Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN TUGAS BESAR

SI-3112 STRUKTUR BETON

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah SI-3151 Irigasi dan Drainase

Dosen:
Erwin Lim ST, MT, Ph.D.

Asisten:
Jeffersson Yomantara 15015094
Ferry Indra 15015022
Gelasius Galvindy 15015116

Disusun oleh:
Aulia Akhtiar Daenulhaq 15016139

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018

i
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Besar Struktur Beton ini telah diperiksa dan disetujui serta memenuhi ketentuan layak
untuk dikumpulkan guna kelulusan mata kuliah SI-3112 Struktur Beton Semester Ganjil
Tahun Akademik 2018/2019.

Asisten Tugas Besar Asisten Tugas Besar Asisten Tugas Besar


SI-3112 Struktur Beton SI-3112 Struktur Beton SI-3112 Struktur Beton

Jeffersson Yomantara Ferry Indra Gelasius Galvindy


15015094 15015022 150150

Dosen Mata Kuliah

Erwin Lim ST, MT, Ph.D.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan sebaik-
baiknya. Laporan Tugas Besar SI-3112 Struktur Beton ini dibuat sebagai syarat kelulusan Mata
Kuliah SI-3112 Struktur Beton, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Laporan tugas besar ini merupakan laporan yang
berisi proses dan hasil aplikasi dari Mata Kuliah SI-3112 Struktur Beton yang telah dilakukan
oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil angkatan 2016.

Penyelesaian laporan tugas besar ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang senantiasa
membantu, mendukung, serta memberikan kritik dan saran kepada kami dalam berbagai bentuk.
Sehingga, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua yang selalu mendoakan serta memberikan dukungannya dalam proses
penyelesaian laporan ini.

2. Dosen Mata Kuliah SI-3112 Struktur Beton, yaitu Erwin Lim ST, MT, Ph.D.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas besar ini masih belum sempurna, baik dari segi
isi dan metode penulisan. Oleh karena itu, penulis tetap mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sekalian apabila memang masih terdapat kesalahan dalam penulisan laporan tugas
besar Irigasi dan Drainase ini. Terakhir, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pembaca dan semoga laporan tugas besar ini dapat bermanfaat.

Bandung, Desember 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii

DAFTAR ISI............................................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

2.1 Flowchart ..................................................................................................................... 2

P-M Curve.......................................................................................................................... 2

2.2 Cara Kerja Program ..................................................................................................... 6

2.2.1 Fungsi beta ........................................................................................................... 6

2.2.2 Fungsi fungsi(c) ................................................................................................... 6

2.2.3 Fungsi PureBending(c) ........................................................................................ 7

2.2.4 Fungsi Phi ............................................................................................................ 8

2.2.5 Fungsi Reduksi..................................................................................................... 8

2.2.6 Fungsi Hitung_I_Beton ........................................................................................ 8

2.2.7 Fungsi I_Steel ...................................................................................................... 9

2.2.8 Fungsi I_Steel_Cracked ....................................................................................... 9

BAB III PERHITUNGAN ....................................................................................................... 10

BAB IV KESIMPULAN ......................................................................................................... 13

LAMPIRAN ............................................................................................................................. 14

iv
v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Flowchart Program (1) .......................................................................................... 3


Gambar 2. 2 Flowchart Program (2) .......................................................................................... 3
Gambar 2. 3 Flowchart Program (3) .......................................................................................... 4

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pembuatan kolom, biasanya menggunakan beton bertulang karena disamping bisa
menahan tekan juga bisa menahan tarik. dalam beton bertulang, untuk mengetahui kekuatannya
bisa menggunakan metode sectional analysis salah satunya uniaxial bending untuk mengetahui
PM curve dan momen kurvatur.
Dalam menentukan PM curve dan momen kurvatur tubes ini, bisa menggunakan program
kesipilan atau menggunakan algoritma. dalam tugas besar ini kami menggunakan algoritma
dengan menggunakan bahasa pemograman python.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara membuat sebuah program sectional analysis dengan input sebagai berikut.
1) Geometri penampang (panjang x lebar).
2) Layout tulangan (posisi dan diameter tulangan).
3) Material properties (kuat tekan rencana beton, fc’, dan tegangan leleh baja tulangan,
fy).
4) Gaya tekan.
Output yang diharapkan adalah:
1) Kurva hubungan momen-kurvatur.
2) Kurva hubungan P-M dari penampang yang diberikan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari tugas besar ini adalah membuat sebuah program sectional analysis dengan
input sebagai berikut.
1) Geometri penampang (panjang x lebar).
2) Layout tulangan (posisi dan diameter tulangan).
3) Material properties (kuat tekan rencana beton, fc’, dan tegangan leleh baja tulangan,
fy).
4) Gaya tekan.
Output yang diharapkan adalah:
1) Kurva hubungan momen-kurvatur.
2) Kurva hubungan P-M dari penampang yang diberikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Flowchart
P-M Curve

Mulai program

Input parameter yang diinginkan:


1. Tegangan leleh baja tulangan (f yield)
2. Kuat tekan rencana kolom (fc’ beton)
3. Dimensi penampang kolom:
a. Lebar penampang (b)
b. Tinggi penampang (h)

Perhitungan regangan yield baja tulangan:


𝑓𝑦
𝜀𝑦 =
200000

Perhitungan luas penampang kolom:


𝐴𝑔 = 𝑏 ∗ ℎ

Input jumlah tulangan


Input data
layout Input lokasi tulangan (dalam
tulangan koordinat x dan y)

Input diameter tulangan

Continue

2
Gambar 2. 1 Flowchart Program (1)

Continued

Perhitungan luas penampang


setiap tulangan (As)

Fungsi perhitungan centroid

Fungsi perhitungan β berdasarkan fc’

Fungsi perhitungan Cc dan Mc

Fungsi perhitungan εs dan fs setiap


tulangan

Mendefinisikan setiap fungsi Fungsi perhitungan Cs dan Ms


masing-masing tulangan

Fungsi perhitungan pure bending


(Mo)

Fungsi perhitungan strength reduction


factor (φ)

Fungsi perhitungan P reduksi (φPn)

Perhitungan Ast

Perhitungan φPn ketika Mn = 0 (titik 0,0)

Perhitungan Cs, Cc, Ts masing-masing


tulangan dan Pn dan Mn beserta
reduksinya (φPn, φMn)

Continue

Gambar 2. 2 Flowchart Program (2)

3
Continued

Output berupa:
1) Plot grafik berdasarkan nilai Pn dan Mn dan 𝜙𝑃𝑛 dan
𝜙𝑀𝑛 dari proses sebelumnya
2) Gambar penampang kolom
Dalam format html.

Gambar 2. 3 Flowchart Program (3)

4
Moment-Curvature Diagram

Start

Mencari sumbu
netral Uncracked

Menghitung I Beton dan


I Baja Uncracked

Menghitung Mcr

Menghitung sumbu
netral Cracked Section

Menghitung I Beton dan


I Baja Cracked

Menghitung Moment dan Curvature untuk titik:


1. Mcr
2. Mcr-dengan Curvature yang beda
3. End-of-Elastic
4. Nominal Capacity

Selesai

5
2.2 Cara Kerja Program
Dalam tugas besar ini, saya diminta membahas cara kerja program untuk mengetahui
mekanisme kerja program. Maka, diambil sebagian flowchart pada bagian perhitungan untuk
memperjelas bagaimana program yang kami buat dapat menghasilkan output yang diminta.
2.2.1 Fungsi beta

Berdasarkan script diatas, nilai 𝛽 ditentukan sebagai berikut.


0,05(𝑓𝑐 − 30)
𝛽 = 0,85 −
7
Jika 𝛽 > 0,85, diasumsikan 𝛽 = 0,85.
Jika 𝛽 < 0,65, diasumsikan 𝛽 = 0,65.
2.2.2 Fungsi fungsi(c)

Berdasarkan script diatas, fungsi(c) bertujuan untuk mencari nilai P dan M dengan nilai
X dan Y tertentu. Nilai P dan M ditentukan sebagai berikut.
Langkah 1: Menentukan nilai a
𝑎 = 𝑐 × 𝑏𝑒𝑡𝑎(𝑓𝑐)
beta(fc) merupakan fungsi sebelumnya untuk menentukan nilai 𝛽

6
Langkah 2: Menentukan nilai Cc
𝐶𝑐 = 0,85 . 𝑓𝑐 . 𝑎 . 𝑏
Langkah 3: Menentukan nilai Mc
𝑎
𝑀𝑐 = 𝐶𝑐 (ℎ − 𝑌 − )
2
Langkah 4: Iterasi tulangan
𝐹𝑠(𝑖) = (𝑓𝑠(𝑖) − 0,85𝑓𝑐)𝐴𝑠(𝑖)

𝑀𝑠(𝑖) = (−𝑌 + 𝑌𝑠(𝑖) )𝐹𝑠(𝑖)

Langkah 5: Menentukan P dan M


𝑛=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

𝑃= ∑ 𝐹𝑠(𝑖) + 𝐶𝑐
𝑖=0
𝑛=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

𝑀= ∑ 𝑀𝑠(𝑖) + 𝑀𝑐
𝑖=0

2.2.3 Fungsi PureBending(c)

Script di atas digunakan untuk menghitung nilai P saat kondisi pure bending. Algoritma
perhitungan pure bending dapat dilihat sebagai berikut.
Langkah 1: Perhitungan nilai a
𝑎 = 𝛽. 𝑐
Langkah 2: Perhitungan nilai Cc
𝐶𝑐 = 0,85. 𝑓𝑐. 𝑎. 𝑏
Langkah 3: Perhitungan nilai εsi, fs, dan Fs
𝑌𝑠𝑖 + 𝑐 − ℎ
𝐸𝑠𝑖 = (𝐸𝑐𝑢)
𝑐
7
𝐸𝑠𝑖
Jika |𝐸𝑠𝑖 | < 𝐸𝑦, 𝑓𝑠𝑖 = 𝐸
𝑦 .𝑓𝑦

Jika |𝐸𝑠𝑖 | > 𝐸𝑦, ada dua kemungkinan yaitu:


Jika 𝐸𝑠𝑖 > 0, 𝑓𝑠𝑖 = 𝑓𝑦
Jika 𝐸𝑠𝑖 < 0, 𝑓𝑠𝑖 = −𝑓𝑦
𝐹𝑠𝑖 = (𝑓𝑠𝑖 − 0,85𝑓𝑐)𝐴𝑠𝑖
Langkah 4: Perhitungan momen pure bending (P)
𝑛=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

𝑃= ∑ 𝐹𝑠 + 𝐶𝑐
𝑖

Fungsi inilah yang akan diiterasi sampai mendapatkan P=0

2.2.4 Fungsi Phi

Berdasarkan script diatas, fungsi “cari_phi(𝜀𝑡 )” bertujuan untuk mencari nilai 𝜙 yang
ditentukan sebagai berikut.
(𝜀𝑡 − 0,002)250
𝜙 = 0,65 +
3
Jika 𝜀𝑡 < 0,002, 𝜙 = 0,65
Jika 𝜀𝑡 > 0,005, 𝜙 = 0,9

2.2.5 Fungsi Reduksi

Berdasarkan script tersebut, 𝜙P dan 𝜙M ditentukan sebagai berikut


𝜙P = P × cari_phi(εs )
𝜙M = M × cari_phi(εs )
2.2.6 Fungsi Hitung_I_Beton

8
Fungsi ini akan mengembalikan nilai inersia untuk penampang persegi panjang dengan
lebar b dan tinggi h, yang ditransformasikan sejauh (h/2-sumbu netral)
2
1 ℎ
𝐼𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 = × 𝑏 × ℎ3 + 𝑏 × ℎ × ( − 𝑌̅)
12 2
2.2.7 Fungsi I_Steel

Fungsi ini akan mengembalikan inersia untuk baja dengan penampang yang sudah
ditransformasikan.
2
𝐼𝑏𝑎𝑗𝑎 = 𝐴𝑠𝑖 × 𝑑𝑠𝑖 × (𝑛 − 1)

2.2.8 Fungsi I_Steel_Cracked

Fungsi ini akan mengembalikan Inersia untuk baja pada penampang Cracked (sudah
retak). Untuk tulangan tarik:
2
𝐼𝑏𝑎𝑗𝑎 𝑐𝑟𝑎𝑐𝑘𝑒𝑑 = 𝐴𝑠𝑖 × 𝑑𝑠𝑖 ×𝑛

Untuk tulangan tekan:


2
𝐼𝑏𝑎𝑗𝑎 𝑐𝑟𝑎𝑐𝑘𝑒𝑑 = 𝐴𝑠𝑖 × 𝑑𝑠𝑖 × (𝑛 − 1)

9
BAB III
PERHITUNGAN
Masalah yang dipakai:

Perhitungan dengan program (satuan dalam N untuk P dan Nm untuk M):

10
Analisis Hasil:
1 Untuk pure compression, terdapat perbedaan yang kecil, yaitu:
4616 − 4654
× 100% = 0.816%
4654

11
Perbedaan ini terjadi karena asumsi-asumsi yang dibulatkan pada perhitungan,
misalnya: sebenarnya luas baja D29 adalah 660 mm2 namun di soal diberitahu bahwa
luasnya adalah 645 mm2.
2 Kondisi Balanced:
Saat kondisi Balanced, nilai Pu dan Mu contoh perhitungan maupun dengan program
tidak berbeda jauh. Pu dari perhitungan adalah 150 sedangkan dari program didapat
Pu=149.
Moment Curvature Diagram

12
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Program analisis penampang dapat dibuat dengan bahasa Python dengan Input:
1 Geometri penampang (panjang x lebar).
2 Material properties (kuat tekan rencana beton, fc’, dan tegangan leleh baja tulangan, fy).
3 Layout tulangan (posisi dan diameter tulangan).
Dan Output:
4 Kurva hubungan momen-kurvatur dalam format HTML.
5 Kurva hubungan P-M dari penampang yang diberikan dalam format HTML.
Program ini mampu melakukan analisis penampang persegi panjang dengan layout tulangan
sesuai dengan input. Line of Code dari Program ini diberikan pada lampiran. Runtime dari
program ini pada CPU AMD-A10 8700P hanya memakan waktu 15 ms. Karena waktu program
bekerja sudah sangat rendah, maka tidak diperlukan optimasi lebih lanjut.
4.2. Saran
Saran dalam mengerjakan tugas besar SI-3112 Struktur Beton bagian pemrograman ini
antara lain:
1. Kuasai materi terlebih dahulu sebelum memulai pemrograman. Apabila algoritma dan
diagram alirnya sudah jelas, barulah mulai untuk membuat programnya.
2. Kuasai dasar-dasar bahasa pemrograman yang digunakan, dalam Tugas Besar ini
digunakan bahasa Python. Apabila terdapat kesulitan dalam bahasa pemrogramannya,
usahakan untuk membaca dokumentasi yang ada di internet ataupun buku.
3. Usahakan untuk membuat clean code, yaitu kode yang mudah dimengerti dan dibaca.
Sebaiknya tidak menyingkat variabel-variabel agar lebih mudah untuk dipahami.

13
LAMPIRAN
# In[55]:

import numpy as np
import matplotlib as mp
import scipy as sp
from scipy import optimize
from bokeh.plotting import figure, output_file, show

Ecu=0.003
Mod_Elastisitas_Baja=200000

# In[56]:

print("Selamat datang di program Menghitung P-M Curve")

# In[109]:

fy=float(input("Masukkan f yield tulangan anda (MPa):"))


fc=float(input("Masukkan f'c beton anda (MPa):"))
Ey=fy/Mod_Elastisitas_Baja
Ec=4700*(fc**0.5)
K=(Mod_Elastisitas_Baja-Ec)/Ec
print("Masukkan dimensi penampang kolom anda (dalam mm):")
b=float(input("Lebar="))
h=float(input("Tinggi="))

Ag=b*h

# In[110]:

N=int(input("Masukkan jumlah tulangan anda:"))


Xs=np.empty((N))
Ys=np.empty((N))
Ds=np.empty((N))
As=np.empty((N))
Es=np.empty((N))
Fs=np.empty((N))
fs=np.empty((N))
Ms=np.empty((N))
Pn=np.empty((7))
Mn=np.empty((7))
P_phi=np.empty((7))
M_phi=np.empty((7))
Es_min=np.empty((7))
c=np.empty((7))

14
# In[111]:

for i in range (N):


print("Masukkan data tulangan ke-",i+1," anda")
Xs[i]=float(input("X:"))
Ys[i]=float(input("Y:"))
Ds[i]=float(input("D:"))
As[i]=(Ds[i]/2)**2*np.pi
Ymin=min(Ys)
d=h-min(Ys)

# In[112]:

output_file("Penampang.html")

Beton = figure()

Beton.circle(Xs, Ys, radius=Ds/2, color="navy", alpha=0.5)


Beton.line([0,b,b,0,0],[h,h,0,0,h],line_width=10)
show(Beton)

# In[113]:

def cari_centroid ():


global fc, Ey, b, h, Xs, Ys, As, X, Y
Ec=4700*(fc**0.5)
K=(Mod_Elastisitas_Baja-Ec)/Ec
Y=(b*h*h/2+K*sum(Ys*As))/(b*h+K*sum(As))
X=(b*b*h/2+K*sum(Xs*As))/(b*h+K*sum(As))

def __beta__(fc):
beta=0.85-0.05*(fc-30)/7
if beta>0.85:
beta=0.85
elif beta<0.65:
beta=0.65
return beta

def fungsi(c):
global Es, fs, Fs, Ms, Xs, Ys, Ecu, Ey, fy, As, h, b, fc, X, Y
a=c*__beta__(fc)
Cc=0.85*fc*a*b
Mc=Cc*(h-Y-a/2)

for i in range (N):


Es[i]=(Ys[i]+c-h)/c*Ecu
if abs(Es[i])<Ey:
fs[i]=Es[i]/Ey*fy
else:
if Es[i]>0:
fs[i]=fy
if Es[i]<0:

15
fs[i]=-fy
Fs[i]=(fs[i]-0.85*fc)*As[i]
Ms[i]=(-Y+Ys[i])*Fs[i]
P=sum(Fs)+Cc
M=sum(Ms)+Mc
return P, M

def PureBending(c):
global Es, fs, Fs, Ms, Xs, Ys, Ecu, Ey, fy, As, h, b, fc
a=c*__beta__(fc)
Cc=0.85*fc*a*b

for i in range (N):


Es[i]=(Ys[i]+c-h)/c*Ecu
if abs(Es[i])<Ey:
fs[i]=Es[i]/Ey*fy
else:
if Es[i]>0:
fs[i]=fy
if Es[i]<0:
fs[i]=-fy
Fs[i]=(fs[i]-0.85*fc)*As[i]
P=sum(Fs)+Cc
return P

def cari_phi(Et):
if Et<0.002:
Strength_Reduction_Factor=0.65
elif Et>0.005:
Strength_Reduction_Factor=0.9
else:
Strength_Reduction_Factor=0.65+(Et-0.002)*250/3
return Strength_Reduction_Factor

def Reduksi (P,M,Es):


phi=cari_phi(Es)
return P*phi, M*phi

# In[114]:

cari_centroid()
print (X, Y)

# In[115]:

Ast=sum(As)
Pn[0]=0.85*fc*(Ag-Ast)+fy*Ast
Mn[0]=0
Es_min[0]=min(Es)
P_phi[0],M_phi[0]=Reduksi(Pn[0],Mn[0],Es_min[0])

# In[116]:

16
c[1]=d
c[2]=d/(Ecu+Ey/2)*Ecu
c[3]=d/(Ecu+Ey)*Ecu
c[4]=d/(Ecu+0.005)*Ecu
c[5]=optimize.newton(PureBending,c[4])

for i in range (1,6):


Pn[i],Mn[i]=fungsi(c[i])
Es_min[i]=min(Es)
P_phi[i],M_phi[i]=Reduksi(Pn[i],Mn[i],Es_min[i])

# In[130]:

Pn[6]=-fy*sum(As)
Ms=(Ys-Y)*fy
Mn[6]=sum(Ms)
P_phi[6],M_phi[6]=Reduksi(Pn[6],Mn[6],Es_min[6])
hitung=np.array([1,2,3,4,5,6,7])
print ("1.Pure Compression,\n 2.Point Between Balanced and Compression 1, \n 3.Point
Between Balanced and Compression 2,\n 4.Balanced,\n 5.Between Balanced and Pure
Bending,\n 6.Pure Bending,\n 7.Pure Tension")
for i,j,k,l,m in zip(Pn,Mn,P_phi,M_phi,hitung):
print (m,"-> Pn= ","%.2f" %i,", Mn= ","%.2f" % j,", P_phi= ","%.2f" % k,", M_phi=
","%.2f" %l)

# In[118]:

from bokeh.plotting import figure, output_file, show

# output to static HTML file


output_file("lines.html")

# create a new plot with a title and axis labels


p = figure(title="P-M Diagram Curve", x_axis_label='M', y_axis_label='P')

# add a line renderer with legend and line thickness


p.line(Mn, Pn, legend="Nominal", line_width=2, color="navy")
p.line(M_phi, P_phi, legend="Reduced", line_width=2, color="firebrick")
p.circle(Mn, Pn, size=20, color="navy",alpha=0.5)
p.circle(M_phi, P_phi, size=20, color="firebrick",alpha=0.5)
# show the results
show(p)

# # Moment Curvature Diagram

# ### Uncracked

# In[131]:

17
centroid=Y
centroid

# In[132]:

def Hitung_I_Beton(b, h, y):


return (1/12)*b*h**3+b*h*(h/2-Y)**2

# In[133]:

I=np.empty(N)
def I_Steel(centroid):
global Mod_Elastisitas_Baja, fc, h, Ys, As
Ec=4700*(fc**0.5)
K=(Mod_Elastisitas_Baja-Ec)/Ec
I=As*K*((h-centroid-Ys)**2)
return I
def I_Steel_Cracked (centroid):
global Mod_Elastisitas_Baja, fc, h, Ys, As, N
Ec=4700*(fc**0.5)
K=(Mod_Elastisitas_Baja-Ec)/Ec
for i in range (N):
if h-Ys[i]<centroid:
I[i]=As[i]*K*((h-centroid-Ys[i])**2)
else:
I[i]=As[i]*(K+1)*((h-centroid-Ys[i])**2)
return I

# In[134]:

I=I_Steel(centroid)
I_Total=Hitung_I_Beton(b,h,centroid)+ np.sum(I_Steel(centroid))

# In[135]:

I_Total

# In[136]:

fcr=0.62*np.sqrt(fc)
Mcr=fcr*I_Total/(h-centroid)

# In[137]:

Mcr

18
# In[138]:

Curvature=np.empty((6))
Moment=np.empty((6))
Curvature[0]=0
Moment[0]=0

# In[139]:

Ec=4700*(fc**0.5)
epsilon_beton=fcr/Ec
Curvature[1]=epsilon_beton/(h-centroid)
Moment[1]=Mcr

# ## Cracked

# In[140]:

AYs=np.empty(N)
def Centroid_Cracked(c):
global Ys, As, b, Mod_Elastisitas_Baja, fc, N, h
Ec=4700*(fc**0.5)
K=(Mod_Elastisitas_Baja-Ec)/Ec
luas_beton=b*c
y_beton=c/2
AY_beton=luas_beton*y_beton
for i in range (N):
if h-Ys[i]<c:
AYs[i]=As[i]*K*(c-h+Ys[i])
else:
AYs[i]=As[i]*(K+1)*(c-h+Ys[i])
return (AY_beton+np.sum(AYs))
c_cracked=optimize.newton(Centroid_Cracked,Y)

# In[141]:

c_cracked

# In[142]:

I_cracked=1/3*b*c_cracked**3+np.sum(I_Steel_Cracked(c_cracked))

# In[143]:

19
I_cracked

# In[144]:

Ec=4700*(fc**0.5)
Curvature[2]=Mcr/(Ec*I_cracked)
Moment[2]=Mcr

# ## End of Elastic Range

# In[145]:

##Saat Baja Leleh


curvature_baja=fy/(h-Ymin-c_cracked*Mod_Elastisitas_Baja)
Bajaduluan=curvature_baja*Ec*I_cracked
##Saat Beton mencapai limit
curvature_beton=0.7*fc/Ec/c_cracked
Betonduluan=curvature_beton*Ec*I_cracked

if Bajaduluan>Betonduluan:
Curvature[3]=curvature_baja
Moment[3]=Bajaduluan
else:
Curvature[3]=curvature_beton
Moment[3]=Betonduluan

# ## Inelastic Behavior (Nominal Capacity)

# In[146]:

Curvature[4]=0.003/c[5]
Moment[4]=Mn[5]
Curvature[5]=0.006/c[5]
Moment[5]=Mn[5]

# In[147]:

# output to static HTML file


output_file("lines.html")

# create a new plot with a title and axis labels


MomentCurvature = figure(title="M-Curvature Diagram ", x_axis_label='Curvature',
y_axis_label='M')

# add a line renderer with legend and line thickness


MomentCurvature.line(Curvature, Moment, legend="Nominal", line_width=2,
color="navy")
MomentCurvature.circle(Curvature, Moment, size=20, color="navy",alpha=0.5)
# show the results

20
show(MomentCurvature)

21

Anda mungkin juga menyukai