Anda di halaman 1dari 18

Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah member
limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan
akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban
Islam, dan juga sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang
semoga bermanfaat.
Makalah ini, kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah
sempurna dan masih banyak lagi kesalahan serta kekurangan.
Maka dari itu kami , sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan
pesan dari semua yang membaca makalah ini. Terutama dosen mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kelompok kami.
Wassalamua’laikum wr,wb.

Medan, 2 April 2018

Penulis
Perang-Perang pada Masa Rasulullah

1. Perang Badar (17 Ramadhan tahun 2 H)

Sebab dan Jalannya Perang :


Perang Badar, terjadi setelah kurang lebih satu tahun Nabi di madinah.
Peperangan terjadi antara nabi dan kaum Musyirikin makkah. Peperangan yang
pertama ini di latarbelakangi oleh kecemburuan pihak kaum Musyrikan Makkah
terhadap kesuksesan nabi di Madinah, serta keinginan mereka untuk balas dendam
terhadap penduduk Madinah, serta keinginan mereka untuk balas dendam terhadap
penduduk madinah yang telah menerima secara terbuka kedatangan Nabi1

Perang ini merupakan salah satu perang yang terkenal dalam sejarah islam dan
disebut dengan hari bertemunya dua pasukkan. Salah satu penyebabnya adalah
bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyelidiki kabar tentang
orang-orang Quraisy yang menganggu beliau serta mengusir beliau dan para
sahabatnya dari kampung mereka mekah. Orang-orang Quraisy itu juga telah
mengambil harta kaum muslimin, serta memenjarakan dan menyiksa mereka,
Rasulullah Shallallahu wa sallam mengetahui bahwa rombongan unta orang-orang
Quraisy telah datang dari syam dalam perjalanan mereka ke kota mekah. Kafilah
tersebut telah dekat dari madinah. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam
mengajak para sahabat untuk pergi bersama beliau tanpa adanya persiapan yang
maksimal. Para sahabat yang pergi bersama Rasulullah ada sekitar tiga ratus tiga belas
orang. Mayoritas mereka adalah pejalan kaki, mereka hanya memiliki dua ekor kuda
dan tujuh puluh unta. 2

Pemimpin kafilah Quraisy waktu itu adalah Abu Sufyan bin Harb. Perang
berlangsung sengit antara kedua kelompok. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
berada di barisan terdepan hingga para sahabat berkumpul nersama Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam . Sebagian besar para sahabat memiliki semangat
kepahlawan pada perang ini, dan jelaslah pertolongan bagi kaum muslimin.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memberi semangat kepada tentaranya
dengan sabdanya yang membawa maksud dan jaminan bahwa tentara islam yang turut
serta di perang Badar dijamin masuk surga, mendengar ini, tentara islam semakin

1
Moh.Nurhakim, sejarah peradaban islam, Universitas Muhammaddiyah Malang, Malang, 2004, hlm. 33
2
Abdul Aziz bin Ibrahim Al-Umari, penaklukan dalam islam, 2014, hlm 4
berkobar-kobar semangatnya. Pada perang ini beberapa pembesarnya terbunuh seperti
Abu Jahal, Utbah bin Rabi’ah, Umayyah bin Khalaf, dan orang-orang kafir lainnya
yang berjumlah 70 orang. Mereka yang masih hidup lari dari medan perang dalam
keadaan kalah dan tidak mendapatkan apa-apa dalam perang itu.3
Kaum muslimin bersama Rasulullah SAW menetap di badar selama tiga hari
tiga malam setelah penempuran. Disana mereka mengubur orang-orang yang mati
syahid yang mencapai 14 orang. Adapun mayat orang-orang musyrik yang terbunuh
dimasukkan ke dalam sumur Badar.4 Setelah itu, rasulullah SAW bersama para
sahabat kembali ke Madinah dengan selamat dan membawa barang rampasan perang.
Maka kaum muslimin menyambutnya di madinah atas selamatnya Rasulullah SAW
dan atas pertolongan yang jelas kepada kaum muslimin.

2. Perang Uhud (Syawal tahun 3 Hijriyah)

Sebab dan Jalannya Perang :


Perang Uhud, terjadi di tahun ketiga Hijrah antara kaum muslimin dengar kafir
Makkah. Perang dilatarbelakangi oleh keinginan pihak Makkah untuk melakukan
balas dendam atas kekalahan pada perang Badar.5

Orang-orang Quraisy tidak tinggal diam setelah kekalahan mereka pada


perang badar. Oleh karena itu, mereka mulai menyiapkan untuk memerangi orang-
orang islam di madinah dan musuh orang-orang islam menguasai.6 Pada saat itu
sampaila secara rinci mengenai gerakan kaum Quraisy kepada Rasululah SAW dari
mata-matanya di mekah.

Orang-orang Quraisy telah turun di salah satu lembah di dekat madinah.


Dalam perjalanan nya menuju uhud itu, pemimmpin orang-orang munafik yang
bernama Abdullah bin Ubay bin salul kembali ke madinah bersama sepertiga tentara
yang sangat ingin meninggal kan rasulullah SAW. Ibnu ubai mengra bahwa dia
kembali ke madinah karena dia melihat berada di madinah lebih baik.7

3
Al-Umari,Abdul Aziz bin Ibrahim, penaklukan dalam islam, 2014, hlm 13
4
Loc.cit
5
Moh.Nurhakim, sejarah peradaban islam, Universitas Muhammaddiyah Malang, Malang, 2004, hlm. 33
6
Abdul Aziz bin Ibrahim Al-Umari, Op cit, hlm 17
7
Abdul Aziz bin Ibrahim al-Umari, penaklukan dalam islam, 2014, hlm 19
Nabi muhammad memilih sebuah gunung kecil cerada di depan kaum
muslimin yang mana di gunug kecil itu ditempatkan lima puluh orang pasukkan
pemanah. Rasulullah SAW mengangkat Abdullah bin jubair sebgai pemimpin. Dari
pihak kaum musyrik, Abu sufya momobilisasi para prajurit perang yang berjumlah
mendekati tiga ribu prajurit, empat kali lipat dari jumlah pasukan kaum muslimin.
Abu sufyan membagi kaum musyrikin menjadi beberap kelompok. Dan dia
menjadikan Khalid bin Walid sebagai pemimpin pasukan di sayap kanan.

Perang telah mulai dan kejadiannya berlangsung. Nabi muhammad SAW


mengeluarkan pedang yang dibawahnya, kemudian beliau bersabda, “siapa yang akan
mengambil hak pedang ini?” Abu Dujanah simak bin Kharsyah Ra bertanya,”Wahai
Rasulullah, apa hak pedang ini?” Nabi menjawab, “Engkau memukul kepala orang-
orang musyrik dengan pedang8

ini hingga besok. “Maka Abu Dujanah mengambil pedang itu, kemudian dia
mengeluarkan surban merah dari sakunya, lalu ia mengikatkan pada kepalanya dan
mengeluarkan surban merah dari sakunya, Maka peperangan itu dimulai. Abu dujanah
lalu berperang dengan pedang Rasulullah SAW dengan semangat kepahlawanan.
Begitu pula Hamzah Ra berperang dengan keberanian yang tiada taranya.

Salah seorang dari mereka mencoba mengejar Ra dengan tujuan untuk


membunuhnya. Maka para sahabat yang pemberani mencoba mencegah hal itu.
Rasulullah SAW menyebatkan pedangnya dan berperang dengan semangat para
pahlawan. Beliau membunuh dengan tangannya sendiri ubay bin Khalaf, orang yang
sangat ingin membunuh Nabi SAW.

Nabi muhammad SAW mengalami luka-luka pada bagian kepalanya, gigi


gerahamnya retak, dan bibirnya pecah. Ada beberapa para sahabat yang wafat dalam
membela rasulullah SAW diantaranya, Sahal bin Hunaif, Mush’ab bin umair
pembawa bendera kaum muslimin yang mati syahid di pangkuan Rasulullah SAW.
Hamzah bin abdul Muthalib Ra yang dibunuh oleh Wasyi budak seorang yang berasal
dari negeri Habasya, Sa’ad bin Ar-Rabi, Mush’ab bin Umair,Abdullah bin
jahsyi,Hanzhalah yang diberi gelar orang yang dimandikan malaikat, dan lainnya. 9

8
Ibid hlm 21
9
Abdul Aziz bin Ibrahim Al-Umari, penaklukan dalam islam, 2014, hlm 22-23
Pasukan Quraisy lalu meninggalkan medan pertempuran setelah dua puluh
empat tentara mereka terbunuh, sedangkan pasukan muslimin saling mengobati luka
di antara mereka, termasuk Rasulullah SAW dan pasukkan kaum muslimin
menyalatkan para syuhadah yang jumlanya mencapai tujuh puluh orang, kemudian
menguburkannya. Kemudian Rasulullah SAW beserta pasukkan nya kembali ke
madinah

3. Perang Fathu Makkah, Pembebasan kota mekah (20 Ramadhan, tahun


ke-8 H)

Sebab dan jalannya Perang :


Penaklukan makkah, terjadi pada 1 Januari 630 M. Semula Nabi menawarkan
kepada kaum kafir Makkah untuk berdamai, tetapi mereka menolak. Akhirnya Nabi
mengirimkan sebanyak 10.000 pasukan dari madinah yang beliau pimpin sendiri10

Sebelumnya pada perjanjian Hubaidiyah bahwa salah satu pointnya


menyebutkan, “Barangsiapa yang ingi masuk ke pihak Rasulullah dan perjanjiannya,
silahkan ia masuk dan barangsiapa yang ingin masuk ke pihak Quraisy dan
perjanjiannya, maka silahkan ia masuk, Kabilah manapun yang bergabung ke salah
satu dari ekdua klompok dianggap sebagai bagian darinya. Dan permusuhan yang
ditunjukkan kepada kabilah-kabilah tersebut dianggap sebagai permusuhan terhadap
kelompok tersebut”11

Sesuai dengan poin tersebut, maka masuklah Khuza’ah ke pihak rasulullah dan
bani Bakr ke pihak Quraisy. Kelompok mereka merasa aman dari gangguan kelompok
lain, keadaan tersebut dimanfaatkan oleh Bani Bakr untuk membalaskan dendam
lamanya terhadap Khuzaah. Pada bulan sya’ban tahun ke-8 H, pergilah Naufal bin
mu’awiyah ad-‘daily bersama sekelompok orang dari Bani Bakr untuk melakukan
penyerangan terhadap Khuza’ah. Quraish pun menyuplai senjata kepada Bani Bakr
bahkan beberapa orang pejuang mereka ikut terlibat dalam pertempuran dengan
memanfaatkan gelapnya malam, sehingga Khuza’ah terdesak di tanah Haram.12

10
Moh.Nurhakim, sejarah peradaban islam, Universitas Muhammaddiyah Malang, Malang, 2004, hlm. 35
11
Syafiyyurrahman al-mubarakfuri,Sirah Nabawiyah, Darul Haq, Jakarta, 2001, hlm. 585

12
Syafiyyurrahman al-mubarakfuri,Sirah Nabawiyah, Darul Haq, Jakarta, 2001, hlm. 586
Budail bin warqah al Khuzai kemudian pergi bersama beberapa orang dari
Khuza’ah menjumpai Rasulullah di madinah dan mengabarkan kepada beliau korban-
korban dari pihak mereka dan sokongan penuh Quraisy terhadap Bani Bakr, kemudian
mereka pun kembali ke makkah.13

Kemudian Rasulullah Saw mempersiapkan orang-orang untuk berperang.


Beliau sangat ingin orang Quraisy tidak mengetahui pergerakan nya. Oleh sebab
itu,Rasulullah SAW mengirim salah satu pasukkannya, yakni pasukkan perintis, untuk
menuju ke arah berlawanan dengan mekkah sehingga orang-orang mengira bahwa
pasukkan itu betul-betul akan menuju ke sana.

Rasulullah SAW keluar menuju mekah pada bulan Ramadhan bersama lima
ribu orang pasukkannya dari kaum muhajirin dan anshar. Turut serta pula dalam
peristiwa tersebut beberapa pasukan muslim dari kabilah Muzainnah, Sulaim, Ghifar,
Juhainnah, Tamim, dan Asad. Sehingga jumlah mereka saat mendekati mekah
mencapai sepuluh ribu orang tentara.

Nabi Shalallahu alaihi wa sallam sangat ingin sekali untuk memasuki mekah
dengan selamat tanpa harus menumpahkan darah. Oleh karena itu, ketika masuk
mekah Nabi Shalallahu Alaihi wa sallam membagi pasukkannya menjadi empat
kelompok, yang mana masing-masing kelompok masuk dari empat arah dengan
memperlihatkan kekuatannya kepada orang-orang. Sehingga, penduduk mekah
menyerah dengan kondisi itu dan mereka memeluk islam dengan penuh kedamaian. 14

Beliau memasuki mekah dengan membaca surat al-fath kemudian menuju ke


Ka’bah dan melakukan Thawaf tujuh putaran. Kemudian nabi Shalallahu Alaihi wa
sallam memanggil penjaga Ka’bah dan meminta kuncinya. Pintu Ka’bah lalu dibuka.
Nabi shallahu Alaihi wa sallam mendapat banyak gambar. Setelah itu, beliau
memerintahkan para sahabat untuk menghapusnya.15 Nabi Shalallahu Alaihi wa
Sallam berkeliling melihat patung-patung yang digantungkan dalam Ka’bah yang
jumlahnya 360 patung.

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjatuhkan semua patung yang ada,


kemudian memerintahkan para sahabat untuk mengahancurkannya. Setelah

13
Ibid hlm 587
14
Abdul Aziz bin Ibrahim Al-Umari, penaklukan dalam islam, 2014, hlm 52
15
Ibid hlm 53
Rasulullahu Alaihi wa Sallam membai’at kaum laki-laki untuk membela agama islam
dan syarat-syarat lain yang khusus untuk mereka.16

Tatkala waktu zuhur, Bilal mengumandangkan suara kebenaran dari atas


Ka’bah, yaitu adzan yang menyatakan, Allah Mahabesar, aku bersaksi bahwa tidak
ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, aku bersaksi bahwa Muhammad itu
utusan Allah.17

Demikianlah mekkah bebas dari kemusyirikan terhadap Allah Ta’alah dn


berakhirlah kekuatan orang-orang musyrik ketika itu. Mekah kini telah menjadi salah
satu kota kaum muslimin bahkan kota yang paling penting.

4. Perang Tabuk (Bulan Rajab Tahun 9 H)

Sebab dan Jalannya perang :


Mendengar akan sukses dakwah Nabi di madinah, kaisar Romawi
Heracliusmerasa terancam hingga akhirnya memutuskan melakukan penyerangan
terhdap madinah18

Pada saat dibunuhnya al-Harist bin al-Azdi, duta rasulullah oleh syurabbil bin
Amr al-Ghassani ketika dia diutus untuk membawa risalahnya kepada pemimpin
Busra. Peristiwa tersebut memaksa rasululah untuk mengirim pasukkan khusus yang
dikomandani oleh zaid bin Haritsah sehingga terjadilah pertempuran yang cukup
sengit di Mu’tah. Walaupun pada pertempuran tersebut tidak berhasil membalas
dendam terhadap orang-orang zhalim nan congkak itu, namun menyisahkan rasa takut
yang cukup besar bagi orang-orang arab yang berada di daerah yang jauh maupun
dekat. 19

Kaisar romawi tidak pernah anggap remeh dampak perang mu’tah yang begitu
besar bagi kepentingan kaum muslimin, dmeikian juga dengan banyaknya kabilah-
kabilah arab yang berambisi melepaskan diri dari kekuasaan kaisar setelah itu dan
bergabung dengan kaum muslimin. Melihat betapa pentingnya hal ini, maka belum
sampai satu tahun penuh pasca perang mu’tah, Kaisar sudah mulai menyiapkan

16
Abdul Aziz bin Ibrahim Al-Umari, penaklukan dalam islam, 2014, hlm 54
17
Loc cit
18
Moh.Nurhakim, sejarah peradaban islam, Universitas Muhammaddiyah Malang, Malang, 2004, hlm. 36
19
Syafiyyurrahman al-mubarakfuri,Sirah Nabawiyah, Darul Haq, Jakarta, 2001, hlm. 638
pasukan yang terdiri dari orang-orang Romawi dan bangsa Arab yang menjadi sub-
ordinat mereka seperti keluarga besar kabilah Ghassan dan selain mereka. Dia pun
mulai menyiapkan suatu peperangan berdarah yang amat menentukan.

Adapun niatan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memerangi bangsa


Romawi bertitik tolak dari firman Allah Ta’alah “Wahai orang-orang yang beriman
peranilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu, dan hendaklah mereka merasakan
sikap tegas darimu, dan ketahuilah bahwa allah bersama orang yang bertakwah.”
(QS.At-Taubah).20 Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam meminta para sahabatnya
untuk berinfak dalam perang ini. Para sahabat yang kaya kemudian segera
melakukannya, diantara mereka adalah Abu Bakar, Umar dan sahabat lainnya.
Sementara itu Ustman menjadi penyumbang terbesar dengan 300 unta dan 1000
dinar.21

Kaum Muslimin yang berhasil terkumpul berjumlah 30 ribu pasukkan yang


mengikuti rasul shallallahu Alaihi wa sallam. Diantara mereka terdapat 10 ribu
personil pasukkan berkuda. Jumlah pasukkan ini terbilang sebagai jumlah pasukkan
muslim terbanyak yang berhasil terbentuk selama hidup Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wa Sallam.

Rasulullallahu Alaihi Wa Sallam melanjutkan perjalanan nya hingga mencapai


tabuk. Beliau lalau tinggal di Tabuk selama lebih dari 10 malam. Pada waktu itu
bangsa Romawi telah mengetahui pergerakkan Rasullullah Shallallahu Alaihi Wa
Sallam dan kaum muslimin yang bersama beliau Rasul, bagaimana mereka sampai ke
tabuk dan seberapa besar kekuatan mereka di garis terluar perbatasan negeri romawi,
bahkan beberapa daerah yang di duduki telah masuk dalam kekuasaan Romawi.

Di sisi lain orang-orang Romawi dan para sekutunya terlihat gentar saat
mendengar kedatangan pasukan Rasulullallah mereka tidak memiliki nyali untuk
memulai maju dan berhadapan langsung orang-orang Romawi berpencar-pencar di
setiap perbatasan negeri mereka.22

Lalu Rasullullah mengutus Khalid binal-Walid bersama 420 pasukan


penungang kuda kepada raja di dumatul Jandal (sebuah tempat yang terletak 13

20
Abdul Aziz bin Ibrahim Al-Umari, penaklukan dalam islam, 2014, hlm 63
21
Ibid hlm 64
22
Syafiyyurrahman al-mubarakfuri,Sirah Nabawiyah, Darul Haq, Jakarta, 2001, hlm. 647
marhallah dari madinah dan 10 marhallah dari syam, pent) bernama Ukaidir Beliau
berkata kepada Khalid, “sesungguhnya kamu akan mendapatinya (Ukaidir) sedang
berburu sapi.” Lalu khalid pun mendatanginya. Pada saat bentengnya sudah terlihat di
pelupuk mata, keluarlah sapi itu dan menggaruk-garuk pintu istana dengan tanduknya.
Lalu Ukaidir keluar dengan berlari untuk berburu sapi tersebut, (pada saat itu sedang
bulan purnama). Khalid kemudian merintanginya dari kudanya lalu menangkapnya
serta menyerahkannya kepada Rasulullah. Beliau menjamin keamanan dirinya dan
menawarkan untuk berdamai dengan syarat menyerahkan upeti sebesar 2000 ekor
unta, 800 orang tawanan, 400 buah baju besi dan 400 buah tombak, Dia bersedia
untuk menyerahkan jizyah (upeti). 23

Kabilah-kabilah yang dahulu mengabdi kepada kekaisaran Romawi merasa


Yakin bahwa ketergantungan mereka terhadap tuan-tuan mereka terdahulu sudah
berakhir dan berpindah tangan kepada kaum muslimin. Dengan begitu, batas wilayah
Daulah Islamiyah (pemerintah islam ) bertambah luas sehingga menjadi berbatasan
langsung dengan wilayah kekuasaan Romawi. Para kaki tangan Romawi menyaksikan
sebagai besar dari akhir sepak terjang mereka. Pasukkan islam kembali dari tabuk
dengan meraih kemenangan tanpa melakukan peperangan. Dan Allah pun telah
mencukupkan peperangan ini atas orang-orang yang beriman.

5. Perang Khandaq

Pada bulan syawal tahun kelima Hijriah terjadilah perang Khandaq atau perang
Al-ahzab. Perang tersebut adalah kejadian penting sekali dalam sejarah islam. Karena
perang tersebut merupakan titik penentuan kelanjutan agama islam. Perang Khandaq
merupakan perang besar. Dalam peperangan tersebut kaum Muslimin mendapatkan
cobaan besar yang tidak ada tara bandingannya.

Sebab utamanya adalah hasutan kaum Yahudi. Sebagian pemuka Yahudi Banu Nadhir
dan Banu Wa’il datang kepada bangsa Quraisy di Mekkah. Mereka mengusulkan
kaum Quraisy untuk memerangi Rasulullah Saw. sebelumnya mereka telah mencoba
untuk berhadapan dengan kaum Muslimin. Namun mereka merasa tak mampu.
Utusan kaum Yahudi itu membujuk kaum Quraisy dengan berbagai cara. Kata kaum

23
Ibid hlm 648
Yahudi:” Kami akan mendampingi kalian sampai kami dapat menumpas
Muhammad.”

Ucapan kaum Yahudi itu membuat hati bangsa Quraisy senang dan mereka segera
giat mengadakan persiapan perang. Kemudian utusan Yahudi itu pergi ke Banu
Ghatfan untuk menghasut mereka agar bersedia memerangi Rasulullah. Utusan kaum
Yahudi itu keliling ke seluruh kabilah bangsa Arab dan mengajukan rencana
penyerbuan kota Madinah yang telah disepakati oleh kaum Quraisy

Ketika Rasulullah mendengar berita akan terjadinya penyerbuan terhadap kota


Madinah dan bergabungnya pasukan sekutu untuk memerangi kaum Muslimin, untuk
menumpas mereka sampai keakarnya, beliau menyuruh kaum muslimin untuk
mengadakan persiapan perang. Dan diputuskan pula untuk mengadakan pertahanan
dalam kota Madinah.24 Dalam kesempatan itulah Salman Al-Farisi menyarankan
menggali parit mengelilingi kota Madinah, yang dibutuhkan waktu 6 hari kerja keras
untuk menyelesaikannya.25 Rasulullah membagi tugas penggalian itu pada setiap
sepuluh orang, sahabat ditugaskan untuk menggali empat puluh hasta. Panjang parit
itu kira-kira lima ribu hasta, dalamnya tujuh sampai sepuluh hasta sedangkan lebarnya
sembilan hasta.

Rasulullah ikut menggali parit itu agar kaum Muslimin ikut berlomba-lomba dalam
mencari pahala. Karena itulah kaum Muslimin ikut beramai-ramai bekerja bersama
beliau. Walaupun diiringi dengan rasa lapar tetapi kaum Muslimin tetap bergembira
dan selalu bersyukur kepada Allah sedikit pun mereka tidak mengeluh dengan apa
yang dihadapinya. Saat menggali, para sahabat menemukan batu besar yang tidak bisa
mereka hancurkan. Saat diberitahu akan hal itu, Rasulullah mulai memukul batu itu
dengan kapaknya sambil membaca Bismillah. Disaat batu itu terpecah Rasulullah
mengucapkan takbir sambil berkata: “Aku diberi Kunci-kunci Syam.” Kemudian Pada
pukulan kedua beliau bertakbir dan berkata:”Aku diberi Kunci-kunci Persia.”
Kemudian beliau memukul batu ketiga kalinya dengan mengucapkan takbir seraya
berkata:”Aku diberi Kunci-Kunci Yaman, demi Allah sekarang ini aku sedang
diperlihatkan pintu-pintunya kota Shan’a.

24
Abul Hasan Ali Al-Hasany An-Nadwy, Riwayat Hidup Rasulullah Saw (Surabaya: PT. Bina Ilmu,
1989) h.241-242
25
M. Fethullah Gulen, Kehidupan Rasul Allah Muhammad Saw (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002) h. 255
Pada waktu penggalian Khandaq ini ada mukjizat Nabi yang timbul, yaitu ketika
kaum Muslimin sedang mendapatkan kesukaran untuk menghancurkan bongkahan
batu keras. Nabi menyuruh untuk mendatangkan sebejana air. Kemudian Nabi
meludah pada air itu dan beliau berdoa kepada Allah, selanjutnya ketika air itu
disiramkan pada bungkahan batu itu segera hancur seperti pasir.

Kaum Quraisy datang dengan pasukannya berjumlah sepuluh ribu. Mereka datang di
muka kota Madinah. Demikian pula kabilah Bani Ghatfan juga datang bersama
tentaranya. Nabi pun keluar dengan pasukannya yang berjumlah tiga ribu orang.
Kedua pasukan itu hanya dipisahkan oleh parit yang digali oleh kaum Muslimin.

Antara kaum Muslimin dan kaum Yahudi Banu Quraiza telah terjalin perjanjian
persahabatan. Pada hari itu Huyay bin Akhtab seorang pemuka Yahudi Bani Nadhir
datang kepada mereka dan membujuk mereka agar mau melanggar perjanijian yang
telah diikat bersama kaum Muslimin. Hampir saja Nabi mengadakan perdamian
dengan Kabilah Bani Ghatfan dengan memberikan sepertiga hasil panen kurma
Madinah. Namun Nabi mengurungkan niatnya setelah tahu akan ketekatan dan
ketetapan hati kedua sahabat Anshar.26

Saat itu perang terjadi dengan saling melepaskan anak panah dan batu,Rasulullah dan
kaum Muslimin tetap berada di medan Khandaq dan barisan musuh juga berada di sisi
lain. Kemudian mereka mencari jarak parit yang paling sempit. Setelah itu mereka
menerobos parit itu dengan kuda mereka dan mereka pun berhasil masuk ke Madinah.
Salah seorang yang berhasil menerobos parit itu adalah pahlawan mereka yang
terkenal adalah Amru bin Abdu Wudin. Sambil menggembar-gemborkan kekuatan
dan kemampuannya, Amr turun dari kuda dan menghadapi Ali yang diperintahkan
Rasululah untuk melawannya. Amr maju dengan pedang, dia mengayunkan
pedangnya dengan cepat tetapi ditangkis oleh Ali dengan perisainya. Kemudian
terdengar kalimat Allahuakbar, Ali berhasil membunuh musuhnya.

Setelah hampir 4 minggu, kaum kafir mulai patah semangat karena gagal dan kaum
mukmin membuktikan keteguhan dan kesetiaan mereka, karena takut dan patah

26
An-Nadwy, Riwayat Hidup Rasulullah Saw (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1989) h.243-249
semangat, mereka akhirnya menyerah. Kaum muslimin menang berkat pertolongan
Allah,karena tentara (malaikat) ikut membantu mereka. 27

6. Perang Hunain

Saat Allah menaklukkan Makkah melalui Rasul-Nya dan kaum mukmin, dan
kaum Quraisy berhasil ditundukkan, sementara Hawazin dan Tsaqif melarikan diri
merasa ketakutan, mereka berkata, “Muhammad telah siap untuk memerangi kita, kita
harus harus memeranginya sebelum ia memerangi kita. “Mereka sepakat untuk
melakukan penyerangan terlebih dahulu dengan dipimpin Malik bin Auf An-Nashr.

Pada malam Rabu tanggal 10 Syawal, pasukan Islam tiba di Hunain. Rasulullah Saw.
28
menunjuk Attab bin Usaid untuk memimpin Makkah saat beliau pergi. Jumlah
pasukan muslim saat itu mencapai duabbelas ribu personil. Dimana dua ribu
diantanya adalah orang yang baru masuk Islam dan bersemangat. Untuk melindungi
Makkah dan mengkonsolidasi keimanan Muslim yang masih baru dengan
menyembuhkan perasaan mereka yang terluka, Rasulullah tidak ingin berperang di
Makkah.

Perang itu terjadi di Hunayn, sebuah lembah antara Makkah dan Taif. Umat muslim
yang baru itu lebih banyak semangatnya ketimbang kebijaksanaanya, lebih riang iman
dan kepercayaan pada kebenaran tujuan mereka. Mereka menyiapkan pasukan
siluman untuk menjebak pasukan Muslim garis depan atau memang disuruh ke depan
oleh Rasulullah, yang mungkin mempunyai rencana untuk menarik keluar musuh
dengan pura-pura mundur. Akan tetapi, penarikan mundur ini berlangsung kacau dan
diiringi dengan hujan anak panah dari musuh.

Nabi, dengan ketenangannya dan kebijaksanaanya dalam menghadapi saat-saat


berbahaya, memacu kudanya ke depan. Pamannya Abbas, berada di sebelah
kanannya, dan putra pamannya, Fadl berada di sisi kirinya. Saat Abu Sufyan dan
Harits berusaha menghentikannya, Rasulullah berseru: “Kini perang telah berkobar.
Aku adalah Nabi, dan itu bukan dusta. Aku adalah keturunan dari Abdul Muthalib.

27
Gulen, Kehidupan Rasul Allah Muhammad Saw (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002) h. 256-258
28
Ali Muhammad Ash-Shalabi, Sejarah lengkap Rasulullah (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2012)
h.782
Abbas berteriak: “Para sahabat yang bersumpah setia di bawah pohon akasia!” Dari
segala penjuru datang jawaban. “Labayk! (Aku penuhi panggilanmu),” dan mereka
bergantung maju bersama Rasulullah. Musuh yang sudah berada di tengah-tengah
pasukan Muslim memperoleh kemenangan pada hari itu. Mereka melengkapi
kemenangan itu dengan terus mengejar musuh, menaklukkan kamp-kamp mereka,
ternak mereka, dan keluarga mereka.

Musuh mundur dan berlindung di Taif. Kemengangan muslim membuat para suku
gurun pasir memeluk Islam dan tak lama setelah pemberontak suku-suku itu, Taif
akhirnya juga tunduk dan masuk Islam.29

7. Perang Bani Qainuqa’


Butir-butir perjanjian yang sudah distujui antara kaum Yahudi dan
Rasulullah Saw, tentu Rasulullah benar-benar melaksanakan semua isi
perjanjian tersebut. Tidak seperti kaum Yahudi, mereka menodai lembaran
sejarah dengan pengkhianatan dan pelanggaran janji, yag merupakan memang
tabiat lama mereka. Mereka lebih suka memilih tipu daya, persekongkolan,
menimbulkan keeresahan dan keguncangan di barisan orang-orang muslim.30

- Beberapa Gambaran Kelicikan dan Tipu Daya Orang Yahudi


Ibnu Ishaq menuturkan: Syas bin Qais adalah seorang tokoh Yahudi yang
sudah tua renta dan terbiasa dengan kekufuran. Dia sangat benci dan dengki
terhadap orang-orang muslim. Suatu ketika,dia melihat suku Auz dan Khajraj
dipenuhi dengan rasa kerukunan, persatuan dan persahabatan yang terjalin antar
sesama mereka. Padahal semasa jahiliah dua suku ini saling bermusuhan.
“ Ada beberapa pembesar dari Bani Qailah yang berhimpun ditempat ini”.
“Tidak, demi Allah! Kami tidak boleh membiarkan mereka bersatu kembali”
katanya dalam hati.
Kemudian ia menyuruh seorang pemuda Yahudi yang bersamanya, dan berkata
“Hampirlah orang-orang itu dan duduklah bersama agama nenek moyang kalian.
Namun, setelah kalian keluardari agama mereka, kami tidak akan lagi
berkewajiban untuknya melunasinya”.

29
Abul Hasan Ali Al-Hasany An-Nadwy, Riwayat Hidup Rasulullah Saw (Surabaya: PT. Bina Ilmu,
1989) h.264-265
30Syeikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, Sejarah Emas dan Atlas Perjalanan Nabi Muhammad, (Surakarta. 2012) hal.382-
387
- Bani Qainuqa’ Melanggar Perjanjian.
Setelah orang-orang yahudi mengetahui bahwa Allah menolong umat muslim
saat perang badar, kebencian mereka pun semakin menjadi-jadi dan semakin
berani memperlihatan permusuhan dan terang-terangan melakukan penindasan.
Seperti, mengolok-olok, mengejek dan mengganggu orang-orang muslim yang
datang ke pasar mereka bahkan mengganggu wanita-wanita muslimah.
Saat tindakan mereka memuncak, Rasulullah saw pun datang mengumpulkan
mereka serta memberi nasihat dan mengingatkan mereka untuk tidak melakukan
perbuatan tersebut.31
Inilah gambaran dari upaya orang-orang Yahudi untuk menebarkan keresahan dan
tidak keharmonisan di kalangan orang-orang muslim. Mereka juga mmebuat
rintangan-rintangan di hadapan jalan dakwah islam. Mereka juga mempersulit
penghidupan orang-orang muslim, terutama yang memiliki sangkut paut dengan
masalah ekonomi.
Abu Dawud dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dia berkata :
“Setelah Rasulullah saw memperoleh kemenangan atas kaum Quraisy pada perang
badar dan kembali ke Madinah, maka beliau mengumpulkan mereka di pasar Bani
Qainuqa’ : beliau bersabda, yang artinya ‘ Wahai sekalian oramg Yahudi,
masuklah islam mumpung kalian belum mengalami seperti apa yang dialami oleh
Quraisy’.
Dan mereka menjawab “ Hai, Muhammad! Jangan lah engkau terperdaya oleh
dirimu sendiri, hanya gara-gara telah berhasil membunuh beberapa orang Quraisy
merea adalah orang-orang bodoh yang tidak tahu cara bertarung. Andaikan saja
engkau bertarung dengan kami, tentu engkau akan tahu kamilah orangnta. Engkau
belum pernah beretemu dengan orang-orang yang seperti kami”.
Setelah itu, turunlah firman Allah swt. ( Ali-imran: 12-13 ).32
Jawaban dari Bani Qainuqa’ tersebut jelas-jelas menggambarkan keinginan
mereka untuk berperang, namun Rasulullah saw saat itu masih bisa menahan
amarah beliau.
Dan Bani Qainuqa’ pun terlihat semakin bertambah berani dan semakin
mempersempit kehidupan bagi penduduk Madinah.

31
Sirah an-Nabawiyah , Ibnu Hisyam , Jilid I , hlm.555-556.
32 Sunan Abu Dawud dan ‘Aunul Ma’bud ,jilid III, hlm.115
Ibnu Hisyam meriwayatkan dari Abu ‘Aun , bahwa ada seorang wanita arab yang
datang ke pasar Bani Qainuqa’ sambil mengenakan jilbab duduk disebelah
pengrajin perhiasan. Tiba-tiba beberapa orang diantara mereka bermaksud hendak
menyingkap kerudung yang menutupi wajah wanita tersebut, dan sontak wanita
tersebut pun menolak , dan diam-diam para lelaki tersebut mengikat ujung
bajunya, tatkala ia berdiri bangkit lah auratnya tersingkap. Dan datang lah seorang
pria muslim di dekatnya melompat ke arah pengrajin perhiasan tersebut dan
membunuhnya. Orang-orang Yahudi lainnya mengikat laki-laki muslim tersebut
dan membunuhnya.dan kejadian tersebut di sebarluaskan, dan kaum muslim pun
siap untuk menyerang orang-orang Yahudi.
- Terkepung Lalu Menyerah
Saat itu kesabaran Rasulullah Saw telah habis, dan beliau pun mengangkat
Abu Lubabah bin Abdul Mundzir sebagai wakil beliau di Madinah. Bendera
diserahkan kepada Hamzah bin Abdul Muthalib . kemudian , beliau mengerahkan
tentara menuju Bani Qainuqa’ . Pengepungan berlangsung selama 15 hari hingga
muncul hilal bulan Zulkaidah. Allah menyusupkan rasa takut dalam hati mereka,
dan menyerah pada keputusan Rasulullah saw untuk berbuat apapun terhadap diri
mereka

8. Perang Tha’if
Perang ini merupakan perpanjangan dari kelanjutan perang hunain. Rasulullah
saw beranjak ke Tha’if sesuai dari Hunain dan setelah rampung mengumpulkan
harta rampasan di Jinarah, pada bulan Syawal tahun 8 H.33
Khalid bin Al-walid berangkat lebih dulu ke arah sana bersama 1000 prajurit, dan
kemudian Rasulullah saw menyusul ke sana, dengan melewati Nakhlah al-
Yamaniyah , Qarnul Manazil, hingga tiba di Liyyah. Beliau melanjutkan
perjalanan hingga tiba di Tha’if dan memerintah kan untuk mengepung benteng
tersebut.
Pengepungan ini berjalan cukup lama. Selama pengepungan itu terjadi, serangan
anak panah dan lontaran peluru-peluru batu. Setelah pengepungan cukup lama dan
benteng tidak mudah di taklukkan begitu saja, sementaramusuh bisa bertahan
dalam benteng selama setahun, maka Rasulullah saw meminta pendapat Naufal

33
Syeikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, Sejarah Emas dan Atlas Perjalanan Nabi Muhammad, (Surakarta. 2012) hal.662-
664
bin Muawiyah ad-Dili. Dia berkata “ Mereka adalah rubah di dalam lubang, jika
engkau terus mengepung mereka, maka mereka pun akan bertahan. Tapi jika
engkau tinggalkan mereka, maka mereka pun tidak akan berbahaya”.
Pembagian Harta Rampasan di al-Ji’ranah
Setelah menghentikan pengepungan terhadap Tha’if, Rasulullah saw kembali ke
al-ji’narah dan menetap disana selama 10 hari. selama itu, beliau belum membagi
harta rampasan dan menangguhkannya, dengan harapan ada utusan suku Hawazin
yang datang kepada beliau dan memohon amnesty agar mendapatkan kembali
barang-barang milik mereka . karena tida ada yang datang, beliau mulai membagi
harta rampasan, agar para pemimpin kabilah dan pemuka Makkah tidak banyak
bicara lagi.

\
DAFTAR PUSTAKA

Al-mubarakfuri,Syafiyyurrahman. 2001. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Darul Haq

Nurhakim, Moh. 2004. sejarah peradaban islam. Malang: Universitas Muhammaddiyah


Malang

Al-Umari, Abdul Aziz bin Ibrahim. 2014. penaklukan dalam islam. Jakarta: Darus sunnah

Anda mungkin juga menyukai