(PLTP)
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah
Sistem Pembangkit Daya ME-18912
Program Studi Teknk Mesin
Universitas Pasundan
Oleh :
Nama : Rio Fernando Simanjuntak
NPM : 143030003
mempunyai temperatur sedang (150‐225oC). Pada dasarnya sistim panas bumi jenis
hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke
sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi. Perpindahan
panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara
konveksi terjadi karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan
panas secara konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy). Air karena
gaya gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan
tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi
perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi
lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air
yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus
konveksi.
Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida utamanya,
sistim hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa atau sistim dua fasa.
Sistim dua fasa dapat merupakan sistem dominasi air atau sistem dominasi uap. Sistim
dominasi uap merupakan sistim yang sangat jarang dijumpai dimana reservoir panas
buminya mempunyai kandungan fasa uap yang lebih dominan dibandingkan dengan
fasa airnya. Rekahan umumnya terisi oleh uap dan pori‐pori batuan masih menyimpan
air. Reservoir air panasnya umumnya terletak jauh di kedalaman di bawah reservoir
dominasi uapnya. Sistim dominasi air merupakan sistim panas bumi yang umum terdapat
di dunia dimana reservoirnya mempunyai kandungan air yang sangat dominan
walaupun “boiling” sering terjadi pada bagian atas reservoir membentuk lapisan
penudung uap yang mempunyai temperatur dan tekanan tinggi.
Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan
menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panasbumi.
Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan
langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi
energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.
PLTU PLTP
Jenis ini sesuai untuk PLTP kapasitas kecil dan untuk kandungan gas yang tinggi.
Contoh jenis ini di Indonesia adalah PLTP Kamojang 1 x 250 kW dan PLTP Dieng 1 x 200.
Jika uap kering yang tersedia dalam jumlah yang lebih besar, dapat dipergunakan PLTP jenis
Condensing, dan dipergunakan kondensor dengan kelengkapannya yang seperti menara
pendingin dan pompa. Tipe ini sesuai untuk kapasitas yang lebih besar. Seperti contohnya
adalah PLTP Kamojang 1 x 30 MW dan 2 x 55 MW, serta PLTP Drajad 1 x 55 MW.
2. Dry Steam Power Plant
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750
C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Tipe ini
menggunakan uap basah sebagai sumber energinya. Uap ini perlu dipisahkan antara air dan
uapnya. Pada awalnya uap basah yang keluar berasal dari cairan bertemperatur tinggi yang
ada di perut bumi. Uap basah biasanya mengandung 20% uap dan 80% air. Berdasarkan hal
ini diperlukan separator untuk proses pemisahannya. Uap yang sudah dipisahkan diteruskan
ke turbin untuk menggerakkan generator, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam
perut bumi. Proses penyuntikan air ini selain untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah,
air yang sudah diinjeksi akan mengalami proses pemanasan lagi yang nantinya dapat
dimanfaatkan. Tipe ini merupakan tipe yang sering digunakan di Indonesia. Contohnya adalah
PLTP Salak dengan 2 x 55 MW.
Gambar 2.4 Dry Steam Power Plant
3. Binary Cycle Power Plant
Pada tipe ini batuan panas merupakan sumber energinya. Batuan panas pada perut
bumi merupakan akibat dari kontak dengan sumber panas bumi yaitu magma. Teknologi ini
dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu antara 90o - 175o C. Pada proses pemanfaatannya,
air disuntikan ke dalam batuan panas dan nantinya akan diambil uap panas dari proses
tersebut. Uap panas ini digunakan sebagai penggerak turbin karena letak sumber batuan panas
ini jauh di dalam perut bumi. Untuk pemanfaatannya diperlukan teknik pengeboran khusus
yang memerlukan biaya yang relatif tinggi. Keuntungan dari teknologi binary-cycle ini adalah
dapat dimanfaatkan pada sumber panas bumi bersuhu rendah. Selain itu teknologi ini tidak
mengeluarkan emisi, karena alasan tersebut teknologi ini diperkirakan akan banyak dipakai
dimasa yang akan datang. Sedangkan kedua teknologi yang dijelaskan
sebelumnya menghasilkan emisi karbon dioksida, nitritoksida dan sulfur, namun 50x lebih
rendah dibanding emisi yang dihasilkan pembangkit minyak.
Tahapan proses produksi listrik tenaga panas bumi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Uap dari sumur mula-mula dialirkan ke steam receving header, yang befungsi
menjamin pasokan uap tidak akan mengalami gangguan meskipun terjadi
perubahan pasokan dari sumur produksi dan juga berfungsi untuk menyamakan
temperature dan tekanan.
2. Setelah melalui flow meter, uap dialirkan ke separator dan demister untuk
memisahkan zat padat, silica, dan bintik air yang terbawa di dalamnya. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi dan pembentukan kerak
pada sudu dan nozzle turbin.
3. Uap yang telah bersih itu dialirkan melalui Main Steam Valve / Electrical Control
Valve / Governor Valve menuju ke turbin. Di dalam turbin uap itu berfungsi untuk
memutar sudu turbin yang dikopel dengan generator pada kecepatan 3000 rpm.
Proses ini menghasilkan energi listrik dengan arus 3 phase, frekuensi 50 Hz dan
tegangan 11.8 kV.
4. Melalui step-up transformer, arus listrik dinaikkan tegangannya hingga 150 kV,
selanjutnya dihubungkan secara parallel dengan sistem interkoneksi Jawa-Bali.
5. Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam yang keluar dari turbin
harus dalam kondisi vakum 0,10 bar, dengan mengkondensasikan uap dalam
kondensator kontak langsung yang dipasang di bawah turbin. Exhaust steam dari
turbin masuk dari sisi atas kondensor, kemudian terkondensasi sebagai akibat
penyerapan panas oleh air pendingin
6. yang diinjeksikan oleh buah spray-nozzle. Level kondensat dijaga selalu dalam
kondisi normal oleh dua buah cooling water pump, lalu didinginkan dalam cooling
water sebelum disirkulasikan kembali.
7. Untuk menjaga kevakuman kondensor, gas yang tak terkondensasi harus
dikeluarkan secara kontinyu oleh sistem ekstrasi gas. Gas-gas ini mengandung
CO2 85-90% wt, H2S 3,5% wt, sisanya adalah N2 dan gas-gas lainnya. Di
Kamojang dan Gunung Salak, sistem ekstrasi gas terdiri atas first-stage, second-
stage dan liquid ring vacuum pump. Sistem pendingin di PLTP merupakan sistem
pendingin dengan sirkulasi tertutup dari hasil kondensasi uap, dimana kelebihan
kondensat yang terjadi direinjeksikan kembali ke dalam sumur reinjeksi.
8. Prinsip penyerapan energy panas dari air yang disirkulasikan adalah dengan
mengalirkan udara pendingin secara paksa dengan arah aliran tegak lurus,
menggunakan 5 forced drain fan. Proses ini terjadi dalam cooling water.
9. Sekitar 70% uap yang terkondensasi akan hilang krena penguapan dalam cooling
water, sedangkan sisanya diinjeksikan kembali ke dalam reservoir. Reinjeksi
dilakukan untuk mengurangi ground subsidence, menjaga tekanan, serta recharge
water bagi recervoir. Aliran air dari recervoir disirkulasikan kembali oleh primary
pump.
10. Kemudian melalui after condenser dan inter condensor dimasukkan kembali ke
dalam recervoir.
Pada prinsipnya cara kerja PLTP hampir sama dengan cara kerja PLTU, tetapi pada
PLTP tidak menggunakan Boiler karena uapnya sudah ada dari alam. Oleh karena itu, uap
yang didapat dari alam mengandung zat-zat yang sebenarnya tidak diperlukan untuk
menggerakkan turbin dan zat-zat tersebut kemungkinan dapat menggangu kerja turbin dan
akhirnya dapat merusakkan turbin. Oleh karena itu di PLTP Kamojang ada pemeliharaan
secara periodikuntuk memelihara dan membersihkan sudu-sudu turbin agar turbin tersebut
dapat terus beroperasi.
Prinsip kerjanya adalah uap yang didapat dari sumur pengeboran pertama ditampung
di receiving header kemudian dibagi untuk setiap unitnya tergantung dari beban yang
dibutuhkan. Kemudian untuk mendapatkan uap kering, uap tersebut disalurkan ke separator
dan demister melalui isolation valve. Kemudian uap tersebut disalurkan ke pipa pancar untuk
memutar turbin. Turbin tersebut dikopel dengangenerator, maka generatorpun turut berputar.
Dengan berputarnya generator dan terpenuhi persyaratan listriknya, maka generator akan
menghasilkan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Selanjutnya dari
generator disalurkan ke switch-yard untuk selanjutnya disambungkan kejaringan listrik
interconeksi. Uap bekas turbin selanjutnya didinginkan dengan air pendingin supaya
mengembun dan menjadi air kondensat. Karena pembangkit listrik berada di daerah
pegunungan, untukmendinginkan air dipakailah suatu cooling tower, sehingga nantinya air
tersebut dapat dipergunakan kembali untuk mengkondensasi uap bekas selanjutnya. Sehingga
dalam proses tersebut tidak perlu mengambil air dari persediaan sungai atau danau, kecuali
pada saat memulai pengoperasian pembangkit.
Keterangan :
1. Steam receiving header 9. Switch Yard
2. Flow meter 10. Kondensor
3. Separator 11. Menara pendingin (cooling tower)
4. Demister 12. Storage lake
5. Katup (valve) 13. Reinjection well
6. Turbin 14. Main Cooling Water Pump
7. Generator 15. Inter & After condensor
8. Tranformator 16. Ejector
4. Demister
Sebelum memasuki turbin, uap tersebut kemudian masih harus di-treatment di dalam
demister. Yakni uap tersebut dipisahkan dari butir-butir air, sehingga uap yang masuk turbin
adalah uap kering. Gambar ini merupakan demister di PT. Indonesia Power UPJP Kamojang.
Demister
Gambar 2.17 Name Plate pada Turbin di PT. Indonesia Power Unit 2
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
6. Generator
Generator merupakan komponen yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Generator dikopel dengan turbin dengan putaran 3000 rpm, frekuensi 50 Hz, 2
kutub, 3 fasa. Energi listrik yang dihasilkan tiap unit pada unit 2 dan 3 masing-masing 55
MW. Sistem penguatan yang digunakan adalah rotating brushless tipe AC dengan rectifier,
sedangkan tegangannya diatur dengan menggunakan Automatic Voltage Regulator (AVR).
Gambar 2.16 Generator yang digunakan di PT. Indonesia Power UPJP Kamojang.
7. Trafo Utama
Trafo/transformator dalam sistem transmisi dan distribusi berfungsi untuk menaikkan
tegangan agar meminimalisir kerugian disepanjang lintasan transmisi. Di PT. Indonesia
Power UPJP Kamojang, tegangan generator sebesar 11,8 kV kemudian dinaikkan menjadi
150 kV oleh trafo step up. Gambar berikut merupakan Main Transformator di PT. Indonesia
Power UPJP Kamojang.
9. Kondensor
Kondensor merupakan suatu alat penukar panas (heat exchanger), dimana
perpindahan panas terjadi dari temperatur tinggi ke temperatur rendah dan juga terjadi
perubahan dari fasa uap ke fasa cair. Kondensor mengkondensasikan uap sisa yang keluar dari
turbin. Tekanan dan temperatur kondensor harus dalam keadaan vakum atau dibawah tekanan
atmosfer. Namun, non condensable gas (NCG) yang terbawa dengan uap menyebabkan
tekanan kondensor menjadi tinggi. Sehingga diperlukan ejektor untuk menghisap NCG dari
kondensor dan membuat kondisi vakum kondensor. Gambar 2.19 merupakan Kondensor di
PT. Indonesia Power UPJP Kamojang.
Gambar 2.21 Kondensor
(Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 2.23 Steam jet ejector di PT. Indonesia Power UPJP Kamojang Unit 2
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
3.1 Simpulan
Pembangkit listrik tenaga geothermal merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan (energi geothermal merupakan salah satu energi terbarukan
yang dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang besar). Selain itu
pembangkit listrik ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan energi fosil sebagai
sumber energinya. Sehingga pembangkit ini tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, energi
geothermal juga merupakan energi yang tidak akan habis dan bisa didaur ulang.
Teknologi yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga geothermal ialah flash
steam power plant, dry steam power plant, dan binary cycle power plant. Di Indonesia
teknologi yang sering digunakan ialah dry steam power plant dikarenakan sumber energi di
Indonesia kebanyakan berupa cairan. Selain itu teknologi ini juga paling cocok pada kondisi
air di Indonesia karena limbah yang dihasilkan dari teknologi ini berupa air yang bisa
diinjeksikan ke bumi sebagai sumber air tanah.
Permasalahan yang dihadapi pembangkit listrik ini ialah besarnya dana yang
dibutuhkan untuk membangun pembangkit disekitar sumber geothermal. Dan juga perlu
waktu yang relatif lama untuk mengeksplorasi dan eksploitasi sumber geothermal itu sendiri,
serta penggunaan teknologinya harus tepat karena menyangkut efesiensi energi listrik yang
dihasilkan.
Namun, banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari pembangkit listrik tenaga
geothermal. Pada sektor lingkungan, lingkungan disekitar pembangkit tidak akan tercemar
karena limbah yang dihasilkan berupaair. Pada sektor ekonomi, penggunaan energi
geothermal akan menghemat anggaran negara untuk import minyak. Pada sektor energi,
penggunaan energi geothermal mampu mengurangi krisis energy. Pada energi listrik, energi
listrik yang dihasilkan oleh energi geothermal sekitar 1.197 MW.
3.2 Saran
Penggunaan energi geothermal patut dicoba karena merupakan energi yang ramah
lingkungan dan merupakan sumber energi yang tidak akan habis serta dapat di daur ulang.
Sosialisasi dan dukungan perlu dilakukan pemerintah agar semua masyarakat tahu akan
manfaat energi geothermal dan diharapkan mampu mengembangkan serta memanfaatkan
teknologi ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://incrediblemasterr.blogspot.com/2016/10/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-
panas.html
https://www.slideshare.net/123figo/113807-1-ppt-tugas-pembangkit-listrik-tenaga-panas-
bumi?qid=d4b122f7-124a-4c44-ad4c-d23965b45c50&v=&b=&from_search=1
https://slideplayer.info/slide/2012103/7/images/20/WILAYAH+PENGEMBANGAN+PANA
S+BUMI+%282008%29.jpg
https://www.academia.edu/people/search?utf8=%E2%9C%93&q=LAPORAN+PT.+Indonesi
a+Power+UPJP+Kamojang