Dosen
PROF. DR. H. Tb. ABIN SYAMSUDIN MAKMUN, M.A.
PROF. DR. H. M. IIM WASLIMAN, M. Pd., M.Si.
Oleh:
ENDIN MUHTADIN
NIS 4103810417089
Halaman Judul.................................................................................. I
Kata pengantar.................................................................................. Ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................... 2
C. Manfaat .....…………………………………………………. 3
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan.…....…..……………………………………………
B. Saran
Daftar Pustaka....................................................................................
Lampiran.....................................................................................
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Tujuan.
C. Manfaat.
4. Staf Ahli.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
BABIII
KEGIATAN DAN HASIL KUNJUNGAN
A. Kegiatan Kunjungan
B. Hasil Kunjungan
C. Tanya Jawab
1.Pertanyaan disampaikan oleh Mahsiswa ( M. Toufik)
Bagaimana Kebijakan dan Implementasi enteurpreneurship birokrasi dalam
layanan kependidikan yanga akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Propinsi Jawa Barat?
Jawaban oleh Diding Wahyudin/ Kabag Kabag. Pendidikan dan
Kebudayaan Biro Yansos Jabar
Pemprov jabar telah mengeluarkan program (JUS) Jiwa Usaha Siswa, yang
dalam hal ini sudah terbukti ada siswa SMK yang mampu berpenghasilan
sampai 30 Juta perbulan, tentu saja ini bagian dari kerhasilan program
pemprov dalam mendodorng jiwa usaha kepada para siswa, untuk memiliki
jiwa enterpreneurship.
2. Pertanyaan Kedua dilontarkan oleh mahasiswa ( Anton Musa)
Terkait Kebijakan SMK PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh), apakah program
tersebut akan tetap dijalankan atau akan diganti dengan program yang lain
yang mengarah kepada kualitas bukan hanya kuantitas?
Jawaban oleh Diding Wahyudin/ Kabag Kabag. Pendidikan dan
Kebudayaan Biro Yansos Jabar.
Seharusnya yang kompeten menjawab ini adalah dinas pendidikan, namun
ternyata tidak hadir pada acara ini, terkait program SMK PJJ yang
diterbitkan dalam Peraturan Daerah No. 5 tahun 2017 menegaskan bahwa
sekolah terbuka khusus bagi mereka yang terkendala biaya, jarak, dan
waktu. Jadi, seluruh sekolah induk tidak seharusnya meragukan
penyelenggaraan sekolah terbuka dan melaksanakannya dengan
serius.Kemudian, ketika masih ada beberapa warga yang bertanya-tanya
mengenai ijazah SMA terbuka dan SMK PJJ. Ia menegaskan, ijazah SMA
terbuka maupun SMK PJJ sama dengan sekolah reguler. "Ijazah SMA
terbuka dan SMK PJJ sama dengan yang dikeluarkan dari sekolah induk.
Yang berbeda adalah ijazah untuk Anak berkebutuhan khusus (ABK),
karena ditambah deskripsi terkait kompetensi yang dimiliki. Sepanjang
peraturan tersebut belum dicabut, maka kebijakan ini akan terus
dijalankan, apalagi dengan misi pemprov sekarang bahwa pendidikan
untuk semua. Dan salah satu program dalam bingkai sekolah Jabar Juara
yang menjadi program unggulan Bapak Gubernur saat ini.
3. Petanyaan ketiga oleh mahasiswi ( Ny. Emas Sahribanon)
Kebijakan Apa yang dikeluarkan oleh Pemprov, terkait keberpihakan pada
madrasah dan pada guru honorer yang usianya diatas 35 Tahun.
Jawaban oleh Diding Wahyudin/ Kabag Kabag. Pendidikan dan
Kebudayaan Biro Yansos Jabar.
Keberpihakan kepada madrasah dan pontren tentu sangat kuat, apalagi
pemerinatahn dibawah kang Emil dan Kang UU, yang begitu kuat dalam
peningkatan mutu keagamaan di Jawa Barat.
Pada era pemerintahan sebelumnya juga sudah banyak madrasah, mesjid
mushola dan pesantren yang mendapatkan dana hibah dari pemprov jabar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan.
1. Undang Undang Otonmoi daerah telah merubah banyak wajah pendidikan Jawa
Barat, sebagai propinsi penyangga Ibu Kota Negara, tentunya setiap kebijakan
pusat akan cepat direalisasikan di Jawa Barat, pun demikian terkait kewenangan
desentralisasi pendidikan, termasuk didalamnya alih kelola pendidiikan
menengah ke propinsi, kesemuanya di formulaiskan dalam peraturan daerah dan
peraturan gubernur, dan di implementasikan sesuai tugas dan fungsi masing
masing perangkat Daerah secara sinergi dan berkesinambungan.
2. Ada hal menarik dari kunjugan ilmiah ini, selain diperlihatkan dan dipaparkan
mengenai sejarah gedung sate melalui telusur musieum, lebih dari sekedar itu,
sebuah inovasi dialektika dan kraeativitas program kekinian dilontarkan oleh
gubernur baru jawa barat.
Ngabaso, Jabar Masagi, Sekoper Cinta serta program unik lainnya menjadi
program 100 hari kerja yang lengkap akan khasanah buadya sunda yang
berkemajuan.
B. Saran-saran.
Dengan tidak melihat sebuah proses kunjugan. Ada beberapa hal yang
menjadi masukan terkait persiapan kunjungan dan bagi pemerintah provinsi
Jawa barat, terkait program dan kebijakan pendidikan:
1. Kegiatan Kunjungan ilmiah hendaknya di rencanakan seoptimal mungkin,
termasuk penjadwalan dan materi diskusi, sehingga target audiensi bisa
tercapai sesuai harapan dan tuntutan tugas mata kuliah.
2. Bagi pemerintah Provinsi Jawa Barat, kaji ulang dan review tentang
kebijakan SMK PJJ dan SMA Terbuka, untuk pemerataan pendidikan,
tentunya tidak selamanya harus mengornbankan arti kualitas, ada banyak
solusi lain diantaranya optimalisasi penyelenggaraan program penyetaraan
Paket C.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran :
Foto- Foto Kegiatan