Disusun Oleh:
Peter Albertus, SKG (2017–16 - 093)
I Putu Toya (2017–16-067)
Pembimbing:
drg. Inda Pribadi, SpBM
Pencegahan perikoronitis
Perikoronitis merupakan inflamasi pada jaringan lunak (operculum) di
sekitar mahkota gigi impaksi, biasanya merupakan infeksi flora normal
rongga mulut akibat terjebaknya debris makanan di bawah operculum
yang sulit dibersihkan sehingga terjadi peningkatan kolonisasi bakteri,
selain itu perikoronitis juga dapat terjadi akibat trauma minor dari gigi
antagonis. Perikoronitis biasanya disebabkan oleh bakteri streptococci dan
bakteri anaerob. Perawatan awal perikoronitis dapat dilakukan irigasi
menggunakan hidrogen peroxide atau chlorhexidine, bahkan irigasi
dengan larutan saline yang dilakukan secara rutin dapat mengurangi
jumlah bakteri dan mampu membersihkan operculum dari debris makanan.
Pencegahan resorpsi akar
Gigi yang impaksi dapat menekan akar gigi tetangga yang dapat
mengakibatkan terjadinya resorpsi akar. Ekstraksi gigi yang impaksi yang
dilanjutkan dengan terapi endodontik pada gigi yang mengalami resorpsi
akar dapat menyelamatkan gigi tsb.
Perawatan bagi rasa sakit dengan sumber yang tidak dapat dijelaskan
Terkadang, pasien datang ke dokter gigi mengeluhkan rasa sakit pada
regio retromolar mandibula, namun penyebab dari rasa sakit mungkin
tidak jelas. Jika kondisi seperti sindrom myofascial pain dysfunction dan
fasial pain disorder lainnya dapat disingkirkan, dan pasien memiliki gigi
yang tidak erupsi, maka dengan ekstraksi gigi tsb seringkali dapat
mengeliminasi rasa sakit. Selain itu penundaan pencabutan gigi molar 3
hingga usia lanjut dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya
Temporomandibular disorder (TMD).
Pencegahan fraktur rahang
Gigi molar 3 mandibula yang impaksi menempati ruang yang biasanya
diisi oleh tulang. Hal ini berdampak pada pelemahan struktur mandibula
dan lebih rentan mengalami fraktur pada daerah gigi yang impaksi. Jika
rahang mengalami fraktur pada daerah gigi yang impaksi ini, maka
ekstraksi gigi tsb dilakukan lebih dahulu sebelum fraktur direduksi.
Vertikal
Distoangular
Umur : 20 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pelajar
2.2 Anamnesis
kretek.
KesehatanUmum
KU :Baik, Kesadaran : CM
BB : 60 kg
TB : 168 cm
TTV
3. Suhu : 36o C
4. FrekuensiNafas : 20 x/menit
Panoramik
Ekspertise
Impaksi gigi 38 angulasi horizontal, kelas 2, posisi A
Impaksi gigi 48 mesioangular, kelas 2, posisi A
os maxilla dan mandibula baik, TMJ baik
2.5 Diagnosis
Eruptio difficilis disertai perikoronitis gigi 38 dan 48