Anda di halaman 1dari 14

METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN SEPEDA CARGO MULTIFUNGSI

Disusun Oleh :
Kelompok 4

Kharisma Wahyu Lestari (0615040003/ DM VIA)


Rifky Kurnia Putra (0615040005/ DM VIA)
Brianeza Zigma Harianto (0615040011/ DM VIA)

PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2018
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah ....................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 5
2.1 Jenis dan Manfaat Sepeda ........................................................................................ 5
2.2 Gambar bagian-bagian dari sepeda ........................................................................... 6
2.3. Model Sepeda Cargo Yang Sudah Ada ................................................................... 7
2.3.1. Gerobak Didepan .............................................................................................. 7
2.3.2. Sepeda Cargo Dengan Gerobak dibelakang ..................................................... 8
2.4 Troli....................................................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................. 11
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................ 11
3.1 Diagram Alir Penelitian ......................................................................................... 11
3.2. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 12
3.3 Kajian Pustaka ........................................................................................................ 12
3.4 Input Data................................................................................................................ 12
3.5 Perancangan, Perhitungan dan Pembuatan Sepeda ................................................. 12
3.6 Uji Coba .................................................................................................................. 12
3.7 Pembahasan dan Kesimpulan.................................................................................. 12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sepeda Onkel ……………………………………………………………………………………………5

Gambar 2. Bagian-Bagian Sepeda ………………………………………………………………………………6

Gambar 3. Sepeda Cargo dengan Gerobak didepan……………………………………………………7

Gambar 4. Sepeda Cargo dengan Gerobak didepan…………………………………………………..8

Gambar 5. Troli …………………………………………………………………………………………………………9

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak jaman dahulu telah banyak masyarakat menggunakan jasa
angkat barang. Tentunya hal tersebut memperngaruhi kebutuhan
menggunaan alat trasportasi maupun tenaga yang berhubungan dengan
pengangkutan barang. Berkembangnya masa, telah terciptanya alat
pengangkutan barang diantaranya gerobak. Penggunaan alat gerobak ini
masih menggunakan tenaga manual oleh masyarakat, contohnya gerobak
yang masih dijalankan oleh dorongan tenaga manusia. Resiko cidera yang
dapat diterima oleh masyarakat cukup tinggi. Berkembangnya pola pikir
masyarakat menciptakan gerobak mini dengan memodifikasi sepeda
menyerupai gerobak. Sepeda dengan perpaduan gerobak dorong ini,
menggunakan sistem roda tiga untuk membantu menyeimbangkan beban
yang diterima oleh sepeda baik barang maupun berat badan manusia.

Tempat kargo yang terdapat pada sepeda modifikasi saat ini masih
berupa fixed (tidak dapat dilepas). Hal tersebut tentunya belum dapat
membantu secara penuh masyarakat dalam pengangkutan barang dari satu
tempat ke tempat lainnya. Terdapat beberapa jarak yang mungkin tidak
dapat dijangkau oleh transportasi sepeda. Jarak tersebut mengharuskan
masyarakat mengangkat barang berat yang cukup besar ke tempat yang
dikehendaki. Pengangkutan jarak dekat tersebut dilakukan secara manual
namun baik jarak jauh maupun jarak dekat dapat berpengaruh terhadap
anatomi badan (muskoloskeletal). Pekerjaan yang dilakukan secara rutin
akan menyebabkan resiko yang cukup fatal bagi tubuh manusia. Transpotasi
ini dianggap kurang efisien dalam memenuhi fungsi pengurangan resiko
cidera yang dapat diterima tubuh.

Melalui perkembangan ini, secara tidak langsung maupun langsung


membuat mahasiswa memikirkan solusi yang lebih efektif serta efisien
untuk membantu masyarakat. Penciptaan alat ini diguanakn untuk
mempermudah mobilitas masyarakat dalam pengangkutan barang baik

2
jarak dekat maupun jarak jauh. Ide yang ditawarkan berupa rancang bangun
alat pengankutan barang dengan modifikasi sepeda cargo yang memiliki
tempat kargo lepas-pasang dapat digunakan dengan jarak dekat tanpa
berpengaruh besar pada proses pengangkutan barang oleh tubuh manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka
didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana desain modifikasi sepeda cargo lepas pasang untuk


alat pengangkutan barang?

2. Bagaimana hasil analisis struktur yang sesuai pada sepeda cargo?

3. Bagaimana hasil pengujian sepeda cargo agar aman digunakan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari perancangan sepeda cargo kargo :

1. Merancang desain sepeda yang dapat digunakan untuk membantu


dalam membawa barang

2. Didapatkan analisis yang tepat pada rancang bangun sepeda


kargo.

3. Mendapatkan hasil pengujian fungsional.

1.4 Manfaat
Selanjutnya diharapkan dengan tercapainya tujuan dari tugas akhir ini akan
dapat memberikan manfaat diantaranya :

1. Diharapkan desain dapat digunakan untuk mempermudah dalam


pengngkutan barang.

3
2. Diharapkan dengan menggunakan sepeda ini dapat mengurangi
penggunaan energi bahan bakar dan juga dapat mengurangi polusi.

3. Diharapkan dapat terealisasikan sepeda cargo sehingga dapat


bermanfaat bagi masyarakat.

1.5 Batasan Masalah


Dalam tugas akhir ini didapatkan batasan-batasan masalah didalamnya yang
dapat dijadikan acuan dalam pembahasan penulisan, diantara lain :

1. Tidak ditentukan batasan beban maksimal yang dapat diterima


oleh kargo pada sepeda cargo.

2. Tidak dianalisis balance yang diterima oleh kerangka cargo.

3. Tidak membahas sepeda pada saat mundur.

4. Transmisi tidak dibuat.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis dan Manfaat Sepeda


Sepeda adalah alat transportasi yang sederhana, namun seiring
perkembangan zaman sepeda sekarang telah banyak berkembang baik
digerakkan secara manual maupun dengan tenaga bantu lainnya.ada yang
menggunakan tenaga listrik, yang disebut sepeda elektrik. Menurut kabar
sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal ala transportasi
roda dua yang dinamai velocipede (Sumber: 1, 2013). “Velo” artinya
cepat dan “Pede” artinya kaki, jadi “velocipede” artinya kaki yang
(melangkah atau mengayuh). Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-
satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.

Gambar 2.1 Sepeda Ontel


Prinsip bergeraknya sepeda adalah gerak rotasi roda terhadap
porosnya di lintasan (jalan) akan menyebabkan gerak translasi juga
(melaju di jalan). Misal tiap detiknya terjadi satu putaran (360° atau 2π
radian), maka kecepatan sudut roda sepeda ω = 2π / T = 2π rad/detik. Roda
sepeda (yang belakang) dihubungkan dengan rantai ke gear yang
digerakkan oleh pedal. Gear ini lebih kecil dari pada roda, tapi kecepatan
linier roda pasti lebih besar dari pada kecepatan linier gear, sehingga
untuk menggerakkan roda yang besar diperlukan usaha mengayuh yang
kecil saja.

5
Kecepatan sudut ini tentunya menghasilkan kecepatan linier,
kecepatan ban bergerak yaitu v = ω.R misal radius roda sepeda 0,25 meter,
maka kecepatan liniernya, v = 1,57 m/s. Karena permukaan ban
bersinggungan dengan jalan maka roda akan bergerak di jalan.
2.2 Gambar bagian-bagian dari sepeda
Mengetahui lebih mendalam bagian-bagian penting dari sepeda
bertujuan jika ada masalah pada salah satu komponen sepeda, maka akan
dapat diketahui dengan detail penyebab masalah tersebut dan bahkan
mungkin memperbaikinya. Bagian utama dari sepeda adalahHandlebar,
Headset, Stem, V-brakes, Rim, Hub, Spokes, Forks, Crank, Bottom
Bracket, Chain, Seat post, Saddle, Rear Mechanic, Wheel, Down Tube,
Tyre, Inner Tube Valve, Schrader, Freewheel/Cassette, Brake/Gear
cables, Pedal, dan Top Tube.

Gambar 2.2 Bagian-bagian Sepeda


Stang sepeda yang berfungsi untuk mengarahkan
sepeda(handlebar), tiang penahan bagian stang sepeda (headset),
penghubung tiang garpu depan ke stang sepeda (stem), rem konvensional
dengan karet (v-brakes), velg roda (rim), gear bagian tengah roda yang
menyambung ke badan sepeda dan garpu depan (hub), jari jari sepeda
(spokes), garpu depan (forks), gigi depan terhubung ke pedal sepeda
(crank), silinder untuk penahan gigi depan (bottom bracket), rantai sepeda
(chain), tiang penahan saddle (seat post), tempat duduk sepeda (saddle), alat
pemindah gigi (rear mechanic), roda sepeda termasuk bagian hub
(wheel), batang penyangga sepeda (down tube), ban luar (tire), ban dalam

6
(inner tube valve), pentil ban sepeda (schrader), gigi belakang sepeda
(freewheel/cassette), tali rem sepeda (brake/gear cables), penggerak gear
(pedal), batang sepeda bagian atas (top tube).

Prinip kerja sepeda yaitu roda sepeda (yang belakang) dihubungkan


dengan rantai ke gear yang digerakkan oleh pedal. Gear ini lebih kecil dari
pada roda, tapi kecepatan linier roda pasti lebih besar dari pada kecepatan
linier gear, sehingga untuk menggerakkan roda yang besar diperlukan usaha
mengayuh yang kecil saja. Prinsip bergeraknya sepeda adalah gerak rotasi
roda terhadap porosnya di lintasan (jalan) akan menyebabkan gerak
translasi juga (melaju di jalan). Misal tiap detiknya terjadi satu putaran (360°
atau 2π radian), maka kecepatan sudut roda sepeda ω = 2π / T = 2π rad/detik.
Kecepatan sudut ini tentunya menghasilkan kecepatan linier,
kecepatan ban bergerak yaitu v = ω.R misal radius roda sepeda 0,25 meter,
maka kecepatan liniernya, v = 1,57 m/s. Karena permukaan ban
bersinggungan dengan jalan maka roda akan bergerak di jalan.

2.3. Model Sepeda Cargo Yang Sudah Ada


Bentuk atau model sepeda pengangkut beban yang sudah
ada sehingga nantinya sepeda roda tiga yang dibuat mempunyai
bentuk dan fungsi yang berbeda. Di bawah ini adalah
pratinjau beberapa gambar sepeda roda tiga yang sudah ada di
pasaran,
2.3.1. Gerobak Didepan

7
Gambar 2.3 Sepeda cargo dengan Gerobak Didepan

Dari gambar 2.3 sepeda pengangkut barang ini didesain dengan


gerobak di depan dan sepeda di belakang. Ditinjau dari segi fungsi
sepeda ini hanya digunakan untuk mengangkut makanan lebih tepatnya
untuk berjualan seperti makanan dan sayuran.

2.3.2. Sepeda Cargo Dengan Gerobak dibelakang

8
Gambar 2.4 Sepeda cargo Dengan Gerobak dibelakang

Dari gambar 2.4 dapat kita simpulkan bahwa fungsi dari sepeda ini
hampir sama dengan sepeda yang ada pada gambar 2.3, tetapi yang
menjadikan perbedaannya yaitu sepeda ini didesain dengan sepeda dan
gerobak dibelakang. Dari hasil pengamatan bisa kita lihat fungsi sepeda ini
di buat hanya untuk mengangkut beban yang lebih ringan.

2.4 Troli
Trolli, memang banyak orang yang mengejanya berbeda-beda, akan
tetapi yang dipahami adalah sama. Troli sendiri dikenal sebagai alat
pemindah barang. Troli merupakan suatu alat manual pemindah barang
yang sangat membantu, guna mempermudah perpindahan suatu barang
dalam skala yang cukup banyak ke tempat yang dituju. Setiap kita
mengunjungi suatu tempat seperti hotel, mall, rumah sakit, supermarket
bahkan rumah makan sekalipun, anda akan banyak menjumpai trolley.
Karena trolley dapat memudahkan anda untuk membawa barang bawaan
yang banyak ataupun barang belanjaan yang berat. Anda dapat menemukan
berbagai macam trolley dengan mudah.

9
Gambar 2.5 Troli

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian

Alur penelitian dirancang sebagai berikut :

Mulai
Kajian Pustaka

Perumusan masalah dan tujuan

Input data :
• Kapasitas kargo
• Variable bebas : kecepatan sepeda
• Variable tak bebas :
gaya kayuh, , efisiensi pembebanan

Perancangan, perhitungan dan


proses pembuatan sepeda

Uji coba
Perbaikan

Tidak
Apakah sesuai rencana?

Ya
Pembahasan hasil
penelitian dan kesimpulan

Selesai

Gambar 3.
Diagram Alir Penelitian

11
3.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah-masalah apa yang terjadi dan batasan-batasan desain
sepeda cargo. Batasan desain dibuat berdasarkan acuan pengaplikasian kendaraan
cargo tersebut tanpa merubah standarisasi sebagai kendaraan roda dua.

3.3 Kajian Pustaka


Identifikasi masalah dan tujuan berdasarkan kajian pustaka tentang pengertian
sepeda yang meliputi prinsip cara kerja sepeda, bagian-bagian sepeda, pratinjau model
sepeda kargo yang sudah ada di pasaran serta dijelaskan model rancang bangun sepeda
kargo yang akan dibuat.

3.4 Input Data


Menghimpun data parameter-parameter yang diperlukan menuju proses
perancangan mulai kapasitas kargo, variabel-variabelnya dan data pendukung lainnya.

3.5 Perancangan, Perhitungan dan Pembuatan Sepeda


Setelah data-data pendukung disiapkan, bisa memulai proses perancangan dari
sketsa hingga 3d modelling lalu perhitungan komponennya sampai proses fabrikasinya.

3.6 Uji Coba


Setelah proses pembuatan sepeda selesai, sepeda di uji coba dengan
mempertimbangkan tingkat kenyamanan, keamanan dan fungsinya. Dalam hal ini
Kargo juga di uji coba bisa di lepas-pasang dengan normal.

3.7 Pembahasan dan Kesimpulan


Setelah dilakukan pengujian didapatkan beberapa parameter-parameter dari
sepeda cargo tersebut, data dari hasil pengujian tersebut akan dicatat dan dianalisa
sehingga dapat dibandingkan pada saat simulasi yang menentukan fungsi terbaik
yang nantinya akan didapatkan beberapa perbedaan parameter pada saat pengujian dan
juga pada saat simulasi. Selanjutnya didapatkan parameter yang tepat sebagai bentuk
pengambilan kesimpulan tentang fungsi cargo tersebut.

12

Anda mungkin juga menyukai