id
Abstract: This study aims to analyze the influence of staff performance, and
effectiveness to the satisfaction of rural communities in Kramat Jegu village
Taman District, Sidoarjo Regency. This study is a non-experimental study
conducted using questionnaires in Kramat Jegu village Taman District, Sidoarjo
Regency, with the 390 respondents as research’s samples. The analysis used in
this study is the regression analysis. Based on the results of the analysis, it can be
seen that staff performance, and effectiveness simultaneously and partially have
positive effect on people's satisfaction in Kramat Jegu Sidoarjo. Findings of this
research shows that Kramat Jegu village Taman District, Sidoarjo Regency
officials must always keep up their good performance and effectiveness to create a
satisfactory service to the villagers.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja staf dan
efektivitas kerja terhadap kepuasan masyarakat Desa Kramat Jegu Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen
yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner di Desa Kramat Jegu Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo, dengan 390 responden sebagai sampel penelitian.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Berdasarkan
hasil analisis dapat diketahui bahwa kinerja staf dan efektivitas kerja secara
simultan maupun parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat di
Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa pemerintah Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman Kabupaten
Sidoarjo harus terus mempertahankan kinerja dan efektivitas dari aparatnya untuk
menciptakan pelayanan terhadap masyarakat desa yang memuaskan.
375
376 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393
Untuk mengukur kepuasan masyarakat aktivitas yang dilakukan oleh organisasi atau
digunakan indikator antara lain sesuai dengan petugas.
harapan, layanan selama proses menikmati Pelayanan yang dilakukan oleh
jasa, suasana dan kondisi fisik lingkungan pemerintah sering disebut dengan pelayanan
yang menyenangkan. Apabila masyarakat umum. Yang dimaksud dengan pelayanan
merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan umum adalah sesuatu yang disediakan, baik
yang disediakan, maka pelayanan tersebut oleh organisasi pemerintah maupun swasta.
dapat dipastikan in efektif dan in efisien. Karena masyarakat umumnya tidak dapat
Dalam kondisi era sekarang ini sangat memenuhi sendiri kebutuhannya kecuali
penting bagi pelayanan publik, untuk secara kolektif. Pemenuhan kebutuhan
menumbuhkan kepuasan maupun dilakukan untuk seluruh masyarakat guna
kepercayaan terhadap kebijakan yang kesejahteraan sosial (Londsdale: 1994).
digulirkan, dengan tujuan untuk memperbaiki Sementara pengertian pelayanan umum
tingkat pelayanan yang sudah ada dalam sesuai Keputusan MenPAN nomor 81 tahun
semua bidang. 1993 adalah segala bentuk pelayanan umum
Prinsip dasar kepuasan masyarakat atau yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah
publik tergantung pada persepsi dan harapan di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan Usaha Milik Negara. Sedangkan pelayanan
yang baik atau pelayanan prima. Beberapa publik adalah pelayanan prima atau
teori menyatakan sulit mengukur kepuasan pelayanan yang dapat memenuhi harapan
seperti yang diharapkan oleh masyarakat atau masyarakat atau sesuai dengan standar dan
publik. Suatu lembaga yang melayani asas-asas pelayanan publik atau masyarakat.
masyarakat perlu mengetahui beberapa faktor Dalam organisasi publik hal ini sebenarnya
yang mempengaruhi persepsi dan harapan telah menjadi tuntutan, sejak munculnya teori
masyarakat dalam rangka meningkatkan negara baru (Frederickson) tentang azas
kepuasan masyarakat. Kepuasan masyarakat keadilan. Oleh sebab itu dalam pelayanan
atau publik sangat tergantung pada kualitas prima juga perlu adanya standar pelayanan
implementasi yang diberikan oleh lembaga sebagai ukuran yang telah ditentukan untuk
tersebut, dalam hal ini pemerintahan Desa pembakuan pelayanan yang baik, berkualitas
Kramat Jegu Kecamatan Taman Kabupaten dan berkeadilan.
Sidoarjo. Kualitas dalam penyelenggaraan Pelayanan prima adalah suatu
pelayanan, dewasa ini merupakan tuntutan pelayanan yang terbaik dalam memenuhi
yang sangat normatif. Masyarakat pada kebutuhan dan harapan pelanggan atau
umumnya tidak dapat lagi dipenuhi pelayanan yang memenuhi standar kualitas
kebutuhannya hanya atas dasar standar karena dituntut sesuai dengan harapan dan
pemerintah semata, melainkan juga menuntut kepuasan masyarakat (Maddy, 2009:86).
adanya kualitas pelayanan yang ditentukan Berdasarkan SK Men PAN dan
oleh kebutuhan masyarakat itu sendiri. Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014,
Kebutuhan tersebut ditujukan baik terhadap tentang pedoman standar pelayanan. Salah
barang pribadi maupun terhadap barang satu pasal 1(ayat1) mengatakan bahwa setiap
publik (Lean, Iain Mc, 1999). penyelenggara pelayanan publik wajib
Berbagai pengertian tentang pelayanan menetapkan dan menerapkan standar
telah diungkapkan oleh para ahli, namun pelayanan publik untuk setiap jenis
pada dasarnya pelayanan merupakan pelayanan. Pelaksanaan tugas dan kegiatan
aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh penyelenggaraan pelayanan publik, sejak dari
organisasi atau perorangan kepada proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan
konsumen (customer) yang bersifat tidak dan pengawasan atau pengendalian. Prosedur
berwujud dan tidak dapat dimiliki (Daviddow pelayanan publik yang sederhana, tidak
dan Uttal, 1989). Sementara yang disebut berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah
dengan konsumen atau customer adalah dilaksanakan, serta diwujudkan dalam bentuk
masyarakat yang mendapat manfaat dari bagan alur (flow chart) yang dipampang
dalam ruangan pelayanan. Prosedur
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 377
pelayanan adalah rangkaian proses atau tata strategis, anggaran pelaksanaan kebijakan
kerja yang berkaitan satu dengan lainnya, desentralisasi dan otonomi daerah sesuai
sehingga menunjukkan adanya tahapan dengan UU RI No. 23 Tahun 2014 telah
secara jelas dan pasti serta cara-cara yang membawa harapan baru bagi
harus ditempuh dalam rangka penyelesaian penyelenggaraan kepemerintahan daerah,
sesuatu pelayanan. khususnya setelah bergulirnya era reformasi
Dalam otonomi daerah kemudian dan dilaksanakannya UU No.23 Tahun 2014
diperkuat dengan UU RI No.6 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
yang mengatur tentang Desa dalam Kepala Desa merupakan pimpinan
penjelasannya merupakan kesatuan penyelenggaraan pemerintahan Desa
masyarakat hukum yang memiliki batas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
wilayah yang berwenangan untuk mengatur bersama Badan Permusyawaratan Desa
dan mengurus urusan pemerintahan, (BPD). Kepala Desa juga memiliki
kepentingan masyarakat setempat wewenang menetapkan Peraturan Desa yang
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal- telah mendapat persetujuan bersama BPD.
usul dan adat istiadat setempat yang diakui Kepala Desa dipilih langsung melalui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) oleh
Negara kesatuan RI. Meski sudah diatur penduduk Desa setempat. Untuk memperoleh
dalam bentuk undang-undang, keputusan pelayanan, masyarakat diwajibkan memenuhi
menteri pendayagunaan aparat Negara dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh
reformasi birokrasi, pergub, perbup, perwali pemberi pelayanan, baik berupa persyaratan
meski dengan memanfaatkan IT, realita teknis dan atau persyaratan administratif
dilapangan masih belum mampu menjawab sesuai dengan ketentuan peraturan
apa yang seharusnya diharapkan masyarakat perundang-undangan.
itu sendiri seperti transparansi, prosedur, Kepala pusat pendidikan SPIMNAS
biaya, waktu serta performance pelaksana bidang kepemimpinan LAN menyatakan
yang kurang akomodatif. harapannya agar kementerian PAN menata
Kinerja merupakan prestasi kerja atau kembali sistem birokrasi di Indonesia karena
performance yaitu hasil kerja selama periode data yang ada di kepala pusat pendidikan
tertentu dibanding dengan berbagai menunjukkan bahwa jumlah PNS sekitar 4
kemungkinan. Menurut Simamora (2003:45) juta saat ini 53 % perlu dibina kembali agar
kinerja merupakan keberhasilan organisasi tingkat kualitas pelayanan bisa di
dalam mencapai misinya. Kepala Desa implementasikan sesuai harapan masyarakat
sebagai aparatur pemerintahan Desa atau publik.
khususnya yang ada di Desa Kramat Jegu Berdasarkan latar belakang di atas,
Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo tentu maka rumusan masalah dari penelitian ini
dipengaruhi oleh kebutuhan seperti yang adalah sebagai berikut:
dimaksud di atas, dan mereka bekerja keras 1. Apakah kinerja staf berpengaruh
sehingga dapat memenuhi kebutuhan signifikan terhadap kepuasan masyarakat
tersebut. Disamping faktor komitmen juga di Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman
faktor pengalaman kerja sebagai kepala Desa Kabupaten Sidoarjo?
juga mempengaruhi prestasi kerja (kinerja) 2. Apakah efektivitas kerja berpengaruh
dalam melaksanakan tugas di pemerintahan signifikan terhadap kepuasan masyarakat
Desa. di Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman
Manajemen kinerja merupakan salah Kabupaten Sidoarjo?
satu bentuk strategi yang bersifat menyeluruh 3. Apakah kinerja staf, dan efektivitas kerja
dan menjamah semua elemen, unsur atau secara simultan berpengaruh signifikan
input yang harus didayagunakan oleh terhadap kepuasan masyarakat Desa
organisasi dan manajemen untuk Kramat Jegu Kecamatan Taman
meningkatkan kinerja organisasi (Stephen, P. Kabupaten Sidoarjo?
Robin.1996). Dengan kata lain, manajemen
kinerja berhubungan dengan perencanaan Kajian Literatur
378 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393
bersama jauh lebih obyektif daripada berpikir hal-hal relevan dan faktor-faktor yang
sendiri-sendiri. mempengaruhinya (Irawan, 2007). Dalam
Menurut Siagian (2008) menyatakan upaya mencapai tujuan tersebut, diperlukan
bahwa ada tiga faktor yang dapat manajemen kinerja atau sistem yang
mempengaruhi kinerja seseorang, yaitu: 1) melibatkan sejumlah proses yang didesain
faktor motivasi, 2) faktor kemampuan, dan 3) untuk mengelola performance karyawan,
faktor ketepatan penugasan. Keberhasilan termasuk sejumlah komponen di antaranya
yang dicapai oleh organisasi menunjukkan desain pekerjaan, struktur penggajian, proses
tingkat kinerja organisasi yang semakin baik. seleksi, pelatihan dan induksi, serta penilaian
Upaya yang dilakukan oleh para ahli bagaimana karyawan melakukan
organisasi agar dapat mendiagnosa dengan pekerjaannya dan kebijakan pemberian
tepat adalah dengan menggunakan beberapa imbalan serta pengembangan performance.
teori. Salah satu teori yang paling banyak Dengan demikian penilaian kinerja
digunakan adalah teori Weisbord, kelebihan rnerupakan bagian dari performance
dari teori ini adalah kemampuan dalam management (Kramar, Mc Graw, Schuler,
memahami dan memvisualisasikan 2007).
kenyataan. Berkaitan dengan kebutuhan tersebut,
Weisbord (2008) melukiskan teorinya Dessler (2000) mengemukakan bahwa proses
sebagai layar radar yang didalamnya penilaian kinerja meliputi: 1) Menetapkan
terkandung pijaran yang mampu menangkap standar pekerjaan; 2) Menilai kinerja nyata
suatu gejala tentang masalah atau isu baik relatif para karyawan; 3) Menyediakan
dan buruk. Teori ini menemukan adanya feedback kepada karyawan dengan tujuan
model enam kotak (six box models) yang memotivasi seseorang untuk mengurangi
menjadi fokus bahasan yaitu : (1) rendahnya performance atau melanjutkan
kepemimpinan; (2) komunikasi; (3) usaha peningkatan performance. Hal-hal
kompensasi; (4) tujuan; (5) struktur; (6) yang berkaitan dengan penilaian kinerja di
mekanisme tata kerja. Menurut teori ini yang samping perlunya standar kinerja, diperlukan
penting adalah menemukan kesenjangan pula ruang lingkup kinerja yang dinilai.
antar dimensi formal suatu oganisasi dengan Mitchell (2008) memberikan sejumlah ruang
property informalnya. Semakin besar jurang lingkup aspek-aspek yang perlu dinilai dalam
kesenjangan, ini berarti akan semakin besar menilai kinerja seseorang, yaitu kualitas
pula kemungkinan kegagalan organisasi kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kapabilitas,
dalam menjalankan tugasnya. dan komunikasi.
Penilaian kinerja adalah proses yang Efektivitas kerja merupakan suatu
dilakukan oleh organisasi untuk menilai keadaan tercapainya tujuan yang diharapkan
kinerja (job performance). Penilaian kinerja atau dikehendaki melalui penyelesaian
pegawai merupakan keseluruhan proses pekerjaan sesuai dengan rencana atau waktu
penilaian yang berkenaan dengan sejauh yang telah ditentukan. Adapun pengertian
mana seseorang melakukan tugas yang efektivitas menurut para ahli diantaranya
dibebankan kepadanya. Dalam melakukan sebagai berikut, menurut Siagian (2007:24)
penilaian kinerja, pertama yang harus efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya,
dilakukan adalah melakukan identifikasi sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu
aspek-aspek atau dimensi kinerja yang dapat yang secara sadar ditetapkan sebelumnya
menentukan kinerja yang efektif (efective job untuk menghasilkan sejumlah barang atas
performance). jasa kegiatan yang dijalankan. Efektivitas
Menurut Irawan, tujuan pekerjaan menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai
harus bersifat ideal, tetapi sekaligus realistis. tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika
Ideal berarti tujuan tersebut dapat tercapai hasil kegiatan semakin mendekati sasaran
seluruhnya dan hanya jika segala persyaratan berarti makin tinggi efektivitasnya.
yang dituntut tersedia dengan mudah. Pada prinsipnya efektivitas individu
Realistis berarti tujuan tersebut para anggotanya didalam melaksanakan
diformulasikan dengan mempertimbangkan tugas sesuai dengan kedudukan dan peran
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 381
koefisien reabilitas lebih besar dari 0.60 Data tentang penilaian responden terhadap
dapat dikatagorikan cukup memadai untuk Efektivitas kerja menunjukkan bahwa
digunakan dalam analisis data penelitian. responden cukup merasakan adanya
Efektivitas kerja.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data deskriptif
Secara deskriptif, jumlah responden sub variabel efektivitas kerja yang
dalam penelitian ini 390 warga yang terdiri mendapat skor relatif tinggi menurut
dari 200 pria dan 190 wanita. Dari 390 responden adalah:
respoden 120 orang wiraswasta, 50 orang a. Memberdayakan sumber daya
pegawai negeri, dan 220 orang dengan b. Tepat sasaran
berbagai bidang pekerjaan (Pertanian, Pabrik, c. Kecakapan dalam bertugas
Musiman, Asisten Rumah Tangga). d. Mencapai tujuan yang ditetapkan
Deskripsi lengkap untuk masing-masing e. Efektivitas kerja
variabel adalah sebagai berikut: f. Karyawannya memiliki moral kerja
yang tinggi
1. Kinerja staf (X1) g. Efisiensi pemanfaatan waktu
Variabel kinerja staf (X1) sebagaimana
dipersepsikan oleh responden Berdasarkan hasil analisis data deskriptif
menunjukkan kondisi yang cukup baik sub variabel yang mendapat skor rendah
dengan skor rata-rata 3,74 dengan menurut penilaian responden adalah:
rentang skala 1 sampai dengan 5. Jika a. Memberdayakan sarana
dihubungkan dengan alternatif 5 kriteria b. Tanggung Jawab dalam bertugas
jawaban pada kuisioner, menunjukkan c. Kontribusi pencapaian tujuan
bahwa responden cukup merasakan organisasi
adanya kinerja staf. d. Pelaksanaan tujuan yang ditetapkan
Berdasarkan data di atas variabel dari e. ketepatan tanggapan organisasi pada
kinerja pegawai yang mendapatkan skor perubahan lingkungan
diatas rata rata adalah: f. Peran manajemen dalam koordinasi
a. Kemampuan kerja pegawai
b. Ketepatan Penugasan 3. Kepuasan masyarakat
c. Mengukur kinerja Data tentang penilaian responden terhadap
d. Realistis dalam bekerja Kepuasan masyarakat bahwa skor rata-
e. Komitmen kerja rata 3,74. Jika dihubungkan dengan
f. Bekerja sama dengan atasan alternatif 5 kriteria jawaban pada
g. Solusi permasalahan kinerja kuesioner, menunjukkan bahwa responden
h. Terdapat program kerja cukup merasakan adanya kepuasan
masyarakat.
Sedangkan pernyataan dalam kuisioner Berdasarkan hasil analisis data deskriptif
yang mendapat skor dibawah rata rata variabel kepuasan masyarakat yang
adalah: mendapat skor relatif tinggi menurut
a. Motivasi kerja pegawai responden adalah adalah:
b. Sesuai keahliannya a. Sesuai kebutuhan masyarakat
c. Fungsi pokok pekerjaan bawahan b. Dapat terpenuhi oleh pelayanan kantor
d. Pengawasan kerja pemerintah Desa.
e. Evaluasi kinerja c. Masyarakat menerima pelayanan yang
efektif
2. Efektivitas kerja (X2) d. Pelayanan kantor pemerintah Desa
Variabel variabel efektivitas kerja (X2) menimbulkan rasa loyalitas masyarakat
sebagaimana dipersepsikan oleh terhadap pemerintah Desa
responden menunjukkan kondisi yang e. Masyarakat merasa mendapatkan
cukup baik dengan skor rata-rata 3,58 jaminan kepuasan
dengan rentang skala 1 sampai dengan 5.
386 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393
Tabel 1. ANOVA
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,665 ,442 ,439 ,78459
a. Predictors: (Constant), Efektivitas Kerja, Kinerja Staf
kebutuhannya atas dasar standar pemerintah pelayanan yang disediakan, maka pelayanan
semata, melainkan telah dituntut adanya tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan
kualitas layanan yang ditentukan oleh tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting
kebutuhan masyarakatnya sendiri. Kebutuhan bagi pelayanan publik. Pada kondisi
tersebut ditujukan baik terhadap barang persaingan sempurna, dimana pelanggan
privat maupun terhadap barang publik (Lean, mampu untuk memilih di antara beberapa
Iain Mc., 1999). alternatif pelayanan dan memiliki informasi
Berbagai pengertian tentang pelayanan yang memadai, kepuasan pelanggan
telah diungkapkan oleh para ahli, namun merupakan satu determinan kunci dari
pada dasarnya pelayanan merupakan tingkat permintaan pelayanan dan fungsi atau
aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh operasionalisasi pemasok Atmaja, H.S. 2003.
organisasi atau perorangan kepada konsumen Berdasarkan SK Men PAN Nomor 26
(customer) yang bersifat tidak berwujud dan Tahun 2004, negara kita mencoba
tidak dapat dimiliki. (Daviddow dan Uttal, menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan
1989). Sementara itu yang disebut dengan (transparansi) dalam penyelenggaraan
konsumen atau sering disebut dengan pelayanan publik. Transparansi berarti warga
customer, adalah masyarakat yang mendapat dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan
manfaat dari aktivitas yang dilakukan oleh tugas dan kegiatan penyelenggaraan
organisasi atau petugas. pelayanan publik, sejak dari proses
Kepuasan pelanggan adalah suatu kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan
keadaan dimana keinginan, harapan dan pengawasan atau pengendalian. Manajemen
kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu dan penyelenggaraan pelayanan publik
pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan meliputi kebijakan, perencanaan,
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan pelaksanaan dan pengawasan atau
harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pengendalian oleh masyarakat. Seluruh
pelanggan merupakan elemen penting dalam kegiatan tersebut harus dapat diinformasikan
menyediakan pelayanan yang lebih baik, dan mudah diakses oleh masyarakat.
lebih efisien dan lebih efektif. Apabila Prosedur pelayanan publik harus sederhana,
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu tidak berbelit-belit.
pelayanan yang disediakan, maka pelayanan
tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan Kesimpulan
tidak efisien. Atas dasar hasil penelitian, maka dapat
Menurut Reichheld dan Sasser (1990), ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
loyalitas pelanggan memiliki korelasi yang 1. Kinerja staf berpengaruh positif terhadap
positif dengan performa bisnis (Beerli dkk, kepuasan masyarakat pemerintahan Desa
2004). Menurut Castro dan Armario (1999), Kramat Jegu Kecamatan Taman
loyalitas pelanggan tidak hanya Kabupaten Sidoarjo
meningkatkan nilai dalam bisnis, tetapi juga 2. Efektivitas kerja berpengaruh positif
dapat menarik pelanggan baru (Beerli dkk, terhadap Kepuasan masyarakat atau
2004). Pada jangka pendek, memperbaiki publik Desa Kramat Jegu Kecamatan
loyalitas pelanggan akan membawa profit Taman Kabupaten Sidoarjo.
pada penjualan. Profit merupakan motif 3. Kinerja staf dan efektivitas kerja secara
utama konsistensi bisnis, karena dengan simultan berpengaruh terhadap variabel
keuntungan maka roda perputaran bisnis dari dependen yakni kepuasan masyarakat atau
variasi produk dan jasa yang ditawarkan publik Desa Kramat Jegu Kecamatan
maupun perluasan pasar yang dilayani Taman Kabupaten Sidoarjo.
(Soeling, 2007).
Pengukuran kepuasan pelanggan Berdasarkan kesimpulan tersebut di
merupakan elemen penting dalam atas, maka peneliti merekomendasikan saran
menyediakan pelayanan yang lebih baik, sebagai berikut:
lebih efisien dan lebih efektif. Apabila 1. Perangkat Desa hendaknya tetap
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu mempertahankan kualitas kinerja dalam
390 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393