Anda di halaman 1dari 6

REVIEW FILM “LIFE OF MAMMALS”

Puji Lestari – Pendidikan Biologi I 2016 – 16304241007

Informasi mengenai berbagai karakteristik kera di beberapa belahan bumi dapat


diperoleh setelah menonton film ini. Dalam film ini, ditampilkan berbagai jenis kera dengan
masing-masing perilaku unik yang muncul dari masing-masing jenis yang ditampilkan.

Kera Amerika Selatan

Ada beberapa jenis kera yang ditampilkan dari wilayah Amerika Selatan yang bisa
dijadikan sebagai sumber belajar adanya perkembangan dari kera yang hidup dimasa lampau
dengan kera yang bisa ditemukan dewasa ini. Berikut adalah beberapa jenis kera yang bisa
dijumpai di Wilayah Amerika Selatan :

1. Capucin
Capucin merupakan kelompok kera yang cerdas. Kelompok ini memiliki
kemampuan membedakan warna dengan sangat baik. Selain itu, kera jenis ini juga
memiliki kemampuan menemukan makanan yang tidak bisa dideteksi oleh jenis lain,
salah satunya adalah kerang di wilayah mangrove. Kera yang keras mereka buka
dengan berbagai usaha, kemudian diikuti oleh anak-anak mereka hingga kerang terbuka
dan bisa dimakan. Selain itu mereka bisa membedakan daun dengan bentuk mirip tetapi
memiliki kandungan yang berbeda. Meraka akan memilih daun yang memiliki
kandungan yang dapat megusir nyamuk dan mebcegah malaria.
2. Uakaris
Kera ini memiliki wajah berwarna merah. Semakin merah warna wajah yang
dimiliki, maka akan semakin tinggi posisi sosialnya diantara kelompok. Meskipun
sudah memiliki kemampuan membedakan warna dengan baik, pada kera yang posisi
sosialnya lebih tinggi akan memiliki kemampuan membedakan warna lebih baik
dibanding kera yang memiliki posisi sosial yang lebih rendah. Dalam hal ini,
kemampuan membedakan warna menjadi sangat penting untuk digunakan dalam
makanan yang seusai, yakni buah yang masih hijau.
3. Saki
Kera jenis ini memiliki gigi khusus yang memungkinkan untuk memakan
kacang yang sifatnya keras dan tidak bisa dimakan oleh kera jenis lain
4. Kera Laba-laba
Kera jenis ini memiliki ekor yang panjang yang memungkinkan untuk
menjangkau makanan yang tidak bisa dijangkau oleh oleh kera jenis lain. Kera ini
memakan buah-buahan yang sudah masak.
5. Pygmy Marmoset
Kera-kera pada pemaparan sebelumnya memiliki tubuh yang sedang yang tidak
memungkinkan untuk meraih makanan yang berada di ujung pohon yang memiliki
ranting tipis dan mudah patah. Peran ini kemudian diambil oleh salah satu jenis kera
yang memiliki ukuran yang sangat kecil, yakni Pygmy marmoster. Kera ini memiliki
tubuh yang kecil dan kuku yang sangat tajam. Struktur tubuh yang seperti ini
mendukung dirinya untuk mencari makanan di ujung pohon tanpa jatuh. Meskipun
kecil, kuku yang tajam dan kemampuan menyergap yang baik menyebakan banyakan
makanan yang tidak bisa lolos dari buruannya. Kera memiliki mata dengan pandangan
kedepan, yakni berfungsi untuk menilai jarak. Hal inilah yang menyebabkan Pygmy
marmoset memiliki kemampuan menyergap yang baik.
Selain mencari makanan di ujung pohon, kera ini juga akan turun mengambil
getah pohon dengan cara melubanginya menggunakan gigi. Satu kelompok Pygmy
Marmoset akan menggunakan satu pohon dalam waktu bertahun-tahun. Maka tidak
heran jika di hutan wiilayah Amerika Selatan akan dijumpai pohon dengan lubang
banyak. Penandaan wilayah akan menjadi sangat penting bagi kelompok ini. Apabila
ada kelompok lain yang datang, akan terjadi pertahana wilayah dengan saling berteriak.
Komunikasi suara berkembang dalam kelompok ini.
6. Douracoulis
Kera ini juga sering disebut sebagai kera burung hantu. Kera ini aktif di malam
hari meskipun penglihatan malamnya tidak berkembang dengan baik. Hal ini
disebabkan karena, sumber makanannya yang berupa bunga, di siang hari dijaga oleh
jenis Tamarin. Maka untuk menghindari konflik, jenis ini memilih untuk aktif di malam
hari.
7. Tamarin dan Tamarin Sadel
Tamarin dan Tamarin Sadel. Kelompok ini memiliki perilaku yang unik. Dalam
kelompok ini, satu betina dikawini oleh dua jantan. Perkawinan ini menghasilkan dua
anak kera kembar. Masing-masing pejantan menganggap salah satu anak adalah anak
mereka masing-masing.
8. Kera Melolong
Kera ini merupakan kera dengan ukuran yang jauh lebih besar dibanding kera-
kera sebelumnya. Kera ini merupakan kera pemakan daun. Daun yang dimakan
merupakan daun yang berada pada fase perkembangan antara daun muda dengan daun
yang sudah tua. Pemilihan warna daun tersebut didukung dengan kemampuan
penglihatan dalam membedakan warna.
Keterbatsan jumlah daun yang dijadikan makanan oleh kera ini menyebabkan
kera ini tidak cukup aktif bergerak. Kelompok ini memilih untuk tidur agar tidak
menghabiskan energi. Ketika kelompok lain datang pada mereka, antar kelompok tidak
melakukan perkelahian melainkan saling adu lolongan.

Kera Afrika Selatan

Dibandingan dengan kera-kera di Wilayah Amerika Selatan, kera di wilayah Afrika


Selatan belum memiliki kemampuan membedakan warna dengan cukup baik. Meskipun
demikian, hidup berkoloni antar sepsis yang dilakukan oleh kera di wilayah ini menyebabkan
kemampuan bertahan dari musuh menjadi lebih baik didukung dengan komunikasi suara yang
muncul di antara mereka. Berikut adalah beberapa spesies yang bisa dijumpai di wilayah Afrika
Selatan :

1. Colubus Hitam Putih dan Colobus Merah


Colubus Hitam Putih memakan daun yang hampir sama dimakan oleh Kera
Melolong. Sedangakn Colobus Merah memakan daun serta buah mentah.
2. Mongabey Hitam
Kera ini memiliki ciri khas dengan memakan makanan yang teksturnya keras.
3. Kelompok Guenon
Kelompok kera ini memakan serangga. Meskipun sama-sama memakan
serangga, masing-masing jenis serangga yang dimakan merupakan serangga yang
berada di ketinggian berbeda. Kelompok ini memiliki kemampuan penglihatan warna
yang kurang baik, sehingga tidak terlalu bisa untuk membedakan perbedaan warna
antar spesies. Meskipun demikian, komunikasi suara yang berkembang menjadikan
mereka mampu hidup secara berkoloni meskipun berbeda spesies.
4. Kera Diana
Kera ini merupakan kera yang menjangkau wilayah ujung pohon. Posisi
mencari makan ini menyebabkan Kera Diana menjadi alarm adanya ancaman predator
yang berasal dari atas, yakni burung Elang. Komunikasi suara yang mereka terapkan,
menyebabkan berbagai jenis kera menjadi selamat dari ancaman predator.
Begitupun kera-kera yang berada di dekat tanah akan memperingatkan bahaya
dari bawah dengan cara sama dilakukan oleh Kera Diana, yakni menggunakan suara.

Kera Sri Lanka

Kera di wilayah Sri Laka Toque macaques merupakan kera yang menerapkan kasta
serta memiliki perilaku unik terkait proses kawin. Saat akan kawin, kera di wilayah ini akan
menunjukkan gerakan membuka dan meutup mata (memperlihatka kelopaknya yang berwarna
putih) serta menggelutkkan gigi-giginya. Pada musim kawin, betina yang ada di wilayah ini
hanya boleh dikawini oleh jenis kera yang berada di kelas sosial atas, sperti Emelda danPoppia.
Kelas sosial bawah tidak diizinkan mengawini betina, namun Booster sebagai kera yang berada
di kelas sosial bawah mampu melakukannya karena bantuan Santi (kera betina)

Kera Padang Rumput

Kera yang bisa ditemukan di wilayah Padng rumpu adalah jensi Baboon. Kera
ini memilki ukuran yang besar. Keterbatasan makanan di wilayah padang rumput, yang mana
tidak terlalu banyak peopohonan, menyebabkan kera jenis ini menjangkau burung Flamingo
untuk dimakan. Kera ini hidup secara berkelompok. Tidak semua individu dalam satu spesies
bisa masuk dalam kelompok yang sudah terbentuk. Yang akan masuk akan mendapat
perlawanan dari pejantang yang memiliki posisi penting dalam kelompok. Bayi-bayi yang lahir
dalam kelompok ini sangat dilindungi. Tidak diizinkan untuk menyerang bayi. Karena hal
tersebut, beberapa pejantan yang tidak mau bertarung akan memilih untuk merawat bayi agar
tidak diserang.

Kera Ethiopia

Kera di wilayah ini merupakan kera yang hidup di dataran tinggi dengan sedikit
pepohonan yang tumbuh. Perilaku unik dari kera wilayah ini adalah bergerak sambil duduk.
Karena hal tersebut, maka penanda kelamin berada di dada. Semakin terang warna di dada
pejantan pada kelompok ini maka semakin tinggi status sosialnya. Perkelahian akan terjadi
mankala pejantan muda ingin merebut kekuasaan dari pejantan tua.
Beradasrkan pemaparan mengenai berbagai jenis spesies kera yang hidup di berbagai
belahan dunia maka dapat diketahui bahwa masing-masing jenis sudah mengalami
perkembangan, meskipun pada beberapa jenis tidak terlalu nampak. Hal ini berkaitan erat
dengan wilayah mereka tinggal. Secara umum, berikut adalah karakteristik kera berdasarkan
dari ciri-ciri yang muncul dari berbagai spesies :

1. Otak besar
Kera dimasa sekrang memiliki otak yang telah berkembang dengan baik. Dalam
film dijelaskan bahwa perkembangan volume otak berbanding lurus dengan cara hidup
berkelompk yang mereka lakukan. Semakin banyak individu dalam satu kelompok,
maka volume otak akan semakin besar. Otak yang besar mendukung kemampuan kera
dalam mengembangakn kemampuan dari indera yang mereka miliki. Meskipun tidak
semua indera berkembang denga baik.
2. Indra penglihatan telah berkembang
Kemampuan dalam membedakan warna telah berkembang pada kera bipedal
dimasa sekarang dibanding kera yang masih qudral. Kemampuan ini didukung oleh
perkembangan volume otak. Dengan kemampuannya ini, masing-masing jenis kera
yang hidup dalam satu wilayah akan hidup berdampingan dengan baik karena mampu
memebedakan jenis makanan mereka. Meskipun demikian, beberapa kelompok yang
tidak memiliki kemampuan membedakan warna dengan baik akan hidup secara
berkelompk dengan berbagai spesies untuk menghindari konflik dan bertahan dari
serangan musuh.
3. Indra penciuman tidak terlalu berkembang
Pada kera masa ini kemampuan hidung tidak berkembang dengan baik. Dengan
tidak berkembangnya hidung menyebabka kera tidak bisa mendetksi lokasi makanan.
Mereka cenderung menggunakan insting ketika akan mencari makan.
4. Hidup berkelompok
Hidup berkelompok dan memiliki status sosial menjadi ciri yang bisa ditemui
pada kera. Kehidupan berkelompok yang dilakukan dengan tujuan untuk bertahan dari
musuh. Hal inilah yang kemudian menjadikan beberapa jenis memiliki kedekatan DNA
dengan manusia.
5. Memiliki kepribadian dan kemampuan
Keunikan perilaku yang muncul sera kemampuan lainnya diturunkan kepada
generasi berikutnya pada kera. Keunikan yang muncul merupakan hasil dari adaptasi.

Anda mungkin juga menyukai