PENDAHULUAN
1
2
3
4
a) Pembuatan primer.
Pembuatan primer ini digunakan untuk menghentakkan blasting agent
dengan menggunakan detonator
b) Pengisian lubang ledak
Sebelum melakukan pengisian lubang ledak, harus dilakukan terlebih
dahulu adalah dengan pemeriksaan keadaan lubang, pada saat
pengisian, harus dilakukan secara hati-hati. Hindari pemakaian leg wire
yang pendek. Jangan melakukan pemadatan primer dan diameter primer
harus lebih kecil dari diameter lubang ledak. Setelah primer dimasukkan,
maka tahapan selanjutnya adalah pengisian dengan bahan ledak. jika
bahan ledak yang digunakan adalah ANFO, jangan dilakukan pemadatan.
Dan pengisian ini dilakukan paling banyak dua per tiga dari kedalaman
lubang
c) Stemming
Stemming adalah pemberian tanah liat atau cutting pemboran yang dibuat
cukup padat untuk meminimalisir suara peledakan.
d) Tie Up
Tie Up adalah proses perangkaian lubang ledak
e) Pengamanan lapangan
Proses pengamanan lapangan ini bertujuan untuk mencegah hal yang
tidak diinginkan untuk alat maupun pekerja.
5. Proses Peledakan Dengan Menggunakan Blasting Machine
3.1 Tugas
1. Buat resume (dalam bentuk paragraf) mengenai kepmen 555 dan
PeraturanKepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 tahun
2008 tentang Pengawasan, Pengendalian dan Pengamanan Bahan
Peledak Komersilserta beri tanggapan hubungan antara kedua peraturan
tersebut dengan kegiatan teknis peledakan.
2. Cari spesifikasi peralatan dan perlengkapan peldakan dari perusahaan
yang bergerak di bidang peledakan minimal 2 alat bor, peralatan dan
perlengkapan dari 5 perusahaan yang bergerak di bidang peledakan.
(Terlampir)
3.2 Pembahasan
3.2.1 Permohonan Izin Gudang Handak.
Berdasarkan Kepmen No. 555 tahun 1995 pasal 52 tentang izin gudang
handak, bahwa bahan ledak yang diizinkan untuk dipakai ialah bahan peledak
yang disimpan pada bahan ledak yang terletak di wilayah usaha pertambangan.
Jika gudang terletak di luar wilayah usaha pertambangan, maka harus memiliki
izin dari Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang. Permohonan izin harus
melampirkan gambar konstruksi gudang dengan skala 1:100 dan gambar situasi
gudang handak dengan skala 1:500. Permohonan izin gudang handak juga
harus dilengkapi dengan peta dan spesifikasi rancangan gudang bahan peledak.
3.2.2 Tata Cara Penyimpanan Bahan Ledak
Bahan ledak harus disimpan dalam kemasan aslinya dan dicantumkan
tanggal penyerahan bahan ledak tersebut. Bahan ledak peka detonator harus
disimpan terpisah dengan bahan ledak lainnya. Bahan peledak peka primer
dapat disimpan di dalam gudang bahan ledak peka primer secara bersamaan.
Temperatur yang diizinkan untuk gudang bahan ledak tidak boleh melebihi 55
9
10
derajat Celcius untuk bahan ramuan dan tidak boleh melebihi 35 derajat Celcius
untuk peka detonator.
3.2.3 Masa Berlaku Gudang Bahan Ledak
Terdapat tiga macam gudang bahan ledak, di antaranya gudang bahan
ledak sementara, transit dan utama. Gudang bahan ledak sementara hanya
berlaku selama 2 tahun. Sedangkan gudang bahan ledak transit dan utama
berlaku untuk 5 tahun.
3.2.4 Pengamanan Gudang Bahan Peledak
Berdasarkan pasal 54 tentang Pengamanan Gudang Bahan Ledak di
dalam Kepmen No. 555 tahun 1995, bahwa setiap gudang harus memiliki
termometer, tanda “dilarang merokok” dan alat pemadam api. Di sekitar gudang
juga harus dilengkapi lampu penerangan dan harus dijaga selama 24 jam.
Segala pihak yang berkepentingan terhadap gudang harus memiliki standar
pakaian keamanan seperti sepatu keamanan dan juga dilarang membawa alat
seperti korek dan alat yang dapat menimbulkan percikan api.
BAB IV
KESIMPULAN
11
12
DAFTAR PUSTAKA