Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI KASUS Desember , 2017

SKABIES

Disusun Oleh:

KD Janu Yunita
N 111 16 115

PEMBIMBING KLINIK
dr. Nur Hidayat , Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017
STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
1) Nama Pasien : Tn.A
2) Umur : 43 Tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Alamat : Labuan Induk
5) Agama : Islam
6) Pekerjaan : Wiraswasta
7) Tanggal Pemeriksaan : 04 Desember 2017

II. ANAMNESIS
1) Keluhan utama : Terdapat bintil-bintil warna merah yang gatal
pada daerah badan dan sela-sela jari tangan
2) Riwayat penyakit sekarang :
Seorang pasien laki-laki berumur 43 tahun datang ke poli
klinik kulit dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan adanya
bintil-bintil warna merah yang gatal yang awalnya di daerah sela-
sela jari tangan, kemudian menyebar ke ketiak, dada, perut, dan
area kelamin. Keluhan ini dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan rasa gatal yang hebat pada bintil-bintil
tersebut. Pasien juga mengeluhkan sulit tidur pada malam hari
dikarenakan rasa gatalnya. Riwayat alergi (-), demam (-).
3) Riwayat penyakit dahulu:
Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya,
riwayat alergi makanan/obat (-).
4) Riwayat penyakit keluarga:
Di keluarga anak dan istri pasien juga mengalami keluhan
yang sama seperti pasien.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
1) Keadaan umum : Sakit sedang
2) Status Gizi : Baik
3) Kesadaran : Komposmentis

Tanda-tanda Vital

TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Dermatologis

Ujud Kelainan Kulit :

Kepala : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit


Leher : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Dada : Terdapat lesi berupa papul eritematous, dan
ekskoriasi
Ketiak : Terdapat lesi berupa papul eritematous, dan
ekskoriasi
Perut : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Ekstremitas atas : Terdapat lesi berupa papul eritematous pada
bagian manus.
Punggung : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Bokong : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Ekstremitas bawah : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
IV. GAMBAR

Gambar 1. Terdapat lesi berupa papul


eritematous pada area regio manus
dextra

Gambar 2. Terdapat lesi berupa


papul eritematous pada regio
axilaris dextra
Gambar 3. Terdapat lesi berupa
papul eritematous pada area
thorax dan abdomen

V. RESUME
Seorang pasien laki-laki berumur 43 tahun datang ke poli klinik
kulit dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan adanya bintil-bintil
warna merah yang gatal yang awalnya di daerah sela-sela jari tangan,
kemudian menyebar ke ketiak, dada, perut, dan area kelamin. Keluhan ini
dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan rasa gatal yang
hebat pada bintil-bintil tersebut. Pasien juga mengeluhkan sulit tidur pada
malam hari dikarenakan rasa gatalnya.
Pasien datang dengan keadaan umum sakit ringan, status gizi baik,
kesadaran kompos mentis. Hasil pemeriksaan dermatologis di dapatkan
papul eritematous, serta ekskoriasi pada area ketiak, dada, perut, dan
tangan.
VI. DIAGNOSIS KERJA
Skabies

VII. DIAGNOSIS BANDING


1. Cutaneus Larva Migran
2. Prurigo Hebra
3. Pedikulosis Korporis

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN


1. Kerokan kulit
2. Teknik “Winkle-picker”

IX. PENATALAKSANAAN
1. Non-medikamentosa
- Seluruh keluarga pasien yang tinggal serumah dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan dan pengobatan.
- Menganjurkan pasien untuk menjaga kebersihan perorangan
dengan mandi 3 kali sehari, dan memisahkan pakaian, handuk yang
dipakai dengan anggota keluarga lain.
- Mencuci pakaian, alat tidur, handuk dengan bersih menggunakan
air panas dan dijemur di bawah matahari langsung.
2. Medikamentosa
Topikal: Permethrin 5% cream 8-10 jam, ulangi setelah 7 hari
Sistemik: Cetirizin tab 10 mg 1x1

X. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam


Quo ad functionam : bonam
Quoad cosmetican : bonam
Quo ad sanationam : bonam
PEMBAHASAN

Seorang pasien laki-laki berumur 43 tahun datang ke poli klinik kulit


dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan adanya bintil-bintil warna
merah yang gatal yang awalnya di daerah sela-sela jari tangan, kemudian
menyebar ke ketiak, dada, perut, dan area kelamin. Keluhan ini dirasakan
sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan rasa gatal yang hebat
pada bintil-bintil tersebut. Pasien juga mengeluhkan sulit tidur pada malam
hari dikarenakan rasa gatalnya.
Pasien datang dengan keadaan umum sakit ringan, status gizi baik,
kesadaran kompos mentis. Hasil pemeriksaan dermatologis di dapatkan
papul eritematous, serta ekskoriasi pada area ketiak, dada, perut, dan
tangan.
Skabies (Scabies, bahasa Latin = keropeng, kudis, gatal) diesbabkan
oleh tungau kecil berkaki delapan (Sarcoptes Scabiei), dan didapatkan
melalui kontak fisik yang erat dengan orang lain yang menderita penyakit
ini, seringkali berpegangan tangan dalam waktu yang sangat lama
merupakan penyebab umum terjadinya penyebaran penyakit ini. Semua
kelompok umur bias terkena. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak
dan dewasa muda, walaupun akhir-akhir ini juga sering didapatkan pada
orang berusia lanjut, biasanya di lingkungan rumah jompo. Kontak sesaat
tidak cukup untuk dapat menimbulkan penularan, sehingga siapapun yang
biasa menghadapi kasus scabies dalam tugas pelayanan kesehatan tidak
perlu takut tertular penyakit ini.1
Tungau skabies betina membuat liang di dalam epidermis, dan
meletakkan telur di dalam liang yang ditinggalkannya. Tungau skabies
jantan hanya mempunyai satu tugas dalam kehidupannya, dan sesudah
kawin dengan tungau betina mereka mati. Mulanya inang tidak menyadari
adanya aktifitas penggalian terowongan dalam epidermis, tetapi setelah 4-
6 minggu terjadi reaksi hipersensitivitas terhadaptungau atau bahan-bahan
yang dikeluarkannya, dan mulailah timbul rasa gatal.1
Awitan gejala disertai oleh munculnya ruam popular atau eksomatosa
luas yang tidak mengenai kepala dan leher, kecuali pada bayi yang masih
sangat kecil. Ruam lebih nyata di sekitar lipatan ketiak depan. Ruam juga
dapat terinfeksi sekunder. Inspeksi yang teliti akan dapat memperlihatkan
pula adanya lesi utama, terowongan. Lesi ini mungkin sangat banyak
(terutama jika pasien telah diterapi kotrikosteroid topical) atau cukup
jarang (khususnya jika pasien telah menerima terapi skabisid tetapi tidak
adekuat). Tempat predileksi adalah sela jari dan bagian samping jari,
telapak tangan, telapak dan bagian samping kaki, serta genitalia. bahkan
papul di penis atau skrotum pada seorang pria yang mengidap gatal akan
terbuktiskabies pada 99% kasus. Pada anak kecil biasanya ditemukan
terowongan di telapak tangan dan telapak kaki, pada pipi dan kulit kepala
bayi.2
Pada pemeriksaan fisik umunya dilakukan kerokan kulit. Tungau
biasanya dapat ditemukan pada ujung terowongan, namun pemeriksaan ini
memerlukan ketrampilan dan latihan. Kerokan kulit dari lesi berupa papul
atau terowongan, bermanfaat untuk menegakkan diagnosis skabies.
Pertama-tama, satu tetes minyak mineral diletakkan pada pisau skapel
steril, kemudian dilakukan pengerokan pada 5-6 lesi yang dicurigai. Hasil
kerokan dan minyak diletakkan pada gelas objek dan ditutup dengan gelas
penutup, selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop.3
Skabies merupakan penyakit yang mudah dan tidak sulit untuk di
diagnosis dalam bidang dermatologi. Tanda kardinal skabies adalah (1)
gatal terutama malam hari (pruritus nokturna), (2) Adanya terowongan
(kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna
putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok-kelok, rata-
ratapanjang 1 cm, pada ujung terowongan ditemukan papul atau vesikel,
(3) Penyakit menyerang manusia secara berkelompok(4) ditemukan S.
scabiei dalam berbagai stadium atau skibala pada pemeriksaan
mikroskopis. Diagnosis skabies ditegakkan jika dijumpai dua dari empat
tanda kardinal tersebut.4
Untuk penatalaksanaan medikamentosa skabies dapat diberikan terapi
topical berupa:5
Obat Dosis
Permethrin 5% (krim) Gunakan selama 8 jam, ulangi dalam 7
hari
Lindane 1% (losion) Gunakan selama 8 jam, ulangi dalam 7
hari
Krotamiton 10% (krim) Gunakan selama 8 jam pada hari 1,2,3 & 8
Sulfur presipitatum 5-10% Gunakan selama 8 jam pada hari 1,2,3
Benzyl Benzoate 10% (losion) Gunakan selama 24 jam
DAFTAR PUSTAKA

1. Graham-Brown R, Burns T. Lecture Notes: Dermatologi. 2012. Erlangga


Medical Series. Jakarta.
2. Graham-brown R, Bourke J, Cunliffe T. Dermatologi Dasar: untuk Praktik
Klinik. 2012. EGC. Jakarta
3. Chosidow O. Scabies. N Engl J Med. 2006; 354: 1718-27.
4. Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi. 2014. Jakarta.
5. Stone SP, Goldfard JN, Bacelien RE. Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine Eight Edition Volume 1&2. 2012. Mc Graw Hill

Anda mungkin juga menyukai