PENDISIKAN PANCASILA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA
INDONESIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1:
JIHAT BIMANANTA
DEVI NURDIANTI
1. Peri Kebangsaan,
2. Peri Kemanusiaan,
3. Peri Ketuhanan,
4. Peri Kerakyatan dan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Pidato pada tanggal 1 Juni 1945 tersebut, Ir Soekarno mengatakan, “Maaf, beribu maaf!
Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato mereka itu diutarakan hal-hal yang
sebenarnya bukan permintaan Paduka Tuan Ketua yang mulia, yaitu bukan dasarnya
Indonesia Merdeka. Menurut anggapan saya yang diminta oleh Paduka Tuan Ketua yang
mulia ialah, dalam bahasa Belanda:“Philosofische grond-slag” daripada Indonesia
Merdeka. Philosofische grond-slag itulah fundamen,filsafat, pikiran yang sedalam-
dalamnya, jiwa, hasrat, yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung
Indonesia yang kekal dan abadi”.
Demikian hebatnya Ir. Soekarno dalam menjelaskan Pancasila dengan runtut, logis dan
koheren, namun dengan rendah hati Ir. Soekarno membantah apabila disebut sebagai
pencipta Pancasila. Beliau mengatakan, “Kenapa diucapkan terima kasih kepada
saya, kenapa saya diagung-agungkan, padahal toh sudah sering saya katakan, bahwa saya
bukan pencipta Pancasila. Saya sekedar penggali Pancasila daripada bumi tanah air
Indonesia ini, yang kemudian lima mutiara yang saya gali itu, saya persembahkan kembali
kepada bangsa Indonesia. Malah pernah saya katakan, bahwa sebenarnya hasil, atau lebih
tegas penggalian daripada Pancasila ini saudara-saudara, adalah pemberian Tuhan kepada
saya… Sebagaimana tiap-tiap manusia, jikalau ia benar-benar memohon kepada Allah
Subhanahu Wataala, diberi ilham oleh Allah Subhanahu Wataala”.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI, Ir. Soekarno menyebutkan lima
dasar bagi Indonesia merdeka. Sungguhpun Ir. Soekarno telah mengajukan lima sila dari
dasar negara, beliau juga menawarkan kemungkinan lain, sekiranya ada yang tidak
menyukai bilangan lima, sekaligus juga cara beliau menunjukkan dasar dari segala dasar
kelima sila tersebut. Alternatifnya bisa diperas menjadi Tri Sila bahkan dapat dikerucutkan
lagi menjadi Eka Sila. Tri Sila meliputi: socio-nationalisme(kebangsaan), socio
democratie (mufakat) dan ke-Tuhanan. Sedangkan Eka Sila yang dijelaskan oleh Ir.
Soekarno yaitu “Gotong Royong” karena menurut Ir. Soekarno negara Indonesia yang kita
dirikan haruslah negara gotong royong . Tetapi yanglahir pada tanggal 1 Juni itu adalah
nama Pancasila(disamping nama Trisila dan Ekasila yang tidak terpilih). Ini bukan
merupakan kelemahan Ir. Soekarno, melainkan merefleksikan keluasan wawasan dan
kesiapan berdialog dari seorang negarawan besar. Faktanya Ir. Soekarno diakhir sejarah
terbukti sebagai penggali Pancasila, dasar negara Republik Indonesia.
Pada awal kelahirannya, menurut Onghokham dan Andi Achdian, Pancasila tidak lebih
sebagai kontrak sosial. Hal tersebut ditunjukkan oleh sengitnya perdebatan dan negosiasi
di tubuh BPUPKI dan PPKI ketika menyepakati dasar negara yang kelak digunakan
Indonesia merdeka . Inilah perjalanan The Founding Fathers yang begitu teliti
mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan keadaan agar dapat melahirkan dasar
negara yang dapat diterima semua lapisan masyarakat Indonesia.
Kemudian pada saat tanggal 8 Agustus 1945 bapak soekarno, Hatta dan Radjiman
Widyodiningrat selaku pemimpin PPKI diundang ke Dalat Saigon untuk bertemu Marsekal
Terauchi, Jendral Terauchi memberikan kepada mereka 3 cap, yaitu :
1. Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI, Muh. Hatta sebagai wakil dan Radjiman
sebagai anggota
2. Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 agustus 1945
3. Cepat atau tidaknya pekerjaan panitia di serahkan seperlunya pada panitia.
Soekarno Hatta
Kemudian setelah proklamasi PPKI mengadakan beberapa kali sidang Sidang pertama
dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 dihadiri 27 anggota yang menghasilkan
keputusan-keputusan antara lain:
1. Pembubaran konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
3. Dibentuk lembaga MPRS dan DPAS
Saat itu, Ir.Soekarno berusaha membubarkan PKI dengan berbagai cara. Namun,
upaya yang dilakukan tidak sepenuhnya berhasil. Dan semakin lama kekuasaan Presiden
semakin lemah. Akhirnya, pada tanggal 11 Maret 1966 Soekarno menyerahkan
jabatannya kepada Soeharto yang dikenal dengan istilah Supersemar (Surat Perintah
Sebelas Maret). Pada masa pemerintahan Soeharto ditetapkan sebagai masa orde baru
yang artinya tata tertib kehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang di letakkan kmbali
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 yang sebelumnya sempat terancam digantikan
dengan paham Komunis.
Tujuan utama pemerintahan Orde Baru adalah menciptakan ekonmi dan politik di
Indonesia menjadi stabil. Untuk mencapai tujuan itu, pemerintah mengeluarkan
beberapa kebijakan, yaitu:
1. Kebijakan ekonomi
Membuat program Rencana Pembangunan Lima Thun (REPELITA), yang berhasil
meningkatkan perekonomian bangsa, dengan adanya swasembada beras pada tahun
1984. Dan pemerintah juga melaksanakan trilogi pembangunan.
2. Kebijakan Politik
Pembubaran PKI dan organisasi-organisasinya
Menyederhanakan partai politik dari 10 menjadi 3
Pengesahan Irian Barat dan Timor Timur sebagai wilayah NKRI melalui
perjanjian.
Menggagas berdirinya ASEAN
3. Kebijakan Sosial
Program KB
Trasmigrasi
Wajib belajar
Pada masa Orde Baru ini, Indonesia mengalami kemajuan di berbagai bidang. Namun,
yang berkembang pesat saat itu ada pada bidang ekonomi. Selain perekonomian rakyat
yang stabil, sumber daya manusia semakin berkualitas karena dengan adanya program
wajib belajar.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia ,Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang
ada dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan
peristiwa yang saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan
kejadian masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa
semua aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekarang untuk
mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa yang sebelumnya. Sejarah perjuangan bangsa
Indonesia berlalu dengan melewati suatu proses waktu yang sangat panjang. Dalam proses waktu yang
panjang itu dapat dicatat kejadian-kejadian penting yang merupakan tonggak sejarah perjuangan.
Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan
kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan
atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan sumber
kaidah hukum yang mengatur Negara Replubik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-
unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang
merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Replubik Indonesia.
Saran
Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang mana setiap warga negara Indonesia harus
menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa
tanggung jawab. Agar pancasila tidak terbatas pada coretan tinta belaka tanpa makna
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Kaelan, H., 2010, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
Kaelan, H., 2014, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
Internet:
http://sugikshare.blogspot.co.id/2013/10/nilai-nilai-Pancasila-pada-masa-kerajaan.html
http://mettaadnyana.blogspot.co.id/2014/06/makalah-Pancasila-nilai-Pancasila-sila.html
http://asheep-show.blogspot.co.id/2009/11/pancasila-dalam-konteks-sejarah.html
http://kumpulancontohmakalahbaru.blogspot.com/2016/11/makalah-tentang-sejarah-pancasila-pada.html
http://Agaunpur.wordpress.com/pengetahuan/Pancasila
http://id.wikipedia.org/wiki/PPKI