Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN DATABASE.

Nama : CRISTINA VON DEBORA SILALAHI

Kelas : Instrumentasi 7B

NPT : 41.15.0035

SISTEM BMKGSOFT
1.1. SISTEM SENTRALISASI BMKGSOFT

Sistem Sentralisasi merupakan sistem yang saat ini digunakan dalam operasional
pengelolaan data melalui BMKGSoft. Migrasi ke sistem Sentralisasi cukup signifikan dalam
peningkatan performance Sistem Pengelolaan Database BMKGSoft, salah satunya
mereduksi/menghilangkan permasalahan yang ditemukan pada sistem client diantaranya tidak
akan ditemukan lagi data Wait, Pending dan Duplicate. Pengembangan sistem BMKGSoft menjadi
sistem sentralisasi bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi operasional BMKGSoft serta
memberikan kemudahan proses entry di masing-masing UPT
.

Gambar 1. 1 Skema Arsitektur Sistem Sentralisasi (atas) dan Sistem Client (bawah)
Perbedaan Arsitektur antara sistem sentralisasi dengan sistem client terletak pada letak
BMKGEntry. Pada sistem Client, BMKGEntry terletak di masingmasing UPT dengan melakukan
entry berdasarkan IP masing-masing dan adanya proses pengiriman data .xml melalui ftp sehingga
sering ditemukan kejadian data waiting dan pending. Berbeda dengan sistem Sentralisasi,
BMKGEntry berada di database pusat dengan IP yang sama sehingga pengiriman data akan lebih
cepat dan real time
1.2. PENGENALAN FITUR BMKGSOFT
1.2.1 DATA LEVEL 1
 EXPORT
Menu Export digunakan untuk mendapatkan Raw Data (data mentah) dari hasil entry yang
dilakukan oleh stasiun.
 MONITORING
Menu Monitoring digunakan untuk memonitor data yang telah di entry oleh stasiun.
 REPORT
Menu Report adalah report yang dihasilkan dari entry data yang telah dilakukan
UPT sesuai

1.2.2 DATA LEVEL 2


 VISUALISASI/EXTRACT
Visualisasi/Extract adalah menu yang digunakan untuk mengekstrak unsur data
sesuai dengan kebutuhan serta untuk melihat avalibility data stasiun.
 AVAILIBILTY
Avalibility adalah menu yang digunakan untuk menampilkan persentase unsur data.
 FKLIM REPORT
Fklim report adalah menu untuk menghasilkan (generate) Laporan Fklim. Fklim
report dihasilkan dari ME48 yang telah dientry.
 CLIMAT
Climat adalah menu untuk menghasilkan (generate) berita klimatologi.

1.2.3 SATELLITE
 SATELLITE (NETCDF)
Menu Satellite (NetCDF) adalah menu yang digunakan untuk melakukan pencarian
dan mendowload data satelit.
 RADAR
Menu Radar adalah menu yang digunakan untuk melakukan pencarian dan
mendowload data radar

1.2.4 GEOFISIKA
 PETIR
Menu petir adalah menu yang digunakan untuk melihat data petir yang telah
terjadi.
 PERCEPATAN TANAH
Menu percepatan tanah adalah menu yang digunakan untuk melihat percepatan
tanah.
 GEMPA WAVEFORM
Menu gempa waveform adalah menu yang digunakan untuk melihat gempa
Waveform.
 GEMPA EVENT
Menu gempa event adalah menu yang digunakan untuk melihat gempa event

1.2.5 GTS DATA


 GTS
Menu GTS adalah menu yang digunakan untuk melakukan pencarian dan
mendowload data GTS

1.2.6 PELAYANAN
 DATA EXTRACTION
Data Extraction adalah menu yang digunakan untuk pelayanan, sehingga
memudahkan operator dalam menentukan kebutuhan terhadap data-data yang
dibutuhkan untuk pelayanan.

1.2.7 STATION METADATA


 MENU METADATA
Menu yang digunakan untuk mengisi hal-hal yang berhubungan dengan stasiun, serta untuk
mengkonfigurasi megaEntry. Sub menu yang ada pada menu metadata adalah General,
Historical Notes, Geography, Photos, Local Map, Elements, MKG, MegaEntry
 STATION REPORT
Station Report adalah menu yang dipergunakan untuk menampilkan hasil konfigurasi dari
menu metadata dari stasiun dalam format yang sudah bisa di cetak dan
di download.
 USAGE REPORT
Usage Report adalah menu yang digunakan untuk menampilkan AWS, Geometry, MKG,
Pos Hujan, Radar, SMPK dari stasiun yang sudah dalam format dan bisa di cetak serta di
download.
1.3. PEMANFAATAN DATA BMKGSOFT
Salah satu manfaat data BMKGSoft digunakan untuk operasional deputi teknis,
dengan menggunakan share machine to machine data bmkgsoft bermanfaat untuk
mensupport data ke sistem informasi perubahan iklim (CCIS), sistem Southeast Asian
Climate Assessment & Dataset (SACA&D), untuk pelayanan data online, support data
ke sistem Clisys (Climate System) dan System Climatology Early Warning System
(CEWS).

1.3.1. PEMANFAATAN DATA LEVEL 1


Data level 1 merupakan raw data dari hasil proses entry data di BMKGEntry. Pada
contoh pemanfaatan data level 1 akan menggunakan data ME48. Pada modul ini menyajikan
salah satu pemanfaatan data level 1 ME48 dalam skala waktu jam-jaman yaitu membuat
analisis pola diurnal. Sebagai contoh membuat pola diurnal suhu udara dari suhu bola kering,
kelembaban, tekanan QFE dan hujan yang dilaporkan setiap 3 jam.

1.3.2. PEMANFAATAN DATA LEVEL 2


Data level 2 merupakan data turunan/ pengolahan berikutnya dari level 1, seperti data rata-
rata, data maksimum, data minimum baik harian ataupun bulanan.

 EKSTRAK DATA SATU LOKASI STASIUN UNTUK BANYAK PARAMETER


Pilihan ini dapat dilakukan untuk semua hak akses baik stasiun ataupun koordinator
data.
 EKSTRAK DATA SATU/BANYAK PARAMETER UNTUK BANYAK LOKASI STASIUN
Pilihan ini hanya dapat dilakukan untuk hak akses koordinator data yang dapat
mengekstrak data stasiun yang ada di wilayah koordinasinya.
INTEGRASI DATA GEOFISIKA (IDG)
2.1. SISTEM INTEGRASI GEOFISIKA (IDG)
2.1.1. LATAR BELAKANG
Data yang tidak terkonsentris tersebut menyebabkan sulitnya dalam
melakukan pelayanan data baik untuk keperluan internal maupun eksternal. Oleh
karena itu, perlu dilakukan akuisisi dan integrasi terhadap data meteorologi,
klimatologi dan geofisika. Pusat Database melanjutkan dengan melakukan akuisisi
dan integrasi data Geofisika pada tahun 2014.
2.1.2. DASAR HUKUM
 UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dalam pasal 25
tentang Pengelolaan data, meliputi : Pengumpulan, pengelolaan, analisis, penyimpaan dan
pengaksesan
 PP No 46 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan dan Pengelolaan Data MKG
 Perka BMKG No 10, 11, 15 dan 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Stasiun
MKG;
 Perka BMKG No 19 Tahun 2014 tentang Pengoperasian Sistem Pengelolaan Database
BMKGSoft;
a. Data Level 1: data mentah yang diperoleh dari pengamatan langsung baik dengan
menggunakan peralatan manual meupun otomatis
b. Data Level 2: data hasil pengolahan dari data level 1 dan atau data yang dihasilkan
berupa angka.
c. Data Level 3: data hasil pengelohan data level 2 yang berupa informasi.
2.1.3. INTEGRASI DATA GEOFISIKA (IDG)
 2014 : Selain data petir, Pusat Database juga melakukan akuisisi dan
integrasi terhadap data percepatan tanah yang ada di bidang Seismologi Teknik.
Data petir dan percepatan tanah yang telah diakuisisi disimpan ke dalam media
penyimpanan (storage) di Pusat Database.

 2015 : Pusat Database melanjutkan kegiatan akuisisi dan integrasi data


geofisika dengan melakukan implementasi akuisisi dan integrasi data petir pada
47 UPT BMKG dan sub bidang magnet bumi dan listrik udara. Kemudian
dilakukan akuisisi dan integrasi data percepatan tanah lanjutan

 2016 : Data yang diakuisisi dan integrasi adalah data gempa (TDS) di 30
UPT, data percepatan tanah (non-taurus) dan data intensitas gempa. Data yang
sudah diakuisisi dan integrase dilakukan standarisasi dalam system
pengelolaan data geofisika yakni web aplikasi integrasi data geofisika dan
BMKGSoft.
2.1.4. INSTALASI IDG-APP DESKTOP
Aplikasi IDG–App Desktop merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk
mengirimkan data geofisika dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) ke server
integrasi data geofisika di Pusat Database
 Tahapan Pra Instalasi
A. pastikan terlebih dahulu PC client yang akan digunakan dalam
pengiriman data terhubung dengan jaringan komunikasi baik
internet maupun intranet. coba ping IP address dengan cara buka
command prompt lalu ketik:
a. Untuk PC client yang terkoneksi dengan jaringan intranet
silakan ketik > ping 172.19.1.131 –t.
b. Untuk PC client yang terkoneksi dengan jaringan internet
silakan ketik > ping 202.90.199.121 –t.
B. Beberapa software yang perlu disiapkan untuk installasi aplikasi
integrasi data geofisika antara lain:
 Jdk-8u92-windows-i586.exe
 IDG-App Desktop
 Tahapan Instalasi
 Instalasi Java
Install java dengan double clik pada Jdk-8u92-windows-
i586.exe pada PC client.
 Installasi IDG APP Desktop
 Copy dan ekstrak file IDG-App-Desktop.rar pada PC
client yang akan digunakan.
 Buka folder IDG-App-1.0.3 lalu pilih dan double klik
file bmkg-idg.jar
 Ada empat menu yang terdapat pada aplikasi IDG-App
Desktop yakni: Menu FTP CLIENT Scheduler; Menu
Manual; Menu Setting dan; Menu Help.
 Setting

Berikut adalah setting path yang harus dilakukan saat


melakukan installasi aplikasi
IDG di PC Client:
o Data Percepatan tanah
EVENT:/dataPERCEPATAN/EVENT/stageof_bandung
TRACE:/dataPERCEPATAN/TRACE/stageof_ bandung
WAVE:/dataPERCEPATAN/WAVE/stageof_ bandung
o Data Gempa
EVENT:/dataTDS/EVENT/stageof_bandung
TRACE:/dataTDS/TRACE/stageof_ bandung
WAVE:/dataTDS/WAVE/stageof_ bandung
SEKUNDER:/ dataTDS/WAVE/stageof_bandung
o Data Intensitas Gempa
:/dataINTENSITAS/stageof_bandung
o Data Petir
LDC: /datapetir/stamet_ bandung
KML: /datakml/stamet_ bandung
TXT: /datatxt/stamet_ bandung
o Data Magnet: /datamagnet/bandung
Kata yang dicetak dengan menggunakan huruf tebal dan
berwarna merah adalah FTP folder untuk masing-masing
stasiun dan dapat diganti sesuai dengan nama UPT yang akan
dipasang aplikasi IDG-App Desktop

2.1.5. PROSES PENGIRIMAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI IDG APP


DESKTOP
A. Menu FTP CLIENT Scheduler
 Schedule Upload
Schedule upload berisikan host, username, password dan port yang harus diisi
dalam melakukan pengiriman data. Berikut adalah setting yang harus
dilakukan pada schedule upload
Host : 172.19.1.131 (intranet) dan 202.90.199.121 (internet)
Username : petirftp
Password : datageof
Port : 21
 Data Setting
Data setting digunakan untuk setting lokasi folder dilakukan untuk tiap data
yang akan dikirim dari PC client di UPT ke server Pusat Database. Beberapa
data yang dapat dikirim dengan menggunakan aplikasi IDG-App Desktop
antara lain data gempabumi (TDS), data percepatan tanah (non-taurus), data
petir, data intensitas gempa, dan data magnet
B. Menu Manual
Menu manual digunakan untuk mengirimkan data secara manual apabila terjadi
gangguan pada pengiriman data secara otomatis. Konfigurasi yang dilakukan
meliputi schedule upload dan data setting. Secara umum setting yang dilakukan
pada menu manual sama dengan menu FTP CLIENT Scheduler, yang
membedakan menu ini adalah fitur failed Upload. Apabila check box pada fitur
ini di centang maka file data yang belum terkirim pada pengiriman otomatis akan
terkirim secara manual ke server di Pusat Database.
 Schedule Upload : sama dengan menu FTP Client.
 Data Setting : Data setting dilakukan untuk data percepatan tanah, data
gempabumi, data intensitas gempa, data petir dan data magnet. Untuk masing-
masing data perlu dilakukkan setting untuk mengarahkan path dari aplikasi
integrasi data geofisika ke folder tempat data disimpan pada PC Client
C. Menu Setting
Menu setting digunakan untuk menentukan path dari PC client ke server IDG di
Pusat Database. Hal ini bertujuan agar data dari stasiun dapat terkirim ke server
di Pusat Database
D. Help
Menu Help digunakan untuk membantu user mengenal Aplikasi IDG-App
Desktop. Dalam menu ini terdiri dari beberapa sub menu yakni
 User Manual : User manual berisikan informasi mengenai format file data
yang akan dikirimkan seperti penamaan dan ekstensi file. Data yang akan
dikirim diberikan nama secara khusus agar data tersebut menjadi unik dan
dapat didatabasekan dengan baik
 About : About berisikan tentang Aplikasi Integrasi Data Geofisika
(IDG) yang digunakan untuk mengirimkan data geofisika dari UPT ke
server di Pusat Database
 Status Pengiriman : berisikan status pengiriman data percepatan tanah,
data gempa, data intensitas gempa, data magnet dan data petir.
 Arsitektur Aplikasi : basis aplikasi yang digunakan dalam membangun
Aplikasi Integrasi Data geofiska (IDG) seperti: JAVA, SWING,
SQLITE.JDBC, dll

2.1.6. PENGAKSESAN DATA


A. Pengaksesan Data Melalui Web IDG : Secara umum aplikasi integrasi data
geofisika terbagi menjadi dua yakni:
 IDG-App Desktop : untuk mengirimkan data dari UPT ke Pusat Database.
 Web Aplikasi IDG : mengakses data geofisika yang disimpan di server.
Salah satu cara pengaksesan data geofisika dapat dilakukan dengan menggunakan
web aplikasi IDG.
Ada beberapa menu yang tedapat pada web aplikasi Integrasi Data Geofisika
antara
lain:

1. Menu Data
Menu data digunakan untuk mencari dan mengunduh raw data geofisika yang
tersimpan di server integrasi data geofisika. Pada menu ini berisikan sub-menu
data seperti data petir, data percepatan tanah, data gempa, data magnet, data
intensitas gempa, dll
2. Menu Laporan
Pada menu laporan terdapat dua sub-menu yakni sub-menu Peta Sebaran Petir
dan sub-menu Ketersediaan Data. Menu laporan digunakan untuk membuat
peta sebaran petir dan memonitor ketersediaan data petir, percepatan tanah,
gempa, magnet, gempa TDS, Intensitas Gempa serta Percepatan tanah TDS.
Sub-menu ketersediaan data digunakan untuk memonitor data-data yang
tersedia, serta mencetaknya rekapitulasi ketersediaan data
3. Menu Referensi
4. Menu Pengaturan
5. Menu Sistem
Pada menu ini terdapat tiga sub-menu yakni sub-menu bantuan umum, sub-
menu tutorial dan sub-menu tentang aplikasi.
B. Pengaksesan Data Melalui BMKGSoft
Pengaksesan data Geofisika juga dapat dilakukan dengan menggunakan aplikas
BMKGSoft. Aplikasi BMKGSoft digunakan untuk pelayanan data baik secara
internal maupun eksternal. Untuk menjalankan aplikasi, buka web browser lalu
ketikkan alamat http://172.19.2.150, maka akan membuka browser dengan
tampilan login. Masukan username dan password.

PEMANFAATAN DATA IDG


A. Data Petir
 Pembuatan Peta Kerapatan Sambaran Petir suart daerah
 Pembuatan Peta Isokronik Level (IKL)
 Klaim asuransi apabila terjadi kerusakan pada peralatan yang diakibatkan
oleh sambaran petir.
B. Data Gempa Bumi
 Analisis gempabumi yang dilakukan di Pusat Gempa Nasional (PGN)
sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan oleh masyarakat luas.
 Studi atau analisis kerentanan seismic suatu wilayah.
 Studi Tomografi atau citra bawah permukaan dan lain-lain
C. Data Percepatan Tanah
 Analisis gempabumi kuat, informasi yang diberikan berupa berapa besar peak
ground accelerograph (PGA) yang diakibatkan oleh sebuah gempabumi.
 Pembuatan Peta Goncangan tanah (Shakemap) yang diakibatkan oleh sebuah
gempa.
 Studi site class
 Peta Attenuasi dan lain-lain.
D. Data Magnet
 Studi precursor gempabumi
 Analisis badai Magnetik
 Pembuatan Tahun Epoch
 Eksplorasi barang tambang dll.

Anda mungkin juga menyukai