Anda di halaman 1dari 26

7

BAB II
TINJAUAN KONSEP
A. Pengertian

Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien


yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat
diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran
klien yang sudah kehilangan kontrol (Direja, 2011).
Waham curiga adalah keyakinan seseorang atau sekelompok
orang berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan (Kelliat, 2009).
Gangguan isi pikir adalah ketidakmampuan individu memproses
stimulus internal dan eksternal secara akurat. Gangguannya adalah
berupa waham yaitu keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau
dibuktikan dengan realitas. Keyakinan individu tersebut tidak sesuai
dengan tingkat intelektual dan latar belakang budayanya, serta tidak
dapat diubah dengan alasan yang logis. Selain itu keyakinan tersebut
diucapkan berulang kali (Kusumawati, 2010).
Gangguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan menilai dan
berespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan lamunan dan
kenyataan sehingga muncul perilaku yang sukar untuk dimengerti dan
menakutkan. Gangguan ini biasanya ditemukan pada pasien skizofrenia
dan psikotik lain. Waham merupakan bagian dari gangguan orientasi
realita pada isi pikir dan pasien skizofrenia menggunakan waham untuk
memenuhi kebutuhan psikologisnya yang tidak terpenuhi oleh kenyataan
dalam hidupnya. Misalnya : harga diri, rasa aman, hukuman yang terkait
dengan perasaan bersalah atau perasaan takut mereka tidak dapat
mengoreksi dengan alasan atau logika (Kusumawati, 2010).
8

B. Klasifikasi Waham

Waham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam,


menurut Direja (2011) yaitu :
- waham kebesaran
Keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan
khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyaataan perilaku klien:
“saya ini pejabat dikementrian semarang!”. “saya punya perusahaan
paling besar loh!”.
- waham agama
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.“ Saya adalah tuhan
yang bisa menguasai dan mengendalikan semua makhluk”.
- waham curiga
Keyakinan seseorang atau sekelompok orang yang mau merugikan atau
mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapai tidak sesuai dengan
kenyataan. “ Saya tahu mereka mau menghancurkan saya, karena iri
dengan kesuksesan saya”.
- waham somatik
Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau sebagian tubuhnya terserang
penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
“ Saya menderita kanker”. Padahal hasil pemeriksaan lab tidak ada sel
kanker pada tubuhnya.
- waham nihilistik
Keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. “ ini saya berada di
alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh nya”

C. Etiologi
Gangguan orientasi realitas menyebar dalam lima kategori utama
fungsi otak Menurut Kusumawati, (2010) yaitu :
1. Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan kemampuan
menilai dan menilik terganggu.
9

2. Gangguan fungsi emosi, motorik, dan sosial mengakibatkan


kemampuan berespons terganggu, tampak dari perilaku nonverbal
(ekspresi dan gerakan tubuh) dan perilaku verbal (penampilan
hubungan sosial).
3. Gangguan realitas umumnya ditemukan pada skizofrenia.
4. Gejala primer skizofrenia (bluer) : 4a + 2a yaitu gangguan asosiasi,
efek, ambivalen, autistik, serta gangguan atensi dan aktivitas.
5. Gejala sekunder: halusinasi, waham, dan gangguan daya ingat.

D. Rentang Respon Neurobiologi

Adaptif Maladaptif

Pikiran logis Pikiran kadang Gangguan proses


Persepsi akurat menyimpang pikir: Waham
Emosi konsisten illusi Halusinasi
dengan Reaksi Kerusakan emosi
pengalaman emosional Perilaku tidak
Perilaku sosial berlebihan dan Sesuai
Hubungan sosial kurang Ketidakteraturan
Perilaku tidak isolasi sosial
sesuai
Menarik diri

Skema. 1 Rentang respons neurobiologis Waham. (sumber : Keliat,


2009).

E. Tanda dan Gejala


10

Menurut Kusumawati, (2010) yaitu :


1. Gangguan fungsi kognitif (perubahan daya ingat)
Cara berfikir magis dan primitif, perhatian, isi pikir, bentuk,
dan pengorganisasian bicara (tangensial, neologisme,
sirkumtansial).
2. Fungsi persepsi depersonalisasi dan halusinasi.
3. Fungsi emosi
Afek tumpul kurang respons emosional, afek datar, afek
tidak sesuai, reaksi berlebihan, ambivalen.
4. Fungsi motorik.
Imfulsif gerakan tiba-tiba dan spontan,manerisme,stereotipik
gerakan yang diulang-ulang, tidak bertujuan, tidak dipengaruhi
stimulus yang jelas, katatonia.
5. Fungsi sosial kesepian.
Isolasi sosial, menarik diri, dan harga diri rendah.
6. Dalam tatanan keperawatan jiwa respons neurobiologis yang sering
muncul adalah gangguan isi pikir: waham dan PSP: halusinasi.

Tanda dan Gejala Menurut Direja, (2011) yaitu :


Tanda dan gejala pada klien dengan Waham Adalah : Terbiasa
menolak makan, tidak ada perhatian pada perawatan diri, Ekspresi wajah
sedih dan ketakutan, gerakan tidak terkontrol, mudah tersinggung, isi
pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan,
menghindar dari orang lain, mendominasi pembicaraan, berbicara kasar,
menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan.

F. Pengkajian
1) Faktor predisposisi
a. Biologi
Waham dari bagian dari manifestasi psikologi dimana
abnormalitas otak yang menyebabkan respon neurologis yang
maladaptif yang baru mulai dipahami, ini termasuk hal-hal berikut:
1) Penelitian pencitraan otak sudah mulai menunjukkan
keterlibatan otak yang luas dan dalam perkermbangan
11

skizofrenia. Lesi pada area frontal, temporal dan limbik paling


berhubungan dengan perilaku psikotik.
2) Beberapa kimia otak dikaitkan dengan skizofrenia. Hasil
penelitian sangat menunjukkan hal-hal berikut ini :
a) Dopamin neurotransmitter yang berlebihan
b) Ketidakseimbangan antara dopamin dan neurotransmitter
lain
c) Masalah-masalah pada sistem respon dopamin
Penelitian pada keluarga yang melibatkan anak kembar dan
anak yang diadopsi telah diupayakan untuk mengidentifikasikan
penyebab genetik pada skizofrenia.
Sudah ditemukan bahwa kembar identik yang dibesarkan
secara terpisah mempunyai angka kejadian yang tinggi pada
skizofrenia dari pada pasangan saudara kandung yang tidak
identik penelitian genetik terakhir memfokuskan pada
pemotongan gen dalam keluarga dimana terdapat angka kejadian
skizofrenia yang tinggi.
b. Psikologi
Teori psikodinamika untuk terjadinya respon neurobiologik yang
maladaptif belum didukung oleh penelitian. Sayangnya teori
psikologik terdahulu menyalahkan keluarga sebagai penyebab
gangguan ini sehingga menimbulkan kurangnya rasa percaya
(keluarga terhadap tenaga kesehatan jiwa profesional).
c. Sosial budaya
Stress yang menumpuk dapat menunjang terhadap awitan
skizofrenia dan gangguan psikotik tetapi tidak diyakini sebagai
penyebab utama gangguan.Seseorang yang merasa diasingkan dan
kesepian dapat menyebabkan timbulnya waham (Direja, 2011).
2) Faktor
Presipitasi a.
Biologi
Stress biologi yang berhubungan dengan respon neurologik yang
maladaptif termasuk:
1) Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses
informasi
12

2) Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang


mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif
menanggapi rangsangan.
b. Stres lingkungan
Stres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan
terjadinya gangguan perilaku.
c. Pemicu gejala
Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering
menunjukkan episode baru suatu penyakit. Pemicu yang biasa
terdapat pada respon neurobiologik yang maladaptif berhubungan
dengan kesehatan. Lingkungan, sikap dan perilaku individu
(Direja, 2011).

G. Manifestasi klinik
Perilaku yang dapat ditemukan pada klien dengan Waham antara lain
melakukan percobaan bunuh diri, melakukan tindakan, agresif,
destruktif, gelisah, tidak biasa diam, tidak ada perhatian terhadap
kebersihan diri, ada gangguan eliminasi, merasa cemas, takut. Kadang-
kadang panik perasaan bahwa lingkungan sudah berubah pada klien
depersonalisasi (Stuart,2007).

H. Mekanisme Koping
Menurut Direja (2011), Perilaku yang mewakili upaya untuk
melindungi diri sendiri dari pengalaman berhubungan dengan respon
neurobioligi :
1. Regresi berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya
untuk menanggulangi ansietas, hanya mempunyai sedikit energi yang
tertinggal untuk aktivitas hidup sehari-hari
2. Projeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi.
3. Menarik diri.

I. Pohon Masalah
Perilaku kekerasan
13

waham
Waham

Menarik diri

Harga diri rendah

Skema. 2 pohon masalah, (Fitria, 2009, dikutip Direja, 2011).

J. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kekerasan
2. Waham
3. Menarik Diri
4. Harga Diri Rendah
14
15

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Waham Curiga

merupakan core problem dari pohon masalah.

No. Diagnosa Kep Perencanaan Intervensi Rasional


Tujuan Kriteria Hasil
1. Waham Curiga Tujuan Umum : Klien
dapat berkomunikasi
dengan baik dan
terarah.
TUK 1 : Klien dapat Kriteria Evaluasi : 1.1 Bina hubungan saling Hubungan saling
membina hubungan 1.Ekspresiwajah percaya percaya menjadi dasar
saling percaya. bersahabat. dengan menggunakan prinsip interaksi selanjutnya
2. Ada kontak mata. komunikasi teraupetik. dalam membina klien
3. Mau berjabat tangan. - Sapa klien dengan ramah baik dalam berinteraksi
4. Mau menjawab salam. verbal maupun non verbal dengan baik dan benar,
5. Klien mau duduk - Perkenalkan diri dengan sopan sehingga klien mau
berdampingan. - Tanyakan nama lengkap dan mengutarakan isi
6. Klien mau nama yang disukai klien. perasaannya.
mengutarakan isi - Jelaskan tujuan pertemuan
perasaannya. - Jujur dan menepati janji
16

- Tunjukkan rasa empati dan


menerima klien dengan apa
adanya. Meningkatkan orientasi
1.2 Jangan membantah dan klien pada realita dan
mendukung waham klien. meningkatkan rasa
- Katakan perawat menerima percaya klien pada
keyakinan klien. perawat.
- Katakan perawat tidak
mendukung keyakinan klien. Suasana lingkungan
1.3 Yakinkan klien dalam persahabatan yang
keadaan mendukung dalam
aman dan terlindung komunikasi teraupetik.
- “Anda berada ditempat aman
dan terlindung”.
- Gunakan keterbukaan dan
kejujuran, jangan tinggalkan Mengetahui penyebab
klien dalam keadaan sendiri. waham curiga dan
1.4 Observasi apakah intervensi selanjutnya
wahamnya yang akan dilakukan
mengganggu aktivitas sehari- oleh klien.
hari dan perawatan diri klien.
TUK 2 : Kriteria Evaluasi : 2.1 Beri pujian pada penampilan Reinforcement positif
Kliendapat 1.Klien dapat dan kemampuan klien yang dapat meningkatkan
mengidentifikasikan mempertahankan aktivitas realistis kemampuan yang
17

kemampuan yang sehari-hari 2.2 Diskusikan dengan klien dimiliki oleh klien dan
dimiliki. 2.Kliendapat mengontrol kemampuan yang dimiliki pada harga diri klien.
wahamnya. waktu lalu dan saat ini. Klien terdorong untuk
2.3 Tanyakan apa yang bisa memilih aktivitas seperti
dilakukan (kaitkan dengan sebelumnya tentang
aktivitas sehari-hari dan aktivitas yang pernah
perawatan diri) kemudian dimiliki oleh klien.
anjurkan untuk melakukan saat Dengan mendengarkan
ini. klien akan merasa lebih
2.4 Jika klien selalu bicara diperhatikan sehingga
tentang wahamnya dengarkan klien akan
sampai kebutuhan waham tidak mengungkapkan
ada. Perawat perlu perasaannya.
memperhatikan
bahwa klien sangat penting.
TUK 3 : Kriteria Evaluasi : 3.1 Observasi kebutuhan klien Observasidapatmengeta
Klien dapat 1.Kebutuhan klien sehari-hari hui kebutuhan klien.
mengidentifikasi terpenuhi 3.2 Diskusikan kebutuhan klien Dengan mengetahui
kebutuhan yang tidak 2. Klien dapat melakukan yang tidak terpenuhi selama kebutuhan yang tidak
dimiliki. aktivitas secara terarah. dirumah maupun di RS. terpenuhi maka dapat
3.Klientidak 3.3 Hubungkan kebutuhan yang diketahui kebutuhan
menggunakan/membicarak tidak terpenuhi dengan yang akan diperlukan.
an wahamnya. timbulnya waham Dengan melakukan
3.4 Tingkatkan aktivitas yang aktivitas klien tidak
18

dapat memenuhi kebutuhan akan lagi menggunakan


klien dan memerlukan waktu isi wahamnya.
dan tenaga.
3.5 Atur situasi agar klien tidak Dengan situasi tertentu
mempunyai waktu untuk klien akan dapat
menggunakan wahamnya. mengontrol wahamnya.
TUK 4 : Kriteria Evaluasi : 4.1 Berbicara dengan klien Reinforcement adalah
Kliendapat 1. Klien dapat berbicara dalam konteks realitas (realitas pentinguntuk
berhubungan dengan dengan realitas. diri, realitas orang lain, waktu meningkatkan kesadaran
realitas. 2. Klien mengikuti Terapi dan tempat). klien akan realitas.
Aktivitas Kelompok. 4.2 Sertakan klien dalam terapi
aktivitas kelompok: orientasi Pujian dapat memotivasi
realitas. klienuntuk
4.3 Berikan pujian tiap kegiatan meningkatkan kegiatan
positif yang dilakukan oleh positifnya.
klien.
19

2. Menarik diri.

Menarik diri merupakan salah satu pohon masalah dari Waham : Curiga, yaitu akibat dari Waham curiga. Dimana
seseorang yang sudah mengalami Waham Curiga, kemungkinan besar bisa terjadi Menarik diri. Berikut rencana asuhan
keperawatan menarik diri :
No. Diagnosa Kep Perencanaan Intervensi Rasional
Tujuan Kriteria Hasil
1. Menarik diri TUM :Pasien dapat Setelah 1 x interaksi 1.1 Bina hubungan saling 1.1Membina
berinteraksi dengan pasien percaya dengan : hubungan saling
orang lain menunjukkantanda- a. Beri salam setiap percaya. Kontak
TUK : 1.Pasien tanda percaya kepada / berinteraksi yang jujur, singkat,
dapat membina terhadap perawat : b. Perkenalkan nama, nama konsisten dengan
hubungan saling 1. Wajahcerah, panggilan perawat dan tujuan perawat dapat
percaya. tersenyum perawat berkenalan membantu klien
20

2. Mau berkenalan c. Tanyakan dan panggil membina kembali


3. Ada kontak mata nama interaksi penuh
4. Bersedia kesukaan pasien percaya dengan
menceritakan perasaan d. Tunjukkan sikap jujur dan orang lain.
5.Bersedia menepati janji setiap kali
mengungkapkan berinteraksi
masalah e. Tanyakan perasaan pasien
dan masalah yang dihadapi
pasien
f. Buat kontak interaksi yang
jelas
g. Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
pasien
2.1Keterlibatan
2.Pasien mampu 2.1 Tanyakan pada pasien orang
menyebutkan tentang : mengintegrasikan
penyebab menarik Setelah 2 x interaksi a. Orang yang tinggal klien kembali
diri pasien dapat serumah atau sekamar pasien kedalam jaringan
menyebutkan minimal b. Orang yang paling dekat sosial terdekat dapat
satu penyebab menarik dengan pasien dirumah atau membantu
diri : ruangperawatan membangun dan
a. Diri sendiri c. Apa yang membuat pasien atau kembali
21

b. Orang lain dekat dengan orang tersebut membentuk sistem


c. Lingkungan d. Orang yang tidak dekat pendukung dan
dengan pasien dirumah atau mengintegrasikan
diruang perawatan klien kembali
e. Apa yang membuat pasien kedalam jaringan
tidak dekat orang dengan sosial
tersebut
f. Upayakan yang sudah
dilakukan agar dekat dengan
orang lain
g. Diskusikan dengan pasien
penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul dengan
orang lain
h. Beri pujian terhadap
kemampuan pasien
mengungkapkan perasaan.
3.Pasien mampu 3.1 Tanyakan pada pasien
menyebutkan tentang :
keuntungan a. Manfaat hubungan sosial 3.1 Solitude dan
berhubungan sosial b. Kerugian menarik diri kesepian dapat
dan kerugian Setelah 3 x interaksi c. Diskusikan bersama pasien diterima atau dengan
menarik diri dengan pasien dapat tentang manfaat berhubungan pilihan, dan
22

menyebutkan sosial dan kerugian menarik perbedaan ini


keuntungan diri membantu klien
berhubungan sosial, d. Beri pujian terhadap mengidentifikasi apa
misalnya : kemampuan pasien yang terjadi pada
a. Banyak teman mengungkapkan dirinya sehingga
b. Tidak kesepian perasaannya. dapat
c. Bisa diskusi diambil langkah
d. Saling menolong untuk
4.pasien dapat e. Dan kerugian mengatasi masalah
melaksanakan menarik diri misalnya : 4.1 Observasi perilaku pasien ini.
hubungan sosial 1. Sendiri saat berhubungan sosial
secara bertahap. 2. Kesepian 4.2.Beri motivasi dan bantu
3. Tidak bisa diskusi pasien untuk
berkenalan atau
Setelah 4 x interaksi berkomunikasi dengan: 4.1 Kehadiran orang
pasien dapat a. Perawat lain yang dapat dipercaya
melaksanakan b. Pasien lain memberi klien rasa
hubungan social secara c. Kelompok terlindungi. Setelah
bertahap dengan: 4.3 Libatkan pasien dalam dapat berinteraksi
a. Perawat terapi aktivitas dengan orang lain
b. Perawat lain kelompok sosialisasi dan
c. Pasien lain 4.4 Diskusikan jadwal harian memberi kesempatan
d. Kelompok. yang dapat dilakukan untuk klien dalam
23

meningkatkan kemampuan mengikuti


pasien bersosialisasi aktivitas kelompok,
4.5 Berimotivasi pasien untuk klien merasa lebih
melakukan kegiatan sesuai berguna dan rasa
dengan jadwal yang telah percaya diri dapat
dibuat tumbuh kembali.
4.6 Beripujian terhadap
kemampuan pasien
memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang
5.pasien mampu dilaksanakan
menjelaskan 5.1 Diskusikan dengan pasien
perasaannya setelah tentang perasaannya setelah
berhubungan sosial. berhubungan sosial dengan :
a. Orang lain
b. Kelompok
5.2 Beri pujian terhadap
kemampuan pasien
Setelah 5 x interaksi mengungkapkan 5.1 Ketika klien
6.pasien mendapat pasien dapat perasaannya. merasa dirinya lebih
Dukungan keluarga menjelaskan baih dan mempunyai
dalam memperluas perasaannya setelah 6.1Diskusikan pentingnya makna, interaksi
hubungan sosial. berhubungan sosial peran serta keluarga sebagai sosial dengan orang
24

dengan : pendukung untuk mengatasi lain dapat


1. Orang lain prilaku menarikdiri. ditingkatkan
2. Kelompok 6.2 Diskusikan potensi
keluarga untuk membantu
pasien mengatasi perilaku
menarik diri 6.1Dukungan dari
Setelah6 x pertemuan 6.3 Jelaskan pada keluarga keluarga merupakan
keluarga dapat tentang: bagian penting dari
menjelaskan tentang : a. Pengertian menarik diri rehabilitasi klien.
a. Pengertian menarik b. Tanda dan gejala menarik
diri diri
b. Tanda dan gejala c. Penyebab dan akibat
menarik diri menarik diri
c. Penyebab dan akibat d. Cara merawat pasien
menarik diri menarik diri
d. Cara merawat pasien e. Latih keluarga cara
menarik diri merawat pasien menarikdiri.
f. Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatihkan
g. Beri motivasi keluarga
agar membantu pasien untuk
bersosialisasi
25

h. Beri pujian kepada


keluarga atas keterlibatannya
7.pasien dapat merawat pasien dirumah
memanfaatkan obat sakit.
dengan baik
7.1 Diskusikan dengan pasien
tentang manfaat dan kerugian
tidak minum obat, nama,
warna, dosis, cara, efek terapi
dan efek samping
penggunaan obat 7.1. Membantu
7.2Pantau pasien saat dalam
penggunaan obat Meningkatkan
7.3 Beri pujian jika pasien perasaan kendali dan
Setelah 7 x interaksi menggunakan obat dengan keterlibatan dalam
pasien benar perawatan kesehatan
menyebutkan : 7.4 Diskusikan akibat klien.
a. manfaat minum obat berhenti minum obat tanpa
b. kerugian tidakminum konsultasi dokter
obat 7.4 Anjurkan pasien untuk
c. nama, warna, dosis, konsultasi kepada dokter atau
efek terapi dan efek perawat jika terjadi hal-
samping obat hal yang tidak diinginkan.
d. akibat berhenti
26

5 Harga Diri Rendah


Harga Diri Rendah merupakan penyebab terjadinya Waham Curiga. Berikut intervensi dari harga diri rendah .

No. Diagnosa Kep Perencanaan Intervensi Rasional


Tujuan Kriteria Hasil
27

1. Harga diri rendah TUM : 1.1 Klien dapat 1.1 Bina hubungan saling 1.1 Hubungan saling
Klien dapat mengungkapkan percaya : percaya akan
melakukan perasaanya a. Sapa klien dengan ramah, menimbulkan
hubungan sosial 1.2 Ekspresi wajah baik verbal maupun nonverbal kepercayaan klien
secara bersahabat b. Perkenalkan diri dengan pada perawat
bertahap. 1.3 Ada kontak mata sopan sehingga akan
TUK : 1.4 Menunjukkan rasa c. Tanya nama lengkap klien memudahkan dalam
1.Klien dapat senang dan nama panggilan yang pelaksanaan
membina 1.5 Mau berjabat disukai klien tindakan
hubungan saling tangan d. Jelaskan tujuan pertemuan, selanjutnya.
percaya. 1.6 Klien mau jujur dan menepati janji
2.Klien dapat mengutarakan masalah e. Tunjukkan sikap empati
mengidentifikasi yang dihadapi dan
kemampuan dan menerima klien apa adanya
aspek 1.2 Beri kesempatan untuk
positif yang dimiliki. mengungkapkan perasaanya
3.Klien dapat tentang penyakit yang
menilai dideritanya
kemampuan yang 1.3 Sediakan waktu untuk
dapat mendengarkan klien
digunakan. 1.4 Katakan pada klien bahwa
4.Klien dapat ia adalah seorang yang
menetapkan dan berharga dan
merencanakan bertanggungjawab serta
28

A. STRATEGI PELAKSANAAN

Dx.1: Waham Curiga

SP 1p:
1. Membina hubungan saling percaya
2. Jangan membantah atau mendukung waham klien
3. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan terlindung
4. Observasi apakah waham klien mengganggu aktivitas sehari-
harinya.

SP 2p :
1.Mengidentifikasi kemampuan positif pasien
2.Beri pujian pada penampilan klien yang dimiliki pada masa lalu dan
saat ini.
3.Tanyakan apa yang bisa dilakukan
4.Jika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan sampai
wahamnya tidak ada

SP 3p:
1. Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi.
2. Observasi kebutuhan klien sehari-hari
3. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi
4. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham.
5. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien
dalam memerlukan waktu dan tenaga.
6. Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.

SP 4 K:
1.Klien dapat berhubungan dengan realitas
2.Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri, orang
lain, waktu, dan tempat)
29

3.Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok: orientasi realitas.


4.Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan oleh
klien.

Sp 5 k:
1. Klien dapat dukungan dari keluarga
2. Diskusikan dengan keluarga tentang
- Gejala waham
- Cara merawatnya
- Lingkungan keluarga
- Follow up dan obat
3.Anjurkan keluarga melaksanakannya dengan bantuan
perawat.
Sp 6 k:
1. Klien dapat menggunakan obat dengan benar
2. Diskusikan denga klien dan keluarga tentang obat, dosis, efek samping
dan akibat penghentian
3. Diskusikan perasaan klien setelah minum obat
4.Berikan obat dengan prinsip 5 benar dan observasi setelah minum obat.

Dx 2 : Menarik Diri
Pasien :
Sp 1p :
1 Mengidentifikai penyebab isolasi sosial pasien
2. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
3. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
4. Melatih pasien berkenalan dengan satu orang
5. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian

Sp 2p :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien berkenalan dengan dua orang atau lebih
3. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian
30

Sp 3p :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien berinteraksi dalam kelompok
3. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian Keluarga

Sp 1k :
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami
pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara – cara merawat pasien isolasi sosial.

Sp 2k :
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah
isolasi sosial langsung dihadapan pasien.

Sp 3k :
1. Menjelaskan perawatan lanjutan.

Dx 3 :Harga Diri Rendah


Pasien
Sp 1p:
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien
4. Melatih pasien kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan
5. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

Sp 2p :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih kegiatan kedua (atau selanjutnya) yang dipilih sesuai kemampuan
3. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga
Sp 1k :
31

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien


2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
pasien beserta proses terjadinya.
3. Menjelaskan cara – cara merawat pasien harga diri rendah

Sp 2k :
1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan isolasi sosial
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien isolasi
sosial

Sp 3k :
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum
obat (discharge planing)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.
32

Anda mungkin juga menyukai

  • Dialog
    Dialog
    Dokumen2 halaman
    Dialog
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Bab I - 1
    Bab I - 1
    Dokumen3 halaman
    Bab I - 1
    nur farida irianto
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen3 halaman
    Bab 4
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Skenario Ronde
    Skenario Ronde
    Dokumen3 halaman
    Skenario Ronde
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Program Studi Profesi Ners Stikes William Booth Surabaya
    Program Studi Profesi Ners Stikes William Booth Surabaya
    Dokumen10 halaman
    Program Studi Profesi Ners Stikes William Booth Surabaya
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen18 halaman
    Bab 2
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 Pembahasan Global Developmental Delay
    BAB 4 Pembahasan Global Developmental Delay
    Dokumen3 halaman
    BAB 4 Pembahasan Global Developmental Delay
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • BAB 5 Penutup Global Developmental Delay
    BAB 5 Penutup Global Developmental Delay
    Dokumen3 halaman
    BAB 5 Penutup Global Developmental Delay
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Prepos
    Prepos
    Dokumen1 halaman
    Prepos
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Dokumen2 halaman
    Lembar Observasi
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Askep Resiko Jatuh
    Askep Resiko Jatuh
    Dokumen1 halaman
    Askep Resiko Jatuh
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Halaman Judul
    Halaman Judul
    Dokumen1 halaman
    Halaman Judul
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Cover GDD
    Cover GDD
    Dokumen1 halaman
    Cover GDD
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Pra Planning 4
    Pra Planning 4
    Dokumen5 halaman
    Pra Planning 4
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Analisa Proses Interaksi (API)
    Analisa Proses Interaksi (API)
    Dokumen7 halaman
    Analisa Proses Interaksi (API)
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • PKHS
    PKHS
    Dokumen13 halaman
    PKHS
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Cover Pre Planning 1
    Cover Pre Planning 1
    Dokumen1 halaman
    Cover Pre Planning 1
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Nefrotik Sindrom
    Nefrotik Sindrom
    Dokumen48 halaman
    Nefrotik Sindrom
    DevyLianto
    Belum ada peringkat
  • Resume Kasus
    Resume Kasus
    Dokumen5 halaman
    Resume Kasus
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Buku Panduan Siakad Mahasiswa
    Buku Panduan Siakad Mahasiswa
    Dokumen5 halaman
    Buku Panduan Siakad Mahasiswa
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Cover Pre Planning 1
    Cover Pre Planning 1
    Dokumen1 halaman
    Cover Pre Planning 1
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Vertigo
    Leaflet Vertigo
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Vertigo
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Stroke
    Leaflet Stroke
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Stroke
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Dokumen7 halaman
    Sap Hipertensi
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • SAP Asam Urat New
    SAP Asam Urat New
    Dokumen8 halaman
    SAP Asam Urat New
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat
  • Askep Keluarga Waham
    Askep Keluarga Waham
    Dokumen15 halaman
    Askep Keluarga Waham
    Marcel EverlastingFriend SuperJunior
    Belum ada peringkat