Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN

DR. BOY
GAMBARAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH :

YOLA NURPRATIWI
(NIM 160210035)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN


STIKES BANTEN
SIM – RS
Mengacu pada UU Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit yaitu pasal 52 Ayat 1
yang berbunyi : Setiap Rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan peloparan tentang
semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RS

.
Saya ingin mengklarifikasi pendefinisian Sim-rs Diantaranya yaitu :

1. Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam
suatu organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang
dihasilkan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen (Kristianto,2003).
2. SIM adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated) untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi (Davis, 2002).
3. SIM adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara satu bagian
dengan lainnya menggunakan cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,
menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing) dan
menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar pengambilan keputusan
yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat
itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan
strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia
bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta,2004)

Dari tiga pengertian di atas, sangatlah jelas bahwa Simkes itu bukan hanya software,
tetapi software itu hanya merupakan bagian kecil dari Simkes.

Informasi bukan hanya terkait antara Pasien dan Karyawan RS tetapi yang berkaitan
dengan Rumah Sakit,misalnya pembayaran pasien,Rekam Medis,Pembukuan RS dan lain-
lain.Sumber Informasi yang demikian banyak tersebut,harus dikelola dengan rapi dan
baik,agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit yang unggul dan
profesional.Penerapan SIMKES di Rumah Sakit akan membuat semua informasi Rumah
Sakit tetap valid dan konsisten,mudah di akses dan dikelola,sehingga manajemen Rumah
Sakit dapat menentukan yang terbaik buat Rumah Sakit tersebut.

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan salah satu
instansi milik pemerintah yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan dan
merupakan rumah sakit pendidikan dan penelitian. Dimana sejak awal tahun 2000an RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung telah mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
berbasis Tekonologi informasi secara in house. Ini terangkum pada UU RI No. 44 Tahun
2009, tentang rumah sakit yaitu pasal 52 Ayat 1 yaitu “Setiap rumah sakit wajib melakukan
pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan dalam bentuk Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)”.

Bagian SIRS yang mempunya tanggung jawab sebagai penyedia informasi, dan
sebagai pusat pengembangan Teknologi Informasi (TI) yang sudah tercantum resmi dalam
struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. SIRS saat ini sudah didukung
oleh TI berupa infrastruktur (perangkat komputer, server, dan jaringan), sistem aplikasi, dan
basis data. Bagian SIRS bertujuan untuk mengintegrasikan peran TI ke semua subsistem yang
ada di RSHS Bandung seperti sistem administrasi, laboratorium, dokumentasi klinis, dan
non- klinis.
SIM-RS adalah satu diantara subsistem SIRS untuk menunjang fungsi perencanaan
dan evaluasi kinerja sistem Rumah Sakit (RS) demi bisa tercapainya keberhasilan dan tujuan
bisnis RSHS Bandung. Dan Pada tahun 2008, RSHS 2 melakukan pengintegrasian SIRS
dengan sistem informasi PT. Askes untuk verifikasi kepesertaan dan proses klaim secara
online seperti adanya pemberlakuan sistem pendaftaran pasien dan one stop service askes di
satu lokasi.

1. Direktur Utama : dr. H. Bayu Wahyudi, MPHM.,SpOG


2. Direktur Medik & Keperawatan : dr. Rudi Kurniadi Kadarsah, Sp.An., MM, M.Kes

Direktorat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada
dibawah dan bertanggung jawab Direktur Utama. Direktorat Medik dan Keperawatan
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medis, pelayanan dan asuhan
keperawatan serta penyel enggaraan rekam medik.
Direktorat Medik dan Keperawatan menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi pelaksanaan pelayanan medis, pelayanan dan asuhan keperawatan serta
penyelenggaraan rekam medik.
b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan medis, pelayanan dan asuhan
keperawatan serta penyelenggaraan rekam medik.

3. Direktur Sumber Daya Manusia & Pendidikan : Dr.dr. Agus Hadian Rahim,
SpOT(K), M.Epid,MH.Kes

Direktorat Sumber Daya Manusia & Pendidikan mempunyai tugas melakukan


pengelolaan sumber daya manusia serta pelayanan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
pengembangan.

Direktur Sumber Daya Manusia & Pendidikan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan penyediaan kebutuhan, tenaga kesehatan, dan tenaga non kesehatan rumah
sakit
b. Koordinasi dan pelaksanaan penyusunan program pengelolaan sumber daya manusia,
pelayanan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan rumah sakit.
c. Koordinasi rencana dan pengembangan sumber daya manusia,pelayanan pendidikan dan
pelatihan serta penelitian dan pengembangan rumah sakit.
Direktorat SDM dan Pendidikan bertugas melakukan pengelolaan sumber daya
manusia, pelayanan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
Menyelaraskan fungsi RSHS sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Jawa Barat,
saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) di RSHS memiliki kualifikiasi yang baik, baik itu
tenaga medis maupun tenaga administrasi.

4. Direktur Umum & Operasional : dr. Edi Sampurno, SpP,MM

Direktorat Umum dan Operasional dipimpin oleh seorang Direktur yang


berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktorat Umum
dan Operasional mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan layanan umum,
perencanaan dan pemasaran.

Direktorat Umum dan Operasional menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah sakit,
pengelolaan sistem informasi manajemen dan pemasaran.
b. Pelaksanaan kegiatan layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah sakit,
pengelolaan sistem informasi manajemen dan pemasaran.
c. Koordinasi pelaksanaan kegiatan layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah
sakit, pengelolaan sistem informasi manajemen dan pemasaran.
d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan layanan umum, perencanaan dan evaluasi
kegiatan rumah sakit, pengelolaan sistem informasi manajemen dan pemasaran.

Pelayanan umum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perkembangan


pelayanan rumah sakit secara keseluruhan, antara lain meliputi kegiatan ketata usahaan,
kesekretarisan, hukum kemitraan dan kerumah tanggaan. Kegiatan TataUsaha antara lain
mencakup administrasi sekitar 28,000 surat per tahun, 540 Surat Perjalanan Dinas dan
Kesekretarisan Direksi RSHS.

5. Direktur Keuangan : dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK (K).,M.Kes.


Direktorat keuangan mengemban tugas meakukan pengelolaan keuangan dalam
rumah sakit yang meliputi penyusunan dan evaluasi anggaran, perbendaharaan dan mobilisasi
dana sert akuntansi dan verifikasi.

Direktorat keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. Koordinasi penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) rumah sakit.


b. Penyiapan dokumen pelaksanaan anggaran
c. Pengelolaan pendapatan dan belanja
d. Penyelenggaraan pengelolaan kas
e. Pengelolaan utang piutang
f. Penyusunan kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi
g. Penyelenggaraan sistem informasi manajemen keuangan
h. Penyelenggaraan akuntansi, dan penyusunan laporan keuangan

SPI, KETUA DAN WAKIL KETUA KOMITE

1. Ketua Komite Medik : dr. Primal Sudjana, SpPD-KPTI, MH.Kes

Wakil Ketua Komite Medik : dr. Ike Sri Redjeki, SpAN.,KIC.,M.Kes

Komite medik merupakan wadah non stuktural kelompok profesional yang


keanggotaannya terdiri dari Ketua Kelompok Staf Medis atau yang mewakili Komite Medik
mempunyai tugas memberikan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal menyusun
standar pelayanan medis, pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan medis, hak klinis
khusus kepada Staf Medis Fungsional, proram pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan.

2. Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien : dr. Ina Rosalina Dadan,
Sp.A(K),M.Kes,MH.Kes

Wakil Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien : dr. Melati Sudiro, Sp.THT-
KL(K),M.Kes

3. Ketua Komite Etik dan Hukum : dr. Udin Sabarudin Rachman, Sp.OG(K)-FM,
MM,MH.Kes

Wakil Ketua Komite Etik dan Hukum : Drs. Ahmad Gozali, Apt.,MH.Kes
Komite Etik dan Hukum merupakan wadah non struktural yang keanggotaannya
dipilih dari dan diangkat oleh Direktur Utama. Komite Etik dan Hukum mempunyai tugas
memperikan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal menyusun dan merumuskan
medicoetikolegal dan etik pelayanan rumah sakit, penyelesaian masalah etik kedokteran, etik
rumah sakit serta penyelesaian pelanggaran terhadap kode etik pelayanan rumah sakit,
pemeliharaan etika penyelenggaraan fungsi rumah sakit, kebijakan yang terkait dengan
“Hospitl Bylaws” serta “Medical Staff Bylaws”, gugus tegas bantuan hukum dalam
penanganan masalah hukum di rumah sakit.

4. Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS): dr.
Djatnika Setiabudi, Sp.A(K), MCTM

KEPALA & WAKIL KEPALA INSTALASI

Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian rumah sakit. Pembentukan
instalasi ditetapkan oleh Direktur Utama yang sesuai kebutuhan rumah sakit. Instalasi berada
dibawah dan bertanggug jawab kepada direktur yang dipimpin oleh seorang kepala yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama. Kepala Instalasi dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga fungsional dan atau non medis.

KEPALA STAF MEDIK FUNGSIONAL (SMF)

Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional. Staf Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,
pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pendidikan,
pelatihan, penelitian, dan pengembangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Staf Medik
Fungsional menggunakan pendekatan tim dengan tenaga profesi terkait.

Anda mungkin juga menyukai