Anda di halaman 1dari 5

34

Mengenal Fidyah: Pengertian dan


Cara Melakukannya
Edited by Cermati.com • 6 Juni 2018
Pada dasarnya, Allah Ta’ala mewajibkan berpuasa kepada semua kaum muslimin di
bulan Ramadhan dan dikerjakan secara langsung bagi mereka yang tidak ada udzur
seperti sakit dan safar ataupun dengan qadha’ bagi yang tidak sanggup
menjalankannya. Bagi mereka yang memiliki udzur dan ada kemungkinan udzurnya
hilang sesudah Ramadhan, maka puasa dikerjakan dengan cara qadha’.

Tapi, bagi kaum muslimin yang sudah tidak mampu lagi berpuasa seperti orang tua
renta dan orang sakit yang tak ada harapan sembuh, Allah memberikan keringanan
kepada mereka dengan memberi makan orang miskin sebagai ganti puasanya, yang
disebut fidyah. Ini didasarkan kepada firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
َ ٌ‫َو َعلَى الَّذِينَ ي ُِطيقُونَهُ فِدْيَة‬
‫طعَا ُم ِم ْس ِكين‬

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184)

Namun ada permasalahan yang dirasakan kaum muslim yang berhalangan puasa pada
bulan Ramadhan, yaitu bagaimana takaran dalam membayar fidyah. Ada yang
mengatakan boleh dibayar sesuai harga nominal makan kita untuk satu porsi dikalikan
jumlah puasa yang harus diganti, ada pula yang menyarankan dengan memberi makan
orang miskin sebanyak 1 mud (1,25 kilogram cerealia, seperti gandum, beras dan
lainnya).
Membayar fidyah ditetapkan berdasarkan jumlah hari yang ditinggalkan untuk
berpuasa. Setiap 1 hari seseorang meninggalkan puasa, maka dia wajib
membayar fidyah kepada 1 orang fakir miskin.
Sedangkan teknis pelaksanaannya, apakah mau perhari atau mau sekaligus sebulan,
kembali kepada keluasan masing-masing orang. Bila seseorang nyaman memberikan
fidyah setiap hari, silahkan dilakukan. Sebaliknya, bila lebih nyaman untuk diberikan
sekaligus untuk puasa 1 bulan, silakan saja. Yang penting jumlah takarannya tidak
kurang dari yang telah ditetapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fidyah hanya
diberikan kepada fakir miskin seperti zakat fitrah.
Besaran Fidyah dan Orang yang Wajib
Melakukannya

Membayar Fidyah via ummi-online.com


35

Menurut Muhammad saw, bentuk fidyah berupa makanan, biasanya adalah makanan
pokok yang di setiap negeri berbeda satu dengan yang lainnya. Makanan pokok dapat
dalam bentuk siap santap atau hanya berupa bahan mentah, keduanya boleh, karena
memang tidak ada aturan khusus yang mengikat.

Ukuran Fidyah
Untuk ukuran fidyah, seberapa banyak jumlahnya yang harus dikeluarkan, para
ulama memiliki beberapada perbedaan pandangan. Berikut ini penjelasannya:

Satu Mud
Sebagian ulama seperti Imam As-Syafi’I, Imam Malik dan Imam An-Nawawi
menetapkan bahwa ukuran fidyah yang harus dibayarkan kepada setiap 1 orang fakir
miskin adalah 1 mud gandum sesuai dengan ukuran mud Nabi shalallahu‘alaihi
wasallam. Maksudnya mud adalah telapak tangan yang ditengadahkan ke atas untuk
menampung makanan (mirip orang berdoa). Mud adalah istilah yang menunjuk ukuran
volume, bukan ukuran berat. Dalam kitab Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu disebutkan
bila diukur dengan ukuran zaman sekarang, 1 mud setara dengan 675 gram atau 0,688
liter.
Dua Mud atau Setengah Sha’
Sebagian ulama yang lain seperti Abu Hanifah berpendapat ½ sha’ atau 2 mud gandum
dengan ukuran mud Rasulullah shalallahu‘alaihi wasallam atau setara dengan
setengah sha‘ kurma atau tepung. Setara dengan memberi makan siang dan makan
malam hingga kenyang 1 orang miskin. Sebagian ulama yang kira-kira ½ sha’ beratnya
1,5 kg dari makanan pokok.
Telah disebutkan dalam fatwa Lajnah Daimah: “Kapan saja dokter memutuskan bahwa
penyakit yang diderita seseorang yang karenanya tidak berpuasa tidak bisa diharapkan
kesembuhannya, maka dia boleh tidak berpuasa dan wajib memberi makan untuk setiap
harinya 1 orang miskin sejumlah setengah sha’ dari makanan pokok suatu negeri seperti
kurma atau yang lainnya, jika telah memberi makan seorang miskin sejumlah hari-hari
yang ditinggalkan maka itu telah mencukupi”.

Satu Sha’
Ini adalah pendapat dari kalangan Hanafiyah, seperti Imam Al-Kasani dalam Bada’i’i
wa As-Shana’i’. Satu sha’ itu setara dengan 4 mud, sama dengan jumlah zakat fitrah
yang dibayarkan. Bila ditimbang, 1 sha‘ itu beratnya 2.176 gram. Bila diukur
volumenya, 1 sha‘ setara dengan 2,75 liter.

Dari perbedaan ulama diatas kadar fidyah paling sedikit adalah satu mud, tetapi yang
paling utama kita mengeluarkan setengah sha' atau memberi satu porsi makanan masak
kepada setiap miskin. Nah, siapa sajakah yang punya kewajiban membayar fidyah
tersebut? Simak urain berikut ini:

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!


36

Orang yang Harus Membayar Fidyah


Berikut ini adalah orang yang harus membayar fidyah, karena tidak bisa berpuasa:

1. Orang yang sakit dan secara umum ditetapkan sulit untuk sembuh lagi,
2. Orang tua atau lemah yang sudah tidak kuat lagi berpuasa,
3. Wanita yang hamil dan menyusui apabila ketika puasa mengkhawatirkan anak yang
dikandung atau disusuinya. Mereka wajib membayar fidyah saja menurut sebagian
ulama, namun menurut Imam Syafi’i selain wajib membayar fidyah juga wajib
mengqadha’ puasanya. Sedangkan menurut pendapat lain, tidak membayar fidyah
tetapi cukup mengqadha’.
4. Orang yang menunda kewajiban mengqadha’ puasa Ramadhan tanpa uzur syar’i
hingga Ramadhan tahun berikutnya telah menjelang. Mereka wajib mengqadha’nya
sekaligus membayar fidyah, menurut sebagian ulama.
Adapun tata cara membayar fidyah dijelaskan dalam uraian berikut ini:

Baca Juga: Cara Atur Keuangan Keluarga dengan


Rapi
Waktu, Bentuk, dan Cara Pembayaran
Fidyah

Fidyah Bisa Menggunakan Uang

Inti pembayaran fidyah adalah mengganti 1 hari puasa yang ditinggalkan dengan
memberi makan 1 orang miskin. Namun, model pembayarannya dapat diterapkan
dengan 2 cara:

 Memasak atau membuat makanan, kemudian mengundang orang miskin sejumlah hari
yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan, sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat
Anas bin Malik Radhiallahu ’Anhu ketika beliau sudah menginjak usia senja dan tidak
sanggup lagi berpuasa seperti dijelaskan dalam hadits berikut ini:
“Bahwa beliau tidak mampu berpuasa selama setahun lalu beliau membuat satu
nampan besar bubur dan mengundang tiga puluh orang miskin dan mengenyangkan
mereka. (HR. Ad-Daruquthni dan dishahihkan sanadnya oleh Syeikh Al-Albani dalam
kitab Irwa’.”

 Memberi orang miskin berupa makanan yang belum dimasak. Namun, sebaiknya juga
diberikan sesuatu untuk dijadikan lauk.
37

Jika Anda atau punya saudara yang berkewajiban membayar fidyah, waktu
pembayaran ditentukan seperti uraian berikut ini:

Waktu Pembayaran Fidyah


Seseorang dapat membayar fidyah, pada hari itu juga ketika dia tidak melaksanakan
puasa. Atau diakhirkan sampai hari terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana dilakukan
oleh sahabat Anas bin Malik ketika beliau telah tua.

Yang tidak boleh dilaksanakan adalah pembayaran fidyah yang dilakukan sebelum
Ramadhan. Misalnya: Ada orang yang sakit yang tidak dapat diharapkan lagi
kesembuhannya, kemudian ketika bulan Sya’ban telah datang, dia sudah lebih dahulu
membayar fidyah. Maka, yang seperti ini tidak diperbolehkan. Ia harus menunggu
sampai bulan Ramadhan benar-benar telah masuk, barulah ia boleh membayarkan
fidyah ketika hari itu juga atau bisa ditumpuk di akhir Ramadhan.

Baca Juga: Cara Pembayaran Listrik Online


Apakah fidyah harus dalam bentuk memberi makanan dan tidak bisa diganti dengan
uang? Kajian tentang hal itu bisa anda simak dalam uraian berikut ini:

Fidyah dengan Uang


Menurut KH Arwani Faishal Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Mas’ail PBNU: “Fidyah
adalah pengganti dari suatu ibadah yang telah ditinggalkan, berupa sejumlah makanan
yang diberikan kepada fakir miskin. Dengan mengamati definisi dan tujuan fidyah yang
merupakan santunan kepada orang miskin, maka boleh memberikan fidyah dalam
bentuk uang. Karena jika orang miskin tersebut, sudah cukup memiliki bahan makanan,
maka lebih baik memberikan fidyah dalam bentuk uang, agar dapat dipergunakan untuk
keperluan lain”.

Jumhur ulama mewajibkan untuk dikeluarkan makanan berdasarkan Al-Qur’an, namun


madzhab Hanafiyah membolehkan membayarkan nilainya. Lebih baik mengambil
pendapat jumhur ulama, kecuali jika mengeluarkan fidyah sejumlah nilainya lebih
mendatangkan maslahat maka diperbolehkan.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kewajiban fidyah boleh dilaksanakan


dengan mengganti uang, jika lebih bermanfaat. Namun jika uang tersebut akan
digunakan untuk foya-foya, maka wajib memberikannya dalam bentuk bahan makanan
pokok

Setelah anda memahami ketentuan fidyah di atas, maka bagian akhir dari artikel ini
akan menjelaskan cara membayar fidyah:

Cara Membayar Fidyah


Fidyah diberikan kepada fakir miskin sesuai jumlah hari yang ditinggalkan, yakni satu
fidyah untuk satu hari untuk satu miskin dan pemberiannya dapat dilakukan sekaligus.
38

Misalnya kita meninggalkan puasa 30 hari maka kita cukup membayar 30 porsi
makanan kepada 30 orang miskin saja.
Dapat pula diberikan hanya kepada 1 orang miskin saja sebanyak 30 hari. Adapun
ketentuan memberikan seluruh fidyah kepada 1 miskin saja, sebagian ulama
melarangnya, namun Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab Al-Majmu’
membolehkannya. Begitu juga Al Mawardi yang mengatakan, “Boleh saja
mengeluarkan fidyah pada satu orang miskin sekaligus. Hal ini tidak ada perselisihan
di antara para ulama.”

Ikuti Cara yang Paling Diutamakan


Memang benar membahas soal fidyah terdapat beberapa perbedaan dari ulama
mengenai besaran dan cara pembayarannya. Sebaiknya Anda mengikuti yang paling
utama atau paling banyak disarankan oleh para ulama. Apakah ini yang terbaik?
Wallahu Ta’ala A’lam.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Farmaetika Seri D
    Tugas Farmaetika Seri D
    Dokumen8 halaman
    Tugas Farmaetika Seri D
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Tugas Farmaetika Seri H
    Tugas Farmaetika Seri H
    Dokumen8 halaman
    Tugas Farmaetika Seri H
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • FARMASI DASAR
    FARMASI DASAR
    Dokumen3 halaman
    FARMASI DASAR
    sahda sabilah luhtansa
    50% (2)
  • Seri 3 Resep 3
    Seri 3 Resep 3
    Dokumen4 halaman
    Seri 3 Resep 3
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • RESEP I Biogesic Luminal SL
    RESEP I Biogesic Luminal SL
    Dokumen4 halaman
    RESEP I Biogesic Luminal SL
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Aseton
    Aseton
    Dokumen5 halaman
    Aseton
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Keputihan
    Keputihan
    Dokumen10 halaman
    Keputihan
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Tabel 3.1: Pengamatan Praktikum Obat Topikal Antiseptik-Desinfektan
    Tabel 3.1: Pengamatan Praktikum Obat Topikal Antiseptik-Desinfektan
    Dokumen5 halaman
    Tabel 3.1: Pengamatan Praktikum Obat Topikal Antiseptik-Desinfektan
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Cover Ulfa
    Cover Ulfa
    Dokumen7 halaman
    Cover Ulfa
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • PCT (Parasaetamoll)
    PCT (Parasaetamoll)
    Dokumen6 halaman
    PCT (Parasaetamoll)
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Sifat Fisik Bahan Pangan
    Sifat Fisik Bahan Pangan
    Dokumen7 halaman
    Sifat Fisik Bahan Pangan
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Ni
    Ni
    Dokumen64 halaman
    Ni
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Cover Bilun
    Cover Bilun
    Dokumen7 halaman
    Cover Bilun
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH
    MAKALAH
    Dokumen19 halaman
    MAKALAH
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Makalah Hadist COVER
    Makalah Hadist COVER
    Dokumen3 halaman
    Makalah Hadist COVER
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Cover Bilun
    Cover Bilun
    Dokumen7 halaman
    Cover Bilun
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Fidyah
    Fidyah
    Dokumen5 halaman
    Fidyah
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Makalah Bahasa Indonia
    Makalah Bahasa Indonia
    Dokumen17 halaman
    Makalah Bahasa Indonia
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Cover Swamedikasi Nia
    Cover Swamedikasi Nia
    Dokumen4 halaman
    Cover Swamedikasi Nia
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Spektrofotometri Ultra-Violet (Uv)
    Spektrofotometri Ultra-Violet (Uv)
    Dokumen11 halaman
    Spektrofotometri Ultra-Violet (Uv)
    WimalaPermatasari
    100% (2)
  • Saluran Kemih Unia
    Saluran Kemih Unia
    Dokumen5 halaman
    Saluran Kemih Unia
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Ni
    Ni
    Dokumen64 halaman
    Ni
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Segalanya Tentang Puasa PDF
    Segalanya Tentang Puasa PDF
    Dokumen35 halaman
    Segalanya Tentang Puasa PDF
    sahda sabilah luhtansa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen13 halaman
    Bab I
    meriseptsihite
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen13 halaman
    Bab I
    meriseptsihite
    Belum ada peringkat