Anda di halaman 1dari 99

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan kreativitas

berfikirnya. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran adalah

membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap bagi diri sendiri. Siswa diharapkan termotivasi dan

senang melakukan kegiatan belajar yang menarik dan bermakna. Hal ini berarti

metode pembelajaran sangat penting dalam kaitannnya dengan keberhasilan

belajar. Menurut Sugandi (2000:4) “Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan

atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku

yang baru, berkat pengalaman dan latihan”. Pengertian lain belajar yaitu suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Slameto, (2003:2).

Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta

didik dan pendidik. Peserta didik atau anak didik adalah salah satu komponen

manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar.

Slameto, (2003:109), sedang pendidik adalah salah satu komponen.

Berdasarkan hasil observasi awal terhadap proses pembelajaran biologi

kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Rantau Selatan, terdapat beberapa masalah yaitu

Proses pembelajaran di kelas tersebut berlangsung hanya sebatas guru


menerangkan dan siswa mendengarkan kemudian mencatat pelajaran yang

diberikan. Media yang digunakan dalam pembelajaran hanya sebatas papan tulis,

tidak terdapat media tambahan lain yang mendukung proses pembelajaran. Tidak

terdapat kegiatan belajar yang menarik seperti diskusi kelompok, sebagian besar

siswa jarang terlibat dalam hal mengajukan pertanyaan atau mengutarakan

pendapat, walaupun guru telah berulang kali meminta siswa untuk bertanya jika

ada hal-hal yang kurang jelas. Ketika guru bertanya, tidak ada satu pun siswa yang

menjawab. Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Pada

kenyataannya banyak siswa terlihat malas, tidak percaya diri mengerjakan soal-

soal latihan. Siswa kurang antusias dalam mengerjakan tugas guru. Sebagian besar

siswa tidak membawa buku biologi dari pinjaman sekolah, tidak ada referensi

buku lain.

Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang terlibat dalam

proses pembelajaran seperti diskusi kelompok, bertanya, mengerjakan tugas,

memperhatikan penjelasan guru, membawa buku sebagai sumber belajar,

meringkas materi, dan mengerjakan soal-soal. Hal tersebut mengindikasikan

kemampuan penalaran konsep belajar biologi siswa masih rendah hal ini terbukti

dari nilai rata-rata ketuntasan belajar siswa hanya 69,50 dari kriteria ketuntasan

minimal ≥ 75.

Pelajaran biologi tidak hanya dikuasai dengan mendengarkan dan mencatat

saja, masih perlu lagi partisipasi siswa dalam kegiatan lain seperti bertanya,

mengerjakan latihan, mengerjakan pekerjaan rumah (PR), maju kedepan kelas,

mengadakan diskusi, serta mengeluarkan ide atau gagasan. Hal ini berkaitan
dengan metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran tersebut. Proses

pembelajaran tersebut masih menggunakan metode ekspositori/ konvensional

dimana guru menerangkan materi dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat

saja, sehingga motivasi belajar siswa belum berkembang secara maksimal.

Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang dapat

meningkatkan motivasi siswa untuk belajar biologi. Guru dapat memilih dan

menggunakan beberapa metode pembelajaran, dimana metode pembelajaran yang

dipakai dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi

belajar biologi siswa, ditunjukkan dengan siswa-siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran dikelas. Salah satu metode pembelajaran untuk mengantisipasi

kelemahan metode pembelajaran yang sering dipakai oleh seorang guru adalah

dengan menerapkan metode pembelajaran Picture and Picture. Metode tersebut

Menggunakan gambar-gambar yang dapat menarik perhatian siswa sehingga

dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas serta proses pada

metode tersebut dapat memacu siswa dalam belajar biologi dalam suatu

kelompok.

Menurut Suprijono (2010: 110) metode Picture and Picture adalah metode

pembelajaran yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi

urutan logis. Dalam hal ini guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,

menyampaikan materi sebagai pengantar. Setelah itu guru menunjukkan atau

memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Siswa tidak hanya

mendengar dan membuat catatan, guru memanggil siswa secara bergantian

memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.


Ditanyakan juga alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alasan

atau urutan gambar, guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan

kompetensi yang ingin dicapai.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas solusi yang digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan yang terjadi peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul : “Meningkatkan Kemampuan Penalaran Konsep Belajar Biologi

Siswa Materi Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Melalui Metode

Picture And Picture Di Kelas XI IPA 2 SMAN 2 Rantau Selatan T.P.

2015/2016”.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan masalah pada latar belakang, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam meningkatkan kemampuan penalaran konsep belajar biologi siswa

materi sistem pencernaan makanan pada manusia melalui metode picture and

picture antara lain:

1. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran biologi dalam kelas masih

rendah.

2. Kemandirian belajar siswa yang randah menyebabkan aktivitas belajarnya

rendah.

3. Hasil Belajar biologi siswa rendah.

4. Pembelajaran tidak memberi keberkesananan dan kebermaknaan sehingga

retensi dan daya pikir siswa tidak terkelola dengan baik

5. Penggunaan media pembelajaran yang masih minim.


1.3. Batasan Masalah

Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi siswa, maka

peneliti membatasi permasalahan sesuai dengan kemampuan peneliti antara lain;

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester ganjil SMAN 2 Rantau

Selatan T.P. 2015/2016.

2. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Pembelajaran Metode

Picture And Picture.

3. Hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia di

kelas XI IPA 2 SMAN 2 Rantau Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.

4. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP

1.4. Pemecahan Masalah

Untuk meningkatkan hasil belajar biologi yang lebih baik maka dapat

menggunakan metode pembelajaran picture and picture karena metode ini dapat

membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan

dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir.

1.5. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang maka permasalahan dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan penalaran konsep belajar

biologi siswa materi sistem pencernaan makanan pada manusia kelas XI IPA

2 SMA Negeri 2 Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu T.P. 2015/2016?


2. Bagaimanakah penerapan metode picture and picture dalam proses

pembelajaran materi sistem pencernaan makanan pada manusia pada siswa

kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu T.P.

2015/2016?

1.6. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk Mengetahui bagaimana upaya meningkatkan kemampuan penalaran

konsep belajar biologi siswa materi sistem pencernaan makanan pada

manusia kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Rantau Selatan Kabupaten

Labuhanbatu T.P. 2015/2016.

2. Untuk mengetahui Bagaimana penerapan metode picture and picture dalam

proses pembelajaran materi sistem pencernaan makanan pada manusia pada

siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu

T.P. 2015/2016.

1.7. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1 . Bagi siswa :

a. Memberikan pengalaman secara nyata kepada siswa melalui

pembelajaran picture and picture.

b. Meningkatkan motivasi belajar biologi siswa.

c. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih

semangat dalam belajar.


2 . Bagi guru :

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam pemilihan dan

penggunaan metode pembelajaran sebagai evaluasi guru dalam

meningkatkan motivasi belajar biologi siswa.

b. Memberikan masukan bagi guru mengenai manfaat pembelajaran picture

and picture untuk meningkatkan motivasi belajar biologi siswa.

c. Membangkitkan kinerja guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi sekolah dan instansi pendidikan lainnya :

a. Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran.

b. Menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun program peningkatan

proses pembelajaran pada tahap berikutnya.

c. Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran

Biologi

d. Bahan referensi bagi semua pihak yang akan melakukan penelitian lebih

lanjut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan unsur yang sangat

fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini

berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pancapaian tujuan pendidikan sangat

bergantung pada proses yang dialami siswa sebagai peserta didik.

Beberapa definisi dari para ahli yang mengemukakan pandangan yang

berbeda tentang Belajar, diantaranya ialah: Menurut Chaplin dalam Syah,

Muhibbin (2003:65 ) mendefinisikan bahwa : “Belajar ialah perolehan perubahan

tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman”.

Sedangkan menurut Hintzman dalam Syah, Muhibbin (2003:65) bahwa: “Belajar

adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, disebabkan oleh

pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut”.

Kemudian menurut John Locke dalam Makmun (2004:159 ) bahwa : “Belajar

ialah perkayaan materi pengetahuan (material) dan atau perkayaan pola–pola

sambutan (response) perilaku baru”. Dan menurut Gagne dalam Dimyati

(1999:10) bahwa : “Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah

sifat stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas

baru”.

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah tahapan perubahan perilaku yang mencakup perubahan


kognitif, Afektif dan Psikomotorik yang relatif positif dan menetap sebagai hasil

interaksi dengan lingkungan.

2.1.2. Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah melakukan suatu kegiatan tertentu secara aktif. Aktivitas

menunjukkan adanya kebutuhan untuk aktif bekerja atau melakukan kegiatan

tertentu. Lawan aktivitas adalah non – aktivitas yang artinya tidak melakukan

aktivitas apapun. Pengertian aktivitas lebih cenderung pada melakukan kegiatan

untuk aktif dalam pelaksanaan pembelajaran. Aktivitas belajar adalah suatu

aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya

perubahan dalam individu seutuhnya.

Menurut Paul B. Diedrich dalam sardiman (2005 : 101) mengelompokkan


jenis- jenis aktivitas belajar sebagai berikut :
a. Visual activities, misalnya: membaca, memperhatikan gambar,
demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, misalnya: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
c. Listening activites, misalnya mendengarkan: uraian percakapan, diskusi,
musik dan pidato.
d. Writing activities, misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, angket dan
menyalin.
e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
f. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat kontruksi,
metode mereparasi, bermain, berkebun dan berternak.
g. Mental activities, misalnya: menganggap, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan.
h. Emotional activities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Aktivitas siswa selama KBM sangat diperlukan agar tercapai hasil belajar

yang maksimal. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam
interaksi belajar mengajar. Jadi dengan klasifikasi aktivitas seperti diuraikan di

atas menunjukkan bahwa kreativitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi

sehingga kreativitas guru mutlak diperlukan agar dapat merencanakan kegiatan

siswa yang sangat bervariasi.

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan siswa

dalam proses belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Abdurahman, Mulyono

(2003:39) bahwa: “Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional”.

Banyak faktor yang ada dalam diri siswa yang mempengaruhi usaha dan

hasil belajar siswa. Faktor-faktor tersebut mempunyai aspek jasmaniah maupun

rohaniah dari siswa. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar diri

siswa, baik faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berbeda pada lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat. (Sukmadinata, 2003:162)

Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan diperlukan beberapa

persyaratan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Sagala, S (2005:57) bahwa :

“Agar peserta didik berhasil belajar diperlukan persyaratan tertentu antara lain :

(1) Kemampuan berpikir yang tinggi bagi para siswa, hal ini ditandai dengan

berpikir kritis, logis dan sistematis dan objektif; (2) Menimbulkan minat yang

tinggi terhadap mata pelajaran; (3) Bakat dan minat yang khusus para siswa dapat

dikembangkan sesuai potensinya; (4) Menguasai bahan-bahan dasar yang

diperlukan untuk meneruskan pelajaran disekolah yang menjadi lanjutannya; (5)


Stabilitas psikis (tidak mengalami masalah penyesuaian diri dan seksual); (6)

Kesehatan jasmani; (7) Menguasai teknik belajar disekolah dan luar sekolah”.

Beberapa definisi para ahli yang mengemukakan pandangan yang berbeda tentang

hasil belajar diantaranya :

1) Bloom, Benjamins (dalam Abdurahman, 2003:38) bahwa : “hasil belajar

yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik”.

2) Gagne, (dalam Dimyati, 1999:10) bahwa : “Hasil belajar berupa

kapabilitas. Kapabilitas siswa tersebut berupa : (1) Informasi verbal ; (2)

Keterampilan intelektual ; (3) Keterampilan motorik ; (4) Sikap ; (5)

Strategi kognitif”.

3) Keller (dalam Abdurahman, 2003:38) bahwa : “Hasil belajar sebagai

keluaran dari suatu sistem pemrosesan berbagai masukan yang berupa

informasi”.

4) Romiszowski (dalam Abdurahman, 2003:38) bahwa : “Hasil belajar dapat

dikelompokkan ke dalam dua macam saja yaitu pengetahuan dan

keterampilan”.

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar siswa dapat dilihat dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri

siswa yang merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang mereka alami.

2.1.4. Metode Pembelajaran

Penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran adalah sangat perlu

karena dapat mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil


yang optimal. Tanpa metode yang jelas pembelajaran tidak akan terarah sehingga

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal.

Menurut Joyce (2009: 7) model-model pengajaran sebenarnya juga bisa

diaggap sebagai metode-metode pembelajaran. Saat membantu siswa memperoleh

informasi, gagasan, skill, nilai, cara berfikir, dan tujuan mengekspresikan diri

mereka sendiri, sebenarnya tengah mengajari mereka untuk belajar. Pada

hakikatnya, hasil instruksi jangka panjang yang paling penting adalah bagaimana

siswa mampu meningkatkan kapabilitas mereka untuk dapat belajar lebih mudah

dan lebih efektif pada masa yang akan datang, baik karena pengetahuan dan skill

yang mereka peroleh maupun karena penguasaan mereka tentang proses belajar

yang lebih baik.

Metode pembelajaran sangat berguna bagi guru dan siswa. Bagi guru ,

metode dapat dijadikan pedoman atau acuan bertindak yang sistematis dalam

pelaksanaan pembelajaran, bagi siswa – siswa penggunaan metode mempermudah

dalam mempercepat memahami isi pembelajaran), karena setiap metode

pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa. Jadi secara

keseluruhan metode pembelajaran berfungsi untuk peningkatan hasil belajar

siswa. Menurut Nana Sudjana (2005: 76) bahwa : “Metode pembelajaran ialah

cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada

saat berlangsungnya pengajaran”.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh M. Sobri Sutikno (2009: 88)

yang menyatakan bahwa : “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan


materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran

pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan

tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu

cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar

pada diri siswa untuk mencapai tujuan.

2.1.5. Kemampuan Penalaran Konsep

Berpikir merupakan kegiatan mental yang setiap saat selama hidup kita

lakukan, terutama dalam keadaan jaga (tidak tidur) kita selalu berpikir. Pada

waktu kita berpikir, dalam benak kita timbul serangkaian gambar tentang sesuatu

yang tidak hadir secara nyata. Kegiatan ini mungkin tidak terkendali, terjadi

dengan sendirinya, tanpa kesadaran, misalnya pada saat-saat kita melamun.

Kegiatan berpikir yang lebih tinggi dilakukan secara sadar, tersusun dalam urutan

yang saling berhubungan, dan bertujuan untuk sampai kepada suatu kesimpulan.

Jenis kegiatan berpikir vang terakhir inilah yang disebut kegiatan bernalar.

Menurut Bakry (1986:1) penalaran adalah:


“Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum
menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu
kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang
telah diketahui”.

Menurut Sumantri (2001:42) mengemukakan secara singkat bahwa

penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang

berupa pengetahuan.

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera/

pengamatan empirik yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.


Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –proposisi

yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,

orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.

Proses inilah yang disebut menalar. Penalaran sebagai sebuah kemampuan

berpikir, memiliki dua ciri pokok, yakni logis dan analitis. Logis artinya bahwa

proses berpikir ini dilandasi oleh logika tertentu, sedangkan analitis mengandung

arti bahwa proses berpikir ini dilakukan dengan langkah-langkah teratur seperti

yang dipersyaratkan oleh logika yang dipergunakannya. Melalui proses penalaran,

kita dapat samapai pada kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori.

Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang

logis berdasarkan fakta yang relevan. Kemampuan menalar adalah kemampuan

untuk menarik kesimpulan yang tepat dari bukti-bukti yang ada dan aturan

tertentu.

Cara berpikir masyarakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non

analitik. Sedangkan jika ditinjau dari hakekat usahanya, dapat dibedakan menjadi

: Usaha aktif manusia dan apa yang diberikan. Penalaran Ilmiah sendiri dapat

dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Deduktif yang berujung pada rasionalisme


2. Induktif yang berujung pada empirisme

Logika merupakan suatu kegiatan pengkajian untuk berpikir secara shahih.


2.1.6. Metode Picture and Picture

a. Pengertian dan Prinsip Dasar Metode Picture and Picture

picture and picture adalah suatu metode pembelajaran dengan menggunaan

media gambar. Dalam operasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain

atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis. Prinsip dasar dalam metode

pembelajaran picture and picture adalah sebagai berikut:

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang

dikerjakan dalam kelompoknya.

2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota

kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab

yang sama di antara anggota kelompoknya.

4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan

secara individual materi yang ditangani dalam kelompok.

Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan picture and picture ini

menurut Istarani (2011:7) adalah sbb:

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin

dicapai.

Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi

Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka


siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya.

Disamping itu guru juga harus menyampaikan indicator-indikator

ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat

dicapai oleh peserta didik.

2. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan.

Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini

guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam

proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan

motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan

motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat

siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.

3. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan dengan

materi).

Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam

proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh

guru atau oleh temannya. Dengan Picture atau gambar kita akan menghemat

energy kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan.

Dalam perkembangan selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan

gambar atau mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan

tertentu.

4. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan

gambar-gambar yang ada.


Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara

langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara

adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan

tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh

siswa untuk diurutkan, dibuat, atau di modifikasi.

5. Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan

urutan gambar.

Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan

KD dengan indicator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya peran

siswa dan teman yang lain untuk membantu sehingga proses diskusi dalam

PBM semakin menarik.

6. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan

Konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan

penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk

mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui

bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah

ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah menguasai indikator yang telah

ditetapkan.

7. Guru menyampaikan kesimpulan.

Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai

penguatan materi pelajaran.


b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Picture and Picture

Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran picture and picture:

Kelebihan:

1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

2. Melatih berpikir logis dan sistematis.

3. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek

bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir,

4. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.

5. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas

Kekurangan:

1. Memakan banyak waktu

2. Banyak siswa yang pasif.

3. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.

4. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain.

5. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

2.2. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah penelitian-penelitian yang telah dilakukan lebih dahulu

menggunakan model pembelajaran advance organizer :


Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu Metode Picture and Picture

No Judul Penelitian Nama Peneliti Hasil penelitian

1. Penerapan Metode Rahmat Fauzi Hasil penelitian penerapan


Pembelajaran Picture metode pembelajaran kooperatif
And Picture Untuk Picture And Picture adalah sebagai
berikut :. Rata-rata nilai persentase
Meningkatkan Motivasi
capaian setiap indicator dari angket
Belajar Biologi Siswa motivasi belajar biologi siswa pada
Kelas VIII D SMP pra siklus sebesar 72, 09%, pada
Negeri 14 Surakarta siklus I sebesar 74,09%, dan pada
Tahun Pelajaran siklus II sebesar 79,96%. Rata-rata
2011/2012 nilai persentase capaian setiap
indikator dari observasi motivasi
belajar biologi siswa pada pra siklus
adalah 50,9%, pada siklus I sebesar
74,06% dan pada siklus II sebesar
86,87%.
Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode pembelajaran Picture And
Picture dapat meningkatkan motivasi
belajar biologi siswa sebesar 35,97%
di kelas VIII D SMP Negeri 14
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Penerapan Metode Wigatiningsih Hasil penelitian adalah penerapan


Picture And Picture metode Picture and Picture dapat
Untuk Meningkatkan meningkatkan minat belajar IPA
pada siswa kelas IV SDN Sidomulyo
Minat Belajar Mata
Ampel tahun pelajaran 2012/2013.
Pelajaran IPA Pada Hal ini ditandai dengan
Siswa Kelas IV SDN 03 meningkatnya minat siswa dalam
Sidomulyo Ampel pembelajaran, yakni dari 45,48
Boyolali Tahun (kategori kurang) pada pra siklus;
Pelajaran 2012/2013 menjadi 67,99 (berkategori baik)
pada siklus I; dan 81,18 (berkategori
baik) pada siklus II. Dari hasil ini,
penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan masukan bagi guru yang ingin
menerapkan metode pembelajaran
aktif khususnya bagi guru mata
pelajaran IPA agar dapat menjadikan
suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik minat
siswa untuk belajar.
2.3. Kerangka Konseptual

Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa

sebagai makna utama proses pengajaran memegang peranan penting untuk

mencapai tujuan pengajaran yang efektif.

hasil belajar selain sebagai hasil penilaian tetapi juga merupakan suatu alat

motivasi terhadap siswa-siswa. metode pembelajaran picture and picture adalah

suatu metode pembelajaran dengan menggunaan media gambar. Dalam

operasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di

urutkan menjadi urutan yang logis..

Berdasarkan interaksi dan peran guru dalam pelaksanaan metode picture

and picture, siswa dilatih untuk berpikir logis dan sistematis serta Membantu

siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan

memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir, sehingga siswa termotivasi

untuk belajar yang lebih baik

2.4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka

hipotesis pada penelitian ini adalah “Terdapat peningkatan kemampuan

penalaran konsep belajar biologi siswa materi sistem pencernaan makanan pada

manusia melalui penggunaan metode picture and picture di kelas XI IPA 2 SMA

Negeri 2 Rantau Selatan T.P. 2015/2016”.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Jalan Kancil- Sigambal Rantauprapat.

Materi Pembelajaran yang diterapkan selama pengambilan data di kelas XI IPA 2

SMAN 2 Rantau Selatan adalah sistem pencernaan makanan pada manusia.

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2015 sampai dengan Desember

Tahun 2015.

3.2. Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI SMA Negeri

2 Rantau selatan. Dengan pertimbangan pencapaian kompetensi biologi paling

lambat dialami Kelas XI IPA 2 maka subjek yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Rantau Selatan Tahun

Pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa yang terikut dalam penelitian sebanyak

40 orang.

3.3. Rancangan Penelitian

Penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilaksanakan selama dua siklus

yaitu siklus I dan siklus II yang dimulai pada minggu ke dua Oktober sampai

dengan minggu ke empat Desember 2015 pada semester ganjil di SMA Negeri 2
Rantau Selatan. Untuk pelaksanaan observasi peneliti bekerja sama dengan guru

bidang studi Biologi sehingga diperoleh data yang akurat.

Rencana tindakan penelitian menggunakan metode spiral dari Kemmis dan

Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan. Dimana setiap siklus tersebut

terdiri 4 tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi.

Siklus 1

Siklus 2

Gambar 3.1. Alur dalam penelitian tindakan kelas (Jatmiko, 2003)


Langkah pertama yang dilakukan yaitu merencanakan tindakan. Rencana

tindakan akan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan, langkah kedua yaitu

tindakan yang merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat. Dalam tindakan

harus ada pengamatan agar kita tahu kualitas tindakan yang telah kita lakukan.

Dari pengamatan tersebut dapat ditentukan hal-hal yang perlu diperbaiki. Agar

tujuan dapat tercapai dengan baik, pengamatan dilakukan saat proses tindakan

berlangsung, maka refleksi dilakukan setelah tindakan berakhir. Menurut metode

ini tindakan dengan pengamatan dijadikan satu kesatuan, karena kedua kegiatan

ini saling berhubungan. Artinya saat dilakukan tindakan (acting) maka

pengamatan pun dilakukan. Satu rangkaian dari ketiga komponen itu disebut

dengan satu siklus.

3.4. Perencanaan Tahap Penelitian

1. Perencanaan Siklus I

Siklus I ini terdiri atas;

Perencanaan

1. Peneliti menerangkan metode picture and picture.

2. Merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan

sebagai pedoman dalam proses pembelajaran di kelas.

3. Pembentukan kelompok secara acak.

4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran

seperti buku paket dan pertanyaan diskusi.


5. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode picture and

picture.

6. Menyiapkan lembar penilaian pelaksanaan diskusi dan presentasi.

7. Menyiapkan Lembar evaluasi peserta didik beserta kunci jawabannya untuk

siklus I.

8. Menyiapkan pendokumentasian selama proses penelitian berlangsung.

Pelaksanaan Tindakan

1. Peneliti menjelaskan tentang metode pembelajaran picture and picture dan

cara pembelajarannya pada materi yang akan diajarkan yaitu sistem

pencernaan makanan pada manusia.

2. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran (Standar Kompetensi) yang

ingin dicapai pada materi pokok sistem pencernaan makanan pada manusia.

3. Peneliti membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota 6-7 orang

pada setiap kelompoknya. Pada siklus I pembentukan kelompok secara acak

untuk mengetahui kemampuan masing-masing peserta didik.

4. Peneliti membagikan buku paket dan pertanyaan diskusi tentang sistem

pencernaan makanan pada manusia sesuai sub bab yang mereka dapat yaitu

kelompok 1, membahas karbohidrat, kelompok 2. Lemak, kelompok 3.

Protein, kelompok 4. Vitamin, dan kelompok 5. Mineral & air.

5. Peserta didik belajar menggunakan metode picture and picture yaitu langkah

survey, question, read. Dimana peserta didik diberi beberapa buku paket
untuk mencari, membaca, serta menjawab pertanyaan yang mungkin

diberikan kelompok lain maupun pertanyaan dari peneliti.

6. Setiap kelompok melakukan diskusi kecil serta membuat rangkuman materi

yang nanti akan dipresentasikan di depan kelas.

7. Langkah recite dan review yaitu pada saat perwakilan kelompok

mempresentasi hasil diskusi, kelompok lain memberikan pertanyaan.

8. Peneliti memberikan kesimpulan hasil diskusi sehingga peserta didik lebih

memahami materi .

9. Peneliti dan guru menilai hasil diskusi dan soal evaluasi sebagai hasil belajar

peserta didik.

Pengamatan

1. Guru bekerja sama dengan peneliti mengawasi aktivitas kelompok peserta

didik dan mengamati tingkat keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan

tugas.

2. Guru secara partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.

3. Mengamati peserta didik saat menyelesaikan pertanyaan diskusi per

kelompok.

4. Mengamati komunikasi dan kerjasama peserta didik dalam kelompok.

5. Mengamati keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

6. Peneliti melakukan diskusi dengan guru berkaitan kelemahan yang mungkin

terjadi sehingga tidak terulang di siklus berikutnya serta menemukan solusi

perbaikan.
Refleksi

1. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara

terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus I.

2. Menganalisis dan mendiskusikan nilai diskusi dan nilai soal evaluasi pada

pembelajaran siklus I untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

2. Perencanaan Siklus II

Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada pada siklus II hampir sama

dengan kegiatan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I,

terutama didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I.

1. Tahapannya tetap sama yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi

dan refleksi.

2. Materi pelajaran berkelanjutan.

3. Efektivitas kerja kelompok peserta didik diharapkan semakin tinggi.

4. Pada tahap tindakan ada penambahan dan pengurangan kegiatan yang

dijabarkan sebagai berikut :

a. Pada siklus I pembagian kelompok secara acak tanpa melihat tingkat

kecerdasan atau hasil evaluasi peserta didik, sehingga terjadi

penumpukan peserta didik yang tergolong pandai. Pada siklus II guru

membagi peserta didik menjadi 5 kelompok secara heterogen (campuran)

sesuai dengan tingkat kecerdasannya. Dengan mempertimbangkan

keharmonisan kerja kelompok serta melihat hasil evaluasi siklus I.

b. Pada siklus I guru tidak memberikan gambaran umum tentang materi

yang akan dipelajari, sehingga peserta didik belum dapat terfokus saat
pembahasan diskusi serta sempat membahas sekilas tentang organ

pencernaan mausia. Oleh karena itu pada siklus II guru menjelaskan peta

konsep tentang sistem pencernaan makanan pada manusia dan

diharapkan peserta didik mampu menjelaskan secara urut proses

pencernaan makanan pada manusia mulai dari mulut sampai dengan

anus.

c. Pada siklus I tanpa ada batasan waktu diskusi dalam kelompok, sehingga

pada saat presentasi kelompok, melebihi waktu yang ditentukan.

Sedangkan pada siklus II peserta didik dituntut mengatur waktu sesuai

rencana pembelajaran yaitu diskusi kelompok 25 menit dan presentasi 15

menit.

d. Pada siklus I tidak ada pembagian tugas dalam kelompok untuk

presentasi, sehingga hanya didominasi satu atau dua peserta didik dalam

kelompok, sedangkan pada siklus II peserta didik diarahkan dalam

pembagian tugas dalam presentasi sehingga seluruh peserta didik dalam

kelompok mempunyai kesempatan untuk berbicara atau menerangkan

hasil diskusi kelompok ke kelompok lain.

e. Pada siklus I guru hanya berperan aktif atau memberi penjelasan dan

penguatan setelah diskusi selasai, tetapi dalam siklus II guru ikut

berperan aktif dalam diskusi serta memberikan informasi yang

sebenarnya setelah presentasi selasai. Harapannya peserta didik dapat

terinspirasi dan mampu menjawab pertanyaan yang bervariasi yaitu dari

guru dan temannya.


3.5. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang berusaha menggambarkan suatu gejala peristiwa atau kejadian

yang terjadi pada saat sekarang. Hasil analisis berupa pemaparan atau gambaran

mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk tabel, prosentase dan kesimpulan yang

didapat dari data kualitatif dan kuantitatif.

2. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan keluhan guru

dalam proses Pembelajaran tentang materi sistem pencernaan makanan pada

manusia, dari hasil ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 5,28 dan

ketika ditanyakan pada siswa ternyata hampir 80% siswa menjawab kesulitan.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2

teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes.

a. Teknik Observasi

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat untuk digunakan

sebagai perangkat pengumpul data. Adapun hal-hal yang diobservasi antara

lain:

1) Observasi terhadap rencana pembelajaran.

2) Observasi terhadap proses pembelajaran.


3) Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan

tindakan.

b. Teknik Tes

Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan lembar soal.

3.7. Teknik Analisa Data

Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis deskriptif untuk

menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus dan

untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan metode pembelajaran

metode picture and picture yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

1. Observasi Pembelajaran

Data yang diperoleh dari kegiatan siswa dan guru selama proses

pembelajaran diolah dengan menggunakan rumus :

Jumlah Skor
Persentase Rata − Rata Skor (SR) = x 100%
Jumlah Maksimal

Nilai rata-rata skor (RS) selanjutnya diberikan penafsiran berdasarkan

interval dan kriteria Sudjana (2005:124) yaitu

Tabel 3.1. Interpretasi aktivitas siswa dan guru

Interval RS Kriteria

90% ≤ RS < 100% Sangat baik


80% ≤ RS < 90% Baik
70% ≤ RS < 80% Cukup
60% ≤ RS < 70% Kurang
RS < 60% Sangat kurang
(Sumber : Sudjana 2005:124)
2. Tes hasil belajar peserta didik

Tes hasil belajar peserta didik berupa kemampuan penalaran konsep belajar

biologi di analisis dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar

secara klasikal maupun individu.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

a. Menghitung nilai rata-rata.

Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus :

∑𝑋
𝑋̅ =
𝑁

Keterangan :

𝑋̅ = rata-rata nilai

𝑁 = jumlah seluruh nilai

∑𝑋 = jumlah peserta didik

b. Menghitung ketuntasan belajar klasikal.

Untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal, menggunakan analisis

deskriptif prosentase dengan perhitungan.


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑘𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑥 100

Kriteria :

Apabila tingkat ketercapaian < 85% maka penerapan metode pembelajaran

metode picture and picture pada materi pokok sistem pencernaan manusia belum

bisa dikatakan efektif. Apabila tingkat ketercapaian > 85% maka penerapan

metode pembelajaran picture and picture pada materi pokok sistem pencernaan

manusia bisa dikatakan efektif.


3.8. Indikator Keberhasilan

Sebagai indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Observasi Pembelajaran

Observasi guru dan siswa dalam pembelajaran diharapkan 80% ≤ RS < 90%

dengan kriteria baik.

2. Keberhasilan kemampuan penalaran konsep belajar biologi (individual)

mencapai KKM ≥ 75% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya

(ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang

telah tuntas belajarnya.

3.9. Jadwal Penelitian

Bulan Oktober 2015 sampai Desember 2015


No Jenis Kegiatan
Oktober Nopember Desember
1. Analisis Kurikulum √
2. Membuat Instrumen √ √ √
3. Menentukan kelas √ √
pengambilan data
4. Melakukan √ √ √ √
KBM/Pengambilan data
5. Analisi Data √ √
6. Jilid Laporan

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Analisa Data Hasil Penelitian Siklus I

a. Rencana Tindakan Siklus I

Sebelum peneliti melaksanakan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan

rencana tindakan. Peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran Biologi setelah

mengetahui betul pokok permasalahannya, dengan harapan masalah yang ada

dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu peneliti mempersiapkan

perencanaan sebagai berikut:

Pada rencana tindakan siklus I peneliti menggunakan metode Picture and

picture dengan tujuan dapat membantu siswa agar lebih aktif dalam proses belajar

dan pembelajaran tidak didominasi oleh guru semata. Persiapan lain yang

dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan metode Picture

and picture, yang berisikan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan

penutup/refleksi dan evaluasi.

2) Menyiapkan materi/bacaan yang relevan dengan topik/materi yang akan

disampaikan.

3) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi untuk mengetahui

keaktifan siswa dalam pembelajaran.

4) Membuat alat evaluasi beserta kunci jawaban yang dilakukan setelah siklus I

berakhir dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran

siswa. Lampiran 1)
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada siklus I dilaksanakan 1 kali pertemuan yaitu pada hari senin dan Kamis

tanggal 5 dan 9 Oktober 2015, pembelajaran berlangsung selama 2 x 45 menit

untuk setiap pertemuan. Adapun langkah-langkah pembelajaraan sebagaimana

yang telah direncanakan dalam rencana tindakan yaitu sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan membaca do’a yang dipimpin

salah satu siswa.

b) Guru melakukan apersepsi dengan cara menanyakan apa bagaimana

system pencernaan pada manusia?

2) Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Siswa dapat menjelaskan tahapan-tahapan perkembangan pada manusia

dengan menggunakan metode picture and picture;

 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lain;

 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dengan

menggunakan metode picture and picture;

 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan metode picture and picture; dan

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dengan menggunakan metode

picture and picture;

 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif dengan menggunakan metode picture and picture;

 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar dengan menggunakan metode picture

and picture;

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok dengan

menggunakan metode picture and picture;

 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok dengan menggunakan metode picture and picture;

 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik dengan menggunakan

metode picture and picture.

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:


 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

dengan menggunakan metode picture and picture,

 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber,

 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan dengan menggunakan metode

picture and picture,

 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

 membantu menyelesaikan masalah;

 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan

hasil eksplorasi;

 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;memberikan

motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

 Kegiatan Penutup/ Refleksi

Dalam kegiatan penutup, guru:


 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran dengan menggunakan metode picture

and picture;

 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram dengan menggunakan

metode picture and picture;

 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

dengan menggunakan metode picture and picture;

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan

tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik dengan menggunakan metode picture and

picture; Guru memberi tugas rumah.

c. Observasi Siklus I

Observasi pada siklus I ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung

yang ditekankan pada keaktifan belajar siswa yaitu keaktifan bertanya, menjawab

pertanyaan, mengemukakan pendapat dan partisipasi kelompok berdasarkan

lembar observasi yang telah dibuat. Pada siklus KBM membahas tentang

Tahapan-tahapan sistem pencernaan pada manusia. Pada kegiatan pendahuluan

terlebih dahulu guru melakukan apersepsi yang bertujuan untuk menghidupkan

kelas dengan cara menanyakan perusahaan apasaja yang siswa ketahui.

Pada kegiatan inti, guru membagi siswa menjadi lima kelompok yang

kelompok siswa terlihat gaduh dan bingung sehingga siswa masih tampak enggan
dan berusaha mengajukan usul agar anggota timnya dapat memilih sendiri.

Setelah kelompok terbentuk dan siswa berkumpul sesuai dengan kelompok

masing-masing kemudian guru membagikan lembar bacaan sesuai dengan topik

kelompok masing-masing. Guru terlebih dahulu menyuruh setiap kelompok untuk

membaca dan memahami dari bacaan yang didapatnya. Setelah itu siswa diajak

guru bersama-sama untuk merumuskan informasi apa saja yang dapat diperoleh

dari bacaan yang telah mereka dapatkan. Pada saat itu terlihat siswa kesulitan

untuk mengajukan rumusan-rumusan informasi yang akan dicari dari setiap

kelompok.

Dari kegiatan itu guru mengamati kerja setiap kelompok yang salah

satunya berupa kerjasama kelompok atau yang merupakan kekompakan kelompok

dalam mengerjakan tugas. Siklus I ini terlihat hanya beberapa siswa saja yang

aktif untuk mengerjakan sedangkan beberapa siswa pasif dan mereka sibuk untuk

bercanda. Untuk mengkondisikan hal tersebut guru keliling dari kelompok ke

kelompok lain sehingga sedikit demi sedikit mereka ikut berpartisipasi. Pada

kesempatan ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang

apa saja yang mereka belum fahami, namun guru menjawabnya dengan

mengarahkan ke jawaban dan tidak memberikan jawaban yang pasti agar siswa

belajar untuk menemukan sendiri jawabannya dengan penalaran konsep yang

dimilikinya.

Pada kegiatan penutup/refleksi, guru memberi kesempatan pada siswa

untuk merencanakan atau menggagas yang akan mereka lakukan terkait dengan

materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan guru mempersilahkan


siswa untuk mengungkapkan gagasan mereka yang berkaitan dengan perusahaan

dan badan usaha. Dalam kegiatan refleksi ini, siswa cenderung pasif dan tampak

kurang berani/kesulitan dalam melakukan kegiatan tersebut, hanya beberapa siswa

saja yang berani untuk mengungkapkan gagasannya.

Pada akhir siklus I guru menunjuk setiap orang dari kelompok untuk

membacakan hasil jawabannya dan siswa yang lain diberi kesempatan untuk

menanggapi jawabannya dan untuk bertanya. Pada kegiatan ini beberapa dari

siswa yang ditunjuk masih tampak ragu-ragu dan takut dalam membacakan hasil

jawabannya dan sebagian besar siswa yang lainnya juga masih ragu-ragu dan

takut dalam menanggapi jawaban. Setelah guru melihat hasil jawaban siswa,

kemudian guru mengulas jawaban siswa yang bertujuan untuk memperluas

cakupan pemahaman siswa.

Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan soal tes formatif/ soal latihan hasil

belajar. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan untuk siswa telah guru persiapkan

sebelumnya. Siswa menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan dari materi yang telah

dipelajari. Sebagian siswa ada yang kurang mandiri dalam mengerjakan tes

formatif yang diberikan peneliti karena pada saat kerja tim siswa kurang berperan

aktif. Dalam hal ini peneliti ingin melihat seberapa besar hasil belajar kognitif

yang dimiliki siswa dengan menggunakan metode Picture and picture.

Pada akhir siklus I dilaksanakan tes formatif untuk mengetahui tingkat

penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan hasil belajar kognitif

siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Picture and picture, selain
itu juga guru melakukan penilaian terhadap keaktifan siswa saat pembelajaran

berlangsung.

d. Refleksi Siklus I

Penerapan pembelajaran menggunakan metode Picture and picture ini selain

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran konsep siswa,

meningkatkan hasil belajar siswa juga untuk meningkatkan keaktifan siswa saat

proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I ini belum mendapatkan hasil yang

maksimal, ini terlihat pada saat perumusan informasi yang akan digali siswa

masih bingung dengan apa yang peneliti maksudkan sehingga guru mendominasi

perumusan informasi tersebut. Setelah perumusan selesai siswa belum kondusif,

mereka masih bingung tentang apa yang akan mereka cari sehingga guru harus

menerangkan dari kelompok satu kekelompok lainnya.

Dilihat dari keaktifan siswa, hanya beberapa siswa saja yang aktif dalam

proses belajar. Kurangnya partisipasi siswa dalam mengerjakan tugas kelompok

sehingga mereka hanya bercanda dengan teman sekelompoknya sendiri. Terlihat

dari penilaian kerja kelompok bahwa hanya siswi yang terlihat lebih aktif

dikelompok daripada siswa. Selain itu dalam menyampaikan hasil kerja

kelompok, siswa harus ditunjuk oleh guru terlebih dahulu dan itupun siswa yang

ditunjuk masih enggan untuk maju dan terlihat saling menunjuk. Kemudian dalam

penyampaian hasil kelompok kurang maksimal terlihat dari cara penyampaian

yang masih ragu-ragu dan bahasa yang digunakan belum sepenuhnya dapat

dipahami oleh temannya (siswa lain). Pada saat guru memberikan kesempatan

untuk bertanya, hanya beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan dan itu
merupakan siswa yang berprestasi dikelas dan siswa yang lain terlihat ragu untuk

bertanya yang pada akhirnya hanya menerima apa yang dikatakan oleh temannya.

Untuk mengemukakan pendapat setelah siswa lain selesai menyampaikan hasil

kelompoknya siswa juga terlihat acuh sehingga kelas tidak aktif. Berdasarkan

hasil observasi guru menunjukkan Skor hasil pengamatan kemampuan guru

sebesar 73,75% dengan kategori baik. Namun masih dibawah skor yang

diharapkan yaitu 80%.

Sedangkan observasi pada siswa dalam proses menunjukkan persentase rata-

rata aktivitas siswa sebesar 78,46% dengan kriteria cukup, sementara yang

diharapkan adalah kategori 80% ≤ RS < 89 dengan kriteria Baik.

Untuk tes hasil penalaran konsep, dan ketuntasan belajar siswa diperoleh

hasil rata-rata ketuntasan belajar sebesar 72,25. Dengan ketuntasan individual

sebanyak 22 orang dan tidak tuntas sebanyak 18 orang. Ketuntasan belajar

klasikal sebesar 55%. Hal ini masih jauh dari yang diharapkan yaitu KKM ≥ 75

dan ketuntasan belajar klasikal ≥ 80%.

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka peneliti memutuskan melanjutkan

penelitian pada siklus II.

2. Analisa Data Hasil Penelitian Siklus II

Pembelajaran mata pelajaran Biologi pada siklus II ini merupakan perbaikan

dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode Picture


and picture. Adapun tahapannya sebagai berikut: perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk lebih jelasnya akan

dijabarkan di bawah ini.

a. Rencana Tindakan Siklus II

Sebelum kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan, disusun

perencanaan terlebih dahulu. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) itu

disusun sebagai perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang

digunakan pada siklus I. Sebagaimana halnya dengan pelaksanaan siklus I, pada

siklus II ini dimulai dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

Picture and picture yang terdiri dari: pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup/refleksi.

2) Membagi materi Kreativitas dalam tindakan Biologi menjadi lima pokok

bahasan yang kemudian pokok bahasan dibagi pada setiap kelompok.

3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar

siswa.

4) Menyusun soal tes formatif. Tes formatif dilaksanakan setelah pelaksanaan

siklus II yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan penalaran

konsep siswa dengan menerapkan metode Picture and picture.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pada siklus II dilaksanakan satu pertemuan yaitu pada hari Senin dan Kamis

tanggal 12 dan 15 Oktober 2015. Adapun kegiatan pembelajaran dengan


menerapkan metode Picture and picture meliputi langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Pendahuluan

a) Peneliti mengucapkan salam kemudian dilanjutkan membaca doa yang

dipimpin salah satu siswa

b) Peneliti melakukan apersepsi untuk menggali pemahaman dan

pengetahuan awal anak tentang system pencernaan makanan pada

manusia.

c) Peneliti memberikan motivasi menampilkan gambar-gambar seperti

gambar mulut, lambung dan lain-lain.

d) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

2) Kegiatan Inti

a) Memanggil dua orang siswa untuk menampilkan kreativitasnya dengan

memberikan kertas dan gunting, dan menunjukkan hasil karyanya.

b) Siswa berkumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan diberi

topik topik masing-masing.

1. Kelompok I : gagasan kreatif


2. Kelompok II : proses kreatif
3. Kelompok III : gagasan inovatif
4. Kelompok IV : hasil kreatifitas
5. Kelompok V : konsep kreatif

c) Mengarahkan siswa untuk mengamati gambar-gambar yang telah

dibagikan dalam setiap kelompoknya.

d) Peneliti bersama-sama merumuskan ide pokok yang akan dikembangkan

pada setiap kelompok.


e) Setiap kelompok membuat kesimpulan dari hasil kerja kelompok masing-

masing.

3) Penutup

a) Peneliti mengajukan pertanyaan pada siswa untuk merangsang aktifitas

siswa.

b) Peneliti meminta siswa memberikan tanggapan tentang pembelajaran

yang telah berlangsung.

c. Observasi Siklus II

Observasi siklus II yaitu pada pertemuan pertama setelah guru memanggil

dua orang siswa sukarelawan untuk maju kedepan mereka bingung dan enggan

untuk maju, namun guru tetap menyuruh yang akhirnya dua orang maju kedepan.

Setelah itu guru memberikan kertas dan gunting untuk mereka kemudian guru

menerangkan maksudnya. Pada saat itu terlihat siswa antusias dan semangat

memberikan ide kepada temannya untuk mengusulkan kreatifitas yang akan

dibuat. Setelah selesai guru kembali mengkondisikan siswa dan menjelaskan topik

materi yang akan dipelajari yaitu gagasan kreatif.

Selanjutnya guru menyuruh siswa berkumpul bersama dengan kelompoknya

masing-masing dan memberikan topik dengan cara diundi. Setelah topik terbagi

guru mengajak siswa untuk merumuskan apasaja yang akan digali berdasarkan

topik yang didapatnya. Pada saat itu siswa mulai bersemangat terlihat dari ide-ide

yang mereka keluarkan. Pada saat siswa mulai mengerjakan tugas kelompoknya

terlihat ada kemajuan, mereka yang pada siklus I masih pasif, pada siklus II mulai

aktif walaupun itu belum maksimal. Guru mengamati dengan terus keliling dari
kelompok satu kekelompok lain dan juga mengkondisikan siswa yang belum ikut

aktif agar bisa ikut aktif dalam kelompok.

Observasi siklus II pada pertemuan kedua ini merupakan lanjutan dari

pertemuan pertama yaitu pada saat guru menyuruh salah satu siswa dari kelompok

2, 4 dan 5 untuk maju mempresentasikan hasil kelompoknya maka terlihat siswa

saling diskusi untuk menunjuk siapa yang akan maju akan tetapi masih terlihat

salah satu kelompok saling tunjuk sehingga guru yang menentukan siswa yang

maju pada kelompok itu. Saat mempresentasikan sudah terlihat lancar dalam

penyampaian tapi belum terstruktur, sehingga masih agak sulit untuk difahami

pendengar (siswa lain). Pada saat pemberian kesempatan pada satu kelompok

untuk menambahkan presentasi kelompoknya, ada beberapa siswa yang

menambahkan. Selanjutnya pada saat pengajuan pertanyaan, terlihat dari beberapa

siswa pada siklus I yang masih pasif sudah mulai mengacungkan tangan untuk

mengajukan pertanyaan. Tapi masih belum maksimal seluruh siswa berani untuk

mengajukan pertanyaan maupun berani untuk mengemukakan pendapatnya.

Untuk mengaktifkan siswa yang pasif maka guru mengajukan pertanyaan pada

siswa-siswa tersebut, dalam menjawab pertanyaan guru siswa masih terlihat

bingung dan berusaha bertanya dengan temannya.

Pada akhir siklus II ini dilaksanakan tes formatif untuk mengetahui tingkat

kemampuan penalaran konsep siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan

hasil belajar kognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode

Picture and picture, selain itu juga guru melakukan penilaian terhadap keaktifan
siswa saat pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kemajuan pembelajaran

siswa dari siklus I.

d. Refleksi Siklus II

Pada siklus II pertemuan pertama ini, siswa sudah mulai bisa mengikuti

pembelajaran dengan baik, terlihat dari semangat waktu pembelajaran akan

dimulai siswa antusias ketika dua siswa melakukan peragaan untuk membuat

kreatifitas dari kertas. Selain itu pada saat perumusan informasi yang akan digali

siswa juga sudah mulai mengajukan usul-usul untuk dijadikan rumusan, namun

belum maksimal karena masih didominasi oleh beberapa siswa saja.

Dari segi kerjasama kelompok terlihat dari beberapa siswa yang pasif pada

siklus I mulai mengikuti kerja kelompok dengan baik namun masih ada beberapa

siswa yang belum aktif. Selanjutnya untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok mereka, guru hanya menunjuk kelompok saja dengan catatan siswa

yang pertemuan sebelumnya sudah maju tidak boleh maju kembali dan siswa

sendiri yang menentukan untuk siapa yang akan mewakili, namun masih ada

kelompok yang saling menunjuk yang akhirnya guru yang menunjuk.

Pada saat Peneliti memberikan kesempatan pada siswa lain untuk mengajukan

pertanyaan setelah kelompok yang presentasi selesai terlihat ada kemajuan pada

siklus II, ini terlihat dari siswa lebih banyak yang aktif daripada pertemuan

sebelumnya. Saat diberi kesempatan pada kelompok siswa yang lain untuk

menambahkan kekurangan, sudah mulai berani untuk menambahkan walau hanya

ada beberapa siswa saja yang maksimal.


Berdasarkan observasi guru dalam proses pembelajaran diperoleh rata-rata

kemampuan guru sebesar 87,50% dengan kriteria baik sekali, hal ini menunjukkan

terjadi peningkatan skor kemampuan guru dalam proses pembelajaran sebesar

13,75%. Ini menunjukkan rata-rata kemampuan guru telah tercapai seperti yang

diharapakan yaitu 80%. Untuk keaktifan belajar siswa secara individu tersebut

diatas dapat terlihat bahwa terjadi kenaikan yang pada siklus I keaktifan siswa

sebesar 78,46 (cukup) pada siklus II meningkat menjadi 80,46% dengan kriteria

baik, ini menunjukkan ada kenaikan sebesar 2%, hal ini menunjukkan telah

tercapainya aktifitas siswa yang diharapkan sebesar 80%≤ RS < 89%. Untuk hasil

kemampuan penalaran konsep belajar siswa dan ketuntasan belajar diperoleh hasil

pada siklus II untuk rata-rata sebesar 81,46 dengan ketuntasan belajar individu

sebanyak 36 orang dan tidak tuntas sebanyak 4 orang, ini menunjukkan

peningkatan dari siklus I yang rata-rata kemampuan penalaran konsepnya sebesar

72,25, dengan ketuntasan klasikal pada siklus II sebesar 90% dan pada siklus I

diperoleh 55%. Berdasarkan tes kemampuan penalaran konsep siklus II diperoleh

hasil seperti yang diharapkan yaitu KKM ≥ 75 dan ketuntasan klasikal ≥ 85%.

Untuk itu peneliti mengambil kesimpulan bahwa penelitian dihentikan sampai

pada siklus II karena telah mencapai indikator yang diharapkan.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Penggunaan Metode Picture And Picture Untuk Meningkatkan

Kemampuan Penalaran Konsep Siswa


Metode picture and picture merupakan alat yang dirancang untuk

membantu siswa dalam belajar biologi yang membutuhkan gambar di dalam

pembelajaran. Hal ini nampak dari setiap pelaksanaan dari siklus I sampai pada

siklus II.

Berdasarkan perbandingan antara hasil tes kemampuan penalaran konsep

dengan menggunakan metode picture and picture yang telah dilaksanakan pada

siklus I serta siklus II tampak dari hasil tes pada lampiran 6 terdapat peningkatan

kemampuan rata-rata penalaran konsep pada materi sistem pencernaan makanan

pada manusia pada siklus I yaitu sebesar 72,25 menjadi 81,46 pada siklus II,

untuk ketuntasan individu yang memenuhi KKM ≥ 75 sebanyak 22 orang dan

yang tidak tuntas belajarnya sebanyak 18 orang pada siklus I dan pda siklus II

yang tuntas hasil belajarnya sebanyak 36 orang dan tidak tuntas sebanyak 4 orang.

Sedangkan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 55% dan pada siklus

II sebesar 90% hal ini menunjukkan ada kenaikan sebesar 35%. Dari data tersebut

menunjukkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu

KKM ≥ 75 dan ketuntasan klasikal ≥ 85 telah tercapai. Berikut grafik

perbandingan hasil tes siswa pada siklus I dan II:


100
90
90
81.46
80 72.5
70
60
50 45
40
30
20
10
0
siklus I Siklus II

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Hasil Tes Siswa

4.2.2. Pengamatan Penggunaan Metode picture and picture untuk


Meningkatkan Kemampuan Penalaran Konsep Siswa

Metode picture and picture untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam

pembelajaran biologi, efektivitas penggunaan metode picture and picture ini dapat

di lihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2. Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam


Pembelajaran Biologi

Siklus I Siklus II
No Kriteria
Jumlah % Jumlah %
1. Sangat Baik 4 10,00 7 17,50

2. Baik 13 32,50 13 32,50

3. Cukup 16 40,00 16 40,00

4. Kurang 7 17,50 4 10,00

5. Sangat Kurang 0 0,00 0 0,00

Jumlah 40 100% 40 100%


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat
Kurang

Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Tabel 4.3. Perbandingan Hasil Pengamatan Persentase Rata-Rata


Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Biologi
Persentase Rata-Rata Aktivitas Siswa

Siklus I Kategori Siklus II Kategori

78,46% Cukup 80,46% Baik

81.00%
80.50%
80.00%
79.50%
79.00%
78.50%
78.00%
77.50%
77.00%
Siklus I Siklus II
Persentase Rata-Rata Aktivitas Siswa

Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Persentase Hasil Pengamatan


Aktivitas Siswa
Berdasarkan tabel diatas menginformasikan bahwa persentase aktivitas

siswa dalam kriteria sangat baik pada siklus I sebanyak 4 orang (10 %), Baik 13

orang (32,50%), cukup 16 orang (40%) , kurang 7 orang (17,50%) dan sangat

kurang 0 dengan persentase rata-rata skor sebesar 78,46% dengan kriteria cukup,

kemudian pada siklus II terjadi peningkatan pada kriteria sangat baik sebanyak 7

orang (17,50%), baik tetap 13 orang (32,50%), cukup tetap 16 orang (40%) dan

terjadi penurunan pada kriteria kurang dari siklus I ke siklus II menjadi 4 orang

(10%) dengan persentase rata-rata skor 80,46% dengan kriteria baik.

Hasil observasi tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran

biologi dengan menggunakan metode picture and picture tersebut dapat

mengidentifikasikan bahwa dampak atau imbas dari hasil pembelajaran tersebut

terhadap peningkatan aktivitas siswa berhasil dan sudah mencapai atau memenuhi

indicator keberhasilan yang ditetapkan yaitu Observasi siswa dalam

pembelajaran diharapkan 80% ≤ RS < 90% dengan kriteria baik.

4.2.3. Pengamatan Aktivitas Guru dalam Menggunaan Metode picture and

picture

Dari hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas

guru dalam mengajarkan materi pembelajaran dengan menggunakan metode

picture and picture dapat dilihat aktivitasnya mulai dari siklus I sampai dengan

siklus II. Perbandingan persentase hasil rata-rata aktivitas guru selengkapnya

dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 4.4. Perbandingan Hasil Pengamatan Persentase Rata-Rata
Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Biologi

Persentase Rata-Rata Aktivitas Guru

Siklus I Kategori Siklus II Kategori

73,75% Cukup 87,50% Baik

90.00%
87.50%

85.00%

80.00%

75.00% 73.75%

70.00%

65.00%
Siklus I Siklus II
Persentase Rata-Rata Aktivitas Guru

Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan aktivitas guru dari siklus satu ke siklus II sebesar 13,75% yaitu pada

siklus I aktivitas guru hanya sebesar 73,75% dan pada siklus II terjadi peningkatan

menjadi 87,50%. Dengan demikian indikator keberhasilan aktivitas guru yang

diharapkan telah tercapai yaitu Observasi guru dalam pembelajaran diharapkan

80% ≤ RS < 90% dengan kriteria baik. Berdasarkan analisis data hasil tes

kemampuan penalaran konsep dan lembar observasi dapat diketahui bahwa dalam

pembelajaran biologi dengan menggunakan metode picture and picture dalam

aktivitas belajar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Rantau Selatan dapat meningkatan
kemampuan penalaran konsep belajar biologi pada materi sistem pencernaan

makanan pada manusia dikarenakan guru telah melaksanakan pembelajaran yang

aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan, refleksi atas pengembangan

pembelajaran biologi dapat disimpulkan bahwa: 1) Penerapan metode picture and

picture pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia di kelas XI IPA 2

SMA Negeri 2 Rantau Selatan berjalan dengan lancar, hal ini ditunjukkan dengan

meningkatnya kemampuan penalaran konsep belajar biologi siswa. Selain itu

siswa merasa senang dengan pembelajaran yang diterapkan meskipun terdapat

beberapa kendala yang dialami di lapangan; 2) Pembelajaran dengan metode

picture and picture dapat meningkatkan aktivitas belajar Biologi siswa. Hal ini

ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata kemampuan penalaran konsep belajar

Biologi siswa sebesar 72,25 pada siklus I dan 81,46 pada siklus II dengan

ketuntasan belajar individual pada siklus I sebanyak 22 dan tidak tuntas sebanyak

18 orang siswa, untuk siklus II sebanyak 36 siswa telah tuntas belajarnya hanya 4

orang belum tuntas, sedangkan ketuntasan belajar klasikal siswa dari 55%

termasuk kategori cukup, pada siklus I menjadi 90% pada Siklus II termasuk

dalam kategori baik yang menunjukkan indikator dalam penelitian ini termasuk

berhasil karena ketuntasan hasil belajar siswa sesuai dengan indikator

keberhasilan ketuntasan belajar individual KKM ≥ 75 dan ketuntasan belajar

klasikal ≥ 85, analisis hasil tes kemampuan penalaran konsep belajar biologi

diolah dengan menggunakan statistik deskriptif; 3) hasil analisis aktivitas siswa

dalam meningkatkan kemampuan penalaran konsep belajar Biologi siswa


menunjukkan adanya peningkatan. Aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas

yaitu pada siklus I persentase rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 78,46% dengan

kategori cukup. Sedangkan pada siklus II persentase rata-rata skor aktivitas siswa

naik menjadi 80,46% dengan kategori baik. Sedangkan persentase rata-rata

aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh hasil pada siklus I sebesar 73,75%

dan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 87,50%.

Dengan demikian dari indikator keberhasilan untuk aktivitas guru dan siswa

diharapkan 80% ≤ RS < 90% dengan kriteria baik telah berhasil.

5.2. Saran

Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan selanjutnya, dan

peningkatan untuk pembelajaran biologi di sekolah, maka peneliti mengajukan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan metode picture and picture merupakan salah satu

alternatif yang layak untuk dikembangkan dalam rangka mengatasi masalah

rendahnya kemampuan penalaran konsep belajar

2. biologi khususnya dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia di

SMA Negeri 2 Rantau Selatan.

3. Dalam mempersiapkan untuk pelaksanaan penelitian, persiapan guru harus

lebih maksimal mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran sampai pada

persiapan penggunaan metode picture and picture yang akan dipakai, agar

dalam melakukan penelitia tidak mengalami hambatan.


DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Rahmat, Penerapan Metode Pembelajaran Picture And Picture Untuk


Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 14
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Surakarta,2012.

Istarani, Metode Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan


Metode Pembelajaran). Medan : Media Persada, 2011.

Lewin, Metode spiral dari Kemmis dan Taggart. http://www.google.


com/imgres?imgurl=http://3. bp.blogspot.com), 1990.

Loursen, Bakry, http://dian ayuningtiyas.blogspot.com/2012/03/artikel-tentang-


penalaranserta.html diakses pada tanggal 21 Oktober 2015 Pukul 22:00
Wib.

Miftahul, Huda, Cooperatif Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: PT Rineka


Cipta, 2003.

Sudjana, N, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2005.

Sugandi, Achmad, dkk, Belajar dan Pembelajaran. Semarang:IKIP PRESS, 2000.

Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PIKEM. Yogyakarta :


Pustaka Belajar, 2010.

Suria, Sumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka sinar
Harapan, 2001.

Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif, Jakarta: Gaung Persada Press, 2011.


Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


SIKLUS I (PERTEMUAN 1)

Sekolah : SMA Negeri 2 Rantau Selatan


Kelas : XI (Sebelas)
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
Semester : Ganjil
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan dan/penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3. Menjelaskan keterkaitan antara srtuktur,
fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan
pada manusia dan hewan (misalkan
ruminansia).
I. Indikator
Menjelaskan fungsi makanan bagi manusia.
Menjelaskan fungsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.

II. Tujuan Pembelajaran


Siswa dapat menjelaskan fungsi makanan bagi manusia.
Siswa dapat membedakan fungsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral,
dan air.

III. Materi Pembelajaran

Sistem Pencernaan ( zat-zat makanan)


 Makanan bergizi

IV. Metode Pembelajaran


Metode : Picture and picture

V. Langkah-langkah Kegiatan

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)


a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan.
b. Absensi (daftar hadir) siswa.
c. Motivasi dan Apersepsi.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Guru menjelaskan tentang Metode : Picture and picture
b. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok secara acak.
c. Guru membagikan buku paket.
d. Guru menjelaskan fungsi makanan bagi manusia.
e. Guru menjelaskan makanan bergizi.
f. Guru membimbing jalannya diskusi dengan cara diberi pertanyaan (topik
bahasan ) sebagai bahan diskusi dan presentasi.
g. Setiap kelompok mendiskusikan materi berbeda, yaitu kelompok 1.
membahas karbohidrat, kelompok 2. lemak, kelompok 3. protein, kelompok
4. vitamin, dan kelompok 5. mineral & air.
h. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya sesuai topik yang didapat.
i. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
j. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15 menit.
k. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasi hasil diskusi, kelompok lain
memberikan pertanyaan.
l. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang
sebenarnya.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
c. Guru memberikan tugas rumah berupa mempelajari materi zat-zat makanan,
kemudian mengucapkan salam dan menutup pertemuan.

VI. Sumber Belajar


Media Gambar tentang makanan.
Buku Biologi SMA jilid 2, D.A Pratiwi, dkk
Buku Biologi bilingual untuk SMA/MA, Nunung Nurhayati.
LKS

VII. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Kerja tim/ kerjasama tim.
b. Menaggapi atau menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
c. Hasil diskusi dan presentasi berupa ringkasan materi/ makalah.

2. Bentuk Instrumen:
a. Tes pilihan ganda dan essay test

Mengetahui, Rantauprapat, Oktober 2015


Kepala Sekolah Peneliti

Drs. SAHAR Dra. MASLAN HARAHAP


NIP. 19620308 199412 1 0010 NIP. 19700101 199512 2 002
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


SIKLUS I (PERTEMUAN 2)

Sekolah : SMA Negeri 2 Rantau Selatan


Kelas : XI (Sebelas)
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
Semester : Ganjil
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan dan/penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3. Menjelaskan keterkaitan antara srtuktur,
fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan
pada manusia dan hewan (misalkan
ruminansia).
I. Indikator
Menjelaskan klasifikasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.

II. Tujuan Pembelajaran


Siswa dapat menjelaskan klasifikasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral,
dan air.

III. Materi Pembelajaran

Sistem Pencernaan ( zat-zat makanan)


 Makanan bergizi

IV. Metode Pembelajaran


Metode : Picture and picture

V. Langkah-langkah Kegiatan

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)


a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan.
b. Absensi (daftar hadir) siswa.
c. Motivasi dan Apersepsi.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Guru menjelaskan tentang Metode : Picture and picture
b. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok secara acak.
c. Guru membagikan buku paket.
d. Guru menjelaskan fungsi makanan bagi manusia.
e. Guru menjelaskan makanan bergizi.
f. Guru membimbing jalannya diskusi dengan cara diberi pertanyaan (topik
bahasan ) sebagai bahan diskusi dan presentasi.
g. Setiap kelompok mendiskusikan materi berbeda, yaitu kelompok 1.
membahas karbohidrat, kelompok 2. lemak, kelompok 3. protein, kelompok
4. vitamin, dan kelompok 5. mineral & air.
h. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya sesuai topik yang didapat.
i. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
j. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15 menit.
k. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasi hasil diskusi, kelompok lain
memberikan pertanyaan.
l. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang
sebenarnya.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
c. Guru memberikan tugas rumah berupa mempelajari materi zat-zat makanan,
kemudian mengucapkan salam dan menutup pertemuan.

VI. Sumber Belajar


Media Gambar tentang makanan.
Buku Biologi SMA jilid 2, D.A Pratiwi, dkk
Buku Biologi bilingual untuk SMA/MA, Nunung Nurhayati.
LKS

VII. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Kerja tim/ kerjasama tim.
b. Menaggapi atau menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
c. Hasil diskusi dan presentasi berupa ringkasan materi/ makalah.

2. Bentuk Instrumen:
a. Tes pilihan ganda dan essay test

Mengetahui, Rantauprapat, Oktober 2015


Kepala Sekolah Peneliti

Drs. SAHAR Dra. MASLAN HARAHAP


NIP. 19620308 199412 1 0010 NIP. 19700101 199512 2 002
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


SIKLUS II (PERTEMUAN 1)

Sekolah : SMA Negeri 2 Rantau Selatan


Kelas : XI (Sebelas)
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
Semester : Ganjil
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan dan/penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3. Menjelaskan keterkaitan antara srtuktur,
fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan
pada manusia dan hewan (misalkan
ruminansia).
I. Indikator
Menyebutkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, dan air.

II. Tujuan Pembelajaran


Siswa dapat menyebutkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air.

III. Materi Pembelajaran

Sistem Pencernaan ( zat-zat makanan)


 Makanan bergizi

IV. Metode Pembelajaran


Metode : Picture and picture

V. Langkah-langkah Kegiatan

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)


a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan.
b. Absensi (daftar hadir) siswa.
c. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipresentasikan.
d. Motivasi dan Apersepsi.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Guru menjelaskan materi yang sudah dipresentasikan.
b. Presentasi hasil diskusi bagi kelompok yang belum mempresentasikan pada
pertemuan 1.
c. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15 menit.
d. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasi hasil diskusi, kelompok lain
memberikan pertanyaan.
e. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang
sebenarnya.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
c. Guru memberikan tugas rumah untuk mempelajari materi sebagai persiapan
evaluasi, kemudian mengucapkan salam dan menutup pertemuan.

VI. Sumber Belajar


Media Gambar tentang makanan.
Buku Biologi SMA jilid 2, D.A Pratiwi, dkk
Buku Biologi bilingual untuk SMA/MA, Nunung Nurhayati.
LKS

VII. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Kerja tim/ kerjasama tim.
b. Menaggapi atau menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
c. Hasil diskusi dan presentasi berupa ringkasan materi/ makalah.

2. Bentuk Instrumen:
a. Tes pilihan ganda dan essay test

Mengetahui, Rantauprapat, Oktober 2015


Kepala Sekolah Peneliti

Drs. SAHAR Dra. MASLAN HARAHAP


NIP. 19620308 199412 1 0010 NIP. 19700101 199512 2 002
Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


SIKLUS II (PERTEMUAN 2)

Sekolah : SMA Negeri 2 Rantau Selatan


Kelas : XI (Sebelas)
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
Semester : Ganjil
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan dan/penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3. Menjelaskan keterkaitan antara srtuktur,
fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan
pada manusia dan hewan (misalkan
ruminansia).
I. Indikator
Menyebutkan kelainan yang terjadi karena kekurangan karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral dan air.

II. Tujuan Pembelajaran


Siswa dapat Menyebutkan kelainan yang terjadi karena kekurangan karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

III. Materi Pembelajaran


Sistem Pencernaan ( zat-zat makanan)
 Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air

IV. Metode Pembelajaran


Metode : Picture and picture

V. Langkah-langkah Kegiatan

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)


a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan.
b. Absensi (daftar hadir) siswa.
c. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipresentasikan.
d. Motivasi dan Apersepsi.

2. Kegiatan Inti (70 menit)


a. Guru menjelaskan materi yang sudah dipresentasikan.
b. Presentasi hasil diskusi bagi kelompok yang belum mempresentasikan pada
pertemuan 1.
c. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15 menit.
d. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasi hasil diskusi, kelompok lain
memberikan pertanyaan.
e. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang
sebenarnya.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
c. Guru memberikan tugas rumah untuk mempelajari materi sebagai persiapan
evaluasi, kemudian mengucapkan salam dan menutup pertemuan.

VI. Sumber Belajar


Media Gambar tentang makanan.
Buku Biologi SMA jilid 2, D.A Pratiwi, dkk
Buku Biologi bilingual untuk SMA/MA, Nunung Nurhayati.
LKS

VII. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Kerja tim/ kerjasama tim.
b. Menaggapi atau menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
c. Hasil diskusi dan presentasi berupa ringkasan materi/ makalah.

2. Bentuk Instrumen:
a. Tes pilihan ganda dan essay test

Mengetahui, Rantauprapat, Oktober 2015


Kepala Sekolah Peneliti

Drs. SAHAR Dra. MASLAN HARAHAP


NIP. 19620308 199412 1 0010 NIP. 19700101 199512 2 002
Lampiran 5
TES EVALUASI SIKLUS I

Nama :

No.absen :

I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a, b, c, d atau e ) !

1. Unsur-unsur berikut ini yang bukan termasuk penyusun lemak adalah ....
a. Karbon (C) c. Belerang / Sulfur (S)
b. Hidrogen (H) d. Oksigen (O)
e. Darah

2.

Gambar bahan makanan diatas banyak mengandung zat makanan berupa........


a. Protein c. Lemak e. Nutrisi
b. Karbohidrat d. vitamin

3. Apabila kita makan nasi, maka nasi tersebut akan mengalami penguraian didalam
tubuh kita. Proses penguraiannya adalah........
a. Nasi → maltosa →glukosa → energi
b. Nasi → gliserol → glukosa → energi
c. Nasi → asam lemak → asam amino → energi
d. Nasi → pepton → glikosa → energi
e. pepton → glikosa → energy → Nasi

4. Kekurangan vitamin..... pada tubuh seseorang akan menunjukkan gejala adanya


gangguan pada pertukaran karbohidrat syaraf pusat, jantung, transpor cairan
tubuh
a. B1 c. B 6 e. B3
b. B2 d. B12

5. Zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat adalah ...
a. Karbohidrat c. Protein
b. Lemak d.. Mineral e. Vitamin

6. Manakah zat makanan yang diperlukan untuk pembentukan tulang...


a. Ca dan vitamin D c. Fe dan vitamin D e. F dan D
b. Ca dan Fe d. K dan Vitamin C

7. Rasa lapar disebabkan karena .....


a. Tidak adanya makanan dalam lambung
b. Berkurangnya zat makanan dalam tubuh
c. Menurunnya kadar gula darah
d. Menurunnya persediaan energi dalam tubuh
e. Berkurangnya karbohidrat dalam tubuh

8. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari protein, yaitu ....
a. Pembentuk sel-sel baru c. Pembentuk enzim
b. Sebagai cadangan energi utama d. Pembentuk zat antibodi
e. Pembentukan tulang

9. Berikut ini yang termasuk senyawa Monosakarida yaitu ....

a. Glukosa, fruktosa, dan galaktosa c. Glukosa dan maltosa


b. Glukosa dan sukrosa d. Glukosa dan laktosa
e. Galaktosa dan maltosa

10. Makanan di samping ini banyak mengandung


lemak, yang tersusun dari senyawa .... dan ....
a. Asam amino dan Gliserol
b. Protein dan karbohidrat
c. Asam lemak dan gliserol
d. Asam lemak dan Vitamin
e. Vitamin dan Gliserol
Tempe goreng
Lampiran 6

TES EVALUASI SIKLUS II

Nama :

No.absen :

Jawablah pertanyan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan fungsi makanan bagi tubuh kita?

2. Sebutkan fungsi karbohidrat?

3. Sebutkan fungsi protein?

4. Sebutkan peran lemak di dalam tubuh?

5. Sebutkan 5 (lima) unsur dalam mineral?

.....Good Luck Selamat mengerjakan .....

Jawab
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Lampiran 7

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS I

I. Pilihan Ganda

1. C 6. A

2. A 7. C

3. A 8. B

4. A 9. A

5. B 10.C

Lampiran 8
KUNCI JAWABAN TES SIKLUS II

1. a.Sumber penghasil tenaga atau energi.


b. Pengatur proses-proses di dalam tubuh ( ex : mengatur kerja hormon).
c. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
d. Menjaga pertahanan tubuh dari kuman/penyakit.

2. a. Sumber energi utama.


b. Menjaga keseimbangan asam dan basa.
c. Laktosa membantu penyerapan kalsium.
d. Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
e. Ribosa merupakan komponen asam inti yang penting pada pewarisan sifat .

3. a. Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.


b. Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh .
c. Membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik didalam sekat-sekat rongga
tubuh.
d. Sebagai bahan sintesis substansi penting.

4. a. Penahan lapar.
b. Penyedap makanan.
c. Menjaga tubuh dari kedinginan.
d. Pelindung alat-alat tubuh karena membentuk bantalan lemak .
e. Pelarut vitamin A, D , E, dan K.

5. Ca, P, Cl, K, Mg, S, Fe, I, F, Cu, Zn.

Lampiran 9
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PEMBELAJARAN
SIKLUS I

No Aspek yang Diamati Penilaian Skor


SS S TS STS
1. Persiapan guru dalam proses pembelajaran
√ 4
2. Guru menyampaikan pelajaran dengan
menyampaikan indikator dan tujuan
√ 2
pembelajaran

3. Guru menggali pengetahuan siswa dengan


mengajukan pertanyaan √ 3

4. Guru membagi siswa dalam beberapa


kelompok belajar, membagi tugas, dan
membantu setiap kelompok belajar agar √ 3
melakukan kegiatan secara efisien

5. Menumbuhkan kemnampuan penalaran


konsep belajar √ 3

6. Guru melaksanakan pembelajaran metode


picture and picture √ 3

7. Guru memberi kesempatan pada siswa saat


mereka mengadakan diskusi untuk
√ 3
membahas materi tugas mereka

8. Guru memberikan tehnik bertanya untuk


memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas
√ 2
kelompok

9. Guru menumbuhkan siswa untuk aktif belajar


bersama dengan kelompoknya
√ 3

10. Guru Memberikan dorongan terutama bagi


siswa kurang bergairah dalam mengerjakan
√ 4
tugas

11. Guru mendorong siswa untuk aktif dan


kreatif bertanya, mengungkapkan gagasan
atau pendapat saat masing-masing kelompok
√ 3
presentasi

12. Guru mengembangkan materi pembelajaran √ 2


No Aspek yang Diamati Penilaian Skor
SS S TS STS
dengan metode picture and picture dengan
lebih menarik

13. Membimbing siswa dalam menjawab


pertanyaan √ 3

14. Menguasai ketertiban kelas


√ 3
15. Keefektifan dalam mengajar
√ 2
16. Guru membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/ menemukan konsep √ 2

17. Guru memberikan penguatan materi kepada


siswa yang merupakan hasil dari diskusi √ 3

18. Mengadakan evaluasi


√ 3
19. Memberi tugas pada siswa
√ 3
20. Mengakhiri pelajaran
√ 2

Skala Penilaian
SS = Sangat setuju Nilai = 4
S = Setuju Nilai = 3
TS = Tidak Setuju Nilai = 2
STS = Sangat Tidak Setuju Nilai = 1

Nilai 85% – 100% = A (Baik Sekali)


Nilai 70% – 84% = B (Baik)
Nilai 55% – 69% = C (Cukup)
Nilai 45% – 54% = D (Kurang)
Nilai 0% – 44% = E (Kurang Sekali)

Skor hasil pengamatan kemampuan guru adalah skor tertinggi diharapkan 80%.
∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎
𝑃= ∑
𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑀𝐴𝑥

Rantauprapat, Oktober 2015


Observer

MAHANI, S.Pd
NIP. 19730306 199801 2 002

Lampiran 10
TABEL PERHITUNGAN LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS I

No. Aspek Nilai Kriteria

1 4 Sangat Setuju
2 2 Tidak Setuju
3 3 Setuju
4 3 Setuju
5 3 Setuju
6 3 Setuju
7 3 Setuju
8 2 Tidak Setuju
9 3 Setuju
10 4 Sangat Setuju
11 3 Setuju
12 2 Tidak Setuju
13 3 Setuju
14 3 Setuju
15 2 Tidak Setuju
16 2 Tidak Setuju
17 3 Setuju
18 3 Setuju
19 3 Setuju
20 2 Tidak Setuju
Jumlah 59

Skor hasil pengamatan kemampuan guru adalah skor tertinggi diharapkan 80%.
∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎
𝑃= 𝑥 100%
∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥

59
𝑃= 𝑥 100%
80

𝑷 = 𝟕𝟑, 𝟕𝟓% (Baik)

Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PEMBELAJARAN
SIKLUS II

No Aspek yang Diamati Penilaian Skor


SS S TS STS
1. Persiapan guru dalam proses
pembelajaran √ 4

2. Guru menyampaikan pelajaran dengan


menyampaikan indikator dan tujuan
√ 2
pembelajaran

3. Guru menggali pengetahuan siswa


dengan mengajukan pertanyaan √ 3

4. Guru membagi siswa dalam beberapa


kelompok belajar, membagi tugas, dan
membantu setiap kelompok belajar agar √ 3
melakukan kegiatan secara efisien

5. Menumbuhkan kemnampuan penalaran


konsep belajar √ 3

6. Guru melaksanakan pembelajaran metode


picture and picture √ 3

7. Guru memberi kesempatan pada siswa


saat mereka mengadakan diskusi untuk
membahas materi tugas mereka
√ 3

8. Guru memberikan tehnik bertanya untuk


memotivasi siswa dalam mengerjakan
tugas kelompok
√ 2

9. Guru menumbuhkan siswa untuk aktif


belajar bersama dengan kelompoknya √ 3

10. Guru Memberikan dorongan terutama


bagi siswa kurang bergairah dalam
√ 4
mengerjakan tugas

11. Guru mendorong siswa untuk aktif dan


kreatif bertanya, mengungkapkan gagasan
atau pendapat saat masing-masing √ 3
kelompok presentasi

12. Guru mengembangkan materi


pembelajaran dengan metode picture and
√ 2
picture dengan lebih menarik
No Aspek yang Diamati Penilaian Skor
SS S TS STS
13. Membimbing siswa dalam menjawab
pertanyaan √ 3

14. Menguasai ketertiban kelas


√ 3
15. Keefektifan dalam mengajar
√ 2
16. Guru membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/ menemukan konsep √ 2

17. Guru memberikan penguatan materi


kepada siswa yang merupakan hasil dari
√ 3
diskusi

18. Mengadakan evaluasi


√ 3
19. Memberi tugas pada siswa
√ 3
20. Mengakhiri pelajaran
√ 2

Skala Penilaian
SS = Sangat setuju Nilai = 4
S = Setuju Nilai = 3
TS = Tidak Setuju Nilai = 2
STS = Sangat Tidak Setuju Nilai = 1

Nilai 85% – 100% = A (Baik Sekali)


Nilai 70% – 84% = B (Baik)
Nilai 55% – 69% = C (Cukup)
Nilai 45% – 54% = D (Kurang)
Nilai 0% – 44% = E (Kurang Sekali)

Skor hasil pengamatan kemampuan guru adalah skor tertinggi diharapkan 80%.
∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎
𝑃= 𝑥 100%
∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑀𝐴𝑥

Rantauprapat, Oktober 2015


Observer

MAHANI, S.Pd
NIP. 19730306 199801 2 002

Lampiran 12
TABEL PERHITUNGAN LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS II

No. Aspek Nilai Kriteria

1 4 Sangat Setuju
2 3 Setuju
3 3 Setuju
4 4 Sangat Setuju
5 4 Sangat Setuju
6 3 Setuju
7 4 Sangat Setuju
8 3 Setuju
9 3 Setuju
10 4 Sangat Setuju
11 3 Setuju
12 2 Tidak Setuju
13 4 Sangat Setuju
14 4 Sangat Setuju
15 2 Tidak Setuju
16 3 Setuju
17 4 Sangat Setuju
18 4 Sangat Setuju
19 4 Sangat Setuju
20 2 Tidak Setuju
Jumlah 70

Skor hasil pengamatan kemampuan guru adalah skor tertinggi diharapkan 80%.
∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎
𝑃= 𝑥 100%
∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥

70
𝑃= 𝑥 100%
80

𝑃 = 87,50% (Baik Sekali)

Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama : Alimuddin Sagala

No Aktivitas Belajar Siswa yang Diamati Penilaian Skor


SB B KB BR
1. Beride/punya gagasan √ 4

2. Bekerjasama memcahkan masalah √ 4

3. Bertanya baik dan eksplorasi √ 4

4. Menentukan dan menyampaikan konsep dan √ 4


fakta (meneliti)

5. Berinisiatif dalam pemecahan masalah √ 4

6. Punya pemikiran penalaran konsep berbeda √ 4


dalam masalah yang sama

7. Berkomunikasi secara runtut dan bermakna √ 3

8. Bertangungjawab √ 4

9. Mengumpulkan data √ 4

10. Mendengar dan mencatat √ 4

11. Mempunyai penalaran konsep belajar √ 4


biologi yang kreatif dan mandiri
12. Menangapi dan memberi saran √ 4

13. Melaporkan hasil secara lisan dan tertulis √ 4

14. Mampu merumuskan jawaban sementara √ 3


(hipotesis)
15. Menarik kesimpulan √ 3

Hasil observasi aktivitas belajar siswa


Aktivitas Sangat Baik (SB) : 4
Aktivitas Baik (B) : 3
Aktivitas Kurang Baik (KB) : 2
Aktivitas Buruk (BR) : 1

Rantauprapat, Oktober 2015


Observer

MAHANI, S.Pd
NIP. 19730306 199801 2 002
Lampiran 14

LEMBAR PERHITUNGAN OBSERVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Aktivitas Yang Diamati Persentase


No Nama Siswa Jlh Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (%)

1 Ade Renalda S 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 49 81,67 Baik


2 Abdullah 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 46 76,67 Cukup

3 Ahmad Ardiansyah 4 2 2 4 2 3 3 4 2 2 4 2 3 3 3 43 71,67 Cukup

4 Alimuddin Sagala 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 57 95,00 Sangat Baik


5 Ananda 4 2 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 3 2 2 44 73,33 Cukup
6 Aris Padila 4 2 3 4 2 2 2 4 2 3 4 2 2 2 2 40 66,67 Kurang Baik

7 Azli Safrie Hasibuan 4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 52 86,67 Baik

8 Azwar Dalimunthe 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58 96,67 Sangat Baik


9 Cici Nurainun 4 2 4 3 2 2 2 4 2 4 3 2 2 2 2 40 66,67 Kurang Baik

10 Diana Ananda Nainggolan 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 54 90,00 Sangat Baik

11 Doni Pranata 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 2 48 80,00 Baik


12 Eli Ajar Rangkuti 3 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 51 85,00 Baik
13 Ernita Dinanti Psb 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 2 49 81,67 Baik
14 Fauzi Ilyas 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 46 76,67 Cukup

15 Firdana Waldi Candra 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 55 91,67 Sangat Baik

16 Galang Ritonga 3 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 2 4 2 2 47 78,33 Cukup

17 Hardian Putra 2 3 2 4 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 38 63,33 Kurang Baik


18 Hendri Sucandra 2 2 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 50 83,33 Baik
19 Ike Wulandari 4 2 3 4 2 4 4 4 2 3 4 2 4 4 3 49 81,67 Baik
Aktivitas Yang Diamati Persentase
No Nama Siswa Jlh Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (%)

20 Irfan Afandi 4 3 2 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 50 83,33 Baik

21 Ivo Mauldya Muchtar 2 2 2 4 3 4 3 4 2 2 4 3 4 4 3 46 76,67 Cukup

22 Khairil anwar 4 2 3 4 4 4 2 1 2 3 4 4 4 4 3 48 80,00 Baik

23 Lolita Restiani S 2 3 3 4 4 4 3 1 3 3 4 4 3 4 2 47 78,33 Cukup


24 Mhd. Alfiansyah 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 4 2 40 66,67 Kurang Baik
25 Mhd. Melan Rangkuti 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 46 76,67 Cukup

26 Noor Muzdhalifah 3 2 3 3 2 4 2 2 2 3 3 4 3 4 4 44 73,33 Cukup


27 Nuraini 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 2 46 76,67 Cukup

28 Peri Andrian 3 3 4 4 2 2 4 2 3 4 4 4 2 4 4 49 81,67 Baik

29 Puja Tio Casanova 3 2 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 44 73,33 Cukup


30 Raja Muslim 2 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 47 78,33 Cukup

31 Rendi Abdila 2 3 3 4 4 4 2 4 3 3 2 4 2 2 2 44 73,33 Cukup


32 Ridha Abdul Latif 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 52 86,67 Baik
33 Rihan 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 39 65,00 Kurang Baik

34 Rinaldi Putra Harum 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 3 2 2 47 78,33 Cukup

35 Risna Wati Dalimunthe 4 4 3 4 2 3 2 3 4 3 2 4 3 2 2 45 75,00 Cukup

36 Samsiah Sagala 2 4 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 41 68,33 Kurang Baik


37 Sandi Pranata 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 53 88,33 Baik
38 Syahril Aidi 3 4 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 40 66,67 Kurang Baik

39 Tari Seftiani Tarigan 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 46 76,67 Cukup


40 Widya Arti Syahfitri 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 53 88,33 Baik

Jumlah 1883
Interpretasi aktivitas siswa

Interval RS Kriteria Jumlah Prosentase (%)


Siswa
90% ≤ RS < 100% Sangat baik 4 10,00
80% ≤ RS < 89% Baik 13 32,50
70% ≤ RS < 79% Cukup 16 40,00
60% ≤ RS < 69% Kurang 7 17,50
RS < 60% Sangat kurang 0 0,00
Jumlah Seluruh
40 100%
Siswa

Analisa data keaktivan siswa siklus I:


∑ Aktivitas siswa = 1883
∑ siswa = 40
Jumlah Maksimum = 60
Aktivitas seluruh siswa
Rata − rata Aktivitas Siswa (𝑋) =
∑ siswa
1883
=
40
= 47,08

Jumlah Skor rata − rata seluruh siswa


Persentase Rata − Rata Skor (%) = x 100%
Jumlah Maksimal

47,08
= x 100%
60
= 78,46% (Cukup)
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama : Ade Renalda S

No Aktivitas Belajar Siswa yang Diamati Penilaian Skor


SB B KB BR
1. Beride/punya gagasan √ 4

2. Bekerjasama memcahkan masalah √ 4

3. Bertanya baik dan eksplorasi √ 3

4. Menentukan dan menyampaikan konsep dan √ 4


fakta (meneliti)

5. Berinisiatif dalam pemecahan masalah √ 2

6. Punya pemikiran penalaran konsep berbeda √ 2


dalam masalah yang sama
7. Berkomunikasi secara runtut dan bermakna √ 2

8. Bertangungjawab √ 4

9. Mengumpulkan data √ 4

10. Mendengar dan mencatat √ 3

11. Mempunyai penalaran konsep belajar √ 4


biologi yang kreatif dan mandiri
12. Menangapi dan memberi saran √ 1

13. Melaporkan hasil secara lisan dan tertulis √ 3

14. Mampu merumuskan jawaban sementara √ 3


(hipotesis)

15. Menarik kesimpulan √ 3

Hasil observasi aktivitas belajar siswa


Aktivitas Sangat Baik (SB) : 4
Aktivitas Baik (B) : 3
Aktivitas Kurang Baik (KB) : 2
Aktivitas Buruk (BR) : 1
Rantauprapat, Oktober 2015
Observer

MAHANI, S.Pd
NIP. 19730306 199801 2 002
Lampiran 16
LEMBAR PERHITUNGAN OBSERVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
SIKLUS II

Aktivitas Yang Diamati Persent


No Nama Siswa Jlh Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ase (%)
1 Ade Renalda S 81,67
4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 49 Baik
2 Abdullah 76,67
3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 46 Cukup
3 Ahmad Ardiansyah 71,67
4 2 2 4 2 3 3 4 2 2 4 2 3 3 3 43 Cukup
4 Alimuddin Sagala 95,00
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 57 Sangat Baik
5 Ananda 73,33
4 2 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 3 2 2 44 Cukup
6 Aris Padila 76,67
4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 2 2 2 46 Cukup
7 Azli Safrie Hasibuan 86,67
4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 52 Baik
8 Azwar Dalimunthe 96,67
4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58 Sangat Baik
9 Cici Nurainun 66,67
4 2 4 3 2 2 2 4 2 4 3 2 2 2 2 40 Kurang Baik
10 Diana Ananda Nainggolan 90,00
4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 54 Sangat Baik
11 Doni Pranata 80,00
3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 2 48 Baik
12 Eli Ajar Rangkuti 86,67
3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 52 Baik
13 Ernita Dinanti Psb 81,67
3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 2 49 Baik
14 Fauzi Ilyas 76,67
2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 46 Cukup
15 Firdana Waldi Candra 91,67
3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 55 Sangat Baik
16 Galang Ritonga 78,33
3 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 2 4 2 2 47 Cukup
17 Hardian Putra 63,33
2 3 2 4 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 38 Kurang Baik
18 Hendri Sucandra 83,33
2 2 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 50 Baik
19 Ike Wulandari 81,67
4 2 3 4 2 4 4 4 2 3 4 2 4 4 3 49 Baik
20 Irfan Afandi 83,33
4 3 2 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 50 Baik
21 Ivo Mauldya Muchtar 93,33
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 56 Sangat Baik
Aktivitas Yang Diamati Persent
No Nama Siswa Jlh Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ase (%)
22 Khairil anwar 80,00
4 2 3 4 4 4 2 1 2 3 4 4 4 4 3 48 Baik
23 Lolita Restiani S 78,33
2 3 3 4 4 4 3 1 3 3 4 4 3 4 2 47 Cukup
24 Mhd. Alfiansyah 78,33
3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 47 Cukup
25 Mhd. Melan Rangkuti 76,67
3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 46 Cukup
26 Noor Muzdhalifah 88,33
4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 53 Baik
27 Nuraini 90,00
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 54 Sangat Baik
28 Peri Andrian 81,67
3 3 4 4 2 2 4 2 3 4 4 4 2 4 4 49 Baik
29 Puja Tio Casanova 73,33
3 2 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 44 Cukup
30 Raja Muslim 78,33
2 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 47 Cukup
31 Rendi Abdila 73,33
2 3 3 4 4 4 2 4 3 3 2 4 2 2 2 44 Cukup
32 Ridha Abdul Latif 86,67
4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 52 Baik
33 Rihan 65,00
4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 39 Kurang Baik
34 Rinaldi Putra Harum 78,33
2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 3 2 2 47 Cukup
35 Risna Wati Dalimunthe 75,00
4 4 3 4 2 3 2 3 4 3 2 4 3 2 2 45 Cukup
36 Samsiah Sagala 68,33
2 4 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 41 Kurang Baik
37 Sandi Pranata 88,33
3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 53 Baik
38 Syahril Aidi 76,67
3 4 3 3 4 2 2 2 2 3 4 4 4 2 4 46 Cukup
39 Tari Seftiani Tarigan 76,67
3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 46 Cukup
40 Widya Arti Syahfitri 90,00
4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 54 Sangat Baik
Jumlah 1931
Interpretasi aktivitas siswa

Interval RS Kriteria Jumlah Prosentase (%)


Siswa
90% ≤ RS < 100% Sangat baik 7 17,50
80% ≤ RS < 89% Baik 13 32,50
70% ≤ RS < 79% Cukup 16 40,00
60% ≤ RS < 69% Kurang 4 10,00
RS < 60% Sangat kurang 0 0,00
Jumlah Seluruh
40 100%
Siswa

Analisa data keaktivan siswa siklus I:


∑ Aktivitas siswa = 1931
∑ siswa = 40
Jumlah Maksimum = 60
Aktivitas seluruh siswa
Rata − rata Aktivitas Siswa (𝑋) =
∑ siswa
1931
=
40
= 48,28

Jumlah Skor rata − rata seluruh siswa


Persentase Rata − Rata Skor (%) = x 100%
Jumlah Maksimal

48,28
= x 100%
60
= 80,46% (Baik)
Lampiran 17

Tabel Perhitungan Rata-Rata Dan Ketuntasan Belajar


(Awal)

No Nama Siswa Nilai Tes Siswa Keterangan


1 Ade Renalda S 70 Tidak Tuntas
2 Abdullah 70 Tidak Tuntas
3 Ahmad Ardiansyah 80 Tuntas
4 Alimuddin Sagala 80 Tuntas
5 Ananda 80 Tuntas
6 Aris Padila 60 Tidak Tuntas
7 Azli Safrie Hasibuan 50 Tidak Tuntas
8 Azwar Dalimunthe 50 Tidak Tuntas
9 Cici Nurainun 80 Tuntas
10 Diana Ananda Nainggolan 60 Tidak Tuntas
11 Doni Pranata 80 Tuntas
12 Eli Ajar Rangkuti 80 Tuntas
13 Ernita Dinanti Psb 50 Tidak Tuntas
14 Fauzi Ilyas 70 Tidak Tuntas
15 Firdana Waldi Candra 90 Tuntas
16 Galang Ritonga 80 Tuntas
17 Hardian Putra 70 Tidak Tuntas
18 Hendri Sucandra 80 Tuntas
19 Ike Wulandari 80 Tuntas
20 Irfan Afandi 70 Tidak Tuntas
21 Ivo Mauldya Muchtar 70 Tidak Tuntas
22 Khairil anwar 80 Tuntas
23 Lolita Restiani S 60 Tidak Tuntas
24 Mhd. Alfiansyah 50 Tidak Tuntas
25 Mhd. Melan Rangkuti 90 Tuntas
26 Noor Muzdhalifah 60 Tidak Tuntas
27 Nuraini 60 Tidak Tuntas
28 Peri Andrian 50 Tidak Tuntas
29 Puja Tio Casanova 50 Tidak Tuntas
30 Raja Muslim 60 Tidak Tuntas
31 Rendi Abdila 80 Tuntas
32 Ridha Abdul Latif 70 Tidak Tuntas
33 Rihan 80 Tuntas
34 Rinaldi Putra Harum 60 Tidak Tuntas
35 Risna Wati Dalimunthe 80 Tuntas
36 Samsiah Sagala 80 Tuntas
37 Sandi Pranata 80 Tuntas
38 Syahril Aidi 80 Tuntas
39 Tari Seftiani Tarigan 60 Tidak Tuntas
40 Widya Arti Syahfitri 50 Tidak Tuntas
Tuntas = 18 orang
Jumlah 2780
Belum Tuntas = 22 orang
Rata-rata 2780 -
= 69,50
40
Ketuntuntasan belajar - 18
𝑥100 = 45%
40
Lampiran 18

Tabel Perhitungan Rata-Rata Dan Ketuntasan Belajar


(Siklus I)

No Nama Siswa Nilai Tes Siswa Keterangan


1 Ade Renalda S 70 Tidak Tuntas
2 Abdullah 70 Tidak Tuntas
3 Ahmad Ardiansyah 80 Tuntas
4 Alimuddin Sagala 80 Tuntas
5 Ananda 80 Tuntas
6 Aris Padila 60 Tidak Tuntas
7 Azli Safrie Hasibuan 50 Tidak Tuntas
8 Azwar Dalimunthe 50 Tidak Tuntas
9 Cici Nurainun 80 Tuntas
10 Diana Ananda Nainggolan 60 Tidak Tuntas
11 Doni Pranata 80 Tuntas
12 Eli Ajar Rangkuti 80 Tuntas
13 Ernita Dinanti Psb 50 Tidak Tuntas
14 Fauzi Ilyas 70 Tidak Tuntas
15 Firdana Waldi Candra 90 Tuntas
16 Galang Ritonga 80 Tuntas
17 Hardian Putra 70 Tidak Tuntas
18 Hendri Sucandra 80 Tuntas
19 Ike Wulandari 80 Tuntas
20 Irfan Afandi 70 Tidak Tuntas
21 Ivo Mauldya Muchtar 70 Tidak Tuntas
22 Khairil anwar 80 Tuntas
23 Lolita Restiani S 60 Tidak Tuntas
24 Mhd. Alfiansyah 50 Tidak Tuntas
25 Mhd. Melan Rangkuti 90 Tuntas
26 Noor Muzdhalifah 60 Tidak Tuntas
27 Nuraini 80 Tuntas
28 Peri Andrian 90 Tuntas
29 Puja Tio Casanova 80 Tuntas
30 Raja Muslim 80 Tuntas
31 Rendi Abdila 80 Tuntas
32 Ridha Abdul Latif 70 Tidak Tuntas
33 Rihan 80 Tuntas
34 Rinaldi Putra Harum 60 Tidak Tuntas
35 Risna Wati Dalimunthe 80 Tuntas
36 Samsiah Sagala 80 Tuntas
37 Sandi Pranata 80 Tuntas
38 Syahril Aidi 80 Tuntas
39 Tari Seftiani Tarigan 60 Tidak Tuntas
40 Widya Arti Syahfitri 50 Tidak Tuntas
Tuntas = 22 orang
Jumlah 2890
Belum Tuntas = 18 orang
Rata-rata 2890 -
= 72,25
40
Ketuntuntasan belajar - 22
𝑥100 = 55%
40
Lampiran 19

Tabel Perhitungan Rata-Rata Dan Ketuntasan Belajar


(Siklus II)

No Nama Siswa Nilai Tes Siswa Keterangan


1 Ade Renalda S 60 Tidak Tuntas
2 Abdullah 78 Tuntas
3 Ahmad Ardiansyah 80 Tuntas
4 Alimuddin Sagala 80 Tuntas
5 Ananda 80 Tuntas
6 Aris Padila 78 Tuntas
7 Azli Safrie Hasibuan 82 Tuntas
8 Azwar Dalimunthe 80 Tuntas
9 Cici Nurainun 80 Tuntas
10 Diana Ananda Nainggolan 80 Tuntas
11 Doni Pranata 80 Tuntas
12 Eli Ajar Rangkuti 80 Tuntas
13 Ernita Dinanti Psb 100 Tuntas
14 Fauzi Ilyas 95 Tuntas
15 Firdana Waldi Candra 80 Tuntas
16 Galang Ritonga 82 Tuntas
17 Hardian Putra 85 Tuntas
18 Hendri Sucandra 80 Tuntas
19 Ike Wulandari 85 Tuntas
20 Irfan Afandi 85 Tuntas
21 Ivo Mauldya Muchtar 84 Tuntas
22 Khairil anwar 80 Tuntas
23 Lolita Restiani S 90 Tuntas
24 Mhd. Alfiansyah 85 Tuntas
25 Mhd. Melan Rangkuti 95 Tuntas
26 Noor Muzdhalifah 62 Tidak Tuntas
27 Nuraini 70 Tidak Tuntas
28 Peri Andrian 84 Tuntas
29 Puja Tio Casanova 84 Tuntas
30 Raja Muslim 84 Tuntas
31 Rendi Abdila 90 Tuntas
32 Ridha Abdul Latif 90 Tuntas
33 Rihan 83 Tuntas
34 Rinaldi Putra Harum 49 Tidak Tuntas
35 Risna Wati Dalimunthe 83 Tuntas
36 Samsiah Sagala 85 Tuntas
37 Sandi Pranata 86 Tuntas
38 Syahril Aidi 86 Tuntas
39 Tari Seftiani Tarigan 85 Tuntas
40 Widya Arti Syahfitri 86 Tuntas
Jumlah 3014 Tuntas = 36 orang
Belum Tuntas = 4 orang
Rata-rata 3014 -
= 81,46
40
Ketuntuntasan belajar - 36
𝑥 100 = 90%
40
Lampiran 20

Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Gambar 20.1. Media Gambar

Gambar 20.2. Guru Menjelaskan Materi Pelajaran


Gambar 20.3. Guru dan Siswa Menggunakan Metode Picture And
Picture dalam Proses Pembelajaran

Gambar 20.4. Guru dan Siswa Menggunakan Metode Picture And


Picture dalam Proses Pembelajaran
Gambar 20.5. Guru Membentuk Kelompok diskusi

Gambar 20.6. Guru Mengamati Aktivitas Siswa dalam Proses


Pembelajaran
DOKUMENTASI SEMINAR PTK
Lampiran 14

Dokumentasi Kegiatan Seminar PTK


ABSTRAK

Maslan Harahap, 2015. Meningkatkan Kemampuan Penalaran Konsep


Belajar Biologi Siswa Materi Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
Melalui Metode Picture And Picture Di Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Rantau
Selatan T.P. 2015/2016.

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan


kemampuan penalaran konsep belajar biologi siswa materi sistem pencernaan
makanan pada manusia dengan menggunakan metode picture and picture pada
SMA Negeri 2 Rantau Selatan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Penerapan metode picture
and picture pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia di kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 2 Rantau Selatan berjalan dengan lancar, hal ini ditunjukkan
dengan meningkatnya kemampuan penalaran konsep belajar biologi siswa. Selain
itu siswa merasa senang dengan pembelajaran yang diterapkan meskipun terdapat
beberapa kendala yang dialami di lapangan; 2) Pembelajaran dengan metode
picture and picture dapat meningkatkan aktivitas belajar Biologi siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata kemampuan penalaran konsep belajar
Biologi siswa sebesar 72,25 pada siklus I dan 81,46 pada siklus II dengan
ketuntasan belajar individual pada siklus I sebanyak 22 dan tidak tuntas sebanyak
18 orang siswa, untuk siklus II sebanyak 36 siswa telah tuntas belajarnya hanya 4
orang belum tuntas, sedangkan ketuntasan belajar klasikal siswa dari 55%
termasuk kategori cukup, pada siklus I menjadi 90% pada Siklus II termasuk
dalam kategori baik yang menunjukkan indikator dalam penelitian ini termasuk
berhasil karena ketuntasan hasil belajar siswa sesuai dengan indikator
keberhasilan ketuntasan belajar individual KKM ≥ 75 dan ketuntasan belajar
klasikal ≥ 85, analisis hasil tes kemampuan penalaran konsep belajar biologi
diolah dengan menggunakan statistik deskriptif; 3) hasil analisis aktivitas siswa
dalam meningkatkan kemampuan penalaran konsep belajar Biologi siswa
menunjukkan adanya peningkatan. Aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas
yaitu pada siklus I persentase rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 78,46% dengan
kategori cukup. Sedangkan pada siklus II persentase rata-rata skor aktivitas siswa
naik menjadi 80,46% dengan kategori baik. Sedangkan persentase rata-rata
aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh hasil pada siklus I sebesar 73,75%
dan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 87,50%. Dengan demikian dari
indikator keberhasilan untuk aktivitas guru dan siswa diharapkan 80% ≤ RS <
90% dengan kriteria baik telah berhasil.

Kata Kunci: Kemampuan penalaran konsep belajar biologi, sistem


pencernaan makanan, metode picture and picture.

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PUBLIKASI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
1.3. Batasan Masalah .......................................................................... 5
1.4. Pemecahan Masalah .................................................................... 5
1.5 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.6. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
1.7. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Tinjauan Teori ............................................................................. 8
2.1.1. Pengertian Belajar ............................................................ 8
2.1.2. Aktivitas Belajar .............................................................. 9
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar .................................................. 10
2.1.4. Metode Pembelajaran ...................................................... 11
2.1.5. Kemampuan Penalaran Konsep ....................................... 13
2.1.6. Metode Picture and Picture.............................................. 10
2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................... 18
2.3. Kerangka Konseptual .................................................................. 20
2.4. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 21
3.2. Subjek Penelitian ......................................................................... 21
3.3. Rancangan Penelitian .................................................................. 21
3.4. Perencanaan Tahap Penelitian ..................................................... 23
3.5. Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................................... 28
3.6. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 28
3.7. Teknik Analisa Data .................................................................... 29
3.8. Indikator Keberhasilan ................................................................ 31
3.9. Jadwal Penelitian ......................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Penelitian ............................................................................ 32
4.1.1. Analisa Data Hasil Penelitian Siklus I ............................. 32
4.1.2. Analisa Data Hasil Penelitian Siklus II ........................... 41
4.2. Pembahasan ................................................................................. 47
4.2.1. Penggunaan Metode Picture and Picture untuk
Meningkatkan Kemampuan Penalaran Konsep Siswa .... 47
4.2.2. Pengamatan Metode Picture and Picture untuk
Meningkatkan Kemampuan Penalaran Konsep Siswa .... 48
4.2.3. Pengamatan Aktivitas Guru dalam Menggunakan Metode
Picture and Picture .......................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan .................................................................................. 53
5.2. Saran ....................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu Metode Picture and Picture ........................ 19


Tabel 3.1. Interpretasi Aktivitas Siswa dan Guru ........................................... 29

Tabel 4.1. Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran .................................................................................. 48

Tabel 4.2. Perbandingan Hasil Pengamatan Persentase Rata-Rata Aktivitas

Siswa .............................................................................................. 49

Tabel 4.3. Perbandingan Hasil Pengamatan Persentase Rata-Rata Aktivitas

Guru ............................................................................................... 51

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............................ 22


Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Hasil Tes siswa ......................................... 48

Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ........... 49

Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Persentase Hasil Pengamatan Aktivitas

Siswa ........................................................................................... 49

Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Guru ............ 51

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Sikus I (Pertemuan 1)
Lampiran 2 RPP Sikus I (Pertemuan 2)
Lampiran 3 RPP Sikus II (Pertemuan 1)
Lampiran 4 RPP Sikus II (Pertemuan 2)
Lampiran 5 Tes Evaluasi Siklus I
Lampiran 6 Tes Evaluasi Siklus II
Lampiran 7 Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus I
Lampiran 8 Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus II
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru dalam Pembelajaran Siklus I
Lampiran 10 Tabel Perhitungan Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru dalam Pembelajaran Siklus II
Lampiran 12 Tabel Perhitungan Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus I
Lampiran 14 Tabel Perhitungan Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus II
Lampiran 16 Tabel Perhitungan Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 17 Tabel Perhitungan Rata-Rata dan Ketuntasan Belajar Siklus I
Lampiran 18 Tabel Perhitungan Rata-Rata dan Ketuntasan Belajar Siklus I
Lampiran 19 Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Lampiran 20 Dokumentasi Kegiatan Seminar PTK
Lampiran 21 Surat Permohonan Melakukan Penelitian
Lampiran 22 Surat Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 23 Surat Pernyataan Teman Sejawat
Lampiran 24 Surat Pernyataan Kepala Perpustakaan
Lampiran 25 Surat Keterangan Melaksanakan Seminar PTK
Lampiran 26 Berita Acara Pelaksanaan Seminar Laporan Hasil Penelitian
Lampiran 27 Notulen Jalannya Acara Seminar Laporan Hasil Penelitian
Lampiran 28 Susunan Panitia Seminar Hasil Penelitian
Lampiran 29 Surat Pernyataan Bahwa Laporan Hasil Penelitian Adalah Asli Hasil
Karya Sendiri

Anda mungkin juga menyukai