Anda di halaman 1dari 6

BAB VIII OPERASI DAN PEMELIHARAAN

OPERASI GARDU INDUK


1. CARA OPERASI

• Operasi gardu induk menyangkut supervisi, pencatatan, kontrol dan penyetelan kondisi operasi dari semua peralatan; demikian pula
patroli harian, perbaikan kecil dan tindakan-tindakan darurat waktu ada gangguan.

• Tujuan akhir dari tugas-tugas ini untuk mempertahankan pelayanan (service) dengan cara mencegah interupsi penyediaan tenaga
listrik dan mempertahankan tegangan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

• Interupsi dicegah dengan cara menghindarkan terjadinya gangguan. Bila gangguan tetap terjadi, maka gangguan harus
dihilangkan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
• Untuk memungkinkan tercapainya tujuan operasi perlu disusun pedoman operasi yang harus ditaati oleh setiap pekerja (operator) gardu.
• Pedoman ini berisi pokok-pokok berikut :
– Umum, antara lain menyangkut tujuan, peraturan umum dan riwayat operasi.

– Tugas-tugas operasi : menyangkut organisasi, pencatatan data operasi, peralatan yang ada, kontrol terhadap peralatan,
operasi peralatan, operasi dalam keadaan tidak normal, patroli, inspeksi, perbaikan, dan sebagainya.
– Peraturan lain : antara lain mengenai cara pencegahan bahaya kebakaran dan peralatan yang diperlukan serta penempatannya dalam
gardu, pertolongan pertama, pencegahan pencurian, cara merubah buku petunjuk, dan sebagainya.
– Gambar-gambar, tabel-tabel dan formulir-formulir : antara lain mengenai diagram sistem tenaga listrik, sistem pipa minyak, sistem
udara tekan, lintasan patroli, buku harian, formulir patroli dan inspeksi, dsb.

2. Kontrol Peralatan dan Hubungan dengan Pusat Pembagi Beban


• Semua keputusan yang menyangkut kontrol peralatan, seperti pembukaan dan penutupan saluran transmisi, penyambungan dan pelepasan
peralatan, dsb, diambil atas dasar pertimbangan operasi sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Oleh karena itu tugas kontrol harus
dilakukan sesuai dengan instruksi-instruksi yang disalurkan melalui pusat pembagian beban (load dispatching office).
• Untuk menghindarkan terjadinya kesalahan operasi dan kontrol peralatan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

– Instruksi-instruksi kontrol setiap kali harus ditegaskan kembali oleh si penerima instruksi kecuali untuk tugas

– tugas kontrol yang sederhana atau bersifat darurat, prosedurnya harus diteliti lebih dulu.

– Sebaiknya tugas kontrol dilakukan oleh dua orang, (pelaksana dan pemberi perintah/pengawas)
– Sebelum dilakukan operasi, peralatan semua lampu pilot dan instrumen yang bersangkutan ditegaskan posisinya.

– Semua instruksi dari pusat pembagian beban, gangguan-ganggguan yang terjadi dan penanggulangannya, kondisi operasi,
situasi kerja, dan hal-hal yang dipandang perlu ditulis dalam buku harian, serta dilaporkan kepada petugas giliran berikutnya.
3. Pencatatan
• Semua keadaan sistim dan peralatan dalam GI harus dicatat perubahannya untuk kepentingan perancangan peralatan dan
pemeliharaannya, perancangan operasi sistim serta penyelidikan gangguan.

• Dewasa ini pencatatan dilakukan dengan memperhatikan kondisi sistim, kondisi gardu dan derajat modernisasi peralatan pengukur.

• Berdasarkan keperluannya dicatat beban puncak dalam sehari, atau sebulan atau setahun.

• Perubahan yang kontinu dicatat dengan osiloskop otomatis dan pencatat gangguan otomatis.
• Hal-hal yang dicatat dan frekuensi pencatatannya tergantung dari kondisi peralatan dan cara pencatatannya.

– Yang dicatat adalah hal-hal yang berhubungan dengan saluran transmisi, transformator, riil (bus), dan peralatan pembantu lainnya.

– Pada hari rabu ketiga setiap bulan dicatat semua perubahan dalam GI selama 24 jam. Pada hari-hari lain pencatatan dilakukan 3x
sehari; pada beban puncak pagi hari, sesudah jam 12 siang dan pada malam hari. Setiap hari dibuat statistik dari pencatatan
operasi.

4. Operasi dalam Keadaan Tidak Normal


Bila peralatan dalam GI mengalami beban lebih karena ada gangguan, maka perlu diadakan tindakan pencegahan dalam waktu
sesingkat mungkin. Gangguan perlu segera dilaporkan kepada petugas yang bertanggung jawab. Karena hal ini sering terjadi,
kapasitas beban lebih dari setiap peralatan perlu dipelajari dan dijelaskan dalam buku petunjuk kerja.
Pemeliharaan dan Penanggulangan Gangguan pada GI
1. Gangguan Listrik dan Pencegahannya
gangguan pada GI erat sekali hubungannya dengan pemeliharaannya. Oleh karena itu, kebijaksanaan pemeliharaan guna
menjamin operasi yang stabil harus dijabarkan dari analisa gangguan.

1.1 Tugas pemeliharaan terperinci sebagai berikut :


– Patroli harian, inspeksi dan perbaikan, untuk GI yang beroperasi dengan 3 regu bergilir (shift) biasanya frekuensi patroli 1-3
kali sehari.

– Inspeksi tetap (reguler) dan perbaikan, ada dua jenis inspeksi tetap yaitu yang biasa dan yang teliti.

– Inspeksi khusus dan perbaikan, dilaksanakan bila kelihatan adanya ketidaknormalan pada inspeksi biasa, bila peralatan terlalu sering
digunakan dan bila ada gangguan yang serius pada perlatan yang sama jenisnya.

2. Gangguan Listrik dan Penanggulangannya


• Bila gangguan terjadi, maka penganggulangannya tergantung dari jenis dan derajat kegawatan gangguan tadi.

• Gangguan yang dapat diperkirakan sebelumnya, penanggulangannya tertulis dalam buku petunjuk.

• Bila diperkirakan bahwa gangguan terjadi dalam lingkungan GI, maka gangguan itu harus segera di atasi dan dilaporkan pada
pusat pembagian beban.
Tindakan-tindakan Pengamanan dalam Gardu
1. Tindakan Pengamanan Manusia
 Cara-cara membuat kondisi kerja aman adalah sebagai berikut :

– Mengadakan daftar check pekerjaan

– Membuat konstruksi penopang yang diperlukan dan jaring pengaman untuk mencegah kontak dengan bagian-bagian yang
bertegangan

– Memasang tanda-tanda larangan masuk, bahaya dan sebagainya.

– Menggunakan peralatan pengaman

– Menegaskan pembagian tanggung jawab antara pekerjaan operasi dan pemeliharaan.


 Manusia mempunyai kecenderungan untuk lupa dan berbuat kesalahan. Oleh karena itu kepada para pekerja perlu diberikan pendidikan
dan latihan keamanan yang mendalam sebagai berikut :

– Latihan keamanan
– Kuliah-kuliah tentang keamanan
– Pertunjukan film, slides dan siaran radio dan televisi tentang keamanan

– Cara kerja standar yang aman – Kampanye tanpa kecelakaan – Patroli


keamanan
2. Tindakan Pengamanan untuk Saluran Bertegangan

• Untuk meningkatkan mutu penyediaan tenaga listrik, pekerjaan pemeliharaan biasanya dilaksanakan tanpa memutuskan
aliran listrik. (hot line maintenance).

• Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan hot line maintenance adalah sebagai berikut :

– Pekerjaan pada saluran atau rangkaian by pass

– Melepas dan menyambung peralatan pada rangkaian yang bertegangan

– Membersihkan saluran bertegangan dengan udara – Meminyaki bagian peralatan yang bertegangan
– Mencuci isolator, bushing dan lain-lain dengan menyemprotnya dengan air

– Mengukur suhu saluran yang bertegangan

– Mengecat bagian peralatan yang bertegangan

– Mencari isolator saluran bertegangan yang rusak

Anda mungkin juga menyukai