Anda di halaman 1dari 78

BAB IV

PENGENALAN MESIN PERKAKAS

IV.1. Teori

Pada proses pembuatan atau proses pengerjaan logam khususnya

adalah suatu definisi untuk mencapai hasil pada proses produksi yang dapat

dilakukan dengan mesin-mesin perkakas secara konvensional dan

nonkonvensional, dan beberapa alat bantu yang dapat mendukung proses

tersebut. Dalam hal ini yang paling penting adalah keterampilan (skill) agar

dapat mengoperasikan setiap mesin yang dipergunakan.

Oleh karena itu, diharapkan kepada praktikum agar banyak membaca

buku-buku keterampilan yang berhubungan dengan proses produksi

sehingga dapat membedakan antara praktek dengan teori.

IV.2. Jenis proses pemotongan

Jenis proses pemotongan dalam proses pembentukan logam menjadi

produk yang kita kenal terdiri atas 2 bagian secara umum:

1. Proses pemotongan secara konversional.

2. Proses pemotongan secara non konvesional.

3.2.1. Proses pemotongan secara konvensional.

Proses pemesinan dengan menggunakan prinsip pemotongan

logam dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu : proses pemotongan

dengan mesin pres, proses pemotongan konvensional dengan mesin

perkakas, dan proses. Proses pemotongan dengan menggunakan

mesin pres meliputi pengguntingan (shearing), pengepresan (pressing)

1
dan penarikan (drawing, elongating). Proses pemotongan

konvensional dengan mesin perkakas meliputi proses bubut (turning),

proses frais (milling), dan sekrap (shaping). Proses pemotongan

logam ini biasanya disebut proses pemesinan, yang dilakukan dengan

cara membuang bagian benda kerja yang tidak digunakan menjadi

beram (chips), sehingga terbentuk benda kerja. Dari semua prinsip

pemotongan di atas akan dibahas tentang proses pemesinan dengan

menggunakan mesin perkakas. Proses pemesinan adalah Proses yang

paling banyak dilakukan untuk menghasilkan suatu produk jadi yang

berbahan baku logam. Diperkirakan sekitar 60% sampai 80% dari

seluruh proses pembuatan komponen mesin yang komplit dilakukan

dengan proses Pemesinan.


1. Mesin Frais

Mesin frais adalah yang paling mampu melakukan banyak

tugas dari segala mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun

berlekuk dapat dimesin dengan penyelesaian dan ketelitian

istimewa. Pemotong sudut, celah, roda gigi dan ceruk dapat

dilakukan dengan menggunakan berbagai pemotong. Pahat frais,

pelumas lubang dan bor dapat dipegang dalam soket arbor dengan

melepaskan pemotong dan orbor. Karena semua gerakan meja

mempunyai penyetelan mikrometer, maka lubang dan pemotongan

yang lain dapat diberi jarak secara tepat. Operasi pada umumnya

yang dilakukan oleh sekrap, kempa gurdi, mesin pemotong roda

gigi dan mesin pelumas lubang dapat dilakuan pada mesin frais.

2
Mesin ini membuat penyelesaian dan lubang yang lebih baik sampai

batas ketelitian dengan jauh lebih mudah dari pada sekrap.

Pemotongan berat dapat diambil tanpa banyak merugikan pada

penyelesaian atau ketepatannya. Pemotonganya efesien pada

gerakannya dan dapat dipakai untuk waktu yang lama sampai perlu

diasah kembali. Dalam kasus pada umumnya, benda kerja

diselesaikan dalam satu lantaran dari meja. Keuntungan ini

ditambah dengan ketersediaan dari pemotogan yang sangat

beraneka ragam membuat mesin frais sangat penting dalam bengkel

dan ruang perkakas. (B.H. Amstead, 1981)

Alasan sehingga mesin frais mampu menyelesaikan tugas antara

lain:

 Mesin frais dapat melakukan pemotongan permukaan datar

atau lekuk dengan finishing yang memuaskan.

 Mesin frais merupakan mesin yang dapat melakukan berbagai

alur roda gigi, berbagai bentuk ekor burung dengan berbagai

macam pemotong.

 Mesin frais merupakan mesin yang dapat melaksanakan

berbagai bentuk profil pemotongan dengan ketelitian yang

bagus oleh karena mejanya memiliki penyetelan mikrometer.

 Mesin frais dapat dipakai dalam waktu yang lama dan jika

tumpul dapat diperbaiki dengan gerinda.

3
 Mesin frais dapat melakukan pemotongan kerabat dan tidak

mengurangi tingkat ketelitian dan ketetapan

Gambar 4.1: Mesin Frais

Keterangan:
1. Lengan 10. Tuas pengunci meja
2. Pendukung arbor 11. Tabung pendukung
3. Tuas penggerak meja 12. Lutut tempat kedudukan alas
otomatis 13. Tuas pengunci sadel
4. Nok pembatas 14. Alas meja
5. Engkol 15. Tuas pengubah kecepatan
6. Tuas pengunci meja 16. Engkol meja
7. Baut penetel 17. Tuas pengatur putaran sadel
8. Engkol penggerak 18. Tiang
sadel 19. Spindel
9. Engkol penggerak 20. Tuas penjalan spin
lutut

4
A. Dasar-Dasar Pekerjaan Mesin Frais

Dasar-dasar pekerjaan memfrais sebagai berikut, yang juga dapat

memfrais roda gigi dan segi banyak beraturan dan lain sebagainya.

Gambar 4.2 Benda Kerja Hasil Pemfraisan

Gerak yang terjadi dikarenakan oleh gerakan pisau frais sisi

potongnya membentuk sebuah lingkaran. Pisau frais merupakan pahat

potong yang berganda agar pisau frais dapat memotong benda kerja.

Sistem potongnya juga mempunyai sudut bagi, seperti halnya pada pahat

bubut, untuk mendapat gerak benda kerja bergerak lurus, gerak utama

dan gerakan pemotong dijalankan oleh mesin, selama pengerjaan setiap

mata pahat memakan benda kerja hanya pada waktu berputar dan

harus mendapatkan pendingin oleh sebab itu tekanan tidak seberat pada

pahat bubut dan sisi potongnya akan memotong dengan konstan. Pisau

frais bukan hanya memotong dengan gigi pada sekelilingnya saja tetapi

juga dengan bagian muka pisau frais benda akan terpotong sama rata.
Gambar 4.3 Dasar Pekerjaan Memfrais

B. Prinsip Kerja Mesin Frais

Prinsip kerja dari mesin ini adalah perkakas potong yang

bergerak secara rotasi dipasang pada arbor atau sumbu utama yang

perputar bersama gerakan mesin, sedangkan benda kerja terpasang pada

meja dalam keadaan diam serta dapat diputar sesuai dengan sudut yang

kita inginkan.

B. Macam-Macam Mesin Frais


1. Mesin frais datar horisontal

Gambar 4.4 Mesin frais datar horisontal

Mesin frais horisontal adalah pisau yang terletak

disumbu utama mendatar sejajar dengan sumbu x, ciri-ciri mesin

ini adalah poros utamanya horisontal dan mempunyai bantalan di


dalam sebuah rangka yang berbentuk lemari serta poros

utamanya tidak dapat distel.Mesin frais ini mirip dengan mesin

frais tangan hanya konstruksinya yang lebih kuat dan dilengkapi

dengan mekanisme antara daya untuk mengembalikan gerakan

longitudinal horisontal dan vertikal.

2. Mesin frais tegak

Gambar 4.5 Mesin frais tegak

Mesin frais tegak kedudukan sumbu utamanya

berdiri tegak, paksi atau kepala mesin yang tegak ini dapat

diputar ke kiri atau ke kanan serta dapat digerakan naik

turun secara otomatis atau diputar dengan tangan mesin ini

digunakan untuk mengefrais luar atau dalam, mesin ini

mampu membuat alur tegak atau mendatar, mejanya dapat

bergerak mendatar atau menyilang dan naik atau turun

secara otomatis dan dapat digunakan dengan tangan.

3. Mesin frais jenis penyerut


Gambar 4.6 Mesin frais jenis penyerut

Prinsip kerjanya adalah kerja dibawah meja panjang

yang hanya mempunyai gerak longitudinal dan dihantarkan

terhadap pemotongan putus dengan kecepatan yang sesuai.

4. Mesin frais universal

Gambar 4.7 Mesin frais universal

Sebuah mesin perkakas yang konstruksinya untuk

pekerjaan yang sangat teliti, bentuknya sama dengan frais

datar badannya hanya meja untuk berputar secara horisontal

dan dilengkapi satuan indeks atau kepala pembagi.

5. Mesin frais semi otomatis

Gambar 4.8 Mesin frais universal


Mesin ini dapat dioperasikan secara otomatis tetapi

dapat juga dioperasikan secara manual semua gerakan

dikontrol oleh program (operator) hanya memasukkan

instruksi pekerjaan pada panel kontrol dan dengan otomatis

mesin akan bekerja sesuai dengan prosedur.

6. Mesin frais roda gigi

Gambar 4.9 Mesin frais roda gigi

Mesin frais ini disebut mesin frais roda gigi karena

mesin ini digunakan untuk membuat roda gigi dengan metode

pemotongan berlanjut suatu terus menerus (generating

methode).

C. Bagian-bagian Utama Mesin Frais


1. Badan

Badan adalah bagian yang menahan seluruh bagian mesin itu

di dalamnya terdapat motor penggerak, susunan roda gigi, pengatur

kecepatan, tempat minyak pelumas untuk melumasi bagian-bagian

yang berputar di bagian dalamnya terdapat penampung cairan

pendingin, dialirkan oleh suatu pompa ke tempat kedudukan pisau

frais melalui pipa atau selang untuk mendinginkan pisau pemotong.


Gambar 4.10 badan mesin frais

2. Spindel

Gambar 4.11 spindel mesin frais

Spindel adalah poros utama mesin frais dan fungsinya sebagai

tempat kedudukan poros frais poros dimasukkan ke dalam lubang

paksi jika mesin dijalankan paksi akan membawa poros ikut bergerak.

3. Lutut

Gambar 4.12 lutut mesin frais

Lutut adalah tempat kedudukan meja dan eretan (nodel) lutut

ditahan oleh eretan yang melekat pada benda miring serta dipotong

oleh poros berdiri, poros bergerak naik ke poros tersebut.

4. Lengan

Gambar 4.13 lengan mesin frais


Bagian mesin yang berguna untuk kedudukan penampang

ujung frais dan letaknya pada bagian atas mesin tersebut.

5. Eretan

Gambar 4.14 lengan mesin frais

Meja atau nodel yang menyangkut meja yang terpasang di

atas lutut bagian atas, lutut bagian bawah berbentuk ekor burung

yang menghubungkan bagian atas lutut bagian atasnya terdapat

bantalan penahan meja yang mempunyai sambungan ekor burung

yang terbentuk mesin menyamping meja tersebut dan diikat dengan

baut yang terpasang pada taulan.

6. Meja

Gambar 4.15 meja mesin frais

Berfungsi sebagai tempat kedudukan benda kerja yang akan

difrais permukaannya sangat rata dan beralur dengan bentuk I,

permukaannya berguna sebagai kedudukan baut-baut pengikat juga

sebagai saluran untuk mengalirkan cairan pendingin yang sudah

terpakai ke tempat semula.

D. Alat bantu mesin frais


1. Arbor
Perlengkapan mesin frais yang berguna untuk kedudukan

tempat frais pada sumbu utama mesin, alat ini berbentuk bulat

panjang bendanya berjalur spie bagian yang terbentuk tirus dan

ujungnya berulir ditempatkan pada lubang faksi dan diikat oleh baut

pengikat.

Gambar 4.16 Arbor

2. Kolet

Penjepit pisau frais yang bertangkai tirus untuk alat ini

bermacam macam tetapi prinsip kerjanya sama, penempatan pada paksi

mesin ada yang diikat pada baut tetapi ada juga yang tidak diikat.

Gambar 4.17 Kolet

3. Ragum (Catok)

Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus

dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais.

Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis, antara lain:

ragum biasa, ragum berputar, dan ragum universal.


a. Ragum Biasa

Ragum biasa digunakan untuk menjepit benda kerja yang

bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk

mengefrais bidang datar saja. Bagian bawah ragum dapat disetel

posisinya sesuiai dengan posisi benda kerja yang akan difrais.

Bila sudah sesuai baru kemudian diikat kuat dengan mur baut ke

meja mesin freis. Adanya ikatan ini diharapkan benda kerja tidak

akan mengalami perubahan posisi saat dikerjakan dengan mesin

frais. Adapun gambar ragum biasa dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 4.18 Ragum biasa

b. Ragum Berputar

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang

harus membentuk sudut terhadap spindle. Bentuk ragum ini sama

dengan ragum biasa tetapi pada bagian bawahnya terdapat alas

yang dapat diputar hingga sudut 360°. Ragum ini juga diletakkan

di atas meja mesin frais secara horizontal yang diikat dengan

murdan baut dengan kuat. Bagian tengahnya terdapat skala

nonius yang dapat digunakan untuk menentukan sudut putaran

yang dikehendaki.
Gambar 4.19 Ragum putar

c. Ragum Universal

Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga

dapat diatur letaknya baik secara horizontal maupun vertikal.

Ragum universal dapat mengatur sudut benda kerja yang akan

dikerjakan dalam berbagai posisi. Sehingga pengerjaan benda

kerja dapat dari arah vertikal maupun horizontal.

Gambar 4.20 Ragum universal

4. Pisau Frais
Pisau mesin frais/cutter mesin frais baik horizontal maupun

vertical memiliki banyak sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau

frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta mudah atau

kompleksnya benda kerja yang akan dibuat. Adapun jenis-jenis pisau

frais, antara lain sebagai berikut.


1. Pisau Mantel (Helical Milling Cutter)
Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal.

Biasanya digunakan untuk pemakanan permukaan kasar

(Roughing) dan lebar.

Gambar 4.21 Cutter mantel

2. Pisau Alur (Slot Milling Cutter)

Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang

permukaan benda kerja.Jenis pisau ini ada beberapa macam yang

penggunaannya disesuaikan den-gan kebutuhan. Gambar a dan

Gambar b menunjukkan jenis pisau alur mata sayat satu sisi,

Gambar c dan Gambar d menunjukkan pisau alur dua mata sayat

yaitu muka dan sisi, Gambar e dan Gambar f menunjukkan pisau

alur dua mata sayat yaitu muka dan sisi dengan mata sayat silang
Gambar 4.22 Pisau alur dan penggunaannya

3. Pisau Frais Gigi (Gear Cutter)

Pisau frais gigi ini digunakan untuk membuat roda gigi

sesuaijenis dan jumlah gigi yang diinginkan.

Gambar 4.23 Gear cutter

4. Pisau Frais Radius Cekung (Convex Cutter)

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang

bentuknya memiliki radius dalam (cekung).

Gambar 4.24 Cutter radius cekung

5. Pisau Frais Radius Cembung (Concave Cutter)

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja

yangbentuknya memiliki radius dalam (cekung).


Gambar 4.25 Cutterradius cembung

6. Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)

Pisau jenis ini hanya digunakan untuk membuat alur

berbentuk”T” seperti halnya pada meja mesin frais.

Gambar 4.26 Cutter alur ”T”

7. Pisau Frais Sudut

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat alur berbentuk

sudut yang hasilnya sesuai dengan sudut pisau yang digunakan.

Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang berbeda di antaranya:

30°, 45°,50°, 60°, 70°, dan 80°. Gambar a menunjukkan pisau

satu sudut60° (angle cutter), Gambar b menunjukkan pisau dua

sudut 45° x 45° (double angle cutter), Gambar c menunjukkan

pisau dua sudut 30° x 60° (double angle cutter).


Gambar 4.27.Pisau sudut dan penggunaannya

8. Pisau Jari (Endmill Cutter)

Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil

sampai ukuran besar.Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat

alur pada bidang datar atau pasak dan jenis pisau ini pada

umumnya dipasang pada posisi tegak (mesin frais vertikal),

namun pada kondisi tertentu dapat juga dipasang posisi horizontal

yaitu langsung dipasang pada spindle mesin frais.

Gambar 4.28 .Cutter Endmill

9. Pisau Frais Muka dan Sisi (Shell Endmill Cutter)

Jenis pisau ini memiliki mata sayat di muka dan di sisi,

dapat digunakan untuk mengefrais bidang rata dan

bertingkat.Gambar menunjukkan pisau frais muka dan sisi.

Gambar 4.29 .Shell endmill cutter


10. Pisau Frais Pengasaran (Heavy Duty Endmill Cutter)

Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda

dengancutter yang lain. Pada sisinya berbentuk alur helik yang dapat

digunakan untuk menyayat benda kerja dari sisi potong

cutter,sehingga cutter ini mampu melakukan penyayatan yang cukup

besar.

Gambar 4.30.Pisau pengasaran

11. Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)

Pisau frais jenis ini digunakan untuk memotong atau

membelah benda kerja.Selain itu, juga dapat digunakan untuk

membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil.

Gambar 4.31 .Pisau frais gergaji

E. Fungsi Media Pendingin


Perbaikan hasil pemotongan mungkin dilakukan dengan

penggunaan benda padat, cair, emulsi, atau gas dalam proses

pemotongan. Dari segala operasi pembentukan dari pemotongan maka

akan terjadi panas yang tinggi sebagai akibat dari gesekan, maka

permukaan logam yang cenderung melekat satu sama lain.

Media pendingin dapat berfungsi sebagai berikut :

 Mengurangi gesekan antara permukaan

benda kerja dan pahat.

 Mengurangi suhu pada benda kerja.

 Mencuci bersih serpihan.

 Memperbaiki penyelesaian permukaan.

 Menaikkan umur pahat

 Mengurangi kemungkinan terjadinya korosi

pada benda kerja dan mesin.

 Membantu mencegah pengerasan serpihan

pada pahat.

2. Mesin Bubut (Lathe)

Mesin bubut adalah salah satu mesin perkakas yang gerak

utamanya berputar sebagai perubahan bentuk benda dengan jalan

meyayat benda kerja dan dapat memotong, mengulir, serta membubut

lubang.

Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar,

sedangkan pahat bubut bergerak memanjang dan melintang.


Mesin bubut merupakan mesin yang universal dibandingkan

dengan mesin perkakas yang lainnya, hal itu disebabkan karena mesin

bubut mampu memotong benda kerja, membuat ulir dengan gerak

utamanya berputar dimana benda bekerja tersebut diubah bentuk dan

ukurannya, dengan jalan menyayat, posisi benda berputar sesuai

dengan putaran mesin sedangkan pahat bergerak ke kiri atau ke kanan

sesuai dengan sumbu mesin menyayat benda kerja.

Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter kepala lepas, ini

merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut dan

tergantung pula tinggi jarak dari permukaan senter ke permukaan alas

mesin yakni ½ diameter benda kerja yang bisa dikerjakan.

A. Jenis-jenis Mesin Bubut


1. Mesin bubut turret

Gambar 4.32 .mesin bubut turet

Mesin ini mempunyai ciri khas di mana karakteristik

produksinya dan pahat untuk operasinya yang berurutan dapat distel

dalam kegiatan untuk membuat suatu benda kerja.

2. Mesin bubut horizontal

Mesin ini dibuat dalam perencanaan umum yang dikenal

dengan rem sadel yang menampilanya hampir serupa semuanya dapat


dipakai untuk pekerjaan atau pinkam, mesin bubut jenis rata

dikatakan demikian karena sistem turet dipasangkan mesin ini dapat

diklasifikasikan sebagai mesin pencekam atau batang.

Gambar 4.33 Mesin Bubut Horizontal

Keterangan gambar :
1. Handel untuk 10. Alas mesin.
membalikkan anak putaran paksi 11. Kepala lepas.
utama. 12. Roda tangan untuk
2. Tuas untuk memindahkan kepala lepas.
mengegerakkan faksi utama. 13. Tuas untuk
3. Poros pemotongan mengatur jumlah putaran poros
bubut atau sekrup hantar. catu awal.
4. Tiga genggaman 14. Tuas untuk poros
yang memusat sendiri. catu awal.
5. Handel untuk 15. Roda tangan untuk
kunci mur. memindahkan soport.
6. Pemengang pahat. 16. Lemari kunci.
7. Eretan atas. 17. Tuas untuk
8. Senter dalam menjalankan catu awal.
kepala lepas. 18. Poros catu awal.
9. Eretan melintang.

3. Mesin bubut turet horisontal otomatis

Gambar 4.34 mesin bubut toret horizontal otomatis

Mesin ini digunakan pada tangan percepatan yang berjalan

untuk pengerjaan dan pemahatannya dapat diperluas kepada banyak

suku cadang keuntungan dari operasi mesin otomatis adalah

menghapus elemen manusia dari proses pengerjaan serta proses

produksinya lebih cepat.

4. Mesin bubut vertikal

Mesin bubut ini mirip dengan mesin frais pengebor vertikal

tetapi memiliki karakteristik pengaturan turet pemegang pahat pada

mesin hanya dilakukan pengerjaan pencekam.


Gambar 4.35 Mesin bubut vertikal

Keterangan :

1. Kepala rem.

2. Kepala turret.

3. Meja putar

4. Kepala samping

5. Mesin bubut pencekam stasiun majemuk

Mesin ini dirancang untuk diproduksi tinggi biasanya dilengkapi

dengan s atau q station kerja dan kedudukan muatan keuntungan mesin

adalah segala operasi dapat dilakukan dengan serempak dan dalam

urutan yang sama.

Gambar 4.36 Mesin bubut pencekam stasiun majemuk

Keterangan :
1. 4.

Motor. Spindel benda kerja terpasang pada

2. pembawa pengarah.

Unit hantaran tersendiri untuk tiap 5.

stasiun. Kepala pembawa pahat.

3. 6.

Tangki media pendingin. Stasiun pemuatan.

7.

Kendali

5. Mesin bubut otomatis

Mesin bubut otomatis adalah mesin bubut yang secara

otomatis menghantarkan benda kerja untuk dibentuk setelah pekerjaan

selesai maka benda kerja dimundurkan kembali.

 Macam-macam mesin bubut otomatis:

a. Mesin bubut otomatis vertikal

Mesin ini mempunyai kecepatan hantaran yang optimum

secara sesaat mesin bubut ini dapat membuat potongan secara

serempak dan mempunyai dan mempunyai ciri pembalik pahat

cepat.

Gambar 4.37 Mesin bubut otomatis vertikal


b. Mesin bubut penyalin otomatis

Mesin bubut jenis ini memproduksi kembali sejumlah suku

cadang dari bentuk atau contoh benda kerja mesin dapat melakukan

pemotongan dengan sebuah pahat tunggal.

6. Mesin bubut Revolver/pistol


Mesin bubut ini bentuk dasarnya menyerupai mesin bubut

senter, hanya ini mempunyai dudukan sebuah kepala Revolver yang

berbatas mengelilingi suatu sumbu dalamnya.Revolver dipasang

sejumlah perkakas yang disusun secara melingkar.

Gambar 4.38 Mesin bubut Revolver/pistol


7. Mesin bubut kepala
Mesin bubut ini diutamakan untuk mengharapkan benda-benda

kerja dengan garis tengah yang besar yang tidak muat pada mesin bubut

biasa. Benda kerja dijepit pada sebuah cakram yang dihubungkan dengan

spindel utama dengan gerakan putaran roda gigi puli besar yang berada

bagian belakang.

Gambar 4.39 Mesin bubut kepala

B. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut


1. Kepala tetap

Di dalam kepala tetap, spindel utama terpasang pada bantalan

fungsinya untuk memindahkan putaran kebenda kerja spindel harus

terpasang kuat dan terbuat dari baja yang kuat pada

umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang.

Gambar 4.40: Kepala tetap

Keterangan :
1) Mechanisme kecepatan
pengerak
2) Pemilih tingkat hubungan
kecepatan
3) Pemilih kecepatan sumbu mesin
4) Kopling
5) Sumbu utama mesin bubut
6) Saklar motor
7) Saklar tenaga

2. Kepala lepas

Digunakan untuk kedudukan bor pada saat pengeboran dan

sebagai tempat penjepit bor.


Gambar 4.41 Kepala Lepas

Keterangan :

1. Sumbu.
2. Penjepit sumbu.
3. Penjepit badan
4. Roda tangan
5. Lubang tab.
6. Badan kepala lepas.
3. Alas mesin

Yang dimaksud dengan alas mesin adalah kerangka utama

mesin bubut yang di atas kerangka tersebut adalah eretan serta

kepala lepas bertumpu serta bergerak adapun alur alat mesin

berbentuk v datar.

Gambar 4.42 alas mesin

4. Eretan

Eretan adalah penampang utama dan pembawa pahat yang

dapat distel eretan ini terdiri dari sadel, eretan melintang, eretan atas

dengan penjepit pahat.


Eretan atas berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang

sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada

proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pingul) dan lain-lain

yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm.

Eretan melintang berfungsi untuk menggerakkan pahat

melintang alas mesin atau arah kedepan atau ke belakang posisi

operator yaitu pemakanan benda kerja. Pada roda eretan ini juga

terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa panjang langkah

gerakan maju atau mundurnya pahat.

Gambar 4.43 Eretan

Keterangan :
1. 7.
Penyetelan eretan atas. Tingkat kecepatan.
2. 8.
Penjepit pahat. Pemilih kecepatan.
3. 9.
Eretan melintang. Tingkat percepatan.
4. 10.
Sadel. Penghubung.
5. 11.
Eretan atas. Pengunci sadel
6.
Roda tangan pemindah.
5. Mekanik percepatan
Bermacam-macam ukuran roda gigi dapat dihubungkan oleh

pasak dan dapat distel sebab itu percepatan yang dikehendaki dapat

distel dengan mudah dengan sebuah lengan ayun roda gigi perantara

dihubungkan dengan roda gigi yang berbeda ukurannya biasanya

disusun dalam kotak dalam bentuk tirus, karena itu percepatan dapat

diubah dalam waktu yang singkat.

Gambar 4.44.Mekanik percepatan

Keterangan :
a. Poros percepatan
b. Poros cacing
c. Tuas penghubung
d. Batang gigi
Z1,Z2,Z3,Z4 = roda roda gigi
C. Perlengkapan Mesin Bubut
1. Pahat bubut
Pahat bubut digunakan untuk memotog benda kerja, pahat

dipasang pada penjepit, macam-macam pahat lihat gambar berikut.


Gambar 4.45 Pahat bubut

Keterangan :

(a) Pahat potong untuk pengerjaan tepi


(b) Pahat potong untuk pengerjaan tirus
(c) Pahat potong untuk pengerjaan profil
(d) Pahat potong untuk pengerjaan bentuk
(e) Pahat untuk pembubutan tepi
(f) Pahat untuk pemotongan
(g) Pahat untuk pembubutan ulir
(h) Pahat untuk pengeboran
(i) Pahat untuk pengerjaan penggurdian
(j) Pahat untuk menghasilkan pola lubang palka menyilang pada

permukaan luar benda kerja


Pemasangan pahat bubut harus dipasang setinggi ujung senter

seperti gambar berikut.

Gambar 4.46 Pemasangan Posisi Pahat

 Jenis –jenis pahat dan kandungan material.


a) Pahat Baja Karbon Tinggi ( High Carbon Steel ) Kandungan

karbonnya C = ( 0.8 s/d 1.2 )


b) Pahat Baja Kecepatan Tinggi ( High Speed Steel /

HSS)mengandung Fe=18%,Wolfram & Chrom 5.5% dengan

tambahan Vanadium, Molibdenum, dan Kobalt


c) Pahat Paduan Cor Bukan Besi mengandung Chrom ( 158 s/d

35 ) %, Cobalt ( 40 s/d 50 ) %, Wolfram ( 12 s/d 15 ) %,

Karbida, Tantalium, Molibdenum & kandungan karbon ( 1

s/d 4 ) %.
d) Pahat Karbida / Wolfram Karbida, Pahat Intan, dab Pahat

Keramik
 Sifat-sifat dasar pahat bubut
a) Keras
b) Ulet
c) Tahan panas
d) Tahan lama
 Perawatan pahat bubut
Pahat bubut harus disimpan sedemikian rupa sehingga sisi

potongnya tidak mudah rusak. Sisi potong yang tumpul

menyebabkan getaran yang besar, sehingga menyebabkan panas

dan permukaan yang kasar. Oleh sebab itu janganlah menunggu

sampai sisi potong tumpul.


 Cara memasang pahat bubut
Selama pengerjaan, pahat ditekan oleh tenaga potong (cutting force).

Besarnya tenaga ini tergantung dari besarnya benda kerja dan ukuran

penampang chip. Dengan memasang pahat pada baut pengunci

(clamping bolt), terjadilah getaran yang kuat di antara permukaan

penyangga pahat dengan penjepit pahat. Getaran tersebut

menyebabkan pahat bergerak. Untuk menghindari bergesernya pahat


selama pengerjaan, pahat harus dipegang dengan kuat dan aman.

Untuk pemasangan pahat dapat digunakan pelat-pelat tipis sebagai

“ganjal”.
2. Pencekam benda kerja

Alat ini digunakan sebagai alat penjepit benda kerja.Ada

beberapa jenis yaitu :

a. Plat pembawa b. Plat pembawa rata

c. Pencekam tiga d. Pencekam empat rahang

rahang otomatis distel secara manual

3. Senter
Alat ini memegang titik sumbu dari kedua ujung benda kerja

di mana kedua ujung benda dibor menempatkan ujung senter

tersebut di mana senter ini memungkinkan pengerjaan membubut

tirus dan lurus.Senter terbagi dua yakni:

1. Senter pipa berfungsi untuk menetukan letak tengah dari pada

benda kerja dengan sudut 900

Keterangan :

1. Benda kerja

2. Permukaan pelumasan

3. Senter pipa

4. Senter jalan

5. Dipilih harus lebih besar dari diameter benda kerja

2. Senter jalan berfungsi untuk menentukan letak titik tengah dari

pada benda kerja dengan sudut lancip 600.

4. Pembawa

Alat ini dipasang bersama dengan plat pembawa dengan

maksud untuk membawa serta benda kerja supaya ikut berputar

bersama sumbu mesin.


Gambar 4.47 Pembawa

Keterangan :

1. 4.

Plat penggerak Plat penggerak

2. 5.

Ekor pembawa Ekor pembawa

3.

Benda kerja

5. Penyangga (kaca mata)

Alat ini digunakan dalam pengerjaan batang bulat yang

panjang untuk menyangga benda kerja supaya tidak melengkung ke

bawah sehingga tetap lurus segaris sumbu macamnya ada dua yaitu

penyangga jalan dan penyangga tetap.

1. Penyangga Jalan

Gambar 4.48.Penyangga Jalan

Keterangan :

1. Penekan sisi pahat 5. Sekrup penyetel


6. Ujung mata
7. Rangka
8. Penyangga jalan
2. Benda kerja

3. Pahat bubut

4. Mur pengunci

2. Penyangga Tetap

Gambar 4.49.Penyangga Tetap

Keterangan :

1. Benda kerja

2. Permukaan bantalan minyak

3. Penyangga tetap

6. Kartel

Suatu alat yang digunakan membuat alur-alur kecil pada

benda kerja dengan maksud supaya tidak licin dipegang oleh tangan

seperti pada gambar di bawah ini.

D. Pekerjaan Membubut Menurut Arah Gerak Laju

Macam-macam membuat dapat diklasifikasikan sebagaiberikut:


Keterangan :

a. Membubut luar f. Membubut eksentris


b. Membubut datar g. Membubut profil
c. Membubut dalam h. Memotong ulir sekrup
d. Kartel i. Menggulung per
e. Membubut konis

1. Pembubutan memanjang

Pada pembubutan memanjang gerak jalan pahat sejajar

dengan poros benda kerja sedangkan untuk pembubutan yang

mendatar pahat ini pada benda kerja pada pembubutan yang otomatis

pahat dapat digeser maju dan mundur dengan arah melintang cara ini

adalah cara yang paling sederhana di dalam pekerjaan membubut.

Gambar 4.50 Pembubutan Memanjang

2. Pembubutan muka
Untuk pekerjaan membubut permukaan (face) menggunakan

pahat rata muka, di mana pahat rata tersebut terbagi dua yaitu pahat

rata kanan dan pahat rata kiri. Tapi pada umumnya pembubutan

permukaan selalu menggunakan pahat rata kanan.

Gambar 4.51 Pembubutan Muka

3. Pembubutan tirus

Cara pembubutan tirus ini diameter ujung yang satu dengan

ujung yang lain tidak sama dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :

a. Dengan menggeser posisi kepala lepas ke arah melintang.

b. Dengan cara menggeser sekian derajat eretan atas/penjepit pahat.

c. Dengan cara memasang perkakas pembentuk.

Gambar 4.52 Pembubutan Tirus

4. Membubut eksentris
Bila garis hati dua atau lebih selindris oleh dari sebuah benda

kerja sejajar maka benda kerja ini disebut eksentris jarak antara

garis-garis hati itu disebut eksentrinitas.

Gambar 4.53 Pembubutan eksentris

5. Membuat alur

Untuk pekerjaan membuat alur dipergunakan pahat

bubutpenggalur dan sejenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang

ke kanan atau ke kiri dan bentuk-bentuknya sebagai berikut :

Gambar 4.54 pembuatan Alur


Keterangan :

a. A d. A

lur sudut lur akhir ulir

b. A e. P

lur lebar enusukan

c. A

lur sempit

Memotong benda kerja

Gambar 4.55 Pemotongan Benda Kerja

Keterangan :

1. Plat pembawa
2. Pembawa
3. Benda kerja
4. Kepala lepas
5. Pahat potong

Pemotongan sebuah benda kerja berbentuk batang pada

mesin bubut digunakan sebuah pahat penyayat yang sangat ramping

sebuah benda kerja yang dijepit diantara senter tidak boleh diputus

karena dapat melentur dan menghimpit pahat.


Keterangan :

a. Tusukan pemotongan dengan penyayat lurus


b. Tusukan pemotongan dengan penyayat yang membola
c. Tusukan pemotongan dengan penyayat miring
d. Tusukan pemotongan dengan dua penyayat berhadapan
e. Kedudukan penyayat terlampau rendah

Keterangan :

1. Cakram

2. Benda kerja

3. Sumbu

4. Pahat potong

6. Membubut dalam
Untuk membesarkan lobang yang sudah ada kita dapat

gunakan pahat dalam caranya tidak jauh berbeda dengan dengan

membubut lurus pahat juga mempunyai bentuk tersendiri.

Keterangan :

1. Pahat bubut dalam serong

2. Pahat bubut dalam rata

3. Pahat kait

4. Pahat ulir dalam

7. Membubut profil

Pada umumnya membubut dengan pahat profil tidak terdapat

kesulitan untuk membuat profil pahat diasah menurut bentuk yang

diinginkan pada umumnya pahat bubut ini tidak begitu tebal sehingga

umur pemakaian pendek bila kita harus membubut bola secara teratur

biasanya kita menggunakan alat pembubut bola juga untuk pembubutan

cekung kita gunakan alat bantu yang dijepit pada eretan pahat.

8. Mengkartel

Mengkartel adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja

dengan gigi kartel yang tersedia, kartel dipasang pada rumah pahat
dan kedudukannya harus setinggi senter.Kerjanya kartel ini adalah

menekan benda kerja bukan menyayat seperti pahat bubut

9. Membuat ulir sekrup

Untuk membuat ulir sekrup dengan mesin bubut digunakan

pahat khusus yang berbagai bentuk seperti: Pahat ulir segitiga, segi

empat, trapesium, bulat atau jenis khusus lainnya. Untuk memeriksa

pahat ulir digunakan mal ulir, pembubutan ulir dalam lebih sulit

dibandingkan dengan penyayatan ulir luar, tidak mendapatkan ulir yang

bersih boleh dikelupas serpihan kecil di dalam beberapa pekerjaan.

10. Mengebor pada mesin bubut

Pembubutan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara yakni

benda kerja yang berputar dan bor senter yang berputar.

E. Fungsi Media Pendingin

Perbaikan hasil pemotongan mungkin dilakukan dengan

penggunaan benda padat, cair, emulsi, atau gas dalam proses

pemotongan. Dari segala operasi pembentukan dari pemotongan maka

akan terjadi panas yang tinggi sebagai akibat dari gesekan, maka

permukaan logam yang cenderung melekat satu sama lain.

Media pendingin dapat berfungsi sebagai berikut :

 Mengurangi gesekan antara permukaan

benda kerja dan pahat.

 Mengurangi suhu pada benda kerja.

 Mencuci bersih serpihan.


 Memperbaiki penyelesaian permukaan.

 Menaikkan umur pahat

 Mengurangi kemungkinan terjadinya korosi

pada benda kerja dan mesin.

 Membantu mencegah pengerasan serpihan

pada pahat.

3. Mesin Sekrap (Shaping machine)

Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau

serut. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang

rata, beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring.

Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus

bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.

Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang

disayat atau dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum)

kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju melakukan

penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh

dari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk

(belt). Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan

dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang besar. Roda gigi

tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi

berputar maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan

maju mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang

eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkah berubah.


A. Jenis-Jenis Mesin Sekrap

Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana.Biasanya

digunakan dalam ruang alat atau untuk mengerjakan benda kerja yang

jumlahnya satu atau dua buah untuk prototype(benda contoh). Pahat

yang digunakan sama dengan pahat bubut. Proses sekrap tidak terlalu

memerlukan perhatian/konsentrasi bagi operatornya ketika melakukan

penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin sekrap

horizontal.Selain itu, ada mesin sekrap vertikal yang biasanya

dinamakan mesin slotting/slotter.Proses sekrap ada dua macam yaitu

proses sekrap (shaper) dan planner. Proses sekrap dilakukan untuk

benda kerja yang relatif kecil, sedang proses planner untuk benda

kerja yang besar.

1. Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper)

Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan

serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung

lengan horizontal.Benda kerja didukung pada rel silang sehingga

memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke arah menyilang atau

vertikal dengan tangan atau penggerak daya.Pada mesin ini pahat

melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerjamelakukan

gerakan ingsutan.Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm,

cocok untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.


Gambar 4.55.Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper)

Keterangan :

1. Tuas pengisi 13. Mekanisme dudukan eretan


atau tuas kedudukan eretan 14. Skala pengatur eretan
2. Kepala 15. Pengatur lengandengan
3. Rumah pahat tangan
4.Pahat 16. Poros dudukaneretan
5.Ragum vertikal
6.Meja 17. Eretan lintang
7.Dudukan 18. Tuas tegangan banmesin
8.Penopan meja 19. starter
9.Lemari alat-alat 20. Pintu masuk kepenggerak
10.Sekrup pengunci kepala putar ban mesin
11. Mur jepit lengan 21. alat
12.Lengan
2. Mesin sekrap vertikal (slotter)

Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam,

menyerut dan bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan

yang sukar dijangkau.Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk

operasi yang memerlukan pemotongan vertikal.

Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal,

sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan

melintang. Mesin jenis ini juga dilengkapi dengan meja putar,

sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan pembagian

bidang yang sama besar.


Gambar 4.56.Mesin sekrap vertical (slotter)

Keterangan :

1. Rem dengan penyetelan pembatal


2. Pemegang pahat
3. Meja putar
4. Putaran meja
5. Hantaran lintang
6. Hantar longitudinal
7. Peti gigi roda
3. Mesin Eretan (Planner)

Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan

besar (berat).Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak

bolak-balik, sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak

penyetelan.Lebar benda ditentukan oleh jarak antartiang mesin.Panjang

langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.

4. Mesin sekrap sisi terbuka

Mesin serut ini mempunyai rumah sutu meja terbuka satu jalur V

ganda yang memungkingkan pemuaian tidak seimbang dari tungku

dan peralatan mesin serut ini adalah suatu mesin yang sesuai untuk

benda kerja yang lebih besar.


Gambar 4.57. Mesin Sekrap Sisi Terbuka

Keterangan :

1) Meja maju mundur


2) Kendali
3) Rel silang
4) Rakitan pemegang pahat

5) Rumahan samping

B. Mekanisme Sekrap Balik Cepat

Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam

yaitu mekanik dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank

mechanisme. Pada mekanisme ini roda gigi utama (bull gear)

digerakkan oleh sebuah pinion yang disambung pada poros motor listrik

melalui gear box dengan empat, delapan, atau lebih variasi kecepatan.

RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit (strokes

perminute, SPM). Gambar skematik mekanisme dengan sistem hidrolik

dapat dilihat pada mesin.Dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan

sayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap sama sepanjang


langkahnya. Tiap saat dari langkah kerja, langkahnya dapat dibalikkan

sehingga jika mesin macet lengannya dapat ditarik kembali.Kerugiannya

yaitu penyetelen panjang langkah tidak teliti.

Gambar 4.58.Mekanisme mesin sekrap

C. Bagian Utama Mesin Sekrap

Gambar 4.59.Bagian utama mesin

1. Badan mesin

Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas

pengatur

2. Meja mesin

Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau

penjepit benda kerja.Meja mesin didukung dan digerakkan oleh


eretan lintang dan eretan tegak.Eretan lintang dapat diatur secara

otomatis.
3. Lengan

Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur.Lengan diikat

dengan engkol menggunakan pengikat lengan.Kedudukan lengan di

atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya lurus.

4. Eretan pahat

Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan

memutar roda pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan

pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian

ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat.

Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau

miring.Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan.

5. Pengatur kecepatan

Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan

mesin per menit.Untukpemakanan tipis dapat dipercepat.Pengaturan

harus pada saat mesin berhenti.

6. Tuas panjang langkah

Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan

sesuai panjang bendayang disekrap. Pengaturan dengan memutar

tap ke arah kanan atau kiri.

7. Tuas posisi pahat


Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur

kedudukan pahat terhadap benda kerja.Pengaturan dapat dilakukan

setelah mengendorkan pengikat lengan.

8. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang

Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-

pengaturan panjang engkolyang mengubah gerakan putar mesin

pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja.Dengan demikian meja

melakukan gerak ingsutan (feeding).

D. Alat Bantu pada Mesin Sekrap


1. Pahat Mesin Sekrap
a. Prinsip dasar pemotongan
Pahat bergerak maju mundur, benda kerja bergerak ke arah

melintang.Pemotongan hanya terjadi pada gerak langkah maju,

pada saat langkah mundur benda kerja bergeser.


b. Bentuk pahat sekrap
a) Pahat sekrap kasar lurus
b) Pahat sekrap kasar lengkung

Gambar 4.60 .Pahat sekrap kasar lurus dan melengkung

c) Pahat sekrap datar


d) pahat sekrap runcing
Gambar 4.61 .Pahat sekrap datar dan runcing

e) Pahat sekrap sisi


f) Pahat sekrap sisi kasar
g) pahat sekrap sisi datar

Gambar 4.62.Pahat sekrap sisi, sisi kasar, sisi datar

h) pahat sekrap profil.

i) Pahat sekrap masuk kekeluar lurusdan pahat sekrap masuk

ke luar di teruskan

j) Pahat sekrap masuk dalam


c. Sudut asah pahat

Sudut sudut pahat


α = sudut bebas
β = sudut mata potong (baji)
γ = sudut buang
δ = sudut potong (α + β )

d. Jenis bahan pahat


1. H.S.S. Digunakan untuk memotong material yang

mempunyai tegangan tarik tinggi.

2. Carbide. Digunakan untuk benda-benda tuangan.

2. Elemen Dasar Proses Sekrap

Elemen permesinan dapat dihitung dengan rumus-rumus

yang identik dengan elemen proses permesinan yang lain. Pada

proses sekrap gerak makan (f) adalah gerakan pahat per langkah

penyayatan, kecepatan potong adalah kecepatan potong rata-rata

untuk gerak maju dan gerak kembali dengan perbandingan

kecepatan = Vm/Vr. Harga Rs < 1. Elemen dasar tersebut sebagai

berikut.

1. Kecepatan potong rata-rata


;mm/menit………………………………………….(2.1)

Lt= lv + lw + ln

np = jumlah langkah per menit

lv ≈20 mm

ln ≈10 mm
2. Kecepatan makan

vf = f · np; mm/menit ……. . . ………………………...… (2.2)

f = gerak makan; mm/langkah

3. Waktu pemotongan

;menit….…………………….…………………… (2.3)

4. Kecepatan penghasilan beram


Z = a · f· v; cm3/menit .…………...……………………… (2.4)

Besar kecilnya kecepatan potong tergantung pada jenis

material yang dipotong dan alat yang digunakan.

3. Proses Sekrap
1. Menjalankan mesin
 Lengan digerakkan dengan cara memutar roda

pemeriksauntuk melihat kemungkinan tertabraknya

lengan.
 Menentukan banyak langkah per menit.
 Motor mesin dihidupkan. Dengan cara memasukkan tuas

konpling mulai bekerja. Mencoba langkah pemakanan


(feeding)dari meja, mulai dari langkah halus sampai

langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin


 Menghentikan kerja mesin dilakukan dengan cara melepas

tuas kopling kemudian matikan motor.


2. Proses penyekrapan

Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda

kerja agar menghasilkan permukaan yang rata.Penyekrapan

bidang rata dapat dilakukan dengan caramendatar

(horizontal) dan cara tegak (vertikal). Pada penyekrapan arah

mendatar yang bergerak adalah benda kerja atau meja ke arah

kiri kanan.Pahat melakuka langkah penyayatan dan ketebalan

diatur dengan menggeser eretan pahat.

Gambar. Penyekrapan datar

Adapun langkah persiapan penyekrapan bidang

mendatar sebagai berikut.

 Pemasangan benda kerja pada ragum.


 Pemasangan pahat rata.
 Pengaturan panjang langkah pahat.
 Pengaturan kecepatan langkah pahat.
 Pengaturan gerakan meja secara otomatis.
 Setting pahat terhadap benda kerja.

Penentuan ketebalan penyayatan pahat.Untuk

pemakanan banyak digunakan pahat kasar. Besarnya feeding

diambil = 1/3 dari tebal pemakanan.


 Kedalaman pemotongan dilakukan dari eretan alat potong.
 Feeding dilakukan oleh gerakan meja.
 Meja bergeser pada saat lengan luncur bergerak mundur.
3. Penyekrapan tegak

Pada penyekrapan tegak, yang bergerak adalah eretan

pahat naik turun.Pengaturan ketebalan dilakukan dengan

menggeser meja.Pahat harus diatur sedemikian rupa

(menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yang menyayat

dan bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebal pemakanan diatur

tipis ± 50 mm.

Gambar. Penyekrapan tegak

Langkah kerja penyekrapan tegak sesuai dengan

penyekrapan yang datar.

 Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja.


 Feeding dilakukan oleh gerakan eretan alat potong.
4. Penyekrapan menyudut

Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan

benda kerja agar menghasilkan permukaan yang

miring/sudut.Pada penyekrapan ini yang bergerak adalah eretan

pahat maju mundur.Pengaturan ketebalan dilakukan dengan


memutar ereten pahat sesuai dengan kebutuhan sudut

pemakanan.

Gambar. Penyekrapan menyudut

Langkah kerja penyekrapan sudut sebagai berikut :

 Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja


 Feeding dilakukan oleh eretan alat pemotong.
5. Penyekrapan alur

Menurut alur penyekrapan, mesin sekrap dapat

digunakan untuk membuat alur:

 Alur terus luar


 Alur terus dalam
 Alur buntu
 Alur tembus

Secara garis besar, pembuatan alur pada mesin

sekrap harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

 Pembuatan garis batas luar.


 Pengerjaan pahat.
 Pengerjaan pendahuluan.

Alur terus luar di antaranya alur ”U”, alur ”V”, dan

alur ekor burung.


Alur ” U”Alur ”V”Alur ekor burung

Penyekrapan alur ”V” dan ekor burung merupakan

penyekrapan yang paling rumit karena memerlukan

ketekunan dan kesabaran. Prinsip pengerjaannya merupakan

gabungan dari beberapa proses penyekrapan. Berhasil atau

tidaknya pembuatanalur ”V” dan ekor burung tergantung

dari pengaturan eretan pahat, pengasahan sudut pahat dan

pemasangan pahatnya. Pada penyekrapan alur ekor burung

atau alur ”V” sebagai berikut.

 Diawali dengan penyekrapan alur biasa.


 Selanjutnya memasang pahat lancip.
 Mengatur eretan pahat.
 Mengatur posisi pahat.
 Lakukan secara hati-hati dan pemakanannya harus tipis.

Alur tembus dalam umumnya untuk alur pasak pada

roda gigi atau pully. Untuk penyekrapan alur pasak

memerlukan tangkai pemegang pahat (pemegang pahat

tambahan) yang memungkinkan pahat masuk ke dalam

lubang yang akan dibuat alur dalam.

Gambar Penyekrapan alur pasak


Penyekrapan alur pasak luar yang buntu lebih rumit

karena gerakan pahatnya terbatas.Untuk itu harus dibuat

pengerjaan awal pada mesin bor atau frais. Batas alur pasak

harus dibuat dengan cara membuat lubang dengan end mill

sesuai dengan ukuran lebar dan dalamnya alur. Agar pajang

langkah terbatas, maka harus diatur terlebih dahulu sesuai

dengan panjang alur.Penyekrapan dapat dilakukan bertahap

apabila lebar alur melebihi lebar pahat yang digunakan.

Gambar. Penyekrapan alur

4.Mesin Bor

Mesin ini untuk membuat lubang-lubang pada benda kerja,

juga untuk pekerjaan pemperluas lubang (reamer), membor lubang

penahan (contersink), mengebor contersink adalah mengebor tirus.

Pada sistem kerjanya pahat yang berupa mata bor berputar dan

menekan benda kerja lalu menyayatnya, mata bor ditekan terus


sambil diminyaki ( diberi pendingin ) segingga tembus dan

terlubang.

Keterangan :

1. 6.
Badan Meja
2. 7.
Motor pengerak Pengeser meja
3. 8.
Rumah sabuk pengerak Penyatan
4. 9.
Tangan Tangan
5. 10.
Poros Poros

Pada waktu kerja dengan mesin bor ini kemungkinan

kecelakaan yang terjadi adalah banyak. Tata yang melesat/ikatannya

dapat jatuh menimpa badan tukang bor atau temannya, rambut yang

panjang bisa terbawah putaran bor oleh karena itu setiap pekerja

hendak melakukan pekerjaan dengan mesin bor haruslah

memperhatikan :
1. Sewaktu bekerja haruslah memakai kaca mata pengaman,

topi/pengikat rambut, lengan baju harus pendek, pendingin mata

bor harus selalu siap.

2. Kecepatan putaran mesin, peyayatan harus disertel pada

semestinya (jangan berlebih-lebihan).

3. Pekerjaan tidak boleh memakai cicin, jam tangan dan pakaian

harus tidak boleh longgar tatal hendaknya dibersihkan dengan alat

jangan memakai tangan.

4. Ruang kerja harus dijepit dengan kuat dan diberi penahanan

yang cukup.

5. Mata bor harus tajam benar, jangan memakai mata bor yang

kurang baik pengasahannya.

Mesin bor ada bermacam-macam jenis type ialah:

1. Mesin bor bangku.


2. Mesin bor tegak.
3. Mesin bor dengan meja kompon.
4. Mesin bor paralel.
5. Mesin bor bersumbu bergerak/mesin bor radial.
6. Mesin bor sumbu banyak.

Pada suatu mesin bor yang diputar dengan perantaraan motor

listrik, ada juga mesin dengan penjepit banda kerja, kepala, poros

dengan pengikat mata bor, sedangkan mata bor (pahat bor) juga

berjenis-jenis macamnya tergantung macam bentuk, benda kerja yang

akan di bor.

Di samping mesin bor yang diputar dengan perantaran motor

listrik, ada juga mesin bor yang dapat di bawah kemana-mana dan
juga dengan perantara motor listrik dengan kabel listrik yang panjang

ini disebut mesin bor pistol dimana di gunakan bahan-bahan yang

berubah-rubah misalnya untuk mengebor bagian rumah (umumnya

untuk tukang kayu) dan lain sebagainya mesin bor yang berputar oleh

tangan orang, umunya untuk mengebor kayu disebut bor dada.

Mesin bor digunakan untukmembuat lubang-lubang pada

benda kerja, juga pekerjaan untuk memperluas lubang panah yaitu :

mengebor tirus, system kerjanya. Sambil diberi pendingin agar bornya

tidak mudah rusak.

Sebelum mesin bor digunakan mengebor lubang pada benda

kerja, pekerja logam harus memperhatikan hal-hal berikut :

a. Kelengkapan mesin bor

b. Pelumas.

c. Jenis bahan yang akan dibor.

d. Ukur garis tengah bor

e. Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor.

f. Pencegahan kecelakaan.

Mesin bor dada mempunyai gerakan berputar yang dijalankan

dengan tangan, ukur garis tengah lubang yang dapat dibuat degan

mesin bor ini tidak boleh dari 10 mm.

Untuk bor mempunyai kepala bulat lurus diguakan

pemegang/penjepit bor yang otomatis (universal). Bila mana kunci di

putar maka mulutnya akan bentuk tirus dipergunakan sarung


pengurang, sarung pengurang biasanya dibuat dengan bermacam-

macam ukuran sesuai dengan tingkatannya dan kebutuhannya.

Bor dibuat dari baja korbon tinggi atau baja potong cepat, sisi

potong dikeraskan dan diasah dengan sudut kira-kira 118 o. Bor-bor

alur lurus dipergunakan untuk mengebor logam-logam lunak seperti

kuningan, tembaga, dan sebagainya. Bor alur dipergunakan untuk

umum pada kerja logam, alur di buat dua, tiga atau empat alur.

5.Mesin Gergaji

Mesin Gergaji Untuk memotong benda-benda kerja yang

panjang, misalnya batang-batang besi bulat atau persegi dipakailah

mesin gergaji, di mana gergaji menyayat dengan gerakan bolak-balik

(langkah penyayatan dilakukan hanya ketika bergerak maju) untuk

benda-banda yang berukuran kecil hanyalah dilakukan cukup dengan

gergaji tangan.
Gambar : Mesin Gergaji

Keterangan gambar :
a. Tuas api moncong.
b. Moncong yang dapat di geser-geserkan.
c. Bahan batang.
d. Daun gergaji.
e. Bingkai gergaji.
f. Pipa alat pendingin.
g. Perkakas angkat.
h. Tumpuan.
i. Pemengang tumpuan yang dapat diubah-ubah.
Daun juga gergaji atau bila, bentuk giginya ada yang lurus atau

juga ada yang zig-zag hal di mana untuk memotong bahan yang yang

lebar. Macam-macam betuk/type mesin gergaji adalah datar, gergaji

pita, gergaji bundar dan lain-lain.

6.Mesin Gerinda

Mesin gerinda adalah mesin asah, untuk menajamkan

semua jenis pahat, baik pahat bubut, pahat sekrap, pahat tangan,

pahat bor, dan lain sebagainya. Jenis mesin asah ini antara lain

adalah: mesin asah datar, mesin asah bundar, mesin asah profil,

mesin asah perkakas, mesin asah potong. Batu asah atau batu

gerinda terbuat dari “korund” yakni oksida aluminium (Al2O3) yang

keras, liat dan kuat atau sering juga dibuat dari “karborundum”

(Karbida silisium, ia lebih keras dari korund).


Gambar Mesin Gerinda

Keterangan :

1. Gelas pengaman 5. Kaki

2. Motor listrik 6. Tempat air

3. Mata gerinda pendingin

4. Saklar 7. Tutup batu

7.MESIN LAS
Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan

logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dengan atau

tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam tambahan dan

menghasilkan sambungan yang kontinu. Dari definisi tersebut

terdapat 4 hal untuk menjelaskan definisi pengelasan yaitu

mencairkan sebagian logam, logam pengisi, tekanan dan sambungan

kontinu
Proses penyambungan lain yang telah dikenal lama selain

pengelasan adalah penyambungan dengan cara BRASING dan

SOLDERING. Perbedaan dengan pengelasan adalah pada brasing

dan soldering tidak melibatkan percairan logam induk hanya lubang

pengisinya saja, sedangkan perbedaan antara brasing dan soldering

terdapat pada titik cair logam mengisi proses brasing terkisar 450

derajat derajat C – 900 derajat C, sedangkan untuk soldering, titik

cair logam pengisinya kurang dari 450 derajat C.


Pengelasan secara umum diklasivikasikan dalam dua bagian yaitu :
1. Las Listrik
Las listrik adalah suatu proses penyambungan dua

keping logam atau lebih, menjadi suatu sambungan yang tetap,

dengan menggunakan panas dan bahan tambah atau pengisi.

Umumnya cara pengelasan yang paling produktif terhadap besi

plat yang tebal adalah dilakukan dengan menggunakan las listrik

karena sifatnya sangat efisien dan hasil sambungan.

Pengelasan terjadi akibat panas yang timbul oleh busur

listrik (AC) antara elektroda logam yang terbungkus “fluks” dan

benda yang akan dilas sumbu elektroda merupakan logam

pengisi yang meleleh di dalam lengkungan listrik. Fluks

mengurai di dalam lengkung listrik dan menghasilkan pensai gas

dan suatu lapisan padat, kedua-duanya melindungi kampuh las

yang sedang terbentuk terhadap pengaruh yang merusak dari

udara.

 Jenis-jenis mesin las listrik

1. Mesin las listrik transformator arus bolak

balik.

Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balik pase

tunggal dan sebaliknya memberi arus bolak balik dengan

voltase (tegangan) yang lebih rendah dari pada

lengkungan

2. Mesin Las Listrik Rectifier Arus Searah


Mesin listrik ini merupakan arus listrik bolak balik

(AC) yang masuk, menjadi arus listrik keluar (DC).

Pekerjaannya tenang dan biasanya mempunyai tombol

mengontrol tunggal untuk menyetel arus listrik keluar.

3. Generator arus arah yang dijalankan dengan

arus listrik AC, Mesin ini bekerja dengan sumber arus

listrik AC, sebuah motor listrik digunakan untuk

menjalankan generator yang membangkitkan arus listrik

searah yang dilakukan arus listrik yang tetap

tegangannya pada lengkung listrik.

4. Generator listrik searah yang dijalankan

dengan mesin terdiri dari generator arus listrik yang

dijalankan dengan sebuah mesin bensin atau diesel ini

dapat dipindahkan dan bila mana sumber tenaga listrik

tidak ada.

2. Las Asetilin

Las asetilin adalah cara pengelasan dengan

menggunakan nyala api yang didapat dari pembakaran asetilin

dan oksigen (zat asam).

Seperti halnya cara pengelasan yang lain, las asetilin

digunakan untuk menyambung dua bagian logam secara

permanen. Dalam penyambungan dua logam ini, dapat

dilakukan tanpa bahan pengisi atau dengan tambahan bahan


pengisi. Hal ini tergantung pada ketebalan pelat yang

disambungkan dan jenis sambungan yang diinginkan.

Selain digunakan untuk menyambung dan menyolder, las

asetilin dipakai juga untuk pemotongan logam. Untuk

pengelasan menyambung digunakan pembakar (torch),

sedangkan untuk memotong logam digunakan pembakar

pemotong (cutting torch).

1. Peralatan

Untuk dapat mengelas dan memotong ataupun fungsi

lainnya dari proses gas maka diperlukan peralatan yang dapat

menunjang fungsi-fungsi itu. Secara umum, peralatan yang

digunakan dalam gas ini adalah :

I.1 Tabung gas oksigen dan tabung gas bahan bakar


Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam

kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari baja, tetapi

sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari

paduan alumunium. Tabing gas tersedia dalam bentuk seragam

mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini di buat

berbeda karena di sesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas

dan juga jenis gas yang ditampung.


Untuk memebedakan tabung gas apakah di dalamnya berisi gas

oksigen, asetilin atau gas lainnya dapat dilihat dari kode warna

yang ada pada tabung itu. Tabel berikut ini menunjukkkan kode

warna tabung gas untuk berbagai jenis warna.


Jenis Gas Kode warna tabung
Oksigen (O2) Biru
Asetilin (C2H2) Putih/kuning
Argon (Ar) Hitam dengan strip putih
Udara Hitam
Hidrogen (H2) Hijau tua
Gas bahan bakar Merah
1.2. Katup selinder

Selang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka

digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat di bagian atas

dari tabung. Pada tabung gas oksigen, katup biasanya di buat

dari material kuningan, sedangkan untuk tabung gas asetilin,

katup ini terbuat dari material baja.

1.3. Regulator

Regulator atau lebih tepat di katakan katup penuntun tekan

di pasang pada katup tabung dengan tujuan untuk mengurangi

atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan kerja torch.

Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya

tekanan kerja selama proses pemotongan atau pengelasan.

Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan kerja

harus dipertahankan tetap oleh regulator.

Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran, masuk

katup pengatur tekan kerja, katup pengaman, alat pengukur

tekanan tabung, alat pengukur tekanan kerja atau katup

pengatur keluar gas menuju selang.

1.4. Selang gas


Untuk menghailkan gas yang keluar dari tabung menuju torch

digunakan selang gas.

Untuk memenuhi persyaratan keamanan selang harus mampu

menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam

pemakainnya, selang di bedakan berdasarkan jenis gas yang

di alirkan. Untuk memudahkan bagaimana membedakan

selang oksigen dan selang asetilin cukup memperhatikan

kode warna pada selang. Berikut ini diperhatikan tabel yang

berisi informasi tentang perbedaan warna untuk membedakan

jenis gas yang mengalir dalam selang.

Jenis gas Kode warna Contoh


Oksigen (O2) Biru -
Gas bahan bakar Merah Asetilin
Gas cair Jingga Propama

(LPG)
Gas tak mudah Hitam Udara

terbakar bertekanan
1.5. Torch

Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan

oleh torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujung

nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan di atas, torch

memiliki dua fungsi yaitu :

a. sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar

b. sebagai pembentuk nyala api di ujung nosel

Torch dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut

klasivikasi berikut ini


(1). Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur,

dibedakan atas :

- Insektor Torch (tekanan rendah)

Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu

dibuat lebih dari tekanan gas oksigen.

- Equal Pressure Torch (torch bertekanan sama)

Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas

bahan bakar pada sisi saluran masuk sama besar,

proses pencampuran kedua gas dalam ruang

tercampur berlangsung dalam tekanan yang sama.

(2). Menurut ukuran dan berat, dibedakan atas :

- Torch normal

- Torch tingkat kecil

(3). Menurut jumlah saluran nyala api, di bedakan atas :

- Torch nyala api tunggal

- Torch nyala api jamak

(4). Menurut gas yang digunakan, dibedakan atas :

- Torch untuk gas asetilin

- Torch untuk gas hidrogen, dan lain-lain

(5). Menurut aplikasi, dibedakan atas :

- Torch manual

- Torch manual/semi otomatik

1.6. Kawat las


Kawat las digunakan sebagai bahan pengisi untuk

penambahan kekuatan las

2. Gambar alat-alat bantu gas asetilin

2.1. Botol gas asetilin dan oksigen

2.2. Regulator

Ket :
1. Dari botol selinder
2. Ke pembakar
3. Baut pengatur tekanan kerja
4. Manometer (tekanan kerja)
5. Manometer (tekanan isi)
2.3. Pembakar (torch)
2.4. Pakaian las

2.5. Alat ukur

2.6. Pembakar Potong (cutting Torch)


2.7. Selang Las

3. Alat bantu dan Bahan Las asetilin

3.1. Korek api

3.2. Kaca mata las


3.3. Alat pengerjaan kampuh las

3.4. Penjepit (ragum)

3.2.2 Proses Pemotongan Non Konvensional

Prinsip utama dari proses nonkonvensional adalah

memanfaatkan macam-macam bentuk pengerjaan (bentuk

pemotongan). Adapun sumber energi yang digunakan meliputi:

 Energi Mekanis

 Energi Elektro kimia


 Energi Cahaya

 Energi Kimia

 Energi Thermo Kimia Elektrik

Di dalam pengerjaan proses manufaktur, terdapat beberapa jenis mesin

non-konvensional yang digunakan diantaranya:

1. Abrasive Jet Machining (AJM)

Pengerjaan yang dilakukan dengan jalan menyemprotkan aliran

fluida dengan kecepatan yang tinggi kepermukaan benda kerja. Fluida

yang digunakan dicampurkan dengan partikel-partikel abrasive. Proses ini

terutama digunakan untuk memotong material-material yang keras dan

rapuh. Gram-gram yang dikeluarkan dari benda kerja disebabkan oleh efek

geseran partikel grafik, efek abrasi dan erosi aliran fluida dan partikel.

Gambar proses penyemprotan

2. Ultra Sonic Machining (USM)

Suatu cara pengerjaan dengan menggunakan partikel-partikel

abrasive cairan yang di tempatkan di antara benda-benda kerja dan

perkakas. Perkakas ini ditahan pada tools holder yang berfungsi unutuk

mengubah getaran listrik yang lebih tinggi menjadi getaran mekanis pada
partikel-partikel abrasive. Proses ini terutama digunakan untuk memotong

material-material yang keras dan rapuh secara evektif.

3. Electrical Discharger Machining (EDM)

Suatu proses pengerjaan di mana material logam di keluarkan

dengan cara pelepasan atau loncatan bunga api listrik antara pahat sebagai

elektroda dengan benda kerja sebagai anoda. Loncatan bunga api listrik ini

terjadi di dalam fluida yang berfungsi sebagai media isolator.

4. Light Amplification by Stimmulated Emmission of Radiaton (laser)


5. Elektro Kimia

Pada dasarnya suatu element yang menyangkut proses dasar

pemotongan adalah sama, hanya sedit terdapat perbedaaan yang

disebabkan karena perbedaan dan jenis perkakas potong yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai