Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas izin-Nyalah yang
telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya, memberikan kecerdasan ilmu dan wawasan,
sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Penggajian dan
Personalia” yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengauditan 2. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, serta mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. Aamiin.
Pada kesempatan kali ini, Penulis mengucapkan terima kasih atas saran, bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan selama proses penulisan makalah ini serta kerja samanya, yaitu
kepada:
1. Bapak Drs. H. Tb. Aman Fathurachman, M.M., Ak., CPA. sebagai dosen pengampu mata
kuliah Pengauditan 2.
2. Semua pihak yang turut membantu Penulis dalam pembuatan makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat baik bagi Penulis
maupun bagi para pembaca. Aamiin.

Bandung, Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1. Identifikasi Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia .................................. 3
2.2. Fungsi Bisnis dan Dokumen Serta Catatan Terkait Dalam Siklus Penggajian dan Personalia ..... 4
2.3. Metodologi untuk Perancangan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas
Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia .................................................................................. 7
2.4. Metodologi untuk Perancangan Pengujian atas Rincian Saldo dalam Siklus Penggajian dan
Personalia ................................................................................................................................................ 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan
dan pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang penting
dalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi, dan industri
lainnya. Penilaian dan pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah
saji laba bersih yang material. Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber daya
perusahaan dapat terbuang akibat ketidak efisienan atau pencurian melalui kecurangan.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan
personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko
pengendalian, pengujianpengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, prosedur
analisis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara
siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi :
 Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus lainnya
memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan dan
penagihan memasukkan baik transaksi penjualan maupun penerimaan kas, dan sering
kali melibatkan retur penjualan serta penghapusan piutangtak tertagih. Penggajian
hanya memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran
jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.
 Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait. Akun
akun yang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrualdan potongan
pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun
bersangkutan.
 Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hamper semua
perusahaa, bahkan perusahaan kecil sekalipun. Penalti yang tinggi yang dikenakan
pemerintah Negara bagian federal telah mendorong efektifnya pengendalian atas
pemotongan dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu, masalah moral karyawan
juga dapat mengemuka jika karyawan tidak diberi gaji atau diberi gaji yang kecil.

Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian, biasanya


auditor menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantive atas transaksi, dan
prosedur analitis. Pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi
sebagian besar akun yang berhubungan dengan penggajian.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai


berikut :
1. Bagaimana mengidentifikasi akun dan transaksi dalam siklus penggajian dan
personalia?

1
2. Bagaimana uraian fungsi bisnis dan dokumen serta catatan terkait dalam siklus
penggajian dan personalia?
3. Bagaimana metodologi untuk perancangan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi dalam siklus penggajian dan personalia?
4. Bagaimana metodologi untuk perancangan pengujian atas rincian saldo dalam siklus
penggajian dan personalia?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui identifikasi akun dan transaksi dalam siklus penggajian dan
personalia
2. Untuk mengetahui uraian fungsi bisnis dan dokumen serta catatan terkait dalam siklus
penggajian dan personalia
3. Untuk mengetahui metodologi untuk perancangan pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi dalam siklus penggajian dan personalia
4. Untuk mengetahui metodologi untuk perancangan pengujian atas rincian saldo dalam
siklus penggajian dan personalia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Identifikasi Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia

 Tujuan audit siklus penggajian dan personalia yaitu untuk mengevaluasi apakah saldo
akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
 Akun umum dalam siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada Gambar 18-1.
 Selama periode berjalan beban baru akan dicatat apabila karyawan telah benar-benar
dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi.
 Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode
bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.

Gambar 18-1. Akun dalam Siklus Penggajian dan Personalia

Keterangan : Akun operasi yang terpisah untuk penggajian biasanya juga memasukkan
gaji dan bonus para pejabat, gaji kantor, gaji dan komisi penjualan, serta tenaga kerja
manufaktur tidak langsung. Akun-akun tersebut memiliki hubungan yang sama dengan
upah akrual dan pemotongan pajak serta pengurangan lainnya yang ditunjukkan untuk
tenaga kerja langsung.

3
2.2. Fungsi Bisnis dan Dokumen Serta Catatan Terkait Dalam Siklus Penggajian dan
Personalia

Siklus penggajian dan personlia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri
dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan
pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus
tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan,
dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut.

Kelas Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan


Transaksi Catatan
Penggajian Kas Penggajian Personalia dan kesempatan Catatan Personalia
Semua akun beban gaji kerja Formulir otorisasi
Semua akun pengurangan
pemotongan pajak gaji Formulir otorisasi
Semua akun gaji akrual tingkat pembayaran

Pencatatan waktu dan Kartu waktu


persiapan penggajian Tiket waktu kerja
File transaksi
penggajian
Jurnal atau daftar
penggajian
File induk penggajian
Pembayaran gaji Cek gaji
Rekonsiliasi akun
bank penggajian
Penyusunan SPT pajak gaji Formulir W-2
dan pembayaran pajak SPT pajak gaji
Tabel 18-1. Kelas Transaksi, Akun, Fungsi Bisnis, dan Dokumen serta Catatan Terkait untuk
Siklus Penggajian dan Personalia

Personalia dan Kesempatan Kerja

Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen untuk


mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga
merupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi upah.
Termasuk penambahan dan penghapusan gajiserta perubahan upah dan pengurangan.

 Catatan Personalia
Meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil, tingkat pembayaran,
pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kerja, dan tanggal berhenti bekerja.

 Formulir Otorisasi Pengurangan


Digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji termasuk jumblah pembebasan
untuk pemotongan pajak pengasilan, 401(K) dan program tabungan pension lainnya, obligasi
tabungan A.S. serta iuran serikat pekerja.

4
 Formulir Otorisasi Tingkat Pembayaran
Digunakan untuk mengotorisasi tingkat pembayaran. Sumber informasinya adalah
kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh manajemen, atau dlam kasus pejabat perusahaan, otorisasi
dari dewan direksi.

Pencatatan Waktu dan Persiapan Penggajian

Pencatatan waktu (time keeping) merupakan hal yang penting dalam audit penggajian
karena mempengaruhi secara langsung beban penggajian selama setiap periode. Untuk
mencegah salah saji dalam empat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai :
1. Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
2. Pengikhtisaran dan perhitungan pembayaran kotor, pengurangan, dan pembayaran
bersih
3. Penyiapan cek gaji
4. Penyiapan catatan gaji

 Kartu Waktu
Kartu waktu (time card) adalah dokumen yang mengindikasikan waktu per jam
karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan. Kartu
waktu dapat berupa formulir kertas atau elektronik, dan dapat disiapkan secara otomatis oleh
jam waktu atau pembaca kartu identifikasi. Kartu waktu ini biasanya diserahkan setiap
minggu.
Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi kartu
waktu. Mereka hanya diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim upah lembur, cuti
liburan atau sakit.

 Tiket Waktu Pekerjaan


Tiket waktu pekerjaan adalah formulir yang menunjukan pekerjaan mana yang
dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu. Formulir ini hanya digunakan jika
seorang karyawan melakukan pekerjaan yang berbeda atau bekerja dalam departemen yang
berbeda. Tiket waktu pekerjaan seringkali dilakukan secara elektronik dengan sistem
pelaporan waktu dan beban.

 File Transaksi Penggajian


File yang dibuat oleh komputer yang mencatumkan semua transaksi penggajian yang
diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti satu hari, minggu, atau bulan.
File tersebut berisi semua informasi yang dimasukkan ke dalam sistem dan informasi tentang
setiap transaki, seperti nama karyawan dan nomor identifikasi, tanggal, pembayaran kotor
dan bersih, berbagai jumlah pemotongan pajak, dan klasifikasi akun atau klasifikasi.

 Jurnal atau Daftar Penggajian


Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian dan umumnya mencatumkan nama
karyawan, tanggal, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlah pemotongan, serta klasifikasi

5
akun atau klasifikasi setiap transaksi. Transaksi yang sama yang dimasukkan dalam jurnal
atau daftar juga diposting secara simultan ke buku besar umum dan ke file induk penggajian.

 File Induk Penggajian


File induk penggajian (payroll master file) adalah file komputer yang digunakan
untuk mencatat transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah
karyawan yang dibayar selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini. Catatan setiap
karyawan mencatumkan pembayaran kotor selama setiap periode penggajian, pengurangan
dari pembayaran kotor, pembayaran bersih, nomor cek, dan tanggal. File induk ini
diperbaharui dari file transaksi penggajian. Total penghasilan setiap karyawan dalam file
induk sama dengan total saldo penggajian kotor dalam berbagai akun buku besar umum.

Pembayaran Penggajian
Penandatanganan dan distribusi penggajian harus dikendalikan secara hati-hati untuk
mencegah pencurian. Untuk meningkatkan pengendalian, cek pembayaran umumnya diproses
secara terpisah dari pengeluaran lainnya.

 Cek Gaji
Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran
atas jasa yang dilaksanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor dikurangi
pajak dan potongan lainnya. Cek itu disiapkan sebagai bagian dari fungsi penyiapan
penggajian, tetapi tanda tangan yang diotorisasi telah membuat cek tersebut sebagai suatu
aktiva. Setelah gaji dicairkan oleh karyawan, cek yang dibatalkan lalu dikembalikan ke
perusahaan dari bank. Cek gaji seringkali disetorkan secara langsung ke rekening bank setiap
karyawan.

 Rekonsiliasi Rekening Bank Penggajian


Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang penting bagi semua akun kas,
termasuk penggajian, untuk menemukan kesalah dan kecurangan. Akun penggajian imperest
(imperest payroll account) adalah akun penggajian terpisah di mana saldo bernilai kecil
dipertahankan. Jumlah setiap gaji bersih yang tepat ditransfer berdasarkan cek atau transfer
dana elektronik dari akun umum ke akun imperest segera sebelum distribusi penggajian.
Akun imprest membatasi exposure klien terhadap kecurangan penggajian, yang
memungkinkan pendelegasian tugas menandatangani cek gaji, dan memisahkan pengekuaran
gaji rutin dari pengeluaran lainnya. Hal tersebut juga menyederhanakan rekonsiliasi rekening
bank penggajian.

Penyiapan SPT Pajak Penggajian dan Pembayaran Pajak


Sebagian besar sistem penggajian yang terkomputerisasi menyiapkan SPT pajak
penggajian dengan menggunakan informasin tentang transaksi penggajian dan file induk.
Untuk mencegah salah saji dan kewajiban pajak serta penalti yang potensial, individu yang
kompeten harus memverifikasi output secara independen.

6
 Formulir W-2

Formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang mengikhtisarkan penghasilan


karyawan selama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, pemotongan pajak
penghasilan, dan pemotongan FICA (Jaminan Sosial). Informasi yang sama juga diserahkan
kepada Internal Revenue Service dan komisi pajak Negara bagian serta lokal jika dapat
diberlakukan. Informasi ini disiapkan dari file induk penggajian dan biasanya dibuat oleh
komputer.

 SPT Pajak Penggajian

Formulir yang diserahkan ke unit pemerintah lokal, Negara bagian, dan federal untuk
menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan. Sifat dan tanggal jatuh
tempo formulir tersebut bervariasi tergantung pada jenis pajaknya. Formulir tersebut
disiapkan dari informasi yang ada pada file induk penggajian dan biasanya dibuat oleh
komputer. Pembayaran pemotongan pajak federal dan jaminan social akan jatuh tempo secara
setengah mingguan atau bulanan, tergantung pada jumlah pemotongan pajaknya. Sebagian
besar pajak pengangguran Negara bagian jatuh tempo secara kuartalan.

2.3. Metodologi untuk Perancangan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif


atas Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia

Memahami pengendalian Internal –


penggajian dan personalia

Menilai resiko pengendalian yang


direncanakan – penggajian dan
personalia

Menentukan luas pengujian


pengendalian*

Merancang pengujian Prosedur audit


pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi bagi Ukuran sample
siklus penggajian dan personalia
untuk memenuhi tujuan audit Item yang dipilih
yang berkaitan dengan transaksi
Penetapan waktu

7
Gambar 18-2. Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi untuk Siklus Penggajian dan Personalia.

Keterangan : Luas pengujian pengedalian ditentukan oleh ketergantungan pada pengendalian


yang direncanakan. Untuk perusahaan publik, pengujian harus mencukupi untuk
mengeluarkan opini tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangat terstuktur dan terkendali


dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan
para karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian. Karena memroses penggajian
serupa pada sebagian besar organisasi, dan program harus dimodifikasi setiap tahun terhadap
perubahan skedul pemotongan pajak, umumnya perusahaan menggunakan jasa penggajian
dari luar untuk memroses penggajian. Auditor juga dapat mengandalkan pada pengendalian
internal organisasi jasa. Hal ini bisa diterima jika auditor organisasi jasa menerbitkan laporan
(yang sering kali disebut sebagai laporan SAS 70) mengenai pengendalian internal organisasi
jasa.
Untuk karyawan pabrik dan kantor, biasanya ada sejumlah besar transaksi yang relatif
homogen dan berjumlah kecil. Untuk eksekutif, biasanya ada segelintir transaksi penggajian,
tetapi umumnya konsisten dalam hal penetapan waktusebagai akibatnya, auditor jarang
menemukan pengecualian ketika menguji transaksi penggajian. Meskipun ada salah saji,
salah saji tersebut jarang bersifat material.
Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan
alat yang sangat penting untuk memverifikasi saldo akun dalam siklus penggajian dan
personalia. Pengujain-pengujian tersebut ditekankan karena tidak adanya bukti pihak ketiga
yang independen, seperti konfirmasi, untuk memverifikasi upah akrual, pajak penghasilan
yang dipotong, paak penggajian akrual, dan akun neraca lainnya.
Walaupun pengujian pegendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan
bagian yang paling penting dalam menguji penggajian, pengujian dalam bidang ini biasanya
tidak bersifat ekstensif. Banyak audit menghadapi risiko salah saji yang material yang rendah
atau minimal, walaupun pengganjian sering kali menjadi bagian yang signifikn dari total
beban. Ada tiga alasan atas hal ini :
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika
mereka dibayar terlalu rendah.
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemeritah negara bagian federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dan pajak pengangguran.

Anda juga harus mengenali hal-hal berikut :

 Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ke perusahaan; karena itu, auditor


harus mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang
material untuk setiap organisasi.
 Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.

8
 Jika klien merupakan sebuah perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian
dan luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
 Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko pengendalian
yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh penggajian terhadap
persediaan.
 Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi akan digabungkan jika
memungkinkan dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program audit format kinerja.

Berikut adalah pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia untuk
menilai risiko pengendalian.

Pemisahan tugas yang memadai


Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam siklus penggajian dan personalia,
terutama untuk mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan yang tidak
ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap independen dari departemen sumber daya
manusia, yang mengendalikan aktivitas penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek gaji
yang telah ditandatangani.

Otoritas yang tepat


Hanya departemen SDM yang boleh mengotoritas untuk menambah dan menghapus
karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah serta potongan. Jumlah jam
kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus diotorisasi oleh penyelia karyawan.
Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu atau dilakukan atas dasar
pengecualian hanya untuk jam lembur saja.

Dokumen dan catatan yang memadai


Dokumen dan catatan yang memadai tergantung pada sifat sistem penggajian. Untuk
karyawan yang dibayar berdasarkan tingkat potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan
catatn yang berbeda. Bagi banyak perusahaan, catatan waktu harus diperlukan untuk
mengakumulasi biaya penggajian menurut pekerjaan atau penugasan. Karena tujuan
kelengkapan umumnya tidak begitu diperhatikan, dokumen yang telah di pranomi untuk
mencatat waktu tidak begitu diperlukan pada penggajian.

Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan


Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani
oleh karyawan yang bertanggung jawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seseorang
yang independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak diklaim
atau di cairkan harus dikembalikan untuk disetor ulang. Jika cek ditandatangani oleh mesin
tanda tangan, akses ke mesin tersebut harus dibatasi

Pengecekan yang independen atas kinerja


Perhitungan penggajian harus diverifikasi secara independen, termasuk perbandingan
total batch dengan laporan ikhtisar.

9
Penyiapan formulir pajak penggajian
Sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor harus mereview
penghasilan dari setidaknya salah saji satu jenis formulir pajak penggajian yang merupakan
tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak yang belum dibayar, denda, dan bunga
akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir pajak secara benar. Formulir pajak
penggajian adalah untuk pajak seperti pajak penghasilan pemerintah federal dan pemotongan
pajak FICA, pemotongan pajak pemerintah bagian dan kota, serta pajak pengangguran
pemerintah federal dan Negara bagian.
Rekonsiliasi yang terinci atas informasi yang ada pada formulir pajak dan catatan
penggajian mungkin diperlukan apabila auditor yakin bahwa SPT pajak telah disiapkan
secara tidak benar. indikasi salah saji potensial dalam SPT tersebut mencakup pembayaran
denda dan bunga di masa lalu akibat pembayaran yang tidak tepat, personil departemen
penggajian yang bertanggung jawab atas penyiapan SPT tersebut masih baru, tidak adanya
verifikasi internal terhadap informasi, dan masalah arus kas yang dihadapi klien.

Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu
Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukmnya untuk
menyerahkan pembayaran semua pemotongan pajak penggajiansebagai bagian dari pengujian
penggajian walaupun pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum.
Pemotongan yang dimaksud dalam pengujian tersebut mencakup pajak, 401 (K) dan
tabungan pensiun lainnya, iuran serikat pekerja, asuransi, dan tabungan pengujian.
Pertama auditor harus menentukan persyaratan klien untuk menyerahkan pembayaran,
yang dapat ditentukan dengan mengacu pada sumber-sumber seperti hukum pajak, kontrak
serikat pekerja, dan perjanjian dengan karyawan. Setelah mengetahui persyaratannya, auditor
dapat dengan mudah menentukan apakah klien telah melakukan pembayaran jumlah yang
benar secara tepat waktu dengan membandingkan pengeluaran selanjutnya dengan catatan
penggajian.

Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan


Jika penggajian merupakan bagian yang signifikan dari persediaan, yang merupakan
hal yang umum bagi perusahaan manufaktur dan konstruksi, klasifikasi akun penggajian yang
tidak tepat dapat mempengaruhi penilaian aktiva material untuk akun akun seperti barang
dalam proses, barang jadi, atau konstruksidalam proses. Sebagai contoh, overhead yang
dibebankan ke persediaan pada tanggal neraca dapat dinyatakan terlalu tinggi jika gaji
personil administratif dibebankan secara tidak sengaja atau sengaja ke overhead manufaktur
tidak langsung. Demikian juga, penilaian persediaan akan terpengaruh jika biaya tenaga kerja
langsung setiap karyawan dibebankan secara tidak benar ke pekerjaan atau proses yang salah.
Jika pekerjaan ditagih atas dasar biaya – plus, pendapatan dan penilaian persediaan akan
dipengaruhi oleh pembebanan tenaga kerja ke pekerjaan yang tidak benar.

Pengujian atas karyawan yang tidak ada


Mengeluarkan cek gaji kepadaindividu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan
(karyawan yang tidak ada ) seringkali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan
padahal dia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang yang melakukan jenis penggelapan ini

10
adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan, atau mungkin mantan karyawan itu
sendiri.
Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada cek yang
dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda tangan yang
diotorisasi dan kelayakan odorsemen. Memeriksa cek yang telah dicatat sebagai tidak berlaku
juga dapat dilakukan untuk memastikan bahwa cek tersebut tidak disalah gunakan.
Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang
dicatat dalam jurnal penggaian kedepartemen sumber daya manusia untuk menentukan
apakah karyawan telah benar benar bekerja selama periode penggajian. Prosedur yang
menguji apakah karyawan yang telah berhenti ditandatangani dengan layak adalah memilih
beberapa file karyawan yang telah berhenti itu pada tahun berjalandari catatan personalia
untuk menentukan apakah masing masing menerima pesangon yang konsisten dengan
kebijakan perusahaan.
Dalam beberapa kasus, auditor mungkin akan meminta pembayaran gaji kejutan
kepada karyawan. Ini adalah prosedur dimana semua karyawan harus mengambil dan
menandatangani ceknya atau catatan penggajian setoran langsung didepan seorang penyedia
dan auditor. Setiap cek yang tidak diklaim diinvestigasi secara ekstentif untuk menentukan
apakah cek yang tidak diklaim itu merupakan kecurangan atau penipuan. Pembayaran kejutan
sangatlah mahal tetapi mungkin merupakan satu satunya cara untuk mendeteksi penggelapan
uang.

Pengujian atas kecurangan waktu


Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu lebih banyak
dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi
auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu prosedurnya adalah
merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan catatanjam kerja
yang indepeden, seperti yang seringkali diselenggarakan oleh pengendalian produksi.
Demikian juga, mungkin saja untuk mengamati seorang karyawan yang memasukan lebih
dari satu kartu waktu untuk kepentingan rekannya. Akan tetapi, biasaya jauh lebih mudah
bagi klien untuk mencegah jenis penipuan ini dengan pengendalian yang memadai ketimbang
bagi auditor untuk mendeteksinya.

11
2.4. Metodologi untuk Perancangan Pengujian atas Rincian Saldo dalam Siklus
Penggajian dan Personalia

Mengidentifikasi risiko bisnis klien


yang mempengaruhi akun kewajiban
penggajian

Menetapkan salah saji yang dapat


ditoleransi dan menilai risiko inheren Tahap I
untuk akun kewajiban penggajian

Menilai risiko pengendalian untuk


siklus penggajian dan personalia

Merancang dan melaksanakan


pengujian pengendalian serta
Tahap II
pengujian substantif atas transaksi
untuk siklus penggajian dan
personalia

Merancang dan melaksanakan


prosedur analitis untuk akun
kewajiban penggajian

Tahap III

Merancang pengujian atas rincian Prosedur audit


saldo akun kewajiban penggajian Ukuran sampel
untuk memenuhi tujuan audit Item yang akan
yang berkaitan dengan saldo dipilih
Penetapan waktu

Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien Yang Mempengaruhi Penggajian (Tahap I)


Risiko bisnis klien mungkin terjadi pada kesepakatan kompensasi yang kompleks,
mencakup bonus dan rencana opsi saham serta kesepakatan kompensasi lainnya. Contohnya,
banyak perusahan teknologi menyediakan opsi saham yang ekstensif sebagai bagian dari
12
paket kompensasinya dan ekuitas pemegang saham. Maka, auditor harus memahami
kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut dan menentukan pengaruh potensialnya terhadap
laporan keuangan.

Menetapkan Salah Saji Yang Dapat Ditoleransi Dan Menilai Risiko Inheren (Tahap I)
Kebanyakan perusahaan memiliki transaksi yang melibatkan penggajian dengan total
nilai yang besar. selain itu, risiko inheren umumnya rendah bagi semua tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo.
Jika sebagian transaksi melibatkan kas, ada risiko inheren berupa kecurangan penggajian.
Oleh karena itu, auditor sering mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi-keterjadian.
Sebagai bagian dari pemahaman mengenai klien, auditor dapat mengidentifikasi
masalah yang berhubungan dengan penggajian yang kompleks, yang dapat meningkatkan
risiko inheren.
Menilai Risiko Pengendalian Dan Melaksanakan Pengujian Yang Terkait (Tahap I Dan
II)
Kita sudah membahas penilaian risiko pengendalian dan pengujian pengendalian pada
bab sebelumnya. Lihat lagi bagian Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
Dan Pengujian Substantif Atas Transaksi untuk mereview topik-topik tersebut.
Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)
Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus penggajian dan
personalia. Tabel dibawah ini mengilustrasikan prosedur analitis untuk akun neraca dan
laporan laba rugi dalam siklus penggajian dan personalia.

Prosedur analitis Salah saji yang mungkin


Membandingkan saldo akun beban Salah saji akun beban penggajian
penggajian dengan tahun-tahun sebelumnya
(disesuaikan dengan kenaikan tingkat upah
dan kenaikan volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung Salah saji tenaga kerja langsung dan
sebagai persentase dari penjualan dengan persediaan
tahun-tahun sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai Salah saji beban komisi dan kewajiban
persentase dari penjualan dengan tahun- komisi
tahun sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian dan
sebagai persentase dari gaji dan upah kewajiban beban pajak penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya
(disesuaikan dengan perubahan tarif pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian Salah saji pajak penggajian yang masih
yang masih harus dibayar dengan tahun- harus dibayar dan beban pajak penggajian
tahun sebelumnya

13
Merancang Dan Melaksanakan Pengujian Atas Rincian Saldo Untuk Akun Kewajiban
Dan Beban (Tahap III)

Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang biasa disebut
beban penggajian yang masih harus dibayar (accrued payroll expenses), biasanya bersifat
langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif.
Jika auditor telah merasa puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar
dan akurat dalam jurnal penggajian dan faktur pajak, serta pajak dibayar tepat waktu, maka
pengujian atas rincian saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan utama audit yang berkaitan dengan saldo utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (accuracy)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang
benar (cutoff)

1. Pengujian atas rincian saldo akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian
dan personalia:
 Jumlah potongan gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan
jumlah penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya,
dan pengeluaran kas periode selanjutnya.pos pos yang dipotong lainnya seperti
tabunganpensiun, iuran serikat pekerja, obligasi tabungan dan asuransi dapat
diverifikasi dengan cara yang sama. Jika pengendalian internalsudah beroperasi secara
efektif, pisah batas dengan keakuratan dapat dengan mudah diuji pada saat yang
bersamaan dengan prosedur tersebut.
 Gaji dan upah akrual. Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum
menerima upah yang menjadi haknya selama beberapa hari atau jam kerja terkhir
hingga periode selanjutnya. Biasanya gaji personil akan diberian semuanya kcuali
lembur pada hari terekhir bulan tersebut, sementara upah karyawan per jam selama
beberapa hari sering kali beluam akan dibayarkan pada akhir tahun.
 Komisi akrual.konsep yang sama yang diterapkan dalam memverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan dalam komisi akrual, meskipun akrual ini pada
umumnya lebih sulit diverifikasi karena perusahaan sering kali memiliki beberapa
jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengankomisi lainnya.
 Bonus akrual. Pada banyak prusahaan, bonus akhir tahun yang dibayar kepada para
pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk
mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang material. Verifikasi atas akrual yang
tercatat biasanya dapat dicapai dengan membandingkannya dengan jumlah yang
diotorisasi pada risalahrapat dewan direksi.
 Pembayaran cuti libur, cuti sakit, atau tunjangan akrual lainnya. Akrual dari
kewajiban kewajiban tersebut yang relative konsisten dengan tahun sebelumnya
merupkan pertimbangan yang paling penting ketika mengevaluasi kewajaran
jumlahnya. Kebijakanperusahaan untuk mencatat kewajibannya harus ditentukan
pertama kali, baru kemudian harus dicatat harus dihitung ulang.

14
 Pajak penggajian akrual. Pajak penggajian seperti FICA dan pajak pengangguran
Negara bagian federal, dapat diverifikasi dengan memeriksa fprmulir pajak yang
disiapkan pada periode selanjutnya untuk menentukanjumlah yang sudah harus dicatat
sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
 Penggajian atas rincian saldo untuk akun beban.beberapa akun pada aporan laba
rugi dipengaruhi oleh transaksi penggajian. Disini pos yang paling penting adalah gaji
dan bonus pejabat, gaji kotor, gaji dan komisi penjualan, serta tenaga kerja
manufaktur langsung. Seringkali iaya dapat dipecah lebih lanjut menurut devisi,
produk, atau cabang.

2. Pengujian atas rincian saldo akun beban :


Auditor pada umumnya hanya memerlukan pengujian yang relative sedikit terkait
akun pada laba rugi khususnya beban penggajian dan personalia karena sebagai telah dibahas
pada akun kewajiban yang memiliki keterkaitan. Pengujian tambahan diperlukan apabila
auditor mengungkapkan defisiensi yang signifikan, kelemahan pengendalian internal, salah
saji signifikan atau varians utama yang belum ada pada prosedur analitis, hal tersebut antara
lain:
 Konpensasi pejabat. Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat
merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya
harus dimasukkan dalam laporan K-10 SEC, dan SPT pajak penghasilan federal.
Verifikasi konfensasi pajak juga dijamin karena beberapa individu mungkin saja
mampu membayardirinya sendiri dngan jumlah yang lebih besar dari jumlah yang
diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah untuk memperoleh gaji setiap pejabat
yang diotorisasi dari risalah rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan
catatan pendapatan yang terhubung.
 Komisi. Auditor dapat memverifikasi beban komisi dengan relative mudah jika
tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan daninformasi penjualan yang
diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.beban koisi total dapat diverifikasi
dengan mengendalikan tingkat komisi untuk setiap jenispenjualan dengan jumlah
penjualan dalam kategoro tersebut. Jika informasi yang diinginkan tidak tersedia,
mungkin perlu untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau bulanan untuk
tenaga penjualan terpilih dan menelusuri total pembayaran komisi.
 Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak penggajian dengan
total penggajian dngan seluruh tahun. Total pajak penggajian kemudian dapat
dihitung ulang dengan mengalikan tingkat yang sesuai dengan penggajian yang
dikenakan pajak. Perhitungan tersebut seringkali menghaiskan waktu karena pajak
biasanya hanya diterapkan pada suatu bagian dari penggaian dan tingkat tersebut
mungkin berubah ditengah tengah tahun jika laporan keuangan tidak mengikuti dasar
tahun kalender.
 Total penggajian. Penggajian yang berhubunganerat dengan pengujian pajak
penggajian adalah rekonsilisasi total beban penggajian dalam buku besar umum
dengan SPT pajak penggajian dan formulir W-2. Tujuan dari pengujian tersebut

15
adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian dibebankan ke akun non
penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.
 Tenaga kerja kontrak. Untuk mengurangi biaya, banyak organisasi melakukan
kontrak dengan organisasi luar untuk menyediakan staf. Individu yang menyediakan
jasa dipekerjakan oleh organisasi luar. Perusahaan seringkali melakukan kontrak
dengan perusahaan jasa teknologi informasi untuk menangani manajemen teknologi
informasi perusahaan dan fungsi staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji
dengan membandingkan jumlahdengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani
antara perusahaan dan erusahaan jasa luar.
 Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan yang diperlukan untuk
transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah dalam. Akan tetapi, beberapa
transaksi yang kompleks, seperti obsi saham dan rencana konpensasi pejabat eksekutif
lainnya mungkin memerlukan pengungkapan catatan kaki.

16
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Bab ini menggambarkan audit tentang siklus penggajian dan personalia. Pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi ditekankan karena signifikan dari
transaksi karena kualitas pengendalian yang tinggi di sebagian perusahaan. Pengujian atas
rincian saldo umumnya terbatas pada prosedur analitis dan verifikasi kewajiban akrual yang
berhubungan dengan penggajian.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley. Mark S. Auditing and Assurance Services; An
Integrated Approach, Edisi 15, Pearson Education Limited 2014.

18

Anda mungkin juga menyukai