Anda di halaman 1dari 19

JIEB (ISSN : 2442-4560) available online at : ejournal.stiepancasetia.ac.

id

KINERJA STAF DAN EFEKTIVITAS KERJA APARAT PEMERINTAH


DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN
SIDOARJO TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT

Diah Ayu Sanggarwati1, Rifda Fitrianty1 dan Suryaningtyas2


1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika
Jl. Wisata Menanggal No. 42 A, Surabaya, Jawa Timur
e-mail: dayu.dtricova@gmail.com
2
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Surabaya
Jl. Kranggan, No.81-101, Sawahan, Surabaya
e-mail: suryaningtyaskuswandi@gmail.com

Abstract: This study aims to analyze the influence of staff performance, and
effectiveness to the satisfaction of rural communities in Kramat Jegu village
Taman District, Sidoarjo Regency. This study is a non-experimental study
conducted using questionnaires in Kramat Jegu village Taman District, Sidoarjo
Regency, with the 390 respondents as research’s samples. The analysis used in
this study is the regression analysis. Based on the results of the analysis, it can be
seen that staff performance, and effectiveness simultaneously and partially have
positive effect on people's satisfaction in Kramat Jegu Sidoarjo. Findings of this
research shows that Kramat Jegu village Taman District, Sidoarjo Regency
officials must always keep up their good performance and effectiveness to create a
satisfactory service to the villagers.

Keywords: performance, work effectiveness, community satisfaction

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja staf dan
efektivitas kerja terhadap kepuasan masyarakat Desa Kramat Jegu Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen
yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner di Desa Kramat Jegu Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo, dengan 390 responden sebagai sampel penelitian.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Berdasarkan
hasil analisis dapat diketahui bahwa kinerja staf dan efektivitas kerja secara
simultan maupun parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat di
Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa pemerintah Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman Kabupaten
Sidoarjo harus terus mempertahankan kinerja dan efektivitas dari aparatnya untuk
menciptakan pelayanan terhadap masyarakat desa yang memuaskan.

Kata kunci: kinerja, efektivitas kerja, kepuasan masyarakat

Latar Belakang harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah


Dewasa ini pada pemerintahan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
Presiden Joko Widodo, peran pelayanan dirasakan dengan harapannya (Oliver dalam
menjadi prioritas utama. Karena dengan Suprapto, 2001:233). Pengukuran kepuasan
perhatian tersebut diharapkan dampak masyarakat merupakan elemen penting
kepercayaan dari masyarakat kepada dalam menyediakan pelayanan yang baik,
pemerintah akan bisa dipulihkan. Kepuasan antara lain dari segi biaya, waktu, prosedur
merupakan tingkat perasaan setelah dan jarak dengan pusat pelayanan.
membandingkan kinerja atau hasil dengan

375
376 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393

Untuk mengukur kepuasan masyarakat aktivitas yang dilakukan oleh organisasi atau
digunakan indikator antara lain sesuai dengan petugas.
harapan, layanan selama proses menikmati Pelayanan yang dilakukan oleh
jasa, suasana dan kondisi fisik lingkungan pemerintah sering disebut dengan pelayanan
yang menyenangkan. Apabila masyarakat umum. Yang dimaksud dengan pelayanan
merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan umum adalah sesuatu yang disediakan, baik
yang disediakan, maka pelayanan tersebut oleh organisasi pemerintah maupun swasta.
dapat dipastikan in efektif dan in efisien. Karena masyarakat umumnya tidak dapat
Dalam kondisi era sekarang ini sangat memenuhi sendiri kebutuhannya kecuali
penting bagi pelayanan publik, untuk secara kolektif. Pemenuhan kebutuhan
menumbuhkan kepuasan maupun dilakukan untuk seluruh masyarakat guna
kepercayaan terhadap kebijakan yang kesejahteraan sosial (Londsdale: 1994).
digulirkan, dengan tujuan untuk memperbaiki Sementara pengertian pelayanan umum
tingkat pelayanan yang sudah ada dalam sesuai Keputusan MenPAN nomor 81 tahun
semua bidang. 1993 adalah segala bentuk pelayanan umum
Prinsip dasar kepuasan masyarakat atau yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah
publik tergantung pada persepsi dan harapan di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan Usaha Milik Negara. Sedangkan pelayanan
yang baik atau pelayanan prima. Beberapa publik adalah pelayanan prima atau
teori menyatakan sulit mengukur kepuasan pelayanan yang dapat memenuhi harapan
seperti yang diharapkan oleh masyarakat atau masyarakat atau sesuai dengan standar dan
publik. Suatu lembaga yang melayani asas-asas pelayanan publik atau masyarakat.
masyarakat perlu mengetahui beberapa faktor Dalam organisasi publik hal ini sebenarnya
yang mempengaruhi persepsi dan harapan telah menjadi tuntutan, sejak munculnya teori
masyarakat dalam rangka meningkatkan negara baru (Frederickson) tentang azas
kepuasan masyarakat. Kepuasan masyarakat keadilan. Oleh sebab itu dalam pelayanan
atau publik sangat tergantung pada kualitas prima juga perlu adanya standar pelayanan
implementasi yang diberikan oleh lembaga sebagai ukuran yang telah ditentukan untuk
tersebut, dalam hal ini pemerintahan Desa pembakuan pelayanan yang baik, berkualitas
Kramat Jegu Kecamatan Taman Kabupaten dan berkeadilan.
Sidoarjo. Kualitas dalam penyelenggaraan Pelayanan prima adalah suatu
pelayanan, dewasa ini merupakan tuntutan pelayanan yang terbaik dalam memenuhi
yang sangat normatif. Masyarakat pada kebutuhan dan harapan pelanggan atau
umumnya tidak dapat lagi dipenuhi pelayanan yang memenuhi standar kualitas
kebutuhannya hanya atas dasar standar karena dituntut sesuai dengan harapan dan
pemerintah semata, melainkan juga menuntut kepuasan masyarakat (Maddy, 2009:86).
adanya kualitas pelayanan yang ditentukan Berdasarkan SK Men PAN dan
oleh kebutuhan masyarakat itu sendiri. Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014,
Kebutuhan tersebut ditujukan baik terhadap tentang pedoman standar pelayanan. Salah
barang pribadi maupun terhadap barang satu pasal 1(ayat1) mengatakan bahwa setiap
publik (Lean, Iain Mc, 1999). penyelenggara pelayanan publik wajib
Berbagai pengertian tentang pelayanan menetapkan dan menerapkan standar
telah diungkapkan oleh para ahli, namun pelayanan publik untuk setiap jenis
pada dasarnya pelayanan merupakan pelayanan. Pelaksanaan tugas dan kegiatan
aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh penyelenggaraan pelayanan publik, sejak dari
organisasi atau perorangan kepada proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan
konsumen (customer) yang bersifat tidak dan pengawasan atau pengendalian. Prosedur
berwujud dan tidak dapat dimiliki (Daviddow pelayanan publik yang sederhana, tidak
dan Uttal, 1989). Sementara yang disebut berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah
dengan konsumen atau customer adalah dilaksanakan, serta diwujudkan dalam bentuk
masyarakat yang mendapat manfaat dari bagan alur (flow chart) yang dipampang
dalam ruangan pelayanan. Prosedur
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 377

pelayanan adalah rangkaian proses atau tata strategis, anggaran pelaksanaan kebijakan
kerja yang berkaitan satu dengan lainnya, desentralisasi dan otonomi daerah sesuai
sehingga menunjukkan adanya tahapan dengan UU RI No. 23 Tahun 2014 telah
secara jelas dan pasti serta cara-cara yang membawa harapan baru bagi
harus ditempuh dalam rangka penyelesaian penyelenggaraan kepemerintahan daerah,
sesuatu pelayanan. khususnya setelah bergulirnya era reformasi
Dalam otonomi daerah kemudian dan dilaksanakannya UU No.23 Tahun 2014
diperkuat dengan UU RI No.6 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
yang mengatur tentang Desa dalam Kepala Desa merupakan pimpinan
penjelasannya merupakan kesatuan penyelenggaraan pemerintahan Desa
masyarakat hukum yang memiliki batas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
wilayah yang berwenangan untuk mengatur bersama Badan Permusyawaratan Desa
dan mengurus urusan pemerintahan, (BPD). Kepala Desa juga memiliki
kepentingan masyarakat setempat wewenang menetapkan Peraturan Desa yang
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal- telah mendapat persetujuan bersama BPD.
usul dan adat istiadat setempat yang diakui Kepala Desa dipilih langsung melalui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) oleh
Negara kesatuan RI. Meski sudah diatur penduduk Desa setempat. Untuk memperoleh
dalam bentuk undang-undang, keputusan pelayanan, masyarakat diwajibkan memenuhi
menteri pendayagunaan aparat Negara dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh
reformasi birokrasi, pergub, perbup, perwali pemberi pelayanan, baik berupa persyaratan
meski dengan memanfaatkan IT, realita teknis dan atau persyaratan administratif
dilapangan masih belum mampu menjawab sesuai dengan ketentuan peraturan
apa yang seharusnya diharapkan masyarakat perundang-undangan.
itu sendiri seperti transparansi, prosedur, Kepala pusat pendidikan SPIMNAS
biaya, waktu serta performance pelaksana bidang kepemimpinan LAN menyatakan
yang kurang akomodatif. harapannya agar kementerian PAN menata
Kinerja merupakan prestasi kerja atau kembali sistem birokrasi di Indonesia karena
performance yaitu hasil kerja selama periode data yang ada di kepala pusat pendidikan
tertentu dibanding dengan berbagai menunjukkan bahwa jumlah PNS sekitar 4
kemungkinan. Menurut Simamora (2003:45) juta saat ini 53 % perlu dibina kembali agar
kinerja merupakan keberhasilan organisasi tingkat kualitas pelayanan bisa di
dalam mencapai misinya. Kepala Desa implementasikan sesuai harapan masyarakat
sebagai aparatur pemerintahan Desa atau publik.
khususnya yang ada di Desa Kramat Jegu Berdasarkan latar belakang di atas,
Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo tentu maka rumusan masalah dari penelitian ini
dipengaruhi oleh kebutuhan seperti yang adalah sebagai berikut:
dimaksud di atas, dan mereka bekerja keras 1. Apakah kinerja staf berpengaruh
sehingga dapat memenuhi kebutuhan signifikan terhadap kepuasan masyarakat
tersebut. Disamping faktor komitmen juga di Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman
faktor pengalaman kerja sebagai kepala Desa Kabupaten Sidoarjo?
juga mempengaruhi prestasi kerja (kinerja) 2. Apakah efektivitas kerja berpengaruh
dalam melaksanakan tugas di pemerintahan signifikan terhadap kepuasan masyarakat
Desa. di Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman
Manajemen kinerja merupakan salah Kabupaten Sidoarjo?
satu bentuk strategi yang bersifat menyeluruh 3. Apakah kinerja staf, dan efektivitas kerja
dan menjamah semua elemen, unsur atau secara simultan berpengaruh signifikan
input yang harus didayagunakan oleh terhadap kepuasan masyarakat Desa
organisasi dan manajemen untuk Kramat Jegu Kecamatan Taman
meningkatkan kinerja organisasi (Stephen, P. Kabupaten Sidoarjo?
Robin.1996). Dengan kata lain, manajemen
kinerja berhubungan dengan perencanaan Kajian Literatur
378 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393

Performance atau kinerja merupakan pekerjaan yang dihasilkan serta


hasil atau keluaran dari suatu proses kesempurnaan tugas terhadap
(Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan keterampilan dan kemampuan karyawan.
perilaku dalam manajemen, kinerja adalah 2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang
kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti
dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang
seseorang yang melakukan pekerjaan diselesaikan.
(Luthans, 2005:165). Kinerja merupakan 3. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat
prestasi kerja, yaitu perbandingan antara aktivitas diselesaikan pada awal waktu
hasil kerja dengan standar yang ditetapkan yang dinyatakan, dilihat dari sudut
(Dessler, 2000:41). Kinerja adalah hasil kerja koordinasi dengan hasil output serta
baik secara kualitas maupun kuantitas yang memaksimalkan waktu yang tersedia
dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan untuk aktivitas lain.
tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan 4. Efektivitas. Merupakan tingkat
(Mangkunegara, 2002:22). Kinerja adalah penggunaan sumber daya organisasi
hasil atau tingkat keberhasilan seseorang (tenaga, uang, teknologi, bahan baku)
secara keseluruhan selama periode tertentu dimaksimalkan dengan maksud
dalam melaksanakan tugas dibandingkan menaikkan hasil dari setiap unit dalam
dengan berbagai kemungkinan, seperti penggunaan sumber daya.
standar hasil kerja, target atau sasaran atau 5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu karyawan yang nantinya dapat
telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, menjalankan fungsi kerjanya.
2005:50). Sedangkan Mathis dan Jackson 6. Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat
(2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada dimana karyawan mempunyai komitmen
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau kerja dengan instansi dan tanggung jawab
tidak dilakukan oleh pegawai. Manajemen karyawan terhadap kantor.
kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan kinerja Pada hahekatnya, kinerja personel yang
perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja tinggi sangat diharapkan oleh sebuah
masing-masing individu dan kelompok kerja organisasi. Hal itu, karena berdampak positif
di perusahaan tersebut. pada kinerja institusional. Maka harus
Karakteristik orang yang mempunyai dipahami, kesuksesan suatu organisasi sangat
kinerja tinggi adalah sebagai berikut tergantung pada kinerja sumber daya
(Mangkunegara, 2002:68): manusianya (Sherman & George, 2007).
1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang Menurut Irawan (2007), kinerja adalah hasil
tinggi. kerja yang dapat diamati dan dapat diukur.
2. Berani mengambil dan menanggung Sementara itu Smith (2002) menyatakan
resiko yang dihadapi. bahwa kinerja adalah ''output drived from
3. Memiliki tujuan yang realistis. processed, human or otherwise". Selain itu
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh kinerja merupakan gambaran keseluruhan
dan berjuang untuk merealisasi tujuannya. dari sebuah entitas organisasi.
5. Memanfaatkan umpan balik (feedback) Berdasarkan pengertian di atas, dapat
yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja diketahui adanya unsur-unsur penting dalam
yang dilakukannya. kinerja, yakni hasil kerja, manusia (pegawai),
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan proses atau organisasi, terbukti secara konkrit
rencana yang telah diprogramkan. dapat diamati dan dapat diukur. Dari unsur-
unsur tersebut diperlukan pembahasan secara
Indikator untuk mengukur kinerja kompleks berkaitan dengan terbukti secara
karyawan secara individu ada enam kualitas, kuantitas dan dapat diukur. Hal ini
indikator, yaitu (Robbins, 2006:260): disebabkan landasan teoritis yang berkaitan
1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari dengan hasil kerja, pegawai, proses atau
persepsi karyawan terhadap kualitas organisasi pada umumnya yang dapat
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 379

diimplementasikan pada berbagai organisasi pengembangan karier dan pengembangan


secara universal. Sedangkan bukti pekerjaan pribadi SDM.
secara kuantitas dapat diukur dengan Keunggulan manajemen kinerja adalah
landasan teoritis yang spesifik, serta dapat penentuan sasaran yang jelas dan terarah. Di
diterapkan secara universal. Bukti kongkrit dalamnya terdapat dukungan, bimbingan, dan
pekerjaan yang dapat diukur antar organisasi umpan balik agar tercipta peluang terbaik
satu dengan yang lainnya berbeda-beda, untuk meraih sasaran yang menyertai
sehingga untuk melakukan pengukuran peningkatan komunikasi antara atasan dan
kinerja terlebih dahulu dirumuskan standar bawahan, karena pada dasarnya manajemen
pengukuran kinerja yang mempengaruhi, kinerja merupakan proses komunikasi
antara lain: jenis pekerjaan, struktur berkelanjutan antara atasan dan bawahan
organisasi, iklim organisasi, program kerja, dengan tujuan memperjelas dan menyepakati
dan sebagainya yang tentunya berbeda-beda hal-hal:
pula antara satu dengan lainnya. 1. Fungsi pokok pekerjaan bawahan.
Begitu pentingnya masalah kinerja 2. Bagaimana pekerjaan bawahan
pegawai ini, sehingga tidak salah bila inti berkontribusi pada pencapaian tujuan
pengelolaan sumber daya manusia organisasi.
merupakan modal yang perlu dikelola. 3. Pengertian “efektif” dan “berhasil” dalam
Bagaimana mengelola kinerja SDM yang pelaksanaan pekerjaan bawahan.
mengarah pada the right man on the right 4. Bagaimana bawahan dapat bekerja sama
place. Mengelola manusia dalam konteks dengan atasan dalam rangka efektivitas
organisasi berarti mengelola manusia agar pelaksanaan pekerjaan bawahan.
dapat menghasilkan kinerja yang maksimal 5. Bagaimana mengukur efektivitas (baca:
bagi organisasi. Oleh karenanya kinerja kinerja) pelaksanaan pekerjaan bawahan.
pegawai perlu dikelola secara baik untuk 6. Berbagai hambatan efektivitas dan
mencapai tujuan organisasi, sehingga alternatif untuk menyingkirkan hambatan-
menjadi suatu konsep manajemen kinerja hambatan tersebut.
(performance management). Menurut 7. Michael Porter, profesor dari Harvard
definisi tersebut, manajemen kinerja adalah Business of School menyatakan bahwa
suatu proses strategis dan terpadu guna kita tidak bisa memanajemeni sesuatu
menunjang keberhasilan organisasi melalui yang tidak dapat kita ukur. Pertama,
pengembangan performansi SDM. Dalam organisasi yang tidak memiliki indikator
manajemen kinerja kemampuan SDM kinerja biasanya tidak bisa diharapkan
sebagai kontributor individu dan bagian dari
untuk mampu mencapai kinerja yang
kelompok yang dikembangkan melalui
memuaskan bagi pihak yang
proses bersama antara manajer dan individu
yang lebih berdasarkan kesepakatan daripada berkepentingan (stakeholders). Kedua,
tupoksi. Kesepakatan ini meliputi tujuan ukuran kinerja tersebut biasanya
(objectives), persyaratan pengetahuan, dituangkan dalam suatu bentuk
keterampilan dan kemampuan. Manajemen kesepakatan antara atasan dan bawahan
kinerja juga dapat menggalang partisipasi yang sering disebut sebagai suatu kontrak
aktif setiap anggota organisasi untuk kinerja (performance contract).
mencapai sasaran organisasi melalui
penjabaran sasaran individu maupun Konsep yang sangat terkenal adalah
kelompok sekaligus mengembangkan penilaian 360 derajat, di mana penilaian
protensinya agar dapat mencapai sasarannya kinerja dilakukan oleh atasan, bawahan,
itu. Berdasarkan tugasnya ini, manajemen rekan sekerja, dan pengguna jasa, karena
kinerja dapat dijadikan landasan bagi pada prinsipnya manusia itu berpikir secara
promosi, mutasi dan evaluasi, sekaligus subyektif, namun dengan berpikir bersama
penentuan kompensasi dan penyusunan mampu untuk mengubah sikap subyektif itu
program pelatihan. Manajemen kinerja juga menjadi mendekati obyektif, atau berpikir
dapat dijadikan umpan balik untuk
380 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393

bersama jauh lebih obyektif daripada berpikir hal-hal relevan dan faktor-faktor yang
sendiri-sendiri. mempengaruhinya (Irawan, 2007). Dalam
Menurut Siagian (2008) menyatakan upaya mencapai tujuan tersebut, diperlukan
bahwa ada tiga faktor yang dapat manajemen kinerja atau sistem yang
mempengaruhi kinerja seseorang, yaitu: 1) melibatkan sejumlah proses yang didesain
faktor motivasi, 2) faktor kemampuan, dan 3) untuk mengelola performance karyawan,
faktor ketepatan penugasan. Keberhasilan termasuk sejumlah komponen di antaranya
yang dicapai oleh organisasi menunjukkan desain pekerjaan, struktur penggajian, proses
tingkat kinerja organisasi yang semakin baik. seleksi, pelatihan dan induksi, serta penilaian
Upaya yang dilakukan oleh para ahli bagaimana karyawan melakukan
organisasi agar dapat mendiagnosa dengan pekerjaannya dan kebijakan pemberian
tepat adalah dengan menggunakan beberapa imbalan serta pengembangan performance.
teori. Salah satu teori yang paling banyak Dengan demikian penilaian kinerja
digunakan adalah teori Weisbord, kelebihan rnerupakan bagian dari performance
dari teori ini adalah kemampuan dalam management (Kramar, Mc Graw, Schuler,
memahami dan memvisualisasikan 2007).
kenyataan. Berkaitan dengan kebutuhan tersebut,
Weisbord (2008) melukiskan teorinya Dessler (2000) mengemukakan bahwa proses
sebagai layar radar yang didalamnya penilaian kinerja meliputi: 1) Menetapkan
terkandung pijaran yang mampu menangkap standar pekerjaan; 2) Menilai kinerja nyata
suatu gejala tentang masalah atau isu baik relatif para karyawan; 3) Menyediakan
dan buruk. Teori ini menemukan adanya feedback kepada karyawan dengan tujuan
model enam kotak (six box models) yang memotivasi seseorang untuk mengurangi
menjadi fokus bahasan yaitu : (1) rendahnya performance atau melanjutkan
kepemimpinan; (2) komunikasi; (3) usaha peningkatan performance. Hal-hal
kompensasi; (4) tujuan; (5) struktur; (6) yang berkaitan dengan penilaian kinerja di
mekanisme tata kerja. Menurut teori ini yang samping perlunya standar kinerja, diperlukan
penting adalah menemukan kesenjangan pula ruang lingkup kinerja yang dinilai.
antar dimensi formal suatu oganisasi dengan Mitchell (2008) memberikan sejumlah ruang
property informalnya. Semakin besar jurang lingkup aspek-aspek yang perlu dinilai dalam
kesenjangan, ini berarti akan semakin besar menilai kinerja seseorang, yaitu kualitas
pula kemungkinan kegagalan organisasi kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kapabilitas,
dalam menjalankan tugasnya. dan komunikasi.
Penilaian kinerja adalah proses yang Efektivitas kerja merupakan suatu
dilakukan oleh organisasi untuk menilai keadaan tercapainya tujuan yang diharapkan
kinerja (job performance). Penilaian kinerja atau dikehendaki melalui penyelesaian
pegawai merupakan keseluruhan proses pekerjaan sesuai dengan rencana atau waktu
penilaian yang berkenaan dengan sejauh yang telah ditentukan. Adapun pengertian
mana seseorang melakukan tugas yang efektivitas menurut para ahli diantaranya
dibebankan kepadanya. Dalam melakukan sebagai berikut, menurut Siagian (2007:24)
penilaian kinerja, pertama yang harus efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya,
dilakukan adalah melakukan identifikasi sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu
aspek-aspek atau dimensi kinerja yang dapat yang secara sadar ditetapkan sebelumnya
menentukan kinerja yang efektif (efective job untuk menghasilkan sejumlah barang atas
performance). jasa kegiatan yang dijalankan. Efektivitas
Menurut Irawan, tujuan pekerjaan menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai
harus bersifat ideal, tetapi sekaligus realistis. tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika
Ideal berarti tujuan tersebut dapat tercapai hasil kegiatan semakin mendekati sasaran
seluruhnya dan hanya jika segala persyaratan berarti makin tinggi efektivitasnya.
yang dituntut tersedia dengan mudah. Pada prinsipnya efektivitas individu
Realistis berarti tujuan tersebut para anggotanya didalam melaksanakan
diformulasikan dengan mempertimbangkan tugas sesuai dengan kedudukan dan peran
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 381

mereka masing-masing dalam organisasi efektivitas, keberhasilan hubungan


tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut organisasi lingkungan tampaknya amat
para ahli mengemukakan definisi tentang tergantung pada tingkat variabel kunci
efektivitas sebagai berikut, menurut Umar yaitu tingkat keterdugaan keadaan
(2003:121) efektivitas merupakan harapan lingkungan, ketepatan persepsi atas
yang memberikan gambaran seberapa jauh keadaan lingkungan, tingkat rasionalisme
target dapat dicapai. Sedangkan menurut organisasi. Ketiga faktor ini
Hadyaningrat (1989:38) efektivitas adalah mempengaruhi ketepatan tanggapan
kemampuan seseorang atau sekelompok organisasi terhadap perubahan
orang yang sedang melaksanakan aktivitas lingkungan.
untuk mendapatkan atau melahirkan hasil
dari kegiatan itu. Disamping itu Schermerhon 3. Karakteristik Pekerja.
(1998:5), mengatakan bahwa efektivitas kerja Pada kenyataannya para anggota
merupakan suatu ukuran tentang pencapaian organisasi merupakan faktor pengaruh
suatu tugas dan tujuan. yang paling penting karena perilaku
Dari pendapat para ahli diatas, dapat merekalah yang dalam jangka panjang
disimpulkan bahwa suatu pekerjaan dapat akan memperlancar atau merintangi
dilaksanakan secara tepat sasaran, efektif, tercapainya tujuan organisasi. Pekerja
dan efisien apabila pekerjaan tersebut merupakan sumber daya yang langsung
dilaksanakan dengan benar sesuai dengan berhubungan dengan pengelolaan semua
yang telah direncanakan, maka jelas bahwa sumber daya yang ada di dalam
sesungguhnya efektivitas kerja tidak lain organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja
adalah individu-individu atau beberapa sangat berpengaruh terhadap pencapaian
kelompok atau bagian terutama pegawai tujuan organisasi.
dalam satu unit organisasi atau perusahaan
untuk dapat melaksanakan tujuan yang 4. Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek
dicapai dalam suatu sistem yang ditentukan Manajamen.
dengan suatu pandangan untuk memenuhi Dengan makin rumitnya proses teknologi
kebutuhan sistem itu sendiri. dan perkembangan lingkungan maka
Ada empat faktor yang mempengaruhi peranan manajemen dalam
efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan mengkoordinasi orang dan proses demi
oleh Richard M. Steers (1980:9), yaitu: keberhasilan organisasi menjadi semakin
1. Karakteristik Organisasi. sulit.
Karakteristik organisasi terdiri dari
struktur dan teknologi organisasi yang Alat ukur efektivitas kerja, menurut
dapat mempengaruhi segi-segi tertentu Richard dan M. Steers (1980:192) meliputi
dari efektivitas dengan berbagai cara. unsur kemampuan menyesuaikan diri atau
Yang dimaksud struktur adalah hubungan prestasi kerja dan kepuasan kerja:
yang relatif tepat sifatnya, seperti 1. Kemampuan menyesuaikan diri
dijumpai dalam organisasi, sehubungan Kemampuan manusia terbatas dalam
dengan susunan sumber daya manusia, segala hal, sehingga dengan
struktur meliputi bagaimana cara keterbatasannya menyebabkan manusia
organisasi menyusun orang-orangnya tidak dapat mencapai pemenuhan
dalam menyelesaikan pekerjaan, kebutuhannya tanpa melalui kerjasama
sedangkan yang dimaksud teknologi dengan orang lain. Hal ini sesuai pendapat
adalah mekanisme suatu organisasi umtuk Richard M. Steers, yang menyatakan
mengubah masukan mentah menjadi bahwa kunci keberhasilan organisasi
keluaran. adalah kerjasama dalam pencapaian tujuan
jika kemampuan menyesuaikan diri
2. Karakteristik Lingkungan. tersebut dapat berjalan, maka tujuan
Lingkungan luar dan lingkungan dalam organisasi dapat tercapai.
juga telah dinyatakan berpengaruh atas
382 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393

2. Prestasi kerja 5. Ada beberapa faktor yang dapat


Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja dipertimbangkan oleh masyarakat dalam
yang dicapai seseorang dalam menilai suatu pelayanan, yaitu: ketepatan
melaksanakan tugas-tugas yang waktu, dapat dipercaya, kemampuan
dibebankan kepadanya yang didasarkan teknis, diharapkan, berkualitas dan biaya
atas kecakapan, pengalaman, yang sesuai. Berdasarkan faktor-faktor
kesungguhan dan waktu (Hasibuan, tersebut, masyarakat sendiri yang menilai
2001:94). Dari pendapat tersebut dapat tingkat kepuasan yang mereka terima dari
disimpulkan bahwa dengan kecakapan, barang atau jasa spesifik yang diberikan,
pengalaman, kesungguhan waktu yang serta tingkat kepercayaan mereka terhadap
dimiliki oleh pegawai, maka tugas yang kemampuan pemberi pelayanan. (Atmaja,
diberikan, dapat dilaksanakan sesuai H.S. 2003).
dengan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya. Tuntutan kualitas dalam
penyelenggaraan pelayanan dewasa ini
Kepuasan konsumen atau masyarakat dirasakan sangat meningkat. Masyarakat
adalah perasaan senang atau kecewa pada umumnya tidak dapat lagi dipenuhi
seseorang yang muncul setelah kebutuhannya atas dasar standar pemerintah
membandingkan kinerja produk yang semata, melainkan telah dituntut adanya
dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. kualitas layanan yang ditentukan oleh
Kotler menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan masyarakat sendiri. Kebutuhan
pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang tersebut ditujukan baik terhadap barang
setelah membandingkan kinerja atau hasil privat (private goods) maupun terhadap
yang ia rasakan dibandingkan dengan barang publik (public goods).
harapannya (Kotler, Philip dan Kevin Lane Barang layanan privat dapat dipenuhi
Keller, 2007). Sedangkan Wilkie melalui mekanisme pasar, sementara barang
mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai publik tidak dapat dipenuhi melalui
suatu tanggapan emosional pada evaluasi mekanisme pasar melainkan harus melalui
terhadap pengalaman konsumsi suatu produk pengaturan atau kebijakan yang dilakukan
atau jasa. Tingkat kepuasan masyarakat oleh pemerintah (Lean, Iain Mc., 1989:19).
terhadap pelayanan merupakan faktor yang Penyelenggaraan pelayanan dipengaruhi oleh
penting dalam mengembangkan suatu sistem dua orientasi kegiatan yang terkait dengan
penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kegiatan sosial, yaitu adanya Value-
keluhan maupun kebutuhan masyarakat, Rationality dan Instrumental-Rationality
efisiensi biaya serta efektifitas waktu, (Weber, Harmon & Mayer: 1986:75).
prosedur sederhana dan mudah dipersepsikan 1. Value-Rationality, artinya kegiatan ini
atau dipahami masyarakat luas. secara sadar ditentukan melalui nilai-nilai
Menurut Hamdani, A. 2006, empat cara individu demi kepentingan masyarakat.
untuk meningkatkan kepuasan masyarakat Formulasi nilai utama sangat mendukung
antara lain: terhadap dilakukannya suatu kegiatan. Hal
1. Memberikan kualitas layanan yang baik ini akan memunculkan nilai-nilai individu
dan prima. secara unum yang berkembang
2. Menjalin komunikasi yang baik dengan dimasyarakat, menjadi nilai-nilai sosial
masyarakat. yang akan mempengaruhi di dalam
3. Empati, sikap empati kepada masyarakat pelayanan. Sehingga nilai-nilai pelayanan
membantu memahami apa yang yang diselenggarakan oleh pemerintah
dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga setidak-tidaknya mendekati kesesuaian
membantu kita untuk memberikan layanan dengan nilai-nilai masyarakat di
yang membuat masyarakat puas. sekitarnya.
4. Selalu dalam kejujuran, kejujuran adalah 2. Instrumental-Rationality, artinya bahwa
kunci dalam memberikan kepercayaan kegiatan yang dilakukan telah
masyarakat. memperhatikan, memperhitungkan dan
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 383

mempertimbangkan maksud, tujuan dan Pelayanan prima dalam pelayanan


konsekuensinya. Oleh karena itu publik, sesuai perkembangan tuntutan
pelayanan umum mengandung ukuran- pelayanan saat ini merupakan pelayanan
ukuran dan nilai-nilai yang berbeda-beda prima atau pelayanan yang dapat memenuhi
di masyarakat. Nilai dan ukuran yang harapan masyarakat atau lebih baik dari
berbeda-beda inilah menyebabkan standar dan asas-asas pelayanan publik atau
tuntutan masyarakat yang berbeda-beda masyarakat. Dalam organisasi publik ini
pula, sehingga penyelenggraaan pelayanan sebenarnya telah menjadi tuntutan sejak
yang dilakukan oleh pemerintah dirasakan munculnya teori negara baru (Frederickson)
rendah kualitasnya. tentang azas keadilan. Oleh sebab itu dalam
pelayanan prima pun perlu adanya standar
Berbagai pengertian tentang pelayanan pelayanan sebagai ukuran yang telah
telah diungkapkan oleh para ahli, namun ditentukan untuk pembakuan pelayanan yang
pada dasarnya pelayanan merupakan baik dan berkeadilan. Oleh karenanya standar
aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh pelayanan, manusia yang melaksanakan serta
organisasi atau perorangan kepada konsumen alat yang digunakan termasuk proses, secara
(customer) yang bersifat tidak berwujud dan terus menerus dibangun dan dievaluasi
tidak dapat dimiliki (Daviddow dan Uttal, merupakan kunci utama (Hunger J. David &
1989). Sementara itu yang disebut dengan Wheelen Thomas L. Diterjemahkan oleh
konsumen atau sering disebut dengan Agung Julianto, 2001).
customer, adalah masyarakat yang mendapat
manfaat dari aktivitas yang dilakukan oleh
Kinerja
organisasi atau petugas. Staf (X1) Kepuasan
Pelayanan dikatakan tidak berwujud Masyarakat
tersebut berarti bahwa pelayanan itu hanya Efektivitas (Y)
dapat dirasakan, oleh sebab itu lebih jauh Kerja (X2)
Normann (1991:14) memberikan
karakteristik pelayanan sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
Pelayanan merupakan suatu produksi yang
sifatnya tidak dapat diraba, berbeda dengan Berdasarkan serangkaian teori dan
barang produksi lain (barang jadi atau barang penelitian terdahulu yang telah dikemukakan,
industri yang berwujud). Produksi dan maka dapat dibuat kerangka konseptual dari
konsumsi dari pelayanan tidak dapat peneltian ini dan hipotesis penelitian.
dipisahkan secara nyata, karena pada Kerangka konseptual dapat dilihat pada
umumnya kejadiannya bersamaan dan terjadi Gambar 1, sedangkan hipotesis penelitian
di tempat yang sama. Pengertian yang lebih adalah sebagai berikut:
luas dikatakan oleh Daviddow dan Uttal H1 : Diduga kinerja staf berpengaruh
(1989:19), pelayanan merupakan usaha yang signifikan terhadap kepuasan
mempertinggi kepuasan masyarakat masyarakat di Desa Kramat Jegu
(whatever enhances customer satisfaction). Kecamatan Taman Kabupaten
Sementara itu pengertian pelayanan umum Sidoarjo.
yang sesuai dengan Keputusan MenPAN H2 : Efektivitas kerja berpengaruh
nomor 81 tahun 1993 adalah segala bentuk signifikan terhadap kepuasan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Kramat Jegu
instasi pemerintah di pusat, di daerah, Kecamatan Taman Kabupaten
dilingkungan Badan Usaha Milik Negara Sidoarjo.
atau Daerah dalam bentuk barang dan jasa, H3 : Diduga kinerja staf, dan efektivitas
baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan kerja secara simultan berpengaruh
masyarakat maupun dalam rangka signifikan terhadap kepuasan
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- masyarakat Desa Kramat Jegu
undangan. Kecamatan Taman Kabupaten
Sidoarjo.
384 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393

Metode Penelitian Definisi operasional dari masing-


Rancangan peneliitian menggunakan masing variabel yang digunakan dalam
pendekatan kuantitatif deskriptif atau penelitian ini adalah:
penelitian ekplanatori, yang menjelaskan 1. Kinerja staf merupakan variabel
hubungan sebab akibat antara variabel bebas independen (X1) yang dalam hal ini
dengan variabel terikat dengan tujuan untuk adalah hasil kerja secara kualitas dan
menguji hipotesis yang telah diajukan. kuantitas yang dicapai oleh seorang
Populasi dalam penelitian ini adalah warga pegawai dalam melaksanakan tugasnya
Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman sesuai dengan tanggung jawab yang
Kabupaten Sidoarjo yang mendapatkan
diberikan kepadanya (Mangkunegara,
pelayanan pemerintah desa berjumlah 16.158
2008). Sedangkan menurut Irawan (2007),
orang. Salah satu metode yang digunakan
untuk menentukan jumlah sampel adalah kinerja adalah hasil kerja yang dapat
menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., diamati dan dapat diukur.
1960:182), sebagai berikut: 2. Efektivitas kerja merupakan variabel
independen (X2) Menurut Richard M.
Steers (1980: 1), efektivitas yang berasal
dari kata efektif, yaitu suatu pekerjaan
dikatakan efektif jika suatu pekerjaan
Dimana : dapat menghasilkan satu unit keluaran
n = Ukuran Sampel. (output). Suatu pekerjaan dikatakan
N = Ukuran Populasi. efektif, jika suatu pekerjaan dapat
e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian diselesaikan tepat pada waktunya sesuai
(5%).
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dari formulasi di atas maka dapat 3. Kepuasan variabel dependen (Y)
ditentukan jumlah sampel sebesar 390 orang merupakan tingkat perasaan setelah
atau responden, yang didapat dari: membandingkan kinerja atau hasil dengan
harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah
16.158 fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
𝑛=
1 + 16.158 (0,05)2 dirasakan dengan harapannya (Oliver
dalam Suprapto, 2001:233).
16.158
𝑛=
41,397 Menurut Fraenkel Jack, R. (1990)
Instrumen penelitian digunakan untuk
n = 390,318 (dibulatkan menjadi 390)
mengukur variabel yang diteliti. Instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data
Teknik pengambilan sampel
pada penelitian ini adalah observasi dan
menggunakan incidental sampel dimana
kuesioner. Analisis data dilakukan melalui
responden yang ditemui ketika sedang
analisis Regresi Linear Berganda dengan alat
mengurus surat di Desa. Selanjutnya
analisis software komputer SPSS.
responden akan memberikan respon terhadap
Serangkaian analisis yang dilakukan meliputi
pertanyaan, dan melalui pilihan jawaban
uji validitas untuk mengetahui sejauh mana
tertentu yang tertuang dalam kuisioner yang
suatu alat ukur itu dapat mengukur variabel
diadaptasikan dari instrumen yang relevan
yang akan diukur dan uji reliabilitas
yang dikemas dalam bentuk tertutup (close
menggunakan koefisien Cronbach Alpha
ended questions atau statemens), dengan
(Singgih, S, 2000) dimana Instrumen yang
menggunakan skala likert 1 – 5 (dari mulai
reliabel berarti instrumen yang digunakan
sangat tidak memuaskan sampai dengan
berkali-kali menghasilkan data yang sama
sangat memuaskan).
atau konsisten (Fraenkel Jack R. 1990) dan
Ferdinand A. (2002) menyatakan bahwa
Instrumen penelitian yang memberikan
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 385

koefisien reabilitas lebih besar dari 0.60 Data tentang penilaian responden terhadap
dapat dikatagorikan cukup memadai untuk Efektivitas kerja menunjukkan bahwa
digunakan dalam analisis data penelitian. responden cukup merasakan adanya
Efektivitas kerja.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data deskriptif
Secara deskriptif, jumlah responden sub variabel efektivitas kerja yang
dalam penelitian ini 390 warga yang terdiri mendapat skor relatif tinggi menurut
dari 200 pria dan 190 wanita. Dari 390 responden adalah:
respoden 120 orang wiraswasta, 50 orang a. Memberdayakan sumber daya
pegawai negeri, dan 220 orang dengan b. Tepat sasaran
berbagai bidang pekerjaan (Pertanian, Pabrik, c. Kecakapan dalam bertugas
Musiman, Asisten Rumah Tangga). d. Mencapai tujuan yang ditetapkan
Deskripsi lengkap untuk masing-masing e. Efektivitas kerja
variabel adalah sebagai berikut: f. Karyawannya memiliki moral kerja
yang tinggi
1. Kinerja staf (X1) g. Efisiensi pemanfaatan waktu
Variabel kinerja staf (X1) sebagaimana
dipersepsikan oleh responden Berdasarkan hasil analisis data deskriptif
menunjukkan kondisi yang cukup baik sub variabel yang mendapat skor rendah
dengan skor rata-rata 3,74 dengan menurut penilaian responden adalah:
rentang skala 1 sampai dengan 5. Jika a. Memberdayakan sarana
dihubungkan dengan alternatif 5 kriteria b. Tanggung Jawab dalam bertugas
jawaban pada kuisioner, menunjukkan c. Kontribusi pencapaian tujuan
bahwa responden cukup merasakan organisasi
adanya kinerja staf. d. Pelaksanaan tujuan yang ditetapkan
Berdasarkan data di atas variabel dari e. ketepatan tanggapan organisasi pada
kinerja pegawai yang mendapatkan skor perubahan lingkungan
diatas rata rata adalah: f. Peran manajemen dalam koordinasi
a. Kemampuan kerja pegawai
b. Ketepatan Penugasan 3. Kepuasan masyarakat
c. Mengukur kinerja Data tentang penilaian responden terhadap
d. Realistis dalam bekerja Kepuasan masyarakat bahwa skor rata-
e. Komitmen kerja rata 3,74. Jika dihubungkan dengan
f. Bekerja sama dengan atasan alternatif 5 kriteria jawaban pada
g. Solusi permasalahan kinerja kuesioner, menunjukkan bahwa responden
h. Terdapat program kerja cukup merasakan adanya kepuasan
masyarakat.
Sedangkan pernyataan dalam kuisioner Berdasarkan hasil analisis data deskriptif
yang mendapat skor dibawah rata rata variabel kepuasan masyarakat yang
adalah: mendapat skor relatif tinggi menurut
a. Motivasi kerja pegawai responden adalah adalah:
b. Sesuai keahliannya a. Sesuai kebutuhan masyarakat
c. Fungsi pokok pekerjaan bawahan b. Dapat terpenuhi oleh pelayanan kantor
d. Pengawasan kerja pemerintah Desa.
e. Evaluasi kinerja c. Masyarakat menerima pelayanan yang
efektif
2. Efektivitas kerja (X2) d. Pelayanan kantor pemerintah Desa
Variabel variabel efektivitas kerja (X2) menimbulkan rasa loyalitas masyarakat
sebagaimana dipersepsikan oleh terhadap pemerintah Desa
responden menunjukkan kondisi yang e. Masyarakat merasa mendapatkan
cukup baik dengan skor rata-rata 3,58 jaminan kepuasan
dengan rentang skala 1 sampai dengan 5.
386 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393

f. Pemerintah Desa menjalin komunikasi Berdasarkan hasil analisis data tersebut di


yang baik dengan masyarakat atas dapat diketahui bahwa nilai Square
g. Masyarakat menjalain komunikasi sebesar 0,426. Hal ini berarti besarnya
yang baik dengan pemerintah Desa. pengaruh Efektivitas kerja terhadap
h. Masyarakat memliki sifat simpati pada variabel dependen yakni Kepuasan
pemerintah Desa. masyarakat sebesar 42,6%. Sedangkan
Kepuasan masyarakat yang tidak bisa
Berdasarkan hasil analisis data deskriptif dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel yang mendapat skor rendah Efektivitas kerja staf pemerintahan Desa
menurut penilaian responden adalah: Kramat Jegu Kecamatan Taman
a. Sesuai Harapan masyarakat Kabupaten Sidoarjo sebesar 57,4%.
b. Masyarakat menerima pelayanan yang
efisien 3. Pengaruh kinerja dan efektivitas kerja
c. Masyarakat merasa mendapatkan terhadap Kepuasan masyarakat secara
jaminan kemudahan simultan
d. Pemerintah Desa memilki sikap empati Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 1
pada masyarakat, dapat diketahui bahwa nilai Square
e. Pelayanan pemerintah Desa sebesar 0,442. Hal ini berarti besarnya
menimbulkan kejujuran antara yang pengaruh kinerja staf dan efektivitas kerja
melayani dan masyarakat yang dilayani pemerintahan Desa variabel dependen
yakni kepuasan masyarakat sebesar 44,2
Dalam melakukan Uji hipotesis dalam %. Sedangkan kepuasan masyarakat Desa
penelitian ini dipaparkan data hasil uji Kramat Jegu Kabupaten Sidoarjo yang
hipotesis dari masing masing hipotesis sbb: tidak bisa dijelaskan atau dipengaruhi oleh
1. Pengaruh kinerja staf terhadap kepuasan kinerja staf dan efektivitas kerja
masyarakat. pemerintahan Desa Kramat Jegu secara
Berdasarkan hasil analisis data tersebut di simultan sebesar 55,8 %.
atas dapat diketahui bahwa nilai R Square Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2
sebesar 0,234. Hal ini berarti besarnya dapat diketahui bahwa nilai signifikan
pengaruh kinerja staf pemerintahan Desa sebesar 0,00, yakni lebih kecil dari 0,05.
terhadap variabel dependen yakni hal ini berarti kinerja staf dan efektivitas
kepuasan masyarakat sebesar 23,4%. kerja secara simultan berpengaruh positif
Sedangkan kepuasan masyarakat terhadap variabel dependen yakni
pemerintahan Desa yang tidak bisa kepuasan masyarakat Desa Kramat Jegu
dijelaskan atau dipengaruhi oleh kinerja Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
staf sebesar 76,6 %. Ini artinya, 76,6%
kinerja staf dijelaskan oleh faktor-faktor Berdasarkan hasil analisis dapat
lain yang tidak ikut diteliti pada penelitian diketahui bahwa kinerja staf berpengaruh
ini. Faktor-faktor ini bisa bermacam- positif terhadap variabel dependen yakni
macam, seperti hal yang berkaitan dengan kepuasan masyarakat pemerintahan Desa
insentif, lingkungan fisik, lingkungan non Kramat Jegu Kabupaten Sidoarjo. Besarnya
fisik dan hal-hal lain yang jika dikaji pengaruh kinerja staf pemerintahan Desa
secara teori memiliki kemampuan terhadap variabel dependen yakni kepuasan
tersendiri untuk mempengaruhi kepuasan masyarakat sebesar 23,4 %. Sedangkan
masyarakat desa. kepuasan masyarakat Kabupaten Sidoarjo
yang pemerintahan Desa Kramat Jegu tidak
2. Pengaruh efektivitas kerja terhadap bisa dijelaskan atau dipengaruhi oleh kinerja
Kepuasan masyarakat. staf sebesar 76,6 %.
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 387

Tabel 1. ANOVA
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,665 ,442 ,439 ,78459
a. Predictors: (Constant), Efektivitas Kerja, Kinerja Staf

Tabel 2. Koefisien Regresi


Model Sum of Squares df Mean F Sig.
Square
1 Regression 163,458 2 81,729 132,766 ,000a
Residual 206,222 335 ,616
Total 369,679 337

Pelayanan yang dilakukan oleh kepuasan terhadap pelanggan, namun tidak


pemerintah sering disebut dengan pelayanan berarti bahwa pelayanan harus mengikuti
umum, yang dimaksud dengan pelayanan keinginan pelanggan belaka. Namun juga
umum adalah sesuatu yang disediakan baik harus mempertimbangkan adanya
oleh organisasi pemerintah maupun swasta, keseimbangan antara kemampuan dan
kerena masyarakat umumnya tidak dapat tuntutan pelanggan. Oleh karenanya dalam
memenuhi sendiri kebutuhan-nya kecuali standar pelayanan, manusia yang
melalui kolektif. Pemenuhan kebutuhan melaksanakan serta alat yang digunakan
dilakukan untuk seluruh masyarakat guna termasuk proses, secara terus menerus
kesejahteraan sosial. (Londsdale: 1994). dibangun dan merupakan kunci utama
Sementara itu pengertian pelayanan umum (HungerbJ. David & Wheelen Thomas L.
yang sesuai dengan Keputusan MenPAN Diterjemahkan oleh Agung Julianto, 2001).
nomor 81 tahun 1993 adalah segala bentuk Actuating dan controlling merupakan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh fungsi dari manajemen lainnya di samping
instasi pemerintah di pusat, di daerah, planning dan organizing. Actuating adalah
dilingkungan Badan Usaha Milik Negara. fungsi manajemen yang erat hubungannya
Pelayanan Prima Dalam Pelayanan Publik dengan unsur manusia.Yang penting
Perkembangan tuntutan pelayanan saat ini diketahui dari fungsi actuating ini adalah
adalah pelayanan prima atau pelayanan yang pemberian motivasi kepada orang-orang
dapat memenuhi harapan masyarakat atau yang merupakan anggota organisasi. Di
lebih baik dari standar dan asas-asas samping itu dalam kegiatan actuating,
pelayanan publik atau pelanggan. Dalam seorang pimpinan harus dapat membuat
organisasi publik hal ini sebenarnya telah sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan
menjadi tuntutan sejak munculnya teori tujuan individu para anggota organisasi.
negara baru (Frederickson) tentang azas Dengan demikian, maka pimpinan harus
keadilan. Oleh sebab itu dalam pelayanan mengetahui dan memenuhi keinginan pekerja
primapun standar pelayanan digunakan secara individual di samping tujuan
sebagai ukuran yang telah ditentukan untuk organisasi (Bowman, Ann O’M. & Kearney,
pembakuan pelayanan yang baik dan Richard C, 2000).
berkeadilan. Bila seluruh pelayanan telah Untuk menghasilkan kualitas kerja
memiliki standar maka dapat mempermudah yang optimal, salah satu indikatornya akan
dalam memberikan pelayanan yang lebih dipengaruhi oleh sikap dan perilaku
baik, sehingga secara kontinyu dapat disebut manajemen eksekutif. Sepak terjang
prima. Pelayanan prima dapat digunakan manajemen eksekutif aktivitasnya dapat
dalam segala bentuk pelayanan dan dalam berpengaruh dalam proses implementasi
membangunnya juga dapat dilakukan dengan kebijakan, maka manajemen eksekutif harus
berbagai strategi. Prinsip yang utama dalam mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan
pelayanan prima adalah memberikan kebutuhan organisasi dan lingkungan yang
388 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393

senantiasa selalu berubah. Manajemen Berdasarkan hasil analisis data tersebut


eksekutif dalam melaksanakan aktivitas dan di atas dapat diketahui bahwa efektivitas
fungsinya senantiasa berkoordinasi dengan kerja berpengaruh positif terhadap variabel
lainnya, tidak berdiri sendiri apalagi sampai dependen yakni Kepuasan masyarakat Desa
lepas satu sama lainnya, akan tetapi saling Kramat Jegu Kecamatan Taman Kabupaten
berkaitan (Mochtar, Hilmy, DR. MS, 2004). Sidoarjo. Besarnya pengaruh efektivitas kerja
Merencanakan, mengorganisasikan, terhadap variabel dependen yakni Kepuasan
memimpin, dan mengendalikan adalah masyarakat sebesar 42,6%. Sedangkan
tindakan simultan dan saling berhubungan, Kepuasan masyarakat yang tidak bisa
yang akan membawa pada peningkatan hasil dijelaskan atau dipengaruhi oleh Efektivitas
kinerja. Intensitas penerapan sikap dan kerja staf pemerintahan Desa Kramat Jegu
perilaku yang bermutu merupakan filosofi Kabupaten Sidoarjo sebesar 57,4%.
untuk mengubah paradigma manajemen Standar pelayanan yang ditetapkan
eksekutif lama yaitu dari sikap dan perilaku hendaknya realistis, karena merupakan
yang dilayani, menjadi manajemen eksekutif jaminan bahwa janji atau komitmen yang
yang melayani publik secara bermutu dibuat dapat dipenuhi, jelas dan mudah
(prima). Terlihat bahwa faktor manusia dimengerti oleh para pemberi dan penerima
menjadi kunci utama. Ini sejalan dengan pelayanan.
model pembangunan yang menggunakan Untuk memenuhi kebutuhan informasi
strategi People Centered Development (PCD) pelayanan kepada masyarakat, setiap unit
yang memandang publik sebagai pusat pelayanan instansi pemerintah wajib
pembangunan, di mana pemerintah dan mempublikasikan prosedur, persyaratan,
sistem manajemennya berperan sebagai biaya, waktu, standar, akta atau janji, motto
fasilitator (Mochtar, Hilmy. 2004). pelayanan, lokasi serta pejabat/petugas yang
Manajemen menggerakkan segenap berwenang dan bertanggung jawab
sumber daya organisasi sedemikian rupa sebagaimana telah diuraikan di atas.
secara harmonis dalam mencapai tujuan Publikasi dan atau sosialisasi tersebut
organisasi. Karena itu manajemen di atas dilakukan melalui, media cetak
mengisyaratkan adanya unsur (brosur, leaflet, booklet), media elektronik
kepemimpinan, pengambilan keputusan, (website, home-page, situs internet, radio,
hubungan antar manusia, dan manusianya itu televisi), media gambar dan atau penyuluhan
sendiri. Pendapat para ahli mengenai fungsi- secara langsung kepada masyarakat (Smith,
fungsi manajemen berbeda-beda, namun B.C., 1988.).
daribeberapa pendapat tersebut, dapat Berdasarkan hasil analisis data tersebut
dipahami bahwa sesungguhnya manajemen di atas dapat diketahui bahwa kinerja staf dan
itu terdiri dari proses perencanaan, efektivitas kerja secara simultan berpengaruh
pengorganisasian, penggerakan, dan positif terhadap variabel dependen yakni
pengawasan (sebagaimana yang kepuasan masyarakat di Desa Kramat Jegu
dikemukakan oleh Terry Wahjosumidjo, Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
2004). Besarnya pengaruh kinerja staf dan
Sedangkan fungsi pengawasan efektivitas kerja pemerintahan Desa secara
merupakan fungsi manajemen yang di simultan terhadap variabel dependen yakni
dalamnya terkandung kegiatan perbaikan dan kepuasan masyarakat sebesar 44,20%.
penyempurnaan sehingga pekerjaan atau Sedangkan kepuasan masyarakat Desa
kegiatan sesuai dengan rencana atau tujuan Kramat Jegu Kabupaten Sidoarjo yang tidak
yang telah ditetapkan. Penting diketahui bisa dijelaskan atau dipengaruhi oleh kinerja
bahwa pengawasan sangat erat hubungannya staf dan efektivitas kerja pemerintahan Desa
dengan fungsi perencanaan yaitu dengan Kramat Jegu secara simultan sebesar 55,80%.
adanya pengawasan maka kegiatan yang Kualitas dalam penyelenggaraan
telah mendapat perbaikan dan pelayanan dewasa ini dirasakan tuntutan
penyempurnaan ini akan menjadi feedback sangat meningkat. Masyarakat pada
bagi perencanaan berikutnya. umumnya tidak dapat lagi dipenuhi
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 389

kebutuhannya atas dasar standar pemerintah pelayanan yang disediakan, maka pelayanan
semata, melainkan telah dituntut adanya tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan
kualitas layanan yang ditentukan oleh tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting
kebutuhan masyarakatnya sendiri. Kebutuhan bagi pelayanan publik. Pada kondisi
tersebut ditujukan baik terhadap barang persaingan sempurna, dimana pelanggan
privat maupun terhadap barang publik (Lean, mampu untuk memilih di antara beberapa
Iain Mc., 1999). alternatif pelayanan dan memiliki informasi
Berbagai pengertian tentang pelayanan yang memadai, kepuasan pelanggan
telah diungkapkan oleh para ahli, namun merupakan satu determinan kunci dari
pada dasarnya pelayanan merupakan tingkat permintaan pelayanan dan fungsi atau
aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh operasionalisasi pemasok Atmaja, H.S. 2003.
organisasi atau perorangan kepada konsumen Berdasarkan SK Men PAN Nomor 26
(customer) yang bersifat tidak berwujud dan Tahun 2004, negara kita mencoba
tidak dapat dimiliki. (Daviddow dan Uttal, menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan
1989). Sementara itu yang disebut dengan (transparansi) dalam penyelenggaraan
konsumen atau sering disebut dengan pelayanan publik. Transparansi berarti warga
customer, adalah masyarakat yang mendapat dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan
manfaat dari aktivitas yang dilakukan oleh tugas dan kegiatan penyelenggaraan
organisasi atau petugas. pelayanan publik, sejak dari proses
Kepuasan pelanggan adalah suatu kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan
keadaan dimana keinginan, harapan dan pengawasan atau pengendalian. Manajemen
kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu dan penyelenggaraan pelayanan publik
pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan meliputi kebijakan, perencanaan,
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan pelaksanaan dan pengawasan atau
harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pengendalian oleh masyarakat. Seluruh
pelanggan merupakan elemen penting dalam kegiatan tersebut harus dapat diinformasikan
menyediakan pelayanan yang lebih baik, dan mudah diakses oleh masyarakat.
lebih efisien dan lebih efektif. Apabila Prosedur pelayanan publik harus sederhana,
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu tidak berbelit-belit.
pelayanan yang disediakan, maka pelayanan
tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan Kesimpulan
tidak efisien. Atas dasar hasil penelitian, maka dapat
Menurut Reichheld dan Sasser (1990), ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
loyalitas pelanggan memiliki korelasi yang 1. Kinerja staf berpengaruh positif terhadap
positif dengan performa bisnis (Beerli dkk, kepuasan masyarakat pemerintahan Desa
2004). Menurut Castro dan Armario (1999), Kramat Jegu Kecamatan Taman
loyalitas pelanggan tidak hanya Kabupaten Sidoarjo
meningkatkan nilai dalam bisnis, tetapi juga 2. Efektivitas kerja berpengaruh positif
dapat menarik pelanggan baru (Beerli dkk, terhadap Kepuasan masyarakat atau
2004). Pada jangka pendek, memperbaiki publik Desa Kramat Jegu Kecamatan
loyalitas pelanggan akan membawa profit Taman Kabupaten Sidoarjo.
pada penjualan. Profit merupakan motif 3. Kinerja staf dan efektivitas kerja secara
utama konsistensi bisnis, karena dengan simultan berpengaruh terhadap variabel
keuntungan maka roda perputaran bisnis dari dependen yakni kepuasan masyarakat atau
variasi produk dan jasa yang ditawarkan publik Desa Kramat Jegu Kecamatan
maupun perluasan pasar yang dilayani Taman Kabupaten Sidoarjo.
(Soeling, 2007).
Pengukuran kepuasan pelanggan Berdasarkan kesimpulan tersebut di
merupakan elemen penting dalam atas, maka peneliti merekomendasikan saran
menyediakan pelayanan yang lebih baik, sebagai berikut:
lebih efisien dan lebih efektif. Apabila 1. Perangkat Desa hendaknya tetap
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu mempertahankan kualitas kinerja dalam
390 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393

melaksanakan program layanan Research. Canadian Journal of


masyarakat atau publik. Administrative Sciences, 19.
2. Kepala Desa perlu mempertahankan Bowman, Ann O’M. & Kearney, Richard C.
kualitas manajemen pemerintahan Desa 2000. The Essentials State And Local
yang sudah berjalan saat ini dengan tidak Government, Buruecracy And
mengabaikan untuk meningkatkan Democracy A Political Dilemma,
kualitas SDM dilingkungannya melalui Routledge & Kegan Paul, London
implementasi kebijakan dalam rangka Creech, Bill (2006), Total Quality
pelayanan pada masyarakat atau publik Management, The Second Edition,
serta selalu mengikuti pengembangan Cambridge Publishing, Cambridge.
SDM yang diselenggarakan Pemerintah. Covey, Stephen R. 1997, The 7 Habits of
3. Bagi peneliti selanjutnya perlu mengkaji Highly Effective People, Alih Bahasa:
tentang kebijakan yang menyangkut Budijanto, Bina Rupa Aksara, Jakarta.
komitmen organisasi dan penelitian tidak Davidow, William H & Bro Uttal. 1989.
hanya satu Desa dalam wilayah Total Customer Service The Ultimate
Kecamatan tersebut karena setiap Desa Weapon. The Free Press, New York.
memiliki karakteristik yang berbeda. Dessler, Alexander. 2005. Performance
Measurement, First Edition Prentice
DAFTAR PUSTAKA Hall, New Jersey.
Abdurahman, Maman, Muhidin, Sambas & Dick dan Basu. 1994. A National Customer
Somantri, Ating. 2012. Dasar-Dasar Satisfaction Barometer: The Swedish
Metode Statistika Untuk Penelitian. Experience. Journal of Marketing, 56.
CV. Pustaka Setia, Bandung. Edwards, H. Cliford, et.al. 1988. Planning,
Abrahamsen, Rita. 2004 (terj). Sudut Gelap Teaching, and Evaluating: A
Kemajuan Relasi Kuasa Dalam Competency Approach. Nelson-Hall,
Wacana Pembangunan. Lafald pustaka, Chicago.
Yogyakarta. Elu, Castro dan Armario 1999. The
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Behavioral Consequences of Service
Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta, Quality. Journal of Marketing, 60.
Jakarta. Fardhani, Harentama. Analisis Faktor-faktor
Amstrong, Michael, 1999. Manajemen yang Mempengaruhi Kepuasan
Sumber Daya Manusia. (Terjemahan Masyarakat pada Pelayanan Badan
Sofyan dan Haryanto). PT. Elex Media Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Komputindo, Jakarta. Semarang. Fakultas Ekonomi
Atmaja, H.S. 2003. Pengaruh Kualitas Jasa Universitas Diponegoro, Semarang.
Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Ferdinand, Augusty. 2002. Structural
Membangun Loyalitas Pelanggan Equation Modelling dalam Penelitian
(Studi Kasus Pelanggan Multimedia Manajemen. Fakultas Ekonomi
Akses PT Telkom). Tesis. Fakultas Universitas Diponegoro, Semarang.
Ekonomi Universitas Indonesia, Fianstein and Norman, 1991. City Planning
Jakarta. and Political Value, Journal Urban
Azwar, S, 2009, Sikap Manusia, Teori dan Affairs Quarterly, Vol. 2, No.3.
Pengukurannya, Pustaka Pelajar. Fraenkel, Jack R. 1980. Helping students
Jakarta. think value strategies for teaching
Beerli dkk. 2004. Business Service Quality social studies. Prentice-Hall, New
and The Mediating Role of Customer Jersey.
Satisfaction. European Journal of Fred Fiedler. 2006. Human Resources
Marketing, 36. Management in the Global Era, First
Beerli dkk. 2004. Mediating, Interactive, and Edition, McGraw Hill, New York.
Non Linear Effects in Service Quality Frederickson, H. George & Jocelyn M.
and Satisfaction with Services Johnston (Eds.). 1999. Public
Management Reform and Innovation:
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 391

Research, Theory, and Application. Irawan, Bambang, (2007), Manajemen


Alabama, London. Kinerja, Edisi Kedua, Cetaka Pertama,
Gaffar, Afan. 2002. Politik Indonesia Penerbit Grafiti, Bandung.
Transisi Menuju Demokrasi. Pustaka Keban, Yeremias T., 2004. Enam Dimensi
Pelajar, Yogyakarta. Strategis Adminsitrasi Publik Konsep,
Gaffar, Maruli. 2007. Manajemen Sumber Teori Dan Isu, Gaya Media,
Daya Manusia, Edisi Kedua, Cetakan Yogyakarta.
Kedua, Penerbit Bina Aksara, Jakarta. Kerlinger. (1990). Asas–asas Penelitian
Gasperz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas Behavior (Alih Bahasa). IKIP,
(dalam Industri Jasa). Cetakan Pertama. Semarang.
PT. Gramedia Pustaka utama, Jakarta Londsdale: 1994). . Health Education in the
Gazpers, Vincent. 1997. Manajemen Bisnis Elementary School. W.B. Soundera
Total Dalam Era Globalisasi, PT. Company, Toronto.
Gramedia Pustaka utama, Jakarta. Lunnenburg, Jeremy (2005) Problem Solving
Gibson, Meil. 2003. Organizational Strategy, First Edition, UN Press,
Behaviour, The Student Edition, The Washington.
Boston Publishing, Boston. Luthans, F. 2005. Organizational Behavior.
Gilmer, Johny 2006. The Changing Models, McGraw-hill, New York.
Third Edition, Cambridge Publishing, Malhotra, N. K. 1996. Marketing Research:
Cambridge. An Applied Orientation. 2nd Edition.
Ginting, 2008. Metode Penelitian kuantitatif, Prentice Hall Inc, New Jersey.
Edisi Kedua, Penerbit Grafiti Press, Mangkunegara, Romo. 2008. Manajemen
Jakarta. Personalia, Edisi Kedua, Penerbit Andi
Gipson, James L, Ivanceiulech, John M, Offset, Yogyakarta.
James H Donely Ir. 1997. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002.
Organizations, Terjemahan, Edisi 8, Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bina Rupa Aksara. Remaja Rosdakarya. Bandung
Hamdani, A. 2006. Pengetahuan:Aset Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human
Organisasi, Cetakan Pertama, Edisi Resource Management: Manajemen
Pertama, Penerbit Grafiti, Bandung. Sumber Daya Manusia. Terjemahan
Harold Kontz, Cyrill O. Donnel dan Heinz Dian Angelia. Salemba Empat, Jakarta.
Weichrich 2004. The Effective Mitchell, Share. 2008. Social Sciences
Leadership, The Boston University Theory, Third Edition, Mc GrawHill
Press, Boston. Publishing, Philadelpia
Held, David. 2004 (terj). Demokrasi Dan Mochtar, Hilmy, DR. MS., 2004. Politik
Tatanan Global Dari Negara Modern Lokal dan pembangunan, Pustaka
Hingga Pemerintahan Kosmopolitan, Pelajar, Yogyakarta
Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Mockler, R. (1972). The Management
Herzberg Frederick. 2000. Organizational Control Process. Englewood Cliffs,
Behavior. Tenth Edition. Prentice Hall, Prentice-Hall, New Jersey
New Jersey. Nadler, David.A, and Nadler, Mark B. 1998.
Hipni, Rohman. 2011, Definisi atau Champion of Change: How CEOs and
pengertian Efektivitas Kerja, [online], Their Companies Are Mastering the
(http://hipni.blogspot.com/2011/07/defi Skills of Radical Change, Jossey-Bass
nisipengertian-efektivitas-kerja.html) Publishers, San Franncisco, USA.
Houghton Mifflin Company, Boston Dhal, Nimran, Umar. 2009. Perilaku Organisasi
Robert. 2001. Perihal Demokrasi Modern, Cetakan Kedua, Penerbit
Menjelajahi Teori Dan Praktek Bayumedia Publishing, Malang.
Demokrasi Secara Singkat. Yayasan Nurlaila, 2010. Manajemen Sumber Daya
Obor Indonesia, Jakarta. Manusia I. Penerbit LepKhair.
392 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017, hal 375 - 393

Peraturan, No. 05/PB/2001, Diskriminasi Sergiovanni, J.T & Starrat, J. R. 1983.


Dalam Pemberian Pelayanan Publik. Supervisi Human Perspectives (1st ed).
PSKK UGM, Yogyakarta. Mc. Graw-Hill, New York
Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Sherman & George, 2007. The Motivation
Kinerja Karyawan. BPFE, Yogyakarta. Theories, First Edition, Cambridge
Petras, James & Veltmeyer, Henry. 2002. University Press, London.
Imperialisme Abad 21, Kreasi Wacana, Sherman & George, 2007. Performance
Yogyakarta Management, Second Edition,
Philpott, Simon. 2003 (terj). Meruntuhkan Longman, Inc, Philadelpia.
Indonesia Politik Postkolonial Dan Sherman & George, 2009, Total Personel
Otoritarianisme. LkiS, Yogyakarta. Management, Second Edition, The
Porter, Michael, E. 1985. “Competitive Boston Publishing, Boston.
Advantage: Creating and Substaining Siagian, Albert. 2008, Perilaku Organisasi
superior Performance”. Free Press, Sektor Bisnis, Cetakan Pertama, Edisi
New York. Pertama, PT. PT Gunung Agung,
PSKK UGM, 2001. Policy Brief, No. Jakarta.
01/PB/2001, Kinerja Pelayanan Publik Siagian, S.P. 1998. Manajemen Strategis.
,Yogyakarta. Cetakan Kedua. Bumi Aksara, Jakarta.
R, Bintarto. 1977. Filsafat Administrasi. PT Sondang P. (1981). Filsafat Administrasi. PT
Gunung Agung, Jakarta. Gunung Agung, Jakarta.
Robbins dan Judge, 2008. Behaviour Theory, Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode
The Seventh Edition, Edisi Bahasa Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta.
Indonesia, Jilid I dan II, PT Indeks Situmorang, Tumpal. 2009. Manajemen
Kelompok Gramedia, Jakarta. Personalia Modern, Edisi kedua,
Roscoe, J.T. 1975. Fundamental Research Cetakan Pertama, Penerbit Citra
Statistic for The Behavior Sciencess. Mentari Group, Malang.
(2nd, ed), Holt, Rinehart and Winston. Smith, B.C., 1988. Buruecracy and Political
New York. Power, ST. Martin’s Press, New York.
Rosyada, Dede. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Soeling, Pantius D. 2007, Pertumbuhan
Manusia dan Masyarakat Ma-dani, Bisnis dan Tanggung jawab sosial
Prenada Media dan TIM ICCE UIN perusahaan. Jurnal Ilmu Administrasi
Jakarta, Jakarta. dan Organisasi, Bisnis & Birokrasi,
Robbins, Stephen P., 2006. Perilaku Vol. 15, No 1 (Januari).
Organisasi, PT Indeks Kelompok Stephen P. Robbins, 1996. Perilaku
Gramedia, Jakarta. Organisasi, Konsep, Kontroversi dan
Rivai, Vethzal & Basri. 2005. Peformance Aplikasi. Alih Bahasa: Hadyana
Appraisal: Sistem yang tepat untuk Pujaatmaka. Edisi Keenam. Penerbit
Menilai Kinerja Karyawan dan PT.Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Steers, M. Richard. 1985. Efektifitas
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Organisasi. PT Erlangga, Jakarta.
Robbins, Stephen P., 1996. Perilaku Sugiono, (2005), Statistik Untuk Penelitian
Organisasi. Jilid II, Alih Bahasa dan Aplikasinya dengan SPSS 19.0 For
Hadayana Pujaatmaka, Prenhalindo, Windows, Alfabeta, Bandung.
Jakarta. Sugiyono. 1998. Metode Penelitian
Russell, James D. 1984. Modular Instruction: Administrasi. Alfabeta, Bandung.
A Guide to Design, Selection, Suit, Y dan Almasdi. 2000. Aspek Mental
Utilization and Evaluation of Modular Manajemen Sumber Daya Manusia,
Materials. Burgess Publishing Ghalia Indonesia, Jakarta
Company, Minneapolis. Wahjosumidjo, 2004. Kepemimpinan dan
Sekaran .2006. Metode Penelitian Survei, Motivasi. Ghalia Indonesia, Jakarta
Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh, Weber, Harmon & Mayer. 1986. Planning,
Penerbit LP3ES, Jakarta. Teaching, and Evaluating: A
Sanggarwati, et al., Kinerja Staf dan Efektivitas Kerja Aparat…. 393

Competency Approach. Nelson-Hall, Wheelen Thomas L., dan David Hunger J.


Chicago. 2000.“ Strategic Management and
Weisbord. 2008. Social Sciences Theory. Bussiness Policy,” Fourth Edition,
The Third Edition, Mc Graw Hill Addison Wesley Publishing Company,
Publishing, Philadelpia. New York.
Weisbord, John. 2008. Human Resouces Winarno, Budi. 2004. Globalisasi Wujud
Management, Third Edition, Mc Graw Imperialisme Baru Peran Negara
Hill, Philadelpia. Dalam Pembangunan, Tajidu Press,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai