Anda di halaman 1dari 14

Doc No :

Pekerjaan Perencanaan Jembatan


Suralaya Cilegon Page :

1. Umum

1.1. Lingkup Pekerjaan


Laporan ini mencangkup desain dan analisis struktur Jembatan Suralaya.

1.2. Refrensi
1. SNI 1725:2016 Pembebanan Untuk Jembatan
2. RSNI3-2883-201X Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa
3. SNI 2847:2013 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton
4. MD 23/BM/2011 Perencanaan Pondasi Pada Jembatan
5. Pdt No 07/BM/2005 Gambar Standar Rangka Baja Bangunan Atas Jembatan Kelas A & B

1.3. Desain Kriteria


Baja Struktur fy : 490 Mpa
Baja Tulangan fy : 390 Mpa
Kuat Tekan Beton fc’ : 30 Mpa

1.4. Pembebanan
Beban Permanen
MS = Beban Mati Komponen Struktural dan Non Struktural Jembatan
Dalam hal ini adalah beban struktur utama jembatan yakni Jembatan Rangka Baja
MA = Beban Mati Perkerasan dan Utilitas
Beban Mati Perkerasan dan Utilitas
Keterangan Tebal Lebar BJ Total
Aspal 0,05 6 2200 660
Trotoar 0,1 1 2400 240
Pipa Sandaran 178,52
Air Hujan 0,05 6 1000 300
Total 1378,52 Kg/m
13,785 KN/m

TA = Gaya-Gaya Akibat Tekanan Tanah


Gaya ini diperhitungkan untuk analisa struktur bawah namun tidak
diperhitungkan dalam perhitungan struktur atas jembatan.
PR = Gaya Prategang
Karena struktur utama ini menggunakn struktur rangka baja maka gaya ini tidak
diperhitungkan
Beban Transien
SH = Gaya akibat susut dan rangkak
Gaya akibat rangkak dan susut diperhitungkan jika menggunakan kontruksi beton

TB = Gaya Akibat Rem


TT = Gaya Akibat Beban Truck
Beban Truk dengan berat total 40 Ton
TD = Beban Lajur

TP = Beban Pejalan Kaki

TR = Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal diperhitungakan jikalau kontruksi memiliki radian

Eu = Gaya Apung atau Hidrostatis

Dikarenakan struktur atas jauh dari banjir maka diabaikan


Ews = Beban Angin Struktur
Ewl = Beban Angin Kendaraan
BF = Beban gesekan Perletakan
Gaya Friksi Merupakan gaya gesekan pada elestomer
Eun = Beban Arus dan hayutan
Baban ini diperhitungkan pada struktur pilar yang berada pada tengah sungai
atau struktur atas yang banjir rencana kurang dari 1 meter
Tg = Beban Temperatur
Beban temperatur bekerja pada perletakan jembatan
Es = Beban Penurunan
Beban ini diperhitungkan jikalau pondasi struktur bawah menggunakan pondasi
dangkal yang memungkinkan adanya konsolidasi, namun pada perencanaan ini
menggunakan pondasi tiang yang mencapai tanah keras.
EQ = Beban Gempa
Beban gempa diperhitungkan pada struktur atas dan struktur bawah
TC = Gaya tumbukan Kendaraan
Tidak perlu diperhitungkan karena struktur jembatan sudah terpasang pelindung
jembatan

Tv = Gaya Tumbukan Kapal


Tidak Diperhitungkan karena bukan poros jalan kapal

1.5. Kombinasi Pembebanan


Struktur Atas
Kuat I : 1,3 MS + 1,3 MA + 1,8 TT/TD + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Kuat II : 1,3 MS + 1,3 MA + 1,4 TT/TD + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Kuat III : 1,3 MS + 1,3 MA + 1 EU + 1,4Ews + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Kuat IV : 1,3 MS + 1,3 MA + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun
Kuat V : 1,3 MS + 1,3 MA + 1 EU + 0,4Ews+ 1 Ewl + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Ekstrim I : 1,3 MS + 1,3 MA + 1 BF + 1Eq
Ekstrim II : 1,3 Ms + 1,3 MA + 0,5 TT/TD + + 1 EU + 1 BF + 1TC + 1 TV
Layan I : 1 MS + 1 MA + 1 TT/1TD + 0,3 Ews + 1 Ewl + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Layan II : 1 MS + 1 MA + 1,3 TT/1TD + 1 EU + 1 BF + 1Eun
Layan III : 1 MS + 1 MA + 0,8 TT/1TD + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Layan IV : 1 MS + 1 MA + 0,7 Ews + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Es
Fatik : 0,75 TT/TD

Struktur Bawah
Kuat I : 1,3 MS + 1,3 MA + 1,8 TT/TD + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Kuat II : 1,3 MS + 1,3 MA + 1,4 TT/TD + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Kuat III : 1,3 MS + 1,3 MA + 1 EU + 1,4Ews + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Kuat IV : 1,3 MS + 1,3 MA + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun
Kuat V : 1,3 MS + 1,3 MA + 1 EU + 0,4Ews+ 1 Ewl + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Ekstrim I : 1,3 MS + 1,3 MA + 1 BF + 1Eq
Ekstrim II : 1,3 Ms + 1,3 MA + 0,5 TT/TD + + 1 EU + 1 BF + 1TC + 1 TV
Layan I : 1 MS + 1 MA + 1 TT/1TD + 0,3 Ews + 1 Ewl + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Layan II : 1 MS + 1 MA + 1,3 TT/1TD + 1 EU + 1 BF + 1Eun
Layan III : 1 MS + 1 MA + 0,8 TT/1TD + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Tg + 1 Es
Layan IV : 1 MS + 1 MA + 0,7 Ews + 1 EU + 1 BF + 1,2Eun + 1 Es
Fatik : 0,75 TT/TD
1.6. Beban Truk / Baban Lajur
Dikarenakan bentang jembatan 55 meter maka penentu dari beban adalah beban lajur.
(BUKAN BEBAN TRUCK 40 tON)

2. Pemodelan

Gambar 1. Tampak Memanjang Struktur Jembatan

Gambar 2. Tampak Melintang Jembatan

Gambar 3. Tampak Atas Jembatan


2.1. Desain Kriteria Pembebanan
Struktur Baja

Gambar 4. Material Baja

Gambar 5. Material Beton


2.1. Pembebanan Pemodelan

Gambar 6. Define Load Case

MS = Beban Mati Komponen Struktural dan Non Struktural Jembatan


Dalam hal ini adalah beban struktur utama jembatan yakni Jembatan Rangka Baja

Angka 1 menunjukan berat sendiri dihitung otomatis melalui program SAP 2000

MA = Beban Mati Perkerasan dan Utilitas


Beban Mati Perkerasan dan Utilitas
Keterangan Tebal Lebar BJ Total
Aspal 0,05 6 2200 660
Trotoar 0,1 1 2400 240
Pipa Sandaran 178,52
Air Hujan 0,05 6 1000 300
Total 1378,52 Kg/m
13,785 KN/m

Gambar 7. Define Super Dead


TT = Gaya Akibat Beban Truck
Beban Truk dengan berat total 40 Ton / 400 KN

40 KN 180 KN 180 KN

20 KN 90 KN 90 KN

20 KN 90 KN 90 KN

Gambar 8. Ilustrasi Beban Truk

Gambar 9. Define Beban Truk


TD = Beban Lajur
Beban Lajur “D” terdiri atas beban terbagi rata (BTR) yang digabung dengan
beban garis (BGT) Seperti Gambar dibawah ini:

Gambar 10. Ilustrasi Beban Lajur BTR dan BGT


Analisa Beban BTR

Maka BTR :
L>30 m = Q = 9,0 * (0,5 +(15/55)
= Q = 6,954 Kpa
= Q = 6,945 KN/m2

Gambar 11. Faktor Beban Dinamis


FBD : 39%
Maka beban BTR menjadi
Q : 6,954 KN/m2 + 39% +6,954 KN/m2
Q : 9,66 KN/m2
Lebar jembatan : 6 meter
Sehingga q : 9,66 KN/m2 x 6 m
: 57,96 KN/m

Sedangkan BGT diambil sebesar : 49 KN/m


Gambar 12. Define Beban Lajur

Ews = Beban Angin Struktur


Beban angin direncanakan dengan kecepatan 120 km/jam atau 75 Mph

Gambar 13. Define Beban Angin Struktur

Ewl = Beban Angin Kendaraan

Gambar 14. Beban angin kendaran yang dipikiul lantai jembatan


Gambar 15. Beban Angin Kendaraan yang dipikul gelagar Jembatan

Gambar 16. Ilustrasi Beban angin kendaraan


Beban angin Vw 120 Km/jam = 34 m/s
TEW : 0,0012 cw vw 2
: 0,012 * 1,2 * 342
: 1,66 KN/m

Gambar 17 Define beban angin kendaraan

EQ = Beban Gempa
Gambar 19. Define Beban Gempa

2.2. Kombinasi Pemodelan

Gambar 20. Define Kombinasi


Gambar 21. Detail Load Kombinasi

2.2. Hasil Analisis

Anda mungkin juga menyukai