Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sawi atau caisim adalah salah satu sayuran yang dapat di konsumsi daun dan
batangnya. Sawi termasuk sayuran yang banyak di gemari oleh masyarakat indonesia. Selain
murah dan mudah di dapat, sayuran ini bisa di masak menjadi berbagai macam masakan.
Terkadang sawi juga dijadikan sebagai bahan pelengkapan ada masakan khas indonesia
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau
bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Karena ,sawi
mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain. Karena,
umumnya sawi memiliki bentuk daun yang lonjong, halus dan tidak berkrop.
Di indonesia, petaninya hanya mengenal dan membudidayakan tiga jenis sawi yaitu,
sawi putih atau sawi jabung, sawi hijau atau sawi asin, dan sawi huma. Sawi hijau biasanya
di sebut sawi bakso oleh masyarakat indonesia. Setiap sawi memiliki rasa yang berbeda-beda.
Sawi hijau memiliki rasa manis, sawi putih memiliki rasa hambar sedanagkan sawi huma
Sawi kaya akan vitamin A, B, C, E, dan K. Sawi juga mengandung karbohidrat, protein,
dan lemak baik yang berguna untuk kesehatan tubuh.Zat lain yang terkandung dalam sawi
adalah kalsium, kalium, mangan, folat, zat besi, fosfor, teptofon, dan magnesium. Kandungan
non-gizi yang ada dalam sayur sawi adalah serat atau fiber yang kadarnya cukup tinggi.
Karena kandungan gizi inilah, sawi termasuk sayuran ajaib yang dapat berfungsi baik untuk
mencerdaskan otak.
Pada umumnya, petani menanam sawi di kebun dengan menggunakan media tanam yaitu
tidak lagi menggunakan media tanam tanah, melainkan menggunakan media tanam berbahan
organis seperti cocopeat, arang sekam, spons, expanded clay, rockwool, sabut, perlite, batu
apung, pasir, kerikil, serbuk kayu dan lain-lain. Inovasi ini disebut “ hidroponik”.
Pada mulanya, kegiatan membudidayakan tanaman yang daratan tanpa tanah ditulis pada
buku Sylva Sylvarum oleh Francis Bacon dibuat pada tahun 1627, dicetak setahun setelah
kematiannya. Pada tahun 1842 telah disusun daftar sembilan elemen diyakini penting untuk
pertumbuhan tanaman, dan penemuan dari ahli botani Jerman Julius von Sachs dan Wilhelm
Knop, pada tahun-tahun 1859-1865, memicu pengembangan teknik budidaya tanpa tanah.
Pada tahun 1929, William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley mulai
mempromosikan secara terbuka tentang Solution culture yang digunakan untuk menghasilkan
tanaman pertanian. Pada laporan Gericke, dia mengklaim bahwa hidroponik akan merevolusi
pertanian tanaman dan memicu sejumlah besar permintaan informasi lebih lanjut.
Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman (buah, sayur dan bunga) dengan
Menanam sawi dengan cara hidroponik sangatlah efektif dan efisin. Kita bisa
menggunakan perlaratan dan perlengkapan seadanya dan tidak memerlikan lahan yang lebar
untuk menanam sawi di rumah. Teknik menanam hidroponik tidak hanya menggunakan
media air saja, tetapi juga bisa menggunkan media tanam organik seperti cocopeat. Cocopeat
di gunakan sebagai media tanam karena dapat menahan air dan unsur kimia cukup banyak.
Media tanam cocopeat sangat cocok di jadikan media tanam untuk sawi pada system
tertarik untuk menulis karya ilmiah tentang “ Budidaya Tanaman Sawi ( Caisim ) Dengan
B. Tujuan Penulisan
3. Untuk menyelesaikan mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah yang berjumlah 2 SKS.
C. Kegunaan Penulisan.
budidaya tanaman sawi dengan menggunkaan media tanam cocopeat pada sistem
hidroponik.
hidroponik.
yang akan di konsumsi mengandung zat bebahaya tau tidak, agar terciptanya
TINJAUAN PUSTAKA
hortikultura dari jenis sayur sayuran yang di menfaatkan daun-daun yang masih muda. Daun
sawi sebagai makanan sayuran memiliki macam-macam manfaat dan kegunaan dalam
(Cahyono, 2003). Selain itu sawi juga digemari oleh konsumen karena memiliki kandungan
pro-vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Ada dua jenis caisin/sawi yaitu sawi putih dan
sawi hijau. Keduanya dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Sawi pada umumnya banyak ditanam di dataran rendah. Tanaman ini selain tahan
terhadap suhu panas (tinggi) juga mudah berbunga dan menghasilkan biji secara alami pada
kondisi iklim tropis Indonesia (Haryanto dkk, 2002). Daerah asal tanaman sawi diduga dari
Tiangkok ( Cina ) dan Asia Timur, konon didaareah Cina, tanaman ini telah dibudidayakan
sejak 2.500 tahun yang lalu, kemudian menyebar luas ke Filifina dan Taiwan. Masuknya sawi
kewilayah Indonesia diduga pada abad XIX. Bersamaan dengan lintas perdaganagn jenis
sayuran sub-tropis lainnya, terutama kelompok kubis-kubisan. Daerah pusat penyebaran sawi
antara lain Cipanas ( Bogor ), Lembang, Pengalengan, Malang dan Tosari. Terutama daerah
yang mempunyai ketinggian diatas 1.000 meter dari permukaan laut. ( Rukman R, 1994 ).
Kingdom Plantae
Kelas Magnoliophyta
Ordo Capparales
Familia Brassicaceae
Genus Brassica
1. Morfologi Akar
Tanaman sawi memiliki perakaran yaitu akar tunggang dan akar bercabang yang
membentuk bulat panjang dan menyebar pada permukaan tanah. Akar tanaman
sawi dapat menembus kedalaman tanah antara 30-50 cm dari permukaan tanah. Fungsi
dari akar tanaman tersebut yaitu untuk menyerap unsur hara yang berada pada
permukaan tanah.
2. Morfologi daun
Daun tanaman sawi berbentuk lonjong dan bulat serta lebar. Daun tanaman
sawiberwarna hijau muda hingga hijua tua dan tidak berbulu. Selain itu, tanaman sawi
memiliki tangkai daun yang pendek hingga panjang tergantung dari varietasnya.
3. Morfologi batang
Pada dasarnya batang tanaman sawi memiliki ukuran yang pendek dan beruas,
sehingga tidak terlihat dengan jelas. Seperti halnya tanaman lain batang tanaman ini
berbentuk pipih.
4. Morfologi bunga
Tanaman sawi memiliki struktur bunga yang bentuknya memanjang dan juga
bercabang banyak. Tanaman sawi memiliki bunga yang terdiri dari empat kelopak daun,
empat mahkota yang warnanya kuning, empat buah benang sari, dan satu buah putik
berongga. Proses penyerbukan tanaman ini dapat berlangsung secara alami dengan
Tanaman sawi memiliki buah yang termasuk jenis polong-polongan. Dimana buah
tanaman sawi berbentuk bulat atau lonjong dengan warna keputihan hingga kehijauan.
Pada setiap satu buah terdapat 2-8 butir biji. Biji tanaman sawi berbentuk bulat dan
berukuran sangat kecil dengan warna coklat hingga kehitaman. Selain itu biji tanaman
Sawi pada umumnya banyak ditanam didataran rendah. Tanaman ini selain tahan
terhadap suhu panas (tinggi) juga mudah berbunga dan menghasilkan biji secara alami pada
Ada baiknya lokasi usaha tani sawi harus memiliki kondisi lingkungan yang sesuai
seperti yang dikehendaki tanaman. Sebab, kecocokan keadaan lingkugan (iklim dan tanah)
sangat menunjang produktifitas tanaman. Adapun keadaan lingkungan (iklim dan tanah) yang
Keadaan iklim yang perlu mendapat perhatian didalam memnentukan lokasi usaha
tani sawi adalah suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, dan penyinaran cahaya
matahari.
Suhu Udara.
tetapi saat ini berkembang pesat di daerah panas (tropis). Kondisi iklim yang
dikehendaki untuk pertumbuhan sawi adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari
Pertumbuhan sawi yang baik membutuhkan suhu udara yang berkisar antara
19ºC - 21ºC.. Keadaan suhu suatu daerah atau wilayah berkaitan erat dengan ketinggian
tempat daripermukaan laut (dpl). Daerah yang memiliki suhu berkisar antara 19ºC -
21ºC adalah daerah yang ketingiannya 1000 – 1200 m dpl, semakin tinggi letak suatu
daerah dari permukaan laut, suhu udaranya semakin rendah.sementara itu pertumbuhan
Suhu yang ditanam melebihi 21ºC dapat menyebabkan tanaman sawi tidak
dpat tumbuh dengan baik. Karna suhu udara sangat mempengaruhi. Jika tidak sesuai
proses fotosintesis yang dapat mengakibatkan terhentinya produksi pati (karbohidrat) dan
respirasi meningkat lebih besar, jika suhu udara melebihi 21ºC. Jika sesuai dengan
daerah yang dia kehendaki, maka tanaman dapat melakukan fotosintesis dengan
baikuntuk pembentukan karbohidrat dalam jumlah yang besar. Sehingga sumber energi
(Cahyono, 2003).
Kelembaban Udara
berkisar antara 80% - 90%. Kelembaban yang tinggi darlebih dari 90% berpengaruh
buruk terhadap pertumbuhan tanaman, yakni tanaman tumbuh tidak sempurna, tanaman
tidak subur, kualitas daun jelek, dan bila penanaman bertujuan untuk pembenihan maka
kualitas biji jelek. Kelembaban udara juga berpengaruh terhadap proses penyerapan
unsur hara oleh tanaman yang diikuti dengan meningkatnya pertumbuhan tanaman.
Curah Hujan
hujan yang cukup sepanjang tahun dapat mendukung kelangsungan hidup tanaman
karena ketersediaan air tanah mencukupi. Curah hujan yang sesuai untuk
pembudidayaan tanaman sawi adalah 1000 – 1500 mm/tahun. Daerah yang memiliki
curah hujan sekitar 1000 – 1500 mm/tahun ialah daerah dengan ketinggian 1000 – 1500
m dpl. (Cahyono, 2003) Sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam
sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman
secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang
sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman
ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok
Cahaya matahari merupan energi yang dieprlukan untuk tanaman dalam melakukan
fotosintesis. Energi kinetik matahari yang optimal yang diperlukan tanamn untuk
pertumbuhan dan produksi berkisar antara 350 cal / cm2 – 400 cal / cm2 setiap hari.
fotosintesa tercapai, akan tetapi peningkatan proses fotosintesis akan tyerhenti pada titik
jenuh cahaya matahari. Cahaya matahari yang kurang juga dapat menyebabkan
kurus, dan memanjang. Sehingga produktifitas tanaman sangat kurang. Tanamna sawi
hijau untuk mendapatkan intensitas cahaya matahari yang cukup memerlukan panjang
2. Keadaan Tanah
Persyaratan tumbuh bagi jenis komoditi ini tidak terlalu sulit. Caisin dapat tumbuh
dan beradaptasi baik hampir disemua jenis tanah baik pada tanah-tanah mineral yang
bertekstur ringan sampai liat berat maupun tanah organic seperti tanah gambut. pH tanah
yang optimal untuk budidaya caisin berkisar antara 6-6,5. Media tanam adalah tanah yang
cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta
Sawi pada umumnya banyak ditanam didataran rendah. Tanaman ini selain tahan
terhadap suhu panas (tinggi) juga mudah berbunga dan menghasilkan biji secara alami pada
kondisi iklim tropis Indonesia (Haryanto dkk, 2002). Menurut Sutirman (2011) pakcoy
bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai
kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini.
Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 200
meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai
ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.Tanaman pakcoy dapat tumbuh baik di tempat
yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah
maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih
baik di dataran tinggi. Tanaman pakchoy tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam
sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara
teratur (Anonim, 2012). Varietas yang paling diunggulkan untuk daerah yang rendah yaitu
sawi hijau.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Alat Dan Bahan Penanaman Sawi ( Caisim ) Dengan Media Tanam Cocopeat
1. Alat :
e. Solder
2. Bahan :
b. Cocopeat
c. Nutrisi AB Mix
d. Air 5 liter.
4. Aduk cocopeat yang telah di siram , kemudian siram kembali cocopeatnya agar
9. Tutup kembali lubang cocopeat, saat menutup lubang usahakan jangan terlalu di
10. Jika sudah selesai, wadah di simpan selama 1 atau 2 hari di ruangan yang gelap
11. Setelah 1 atau 2 hari, cek benih yang kita semai. Jika benih telah pecah benih atau
tumbuh tunasnya, maka benih yang ada di wadah di pindahkan ke tempat yang
12. Tunggu selama ±10 hari agar benih dapt di pindah tanam setelah memiliki 2-4
daun sejati.
1. Siapkan box steropom sebagai media hidroponik. Bagian bawah box sterofom di
gunakan untuk penampung air dan bagian atas digunakan sebagai penompang
tanama/ netpotnya.
2. Lapisin bagian bawah box steropom di lapisi dengan plastic agar air tidak keluar,
3. Tentukan diameter lubang sesuai dengan cup ice cream yang di gunakan.
Lubangin bagian atas box dengan menggunakan solder dengan jarak 25 cm setiap
lubang.
4. Isi air sebanyak ±5 liter air pada box bagian bawah yang telah di lapisi plastic
5. Tambahkan pekatan nutrisi AB Mix secukupnya menggunaka spuit, lalu aduk air
ppm.
siapkan netpot yang telah diberi kain planel. Kain planel berfungsi sebagai sumbu
untuk menyerap air. Lalu isi 1/2 net pot dengan cocopeat.
8. Pindahkan sawi yang telah berumur 7 hari ke dalam instalasi hidroponik dengan
cara. Siram terlebih dahulu wadah yang berisi semaian sawi, agar saat
10. Masukan netpot ke dalam lubang box steropom yang telah di buat.
1. Pada saat sawi berusia 16 hari, air nutrisi yang telah keruh dan berminyak diganti
dengan air yang baru dan kepekatan nutrisi di naikkan menjadi 1.000 ppm
2. Pada hari ke 24 air nutrisi dig anti dan menaikkan kepakatan nutrisi menjadi
1.200 ppm
PENUTUP
A. Kesimpulan.
a. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun
atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah.
protein, kalium, mangan, folat, zat besi, fosfor, teptofon, dan magnesium serat
atau fiber yang kadarnya cukup tinggi, sehingga sawi sangat baik bagi tubuh
manusia karena dapat mencegah berbagai macam penyakit seperti, stroke atau
penyakit jantung, serta dapat menurunkan kadar gula darah penyebab kencing
manis.
dengan menggunakan bahan organik sebagai media tanam seperti cocopeat, arang
d. Cocopeat dijadikan media tanam pada sistem hidroponik karena di anggap dapat
e. Pertumbuhan sawi sangat di pengaruhi oleh kadar kepekatan nutrisi Mix AB, saat
1.200 ppm.
f. Budidaya tanaman sawi tidak lagi memerlukan lahan yang luas, karena dengan
g. Kualitas dari sawi yang dihasilkan dari metode hidroponik dengan media tanam
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik
https://nusantaranews.co/sayur-sawi-kandungan-dan-manfaatnya-bagi-kesehatan/
12