(Juni 2018)
Indonesia adalah negara luas yang didominasi oleh sebuah operator besar, Telkomsel.
Namun penyedia layanan nasional paling kecil di negara ini mulai menunjukkan
peningkatan. Smartfren baru saja merebut penghargaan OpenSignal lainnya dari
Telkomsel sejak laporan terakhir kami untuk Indonesia, dan penyedia ini melanjutkan
kinerjanya yang mengesankan dalam hasil ketersediaan 4G kami. Terlepas dari
kemenangan yang diraih Smartfren melalui upaya kerasnya, Telkomsel masih tetap
menjadi operator teratas di sebagian besar metrik kami. Menggunakan lebih dari 11
miliar hasil pengujian yang dikumpulkan dari 1,2 juta pengguna, kami membandingkan
pengalaman 3G dan 4G yang ditawarkan oleh lima operator nasional di Indonesia. (Klik
di sini untuk membaca versi bahasa Inggris dari laporan ini.)
Fakta Laporan
Sorotan
Perkembangan jangkauan LTE untuk Telkomsel memimpin dalam pengunggahan dan
sebagian besar operator pengunduhan 4G
Jangkauan LTE di Indonesia yang mengesankan masih terus Telkomsel memenangkan penghargaan kecepatan pengunduhan dan
tumbuh selama enam bulan terakhir. Empat dari lima operator pengunggahan 4G OpenSignal, rata-rata 12,9 Mbps dan 7,3 Mbps untuk
Indonesia menunjukkan peningkatan dalam metrik ketersediaan masing-masing kategori. Meski begitu, dalam pengunduhan 4G,
4G sejak laporan terakhir kami. Satu-satunya pengecualian Smartfren telah melakukan lonjakan besar sejak laporan terakhir kami.
adalah Telkomsel yang menunjukkan skor ketersediaannya tetap Kecepatan rata-rata LTE operator ini meningkat 44% menjadi 9,8 Mbps
sedikit di bawah 70%. dalam pengukuran kami, melonjak melewati XL ke urutan dua.
Smartfren merebut keunggulan kecepatan Telkomsel mendominasi lima dari tujuh kategori
keseluruhan dari Telkomsel penghargaan
Penutupan jaringan 3G Smartfren telah selesai pada periode Kinerja Smartfren memang semakin mantap, tetapi Telkomsel masih
laporan ini, sehingga hanya menyisakan 4G dalam layanan data menjadi operator terkemuka di semua metrik kami. Telkomsel tidak
selulernya. Kinerja penyedia ini mengagumkan, memenangkan hanya menyabet tiga dari empat penghargaan kecepatan kami, tetapi
penghargaan ketersediaan 4G kami untuk kedua kalinya juga memonopoli penghargaan latensi kami.
berturut-turut. Hal tersebut, ditambah dengan pertumbuhannya
dalam kecepatan 4G, memungkinkan Smartfren untuk
mengungguli Telkomsel dalam metrik kecepatan keseluruhan
kami.
Tabel Penghargaan
n:
n:
n:
:
an
ha
ha
ha
n uh
ga
du
du
ha nd
4G
ng
un
un
ru u
4G
3G
u
n:
4G eng
3G eng
lu ng
4G ng
aa
y:
y:
se Pe
Pe
P
di
nc
nc
n
Ke an
e
n
te
te
ta
ta
rs
ta
t
La
La
te
pa
pa
pa
pa
Ke
ce
ce
ce
ce
Ke
Ke
Ke
Ke
Indosat
Smartfren
Telkomsel
XL
Kecepatan Pengunduhan: 4G
Smartfren
Telkomsel
XL
0 Mbps 3 Mbps 6 Mbps 9 Mbps 12 Mbps 15 Mbps
Kecepatan Pengunduhan: 3G
Telkomsel
XL
XL
0 Mbps 3 Mbps 6 Mbps 9 Mbps 12 Mbps 15 Mbps
Kecepatan Pengunggahan: 4G
Smartfren
Telkomsel
XL
0 Mbps 2 Mbps 4 Mbps 6 Mbps 8 Mbps 10 Mbps
Latency: 4G
Telkomsel
XL
0 ms 13 ms 26 ms 39 ms 52 ms 75 ms
Latency: 3G
XL
0 ms 23 ms 46 ms 69 ms 92 ms 115 ms 140 ms
Ketersediaan: 4G
Telkomsel
XL
0% 16 % 32 % 48 % 64 % 80 % 95 %
Kinerja Regional
Grafik ini menunjukkan pemenang regional di setiap kategori yang diukur OpenSignal. Klik pada ikon untuk melihat grafik lebih terperinci yang
menunjukkan metrik setiap operator di wilayah tertentu.
Bandung T T T T T T S
Jakarta T T S T T T S
Makassar S T T S T X T T T S
Medan T T T T T T S
Semarang T T S T T T T S
Surabaya S T S T T T S
Analisis
Sejak tinjauan terakhir kami tentang Indonesia enam bulan lalu, kami melihat
beberapa tren lama masih berlanjut, juga tren-tren baru yang muncul. Akses ke
layanan 4G terus menyebar di negara kepulauan ini, tercermin dalam pertumbuhan Metodologi Kami
yang kita lihat dalam skor ketersediaan LTE kami di seluruh operator Indonesia.
Telkomsel masih mendominasi metrik kami, memenangkan lima dari tujuh kategori OpenSignal mengukur pengalaman nyata para
pelanggan di jaringan seluler saat mereka melakukan
penghargaan, seringkali dengan selisih yang lebar. Namun kami juga melihat
kegiatan sehari-hari. Kami mengumpulkan 3 miliar
Smartfren telah sepenuhnya keluar dari kepompong 3G untuk mulai mengembangkan
pengukuran individu setiap hari dari puluhan juta
sayap 4G-nya. Smartfren tidak hanya kembali memimpin dalam metrik kami untuk ponsel pintar di seluruh dunia.
ketersediaan 4G, penyedia ini juga merebut penghargaan kecepatan keseluruhan dari
Telkomsel.
Pengukuran kami dikumpulkan di setiap jam
sepanjang hari, setiap hari sepanjang tahun, dalam
Untuk laporan ini, kami memeriksa 11,7 miliar pengukuran dari 1.235.257 peranti kondisi penggunaan normal, termasuk di dalam
gedung dan luar ruangan, di area kota dan
seluler untuk meneliti pengalaman 3G dan 4G yang ditawarkan oleh lima operator
pedesaan, dan segala tempat lainnya. Dengan
utama di Indonesia: 3 Hutchison (Tri Indonesia), Indosat Ooredoo, Smartfren,
menganalisis pengukuran pada peranti yang tercatat
Telkomsel, dan XL Axiata. Selain menganalisis metrik kami di tingkat nasional, kami di tempat-tempat pelanggan tinggal, bekerja, dan
memperluas analisis metro kami untuk Indonesia dengan menyertakan dua kota baru bepergian, kami melaporkan layanan jaringan seluler
di luar Jawa. Mari kita mulai dengan metrik yang memiliki momentum paling besar: yang sebenarnya dialami oleh pengguna.
Ketersediaan 4G.
Kami menyesuaikan metodologi kami secara terus
menerus untuk dapat menunjukkan perubahan
Jangkauan 4G terus tumbuh pengalaman pelanggan di jaringan seluler dengan
sebaik-baiknya dan, oleh karena itu, perbandingan
Empat dari lima operator nasional di Indonesia menunjukkan peningkatan skor hasil dengan laporan sebelumnya hendaknya
ketersediaan 4G sejak laporan terakhir kami. Singkatnya, ini berarti konsumen dianggap sebagai indikatif saja. Untuk informasi
memiliki akses yang lebih luas ke koneksi 4G dibandingkan enam bulan yang lalu. lebih lengkap mengenai cara kami mengumpulkan
Kami mencatat pertumbuhan terbesar dalam ketersediaan di jaringan 3, lonjakan dan menganalisis data kami, silakan baca halaman
metodologi.
lebih dari 4 poin persentase, tetapi Indosat, Smartfren, dan XL menunjukkan
peningkatan sedikitnya 2 poin persentase dalam skor mereka. Smartfren masih
Khusus untuk laporan ini, 11,707,692,189 poin data
menjadi pemimpin terdepan dalam kategori ini, menunjukkan statusnya sebagai
dikumpulkan dari 1,235,257 pengguna selama
penyedia hanya 4G. Smartfren memimpin dengan selisih 9-poin-persentase
periode: Feb 1 - May 1, 2018.
dibandingkan saingan terdekatnya dalam metrik ketersediaan 4G kami, tetapi
operator lain berhasil mempersempit selisih ini. 3 telah melampaui batas ketersediaan
Untuk setiap metrik, kami telah menghitung interval
80% dalam pengukuran kami, sementara XL melampaui ambang batas 75%. kepercayaan (confidence interval) dan
menggambarkannya di semua grafik. Jika interval
Satu-satunya operator yang tidak mengalami peningkatan jangkauan LTE adalah kepercayaan tumpang tindih dengan metrik tertentu,
hasil pengukuran kami terlalu setara untuk
Telkomsel, dengan ketersediaan 4G-nya masih bertahan di bawah 70%. Akibatnya,
menentukan pemenang dalam kategori tertentu.
Telkomsel menduduki urutan terakhir dalam peringkat ketersediaan 4G kami. Meski
Dalam kasus seperti ini, kami menampilkan gambar
kinerja operator ini kurang baik dalam hal ketersediaan, namun unggul di kategori- statistik. Oleh karena itu, sejumlah metrik memiliki
kategori OpenSignal lainnya. beberapa operator pemenang.
Dalam dua laporan berturut-turut, Telkomsel jauh lebih unggul dibandingkan para
pesaingnya dalam pengukuran kecepatan pengunduhan 4G kami. Kecepatan rata-
rata pengunduhan yang diujinya, yaitu 12,9 Mbps lebih dari 20% lebih cepat daripada
saingan terdekatnya. Ini berarti, Smartfren telah melakukan peningkatan kecepatan
4G yang mengesankan sejak laporan bulan Desember kami. Rata-rata pengunduhan
LTE-nya yaitu 9,8 Mbps memungkinkannya melampaui XL ke urutan kedua dalam
pengukuran kami. Hasil kami menunjukkan bahwa kecepatan pengunduhan 4G
Indosat juga mengalami peningkatan, tetapi kecepatan pengunduhan 3, Telkomsel,
dan XL turun selama enam bulan terakhir. Dalam skema global, semua operator
Indonesia masih jauh di bawah rata-rata pengunduhan 4G global yaitu 16,9 Mbps,
sebagaimana diukur dalam Laporan kondisi LTE terbaru kami.
Dua metrik terakhir kami juga diungguli oleh Telkomsel. Latensi mengukur waktu
respons jaringan - semakin rendah skornya, halaman web lebih cepat dimuat dan
semakin sedikit kelambatan yang dialami dalam aplikasi komunikasi waktu nyata,
seperti obrolan video. Telkomsel memenangkan penghargaan latensi 4G kami dengan
waktu respons 43,5 milidetik, serta penghargaan 3G kami dengan latensi 81,2
milidetik.
Solusi Bisnis