Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dosen Pengampu: Edy Susanto, SH., S.Si, M.Kes dan Emi Murniati, S.ST, M.Kes
Disusun oleh :
KELOMPOK 2 – 3A
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
Kerja dengan judul Identifikasi Pasien Safety di Radiologi”. Penulisan makalah kasus
Dalam penulisan makalah tersebut penulis menemui beberapa kendala, untuk itu penulis
1. Bapak Edy Susanto SH., S.Si, M.Kes dan Ibu Emi Murniati, SST, M.Kes sebagai Dosen
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik moral, spiritual maupun
material.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mohon saran dan masukan dari semua pihak yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa dan dijadikan
studi bersama.
Semoga Allah SWT memberi rahmat dan balasan kebaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan mahasiswa Program Studi DIII Teknik Radiodiagnostik dan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................... 22
B. Saran ............................................................................... 22
LAMPIRAN .............................................................................................. 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kepada pasien. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit
memberikan asuhan kepada pasien secara aman serta mencegah terjadinya cidera
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut
sudah sepatutnya memberi dampak positif dan tidak memberikan kerugian bagi
pasien. Oleh karena itu, rumah sakit harus memiliki standar tertentu dalam
hak pasien dalam menerima pelayanan kesehatan yang baik serta sebagai
1
pasien sudah seharusnya menunjang keselamatan serta kesembuhan dari pasien
tersebut. Oleh karena itu, tenaga medis harus memiliki pengetahuan mengenai
hak pasien serta mengetahui secara luas dan teliti tindakan yang dapat menjaga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umun
b. Tujuan Khusus
berbagai rumah sakit di Jawa Tengah sesuai dengan pengalaman selama Praktek
Kerja Lapangan
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja serta mampu dijadikan untuk meningkatkan minat bakat dan
kreatifitas penulis.
2. Bagi pembaca
2
BAB II
TIJNJAUAN PUSTAKA
Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera aksidental
kesalahan pengobatan.
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assesment
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident dan
resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan
Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety adalah
tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. Keselamatan
pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi
3
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya implementasi solusi untuk
penanggulangan KTD
operasi)
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka
karena jatuh)
Tujuan utama rumah sakit adalah merawat pasien yang sakit dengan
tujuan agar pasien segera sembuh dari sakitnya dan sehat kembali sehingga
tidak dapat ditoleransi bila dalam perawatan di rumah sakit pasien menjadi
4
lebih menderita akibat dari terjadinya risiko yang sebenarnya dapat dicegah,
dengan kata lain pasien harus dijaga keselamatannya dari akibat yang timbul
c. Isu, Elemen, dan Akar Penyebab Kesalahan yang Paling Umum dalam Patient
safety :
a. keselamatan pasien
d. keselamatan lingkungan
e. keselamatan bisnis
obat/kesalahan pengobatan)
darah/administrasi)
i. Falls (terjatuh)
5
j. Blood stream-vascular catheter care (aliran darah- perawatan kateter
pembuluh darah)
Paling Umum):
Quality)Publication,2003].
Patient safety adalah pasien bebas dari cedera yang tidak seharusnya
terjadi atau bebas dari cedera yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera
system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini
6
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
masyarakat.
pengulangan KTD.
pasien.
7
C. Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Hak pasien
Kriteria:
jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil
KTD
dan tanggung pasien dalam asuhan pasien. Keselamatan pasien dalam pemberian
patner dalam proses pelayanan. Karena itu di rumah sakit harus ada sistem dan
Kriteria :
8
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
Kriteria :
pada seluruh tahap pelayanan transaksi antar unit pelayanan dapat berjalan
konsultasi dan rujukan, pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya.
efektif.
9
data menganalisi secara intensif , dan melakukan perubahan untuk meningkatkan
Kriteria:
mengacu pada visi, misi, dan tujuan rumah sakit, kebutuhan pasien
sehat dan faktor-faktor lain yang berpotensi resiko bagi pasien sesuai
b. Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja antara lain
mengurangi KTD/KNC.
10
3. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar
keselamatan pasien
keselamatan pasien.
Kriteria :
KTD(Adverse event).
asuhan kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang
keperluan analisis.
11
f. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden atau
g. Terdapat kolaburasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
disiplin.
implementasinya.
Kriteria:
orientasi bagi staf baru yang memuat topik tentang keselamatan pasien
12
b. Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan
kerjasama
Standar VII. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamataan
pasien
Kriteria:
13
BAB III
dibaca, dan diteliti dengan baik oleh radiografer. Penyesuaian identitas di surat
permintaan dengan pasien atau keluarga pasien secara langsung meliputi nama,
2. Inform Consent
tentang bagaimana pemeriksaan dilakukan, obat yang akan dimasukkan, risiko obat,
pemasukan obat, dan fungsi obat itu sendiri secara lengkap kepada pasien dan
keluarga pasien secara jelas serta anamnase alergi pasien juga dilakukan oleh
radiografer pemegang.
14
Tanda ini diletakkan di depan pintu ruangan pemeriksaan CT-Scan atau
pemeriksaan yang membutuhkan dosis radiasi yang tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari paparan radiasi yang tinggi untuk fetus atau ibu hamil dan mencari solusi
yang lain apabila bisa dilakukan pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan selain
Desain ruangan yang menggunakan timbal di setiap sisinya, begitu pula untuk
daun pintu harus dilapisi dengan Pb. Indikator lampu merah sebagai tanda
karyawan cleaning service, staf radiologi, maupun petugas radiologi itu sendiri.
Terdapatnya tanda radiasi ini dimaksudkan untuk keluarga pasien atau pun
bahwa dalam ruang lingkup itu terdapat radiasi yang dapat membahayakan diri
mereka. Tanda-tanda ini biasa dipasang di depan pintu pemeriksaan ataupun di depan
Instalasi Radiologi dimana tulisan terlihat jelas dan dapat dibaca oleh banyak orang.
15
6. Penanganan Risiko Pasien Jatuh
pengunjung dapat berhati-hati saat melewati daerah yag terdapat tanda tersebut
Jalur evakuasi ini dimaksudkan untuk apabila terdapat kejadian yang tidak
diinginkan seperti gempa bumi, kebakaran, dan bencana alam lainnya, pengunjung
rumah sakit dapat segera keluar melalui jalan yang bertanda jalur evakuasi ini. Jalur
atau jalan yang bertanda ini biasanya mudah diakses dan mempunyai jarak yang dekat
8. Bed Carry
Berikut prosedur tetap proteksi radiasi untuk pasien di Instalasi Radiologi RSUD dr.
difoto/disinari
16
c. Pergunakan faktor eksposi yang sesuai standar sehingga tidak terjadi
pengulangan foto
mengganggu pemeriksaan
memutuskan aliran listrik, mencatat detail posisi, arah berks, dan kondisi eksposi.
17
Petugas akan memberitahu kepada PPR. Rekaman kejadian akan dibuat dalam bentuk
B. Paparan Kasus
An. R datang ke Instalasi Radiologi bersama kedua orang tuanya membawa lembar
diagnosa CKR yang dikirimkan oleh dokter spesialis saraf. Keluhan yang dialami
adalah terus menerus muntah dan merasa pusing. Kondisi umum pasien masih baik,
masih bisa berjalan. Namun, saat akan dilakukan pemeriksaan, pasien merasa
C. Pembahasan
nomor RM, tempat dan tanggal lahir, alamat selalu dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan. Tidak lupa dilakukan anamnase singkat dengan pasien bertujuan untuk
menyesuaikan antara diagnosa, keluhan dan dengan proyeksi foto yang akan
kesalahan dalam pemotretan ataupun dengan identitas pasien menjadi kesalahan fatal
pemeriksaan yang memasukkan media atau benda lain ke dalam tubuh pasien. Inform
kontras sebagai penyangat gambar ke dalam tubuh pasien. Inform consent ini berisi
tentang riwayat alergi pasien beserta tanda tangan dari dokter radiologi dengan
pendamping pasien. Tujuan inform consent ini dilakukan agar apabila nantinya terjadi
18
kejadian alergi atau apapun yang berkaitan dengan media kontras akan dapat
dipertanggungjawabkan.
Peringatan tanda ibu hamil harap lapor ke petugas sudah dengan jelas untuk
melindungi janin yang ada yang dimana apabila dilakukan pemeriksaan akan
mengakibatkan dampak buruk bagi janin sehingga sebaik-baiknya ibu hamil untuk
pemeriksaan radiologi diharuskan konsultasi dahulu mencari jalan keluar untuk dapat
terkena radiasi yang ditakutnya akan menyebabkan perubahan fisiologi pada balita.
dan di daun-daun pintu untuk mencegah radiasi hambur keluar dari ruang
pemeriksaan dimana luar ruang pemeriksaan masih terdapat pengunjung yang tidak
instalasi radiologi dan di tempat tempat instalasi radiologi yang mudah dilihat banyak
pengunjung dimaksudkan agar pengunjung lebih baik menjauh keluar instalasi apabila
tidak berkepentingan. Tanda ini dipasang dengan warna merah yang mencolok dan
skema yang mudah dipahami oleh pembaca dan diletakkan di tempat yang mudah
merah sebagai tanda dimulai pemeriksaan juga diharapkan memberi tahu pengunjung
Pemberian simbol resiko jatuh dan jalur evakuasi dimaksudkan agar pasien
dapat lebih mengerti mengenai daerah yang bersimbol tersebut. Simbol resiko jatuh
dimaksudkan agar tidak ada kejadian jatuh pengunjung maupun pasien yang
ditakutkan akan menambah cedera yang tidak diinginkan bagi pasien ataupun
pengunjung. Tanda jalur evakuasi dilakukan untuk dapat menyelamatkan pasien dan
19
pengunjung dengan melewati jalur evakuasi yang dimana jalur ini menghubungkan
daerah lapang dan mudah untuk menemukan jalan keluar untuk menghindari atau
proteksi radiasi untuk pasien ataupun pendamping pasien. Dengan pembatasan daerah
radiasi yang diterima pasien dapat optimal atau sebisa mungkin menjadi lebih kecil
begitu pula untuk pendamping pasien diharuskan untuk menggunakan apron agar
Prosedur tetap apabila dalam keadaan darurat juga disediakan untuk dapat
pasien, pesawat radiologi dan barang dapat terselamatkan dengan cepat tanpa rusak
suatu apapun.
Pada kasus yang telah dipaparkan, identifikasi pasien safety antara lain:
b. Sesuai dengan asas Justifikasi, walaupun radiasi CT-Scan memang besar tetapi
2. Persiapan Pemeriksaan
20
b. Bekerja sama dengan orang tua pasien untuk menenangkan pasien dan
d. Memberi proteksi radiasi terhadap kedua orang tua pasien yaitu dengan
dikenakan apron
f. Memberi pasien body strap agar tidak bergerak dan menghindari risiko jatuh
memberitahu agar tidak berada di sekitar kepala pasien dan sejauh mungkin
3. Saat pemeriksaan
4. Post pemeriksaan
a. Membantu melepaskan body strap pasien dan apron yang dikenakan oleh
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pasien
safety di Instalasi Radiologi dimulai dengan desain instalasi itu sendiri meliputi desain
ruangan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, pemasangan tanda radiasi
yang dapat terbaca dengan jelas oleh pengunjung dan pasien, pemasangan tanda ibu hamil
dilarang masuk atau ibu hamil diharap lapor ke petugas. Masuk dalam pemeriksaan
dengan menyesuaikan dengan tepat dan teliti antara lembar permintaan foto dengan
anamnase kepada pasien secara langsung agar didapatkan ketepatan dalam foto maupun
lampu merah tanda pemeriksaan berlangsung, simbol resiko jatuh dan simbol jalur
apron saat pendamping pasien diharuskan untuk ikut dalam pemeriksaan pasien termasuk
pasien safety.
B. Saran
Setiap rumah sakit masih terdapat kekurangan entah dari prosedur tetap,
diharapkan dapat melengkapinya sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh
BAPETEN.
22
LAMPIRAN
23
LAMPIRAN
(INFORM CONSENT)
24
LAMPIRAN
(INFORM CONSENT)
25
LAMPIRAN
26
27
28