Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Proses produksi SKU tegangan tinggi menggunakan mesin bubut dan frais.
Kedua mesin tersebut berada dalam satu lingkungan kerja yaitu ruangan mesin
1
2
perkakas, tetapi letaknya berjauhan. Pengukuran lingkungan kerja fisik dan data
fisiologis operator bubut dan frais perlu dilakukan untuk menentukan waktu
istirahat kerja, sehingga operator bekerja tidak memiliki beban kerja yang
berlebihan. Selain itu kondisi lingkungan kerja fisik harus memberikan rasa
nyaman dan aman kepada operator. Pengaruh beban kerja berlebihan dan
ketidaknyaman kondisi lingkungan kerja fisik dapat menimbulkan operator cepat
mengalami kelelahan, stress dan kecelakaan kerja.
3
4
tugas-tugas yang dibebankan kepada karyawan. Selain itu kemungkinan ada hal-
hal yang berada disekitar pekerja yang dianggap tidak berpengaruh terhadap
parakaryawan dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan. Tetapi pada
suatu saat ternyata dapat dibuktikanbahwa hal itu dapat berpengaruh cukup besar.
Berbagai kebijakan dan kegiatan personalia yang dijalan kanperusahaan akan
memberikan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan atau tidak menyenankan
bagi karyawan atau orang-orang dalam perusahaan. Hal ini akan memberikan
pengaruh pada kepusan kerja karywanpada perusahaan tersebut . Dapat ditarik
kesimpulan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang beradadisekitar
karyawan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan dan menyelesaikan
tugas-tugas yangdiberikan kepadanya dalam suatu wilayah. Sehingga penelitian
lingkungan kerja lebih diarahkan kepadabagaimana pegawai mendapatkan rasa
aman, nyaman, tentram, puas dalam menyelesaikan pekerjaan dalamruang
kerjanya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
6
BAB IV
PEMBAHASAN
7
8
Heat Rash
merupakan gejala awal dari yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat
tekanan panas.Penyakit ini berkaitan dengan panas, kondisi lembab dimana
keringat tidak mampu menguap dari kulitdan pakaian. Penyakit ini mungkin
terjadi pada sebgaian kecil area kulit atau bagian tubuh. Meskipuntelah diobati
pada area yang sakit produksi keringat tidak akan kembali normal untuk 4 sampai
6minggu.
Heat Syncope
adalah ganggunan induksi panas yang lebih serius. Ciri dari gangguan ini
adalah peningdan pingsan akibat berada dalam lingkungan panas pada waktu yang
cukup lama.
Heat Cramp
merupakan penyakit yang menimbulkan gejala seperti rasa nyeri dan kejang
pada kakai,tangan dan abdomen banyak mengeluarkan keringat. Hal ini
disebabkan karena ketidak seimbangancairan dan garam selama melakukan kerja
fisik yang berat di lingkungan yang panas.
Heat Exhaustion
merupakan penyakit yang diakibatkan oleh berkurangnya cairan tubuh atau
volumedarah. Kondisi ini terjadi jika jumlah air yang dikeluarkan seperti keringat
melebihi dari air yangdiminum selama terkena panas. Gejalanya adalah keringat
sangat banyak, kulit pucat, lemah, pening,mual, pernapasan pendek dan cepat,
pusing dan pingsan. Suhu tubuh antara (37°C – 40°C).
Heat Stroke
merupakan penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa yang terkait
denganpekerjaan pada kondisi sangat panas dan lembab. Penyakit ini dapat
menyebabkan koma dan kematian. Gejala dari penyakit ini adalah detak jantung
cepat, suhu tubuh tinggi 40C atau lebih, panas, kulit kering dan tampak kebiruan
atau kemerahan, tidak ada keringat di tubuh korban, pening, menggigil,mual,
pusing, kebingungan mental dan pingsan.
9
4.2 Kondisi-kondisi manusia dimana suhu tubuhnya terlalu tinggi dan terlalu
rendah.
a. Keadaan Kondisi Tubuh Saat Kondisi Panas:
( 39°C (102.2°F ) – Berkeringat, kulit merah dan basah, napas dan jantung
bedenyut kencang, kelelahan,merangsang kambuhnya epilepsi.
42°C ( 107.6°F ) – Pucat kulit memerah dan basah, koma, mata gelap,
muntah dan terjadi gangguanhebat. Tekanan darah menjadi tinggi/rendah
dan detak jantung cepat.
Nurfauziah,. http://www.academia.edu/19674793/Pengaruh_Suhu_Lingkungan_
Terhadap_ Kinerja_Para_Pekerja
file:///C:/Users/Hp/Downloads/Documents/3379-12598-1-PB
14