Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK (WEBBED)

DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN


TEMA PENDIDIKAN DI KELAS III SDN 1 PURWOGONDO
TAHUN AJARAN 2014/2015

Fajar Nurhidayat1), Suhartono2), Joharman3)


1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS
FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret
e-mail: fnurhidayat23@gmail.com

Abstract. The Implementation of Thematic Learning Model (Webbed) using


Visual Media in Improving Education Theme Learning for the Third Grade
Students of SDN 1 Purwogondo in the Academic Year of 2014/ 2015. The
objectives of this research is to improve education theme learning for the third
grade students of SDN 1 Purwogondo in the academic year of 2014/2015 by
implementing thematic learning model (webbed) using visual media. Subjects of
this research were 36 students of the third grade of SDN 1 Purwogondo. This
research implemented within three cycles that consist of planning, action,
observation, and reflection The validity of the data using triangulation sources
and triangulation techniques. Techniques of collecting data were test,
observation, and field note. The implementation of thematic learning model
(webbed) using visual media can improve education theme learning for the third
grade students of SDN 1 Purwogondo in the academic year of 2014/2015. Passing
grade percentage of students result in the first cycle was 58,61%, in the second
cycle was 77,28%, in the third cycles was 90,28%.
Keywords: thematic, visual media, education theme

Abstrak. Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed) dengan Media


Visual dalam Peningkatan Pembelajaran Tema Pendidikan di Kelas III SDN
1 Purwogondo Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan pembelajaran tema pendidikan di kelas III SDN 1 Purwogondo
Tahun Ajaran 2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran tematik
(webbed) dengan media visual. Subjek penelitian adalah 36 siswa kelas III SDN 1
Purwogondo. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Validitas data menggunakan
triangulasi sumber dan teknik. Teknik pengumpulan data menggunakan tes,
observasi, dan catatan lapangan. Penerapan model pembelajaran tematik dengan
media visual dapat meningkatkan pembelajaran tema pendidikan di kelas III SDN
1 Purwogondo tahun ajaran 2014/2015. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa
siklus I yaitu 58,61%, siklus II yaitu 77,28%, siklus III yaitu 90,28%.
Kata kunci: tematik, media visual, tema pendidikan

PENDAHULUAN lajaran dengan berbagai macam


Pelaksanaan kegiatan belajar strategi, model, serta metode pembe-
mengajar dikatakan berhasil apabila lajaran yang inovatif dan sesuai
guru mampu mengelola kelas dan dengan karakteristik siswa.
membuat siswa mencapai tujuan Salah satu tema yang ada di
pembelajaran yang telah ditentukan. kelas III adalah tema pendidikan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, Tema adalah pokok pikiran atau
guru berupaya melaksanakan pembe- gagasan pokok yang menjadi inti
529
530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)…

pembicaraan atau pembahasan dalam berbagai mata pelajaran; (e) bersifat


kegiatan pembelajaran (Hajar, 2013: fleksibel; (f) dan menggunakan
22). Tema pendidikan sangat cocok prinsip belajar sambil bermain dan
dijadikan payung antarkonsep mata menyenangkan (Majid, 2014: 89-90).
pelajaran yang saling berkaitan Selain model pembelajaran
karena tema pendidikan ini dapat yang tepat, guru perlu menggunakan
terintegrasi dalam kehidupan sehari- media dalam proses penyampaian ma-
hari siswa (sesuai dengan yang teri. Penggunaan media dapat mem-
pernah dilakukan), sehingga akan bantu siswa dalam menggambarkan
memudahkan siswa untuk belajar hal-hal yang abstrak menjadi lebih
karena sesuai dengan apa yang pernah nyata. Media visual merupakan salah
mereka alami. Pembelajaran adalah satu media yang cocok diterapkan
suatu kegiatan untuk membuat siswa khususnya di kelas rendah. Media
belajar dengan melibatkan beberapa visual adalah media yang dapat
unsur, baik ekstrinsik maupun dipandang atau dilihat dan dapat
intrinsik yang melekat dalam diri disentuh oleh siswa, misalnya
siswa dan guru, termasuk lingkungan, gambar, foto, benda sesungguhnya,
guna tercapainya tujuan belajar- peta, miniatur, dan realia (Suyanto ,
mengajar yang telah ditentukan 2010: 102).
(Prastowo, 2013: 65). Model pembelajaran tematik
Pembelajaran Tema Pendidi- (webbed) dengan media visual
kan di Kelas III SD adalah proses merupakan penerapan suatu desain
untuk meningkatkan pembelajaran pembelajaran dengan cara mengait-
yang meliputi hasil dan proses belajar kan beberapa mata pelajaran menjadi
tentang materi tema pendidikan suatu tema dan memberikan pengala-
dengan melibatkan sumber belajar man visual yang nyata kepada siswa
sehingga siswa mengerti dan paham sehingga siswa aktif mencari,
tentang materi yang ada pada tema menggali, mengeksplorasi, dan mene-
pendidikan yang ditandai dengan mukan konsep serta prinsip-prinsip
tercapainya tujuan belajar-mengajar secara holistik, autentik, dan ber-
yang telah ditentukan. kesinambungan.
Salah satu model pem- Berdasarkan observasi yang
belajaran yang sesuai dengan dilakukan peneliti pada kegiatan
karakteristik siswa sekolah dasar belajar mengajar di kelas III SDN 1
adalah model pembelajaran tematik Purwogondo pada tanggal 23 Januari
(webbed). Model pembelajaran tema- 2015, pelaksanaan pembelajaran
tik (webbed) merupakan suatu sistem tematik belum berjalan dengan
pembelajaran yang memungkinkan maksimal. Guru kesulitan dalam
siswa baik secara individual maupun memilih indikator dan materi yang
kelompok aktif mencari, menggali, akan ditematikkan sehingga guru
mengeksplorasi, dan menemukan masih memberi pembelajaran secara
konsep serta prinsip-prinsip secara terpisah Padahal di kelas rendah
holistik, autentik, dan berkesinam- seharusnya menggunakan pembelaja-
bungan (Rusman, 2012: 250). Model ran tematik. Selain itu, terjadi kesen-
pembelajaran tematik (webbed) me- jangan pada hasil belajar siswa kelas
miliki karakteristik sebagai berikut: II. Hal ini ditunjukkan dengan rata-
(a) berpusat pada siswa; (b) membe- rata hasil pretest, yaitu 66,08. Hasil
rikan pengalaman langsung; (c) pemi- pretest menunjukkan belum tercapai-
sahan materi pelajaran tidak begitu nya KKM, yaitu 70 pada setiap mata
jelas; (d) menyajikan konsep dari pelajarannya. Melihat kesenjangan
KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 529 – 533 531

tersebut, maka peneliti mengadakan juan untuk mengetahui statistika pe-


penelitian guna meningkatkan pembe- ningkatan proses dan hasil belajar te-
lajaran melalui pelaksanaan model ma pendidikan di kelas III SDN 1
pembelajaran tematik (webbed) de- Purwogondo tahun ajaran 2014/2015.
ngan media visual. Data diperoleh dengan menggunakan
Rumusan masalah dari pene- teknik pengumpulan data berupa tes,
litian ini berdasarkan uraian di atas rubrik, observasi, dan catatan
adalah apakah model pembelajaran lapangan. Data kualitatif digunakan
tematik (webbed) dengan media untuk mendukung pelaksanaan model
visual dapat meningkatkan pembe- pembelajaran tematik (webbed)
lajaran tema pendidikan di kelas III dengan media visual dalam pening-
SDN 1 Purwogondo tahun ajaran katan pembelajaran tema pendidikan
2014/2015? di kelas III SDN 1 Purwogondo tahun
Tujuan penelitian ini adalah ajaran 2014/2015 yang diperoleh
meningkatkan pembelajaran tema melalui catatan lapangan.
pendidikan di kelas III SDN 1 Indikator kinerja yang diha-
Purwogondo tahun ajaran 2014/2015 rapkan tercapai dalam penelitian ini,
melalui penerapan model pembe- yaitu ketuntasan pembelajaran tema
lajaran tematik (webbed) dengan pendidikan mencapai target 85%.
media visual Prosedur penelitian ini menggunakan
metode penelitian tindakan kelas
METODE PENELITIAN kolaboratif yang terdiri dari: (a)
Penelitian ini dilaksanakan di refleksi awal; (b) studi pendahuluan;
kelas III SDN 1 Purwogondo, (c) perencanaan; (d) tindakan; (e)
kecamatan Kuwarasan, kabupaten observasi; (f) dan refleksi.
Kebumen. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan HASIL DAN PEMBAHASAN
kelas kolaboratif. Subjek penelitian Peningkatan pembelajaran te-
adalah 36 siswa kelas III yang terdiri ma pendidikan melalui penerapan
atas 12 siswa laki-laki dan 24 siswa model pembelajaran tematik (web-
perempuan. Penelitian tindakan kelas bed) dengan media visual dilaksana-
ini dilaksanakan pada semester II kan selama tiga siklus, setiap
tahun ajaran 2014/2015, dari bulan siklusnya terdiri atas dua pertemuan.
Januari 2015 sampai dengan bulan Penelitian ini dilaksanakan mulai dari
Juli 2015. Validitas data mengguna- bulan April 2015 sampai dengan Mei
kan triangulasi yang berupa 2015. Berdasarkan hasil pene-litian
triangulasi teknik dan triangulasi dari siklus I sampai siklus III
sumber. Triangulasi teknik berupa diperoleh hasil bahwa penerapan
observasi, catatan lapangan, dan tes. model pembelajaran tematik (web-
Alat pengumpulan data berupa lembar bed) dengan media visual sudah
observasi, lembar catatan lapangan, sesuai langkah-langkah pada ske-
dan tes hasil belajar siswa. Tria- nario. Langkah-langkah penerapan
ngulasi sumber yang digunakan yaitu model pembelajaran tematik (web-
guru, siswa, dan observer. Analisis bed) dengan media visual, yaitu: (a)
data menggunakan teknik analisis perencanaan; (b) pelaksanaan; (c)
kualitatif, yaitu reduksi data, penya- kegiatan akhir.
jian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil observasi penerapan
Peneliti mengambil data beru- model pembelajaran tematik (web-
pa data kuantitatif dan data kualitatif. bed) dengan media visual oleh guru
Data kuantitatif diperoleh dengan tu- dan siswa dari siklus I sampai siklus
532 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)…

III dapat dilihat pada tabel 1. berikut : Tabel 2. Hasil Belajar Siswa
Rata-rata Persentase
Siklus
Tabel 1. Persentase Hasil Observasi nilai Kelulusan
Penerapan Model Pembe- I 74,34 58,61%
lajaran Tematik (Webbed) II 78,85 77,28%
dengan Media Visual Guru III 84,5 90,28%
dan Siswa
Hasil observasi Berdasarkan tabel 2. rata-rata
Siklus
Guru Siswa nilai dan persentase kelulusan siswa
I 72,16% 73,29% kelas III mengalami peningkatan di
II 81,82% 79,50% setiap siklusnya. Rata-rata nilai siklus
III 88,07% 88,63% I, II, dan III secara berturut-turut,
yaitu 74,34; 78,85; dan 85. Persentase
Berdasarkan tabel 1. dapat kelulusan siswa siklus I, II, III secara
dijelaskan bahwa terjadi peningkatan berturut-turut, yaitu 58,61%; 77,28%;
hasil observasi penerapan model dan 90,28%. Data pada tabel 2.
pembelajaran tematik (webbed) de- menunjukkan bahwa penggunaan
ngan media visual oleh guru dan sis- model pembelajaran tematik (web-
wa. Pada siklus I hasil observasi guru bed) dengan media visual dapat
memperoleh 72,16% sedangkan hasil meningkatkan hasil belajar siswa
observasi siswa memperoleh 73,29%. pada tema pendidikan.
Hasil observasi guru dan siswa siklus Data hasil observasi menun-
I menunjukkan belum tercapainya tar- jukkan bahwa terjadi peningkatan
get indikator kinerja penelitian, yaitu persentase pencapaian target ketun-
85%. Hasil observasi siklus II oleh tasan pasa semua variabel, baik dari
guru memperoleh 88,82%, sedangkan pelaksanaan langkah model pembela-
oleh siswa memperoleh 79,50%. Ha- jaran tematik (webbed) dengan media
sil observasi siklus II oleh guru dan visual maupun pada hasil belajar sis-
siswa juga belum mencapai target wa. Model pembelajaran tematik de-
indikator kinerja penelitian, yaitu ngan media visual membuat siswa
85%. Hasil observasi siklus III oleh aktif melalui kegiatan belajar dengan
guru memperoleh 88,07%, sedangkan prinsip belajar sambil bermain dan
oleh siswa memperoleh 88,63%. menyenangkan. Siswa memperoleh
Hasil observasi siklus III oleh guru pengetahuan yang saling berkesinam-
dan siswa sudah mencapai indikator bungan berdasarkan kegiatan yang
kinerja penelitian, yaitu 85%. siswa alami sehingga pembelajaran
Berdasarkan hasil tersebut dapat bersifat otentik dan bermakna. Seperti
disimpulkan bahwa guru dan siswa yang dijelaskan oleh Majid bahwa, (a)
telah melaksanakan model pembe- model pembelajaran tematik menya-
lajaran tematik (webbed) dengan jikan pembelajaran yang menyenang-
media visual sangat baik dan sesuai kan karena berangkat dari minat dan
skenario. kebutuhan siswa; (b) model pembe-
Hasil belajar siswa tema lajaran tematik memberi pengalaman
pendidikan juga menunjukkan dan kegiatan belajar mengajar yang
peningkatan. Hasil belajar siswa relevan dengan tingkat perkembangan
dapat dilihat pada tabel 2. berikut ini: dan kebutuhan siswa; (c) hasil belajar
siswa dapat bertahan lama karena ber-
sifat otentik dan bermakna (2014: 92)
KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 529 – 533 533

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil analisis, dan Hajar, I. (2013). Panduan Lengkap
pembahasan yang telah diuraikan, Kurikulum Tematik untuk SD/
maka dapat disimpulkan bahwa peng- MI. Yogyakarta: DIVA Press
gunaan model pembelajaran tematik
(webbed) dengan media visual apabila Majid, A. (2014). Pembelajaran
dilaksanakan dengan langkah yang Tematik Terpadu. Bandung:
tepat dapat meningkatkan pembe- ROSDA.
lajaran tema pendidikan di kelas III
SDN 1 Purwogondo tahun ajaran Prastowo, A. (2013). Pengembangan
2014/2015. Bahan Ajar Tematik. Yogya-
Selanjutnya, perlu disampai- karta: Diva Press.
kan saran-saran yang kiranya dapat
membangun kemajuan pembelajaran Rusman. (2012). Model-model Pem-
di sekolah dasar, antara lain: (1) bagi belajaran Mengembangkan
guru, yaitu: (a) guru hendaknya me- Profesionalisme Guru Edisi
nerapkan model pembelajaran yang Kedua. Depok: Raja Grafindo
sesuai dengan tingkat kelas, untuk ke- Persada.
las rendah menggunakan model pem-
belajaran tematik; (b) guru perlu Suyanto, K. K. E. (2010). English For
menggunakan media yang dapat Young Learners. Jakarta: Bumi
membangkitkan minat siswa untuk Aksara.
belajar dan mudah menyerap informa-
si, salah satu media yang dapat digu-
nakan yaitu media visual; (c) model
pembelajaran tematik harus dilaksa-
nakan dengan fleksibel, holistik, dan
menyenangkan; (d) evaluasi tidak ha-
nya dilihat pada aspek kognitif tetapi
pada aspek afektif dan psikomotor,
(2) bagi sekolah, yaitu memberikan
bimbingan pada guru yang mengala-
mi kesulitan dalam menerapkan
model pembelajaran tematik di kelas
rendah. Langkah yang dapat
dilakukan sekolah adalah membe-
rikan motivasi dan fasilitas berupa
pelatihan atau seminar tentang
pelaksanaan model pembelajaran
tematik dengan konsep yang benar
melalui KKG. Selain itu, sekolah juga
perlu memfasilitasi setiap kelas
dengan berbagai macam media
pembelajaran agar pembelajaran
semakin bervariasi dan bermakna.

Anda mungkin juga menyukai