Home » Nautik » Pencegahan Polusi » 30 Soal Jawab Pencegahan Polusi Bank Soal Maritim
30 Soal Jawab Pencegahan Polusi | Bank Soal Maritim|, Peran IMO dalam menanggulangi pencegahan
polusi memang sangat penting namun yang paling penting lagi jika kita tau bagai mana cara pencegahan
polusi di kapal baik kapal sedang berlayar berlabuh ataupun sandar.
Berikut ini adalah 30 Soal Jawab Pencegahan Polusi dari Bank Soal Maritim yang biasa di ujikan ketika
ujian negara Profesi Pelaut.
Pencegahan Polusi
1. a.Dampak pencemaran ialah menyebabkan lingkungan laut menjadi kurang berfungsi atau tidak
berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Misalkan :
- dampak ekologi
- tempat rekreasi
- binatang2 laut
- burung2 laut
- bunker, transfer minyak antara tanki cleaning, ballasting, buangan dari slop tank, buangan dari bilges.
- kapal tubrukan
- kapal kandas
- kapal kebakaran
- kapal tenggelam
- kebocoran minyak
- pencucian tanki
- COW- transferring-loding/discarging
- kotoran manusia
2. a. minyak dianggap sebagai penyebab pencemaran yg potensial karena minyak digunakan oleh setiap
kapal yg berlayar dilaut sehingga banyak kemungkinan akan adanya pencemaran laut oleh minyak.
b. hal2 yg dilakukan IMO untuk mengurangi pencemaran dilaut ialah membuat konvensi2 mengenai
peraturan pencegahan pencemaran dilaut misalkan
- SOLAS 74
- MARPOL 73/78
- COLREG 72
- SCTW 78/95
- LL convension 66
- TMS convension 69
3. a. yang dimaksud dgn minyak campuran yaitu suatu campuran yg mengandung minyak.
- minyak yg masih bisa dipakai dipisahkan untuk dipakai kembali dan yg tidak bisa digunakan dibuang
melalui pompa got sesuai dgn peraturan .
1. kategori A yaitu zat cair beracun yg apabila dibuang kelaut dari pencucian tanki muatan atau dari
ballast yg dimuat ditangki muatan akan menimbulkan bahaya yg besar (major hazard) baik terhadap
sumber hayati laut atau kesehatan manusia atau menimbulkan ancaman serius terhadap penggunaan
laut secara sah lainnya sehingga mengharuskan penggunaan alat2 penanggulangan yg lebih kuat untuk
membersihkannya.
2. kategori B yaitu zat cair beracun yg apabila dibuang kelaut akan menimbulkan bahaya (hazard) baik
terhadap sumber hayati laut atau kesehatan manusia atau menimbulkan ancaman terhadap penggunaan
laut secara syah sehingga mengharuskan penggunaan alat anti polusi khusus.
3. Kategori C yaitu zat cair yg apabila dibuang kelaut akan menimbulkan bahaya kecil (minor hazard)
sehingga membutuhkan operasi khusus untuk penanggulangan.
4. Kategori D yaitu zat cair beracun yg apabila dibuang kelaut memperlihatkan bahaya yg dapat diketahui
(recognized hazard) sehingga memerlukan perhatian.
1. sesudah selesai pembongkaran sebelum kapal berangkat tanki harus diadakan pencucian
pendahuluan (pre wash) dan air pencucian dibuang ke receiption facility sampai konsentrasi zt cair
beracun dalam aliran kurang dari 0,1 % dalam berat kemudian dipompa sampai kosong kecuali untuk
jenis pospor konsentrasi dalam aliran kurang dari 0,01 % dalam berat.
2. bila kemudian air ditambahkan kedalam tanki, air pencucian dapat dibuang kalau sesuai dgn
persyaratan :
b. kapal sedang berlayar dgn kecepatan 7 knots untuk yg digerakan mesin dan 4 knots untuk yg ditunda.
d. pembuangan pada jarak tidak kurang dari 12 mil dari daratan dgn kedalaman tidak kurang dari 25 mtr.
5. a. yg dimaksud dgn sawage ialah
- air buangan dari ruangan medis, tempat cucian tangan atau bak cucian.
- sawage yg sudah dihancurkan dan dimatihamakan dapat dibuang pd jarak lebih dari 4 mil dari daratan
terdekat.
- sawage yg belum dihancurkan dan matihamakan pada jarak lebih dari 12 mil dari daratan terdekat.
- pembuangan tidak dilakukan sekaligus tetap dialirkan pada waktu kpl berlayar dgn kecepatan 4 knots.
segregated ballast tank : tolak bara yg diisi kedalam suatu tanki yg sama sekali terpisah dari tanki muat
dan system bahan bakar (tanki permanent khusus ballast atau muatan lain dari minyak atau zat cair
beracun).
dedicated ballast tank :ballast bersih yg diangkut dalam tanki muat yg digunakan untuk ballast kapal.
b. yg harus dilengkapi dgn dedicated ballast tank yaitu existing crude oil 40.000 DWT atau lebih.
7. a. yg dimaksud dgn special area ialah suatu daerah laut dimana untuk alas an2 tehnik sehubungan dgn
kondisi oceanografi dan ecologinya dan sifat tertentu dari kepadatan lalu lintas, pemberlakuan metode
khusus untuk mencegah pencemaran diperlukan.
1. mediterianian sea.
2. balatic sea.
3. black sea.
4. red sea.
5. gulf area.
6. antartic.
7. northwest European.
a. oily water separator digunakan untuk memisahkan air dan minyak yg dipompa dari bilge (air got kamar
mesin) dimana menghasilkan kandungan minyak < 100 ppm.
b. dispersant ialah digunakan untuk menetralisir tumpahan minyak.
c. interfase detector digunakan untuk menentukan batas minyak dan air sehingga pembuangan dapat
dihentikan sebelum batas tersebut dicapai.
9. a. yg dimaksud dgn sampah sesuai ANNEX V marpol 73/78 ialah semua jenis sisa makanan, bahan2
buangan rumah tangga dan bahan2 buangan termasuk ikan segar dan bagian2 yg terjadi selama
pengoperasian kapal yg normal & ada keharusan untuk disingkirkan dan dibersihkan secara terus
menerus / berkala kecuali bahan yg ditetapkan dalam lampiran2 lain konvensi marpol.
* kapal ukuran GT 400 keatas dan setiap kapal yg bersertifikat untuk membawa lebih dari 15 orang harus
membawa garbage management plan.
* isi dari garbage management plan ialah prosedur tertulis untuk pengumpulan,
penyimpanan,pemprosesan dan pembuangan sampah termasukpenggunaan peralatan dikapal dan juga
menunjuk orang yg melaksanakan rencana ini.
- sanksi pidana dikenakan terhadap barang siapa yg berbuat. (termasuk awak kapal)
Menurut UU No 21 tentang pelayaran pasal 119,120 barang siapa yg melakukan pembuangan limbah
tidak sesuai dgn aturan diancam hukuman penjara paling lama 5 th atau denda 120 juta rupiah dan
apabila pembuangan tsb mengakibatkan rusaknya lingkungan diancam hukuman 10 th penjara atau
denda 240 juta rupiah.
-sanksi perdata berupa tuntutan ganti rugi ditujukkan kepada pemilik kapal. Karena tuntutan ganti rugi
tsb kadang2 jumlahnya sangat besar sehingga tidak sanggup ditanggung sendiri oleh pemilik kapal maka
batas tanggung jawab diatur dalam konvensi international yg disebut international convention on civil
liability for oil pollution damage 1969 yg kemudian diperbaharui th1992 sehingga sekarang dikenal dgn
nama CLC 1992. kapal2 tanker ukuran DWT 2000 ton atau lebih harus menjadi anggota dan
mengasuransikan tanggung jawabnya.
b. pemilik kpl boleh tidak membayar ganti rugi menurut konvensi CLC 69 amandement 92 : pemilik kapal
boleh tidak membayar ganti rugi apabila dia dapat membuktikan bahwa kejadian itu disebabkan oleh :
- diakibatkan oleh kelalaian atau akibat perbuatan yg salah dari pemerintah yg bertanggung jawab
terhadap bekerjanya sarana Bantu navigasi.
11. a. yg dimaksud pencemaran ialah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain kedalam laut oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air laut
turun sampai tingkat tertentu yg menyebabkan laut menjadi kurang atau berfungsi lagi sesuai dgn
peruntukannya.
- zat2 berbahaya.
diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dgn kepres no 46 th 1986 untuk kapal2 yg berlayar keluar negeri
sejak 27 oktober 1986 dan untuk kapal2 yg berlayar didalam negeri diberlakukan sejak 27 oktober 1987.
13. a. kapal yg harus memiliki sertifikat IOPP yaitu kapal2 yg berukuran GT 150 atau lebih untuk tanker
dan berukuran GT 400 atau lebih untuk non tanker.
b. instansi yg mengeluarkan sertifikat IOPP diindonesia ialah directorat perhubungan laut / DITKAPEL.
- check kran2.
- menyiapkan PMK.
1. menjamin kebutuhan kompensasi yg memadai dapat tersedia untuk orang yg menderita kerugian
akibat pencemaran minyak dari kapal.
2. keinginan untuk mengesahkan aturan dan prosedur international untuk menentukan tanggung jawab
dan menyediakan kompensasi untuk kasus tersebut.
importer minyak.
16. a. yg dimaksud dgn tanki ballast terpisah ialah tolak bara yg diisi kedalam suatu tanki yg sama sekali
terpisah dari tanki muat dan system bahan bakar (tanki permanent khusus ballast atau muatan lain dari
minyak atau zat cair beracun)
17. a. yg dimaksud dgn ballast kotor ialah ballast yg masih mengandung minyak.
b. cara pembuangan ballast kotor dari kapal tanker sesuai aturan 9 ANNEX I :
c. kapal yg tidak ada surat ukur tapi membawa lebih dari 10 orang.
b. sertifikat yg dikeluarkan sesuai ANNEX IV ialah international sewage pollution prevention certificate.
a. initial survey.
b. periodical survey.
20. a. emisi2 yg diawasi menurut ANNEX VI marpol 73/78 ialah :
4. emisi dari bahan campuran organic yg mudah menguap (volatile organic compound)
6. kualitas BBM.
1. initial survey
2. renewal survey.
3. intermediate survey.
4. annual survey.
5. additional survey.
b. tanggung jawab nahkoda sesudah kapal diberikan sertifikat IOPP ialah berkewajiban untuk
melaporkan apabila terjadi kecelakaan atau kerusakan ditemui yg akan mempengaruhi kelaikan kapal
atau terjadinya kekurangan perlengkapan sesuai annex ini.
22. a. persyaratan kontruksi dan perlengkapan pencegahan pencemaran untuk kapal tanker pengangkut
minyak mentah ukuran 40.000 DWT ialah
kontruksi :
1. sbt
2. double hull
Perlengkapan :
1. OWS
2. ODM & CS
3. COW
4. Dispersant.
b. yg dimaksud crud oil washing ialah minyak mentah yg digunakan untuk menyemprot dinding2 tanki
pada waktu bongkar untuk membersihkan sisa2 minyak yg menempel pada dinding tanki.
23. a.kapal2 yg harus dilengkapi dgn oil record book part II ialah : setiap tanker GT 150 atau lebih.
1. pemuatan minyak.
3. pembongkaran muatan
4. pengoperasian COW.
24. a. yang dimaksud SOPEP ialah peralatan yg berguna untuk penanggulangan pencemaran minyak.
b. kapal2 yg harus dilengkapi dgn SOPEP setiap kapal tanker GT 150 atau lebih dan non tanker GT 400
atau lebih dan apa isinya :
- sekop.
- majun.
- spray applicator.
25. a. sanksi kalau membuang minyak tidak sesuai dgn aturan ialah diancam hukuman penjara palin lama
5 th atau denda 120 jt rupiah.dan apabila pembuangan tsb mengakibatkan rusaknya lingkungan diancam
hukuman 10 th penjara atau denda 240 jt rupiah.
26. a. yg dimaksud dg zat berbahaya (harmful substance) ialah setiap zat yg apabila dibuang ke laut akan
menimbulkan bahaya thd kesehatan manusia thd kehidupan biota2 dilaut dan menimbulkan kerusakan
atau gangguan terhadap penggunaan laut yg syah lainnya.
b. aturan mengenai tanda dan label untuk zat berbahaya yg diangkut dalam kemasan :
merk dan labeling diberi merk nama tehnik dilengkapi UN number. Merk harus tidak dapat hilang walau
terbenam dilaut selama 3 bln.
27. a. yg dimaksud slop tank ialah tanki yg khusus diperuntukkan untuk mengumpulkan air pencucian
atau pengeringan dari tanki lain atau campuran berminyak lainya.
b. kapasitas dari slop tank sesuai aturan 15 marpol 73/78 ialah minimum 3 % dari kapasitas muat kapal
kecuali pemerintah menyetujui :
- 2% untuk tanker yg air pencuci dapat digunakan lagi untuk mencuci tanki lain atau dilengkapi COW dan
SBT.
- 1% tanker kombinasi.
1. setiap tanker GT 150 atau lebih dilengkapi dgn oil record book Part I & II.
2. setiap kapal non tanker GT 400 atau lebih harus dilengkapi oil record book Part I.
1. menjamin kebutuhan kompensasi yg memadai dapat tersedia untuk orang yg menderita kerugian
akibat pencemaran minyak dari kapal.
2. keinginan untuk mengesahkan aturan dan prosedur international untuk menentukan tanggung jawab
dan menyediakan kompensasi untuk kasus tsb.
b. kapal2 yg harus memiliki sertifikat jaminan ganti rugi ialah kapal 2000 DWT atau lebih.
30. a. yg dimaksud dgn zat cair category B ialah zat cair beracun yg apabila dibuang kelaut akan
menimbulkan bahaya(hazard) baik terhadap sumber hayati laut atau menimbulkan ancaman terhadap
penggunaan laut secara sah sehingga mengharuskan penggunaan alat anti polusi khusus.
* sesudah selesai pembongkaran tanki dicuci (pre wash) sampai sisa muatan dalam tanki tidak lebih dari
1 m³ atau 1/3000 kapasitas tanki dan dibuang ke receiotion facility kemudian apabila ditambahkan air
dapat dibuang kelaut dgn persyaratan :
d. pembuangan dilaksanakan tidak kurang dari 12 mil dari daratan pada kedalaman lebih dari 25 mtr.
Postingan 30 Soal Jawab Pencegahan Polusi Bank Soal Maritim, anda juga bisa membaca tentang
postingan lainya silahkan kunjungi tautan berikut ini :
SUBMIT
Kapal – Kapal tangki minyak ( oil Tankers ) Kapal – kapal tangki minyak mengangkut muatannya dalam
sejumlah tangki – tangki atau kompartemen – kompartemen dalam badan ...
Pencegahan Pencemaran Operasional Kapal – Kapal tangki minyak ( oil Tankers ) Kapal – kapal tangki
minyak mengangkut muatannya dalam sejumlah tangki – tangki atau ...
Static Stability ( Stabilitas Statis )
STATIC STABILITY Stabilitas adalah keseimbangan dari kapal, merupakan sifat atau kecenderungan dari
sebuah kapal untuk kembali kepada kedudukan semula setelah mendapa ...
ANNEX V GARBAGE
A. Difinisi – difinisi 1. Sampah adalah semua jenis sisa makanan dari atas kapal dan sisa operasional tidak
termasuk ikan segar dan bagian – bagian lainnya, yang dihasi ...
ANNEX III (Hamful Substances In Package Form) A. Pemberlakuan Annex III ini berlaku untuk semua kapal
yang mana sedang mengangkut bahan – bahan berbahaya dalam kemasan ...
Search..
GO
POPULAR POSTS
Foto Hot Di Kapal Pesiar Ini Penumpangnya Tidak Boleh Pakai Baju
LABELS
ATT III Company Profile Elektronika Listrik Motor Diesel MPU Nautik NAVIGASI Permesinan Bantu
Permesinan Kapal Stabilitas Kapal TEKNIKA
About / Sitemap / Contact / Privacy / Disclaimer Powered by blogger