Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas izin-Nyalah yang
telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya, memberikan kecerdasan ilmu dan wawasan,
sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Penggajian dan
Personalia” yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengauditan 2. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, serta mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. Aamiin.
Pada kesempatan kali ini, Penulis mengucapkan terima kasih atas saran, bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan selama proses penulisan makalah ini serta kerja samanya, yaitu
kepada:
1. Bapak Drs. H. Tb. Aman Fathurachman, M.M., Ak., CPA. sebagai dosen pengampu mata
kuliah Pengauditan 2.
2. Semua pihak yang turut membantu Penulis dalam pembuatan makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat baik bagi Penulis
maupun bagi para pembaca. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan
dan pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang penting
dalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi, dan industri
lainnya. Penilaian dan pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah
saji laba bersih yang material. Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber daya
perusahaan dapat terbuang akibat ketidak efisienan atau pencurian melalui kecurangan.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan
personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko
pengendalian, pengujianpengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, prosedur
analisis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara
siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi :
Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus lainnya
memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan dan
penagihan memasukkan baik transaksi penjualan maupun penerimaan kas, dan sering
kali melibatkan retur penjualan serta penghapusan piutangtak tertagih. Penggajian
hanya memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran
jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait. Akun
akun yang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrualdan potongan
pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun
bersangkutan.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hamper semua
perusahaa, bahkan perusahaan kecil sekalipun. Penalti yang tinggi yang dikenakan
pemerintah Negara bagian federal telah mendorong efektifnya pengendalian atas
pemotongan dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu, masalah moral karyawan
juga dapat mengemuka jika karyawan tidak diberi gaji atau diberi gaji yang kecil.
1
2. Bagaimana uraian fungsi bisnis dan dokumen serta catatan terkait dalam siklus
penggajian dan personalia?
3. Bagaimana metodologi untuk perancangan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi dalam siklus penggajian dan personalia?
4. Bagaimana metodologi untuk perancangan pengujian atas rincian saldo dalam siklus
penggajian dan personalia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Identifikasi Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia
Tujuan audit siklus penggajian dan personalia yaitu untuk mengevaluasi apakah saldo
akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Akun umum dalam siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada Gambar 18-1.
Selama periode berjalan beban baru akan dicatat apabila karyawan telah benar-benar
dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi.
Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode
bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
Keterangan : Akun operasi yang terpisah untuk penggajian biasanya juga memasukkan
gaji dan bonus para pejabat, gaji kantor, gaji dan komisi penjualan, serta tenaga kerja
manufaktur tidak langsung. Akun-akun tersebut memiliki hubungan yang sama dengan
upah akrual dan pemotongan pajak serta pengurangan lainnya yang ditunjukkan untuk
tenaga kerja langsung.
3
2.2. Fungsi Bisnis dan Dokumen Serta Catatan Terkait Dalam Siklus Penggajian dan
Personalia
Siklus penggajian dan personlia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri
dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan
pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus
tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan,
dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut.
Catatan Personalia
Meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil, tingkat pembayaran,
pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kerja, dan tanggal berhenti bekerja.
4
Formulir Otorisasi Tingkat Pembayaran
Digunakan untuk mengotorisasi tingkat pembayaran. Sumber informasinya adalah
kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh manajemen, atau dlam kasus pejabat perusahaan, otorisasi
dari dewan direksi.
Pencatatan waktu (time keeping) merupakan hal yang penting dalam audit penggajian
karena mempengaruhi secara langsung beban penggajian selama setiap periode. Untuk
mencegah salah saji dalam empat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai :
1. Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
2. Pengikhtisaran dan perhitungan pembayaran kotor, pengurangan, dan pembayaran
bersih
3. Penyiapan cek gaji
4. Penyiapan catatan gaji
Kartu Waktu
Kartu waktu (time card) adalah dokumen yang mengindikasikan waktu per jam
karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan. Kartu
waktu dapat berupa formulir kertas atau elektronik, dan dapat disiapkan secara otomatis oleh
jam waktu atau pembaca kartu identifikasi. Kartu waktu ini biasanya diserahkan setiap
minggu.
Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi kartu
waktu. Mereka hanya diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim upah lembur, cuti
liburan atau sakit.
5
akun atau klasifikasi setiap transaksi. Transaksi yang sama yang dimasukkan dalam jurnal
atau daftar juga diposting secara simultan ke buku besar umum dan ke file induk penggajian.
Pembayaran Penggajian
Penandatanganan dan distribusi penggajian harus dikendalikan secara hati-hati untuk
mencegah pencurian. Untuk meningkatkan pengendalian, cek pembayaran umumnya diproses
secara terpisah dari pengeluaran lainnya.
Cek Gaji
Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran
atas jasa yang dilaksanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor dikurangi
pajak dan potongan lainnya. Cek itu disiapkan sebagai bagian dari fungsi penyiapan
penggajian, tetapi tanda tangan yang diotorisasi telah membuat cek tersebut sebagai suatu
aktiva. Setelah gaji dicairkan oleh karyawan, cek yang dibatalkan lalu dikembalikan ke
perusahaan dari bank. Cek gaji seringkali disetorkan secara langsung ke rekening bank setiap
karyawan.
6
Formulir W-2
Formulir yang diserahkan ke unit pemerintah lokal, Negara bagian, dan federal untuk
menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan. Sifat dan tanggal jatuh
tempo formulir tersebut bervariasi tergantung pada jenis pajaknya. Formulir tersebut
disiapkan dari informasi yang ada pada file induk penggajian dan biasanya dibuat oleh
komputer. Pembayaran pemotongan pajak federal dan jaminan social akan jatuh tempo secara
setengah mingguan atau bulanan, tergantung pada jumlah pemotongan pajaknya. Sebagian
besar pajak pengangguran Negara bagian jatuh tempo secara kuartalan.
7
Gambar 18-2. Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi untuk Siklus Penggajian dan Personalia.
8
Jika klien merupakan sebuah perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian
dan luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko pengendalian
yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh penggajian terhadap
persediaan.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi akan digabungkan jika
memungkinkan dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program audit format kinerja.
Berikut adalah pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia untuk
menilai risiko pengendalian.
9
Penyiapan formulir pajak penggajian
Sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor harus mereview
penghasilan dari setidaknya salah saji satu jenis formulir pajak penggajian yang merupakan
tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak yang belum dibayar, denda, dan bunga
akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir pajak secara benar. Formulir pajak
penggajian adalah untuk pajak seperti pajak penghasilan pemerintah federal dan pemotongan
pajak FICA, pemotongan pajak pemerintah bagian dan kota, serta pajak pengangguran
pemerintah federal dan Negara bagian.
Rekonsiliasi yang terinci atas informasi yang ada pada formulir pajak dan catatan
penggajian mungkin diperlukan apabila auditor yakin bahwa SPT pajak telah disiapkan
secara tidak benar. indikasi salah saji potensial dalam SPT tersebut mencakup pembayaran
denda dan bunga di masa lalu akibat pembayaran yang tidak tepat, personil departemen
penggajian yang bertanggung jawab atas penyiapan SPT tersebut masih baru, tidak adanya
verifikasi internal terhadap informasi, dan masalah arus kas yang dihadapi klien.
Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu
Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukmnya untuk
menyerahkan pembayaran semua pemotongan pajak penggajiansebagai bagian dari pengujian
penggajian walaupun pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum.
Pemotongan yang dimaksud dalam pengujian tersebut mencakup pajak, 401 (K) dan
tabungan pensiun lainnya, iuran serikat pekerja, asuransi, dan tabungan pengujian.
Pertama auditor harus menentukan persyaratan klien untuk menyerahkan pembayaran,
yang dapat ditentukan dengan mengacu pada sumber-sumber seperti hukum pajak, kontrak
serikat pekerja, dan perjanjian dengan karyawan. Setelah mengetahui persyaratannya, auditor
dapat dengan mudah menentukan apakah klien telah melakukan pembayaran jumlah yang
benar secara tepat waktu dengan membandingkan pengeluaran selanjutnya dengan catatan
penggajian.
10
adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan, atau mungkin mantan karyawan itu
sendiri.
Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada cek yang
dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda tangan yang
diotorisasi dan kelayakan odorsemen. Memeriksa cek yang telah dicatat sebagai tidak berlaku
juga dapat dilakukan untuk memastikan bahwa cek tersebut tidak disalah gunakan.
Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang
dicatat dalam jurnal penggaian kedepartemen sumber daya manusia untuk menentukan
apakah karyawan telah benar benar bekerja selama periode penggajian. Prosedur yang
menguji apakah karyawan yang telah berhenti ditandatangani dengan layak adalah memilih
beberapa file karyawan yang telah berhenti itu pada tahun berjalandari catatan personalia
untuk menentukan apakah masing masing menerima pesangon yang konsisten dengan
kebijakan perusahaan.
Dalam beberapa kasus, auditor mungkin akan meminta pembayaran gaji kejutan
kepada karyawan. Ini adalah prosedur dimana semua karyawan harus mengambil dan
menandatangani ceknya atau catatan penggajian setoran langsung didepan seorang penyedia
dan auditor. Setiap cek yang tidak diklaim diinvestigasi secara ekstentif untuk menentukan
apakah cek yang tidak diklaim itu merupakan kecurangan atau penipuan. Pembayaran kejutan
sangatlah mahal tetapi mungkin merupakan satu satunya cara untuk mendeteksi penggelapan
uang.
11
2.4. Metodologi untuk Perancangan Pengujian atas Rincian Saldo dalam Siklus
Penggajian dan Personalia
Tahap III
Menetapkan Salah Saji Yang Dapat Ditoleransi Dan Menilai Risiko Inheren (Tahap I)
Kebanyakan perusahaan memiliki transaksi yang melibatkan penggajian dengan total
nilai yang besar. selain itu, risiko inheren umumnya rendah bagi semua tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo.
Jika sebagian transaksi melibatkan kas, ada risiko inheren berupa kecurangan penggajian.
Oleh karena itu, auditor sering mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi-keterjadian.
Sebagai bagian dari pemahaman mengenai klien, auditor dapat mengidentifikasi
masalah yang berhubungan dengan penggajian yang kompleks, yang dapat meningkatkan
risiko inheren.
Menilai Risiko Pengendalian Dan Melaksanakan Pengujian Yang Terkait (Tahap I Dan
II)
Kita sudah membahas penilaian risiko pengendalian dan pengujian pengendalian pada
bab sebelumnya. Lihat lagi bagian Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
Dan Pengujian Substantif Atas Transaksi untuk mereview topik-topik tersebut.
Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)
Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus penggajian dan
personalia. Tabel dibawah ini mengilustrasikan prosedur analitis untuk akun neraca dan
laporan laba rugi dalam siklus penggajian dan personalia.
13
Merancang Dan Melaksanakan Pengujian Atas Rincian Saldo Untuk Akun Kewajiban
Dan Beban (Tahap III)
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang biasa disebut
beban penggajian yang masih harus dibayar (accrued payroll expenses), biasanya bersifat
langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif.
Jika auditor telah merasa puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar
dan akurat dalam jurnal penggajian dan faktur pajak, serta pajak dibayar tepat waktu, maka
pengujian atas rincian saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan utama audit yang berkaitan dengan saldo utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (accuracy)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang
benar (cutoff)
1. Pengujian atas rincian saldo akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian
dan personalia:
Jumlah potongan gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan
jumlah penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya,
dan pengeluaran kas periode selanjutnya.pos pos yang dipotong lainnya seperti
tabunganpensiun, iuran serikat pekerja, obligasi tabungan dan asuransi dapat
diverifikasi dengan cara yang sama. Jika pengendalian internalsudah beroperasi secara
efektif, pisah batas dengan keakuratan dapat dengan mudah diuji pada saat yang
bersamaan dengan prosedur tersebut.
Gaji dan upah akrual. Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum
menerima upah yang menjadi haknya selama beberapa hari atau jam kerja terkhir
hingga periode selanjutnya. Biasanya gaji personil akan diberian semuanya kcuali
lembur pada hari terekhir bulan tersebut, sementara upah karyawan per jam selama
beberapa hari sering kali beluam akan dibayarkan pada akhir tahun.
Komisi akrual.konsep yang sama yang diterapkan dalam memverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan dalam komisi akrual, meskipun akrual ini pada
umumnya lebih sulit diverifikasi karena perusahaan sering kali memiliki beberapa
jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengankomisi lainnya.
Bonus akrual. Pada banyak prusahaan, bonus akhir tahun yang dibayar kepada para
pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk
mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang material. Verifikasi atas akrual yang
tercatat biasanya dapat dicapai dengan membandingkannya dengan jumlah yang
diotorisasi pada risalahrapat dewan direksi.
Pembayaran cuti libur, cuti sakit, atau tunjangan akrual lainnya. Akrual dari
kewajiban kewajiban tersebut yang relative konsisten dengan tahun sebelumnya
merupkan pertimbangan yang paling penting ketika mengevaluasi kewajaran
jumlahnya. Kebijakanperusahaan untuk mencatat kewajibannya harus ditentukan
pertama kali, baru kemudian harus dicatat harus dihitung ulang.
14
Pajak penggajian akrual. Pajak penggajian seperti FICA dan pajak pengangguran
Negara bagian federal, dapat diverifikasi dengan memeriksa fprmulir pajak yang
disiapkan pada periode selanjutnya untuk menentukanjumlah yang sudah harus dicatat
sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
Penggajian atas rincian saldo untuk akun beban.beberapa akun pada aporan laba
rugi dipengaruhi oleh transaksi penggajian. Disini pos yang paling penting adalah gaji
dan bonus pejabat, gaji kotor, gaji dan komisi penjualan, serta tenaga kerja
manufaktur langsung. Seringkali iaya dapat dipecah lebih lanjut menurut devisi,
produk, atau cabang.
15
adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian dibebankan ke akun non
penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.
Tenaga kerja kontrak. Untuk mengurangi biaya, banyak organisasi melakukan
kontrak dengan organisasi luar untuk menyediakan staf. Individu yang menyediakan
jasa dipekerjakan oleh organisasi luar. Perusahaan seringkali melakukan kontrak
dengan perusahaan jasa teknologi informasi untuk menangani manajemen teknologi
informasi perusahaan dan fungsi staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji
dengan membandingkan jumlahdengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani
antara perusahaan dan erusahaan jasa luar.
Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan yang diperlukan untuk
transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah dalam. Akan tetapi, beberapa
transaksi yang kompleks, seperti obsi saham dan rencana konpensasi pejabat eksekutif
lainnya mungkin memerlukan pengungkapan catatan kaki.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bab ini menggambarkan audit tentang siklus penggajian dan personalia. Pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi ditekankan karena signifikan dari
transaksi karena kualitas pengendalian yang tinggi di sebagian perusahaan. Pengujian atas
rincian saldo umumnya terbatas pada prosedur analitis dan verifikasi kewajiban akrual yang
berhubungan dengan penggajian.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley. Mark S. Auditing and Assurance Services; An
Integrated Approach, Edisi 15, Pearson Education Limited 2014.
18