Nim : 2016110149
FAKULTAS EKONOMI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang, sekelompok
orang, atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi dengan
menggabungkan berbagai faktor produksi. Bahwa dalam kegiatan produksi dan distribusi
tersebut umumnya dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya yang
dilakukan secara terus menerus dengan terang-terangan dalam memperoleh keuntungan. Pajak
Pertambahan Nilai sendiri memiliki perbedaan dibandingkan dengan jenis pajak yang lain,
karena berhubungan langsung dengan setiap kegiatan penyerahan dan perolehan barang kena
pajak yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak. ( fransiska 5: 2011)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak tidak langsung yang dikenakan pada
setiap pajak pertambahan nilai, atau transaksi penyerahan barang dan jasa kena pajak dalam
pendistribusiannya dari produsen ke konsumen. Pajak tidak langsung adalah pajak yang tidak
dibebankan kepada penanggung pajak (konsumen) tetapi melalui mekanisme pemungutan pajak
dan disetor oleh pihak lain (penjual) transaksi penyerahannya bisa dalam bentuk jual beli,
pemanfaatan jasa, dan sewa-menyewa. (Yusdianto 3: 2004)
Perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai untuk setiap masa pajak mutlak
dilakukan oleh pengusaha kena pajak. Dengan demikian setiap perusahaan akan menyadari
betapa pentingnya sebuah kepatuhan terhadap ketentuan perpajakan yang berlaku ,maka dari itu
perlu diadakan sebuah analisa tentang perhitungan ,penyetoran serta pelaporan Pajak
Pertambahan Nilai dalam sebuah perusahaan. Evaluasi ini penulis bertujuan untuk melihat sejauh
mana konsistensi perusahaan dalam melakukan perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan
Nilai dengan berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku. Maka dari itu fungsi dari Pajak
Pertambahan Nilai dibagi menjadi dua diantaranya: Menjadikan pajak sebagai fungsi dimana
pajak tersebut digunakan sebagai alat untuk memasukkan dana optimal ke kas Negara
berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku serta harus mampu menghasilkan
penerimaan yang tinggi dari sektor pajak. Karena seorang wajib pajak harus memahami
ketentuan-ketentuan umum dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Salah satu ketentuan
tersebut yaitu mengenai Self Assesment Syistemadalah seluruh proses pelaksanaan kewajiban
perpajakan di mulai dari perhitungan,penyetoran dan pelaporan serta menetapkan besarnya pajak
yang terutang oleh Wajib Pajak. sesuai den gan undang-undang yang berlaku.(Mardiasmo
2:2011)
Adapun dasar hukum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan penjualan atau barang mewah
(PPnBM) dalam UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan pajak penjualan
atas barang mewah sebagaimana telah diubah dengan UU No. 11 Tahun 1994, diubah lagi
dengan UU No. 18 Tahun 2000 dan diubah lagi dengan UU No. 42 Tahun 2009.
Bertujuan untuk kepastian hukum dan keadilan bagi pengenaan Pajak Pertambahan Nilai,
perkembangan transaksi bisnis, terutama jasa, telah menciptakan jenis dan pola transaksi baru
yang perlu ditegaskan lebih lanjut pengenaannya dalam UU Pajak Pertambahan Nilai.
Berdasarkan topik pelaporan pajak pertambahan nilai tersebut. Penulis berharap agar
penelitian yang akan dilakukan mampu mengidentifikasi dan memberikan solusi Pajak
Pertamabahan Nilai yang muncul pada Dealer PT. Nusantara Surya Sakti Betun serta memberi
saran yang diperlukan. Hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
Pajak Pertambahan Nilai dengan judul’’Analisis Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak
Pertambahan Nilai Pada Dealer PT. Nusantara Surya Sakti Betun”
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Pada Dealer PT. Nusantara Surya Sakti
Betun?
2. Bagaimana Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai Pada Dealer PT. Nusantara Surya Sakti
Betun?
3. Bagaimana Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Pada Dealer PT. Nusantara Surya Sakti
Betun?
Tujuan Penilitian
1. Untuk mengetahui analisis perhitungan pajak pertambahan nilai pada Dealer PT.
Nusantara Surya Sakti Betun.
2. Untuk mengetahui analisis penyetoran pajak pertambahan nilai pada Dealer PT.
Nusantara Surya Sakti Betun.
3. Untuk mengetahui analisis pelaporan pajak pertambahan nilai pada Dealer PT. Nusantara
Surya Sakti Betun.
Manfaat Penilitian
Adapun manfaat yang diharapkan atas penelitian ini antara lain adalah:
a. Bagi Perusahaan
Memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bahan evaluasi untuk membantu
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai.
b. Bagi mahasiswa
Agar menambah wawasan serta pengetahuan tentang perkembangan ilmu akuntansi
yang berkaitan dengan Perhitungan Dan Pelaporan pajak pertambahan nilai. Serta
untuk mendapatkan pengalaman dalam memperdalam kreatifitas dan keterampilan
mahasiswa yang berkaitan dengan mata kuliah perpajakan.
c. Bagi penelitis
Sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak
yang berkepentingan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam UU No 42 Tahun 2009, Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas
konsumsi barang dan jasa, di dalam daerah pabean yang dikenakan bertingkat disetiap jalur
produksi dan distribusi.Berdasarkan objek yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai adalah
konsumsi barang atau jasa, maka Pajak Pertambahan Nilai secara bebas dapat diartikan pajak
yang dikenakan atas suatu barang atau jasa.Secara sistematis, pertambahan nilai (nilai tambah
suatu barang atau jasa) dapat dihitung dari nilai/harga penjualan dikurangi nilai/harga pembelian,
sehingga salah satu unsur pertambahan nilai atau nilai tambah suatu barang atau jasa adalah laba
yang diharapkan.
Menurut UU Perpajakan No.42 Tahun 2009, Tentang Pajak Pertambahan Nilai yang
dikenakan atas Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam Daerah Pamekasan yang
dilakukan oleh Pengusaha yaitu:
1. Impor Barang Kena Pajak.
2. Penyerahan Jasa kena Pajak di dalam Daerah Pamekasan yang dilakukan oleh
Pengusaha
3. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud di luar Daerah Pamekasan di dalam
daerahPamekasan
4. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.
Pengelompokan Pajak
Menurut Mardiasmo (2011:5) Pengelompokan pajak sebagai berikut:
1. Menurut Golongannya.
a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak
dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.Contoh: pajak penghasilan.
b. Pajak tidak langsung, pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain Contoh: pajak pertambahan nilai.
Kerangka Konseptual
Bedasarkan Undang-Undang No. 42 Tahun 2009 Pajak pertambahan nilai merupakan
pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa, di dalam daerah pabean yang dikenakan
disetiap jalur produksi dan distribusi berdasarkan objek. Dalam pajak pertambahan nilai ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh perusahaan, yang mana tahapan tersebut terdiri atas
perhitungan, penyetoran dan pelaporan pajak.
BAB III
METODE PENILITIAN
Metode penelitian
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif
deskriptif yaitu dengan cara mencari informasi tentang gejala yang ada, didefinisikan dengan
jelas tujuan yang akan dicapai, merencanakan cara pendekatannya , mengumpulkan data sebagai
bahan untuk membuat laporan.
Sumber Data
Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Data Sekunder menurut (Sugiyono,2014:225) merupakan sumber data penelitian yang di peroleh
peneliti secara tidak langsung atau melalui perantara.
Keterangan
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E= posisi yang digunakan dengan menggunakan tingkat kesalahan 10%
Ukuran sampel penelitian dapat di hitung sebagai berikut:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝐸 2
80
𝑛 = 1+80(10%)2 = 44,44= 45
Maka jumlah populasi yang diambil peneliti pada dealer PT. Nusantara Surya Sakti ini,
yang dijadikan sampel adalah sebanyak 45 orang responden.
Instrument penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan penulis adalah berupa alat tulis, jaringan internet, dan
printer laptop. Sugiyono (2014 hlm. 92) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu
alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang
diamati.
a. Wawancara
b. Kusioner
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang datanya di peroleh dari buku,internet,
atau dokumen lain yang menunjang penelitian yang dilakukan. Dokumen merupakan
catatan menegenai peristiwa yang sudah berlalu Dalam meneliti mengumpulkan
dokumen yang dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang yang terkait dengan objek penelitian.
Analisis regresi liner sederhana adalah analisis untuk melihat sejauh mana pengaruh variable X
terhadap variable Y, dimana untuk mengetahui besar pengaruh Variabel independen X terhadap
variable dependen Y, menurut Sugiyono (2012) analisis regresi linera sederhana adalah alat
analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Variabel independen X terhadap
variable dependen Y adalah besar nilai variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.
Jenis penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif.
a. Wawancara
b. Kusioner
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang datanya di peroleh dari buku,internet,
atau dokumen lain yang menunjang penelitian yang dilakukan. Dokumen merupakan
catatan menegenai peristiwa yang sudah berlalu Dalam meneliti mengumpulkan
dokumen yang dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang yang terkait dengan objek penelitian.
Analisis Data
Analisis regresi liner sederhana
Analisis regresi liner sederhana adalah analisis untuk melihat sejauh mana pengaruh variable X
terhadap variable Y, dimana untuk mengetahui besar pengaruh Variabel independen X terhadap
variable dependen Y, menurut Sugiyono (2012) analisis regresi linera sederhana adalah alat
analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Variabel independen X terhadap
variable dependen Y adalah besar nilai variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.