laboratorium ekternal
SK DIREKTUR
Dokumen sistem mutu laboratorium yang disusun ini terdiri dari : Panduan Mutu,
Prosedur Mutu, Prosedur Pelaksanaan (Instruksi Kerja), dan Formulir Rekaman. Dokumen
ini merupakan petunjuk umum yang harus diikuti dalam sistem dokumentasi mutu
laboratorium ekternal
Semua istilah yang digunakan dalam Panduan Mutu ditafsirkan sesuai dengan arti
yang ditentukan dalam Standar (ISO)
Definisi berbagai istilah yang relevan yang digunakan dalam Panduan Mutu
Laboratorium antara lain :
1. Laboratorium :
2. Laboratorium Penguji :
3. Laboratorium Kalibrasi :
4. Kalibrasi :
5. Pengujian :
Kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu atau lebih sifat atau
karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik, proses atau
jasa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
6. Sistem Mutu :
7. Panduan Mutu :
Dokumen utama yang menjelaskan tentang kebijaksanaan mutu, sistem mutu, dan
pelaksanaan mutu dalam suatu organisasi laboratorium lingkungan
8. Contoh Uji :
Contoh uji dapat mewakili sifat dari suatu yang akan diuji
9. Validasi :
10. Verifikasi :
Konfirmasi melalui pengujian dan pengkajian bukti bahwa persyaratan yang telah
ditetapkan telah terpenuhi
Dokumen yang menyajikan hasil uji dan informasi lainnya yang berkaitan dengan
pengujian
Metode untuk mengetahui unjuk kerja laboratorium penguji dengan cara uji
banding antar laboratorium
Pengelolaan unjuk kerja dan evaluasi pengujian atas bahan yang sama atau serupa
oleh dua atau lebih laboratorium yang berbeda sesuai dengan yang ditetapkan terlebih
dahulu
Menghadapi persaingan yang semakin ketat, industri nasional harus berakar pada
potensi dan kemampuan nasional. Daya saing yang tinggi sangat diperlukan dalam
menghadapi persaingan global yang telah dimulai pada tahun 2003 oleh Negara-negara
ASEAN dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA), pada tahun 2010 oleh Negara-negara
maju dalam Asia Pasific Economic Cooperation (APEC), dan kemudian diikuti oleh
negara-negara berkembang APEC pada tahun 2020.
Dokumen Sistem Mutu disusun dalam hirarki : Panduan Mutu, Prosedur Kerja,
Instruksi Kerja, dan Formulir Rekaman. Panduan Mutu ini merupakan syarat mutlak agar
sistem mutu dapat terselenggara dan merupakan interpretasi standar mutu yang diacu
menurut ISO, yang berisi mencakup : kebijakan lab., sasaran, struktur organisasi, uraian
jabatan, kualifikasi jabatan, garis besar operasi dari prosedur manajemen yang berlaku.
Laboratoriumekternal harus :
b) Menjamin tidak terlibat dalam setiap kegiatan operasional yang dapat mengurangi
kepercayaan atau kompetensinya serta ketidak berpihakannya.
d) Uraian tentang tugas dan tanggung jawab, wewenang, serta hubungan antar personil
yang mempengaruhi mutu pekerjaan.
Untuk mendapatkan, menerapkan, dan memelihara sistem mutu, maka laboratorium harus
:
PENGENDALIAN DOKUMEN
d. Semua dokumen mutu harus dipelihara dan disyahkan oleh personil yang berwenang
sebelum diterbitkan. (Panduan Mutu oleh Pimpinan Tertinggi, Prosedur dan Instruksi
Kerja oleh Manajer Mutu).
e. Prosedur yang berlaku harus selalu tersedia disemua lokasi kegiatan laboratorium.
g. Dokumen kadaluwarsa harus ditarik dari semua tempat penggunaan dan diberi tanda
yang sesuai.
i. Perubahan Dokumen
j. Perubahan dokumen harus dikaji ulang dan disyahkan oleh fungsi yang sama dengan
yang mengkaji ualng sebelumnya.
e. Kontrak yang diamandemen setelah pekerjaan dilakukan, proses kaji ulang kontrak
harus diulang, dikomunikasikan dengan personil terkait.
f. Untuk kontrak rutin, kaji ulang hanya dilakukan pada tahap permintaan.
a. Subkontrak pengujian harus dilaksanakan jika karena keadaan yang tak terduga
maksimum 50% dari parameter yang diujikan.
a. Laboratorium harus memiliki kebijakan dan prosedur untuk memiliki dan membeli
jasa dan perbekalan yang penggunanya mempengaruhi mutu pengujian.
b. Setiap pembelian perlengkapan, pereaksi dan bahan pakai yang mempengaruhi mutu
pengujian tidak digunakan sebelum diinspeksi dan dengan spesifikasi standar yang
ditetapkan.
c. Dokumen pembelian barang yang mempengaruhi mutu hasil uji berisi data yang
menjelaskan jasa dan perbekalan yang dibekali harus dikaji ulang dan disyahkan
spesifikasi teknisnya sebelum diedarkan (digunakan sebagai dokumen yang asli).
d. Laboratorium mengevaluasi pemasok bahan habis pakai, perbekalan, dan jasa yang
berpengaruh pada mutu pengujian.
Laboratorium harus selalu mengupayakan kerjasama yang baik dengan pelanggan untuk
mengklarifikasi permintaan dan memantau unjuk kerja laboratorium.
b. Penyiapan, pengemasan, dan penyerahan barang yang diuji yang dibutuhkan oleh
pelanggan untuk tujuan verifikasi.
Laboratorium harus mempunyai kebijakan dan prosedur untuk penanganan hasil uji yang
tidak sesuai dengan prosedur atau persyaratan pelanggan.
Laboratorium harus melakukan evaluasi pekerjaan yang tidak sesuai dan melakukan
tindakan perbaikan yang diperlukan apabila terdapat indikasi terulangnya kembali
pekerjaan yang tidak sesuai tersebut.
TINDAKAN PERBAIKAN
Umum
Analisa Penyebab
Audit Tambahan
TINDAKAN PECEGAHAN
Tindakan pencegahan mencakup tahap awal tindakan dan penerapan pengendalian untuk
memastikan efektitasnya.
Laboratorium harus :
b. Menyimpan dan memelihara semua rekaman dengan baik serta menjamin keamanan
dan kerahasiannya.
c. Melindungi setiap rekaman cadangan yang disimpan secara elektronik, dan untuk
mencegah akses dan amandemen yang tidak berwenang.
Laboratorium harus menyimpan rekaman asli selama periode 3 (tiga) tahun terhadap
pengamanan, data dan perhitungan direkam pada saat pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diidentifikasi pekerjaan asalnya.
Setiap kesalahan dalam rekaman dicoret, dan nilai yang benar ditambah disinya, diparaf
oleh personil yang melakukan koreksi.
AUDIT INTERNAL
Bidang kegiatan yang diaudit, temuan audit, dan tindakan perbaikan harus direkam.
Sebagai tindak lanjut kegiatan audit, laboratorium harus melakukan verifikasi dan
merekam penerapan efektivitas tindakan yang telah dilakukan.
Hasil temuan kaji ulang manajemen dan tindakan yang dilakukan harus direkam.
Manajemen laboratorium harus memastikan tindakan tersebut dilaksanakan dalam jangka
waktu yang sesuai dan disepakati.
h. Pengaduan
i. Faktor-faktor lain yang relevan, seperti kegiatan pengendalian mutu, sumber daya,
dan pelatihan staf.
PERSYARATAN TEKNIS
a. Umum
b. Personil
e. Peralatan
f. Ketertelusuran Pengukuran
g. Pengambilan Sampel
j. Pelaporan Hasil
d. Peralatan
e. Ketertelusuran Pengukuran
f. Pengambilan Contoh
PERSONIL
Laboratorium harus memiliki fasilitas yang mampu memfasilitasi kebenaran untuk kerja
pengujian.
Umum
Laboratorium harus :
Menggunakan Metode dan Prosedur yang sesuai untuk pengujian dan menjaga
kemutakhiran.
Pemilihan Metode :
Laboratorium harus :
Apabila diperlukan menggunakan metode yang tidak tercakup oleh metode baku, hal ini
harus mendapat persetujuan pelanggan dan harus mencakup spesifikasi yang jelas dari
persyaratan pelanggan dan tujuan dari pengujian.
Metode tidak baku (metode yang dipublikasikan) harus mendapat persetujuan dari
pelanggan dan telah divalidasi sebelum digunakan.
Validasi Metode
Metode tidak baku dan metode yang dikembangkan sendiri yang digunakan di luar ruang
lingkup metode baku harus divalidasi sebelum digunakan.
Rekaman hasil validasi dan prosedur validasi harus disimpan dengan baik.
Laboratorium harus :
Pengendalian Data
PERALATAN
Rekaman harus dipelihara untuk setiap peralatan dan piranti lunaknya yang signifikan
pada pengujian yang dilakukan. Rekaman tersebut harus mencakup sekurang-kurangnya
hal-hal sebagai berikut :
b. Nama manufaktur, identifikasi tipe, dan nomor seri atau identitas khusus.
c. Lokasi terbaru
i. Peralatan yang memberikan hasil yang mencurugakan dan cacad atau di luar batas
yang ditentukan harus ditarik dari penggunaan dan diberi label yang sesuai.
j. Pertalatan laboratorium yang telah dikalibrasi harus diberi label, kode / identitas
lainnya untuk indikasi status keahliannya.
k. Peralatan yang berada di luar kendali langsung laboratorium fungsi dan status
kalibrasinya harus dicek secara berkala, dan pengecekan harus dilaksanakan sesuai
prosedur yang ditetapkan.
PERALATAN
KETERTELUSURAN PENGUKURAN
PENGAMBILAN SAMPEL
Laboratorium harus merekam data dan kegiatan yang relevan dengan pengambilan contoh
yang merupakan bagian dari pengujian.
Barang yang diuji harus diberikan identifikasi selama barang yang bersangkutan berada di
laboratorium agar tidak timbul keraguan secara fisik.
Abnormalitas atau penyimpangan dari kondisi normal suatu barang uji harus direkam.
c. Replika pengujian atau kalibrasi dengan menggunakan metode yang sama atau
berbeda
PELAPORAN HASIL
Setiap hasil pengujian harus dilaporkan secara akurat, jelas, obyektif, dalam bentuk
laporan pengujian atau sertifikat. Untuk pelanggan internal, hasil uji dapat dilaporkan
dalam bentuk yang sederhana.
Pada laporan pengujian, bila diperlukan untuk interpretasi hasil uji mencakup :
g. Identifikasi bahan