes, drg 2 jam
5. Bedah perio Periodonsia PE 1.1 Krisnamurti P, drg., 1 jam
(Kuretase, dll) Sp.Perio
6. Bedah flap Periodonsia PE 1.2 Rini O. Nst, drg., 2 jam
periodontal, bone Sp.Perio, M.Kes., S.H
graft pada cacat
tulang periodontal
7. Bedah mukogingival Periodonsia PE 1.3 Aini Haryani Nst, 1 jam
drg., Sp.Perio
8. Material untuk IMT MT 1.1 Lasminda 2 jam
bahan cangkok S,drg.,MKes
tulang dan alloy
pada fraktur
dentoalveolar
9. Kasus-kasus prosto Prostodonsia PT 1.1 Syafrinani, drg., 1jam
yang membutuhkan Sp.Pros(K)
tindakan bedah
10. Preprosthetic Bedah Mulut BM 1.5 Indra Basar, drg., 2 jam
surgery M.Kes
11. Kasus-kasus Orto Orthodonsia OR 1.1 Siti Bahira, drg., 1 jam
yang membutuhkan Sp.Ort
tindakan bedah
Total waktu 15 jam

C. Tugas Kelompok: Laporan pemicu 1 (Gusi bengkak dan gigi palsu goyang)
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok
mengumpulkan laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan pada Rahmi

5
Syaflida, drg., Sp.BM (sekretaris blok 17) untuk dinilai oleh narasumber pembuat
pemicu. Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 5 %

MODUL 2 Kelainan Maksilofasial


A. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan
kelainan-kelainan maksilofasial.

B. Tujuan Khusus Modul


2.1 Menjelaskan klasifikasi celah bibir dan langit-langit
2.2 Mampu melakukan pemeriksaan dan perawatan pendahuluan: konsultasi
psikolog dan feeding plate
2.3 Menjelaskan perawatan komprehensif pre operasi/ saat bayi lahir
2.4 Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi bedah celah bibir dan langit-langit
2.5 Menjelaskan persiapan sebelum bedah
2.6 Menjelaskan komplikasi bedah
2.7 Menjelaskan perawatan komprehensif pasca bedah
Topik: Kelainan bawaan celah bibir dan langit-langit

2.8 Menjelaskan pengertian kista


2.9 Menjelaskan klasifikasi kista
2.10 Mengindentifikasi simptomatis tanda-tanda klinis
2.11 Menjelaskan pemeriksaan penunjang pada kista
2.12 Menentukan teknik perawatan
2.13 Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi teknik ekstirpasi kista pada jaringan
lunak dan jaringan keras
2.14 Menjelaskan perawatan pasca bedah
2.15 Menjelaskan komplikasi pembedahan
Topik: Kista pada rahang

2.16 Menjelaskan kelainan sendi rahang artrosis


2.17 Menjelaskan kelainan sendi rahang artritis
2.18 Menjelaskan kelainan sendi rahang dislokasi
2.19 Menjelaskan kelainan sendi rahang ankilosis
2.20 Menjelaskan kelainan sendi rahang tumor
2.21 Menjelaskan perawatan kelainan sendi rahang seperti konservatif, korektif,
suportif dan injeksi serta secara operatif.
Topik : Kelainan pada sendi temporo mandibular

2.22 Menjelaskan defenisi, klasifikasi, etiologi / predisposisi, sistem pemeriksaan


untuk mengetahui tingkat/ perluasan neoplasma oromaksilofasial.
2.23 Menjelaskan jenis perawatan neoplasma yang dapat dilakukan sesuai indikasi
seperti operatif, radiasi, kemoterapi dan komplikasi penyembuhan
2.24 Menjelaskan komplikasi yang terjadi pada mata akibat perluasan neoplasma
pada daerah maksilofasial.
2.25 Menjelaskan komplikasi yang terjadi pada orofaring akibat perluasan neoplasma
pada mata.

2.26 Merencanakanpenatalaksanaankelainan-kelainan maksilofasial.

6
Topik : Neoplasma pada rongga mulut

2.27 Menjelaskan jenis-jenis tumor rongga mulut yang berhubungan dengan THT
2.28 Menjelaskan etiologi dan patofisiologi tumor rongga mulut yang berhubungan
dengan THT
2.29 Menjelaskan gejala dan tanda klinis tumor rongga mulut yang berhubungan
dengan THT
2.30 Menjelaskan penatalaksanaan dan perawatan tumor rongga mulut yang
berhubungan dengan THT
Topik: Tumor rongga mulut yang berhubungan dengan kelainan telinga hidung
tenggorokan

2.31 Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi penggunaan prothesa untuk pasien


sebelum atau setelah tindakan bedah mulut
2.32 Menjelaskan waktu yang tepat untuk menggunakan prothesa pada pasien
sebelum atau setelah tindakan bedah mulut
2.33 Menjelaskan cara perawatan prothesa yang digunakan pada pasien sebelum dan
setelah tindakan bedah mulut
Topik: Prothesa untuk kasus Bedah Mulut

2.34 Menjelaskan anatomi dari syaraf kranial


2.35 Menjelaskan fungsi dari syaraf kranial
2.36 Menjelaskan kelainan yang dapat terjadi pada saraf kranial
2.37 Menjelaskan perawatan kelainan pada syaraf kranial
Topik : Kelainan persyarafan di bidang kedokteran gigi

2.38 Menjelaskan mengenai kelainan kelenjar ludah di oromaksilofasial


2.39 Menjelaskan pembengkakan berulang kelenjar ludah
2.40 Menjelaskan gambaran klinis pembengkakan berulang kelenjar ludah
2.41 Menjelaskan cara pemeriksaan kelainan pembengkakan berulang kelenjar ludah
2.42 Menjelaskan pembengkakan tetap kelenjar ludah seperti obstruksi, kista dan
tumor
2.43 Menjelaskan gambaran klinis pembengkakan tetap kelenjar ludah
2.44 Menjelaskan cara pemeriksaan kelainan pembengkakan tetap kelenjar ludah
2.45 Menjelaskan penatalaksanaan perawatan kelainan ludah
2.46 Menjelaskan kompliksai perawatan kelainan ludah
Topik: Penatalaksanaan kelainan kelenjar ludah secara bedah

2.47 Menjelaskan komplikasi yang terjadi pada mata akibat perluasan neoplasma
pada daerah maksilofasial
2.48 Menjelaskan komplikasi yang teradi pada orofaring akibat perluasan neoplasma
pada mata
Topik: Komplikasi pada mata akibat perluasan neoplasma

2.49 Menjelaskan perkembangan / teknologi bedah oromaksilofasial seperti implan,


osteodistraksi dan lainnya.
Topik : Implan di bidang kedokteran gigi

7
Topik Kuliah

NO. TOPIK MATA KODE NARA SUMBER WAKTU


AJAR ( JAM)
1. Kelainan bawaan celah Bedah BM 2.1 Hendry Rusdy, drg., 2 jam
bibir dan langit-langit Mulut Sp.BM., M.Kes

2. Kista Bedah BM 2.2 Rahmi Syaflida, 2 jam


Mulut drg.,Sp.BM

3. TMJ Prostodonsi Prost Ricca Chairunnisa, 2 jam


-Klasifikasi kelainan a 2.2 drg.,Sp.Prost
TMJ:
- Berhubungan dengan
oklusi (prostodonsia)
- Berhubungan dengan
non oklusi
4. Neoplasma pada rongga Bedah BM 2.3 Olivia Avriyanti 2 jam
mulut Mulut Hanafiah,
drg.,Sp.BM
5. Tumor rongga mulut THT TT 2.1 DR. dr. Farhat, 1 jam
yang berhubungan Sp.THT-KL(K)
dengan kelainan THT
6. Prothesa untuk Bedah Prostodonsi Prost Syafrinani,drg. 1 jam
Mulut dan Feeding Plate a 2.1 Sp.Pros(K)

7. Kelainan-kelainan Bedah BM 2.4 Ahyar Riza, 1 jam


persyarafan dibidang Mulut drg.,Sp.BM
kedokteran gigi dan
perawatannya
8. Penatalaksanaan kelainan Bedah BM 2.5 Ahyar Riza, 1 jam
kelenjar ludah secara Mulut drg.,Sp.BM
bedah
9. Komplikasi yang terjadi Mata MA 2.1 Dr. Rodiah 1 jam
pada mata akibat Rahmawaty Lubis,
perluasan neoplasma Sp.M
10. Perkembangan Implan Bedah BM 2.6 Hendry Rusdy, 1 jam
dalam kedokteran Gigi Mulut drg.,Sp.BM
Total 14 jam

D. Tugas Kelompok: pemicu 2 (Bengkak pada pipi kanan dan nyeri pada sendi rahang saat
buka dan tutup mulut). Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing
kelompok mengumpulkan laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan pada Rahmi
Syaflida, drg., Sp.BM (Sekretaris blok 17) untuk dinilai oleh nara sumber pembuat
pemicu. Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 5 %

MODUL 3 Traumatologi
A. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan trauma
maksilofasial.

8
B. Tujuan Khusus Modul
3.1 Menjelaskan penatalaksanaan fraktur
3.2 Menjelaskan komplikasi fraktur
3.3 Menjelaskan perawatan darurat, perawatan luka pada jaringan lunak dan
perawatan pendahuluan
3.4 Menjelaskan perawatan definitif dan teknik reduksi secara terbuka
3.5 Menjelaskan perawatan definitif dan teknik reduksi secara tertutup
3.6 Menjelaskan alat-alat fiksasi pada fraktur
3.7 Menjelaskan komplikasi fraktur
Topik : Fraktur maksilofasial

3.8 Menjelaskan terminologi fraktur dentoalvolar


3.9 Menidentifikasi klassifikasi dan lokasi fraktur
3.10 Menjelaskan gambaran klinis fraktur
3.11 Menjelaskan gambaran radiografis fraktur dentoalveolar
3.12 Menjelaskan penatalaksanaan perawatan fraktur dentoalveolar
3.13 Menjelaskan komplikasi fraktur dentoalveolar
Topik: Fraktur dentoalveolar

3.14 Menjelaskan pemeriksaan radiologi umum untuk menegakkan diagnosis


3.15 Menjelaskan pemeriksaan radiologi dengan MRI
3.16 Menjelaskan pemeriksaan radiologi dengan CT Scan / 3D
3.17 Menjelaskan nuclear scan
Topik: Pemeriksaan radiologi umum sebagai pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosa

3.18 Menjelaskan epidemiologi (prevalensi dan insidensi)trauma pada anak


3.19 Menjelaskan etiologi dan faktor predisposisi trauma pada anak
3.20 Menjelaskan cara pemeriksaan trauma pada anak
Topik: Pengantar trauma dan pemeriksaan trauma pada anak

3.21 Menjelaskan klasifikasi trauma berdasarkan WHO


3.22 Menjelaskan klasifikasi trauma berdasarkan Ellis & Devay
Topik: Klasifikasi trauma

3.23 Menjelaskan penatalaksanaan perawatan traumapada gigi sulung


3.24 Menjelaskan perawatan trauma pada gigi permanen muda
3.25 Menjelaskan kontrol berkala trauma pada anak
3.26 Menjelaskan tindakan pencegahan trauma gigi pada anak
Topik: Perawatan trauma gigi pada anak
.
3.27 Menjelaskan pengertian child abuse
3.28 Menjelaskan etiologi child abused
3.29 Menjelaskan tipe-tipe orofacial injuri pada child abused
3.30 Mengidentifikasi penemuan ciri-ciri child abused
3.31 Menjelaskan diagnosis child abused
3.32 Menjelaskan manajemen pengelolaan child abused
Topik: Child abused

9
3.33 Menjelaskan komplikasi trauma maksilofasial pada mata: mechanical direct
effect: contusion, concusion, perforating, non perforatindan foreign body dental
material.
Topik: Komplikasi trauma maksilofasial pada mata

3.34 Indikasi dan kontraindikasi penggunaan perawatan periodontal sebagai


pendukung perawatan di bidang bedah mulut dan maksilofasial
Topik : Perawatan periodontal pada kasus-kasus bedah mulut

Topik Kuliah
NO TOPIK MATA KODE NARA SUMBER WAKTU
AJAR ( JAM)
1. Fraktur maksilofasial Bedah BM 3.1 Isnandar, 2 jam
Mulut drg.,Sp.BM
2. Fraktur dentoalveolar Bedah BM 3.2 Rahmi Syaflida., 1 jam
Mulut drg., Sp.BM

KG 3.1 Prof. drg. Tri 1 jam


Konservasi Murni Abidin,
Gigi Sp.KG(K)
3. Pemeriksaan radiologi Radiologi RU 3.1 Dr. Elvita Rahmi 2 jam
umum sebagai umum Daulay, MKed
pemeriksaan penunjang Rad, Sp.Rad (K)
4. Pengantar trauma pada Ilmu GA3.1 Siti Salmiah, drg., 1 jam
anak dan pemeriksaan Kedokteran Sp.KGA
pada anak yang Gigi Anak
mengalami trauma
5. Klasifikasi fraktur dan Ilmu GA 3.2 Siti Salmiah, drg., 1 jam
perawatan fraktur Kedokteran Sp.KGA
Gigi Anak
6. Perawatan fraktur gigi Ilmu GA 3.3 Siti Salmiah, drg., 1 jam
serta kontrol berkala Kedokteran Sp.KGA
dan pencegahan trauma Gigi Anak
gigi pada anak
7. Tugas kelompok, Ilmu GA 3.4 Siti Salmiah, drg., 2 jam
presentasi Kedokteran Sp.KGA
mahasiswamengenai Gigi Anak
perawatan trauma pada
gigi sulung dan
permanen muda
8. Trauma child abused Ilmu GA 3.5 Siti Salmiah, drg., 1 Jam
Kedokteran Sp.KGA
Gigi Anak
8. Komplikasi trauma Mata MA 3.1 Dr. Rodiah 1 jam
maksilofasial pada mata Rahmawaty Lubis,
Sp.M
9. Perawatan periodontal Periodonsia PE 3.1 Armia Syahputra,
pada kasus-kasus bedah drg., Sp.Perio 1 jam
mulut
Total waktu 14 Jam

10
C. Tugas Kelompok:
1. Presentasi mahasiswa untuk tugas kelompok, mahasiswa dibagi menjadi 12
kelompok. Pembagian kelompok mahasiswa dengan topik makalahnya yaitu:

Kelompok Topik Tugas Jadwal Presentasi


Mahasiswa
Kelompok 1, 2, 3 Pemeriksaan darurat pada kasus Kelas A :
trauma dental Hari/Tanggal: Senin/ 3
Kelompok 4, 5, 6 Penatalaksanaan trauma Klas Desember 2018
VIEllis dan Davey pada gigi Waktu:10.30-12.30 Wib
sulung Kelas B :
Kelompok 7, 8, 9 Penatalaksanaan trauma Klas Hari/Tanggal: Senin/ 3
IVEllis dan Davey pada gigi Desember 2018
permanen muda Waktu:13.30-15.30 Wib
Kelompok 10, 11, 12 Penatalaksanaan trauma klas V
Ellis dan Davey pada gigi
permanen muda

Semua kelompok yang telah ditentukan di atas, mengerjakan makalah dan membuat
power point sesuai topiknya dan akan dipresentasikan sesuai jadwal kuliah. Jumlah
halaman makalah 5-10 lembar (sudah termasuk daftar pustaka), ukuran kertas A4, jenis
huruf yang dipakai Times New Roman 12 dengan spasi 1,5. Waktu presentasi paling
lama 10 menit kemudian diikuti dengan diskusi dan umpan balik selama 20 menit.
Kelompok yang presentasi akan dirandom, begitu juga mahasiswa yang akan
presentasi. Tugas kelompok ini (makalah dan power point) diserahkan pada tanggal 6
Desember 2018 kepada drg. Siti Salmiah., Sp. KGA oleh ketua angkatan.Bobot tugas:
5%

E. Tugas Kelompok Laporan pemicu 3 (Gigi depan atas patah)


Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok mengumpulkan
laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan pada Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM
(sekretaris blok) untuk dinilai oleh nara sumber pembuat pemicu. Bobot tugas
kelompokpemicu: 5 %

F. Topik Skill’s Lab


1. Design flap Insisi dan suturing ( 1 x 3 jam).
2. Penanganan fraktur dentoalveolar dengan eyelet fixation ( 1 x 3 jam).
Penanggung jawab skill’s lab:
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok. Tempat skill’s lab di Fakultas Kedokteran
Gigi USU, Ruang multipurpose. Panduan skill’s lab akan diberikan oleh staf pengajar
Bedah Mulut

11
B. TOPIC TREE

Multidisiplin bedah
Kelainan maksilofasial
Bedah oromaksilofasial:
Trauma
1. Falsafah bedah 1. Kelainan bawaan celah
oromaksilofasial bibir dan langit-langit 1. Fraktur maksilofasial
2. Diagnosis dan rencana 2. Kista pada rahang 2. Fraktur dentoalveolar
perawatan 3. Kelainan sendi 3. Pemeriksaan radiologi
3. Insisi dan penutupan temporo mandibular sebagai pemeriksaan
luka 4. Neoplasma rongga penunjang untuk
4. Fraktur gigi mulut menegakkan diagnosis
5. Odontektomi 5. Tumor rongga mulut 3. Pengantar trauma dan
6. Perawatan pasca bedah yang berhubungan pemeriksaan trauma
7. Bedah kuretase, dengan THT pada anak
gingivektomi, 6. Kelainan persyarafan 4. Klasifikasi trauma
gingivoplasti di bidang kedokteran 5. Perawatan trauma gigi
8. Bedah flap gigi pada anak
periodontal,bone graft 7. Penatalaksanaan 6. Child abused
pada cacat tulang kelainan kelenjar ludah 7. Perawatan trauma
periodontal secara bedah maksilofasialditinjau
9. Bedah mukogingiva 8. Komplikasi pada mata dari ilmu THT
10. Material implan akibat perluasan 8. Komplikasi trauma
11. Kasus-kasus prosto neoplasma maksilofasial pada mata
12. Bedah pre-prosthetic 9. Implan di bidang
13. Kasus-kasus ortodonti kedokteran gigi
14. Multidisiplin bidang
ilmu bedah mulut

MAKSILOFASIAL II

12
C. SKENARIO MODUL

1. Blok 17 mempunyai 3 pemicu yaitu:


Pemicu 1 : Gusi bengkak dan gigi palsu goyang
Pemicu 2 : Bengkak pada pipi kanan dan nyeri pada sendi rahang saat buka dan tutup
mulut
Pemicu 3 : Gigi depan atas patah

Pemicu 1
Nama Pemicu : Gusi bengkak dan gigi palsu goyang
Penyusun : Abdullah Oes, drg,. Indra Basar Siregar, drg., M.Kes., Syafrinani, drg.,
Sp.Prost
Hari/ Tanggal : Jum’at / 23 November 2018
Waktu : 07.30 – 09.30 Wib

Seorang pasien wanita usia 55 tahun dirujuk ke RSGM USU dengan keluhan
pembengkakan pada gusi gigi geraham ketiga rahang bawah sebelah kanan sejak 1
minggu yang lalu dan terasa nyeri. Pasien sudah meminum obat yang diberikan oleh
drg, namun bengkak juga tidak berkurang. Pada pemeriksaan klinis terlihat
pembengkakan di gingiva gigi 48, warna lebih merah dari jaringan sekitar, nyeri tekan
(+), konsistensi lunak, edentulous pada regio gigi 23 s/d 28 dan regio gigi 32 s/d 38.
Pada pemeriksaan radiografi panoramik terlihat gigi molar tiga mandibula kanan
kurang ruang antara ramus mandibula dan bagian distal gigi molar dua, bagian tertinggi
dari gigi tersebut terletak dibawah servikal line gigi M2.

Pertanyaan :
1. Dari hasil radiografi, sebutkan klasifikasi gigi molar tiga mandibula tersebut
menurut Pell & Greogory dan Winter!
2. Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut!
3. Jelaskan etiologi dan patofisiologi dari penyakit tersebut!
4. Jelaskan rencana perawatan dari kasus tersebut!
5. Jelaskan komplikasi dari perawatan kasus tersebut!
6. Tuliskan peresapan rasional untuk kasus tersebut di atas!

More information :
Pasien sebelumnya menggunakan gigi palsu lepasan pada sisi kiri bawah sejak sekitar
10 tahun yang lalu. Namun gigi palsu tersebut tidak dapat digunakan lagi karena selalu
goyang apabila di pasang. Pasien dirujuk ke RSGM USU juga untuk pembuatan gigi
palsu yang baru. Pada pemeriksaan klinis di dapatkan linggir datar pada regio gigi 32
s/d 38. Ketika gigi tiruan dibuka, tampak adanya kemerahan pada mukosa tengah
dibawah lipatan bibir depan bawah, juga kemerahan pada mukosa linggir alveolar
edentulus yang menonjol pada regio 32 s/d 38, nyeri saat ditekan.

7. Apakah diagnosis tambahan pada kasus tersebut!


8. Jelaskan rencana perawatan yang sebaiknya dilakukan terhadap kasus tersebut!
Produk:
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan di atas. Laporan akan
dipresentasikan.
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-

13
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat pada tanggal 7 Desember 2018
kepada Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM
Bobot Penilaian: laporan kelompok diskusi kelompok sebesar 5 %
Learning issue:
a. Gigi Impaksi
b. Linggir datar

Pemicu 2
Nama Pemicu : Bengkak pada pipi kanan dan nyeri pada sendi rahang saat buka dan
tutup mulut
Penyusun : Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp.BM, Dr. dr. Farhat, Sp.THT-
KL(K) Ricca Chairunnisa, drg. Sp.Prost.
Hari/ Tanggal : Rabu / 22 November 2018
Waktu : 07.30 – 09.30 Wib
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke RSGM FKG USU dengan keluhan nyeri
pada sendi rahang kiri saat buka dan tutup mulut. Berdasarkan anamnesis, pasien
merasa sulit untuk menggerakkan rahangnya dengan lancar dan sering terdengar bunyi
saat membuka dan menutup mulut di daerah depan telinga sejak sekitar 3 bulan yang
lalu dan semakin meningkat hingga sekarang. Pasien juga selalu mengunyah makanan
di sisi rahang kiri oleh karena terdapat pembengkakan pada gusi bagian belakang kanan
atas sejak sekitar 1 tahun yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan klinis, terlihat kehilangan
gigi posterior pada rahang atas dan rahang kiri. Pasien menggunakan gigi tiruan yang
dibuat di tukang gigi selama lebih kurang satu tahun.

Pertanyaan:
1. Jelaskan tahapan pemeriksaan yang harus dilakukan untuk menegakkan
diagnosa !
2. Jelaskan beberapa kemungkinan diagnosa pada kasus di atas beserta diagnosa
bandingnya,?
3. Jelaskan etiologi dari beberapa kasus tersebut!
4. Jelaskan rencana perawatan dari kasus tersebut!
5. Jelaskan terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala gangguan sendi
rahang pada pasien tersebut!

More information :
Pada pemeriksaan klinis di dapatkan pembengkakan pada regio distal gigi 17 ke
infraorbita, permukaan licin, warna sama dengan sekitar, ukuran sekitar 6 x 5 x 4 cm,
konsistensi padat seperti papan. Hasil FNAB di dapatkan cairan berwarna merah-
coklat. Berdasarkan pemeriksaan radiografi panoramik di dapatkan lesi radiolusen soap
bubble appearance dengan batas tegas pada regio apikal gigi 17 ke arah sinus
maksilaris. Tampak gigi 18 dalam lesi tersebut. Tidak di dapatkan resorbsi akar gigi 17.

6. Jelaskan diagnosa dan diagnosa banding dari kasus tersebut!

14
7. Jelaskan etiologi dan patofisiologi dari diagnosa pada kasus tersebut!
8. Sebutkan rencana perawatan pada kasus tersebut!
9. Jelaskan komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus tersebut!
Produk:
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan di atas. Laporan akan
dipresentasikan.
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat tanggal 7 Desember 2018 kepada
Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM
Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 5 %
Learning issue:
1. TMJ disorder
2. Tumor jinak rongga mulut

Pemicu 3
Nama Pemicu : Gigi depan atas patah
Penyusun :Isnandar, drg. Sp.BM, Prof. drg. Tri Murni Abidin, Sp.KG(K), Siti Salmiah,
drg., Sp.KGA
Hari/ Tanggal : Jum’at / 24 November 2018
Waktu : 07.30 – 09.30 Wib
Seorang ibu datang membawa anaknya yang berusia 10 tahun ke RSGM FKG USU karena
gigi depan pertama kanan atas lepas paska terjatuh saat bermain ice skating 1 jam yang lalu,
selain itu didapati juga fraktur pada gigi depan pertama kiri. Terdapat perdarahan pada regio
anterior atas. Pingsan (-), mual (-), muntah (-).

Hasil pemeriksaan klinis pada anak diperoleh gigi 11 keluar dari soketnya, gigi 21 fraktur
dentin selapis tipis pulpa, tes vitalitas (+), palpasi (-) dan perkusi (-) serta gigi 22 mobiliti
derajat 1, tes vitalitas (+), palpasi (-) dan perkusi (-). Gigi geligi lain tidak ada keluhan.

Pertanyaan :
1. Jelaskan pemeriksaan darurat yang dilakukan!
2. Sebutkan klasifikasi trauma kasus tersebut menurut klasifikasi Ellis dan Davey dan

15
WHO?
3. Jelaskan rencana perawatan pada masing-masing gigi kasus tersebut beserta
alasannya!
4. Jelaskan pemilihan bahan fiksasi apa saja yang dapat digunakan untuk perawatan
kasus tersebut.
5. Jelaskan waktu kontrol dan evaluasi untuk kasus trauma ini?

More Information :
Ibu anak tersebut yang berusia 34 tahun juga mengeluhkan gigi rahang atas depan goyang
pasca terjatuh. Riwayat pingsan (-), muntah (-). Pada pemeriksaan klinis di dapatkan rahang
regio gigi 12 s/d 22 goyang (+), tampak gigi 11 dan 12 terlihat lebih pendek sekitar 2 mm
dari garis insisal gigi 23, tampak fraktur 1/3 mahkota pada gigi 21 dan 22, gingiva di sekitar
gigi 12 s/d 22 hiperemis dan odem.

Pertanyaan:
6. Sebutkan diagnosa masing-masing kasus tersebut!
7. Jelaskan rencana perawatan pada kasus tersebut di atas dengan menentukan
perawatan berdasarkan prioritas!
8. Jelaskan instruksi pasca tindakan!
9. Jelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada kasus tersebut!
Produk:
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan di atas. Laporan akan
dipresentasikan.
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15
menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok
dan dikumpulkan paling lambat tanggal 7 Desember 2018 kepada Rahmi Syaflida,
drg., Sp.BM

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 5 %

Learning issue:
1. Fraktur Dentoalveolar
2. Vulnus Laserasi
3. Klasifikasi trauma dental pada anak
4. Rencana terapi kasus trauma

16
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

BEDAH MULUT

1. Peterson, J.Larry. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. 4th ed. 2003
2. Booth, W.Peter. Maxillofacial Surgery: vol. 1. 2nd ed. Churchill Livingstone 2007.
3. Booth, W.Peter. Maxillofacial Surgery: vol. 2. 2nd ed. Churchill Livingstone 2007.
4. Thaller, R.Seth and McDonald, Scott W. Facial Trauma. 1st ed. Marcel Dekker Inc. NY
and Basel. 2004.
5. Harris, P.Jeffrey and Weisman, H.Michael. Head and Neck Manifestations of Systemic
Disease. 1st ed. New York: Informa Healthcare 2007.
6. Coulthard, Paul. Oral and Maxillofacial Surgery, Radiology, Pathology and Oral
Medicine. Edinburg: Churchill Livingstone 2003.

ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK

1. Andreasen JO, Andreasen FM and Andersson F. Textbook and Color Atlas Traumatic
Injuries to the Teeth. 4th ed. Blackwell Munksgaard. 2007
2. Tsukiboshi . Treatment Planning for Traumatized Teeth. Quintessence books 2000
3. McDonald RE. Dentistry for Child and Adolescent, 9th ed. Mosby 2011
4. Koch G, Poulsen S. Pediatric Dentistry a Clinical Approach, 2 th ed. Willey-Blackwell
2009

PERIODONSIA
1. Newman Michael G, Takei Henry H, Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical
periodontology. 11th ed. California: Saunders Elsavier, 2011.
2. Cohen Edward S,Atlas of Cosmetic and Reconstructive Periodontal Surgery. 3rd ed.
2007.

17
BAB IV
JADWAL KEGIATAN BLOK 17

MG Pukul Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


19/11/18 20/11/18 21/11/18 22/11/18 23/11/18
KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS
A (LII R6 Ged. B (L II R7 A (LII R4 B (L II R5 A (LII R4 Ged. B (L II R5 Ged. A (LII R4 Ged. B (L II R5 Ged. A) A (LII R4 Ged. B (L II R5 Ged.
A) Ged. A) Ged. A) Ged. A) A) A) A) A) A)
07.30–
I 08.30
Kuliah
Bedah Kuliah
Diagnosis, Kasus-kasus Kuliah
mukogingival Tumor rongga
rencana prostho yang Komplikasi pada
Pengantar Blok 17 mulut yang
perawatan, membutuhkan mata akibat
(Hendry PE 1.3 berhubungan
tindakan tindakan bedah perluasan neoplasma
Rusdy,drg.,Sp.B (Aini H.Nst,drg, dengan kelainan
pembedahan PT 1.1 MA 2.1
M) Sp.Perio) THT
BM 1.1 (Syafrinani, drg., (Dr Rodiah
TT 2.1 (DR.dr.
(Olivia A.H, Sp.Prost (K)) Rahmawaty Lubis
Farhat, Sp.THT)
drg., Sp.BM) Sp.M)
LIBUR
Diskusi kelompok pemicu I

08.30- Kuliah
Kuliah Diagnosis,
09.30 Kasus-kasus Komplikasi pada Kuliah
rencana Pengantar Blok
prosto yang Bedah mata akibat Tumor rongga mulut
perawatan, 17
membutuhkan mukogingival perluasan yang berhubungan
tindakan
tindakan bedah PE 1.3 neoplasma dengan kelainan
pembedahan (Hendry
PT 1.1 (Aini H.Nst,drg, MA 2.1 THT
BM 1.1 Rusdy, drg.,
(Syafrinani,drg,S Sp.Perio) (Dr Rodiah TT 2.1 (DR.dr.
(Olivia A.H, Sp.BM)
p.Prost (K) ) Rahmawaty Farhat, Sp.THT)
drg., Sp.BM)
Lubis Sp.M)
09.30–
10.30 MANDIRI
10.30–
11.30

TMJ (berhubungan
Kuliah Kuliah Bedah flap
dengan oklusi / Kuliah
Insisi,diseksi,peng Pengambilan periodontal,bone
Preprostetic prostodonsia komplikasi
ambilan lesi, fragmen fraktur graft pada cacat
surgery Odontektomi PT 2.2 trauma pada Material bahan
pembersihan luka gigi, metode tulang periodontal
BM 1.5 (Ricca mata cangkok untuk
dan penutupan tertutup dan PE 1.2
(Indra BM 1.4 Chairunnisa, drg., MA 2.1 tulang
luka terbuka (Rini O. Nst,
Basar,drg.,M.Ke (Abdullah, drg) Sp.Pros) (Dr. Rodiah MT 1.1
BM 1.2 BM 1.3 drg., Sp.Perio,
s) Rahmawaty (Lasminda S,
(Isnandar, drg., (Ahyar Riza, M.Kes., SH)
Lubis Sp.M) drg., M.Kes)
Sp.BM) drg.,

18
MG Pukul Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
19/11/18 20/11/18 21/11/18 22/11/18 23/11/18
KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS
A (LII R6 Ged. B (L II R7 Ged. A (LII R4 B (L II R5 A (LII R4 Ged. B (L II R5 Ged. A (LII R4 Ged. B (L II R5 Ged. A) A (LII R4 Ged. B (L II R5 Ged.
A) A) Ged. A) Ged. A) A) A) A) A) A)
I 11.30– Pengambilan Kuliah Material bahan
Bedah flap
12.30 fragmen fraktur Insisi,diseksi,pen TMJ (Berhubungan cangkok untuk
periodontal,bone
gigi,metode gambilan lesi, Preprostetic dengan Prothesa untuk tulang
Odontektomi graft pada cacat
tertutup dan pembersihan luka surgery (lanjutan) oklusi/prostodonsia) kasus bedah MT 1.1
(lanjutan) tulang periodontal
terbuka dan penutupan BM 1.5 (lanjutan) mulut (lanjutan)
(lanjutan)
BM 1.3 luka (Indra PT 2.2 PT 2.1 (Lasminda S,
BM 1.4 PE 1.2
(Ahyar Riza, BM 1.2 Basar,drg.,M.Ke (Ricca Syafrinani.,drg drg., M.Kes)
(Abdullah, drg) (Rini O. Nst,
drg., Sp.BM) (Isnandar, drg., s) Chairunnisa,drg.,S ., Sp.Prost (K)
drg., Sp.Perio,
Sp.BM) p.Pros)
M.Kes., SH)
12.30- ISHOMA
13.30
13.30 -
14.30 Bedah Perio:
Kuretase,Gingiv
Bedah flap
ektomi,gingivopl Kasus-kasus orto Preprostetic TMJ (berhubunga Material bahan
periodontal, bone Prothesa untuk
asti yang surgery dgn oklusi / cangkok untuk
graft pada cacat kasus bedah
PE 1.1 membutuhkan Odontektomi BM 1.5 prostodonsia) tulang
tulang periodontal mulut
( Krisnamurti tindakan bedah BM 1.4 (Indra PT 2.2 MT 1.1
PE 1.2 PT 2.1
P, drg., OR 1.1 (Abdullah, drg) Basar,drg.,M.Ke (Ricca (lanjutan)
(Rini O. Nst, drg., Syafrinani.,drg.,
Sp.Perio) (Siti Bahira, s) Chairunnisa, (Lasminda S,
Sp.Perio, M.Kes., Sp.Prost (K)
drg., Sp.Ort) drg., Sp.Pros) drg., M.Kes)
SH)

14.30 –
Bedah flap
15.30 Kasus-kasus ortu Bedah perio : Material bahan
TMJ (berhubunga periodontal,bone Kuliah
yang Kuretase,gingive Preprostetic cangkok untuk
Odontektomi dgn oklusi / graft pada cacat komplikasi
membutuhkan ktomi,gingivopla surgery (lanjutan) tulang
(lanjutan) prostodonsia) tulang periodontal trauma pada mata
tidakan bedah sti BM 1.5 MT 1.1
(lanjutan) (lanjutan) MA 2.1
OR 1.1 PE 1.1 (Indra (lanjutan)
BM 1.4 PT 2.2 PE 1.2 (Dr. Rodiah
( Siti (Krisnamurti Basar,drg.,M.Ke (Lasminda S,
(Abdullah, drg) (Ricca (Rini O. Nst, drg., Rahmawaty
Bahira,drg., P, drg., s) drg., M.Kes)
Chairunnisa, Sp.Perio, M.Kes., Lubis Sp.M)
Sp.Ort) Sp.Perio)
drg., Sp.Pros) SH)

19
MG Pukul Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
26/11/2018 27/11/2018 28/11/2018 29/11/2018 30/11/2018
KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS
A (LII R4 Ged. B (L II R5 A (LII R4 Ged. B (L II R5 A (LII R4 Ged. B (L II R5 Ged. A (LII R4 Ged. A) B (L II R5 Ged. A (LII R4 Ged. B (L II R5
A) Ged. A) A) Ged. A) A) A) A) A) Ged. A)
II 07.30– Kuliah
08.30 Kelainan- Kuliah
kelainan Perkembangan
pensyarafan di implant dalam Kista
bidang ked.gigi kedokteran gigi BM 2.2 Skills Lab 1
Sidang pleno Sidang pleno
dan BM 2.6 (Rahmi Insisi, drainase
pemicu I pemicu 2
perawatannya (Hendry Sp.BM) abses, suturing
BM 2.4 Rusdy,drg.,Sp.
(Ahyar Riza, BM
drg., Sp.BM)
Diskusi Kelompok Pemicu 2
08.30 – Kuliah
09.30 Kuliah Kelainan- Diskusi Kelompok Pemicu 3
Perkembangan kelainan
implant dalam pensyarafan di Kista (Lanjutan)
kedokteran gigi bidang ked.gigi Sidang pleno BM 2.2 Skills Lab 1
BM 2.6 dan pemicu I (Rahmi Insisi, drainase
(Hendry perawatannya Sp.BM) Sidang pleno abses, suturing
Rusdy,drg.,Sp. BM 2.4 pemicu 2
BM (Ahyar Riza,
drg., Sp.BM)

09.30-
MANDIRI
10.30
10.30– Kuliah
Kuliah Kuliah
11.30 Pengantar
Kelainan cerah pemeriksaan Perawatan
trauma pada
Kuliah bibir radiologi umum fraktur gigi
anak dan
Neoplasma Dan langit- Kista Kuliah Fraktur sebagai pada serta
pemeriksaan
pada rongga langit BM 2.2 Maksilofasial Skills Lab 1 Insisi, pemeriksaan kontrol berkala
Sidang pleno pada anak yang
mulut BM 2.1 (Rahmi BM 3.1 drainase abses, Sidang pleno penunjang dan pencegahan
pemicu I mengalami
BM 2.3 (Hendry Sp.BM) (Isnandar drg., suturing pemicu 2 RU 3.1 gigi pada anak
trauma
(Olivia A.H, Rusdy,drg.,Sp. Sp. BM) (dr. Elvita GA 3.3
GA 3.1
drg., Sp.BM) BM Rahmi D. (Siti
(Siti
M.Ked Rad, Sp Salmiah,drg Sp
Salmiah,drg Sp
Rad (K KGA)
KGA)

20
11.30– Kuliah
12.30 pemeriksaan
Kelainan cerah Kuliah
radiologi umum
Kuliah bibir Klasifikasi
Kuliah Fraktur sebagai
Neoplasma Dan langit- Kista (Lanjutan) fraktur dan Kuliah Trauma
Maksilofasial pemeriksaan
pada rongga langit BM 2.2 Sidang pleno perawatan Skills Lab 1 Insisi child abused
(lanjutan) penunjang
mulut (Lanjutan) (Rahmi pemicu I fraktur & Suturing, Insisi Sidang pleno GA 3.5
BM 3.1 (lanjutan)
(Lanjutan) BM 2.1 Sp.BM) GA.3.2 & Drainase abses pemicu 2 (Siti
(Isnandar drg., RU 3.1
BM 2.3 (Hendry (Siti Salmiah,drg
Sp. BM) (dr. Elvita
(Olivia A.H, Rusdy,drg.,Sp. Salmiah,drg.,
Rahmi D.
drg., Sp.BM) BM Sp. KGA)
M.Ked Rad, Sp
Rad (K

12.30- ISHOMA
13.30
13.30 - Kuliah
14.30 Kuliah Kelainan Perawatan
Kuliah Pengantar Kuliah perawatan
cerah bibir Kuliah Kuliah Fraktur Kuliah fraktur Penatalaksaan fraktur gigi
trauma pada anak periodontal pada
Dan langit- Neoplasma dentoalveolar dentoalveolar Kuliah Fraktur kelainan kelenjar pada serta
dan pemeriksaan kasus-kasus bedah
langit pada rongga (Bedah Mulut) (Konservasi) Maksilofasial ludah secara kontrol berkala
pada anak yang mulut Skills Lab 2
BM 2.1 mulut BM 3.2 KG 3.1 BM 3.1 bedah dan pencegahan
mengalami trauma PE 3.1 Fiksasi Eyelet
(Hendry BM 2.3 (Rahmi.S, drg. (Prof.drg. Tri (Isnandar drg., BM 2.5 gigi pada anak
GA 3.1 (Armia
Rusdy,drg.,Sp. (Olivia A.H, Sp.BM) Murni A. Sp. BM) (Ahyar Riza, GA 3.3
(Siti Salmiah,drg Syahputra, drg.,
BM drg., Sp.BM) Sp.KG(K) drg., Sp.BM) (Siti
Sp KGA) Sp.Perio)
Salmiah,drg Sp
KGA)
14.30- Kelainan cerah Kuliah Trauma
15.30 bibir Kuliah Kuliah fraktur Kuliah Fraktur Kuliah Fraktur Kuliah Klasifikasi Penatalaksaan Kuliah perawatan child abused
Dan langit- Neoplasma dentoalveolar dentoalveolar Maksilofasial fraktur dan kelainan kelenjar periodontal pada GA 3.5
langit pada rongga (Konservasi) (Bedah Mulut) (lanjutan) perawatan fraktur ludah secara bedah kasus-kasus bedah (Siti
(Lanjutan) mulut KG 3.1 BM 3.2 BM 3.1 GA.3.2 BM 2.5 mulut Salmiah,drg Skills Lab 2
BM 2.1 (Lanjutan) (Prof.drg. Tri (Rahmi (Isnandar drg., (Siti Salmiah,drg., (Ahyar Riza, drg., PE 3.1 Fiksasi Eyelet
(Hendry BM 2.3 Murni A. Sp.BM) Sp. BM) Sp. KGA) Sp.BM) (Armia
Rusdy,drg.,Sp. (Olivia A.H, Sp.KG(K) Syahputra, drg.,
BM drg., Sp.BM) Sp.Perio)

21
MG Pukul Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
03/12/2018 04/12/2018 05/12/2018 06/12/2018 07/12/2018
KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS
A (LII R4 Ged. A) B (L II R5 Ged. A) A (LII R4 Ged. B (L II R5 Ged. A (LII R4 B (L II R5 A (LII R4 B (L II R5 A (LII R4 B (L II R5
A) A) Ged. A) Ged. A) Ged. A) Ged. A) Ged. A) Ged. A)
III 07.30 – Kuliah pemeriksaan
08.30 radiologi umum sebagai
pemeriksaan penunjang
RU 3.1 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
(dr. Elvita Rahmi D.
M.Ked Rad, Sp Rad (K
Skills Lab 2 – Fiksasi
08.00-09.30
Eyelet
Kuliah pemeriksaan
radiologi umum sebagai
pemeriksaan penunjang
(lanjutan)
UJIAN SKILLS LAB UJIAN MODUL 1 UJIAN MODUL 2 UJIAN MODUL 3
RU 3.1
(dr. Elvita Rahmi D.
M.Ked Rad, Sp Rad (K
09.30–
Mandiri Mandiri
10.30
10.30– Tugas kelompok,
11.30 presentasi mahasiswa
mengenai perawatan
Sidang Pleno Pemicu
trauma pada gigi sulung
3 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
GA 3.4
(Siti Salmiah, drg.,
Sp.KGA)

11.30-12.30 Tugas kelompok,


presentasi mahasiswa
mengenai perawatan
Sidang Pleno Pemicu
trauma pada gigi sulung
3 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
(lanjutan)
GA 3.4
(Siti Salmiah, drg.,
Sp.KGA)
12.30 -
ISHOMA
13.30
13.30-14.30 Tugas kelompok,
presentasi mahasiswa
mengenai perawatan
trauma pada gigi
Sidang pleno pemicu 3 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
sulung
GA 3.4
(Siti Salmiah, drg.,
Sp.KGA)
14.30-15.30 Tugas kelompok,
Sidang pleno pemicu 3 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
presentasi mahasiswa

22
mengenai perawatan
trauma pada gigi
sulung
(lanjutan)
GA 3.4
(Siti Salmiah, drg.,
Sp.KGA)

23
LAMPIRAN 1

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK

TUGAS MAHASISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK:


1. Mahasiswa harus mampu bekerjasama dalam kelompok.
2. Bekerjasama antar mahasiswa di luar diskusi kelompok
3. Ketua diskusi kelompok harus mampu memimpin kelompoknya.
4. Sekretaris diskusi kelompok harus mencatat pendapat/ usulan kelompok dan membantu
ketua kelompok dalam mengurutkan pendapat kelompok.
5. Setiap anggota diskusi kelompok harus dapat mendengarkan pendapat kawan, mencatat
hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/ pandangan kawan, bersikap kritis
terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan sumber belajar secara
efektif, dan memiliki ketrampilan dalam presentasi.

TUGAS FASILITATOR:
1. Mengikuti seluruh proses diskusi dari awal sampai akhir.
2. Fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise) dan bukan
cakap dalam subject area (content expertise).
3. Fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/ penjelasan yang berkaitan dengan
content blok/ modul pada mahasiswa pada diskusi kelompok.
Dengan kata lain, fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses diskusi
kelompok (fasilitator mendengarkan/ memperhatikan secara aktif, meningkatkan
motivasi, dan refleksi kritis), sekaligus pemandu untuk pencarian dan bukannya sebagai
pemberi informasi.
4. Fasilitator harus dapat memastikan apakah mahasiswa telah memanfaatkan masalah
(pemicu) secara tepat, untuk memastikan apakah mahasiswa telah merefleksikan atau
menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam diskusi, dan untuk mengetahui
apakah kelompok telah memahami apa yang telah mereka pelajari selama diskusi.
5. Fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai time keeper.
6. Hubungan antara mahasiswa dan fasilitator harus dikembangkan sebagai hubungan
antarkolega. Sikap fasilitator terhadap mahasiswa harus diubah secara radikal, tidak lagi
bersikap paternalistik (boss, cop, judge) melainkan sikap kolegial.
7. Menentukan materi/ learning issues yang belum tercapai dalam kelompoknya,
melaporkannya pada tim blok dan mengusulkan klarifikasi dari nara sumber jika
diperlukan.
8. Menyerahkan borang dan daftar hadir mahasiswa dalam kelompoknya kepada tim blok
(sekretaris Blok) segera setelah diskusi berakhir.

24
LAMPIRAN 2

LEMBAR PENILAIAN FASILITATOR TERHADAP MAHASISWA


TUTORIAL PEMICU Ke- : .........................................

Nama Blok : ............................


No.Kelompok: ............................ Fasilitator : ..........................
Hari / Tanggal: ............................ Pukul : ..........................

Petunjuk Pengisian : Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l ( Tally Method )
sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap mahasiswa
NO NIM NAMA KUALITAS KONTRIBUSI
Sangat Penting Meragukan Tidak TOTAL
Berarti (skor 3) (skor 2) relevan
(skor 4) (skor 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Keterangan :
Sangat berarti : Mengemukakan gagasan baru yang penting dalam diskusi.
Penting : Alasan – alasan penting dalam pendapatannya
Meragukan : Pendapat yang tak didukung oleh data atau informasi lebih lanjut.
Tidak Relevan : Gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang didiskusikan

Mengetahui,
Pengelola Tutorial, Fasilitator,

NAMA/NIP._____________________ NAMA/NIP. ____________________

25
LAMPIRAN 3

TATA CARA PERSIAPAN PENILAIAN, JENIS UJIAN DAN WAKTU


PELAKSANAAN UJIAN DAN PENGUMUMAN HASIL UJIAN BLOK

1. Tata Cara Persiapan dan Pelaksanaan Ujian Blok:


a. Tipe soal ujian modul blok dapat MCQ test atau essay test dalam bentuk kasus
(vignette).
b. Pengampu mata kuliah pada modul menyusun soal ujian modul blok dengan
perbandingan jumlah soal : waktu kuliah, yang akan didiskusikan pada rapat
blok.Jumlah minimal soal/bobot dalam satu modul adalah 50 soal/bobot dan jumlah
maksimal soal/bobot adalah 100 soal/bobot.
c. Alokasi waktu ujian blok disesuaikan dengan jumlah soal ujian modul blok. Alokasi
waktu ujian maksimal dalam satu modul adalah 2 jam
d. Soal ujian modul blok diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy kepada
ketua/sekretaris/ divisi Penilaian dan Evaluasi/ Assesment Tim blok selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaaan ujian modul blok.Apabila soal ujian
diserahkan melalui e-mail, maka alamat e-mail hanya dikirimkan melalui alamat e-mail
dari divisi assessment blok.
e. Soal ujian modul blok diketik / diperbanyak oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim
Blok DEU FKG USU.
f. Jadwal ujian blok diatur oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.
g. Pelaksanaaan ujian modul blok diawasi oleh semua dosen pengampu blok dikoordinir
oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.Pengawas ujian wajib
hadir 10-15 menit sebelum waktu ujian berlangsung

2. Hasil Nilai Blok terdiri atas nilai:


a. Laporan tugas kelompok diskusi kelompok
b. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok
c. Ujian blok, berasal dari materi kuliah per-modul
d. Ujian Skills Lab

3. Waktu pelaksanaan ujian sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh divisi Penilaian dan
Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.
4. Tempat ujian berada di ruang kelas FKG USU
5. Pengawas ujian adalah pengampu kuliah, anggota Tim blok dan atau tim yang ditunjuk
oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok FKG USU.
6. Tata Cara Pengumuman Hasil Ujian Blok.
a. Setelah ujian blok selesai, penanggung jawab modul dari setiap blok menyerahkan nilai
masing-masing modul (nilai ujian tulisan), nilai tugas individual, nilai laporan tugas
kelompok, attitude/keaktifan dalam diskusi kelompok, praktikum, skill’s lab kepada
Ketua/Sekretaris Tim Penanggung jawab blok.
b. Ketua dan Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menghitung nilai dari masing-
masing modul menjadi nilai blok.
c. Ketua/Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menyerahkan nilai DPNA Blok yang
terdiri atas nilai ujian setiap modul dan nilai Blok, kepada Wakil Dekan I FKG USU
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah ujian blok berakhir.
Subbagian Pendidikan FKG USU mengumumkan nilai DPNA blok kepada mahasiswa.

26
LAMPIRAN 4

DAFTAR NILAI MODUL


BLOK 17 (MAKSILOFASIAL II T.A 2018 / 2019

NAMA BLOK :
JUMLAH PESERTA :

NILAI
NILAI
Modul Modul Modul
NO NIM NAMA AKHIR
1 2 3 MODUL
28 % 40 % 32 % 100 %

27
LAMPIRAN 5
DAFTAR PESERTA NILAI AKHIR BLOK
SEMESTER GENAP T.A 2018 / 2019

NAMA BLOK :
JUMLAH PESERTA :

NILAI
Skills NILAI
Tugas Attitude Nilai
NO NIM NAMA Lab AKHIR
Individu Kelompok Modul
Angka Huruf
25 % 20% 10% 45 %

28

Anda mungkin juga menyukai