Anda di halaman 1dari 38

FASILITAS LAINNYA GARDU INDUK

Fasilitas Lainnya

1. Sistem Pendinginan 1.1 Cara Pendinginan


– jika dalam suatu gardu induk dipakai transformator dengan pendinginan air atau kondensator sinkron dengan pendinginan gas zat
air, maka air pendinginnya diambil dari sungai, air bawah tanah, bak pendingin, atau menara pendingin yang dibangun untuk
sirkulasi air pendingin itu.
– di kota-kota besar dimana harga tanah sangat mahal, pemakaian bak bak pendingin sangat tidak ekonomis, karena itu untuk GI
dari jenis pasangan dalam atau bawah tanah, dibangun menara pendingin di atas atap untuk sirkulasi air pendingin.
1.2 Suhu dan Banyaknya Air yang Diperlukan

– Standar air pendingin di Jepang ditetapkan tidak lebih dari 25° C.

– Diindonesia perlu menjadi perhatian khusus jika memakai bak pendingin atau menara pendingin, karena dalam musim
panas suhu air mencapai 30 ° -35 ° C dan hampir tidak pernah kurang dari 25 ° C.
– Banyaknya air pendingin yang diperlukan adalah :

– Dimana
Q = banyaknya air pendingin (l/menit)
W = rugi-rugi total dari alat (kW) t = suhu air masuk (°C )
1
t = suhu air keluar (°C ) Δt = beda suhu (t2-t1) (°C )
2
1.3 Alat-Alat Pendingin

– Pendinginan air didalam bak pendingin terjadi karena pemancaran panas oleh radiasi, pendinginan oleh penguapan, perpindahan
panas ke udara, atau perpindahan panas ke tanah.

– Cara-cara pendinginan ini sangat dipengaruhi oleh keadaan-keadaan alamiah, misalnya cuaca, suhu, kelembaban
dan kecepatan angin.
– Kapasitas pendinginan dari bak pendingin kira-kira 15 kcal/m2/jam/derajat dan luas bak pendingin yang diperlukan kira-kira 2-5 m2
untuk rugi 1 kW, tergantung keadaan suhu air pendingin.

– Ada 4 jenis menara pendingin, yaitu : • Menara semburan (spray)


• Menara aliran udara alamiah (datural draft)
• Menara pendingin atmosfir
• Menara pendingin aliran udara dipaksakan (forced draft)
• Menara semburan (spray), tidak berisi apa-apa didalamnya, air yang terpancar dari atas didinginkan oleh penguapan
atau perpindahan yang tertarik air panas ke atas keudara dengan
sendirinya (natural) atau yang sengaja dihembus dari bawah (forced). Meskipun cara ini telah dipakai
untuk kondensator sinkron dengan pendinginan zat cair, tetapi akhir-akhir ini tidak sering lagi digunakan karena
sudah digantikan oleh cara pendinginan dengan menara dengan bahan pengisi didalamnya.
• Pada cara pendinginan aliran udara alamiah air yang jatuh dari atas didinginkan oleh
effek cerobong (chimney effect) yang terjadi karena menara itu terisi dan dindingnya
diperpanjang beberapa meter.

• Pendinginan atmosfir hampir sama dengan cara kedua yaitu dengan membuat lobang-lobang ventilasi.
Airnya didinginkan oleh aliran udara (angin) alamiah.
• Pada pendinginan aliran udara paksaan dipakai bahan pengisi; air panas jatuh dari atas dan didinginkan oleh
udara yang dihembus ke atas dengan mesin. Ada dua jenis peniupan udara : arus berlawanan (counter flow)
dan arus bersilang (cross flow). Karena
kemajuan penggunaan yang dipakai dalam menara aliran udara
paksaan cara ini dewasa ini dipakai juga di gardu-gardu bawah tanah.
2. Pengetanahan dan Perisaian

2.1 Pengetanahan

– Tujuan pembumian di gardu induk adalah supaya ia aman bagi manusia atau ternak dan untuk mencegah gangguan pada alat

akibat kenaikan potensial tanah ketika ada arus gangguan atau arus petir ke tanah, juga agar tegangan rangkaian pada sistim

transmisi dan bekerjanya rele pengaman stabil.


– Cara pembumian diklasifikasikan menurut fungsinya sebagai berikut :

• Cara pengetanahan terpisah; digunakan untuk mengetanahkan arus yang sangat besar dari sambaran petir diarrester dsb

• Cara dengan riil pengetanahan; digunakan untuk mengetanahkan peralatan untuk pemeliharaan dan

mengetanahkan titik netral trafo

• Cara pembumian gabungan; jika dalam pengenatahan terpisah tidak dapat diperoleh tahanan pembumian yang cukup rendah, maka

pengetanahannya dihubungkan dengan riil pengetanahan.


– Klasifikasi pembumian menurut jenis elektroda pengetanahan, yaitu :
• Batang (rod) • Pelat (plate)
• Jaringan (ground mat)

– Cara pengetanahan dipilih dengan memperhatikan frekuensi dari sambaran petir, pentingnya GI dan tahanan spesifik tanah.
– Pada umumnya untuk GI dengan tegangan lebih dari 66 kV, pengetanahan dengan jaringan pengetanahan yang dipakai jika

tidak diperoleh tahanan pembumian yang diinginkan dipakai sebagai tambahan batang pengetanahan atau pelat

pengetanahan.

– Untuk GI dengan tegangan kurang dari 66 kV, kebanyakan hanya dipakai batang pembumian atau pelat pengetanahan.
– Jika secara teknis dan ekonomis sukar diperoleh tahanan pembumian dengan harga yang diinginkan, maka effek shunt dari kawat

tanah udara dapat dinaikkan dengan menurukan impedansi kawat tanah udara di sekitar GI.

– Untuk keamanan perlu diusahakan agar tegangan langkah (step voltage) dan tegangan kontak di GI dapat dikurangi; demikian juga demi

keamanan terhadap kabel kontrol dan saluran komunikasi yang menuju ke luar GI/
– Cara perhitungan tahanan pembumian adalah sebagai berikut :
• Batang pengetanahan tunggal

dimana R = tahanan pengetanahan dari batang


pengetanahan (Ohm)
L = panjang batang (cm)
r = radius batang (cm) tahanan spesifik dari

ρ =

tanah (Ohm-cm)
• n Batang pengetanahan

dimana
η = koefisien kombinasi, tergantung dari jarak batang dan panjang batang.

• Jaring-jaring pengetanahan :

dimana
R = radius ekivalen A = luas jaringan = 2 2
dari luas jaringan (cm) πr (cm )
t = dalamnya kawat yang ditanam (cm)
Tabel Hubungan antara Jarak Antar Batang Pengetanahan dan Koefisien Kombinasi

Jarak antara (m) 0,5 1 2 3 4

Koefisien Kombinasi (η) 1,35 1,20 1,15 1,10 1,05

• Yang dimaksud tegangan langkah adalah beda potensial antara 2 titik pada permukaan tanah (biasanya 1 m) pada saat arus gangguan
mengalir dalam tanah di daerah itu.
• Tegangan kontak adalah beda potensial antara penghantar pengetanahan dengan titik pada permukaan tanah di sekitarnya ( biasanya 1 m).
Besarnya beda potensial ini dipandang sebagai ukuran keadaan
keamanan gangguan didaerah itu pada saat ada tanah.

• Besarnya tegangan langkah dan tegangan kontak yang diizinkan berubah-ubah secara sangat kompleks, tergantung pada keadaan kontak
dari kaki orang terhadap tanah dan tahanan spesifik tanah pada permukaan.
• Cara untuk mengurangi tegangan kontak adalah dengan menanam kawat tambahan di daerah 1 m sekitar alat pengetanahan dan
bangunan-bangunan baja, serta daerah 2 m sekitar alat pengetanahan dan bangunan baja, semen atau beton. Cara untuk
mengurangi tegangan langkah adalah dengan memperdalam kawat tanah dan memakai sistim jaring-jaring pengetanahan.

• Ukuran kawat tanah harus cukup besar, supaya tidak lumer bila arus maksimum mengalir didalamnya. Karena persyaratan anti korosi,
konduktivitas dan kekuatan mekanis yang harus dipenuhinya, maka dipakai kawat tembaga lilit.
• Kapasitas arus untuk kawat tembaga ditentukan oleh persamaan.

sehingga

I= arus (Ampere)
A = penampang kawat tembaga (mm2)
S = waktu (detik) (biasanya 1-2 detik)
o
t = kenaikan suhu yang diizinkan dari kawat (derajat) = 1000 C (untuk kawat tembaga)
2.2 Perisaian

– Tujuan dari perisaian (shielding) gardu adalah untuk melindungi riil dan peralatan terhadap sambaran petir langsung,

disamping sebagai pelindung elektrostatik dan elektromagnetis.

– Kemungkinan sambaran petir langsung ditentukan oleh posisi GI dan keadaan daerahnya. Pada umumnya kemungkinan

sambaran petir langsung pada GI lebih kecil daripada saluran transmisi.


– Karena tegangan abnormal yang timbul akibat sambaran petir langsung itu melebihi kemampuan pengamanan arrester, sehingga peralatan

tidak dapat diamankan secara sempurna, maka GI harus dilindungi sepenuhnya oleh batang penangkal petir (lightning rod) atau kawat

tanah udara (overhead ground wire)

– Meskipun bermacam-macam teori telah dikemukakan mengenai effek perisaian, selama sudutnya sekitar 45-60O. Alat-alat yang diamankan

dianggap telah dilindungi sepenuhnya, berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman praktek masa yang lalu.
3. Batere dan Pengisinya

3.1 Batere

• Ada dua macam sumber tenaga untuk kontrol di dalam GI, ialah sumber arus searah dan sumber arus bolak balik.

• Sumber tenaga untuk kontrol selalu harus mempunyai keandalan dan stabilitas yang tinggi. Karena persyaratan inilah dipakai batere
sebagai sumber arus searah.
• Ada dua macam batere yaitu timah hitam dan alkali.
Batere alkali mempunyai keuntungan-keuntungan, misalnya karena membutuhkan ruang yang lebih kecil, perubahan kapasitas akibat
arus pelepasan, lebih kecil, arus sesaat dapat tinggi dan pemeliharaannya mudah. Tetapi batere macam ini jarang dipakai karena
harganya mahal dan umurnya sukar diperkirakan.
• Kapasitas batere ditentukan dengan memperhitungkan semua faktor yang menyangkut penurunannya selama dipakai, perubahannya oleh
perubahan suhu dan jatuh tegangan, keperluan kapasitas yang diperlukan dengan memperkirakan beban terus menerus dan beban terputus-
putus yang harus dilayani selama terputusnya pelayanan normal, serta lamanya pemutusan pelayanan (1-3 jam).

• kapasitas dasar (rated capacity) ditentukan dari harga kapasitas yang diperoleh di atas dengan memperhatikan penurunan kapasitas selama
dipakai (biasanya 80%).
3.2 Pengisi

• sebagai pengisi (charger) dapat digunakan penyearah air raksa, penyearah silikon, dan sebagainya; namun karena pertimbangan
effisiensi, pemeliharaan dan karakteristiknya, yang banyak dipakai sekarang adalah penyearah selenium.
• Sistim pengisiannya ada 2 macam, sistim pengisian terapung (floating) dan sistim pengisian periodik.

• Sistim pengisian terapung paling banyak dipakai karena umur batere lebih lama, kapasitasnya dapat dipergunakan
sepenuhnya serta perubahan tegangannya kecil.
4. Sistim Udara Tekan
4.1 Pemulihan Tekanan Udara

• Udara tekan (compressed air) dipakai untuk mengerjakan (operasi) pemutus beban dan pemisah dalam gardu. Karena sekarang ini banyak
dipakai pemutus beban udara yang memerlukan banyak udara tekan, maka perlu disediakan udara tekan dengan kwalitas dan stabilitas
yang dapat diandalkan.

• Dengan memakai kompresor udara yang tekanannya lebih tinggi daripada tekanan kerja peralatan, dapat diharapkan perbaikan-perbaikan
tertentu, antara lain tidak terjadinya kebasahan karena tekanan yang lebih rendah, berkurangnya perubahan tekanan kerja, dan
berkurangnya kapasitas tanki udara utama, dan sebagainya.
• Tekanan kerja dari alat-alat umumnya adalah 5-15 kg/cm2, dan untuk pemutus beban udara dengan kapasitas pemutusan yang besar
adalah 26-30 kg/cm2.

• Untuk yang terdahulu dipakai kompresor udara 30 kg/cm2, sedang untuk yang terakhir dipakai kompresor udara 150 kg/cm2. dalam
kedua keadaan tersebut, kompresor-kompresor itu digunakan dengan tekanan yang lebih rendah.
4.2 penentuan Banyaknya Unit Kompresor dan Kapasitasnya

Kapasitas kompresor udara biasanya ditentukan menurut persyaratan-persyaratan berikut :


(a) Waktu yang diperlukan untuk pengisian udara mula ke dalam seluruh sistem harus sekitar 6 jam.
(b) Waktu untuk pengisian udara kembali (refilling) setelah satu urutan kerja tutup buka dari semua alat adalah 1 jam.
(c) Waktu untuk pengisian udara kembali mulai dari kompresor jalan pada saat sisi tekanan tingginya turun menjadi 25-90% tekanan nominalnya
sampai ia kembali ke tekanan nominalnya, harusnlah sekitar 10 menit.
• Diantara ketiga persyaratan itu, yang dipilih adalah yang memberikan kapasitas yang terbesar. Mengingat adanya kemungkinan bahwa
kompresor berhenti akibat gangguan serta untuk pemeriksaan dan pemeliharaan, maka harus ada lebih dari satu unit. Dalam hal ini
kapasitas per unitnya ditentukan dengan membagi kapasitas yang diperlukan dengan jumlah unit.
4.3 Sistim Pipa

• Ada 2 macam sistim pipa (piping system) ialah sistim pipa tunggal dan sistim pipa gelang (ring).

• Sistem pipa gelang lebih baik, karena memudahkan oerasi seluruh sistim udara dan memungkinkan perbaikan pada
karakteristik pengisian kembali.
5. Rangkaian Pemakaian Sendiri

• Kapasitas dari trafo pemakaian sendiri ditentukan dengan memperhatikan faktor diversitas yaitu perbandingan antara
jumlah kebutuhan maksimum setiap bagian sistim dan kebutuhan maksimum seluruh sistim.
• Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam susunan rangkaian pemakaian sendiri adalah sebagai berikut :
– Bila tenaga untuk pemakaian sendiri diambil dari sisi tersier dari trafo utama dalam GI yang hanya mempunyai satu trafo utama, harus
diusahakan agar dapat diterima tenaga dari jaring-jaring distribusi dari sistim lain.
– Trafo pemakaian sendiri harus terdi dari 3 unit satu fasa, sehingga dalam keadaan gangguan pada sebuah trafo , kedua trafo lainnya
dapat bekerja terus dengan hubugan –V
– Jika dipakai unit 3 fasa untuk trafo pemakaian sendiri, harus dipakai lebih dari 2 buah trafo dan kapasitasnya harus cukup besar untuk
dapat menyediaan tenaga dengan normal sekalipun ada gangguan pada sebuah transformator.

– Bila pengasut (starting transformer) untuk kondensator sinkron dihubungkan pada sisi sekunder dari trafo utama, perlu diatur
agar trafo pengasut itu dapat dipakai sebagai cadangan untuk trafo pemakaian sendiri.
6. Peralatan Lain-lain

1. alat pencuci isolator 2. penerangan


3. alat pemadam kebakaran 4. ventilator
5. Fasilitas tambahan

Anda mungkin juga menyukai