Tigger Case Dengan Klien Ulkus Peptikum
Tigger Case Dengan Klien Ulkus Peptikum
Di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah
Disusun oleh
Kelompok :6
Kelas : 2A
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
I. PENGKAJIAN
a. Identitas
a. Biodata Pasien
Umur : 35 th
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
b. Penanggung Jawab
Umur : 41 th
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Hub. dg px : Suami
Di RS :
b. Eliminasi
Di Rumah:
Px mengatakan BAB 1x sehari, tidak ada darah, lendir, konstipasi
lembek.
Di RS :
Px tidur ± 8-9 jam perhari. Mulai jam 21.00 WIB sampai 04.00
WIB
Di RS :
Px tidur ± 5-7 jam perhari. Mulai jam 22.00 WIB sampai 05.00
WIB
d. Aktivitas Fisik
Di Rumah:
Di RS :
e. Personal Hygiene
Di Rumah:
Di RS :
Di RS :
d. Data Psikososial
a. Status Emosi
Emosi px stabil
b. Konsep Diri
Body Image :
Self Ideal :
Self Esteem :
Self Performance :
Self Identity :
Role :
b. Kesadaran
c. Tanda-tanda Vital
S : 385ºC Rr : 24 x/m
BB awal : 58 kg BB skrg : 54 kg
d. Kepala
- Wajah : Wajah px simetris, tidak ada lesi, pipi tirus.
- Rambut : Rambut hitam pendek, tidak ada lesi dan kotoran.
- Mata : Posisi simetris kanan dan kiri, pupiol isokhor,
fungsi penglihatan baik.
- Hidung : Simetris kanan dan kiri, tidak ada sekret dan lesi,
fungsi penciuman baik.
- Telinga : Simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen.
- Mulut : Simetris, mukosa bibir kering.
e. Leher
f. Dada Thorax
Perkusi : tympani.
h. Ekstremitas
Atas :
Tangan kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, akral hangat, sendi bisa
digerakkan normal.
Bawah :
Kaki kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, akral hangat, sendi bisa
digerakkan normal.
i. Genetalia
Tidak terkaji.
6. Pemeriksaan Penunjang
Pada tanggal 16 Juli 2012 dilakukan tes laboratorium dengan hasil sbb :
Antasida Antikolinergik
DO :
- Keadaan umum pasien
lemah
- Skala nyeri berada pada
skala nyeri 8
- Nadi 107 x/menit
- Pasien tampak meringis
DO :
- Keadaan umum pasien
kurang
- Makanan pasien tidak
pernah habis
- BB awal : 58 kg
BB MRS : 54 kg
- GCS : 4 4 4
DO :
Penonjolan besar berbentuk
nodular pada kurvatura minor
lambung melalui pemeriksaan
radiogram dengan barium.
2. Resiko infeksi b/d perforasi lambung, Setelah dilakukan intervensi Aktivitas Keperawatan :
ditandai dengan: keperawatan selama 3x 24 jam, Infection Control 1. Makan makanan
diharapkan (NOC) 1. Anjurkan pasien untuk tidak yang dapat
DS : Kontrol Resiko : Proses Infeksi makan makanan yang dapat mengiritasi
-
Ditingkatkan ke : mengiritasi lapisan lambung lambung bisa
DO : 1 devisiasi berat dari kisaran 2. Berikan jadwal minum sedikit menambah
Penonjolan besar berbentuk
normal/sangat berat tapi sering. keparahan
nodular pada kurvatura minor
lambung melalui pemeriksaan 2 devisiasi cukup berat dari 3. Ajarkan klien tentang manfaat infeksi.
radiogram dengan barium. kisaran normal/berat minum
3 devisiasi sedang dari kisaran 2. Mengurangi
normal /cukup dorongan yang
normal/ringan memperberat
normal/ringan penurunan