IDENTITAS PASIEN
Nama :Lie Siok Gim
Tempat/tanggal lahir : Padang, 20 Juli 1935
Umur : 83 tahun
Status Perkawinan : Janda
Anak : 2 (anak pertama sudah meninggal)
Pendidikan Terakhir : Tidak tamat SD (kelas 3)
Pekerjaan Terakhir : Catering
Alamat : Jl. Mandala Barat III/22 RT 005
RW 004, Tomang, Grogol Petamburan
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Tionghoa
Agama : Katholik
Tanggal Masuk : 25 Oktober 2012
Alasan masuk : Permintaan sendiri karena pasien tinggalsendiri dan tidak ada
yang mengurusnya di Jakarta
Biaya : Ditanggung anak
ANAMNESA (AUTOANAMNESA)
Tanggal Pemeriksaan: 27 September 2018, Pukul 10.00 WIB
Keluhan Utama: Batuk
Keluhan Tambahan:Nyeri menelan, mual, mulut terasa pahit, nyeri kedua lutut, selalu
merasa sedih
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh batuk berdahak berwarna jernih dengan jumlah sedikit. tidak
disertai darah sejak 2 hari yang lalu. keluhan dirasakan pasien sepanjang hari. Diketahui
Pasien mengaku memiliki riwayat tekanan darah tinggi namun pasien tidak
mengingat sejak kapan. Pasien mengonsumsi captopril 25 mg yang di minum 3 kali
sehari.Pasien juga mengatakan bahwa pasien memiliki banyak pikiran, yaitu sering
memikirkan anak dan cucu pasien yang tinggal di Hongkong. Pasien merasa tidak betah
tinggal di panti dan merasa ingin pulang dan tinggal bersama anaknya. Pasien merasa
anaknya sudah tidak peduli dengannya karena setiap pasien mengeluh dengan anaknya
maka anaknya akan memarahinya. Pasien mengatakan saat anak pasien mengunjungi
dan mengajak pasien liburan keluhan hilang.
Pasien selalu merasa sedih dan tidak berdaya karena nyeri perutnya tidak
kunjung sembuh sejak masuk panti. Pasien selalu menceritakan anak dan cucunya yang
tinggal di hongkong. Pasien merasa bahagia jika diajak oleh anak pasien untuk liburan
ke suatu daerah setiap akhir tahun. Tetapi setelah balik ke panti pasien sering merasa
sepi dan bosan. Pasien ingin tinggal dengan anaknya tetapi anaknya tidak mau dan
memilih menitipkan pasien ke panti werdha
Riwayat Pengobatan:
Captopril 3x25mg
Omeprazole 20mg jika mual
Riwayat makanan:
Pasien makan 3x/hari namun dengan porsi sedikit. Pasien sering
membelijajanankue basah yang dijual pedagang kue keliling di panti. Padapk 10.00 dan
15.00 pasien juga mendapatkan snack sepertikueatau roti yang
disediakandaripihakpanti, namun terkadang snack yang diberikan panti tidak dimakan
karena pasien tidak suka.Pasien mengkonsumsi air putihsebanyak kurang lebih 5-6
gelas per hari. Namun sekarang pasien enggan mengkonsumsi air putih yang banyak
karena pasien merasa jika minum air yang banyak perutnya sakit dan kembung
RiwayatKebiasaan :
Pasien biasatidur pukul 20.00 dan bangunpk 03.00/04.00. Setelahitu,
pasienmandi dengan air hangatlalumembersihkantempattidurkemudian duduk di
depankamaruntukmenunggusarapanpagipk 06.00 yang diantar ke kamar pasien.
Setelahmakansampai jam 10.00, pasienkemudian duduk di depankamar,lalumakan
snack yang diberikandaripanti. Setelahitupasienberistirahatsebentar di
kamarlalumakansiangpk 12.00 di kamar pasien. Setelahmakansiang, pasien mandi
lalumakansnack, dilanjutkandenganberistirahatsampaipk 17.30. Padapk 18.00
pasienmakanmalam, mencuciperalatanmakan, menonton tv sampaipk 20.00 dantidur.
Riwayat BAK :
Lancar, pasien mengaku BAKberwarna kuning tua, <6 kali sehari,darah (-),
nyeriwaktuberkemih (-), rasa tidaktuntassaatberkemih (-) terbangun malam-malam
karena ingin buang air kecil.
Riwayat BAB :
Tidak teratur, pasien mengaku BAB 1-2 hari sekali, warna kuning kecoklatan,
konsistensi padat, nyeri (-), darah segar (-), lendir (-).
Riwayat Imunisasi :
Pasien mengatakan tidak ingat apakah imunisasinya lengkap atau tidak.
d. Riwayat Keluarga
Pasien, ayah dan ibu. Pasien lahir di Padang. Pasien mengaku kedua
orangtua pasien telah meninggal dunia
e. Riwayat Kehidupan sosial-ekonomi
Pasien dikenal sebagai orang yang mandiri. Pasien memiliki hubungan
yang kurang baik dengan beberapa penghuni panti sehingga pasien memilih
lebih suka berada di dalam kamar. Pasien dahulu sering mengobrol dengan oma
lainnya yang tinggal di sekitar kamarnya. Selain itu, pasien juga rajin mengikuti
kegiatan senam yang diadakan rutin dari panti jika merasa tubuhnya sehat.
Kehidupan pasien selama di panti dibiayai oleh anak keduanya.
f. Riwayat Agama
Pasien lahir dan dibesarkan dari keluarga beragama Budha, namun sejak
menikah pasien memutuskan untuk pindah ke agama Katholik karena keinginan
sendiri. Pasien rutin pergi ke gereja pada hari Minggu serta sering berdoa
rosario. Pasien merasa cocok dengan agama keyakinannya.
g. Situasi Kehidupan sekarang
Pasien merasa tidak betah tinggal di Panti Jompo Salam Sejahtera karena
tidak bisa pergi kemana-mana, anak,menantudan cucu pasien sangat jarang
menghubungi dan menjenguknya. Pasien merasa sedikit kesepian karena merasa
tidak cocok dengan penghuni panti lainnya, pasien hanya merasa cocok dengan
beberapa penghuni saja.
h. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasein
merasakurangpuasdengankehidupannyasekarangkarenakeluarganya jarang
menjenguknya. Dan pasien merasa anaknya kurang memperdulikannya
STATUS INTERNUS
Kulit : Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, tidak kering, tidak ikterus, tidak
sianosis
Kepala : Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut potongan pendek
warna abu-abu putih, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut.
Mata :
OD OS
Palpebra Tidak edema Tidak edema
Tidak ada xanthelasma Tidak ada xanthelasma
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis
Telinga :
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Tidak ada fistel pre/retroaurikuler Tidak ada fistel pre/retroaurikuler
Tidak ada mastoiditis Tidak ada mastoiditis
Tidak nyeri tekan tragus Tidak nyeri tekan tragus
Tidak nyeri tarik aurikuler Tidak nyeri tarik aurikuler
Liang telinga Lapang Lapang
Ada serumen Ada serumen
Tidak hiperemis Tidak hiperemis
Tidak ada sekret Tidak ada sekret
Tidak ada corpus alienum Tidak ada corpus alienum
Hidung : tidak ada deviasi septum nasi, mukosa berwarna merah muda, tidak ada
sekret.
Mulut : bibir dextra-sinistra simetris, tidak ada perioral sianosis, lidah tidak
kotor, letak uvula di tengah, faringhiperemis, tonsil T1-T1 hiperemis,
tidak ada detritus
Leher : trakhea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Kel. Limfe : Preaurikular, retroaurikular, submental, submandibula, servical,
supraklavicula, inguinal tidak teraba membesar.
Thorax :
Pulmo
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi
Palpasi : stem fremitus kanan kiri sama kuat
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikular pada kedua lapang paru, tidak terdengar ronchi atau
wheezing pada kedua lapang paru
Cor
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : pulsasi ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup, batas jantung normal
Auskultasi : BJ I & II normal, reguler, tidak terdengar murmur atau gallop
Abdomen :
Inspeksi : buncit, tidak ada sikatriks, tidak tampak striae, tidak tampak gerakan usus.
Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium(+), tidak ada nyeri tekan di supra
symphisis pubis, hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi : timpani di 4 kuadran abdomen, tidak ada nyeri ketok CVA kanan kiri
Auskultasi : Bising usus positif 18x/menit
Tulang Belakang
Inspeksi : tampak kifosis,tidak ada sikatrik, tidak ada benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan lepas, tidak teraba benjolan
KESIMPULAN :
Terdapat arcus senillis (+/+)
Pada pemeriksaan mulut terdapat faringhiperemis, tonsil T1-T1 hiperemis
Pada pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan pada epigastrium.
STATUS LOKALIS
Articulasio genu dextra et sinistra:
Refleks Patologis
Hoffman-Tromner : negatif
Babinski : negatif
Chaddock : negatif
Oppenheim : negatif
Gordon : negatif
Schaefer : negatif
Klonus patella : negatif
Klonus achilles : negatif
Pemeriksaan tambahan
Telunjuk-hidung : tidak dapat dilakukan
Test disdiakokinesis : tidak bias
Test Patrick : negatif
Test kontra-Patrick : negatif
KESIMPULAN : Tidak terdapat kelainan neurologis
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
Penampilan
Pasien adalah seorang wanita berusia 83 tahun, tampak sesuai dengan usia.
Berperawakan sedikit gemuk, kulit kuning langsat, dan rambut putih potongan sebahu
tertata rapi. Kebersihan diri baik dan cara berpakaian bersih dan rapi sesuai tempat dan
keadaan.
Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang jelas.Kata-kata dilontarkan dengan jelas dan
lantang tetapi sering terbata-bata. Bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari
adalah bahasa Indonesia.Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 17 September – 21 oktober 2018
13
Anugrah Septiansyah (406181031)
14
Anugrah Septiansyah (406181031)
15
Anugrah Septiansyah (406181031)
16
Anugrah Septiansyah (406181031)
Kuisioner:
I . PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI ( MMSE )
1 ORIENTASI 5 5
3 REGISTRASI 3 3
Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, koin) tiap benda 1 detik,
klien disuruh mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar dan
catat jumlah pengulangan
6 BAHASA 2 2
17
Anugrah Septiansyah (406181031)
JUMLAH 30 23
Nilai MMSE:
18
Anugrah Septiansyah (406181031)
19
Anugrah Septiansyah (406181031)
20
Anugrah Septiansyah (406181031)
STATUS FUNGSIONAL
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
Mandiri
2
2 Mandiri
21
Anugrah Septiansyah (406181031)
3 Mandiri
3 Mandiri
1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
1 Butuh pertolongan
1 Mandiri
Total nilai 20
22
Anugrah Septiansyah (406181031)
1. Kesulitan untuk
memulai tidur
0 1 2 3 4
2. Sulit untuk
mempertahankan
tidur
0 1 2 3 4
3. Terbangun lebih
cepat dari biasanya
0 1 2 3 4
Sangat Puas Puas Cukup Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
0 1 2 3 4
5. Menurut Bapak/Ibu seberapa terlihatkah oleh orang lain masalahtidur yang mempengaruhi
kualitashidupBapak/Ibu?
Sama sekali tidak terlihat Sedikit Cukup Sangat Luar biasa terlihat
0 1 2 3 4
23
Anugrah Septiansyah (406181031)
0 1 2 3 4
0 1 2 3 4
Skor:
24
Anugrah Septiansyah (406181031)
Lengkapi skrining berikut dengan mengisi kotak yang tersedia dengan angka yang sesuai. Jumlahkan
seluruh angka untuk memperoleh skor akhir skrining
Skrining
1 = tidak tahu
C Mobilitas
1 = mampu bangun dari tempat tidur/kursi tetapi tidak bepergian ke luar rumah
D Menderita tekanan psikologis atau penyakit yang berat dalam 3 bulan terakhir
0 = ya 2 = tidak 2
E Gangguan neuropsikologis 1
25
Anugrah Septiansyah (406181031)
1 = kepikunan ringan
F1 BILA DATA IMT TIDAK ADA, GANTI PERTANYAAN F1 DENGAN PERTANYAAN F2.
ABAIKAN PERTANYAAN F2 BILA PERTANYAAN F1 SUDAH DAPAT DIISI
3 = lingkar betis sama dengan atau lebih besar daripada 31 (lingkar betis ≥ 31) 3
1. Vellas B, Villars H, Abellan G, et al. Overview of the MNA® - Its History and Challenges. J Nutr Health Aging. 2006;10:456-465.
2. Rubenstein LZ, Harker JO, Salva A, Guigoz Y, Vellas B. Screening for Undernutrition in Geriatric Practice: Developing the Short-Form Mini
3. Guigoz Y. The Mini-Nutritional Assessment (MNA®) Review of the Literature - What does it tell us? J Nutr Health Aging. 2006; 10:466-487.
4. Kaiser MJ, Bauer JM, Ramsch C, et al. Validation of the Mini Nutritional Assessment Short-Form (MNA®-SF): A practical tool for
26
Anugrah Septiansyah (406181031)
PERMASALAHAN
Biologi
◦ Batuk
◦ Nyeri daerah epigastrium
◦ Nyeri kedua lutut
◦ Gangguan penglihatan
Psikososial
◦ Pasien merasa hidupnya kesepian
Lingkungan
◦ Pasien tidak begitu suka makanan panti.
RESUME
Telah diperiksa seorang pasien perempuan berumur 83 tahun dengan keluhan batuk sejak
2 hari yang lalu. Keluhan muncul diduga setelah pasien makan-makanan yang digoreng yang
dibelinya di panti. keluhan dirasakan pasien sepanjang hari. Pasien juga mengeluh merasa mual
dan sering kali sendawa sejak 1 minggu yang lalu terutama bila terlambat makan dan makan
makanan yang pedas dan berlemak. Nyeri dirasakan terus menerus dan diperingan dengan
minum obat maag yang dimiliki pasien. Pasien juga sering merasa nyeri pada ulu hatinya yang
disertai dengan mulut terasa pahit, perut kembung, dan terkadang rasa panas di dada.Pasienjuga
memiliki keluhan mengenai nyeri pada kedua lutut pasien sejak sebulan yang lalu. Nyeri terasa
ketika berjalan kaki dan lebih berat saat naik tangga. Nyeri di lutut kiri terasa sama antara kiridan
kanan. Pasien mengaku memiliki riwayat tekanan darah tinggi namun pasien tidak mengingat
sejak kapan. Pasien selalu mengeluh mengkhawatirkan anaknya dan merasa anaknya tidak peduli
dengannya.Pada pemeriksaan fisik mata Terdapat arcus senillis (+/+) dan pseudoafakia pada
mata kiri . Pada pemeriksaan mulut terdapat faring pasien hiperemis dan tonsil hiperemis.
Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan pada epigastrium. Pada pemeriksaan status lokalis
genu dextra et sinistra didapatkan pada palpasi teraba hangat disertai nyeri tekan pada kedua
27
Anugrah Septiansyah (406181031)
genu dan teraba adanya krepitasi pada kedua genu. Terdapat nyeri saat bergerak aktif.
Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE): 23 (Dicurgai ada gangguan kognitif).
Clock drawing test: tidak dilakukan karena pasien menolak, Geriatric Depression Scale (GDS):
10 (Depresi), Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel): 20 (mandiri), ISI (insomnia
severity index): 2 (Tidak ada gejala klinis insomnia)
DIAGNOSA
Diagnosa : Faringitis
Diagnosa banding :Tonsilitis
Diagnosatambahan : Sindrom dispepsia e.c susp GERD, Hipertensiterkontrolobat,
Osteoarthritis genu dextra et sinistra danKifosis, depresi ringan menurut ppdgj
RENCANA PENGELOLAAN
1. Faringitis :
Terapi saat ini
Farmakologis : -
Non farmakologis : -
Usul
Farmakologis :cefadroxyl caps 2x500mg
Non farmakologis :
Hindari makanan yang digoreng/ berminyak
28
Anugrah Septiansyah (406181031)
Usul :
Farmakologis : Terapi ditambahkan domperidone tab 2x10mg ac
Non farmakologis : -
KIE :
Atur jadwal makan yang teratur
Hindari makan makanan asam dan pedas
Porsi makan sedikit tapi sering
Hindari posisi berbaring setelah makan (±30 menit sebelum makan)
29
Anugrah Septiansyah (406181031)
5. Kifosis
Terapi saat ini:
Farmakologis :-
Non Farmakologis : -
Usul :
Farmakologis :-
Non farmakologis : - Penggunaan brace
KIE : Edukasi cara berjalan
6. Depresi
Terapi saat ini :
Farmakologis : -
Non farmakologis : -
Usul
Farmakologis : cipralex 5 mg 2 mg evaluasi
Non farmakologis : konsul ke Spesialis kejiwaan
30
Anugrah Septiansyah (406181031)
RENCANA EVALUASI
– Pemeriksaan endoskopi apabila keluhan semakin bertambah parah
– Pemeriksaan profil lipid
– Evaluasi pemakaian obat
– Evaluasi keluhan mual dan nyeri perut
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad bonam
31